Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Semakin berkembangnya ilmu mengenai pembelajaran, semakin banyak juga yang


mencoba untuk menerapkan inovasi model pembelajaran guna mengoptimalkan ilmu proses
belajar mengajar. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ini sebenarnya
didasari oleh peneliti yang melakukan penelitian. John W.Creswell (2012:2) menyatakan
bahwa penelitian adalah suatu proses dimana kita melakukan sususnan langkah-langkah
logis. Proses itulah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliable yang
nantinya menghasilkan kesimpulan yang benar dan tepat. Data yang dimaksud memiliki dua
jenis yaitu data kuantitas yang direpresentasikan dalam bentuk numerik dan data kualitas.
Penelitian ini merupkan serangkaian cara ilmiah untuk memperoleh data dengan maksud
mencapai tujuan tertentu untuk kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegitan penelitian
yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan sistematis. Data yang
diperoleh dari penelitian ini adalah data yang teramati yang mempunyai kriteria tertentu
yaitu valid.

Secara garis besar penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dan kualitatif juga sering dipasangkan dengan
nama metode yang tradisionaal dan metode baru, metode positivistik dan post positivistik,
metode scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan, serta kuantitatif dan
interpretif. Jadi, penelitian kuanitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik,
scientific dan metode discovery. Sedangkan metode kualitatif sering dinamakan sebagai
metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.

Penelitian kualitatif dan kuantitatif hendaknya tidak dilawankan, melainkan


dikontraskan. Kontras ini diperlukan untuk melihat keunggulan dan kelemahannya masing-
masing dalam memecahkan masalah dan atau dalam pengembangan teori. Metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan paradigma tertentu yang
menjadi acuannya.

1
Jenis penelitian yang digunakan, selalu didasarkan pada masalah yang diteliti, bukan
ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan masalahnya. Hal ini disebabkan karena
adanya kenyataan bahwa penelitian itu dilakukan karena ada masalah. Alasan pemilihan
suatu metode, tentunya didasarkan pada kesesuaiannya dengan masalah penelitian, tujuan
penelitian, serta prosedur penelitian yang cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi
kelompok sasaran atau objek penelitiannya.

1.2 Tujuan

a. Menjelaskan pengertian dari penelitian kualitatif dan kuantitatif

b. Menjelaskan perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

1.3 Sistematika Penulisan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHLUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Penelitian Kuliatitif
2.2 Pengertian Pemelitian Kuantitatif
2.3 Perbedaan Penelitian Kulitatitif dan Penelitian Kuantitatif
2.4 Contoh Penelitian Kualitatif
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Penelitian Kualitatif


a. Menurut Meleong penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan
untuk memahami suatu fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan
fenomena yang diteliti.
b. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah
salah satu prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
sikap orang-orang yang diamati.
c. Menurut Creswell mengatakan bahwa qualitaive research is an inquiry process of
understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a
social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analizes
word, report detailed views of information, and conducts the study in a natural setting.
d. Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat di peroleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur stistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi.
e. Menurut David Williams (1995) , penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada
suatu latar alamiah dengan menggunakan metode ilmiah dan dilakukan oleh orang atau
peneliti yang tertarik secara alami.
f. Menurut Saryono (2010), penelitian kualitatif adalah penelitian yang di gunakan untuk
menyelidiki, menggambarkan, menjelaskan, menemukan kualitas atau keistimewaan
dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, di ukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif.
g. Menurut Sugiono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah,(sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, tekhnik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat

3
induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan arti dari pada
generalisasi.

2.2 Pengertian Penelitian Kuantitatif


a. Kasiram (2008), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan
proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian
penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di teliti.
b. Nana Sudjana dan Ibrahim (2001), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari
pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalis dengan
menggunakan metode-metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian
kuantitatif.
c. Suriasumantri (2005), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan
kajian pemikiran yang sifatnya ilmiah.Kajian ini menggunakan proses logico-
hypothetico-verifikatif pada langkah-langkah penelitianyang dilakukan.

2.3 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif


Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif

1 Desain Penelitian

a. Umum a. Khusus, terperinci


b. Fleksibel b. Kaku
c. Dinamis c. Statis
d. Mengalami perkembangan d. Sesuai alur yang direncanakan
selama proses sejak awal
e. Penelitian berlangsung e. Tidak dapat di ubah
f. Jelas
2 Analisis Data

a. Induktif a. Deduktif
b. Berlangsung selama proses b. Berlangsung pada tahap akhir
penelitian sebelum laporan

4
c. Mencari pola, model, tema c. Menggunakan statistik

3 Istilah Subjek Penelitian

Narasumber Responden

4 Tujuan Penelitian

a. Memperoleh pemahaman a. Menjelaskan hubungan antar


mendalam variabel
b. Mengembangkan teori b. Menguji teori
c. Mendeskripsikan realitas dan c. Melakukan generalisasi
kompleksitas sosial fenomena sosial yang diteliti
5 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi partisipatoris a. Survai


b. Wawancara mendalam b. Wawancara terstruktur
6 Instrumen Penelitian

a. Buku catatan a. Kuesioner


b. Penelitian sebagai instrumen b. Buku tes
c. Human instrumen c. Komputer
d. Recording d. Kalkulator

7 Jenis Data

a. Deskriptif a. Numerik
b. Eksploratif b. Statistik
8 Ukuran Sampel

a. Kecil a. Besar
b. Tidak respresentatif b. Respresentatif
c. Purposif c. Random
9 Relasi Penelitian Dengan Subjek Penelitian

5
a. Dekat a. Berjarak
b. Personal b. Non-personal
c. Emosional c. Tanpa kontak emosional
d. Empati d. Jangka pendek
e. Akrab
f. Kedudukan sama
g. Jangka lama
10 Formulasi Rekomendasi

a. Singkat a. Luas
b. Jelas b. Detail
c. Sedikit menggunakan literatur c. Banyak menggunakan literatur
d. Tidak ada hipotesis d. Ada hipotesis
e. Pendekatan secara umum e. Prosedur yang spesifik dan
f. Masalah yang diduga relevan langkah-langkahnya
g. Fokus penelitian sering ditulis f. Masalah diuraikan dan fokus
setelah ada data yang g. Ditulis terinci sebelum terjeun ke
dikumpulkan dari lapangan lapangan

2.4 Contoh Penelitian Kuantitatif

a. Fenomenologi

Contoh : Proses Pembentukan Persepsi Mantan Pasien Depresi Di Rumah


Pemulihan Soteria (Sofyan Desvianto)

Abstrak : Persepsi merupakan unsur dasar dari sebuah aktivitas komunikasi.


Persepsi yang tepat membawa manusia kepada hubungan
interpersonal yang berkelanjutan. Proses pembentukan persepsi
melalui lima tahapan, yaitu mulai dari stimulasi-seleksi,
pengelompokan, interpretasi-evaluasi, penyimpanan dalam memori,
dan pemanggilan kembali. Dalam seorang penderita depresi lima

6
tahapan tersebut juga berlangsung dalam proses pembentukan
persepsi terhadap pesan yang mereka tangkap selama menjalani
proses rehabilitasi. Ketiga informan dalam penelitian ini
menjelaskan pengalamannya dan pemaknaan mereka terhadap
pembentukan persepsi selama berada di Rumah Pemulihan Soteria.
Pengalaman dan pemaknaan mereka dianalisis menggunakan
metode fenomenologi. Dari penelitian ini ditemukan perbedaan
yang terjadi pada setiap tahapan dalam proses pembentukan persepsi
mulai dari daya konsentrasi yang mempengaruhi stimulasi-seleksi,
pembangunan skema kognitif pada tahap pengelompokan pesan,
penginterpretasian pesan tersebut, sampai akhirnya hasil persepsi
tersebut disimpan dalam memori mereka dan suatu saat
dibangkitkan kembali ketika dibutuhkan.

b. Deskriptif

Contoh penelitian : Kajian historis Candi Wringin Lawang di Desa Jatipasar


Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto sebagai pintu
masuk sebuah komplek bangunan

Abstrak : Budaya bangsa adalah mewujudkan dari cipta rasa, karsa


dan karya bangsa Indonesia yang dilandasi nilai luhur bangsa
berdasarkan pancasila. Sebagai bangsa yang mempunyai warisan
budaya dan warisan alam yang sangat kaya sudah sewajarnya jika
Bangsa Indonesia memperhatikan sungguh- sungguh usaha
pelestarian. Pelestraian warisan budaya adalah bagian yang sangat
penting dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional.

Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah


keberadaan Candi Wringin Lawang di Desa Jatipasar, Kecamatan
Trowulan, Kabupaten Mojokerto ditinjau dari segi geografis? (2)
Bagaimanakah keberadaan Candi Wringin Lawang di Desa
Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ditinjau dari
segi Historis? (3) Bagaimana hubungan masyarakat di kelurahan

7
Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kapupaten Mojoketo terhadap
fungsi dan keberadaan Candi Wringin Lawang?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan


jenis penelitian Deskriptif Kualitatif, Tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam penelitian historis antara lain: Heuristik, Kritik,
Interpretasi, dan Historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara studi pustaka (library research), studi arsip, observasi, dan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1) mengetahuan mengenai
geografis Candi Wringin Lawang ini terletak di Dukuh Wringin
Lawang, Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto, atau ditepi jalan raya Surabaya-Jombang. Bangunan ini
berada dipermukaan tanah pada ketinggian 36,42 m diatas
permukaan laut dengan orientasi bangunan kearah timur-barat
dengan azimuth 279 derajat. (2) Sejarah mengenai Candi Wringin
Lawang, bangunan ini terbuat dengan bahan batu bata dan tidak
memiliki relif karena pada dasarnya bangunan ini merupakan
sebuah gapuro. Sedangkan sebutan Wringin Lawang dikaitkan
dengan adanya dua pohon beringin yang menggapit gapuro tersebut
pada waktu pertama kali ditemukan. (3) Fungsi dan hubungan
masyarakat terhadap keberadaan Candi Wringin Lawang
merupakan pintu yang memasuki komplek bangunan dan masih
digunakan sebagai ngalap berkah atau selamtan sesaji pada bulan
ruwah.

c. Studi Kasus

Contoh penelitian : Komunikasi Verbal Pada Anggota Keluarga Yang


Memiliki Anak Indigo (Gregorius Fendi Arkandito, Eni Maryani, Deta Rahmawan,
Teddy K. Wirakusumah)

Abstrak : Gregorius Fendi Arkandito, 2016. “Komunikasi Pada


Anggota Keluarga Yang Memiliki Anak Indigo”. Dibantu oleh
Achwan Noorlistyo Adi, S.I.Kom selaku rekan peneliti dan Duddy

8
Zein, Drs., M.Si selaku dosen Program Studi Manajemen
Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui


komunikasi verbal pada keluarga dengan anak indigo. 2) Untuk
mengetahui mengapa komunikasi verbal tersebut digunakan. 3)
Untuk mengetahui proses penyampaian masalah anak indigo pada
anggota keluarga lain. 4) Untuk mengetahui pengambilan
keputusan pada keluarga tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan


pendekatan studi kasus. Teknik utama dalam mengumpulkan
data yaitu observasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian
yang diperoleh menunjukan bahwa komunikasi verbal yang
digunakan anggota keluarga yang belum mempelajari indigo lebih
dalam, lebih memilih komunikasi satu arah dan komunikasi verbal
bersifat memerintah. Anggota keluarga lebih intens mendekati jika
anak indigo mengalami atau melakukan hal negatif. Serta
pembinaan yang digunakan adalah pembinaan pedagogi. Sedangkan
anggota keluarga yang mempelajari indigo secara dalam,
menggunakan komunikasi verbal yang lebih instruktif dan
informatif. Tetap menjaga kadar emosi dari anak indigo tersebut
agar tidak melewati batas wajar dan menggunakan pola pembinaan
andragogi.

d. Metode Historis

Contoh Penelitian : Analisis Stilistika Wacana terjemahan resmi naskah


Prasasti Plumpungan (Kajian Historis)

Abstrak : This article mainly deals with the Plumpungan manuscript


discourse, an ancient stone inscription found in the Salatiga area.
The manuscript dates back to the 8th century and is one of the main
historical sources of the Salatiga municipality. There is a tight

9
connection involving the above mentioned inscription with the
legitimacy of the Javanese court at that time, as well as with the
monarch, who was seen as halfman, half-deity. The monarch drew
on the labor of his subjects in maintaining religious sites to ensure
his place on earth, and in heaven. The Plumpungan manuscript was
a ‘legal document’ used to reassure inhabitants of the area that the
monarch is the legitimate ruler, and to prevent further revolt. The
monarch’s subjects in the Salatiga area at the time were farmers
disheartened with high taxes and the fear of volcanic eruptions,
which later caused great migrations to East Java. Consequently, the
monarch, using the Plumpungan manuscript as a medium, decreed
that the Hampra village (present-day Salatiga) become a tax-free
area due to the excellent care that its citizens provided for the
religious sites, in addition to the obeisance shown to the monarch. It
becomes clear, however, that all the way through the discourse
analysis, the king wanted to ensure his legitimacy. Socio-historical
context confirms that the monarch, Bhanu, was a successful ruler
who held power over four regions, analogically with Indra, the king
of all deities.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut Saryono (2010), penelitian kualitatif adalah penelitian yang di gunakan


untuk menyelidiki, menggambarkan, menjelaskan, menemukan kualitas atau keistimewaan
dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, di ukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif. Sedangkan menurut Kasiram (2008), penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat
menganalisis dan melakukan kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di teliti.

Perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif berdasarkan desain


penelitian yaitu penelitian kualitatif menggunakan desain secara umum, fleksibel dan
dinamis sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan desain khusus, kaku dan statis.
Berdasarkan analisis data, penelitian kualitatif menggunakan pendekatan induktif
sedangkan kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif. Berdasarkan tujuan penelitian,
penelitian kualitatif mengembangkan teori sedangkan penelitian kuantitatif menguji teori.
Berdasarkan teknik pengumpulan data, penelitian kualitatif secara observasi dan
wawancara mendalam sedangkan penelitian kuantitatif secara survey dan wawancara
terstruktur.

11

Anda mungkin juga menyukai