Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

ANALISIS KASUS

Diagnosis pasien ini dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,


dan pemeriksaan penunjang. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa sejak ± 3
tahun yang lalu, pasien mengeluh nyeri pada daerah perut bawah. Pasien juga
mengeluh nyeri pada daerah pinggang. Pasien didiagnosis dengan penyakit mioma
dan kista dan direncanakan untuk dilakukan operasi namun batal. Riwayat nyeri
saat berhubungan/dispareuni (+), riwayat pendarahan di luar siklus menstruasi (-),
riwayat keputihan (+), gatal namun tidak berbau yang hilang timbul sejak ± 1 tahun
yang lalu. Riwayat berat badan menurun (-), nafsu makan menurun (-), riwayat
benjolan di perut (+), BAB dan BAK biasa. Pasien juga mengeluh saat ini belum
juga mengandung. Pasien sudah menikah selama ± 4 tahun dan tidak memakai
kontrasepsi jenis apapun. Pasien mengaku rutin berhubungan intim dengan
suaminya ± 3 kali dalam seminggu. ± 3 tahun yang lalu pasien memiliki riwayat
abortus dan tidak dikuret. Pasien dan suami juga tidak mengonsumsi alkohol dan
merokok.
Berdasarkan anamnesis tersebut, dapat diketahui bahwa pasien mengalami
infertilitas dimana pasien tetap tidak mendapatkan kehamilan meskipun sudah ada
upaya dengan melakukan hubungan seksual secara teratur (2-3 kali dalam
seminggu) sejak 3 tahun yang lalu. Pada pasien tersebut, infertilitas yang
dialaminya dikategorikan sebagai infertilitas primer karena pasien belum mampu
dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun. Secara teori, jika tidak ada
kelainan 84% perempuan akan mengalami kehamilan dalam kurun waktu satu
tahun pertama pernikahan jika mereka melakukan hubungan suami-istri secara
teratur tanpa menggunakan metode kontrasepsi.

Diagnosis
Diagnosis kerja pada pasien ini sudah tepat. Hal tersebut didasarkan atas
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan, penyakit
pasien ini mengarah ke kista endometriosis.
Dari anamnesis diperoleh data adanya keluhan nyeri hebat saat haid yang
berlangsung terus-menerus dan mengganggu aktivitas pasien. Hal ini sesuai dengan
teori yang menyebutkan bahwa gejala kista endometriosis adalah nyeri perut bawah
yang bersifat progresif serta terjadi selama haid (dismenorrhea). Hal tersebut
mungkin berhubungan dengan vaskularisasi dan perdarahan dalam sarang
endometriosis pada waktu sebelum dan semasa haid. Berdasarkan pemeriksaan
ginekologi ditemukan AP kanan lemas dan AP kiri tegang. Dalam kasus ini,
pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan USG. Hasilnya adalah
tampak massa kistik yang memberi kesan kista endometriosis.

Penatalaksanaan
Pada pasien ini dilakukan laparaskopi miomektomi. Adapun pemilihan
tindakan bedah pada pasien ini sudah tepat karena kista endometriosis yang
ukurannya lebih dari 2 cm atau yang sudah terjadi perlengketan lebih baik diobati
dengan tindakan pembedahan, yang bertujuan untuk mengangkat kista
endometriosis serta membebaskan perlengketan endometriosis.. Pengangkatan
adneksa dari endometriosis yang berat dilakukan bila adneksa sebelahnya normal.
Pada wanita yang usianya kurang dari 40 tahun atau seorang P0A0, perlu
dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang sehat.

Prognosis
Prognosis pada pasien ini ialah bonam (quo ad vitam) dan dubia ad bonam
(quo ad functionam et sanationam). Endometriosis dapat mengalami rekurensi
kecuali telah dilakukan dengan histerektomi dan ooforektomi bilateral. Dalam
kurun waktu 5 tahun, angka kejadian rekurensi endometriosis setelah dilakukan
terapi pembedahan adalah 20%.
Endometriosis dapat mengakibatkan infertilitas melalui berbagai
mekanisme, seperti gangguan ovulasi, perlengketan jaringan, penyumbatan tuba
Falopii, kehamilan ektopik, dan penyebab lainnya. Keberhasilan kehamilan setelah
pengobatan dengan pembedahan dan terapi hormon berkisar 40-70%, tergantung
pada beratnya endometriosis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Himpunan Endokrinologi-Reproduksi dan Fertilitas Indonesia. Konsensus


Penanganan Infertilitas. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia; 2013.
2. Bulletti C, Coccia ME, Battistoni S, Borini A. Endometriosis and
infertility. J Assist Reprod Genet. 2010;27(8):441–447.
3. Himpunan Endokrinologi-Reproduksi dan Fertilitas Indonesia. Konsensus
Tata Laksana Nyeri Haid pada Endometriosis. Jakarta: Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2013.
4. Parasar P, Ozcan P, Terry KL. Endometriosis: Epidemiology, Diagnosis
and Clinical Management. Curr Obs Gynecol Rep. 2017;6(1):34–41.
5. Marchino GL, Gennarelli G, Enria R, Bongioanni F, Lipari G, Massobrio
M. Laparoscopic visualization with histologic confirmation represents the
best available option to date in the diagnosis of endometriosis. Fertil Steril.
2005;84(1):38.
6. Ratnaningrum K, Handaria D, Octavianny A. Kista endometriosis
meningkatkan risiko terhadap terjadinya infertilitas pada wanita usia
reproduktif. J Kedokt Muhammadiyah. 2016;5(2):1–4.
7. Armstrong C. ACOG Updates Guideline on Diagnosis and Treatment of
Endometriosis. Am Fam Physician. 2011;83(1):84–5.
8. ASRM. Definitions of infertility and recurrent pregnancy loss: a committee
opinion. Fertil Steril. 2013;99(1):63.
9. World Health Organization. Infecundity, Infertility, and Childlessness in
Developing Countries. Geneva: World Health Organization; 2004.
10. Wiknjosastro, Hanifa Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2005.
11. Hadibroto BR. Histeroskopi. Medan: Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK USU RS HAM-RSPM; 2005. 1-16 hal.
12. Adiyono W, Praptohardjo U, Moerjon S. Laparoskopi dan Histeroskopi.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2005. 231-234 hal.
13. Bansal K. Practical Approach to Infertility Management. New Delhi:
Jaypee Brothers; 2004. 1-37 hal.
14. Hestiantoro A. Tatalaksana Pemeriksaan Dalam Infertilitas. Cermin Dunia
Kedokt. 2009;36(41).
15. Kuswondo G. Analisis Semen pada Pasangan Infertil. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi; 2002.
16. Sugono. Perbedaan Pengaruh Pemberian Clomiphene Citrate dan Letrozole
terhadap Perkembangan Folikel serta Profil Hormonal pada Wanita dengan
Unexplained Infertility. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP
Dr. Kariadi; 2008.
17. Speroff L, Glass R. Endometriosis. In: Clinical Gynecology Endocrinology
and Infertility. 7 ed. Baltimore: William & Wilkins; 2005. hal. 1103 – 25.
18. Bain CM, Burton K, McGavigan CJ. Gynecology Illustrated. 6 ed.
Tharmapalan S, editor. Philadelphia: Elsevier; 2011. 123-125 hal.
19. Muzii L, Marana R, Caruana P, Catalano G, Margutti F, Panici P.
Postoperative administration of monophasic combined oral contraceptives
after laparoscopic treatment of ovarian endometriomas: a prospective,
randomized trial. Am J Obs Gynecol. 2000;183(3):588–92.
20. Bumpers H, Butler K, Best I. Endometrioma of the abdominal wall. Am J
Obs Gynecol. 2002;187(6):1709–10.
21. European Society of Human Reproduction and Embryology. Guideline on
the management of women with endometriosis. Grimbergen: European
Society of Human Reproduction and Embryology; 2013.
22. Nassif J, Mattar S, Abu Musa A, Eid A. Endometriosis and cancer: what do
we know? Minerva Ginecol. 2013;65(2):167–79.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bedside Teaching
    Bedside Teaching
    Dokumen8 halaman
    Bedside Teaching
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Case Cakra
    Case Cakra
    Dokumen53 halaman
    Case Cakra
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Referat Infertilitas
    Referat Infertilitas
    Dokumen35 halaman
    Referat Infertilitas
    Bagus Yudha Pratama
    100% (1)
  • Case
    Case
    Dokumen3 halaman
    Case
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Short Case Fix
    Short Case Fix
    Dokumen6 halaman
    Short Case Fix
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Telaah Ilmiah Keratokonus Fix
    Telaah Ilmiah Keratokonus Fix
    Dokumen24 halaman
    Telaah Ilmiah Keratokonus Fix
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Infertilitas
     Infertilitas
    Dokumen40 halaman
    Infertilitas
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Pico Via
    Pico Via
    Dokumen7 halaman
    Pico Via
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Kayu Agung Kel.2
    Kayu Agung Kel.2
    Dokumen57 halaman
    Kayu Agung Kel.2
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Case Jiwa FIX
    Case Jiwa FIX
    Dokumen33 halaman
    Case Jiwa FIX
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Case
    Case
    Dokumen34 halaman
    Case
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • DR Hi
    DR Hi
    Dokumen39 halaman
    DR Hi
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Iarwan
    Iarwan
    Dokumen44 halaman
    Iarwan
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • 1 - Family Folder
    1 - Family Folder
    Dokumen1 halaman
    1 - Family Folder
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Biologi
    Biologi
    Dokumen6 halaman
    Biologi
    Ranting Terindah
    Belum ada peringkat
  • Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga Pada Perawatan ODGJ
    Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga Pada Perawatan ODGJ
    Dokumen1 halaman
    Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga Pada Perawatan ODGJ
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Allahuakbar PKN
    Allahuakbar PKN
    Dokumen31 halaman
    Allahuakbar PKN
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Isi Laporan
    Isi Laporan
    Dokumen9 halaman
    Isi Laporan
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Revisi
    Revisi
    Dokumen10 halaman
    Revisi
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Kuliah So
    Kuliah So
    Dokumen19 halaman
    Kuliah So
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Kisi2 PKN
    Rangkuman Kisi2 PKN
    Dokumen24 halaman
    Rangkuman Kisi2 PKN
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • 948 - 71755 - 683 - Soal Uabn Sej Wajib (Utama) 1 PDF
    948 - 71755 - 683 - Soal Uabn Sej Wajib (Utama) 1 PDF
    Dokumen14 halaman
    948 - 71755 - 683 - Soal Uabn Sej Wajib (Utama) 1 PDF
    Neruru
    Belum ada peringkat
  • 5707 Biologi Anchor
    5707 Biologi Anchor
    Dokumen18 halaman
    5707 Biologi Anchor
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Anc EKON
    Anc EKON
    Dokumen6 halaman
    Anc EKON
    Monang L Tobing
    100% (1)
  • Massa Konseling
    Massa Konseling
    Dokumen26 halaman
    Massa Konseling
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Dafaka
    Dafaka
    Dokumen2 halaman
    Dafaka
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Saluran Pernapasan Akut Adlah
    Infeksi Saluran Pernapasan Akut Adlah
    Dokumen1 halaman
    Infeksi Saluran Pernapasan Akut Adlah
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat
  • FISIKA
    FISIKA
    Dokumen91 halaman
    FISIKA
    Archita Wicesa Wasono
    100% (1)
  • Awalan
    Awalan
    Dokumen2 halaman
    Awalan
    Archita Wicesa Wasono
    Belum ada peringkat