STEP 1
Step 2
STEP 3
1. Apa yang dimaksud dengan fitoterapi?
Suatu pengobatan dari sediaan alam yang sudah terbukti keamanannya dan khasiatnya
dan sudah diuji melalui uji preklinik dan klinik serta bahan baku sudah distandarisasi.
Bahan baku sudah distandarisasi yang dimaksud adalah misal suatu tumbuhan yang
mengandung suatu unsur yang sudah di ketahui berapa kadar dari unsur tersebut.
Fito (tumbuhan) terapi (pengobatan) pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan
Apakah fitoterapi itu sama dengan fitotarmaka?
Berbeda, karena keduanya merupakan topik yang berbeda antara fitoterapi dan
fitofarmaka. Dalam fitofarmaka meliputi berbagai bahan tanaman yang memiliki
EBM (evidence based medicine) untuk pengobatan dengan indikasi tertentu dengan
berbagai sediaan yang dapat diberikan (infusa, simplisia, rebusan, kapsul, ekstrak,
jamu, OHT, bahkan fitofarmaka).
Fitoterapi hanya terbatas pada potensi pengobatan tertentu sutu penyakit. Lebih ke
packaging
Fitofarmakologi meliputi farmakokinetik dan farmakodinamik dari pengobatan suatu
penyakit.
Fitoterapi pelayanan menggunakan obat herbal yang sudah sampai dengan uji
klinik.
Fitoterapi adalah pelayanan pengobatan herbal, sedangkan fitofarmaka adalah sediian
yang akan diberikan pada pengobatan fitoterapi. Fitoterapi tidak hanya obat, tetapi
lebih ke dokter yang ahli dalam pengobatan herbal.
Kriteria fitoterapi:
Herbal dalam formarium
Manfaat minimal dengan data preklinik
Apakah OHT bisa diresepkan untuk pengobatan fitoterapi?
Bisa, seperti telah didiskusikan diatas tidak ada batasan untuk sediaan
pemberian pengobooatan fitoterapi.
Apakah jamu tidak diperbolehkan untuk pengobatan fitoterapi?
Kesimpulan sgd II : jamupun diperbolehkan dalam pemberian sediaan
pengobatan fitoterapi.
Jamu tidak boleh, setidaknya OHT atau fitofarmaka
Peralihan dalam permenkes
Untuk pengobatan fitoterapi jika mengguanakan Jamu maka harus dijadikan
OHT atau Fitofarmaka
Mutu sudah dinyatakan dalam produk CPOTB
Formulasi modern
Apakah dalam pengobatan fitoterapi harus memberikan pengobatan fitormaka?
Tidak harus, karena berlandasan kandungan manfaat tumbuhan (fito) yang
dilandaskan evidence based medicine.
STEP 4
Dr, Drg, Dr.Spesialis yang memiliki Keuntungan (+) dan kerugian (-)
Surat Izin
BUKTI Preventif
- Indikasi Kuratif
- Kontraindikasi
Rehabilitatif
- Efek samping
- Interaksi
STEP 5 (LEARNING ISSUE)
STEP 7
11. Apa yang dimaksud dengan fitoterapi?
Suatu pengobatan dari sediaan alam yang sudah terbukti keamanannya dan khasiatnya
dan sudah diuji melalui uji preklinik dan klinik serta bahan baku sudah distandarisasi.
Bahan baku sudah distandarisasi yang dimaksud adalah misal suatu tumbuhan yang
mengandung suatu unsur yang sudah di ketahui berapa kadar dari unsur tersebut.
Fito (tumbuhan) terapi (pengobatan) pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan
Apakah fitoterapi itu sama dengan fitotarmaka?
Berbeda, karena keduanya merupakan topik yang berbeda antara fitoterapi dan
fitofarmaka. Dalam fitofarmaka meliputi berbagai bahan tanaman yang memiliki
EBM (evidence based medicine) untuk pengobatan dengan indikasi tertentu dengan
berbagai sediaan yang dapat diberikan (infusa, simplisia, rebusan, kapsul, ekstrak,
jamu, OHT, bahkan fitofarmaka).
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan nomor 6 tahun 2016
Fitoterapi hanya terbatas pada potensi pengobatan tertentu sutu penyakit. Lebih ke
packaging
Fitofarmakologi meliputi farmakokinetik dan farmakodinamik dari pengobatan suatu
penyakit.
Fitoterapi pelayanan menggunakan obat herbal yang sudah sampai dengan uji
klinik.
Fitoterapi adalah pelayanan pengobatan herbal, sedangkan fitofarmaka adalah sediian
yang akan diberikan pada pengobatan fitoterapi. Fitoterapi tidak hanya obat, tetapi
lebih ke dokter yang ahli dalam pengobatan herbal.
Kriteria fitoterapi:
Herbal dalam formarium
Manfaat minimal dengan data preklinik
Apakah OHT bisa diresepkan untuk pengobatan fitoterapi?
Bisa, seperti telah didiskusikan diatas tidak ada batasan untuk sediaan
pemberian pengobooatan fitoterapi.
Apakah jamu tidak diperbolehkan untuk pengobatan fitoterapi?
Kesimpulan sgd II : jamupun diperbolehkan dalam pemberian sediaan
pengobatan fitoterapi.
Jamu tidak boleh, setidaknya OHT atau fitofarmaka
Peralihan dalam permenkes
Untuk pengobatan fitoterapi jika mengguanakan Jamu maka harus dijadikan
OHT atau Fitofarmaka
Mutu sudah dinyatakan dalam produk CPOTB
Formulasi modern
Apakah dalam pengobatan fitoterapi harus memberikan pengobatan fitormaka?
Tidak harus, karena berlandasan kandungan manfaat tumbuhan (fito) yang
dilandaskan evidence based medicine.
13. Apa saja syarat obat herbal yang bisa dijadikan fitorterapi?
Syarat obat herbal untuk fitoterapi:
Formularium permenkes no 6 tahun 2016, herbal yang sudah terbukti
aman, dan berkhasiat
Ada EBM (Eviden Based Medicine) Misal seledri dipercaya menurunkan
tekanan darah secara empiris tapi belum ada penentuan secara EBM apakah
itu boleh dijadikan pengobatan fitoterapi?
Tidak boleh, karena jamu pengobatan empiris
Boleh, Pasal 2 UU No.... tahun .... dibuat diwilayah indonesia, digunakan
untuk penelitian, digunakan dengan jumlah terbatas, sudah ada izin edar.
Selama sudah ada izin edar maka diperbolehkan.
Tergantung tujuan dari pengobatan fitoterpai, apakah preventif, kuratif, atau
rehabilitatif, dan bisa di padukan dengan obat-obatan konvensional.
Simplisia boleh/tidak? Tergantung bahan tanaman yang akan digunakan
apakah sudah masuk dalam tanaman yang terstandarisasi atau belum.
16. Apa kandungan yang terdapat dalam tanaman daun seledri, kumis kucing dan
pegagang sehingga dapat dijadikan sebagai obat antihipertensi?
JURNAL ILMU KEFARMASIAN
INDONESIA, April 2018, hlm. 78-85 ISSN 1693-1831 Vol. 16, No.1
17. Apakah fitoterapi yang terdapat dalam tanaman daun seledri, kumis kucing dan
pegagang sudah melalui tahap uji preklinik dan uji klinik?
18. Apa alasan dokter tersebut menggunakan fitoterapi daripada menggunakan obat
konvensional pada umunya?