Anda di halaman 1dari 6

IV.

Intervensi

Diagnosa
No. Tujuan dan KH Intervensi Rasional Ttd
Keperawatan
1. Resiko perdarahan NOC: NIC:
b/d plasenta yang Setelah dilakukan 1. monitor tanda-tanda 1. untuk mengetahui secara
masih melekat pada tindakan keperawatan perdarahan setiap 15 dini jika adanya
uterus selama....... jam masalah menit sekali perdarahan
keperawatan Resiko 2. jelaskan pada itu tentang 2. agar ibu dapat
perdarahan dapat tanda dan gejala perdarahan. mengetahui jika ada tanda
teratasi. dan gejala perdarahan
Dengan Kriteria Hasil: 3. anjurkan pada ibu untuk 3. untuk mempermudah
 Plasenta dapat melaporkan setiap pergantian pengkajian perdarahan
keluar pembalut. pada ibu
 Tidak terjadi 4. Pastikan frekuensi berkemih 4. Penurunan
perdarahan dan karakter urin. Perhatikan frekuensi/jumlah, adanya
 pasien dapat kondisi kulit, bibir, dan urin gelap/pekat,
mengetahui membran mukosa. membran mukosa/bibir
tanda dan gelaja kering, dan turgor kulit
jika ada buruk menandakan
perdarahan ketidakadekuatan
masukan cairan dalam
hubungannya dengan
kebutuhan cairan.
5. Perhatikan laporan kelelahan 5. Hipovolemia dapat
berlebihan atau pusing. mengakibatkan
perubahan ostostatik.
6. Kaji tekanan darah (TD) dan 6. Penurunan pada TD dan
nadi peningkatan nadi dapat
menunjukkan
hipovolemia.
7. Perhatikan tinggi fundus. 7. Kegagalan dari fundus
untuk involusi
sebagaimana mestinya
(harus berada pada
simfisis pubis)
dihubungkan dengan
peningkatan aliran
melalui vagina.
8. Kaji karakter dan jumlah 8. Kembali ke perdarahan
aliran lokhia. merah terang adalah
abnormal. Aliran yang
deras dan cepat,
menandakan hemoragi
pascapartum lanjut
sekunder akibat
tertahannya fragmen
plasenta. (Rujuk pada
MK: Hemoragi
pascapartum).
9. Tinjau ulang tingkat aktivitas 9. Peningkatan aliran
klien. sedikit, mungkin
tambahan akibat
ketidakadekuatan istirahat
berkenaan dengan
periode peningkatan
aktivitas.
10. Kaji kondisi perineum atau 10. Untuk mengidentifikasi
insisi, perhatikan pelambatan penyembuhan
penyembuhan. dan potensial terhadap
hemoragi atau dehisens.
Kolaborasi:
11. Rangsang hormon oksitosin 11.
dengan caran IMD
12. Tinjau ulang kadar Hb/Ht 12. Memberikan
pascapartum dapatkan rabas perbandingan untuk
sebelumnya, bandingkan mengkaji beratnya
dengan kadar saat ini bila kehilangan darah. Hb/Ht
ada. sudah harus kembali
normal dalam 3 hari
pascapartum. Hb tidak
boleh turun lebih dari
2g/100 ml kecuali
kehilangan darah
berlebihan. (setiap
mililiter kehilangan darah
mengandung 0.5 mg Hb).
13. beri tahu pemberi 13. Pemeriksaan
peraawatan kesehatan dan laboratorium ulang atau
siapkan klien untuk prosedur-prosedur yang
evaluasi/intervensi tambahan lebih invasif seperti
bila perlu. dilatasi dan kuretase
bedah (D dan K)
mungkin perlu untuk
menentukan beratnya
kondisi, atau untuk
mendiagnosa/memperbai
ki masalah.
14. berikan informasi berkenaan 14. Digunakan untuk
dengan obat-obatan seperti meningkatkan
ergot (0,2 mg setiap 4 jam kontraktilitas uterus, yang
selama 2-4 hari) sesuai dapat membantu
kebutuhan. terlepasnya jaringan
plasenta yang tertahan.
2. Nyeri Akut b/d Setelah dilakukan
1. Masage daerah abdomen ibu. 1. Untuk membantu plasenta keluar
Agens cidera fisik: tindakan keperawatan2. Kaji nyeri pd klien dg
2. Untuk mengetahui PQRST pada
lemahnya kontraksi selama.....jam masalah menguungakan metode PQRST pasien
keperawatan nyeri akut 3. Menganjurkan klien untuk
3. Untuk melatih pasien agar dapat
pada pasien dapat melakukan mobilisasi bertahap. melakukan aktifitas setelah
teratasi. 4. Mengajarkan klien tehnik napas melahirkan
Dengan kriteria hasil : dalam dan masase pada daerah 4. Untuk mengurangi rasa nyeri
 uterus dapat ekstremitas dan punggung.
berkontraksi
 skala Nyeri
berkurang
 Pasien dapat
mengatasi jika
nyeri datang
 Pasien dapat
melakukan
imobilisasi
bertahap

Anda mungkin juga menyukai