I. PENDAHULUAN
Gender merupakan konsep yang mengkaji tentang perbedaan
antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari pembentukan
kepribadian yang berasal dari masyarakat (kondisi sosial, adat-istiadat dan
kebudayaan yang berlaku). Gender dalam arti ini adalah suatu bentuk
rekayasa masyarakat (social contructions), bukannya sesuatu yang bersifat
kodrati.( Darren W. Dahl, Jaideep Sengupta and Kathleen D. Vohs, 2009)
Gender bisa dikategorikan sebagai alat untuk mengukur dalam persoalan
laki-laki dan perempuan terutama yang terkait dengan pembagian peran
dalam masyarakat yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah gender telah menjadi isu penting dan sering
diperbincangkan akhir-akhir ini. Banyak orang yang mempunyai persepsi
bahwa gender selalu berkaitan dengan perempuan, ketika isu gender di
angkat, yang timbul dalam benak kita adalah diskriminasi terhadap wanita
dan penghilangan hak-hak terhadap mereka. Namun, bagaimanakan
pandangan Islam terhadap konsep gender tersebut, karena sebagaimana
yang kita ketahui bahwa dalam agama islam wanita dianggap sebagai
makhluk yang istimewa dan diangkatkan derajatnya dari kaum laki-laki.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan sedikit membahas masalah
mengenai gender dalam pandangan islam dengan mengangkat judul
makalah “Gender dalam Pandangan Islam”.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Gender Dalam Islam
Kata gender berasal daari bahasa inggris yang berarti jenis
kelamin. Secara umum pengertian gender adalah perbedaan yang tampak
antara laki-laki dan perempuan yang dilihat dari segi nilai dan tingkah
laku. Gender merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perbedaan laki-laki dan perempuan secara sosial. Gender adalah suatu
konsep kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku,
mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan
yang berkembang dalam masyarakat.
Perbedaan secara sifat, misalnya perempuan yang memiliki sifat
lemah lembut, keibuan dan emosional. Sedangkan laki-laki memiliki sifat
yang kuat, perkasa dan jantan. Sifat tersebut dapat dipertukarkan, misalnya
ada laki-laki yang lemah lembut dan perempuan yang kuat. Perbedaan
secara biologis misalnya laki-laki memiliki penis dan perempuan memiliki
vagina, yang menjadi identitas gender dan akan menentukan sosial di
masyarakat. Meskipun sebenarnya identitas yang ada dalam diri manusia
bukanlah gender, namun secara budaya alat kelamin menjadi faktor
penting untuk menentukan relasi gender seperti pembagian fungsi, peran
dan status dalam masyarakat. Alat-alat tersebut melekat permanen pada
laki-laki maupun perempuan tidak berubah dan sering disebut sebagai
takdir atau kodrat Tuhan.
Gender bukan hanya ditujukan kepada perempuan semata, tetapi
juga kepada laki-laki. Hanya saja, yang dianggap mengalami posisi
termarginalkan sekarang adalah pihak perempuan, maka perempuanlah
yang lebih ditonjolkan dalam pembahasan untuk mengejar kesetaraan
gender yang telah diraih oleh laki-laki beberapa tingkat dalam peran
sosial, terutama di bidang pendidikan. Karena bidang inilah diharapkan
dapat mendorong perubahan kerangka berpikir, bertindak, dan berperan
dalam berbagai segmen kehidupan sosial.
Sebenarnya untuk memahami gender, perlu dibedakan antara
gender dan seks. Istilah gender berasal dari bahasa Inggris; gen, kemudian
ditransfer ke dalam bahasa Indonesia menjadi gender. Seks adalah jenis
kelamin, sebuah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari sisi
biologis, keduanya tidak dapat dipertukarkan, artinya jenis kelamin itu
melekat secara kodrati dan memiliki fungsi tersendiri(Mansour Faqih,
1999). Sedangkan gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan
perempuan karena dibentuk secara sosial, karena pengaruh kultural, agama
dan politik. Sifat ini tidak bersifat kodrati melekat pada jenis kelamin
tertentu, tetapi sifat itu bisa dipertukarkan. Perbedaan sifat gender itu bisa
berubah sewaktu-waktu dan bersifat kondisional. Misalnya anggapan laki-
laki rasional dan perempuan emosional, laki-laki kuat dan perempuan
lemah, laki-laki perkasa dan perempuan lemah lembut. Sifat-sifat itu bisa
berubah dan tidak melekat secara permanen.
Definisi gender menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:
ض
ٍ ْق ب َ ع َ ض ك ُ ْم ف َ ْو
َ ْض َو َر ف َ َع ب َ ع ِ اْل َ ْرْ ف َ ِ َو ه ُ َو ال َّ ِذ ي َج ع َ ل َ ك ُ ْم َخ ََل ئ
ُ ك س َ ِر ي ُع الْ ِع ق َ ا بِ َو إ ِ ن َّ ه َ َّ ت ل ِ ي َ بْ ل ُ َو ك ُ ْم ف ِ ي َم ا آ ت َا ك ُ ْم ۗ إ ِ َّن َر ب
ٍ د َ َر َج ا
ٌل َ غ َ ف ُو ٌر َر ِح ي م
Ayat 104
Ayat 110
ِ اس ت َأ ْ ُم ُر و َن ب ِ الْ َم عْ ُر و
ف ِ َّ ت لِ ل ن ْ كُ نْ ت ُ ْم َخ ي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج
ِاَّلل ِ ۗ َو ل َ ْو آ َم َن أ َ ْه ُل الْ ِك ت َا ب
َّ ِ َو ت َنْ َه ْو َن عَ ِن الْ ُم نْ كَ ِر َو ت ُ ْؤ ِم ن ُو َن ب
ل َ كَ ا َن َخ ي ًْر ا ل َ ُه ْم ۚ ِم نْ ُه مُ الْ ُم ْؤ ِم ن ُو َن َو أ َ ْك ث َ ُر ه ُ مُ الْ ف َ ا ِس ق ُو َن
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dari kedua firman dapat disimpulkan bahwa baik laki-laki atau
perempuan memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam dakwah
amar ma'ruf nahi munkar yang artinya menyerukan kepada hamba
Allah yangg ma'ruf didekati dan meninggalkan yg munkar. Karena
jika satu agama maka satu keluarga juga jadi tidak ada batasam untuk
mengajak menuju yang lebih baik, Karen dalam Islam dikenal untuk
saling mengingatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Darren W. Dahl, dkk. 2009. “Sex in Advertising: Gender ifferences and the Role
of Relationship Commitment,” Journal of Consumer Research.Oxford:
Oxford University Press.
Udau, Uris. 2013. Pemahaman Orang Tua Tentang Gender dalam Menerapkan
Pola Asuh Kepada Anak Remaja di Desa Long Payau. eJournal Sosiatri,
Vol. 1, No. 4, Hal. 72-84.
Puspitawati, Herien. 2013. Konsep, Teori, dan Analisis Gender. Jurnal. Bogor:
Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.
Jakarta.