Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anemia adalah penurunan kuantitas darah atau kualitas sel-sel darah
merah dalam sirkulasi. Anemia dapat disebabkan oleh gangguan
pembentukan sel darah merah, peninkatan kehilangan sel darah merah
melalui pendrahan kronik atau mendadak atau lisis ( destruksi ) sel darah
merah yang berlebihan. ( elizabert,2001 )
Darah orang normal mengandung 13-16 gr hb/100cc semu hb ini
terdapat dalam eritrosit. Jika konsentrasi hb turun di bawah normal akan
timbul anemia. Namun harus di sadari bahwa batas terendah dari nilai
normal tergantung pada umur dan jenis kelamin. ( hardin dkk, 2005 )
Anemia masi menjadi masalah kesehatan masyarakat dari berbagai
negara khususnya indonesi merupakan negara yang melaporkan angka
prevalasi ADB pada wanita hamil tetap tinggi meskipun bervariasi lebar.
( Luh, 2010 )
Sejumlah zat gizi memegang peranan penting dalam pembentukan
darah merah. Yang biasanya dimaksudkan dengan pembentukan darah
ialah pembentukan arythrocyt dengan hemoglobin didalamnya. ( Achmad,
2004)
Bebrapa zat gizi yang berperan dalam hemopoisis ialah protein,
berbagai protin dan mineral. Diantara vitamin-vitamin ialah asam folat,
vitamin B12, Vitamin C dan vitamin E.
B. Rumusan masalah
Ada pun masalah yang akan dipecahkan pada pembahasan materi gizi dan
diet pada pasien anemia ini adalah :
1. Apa itu anemia?
2. Apa penyebab anemia
3. Apakah ada tanda-tanda atau gejala seseorang terkena anemia?
4. Bagaimana konsep patofisiologi anemia?
5. Adakah komplikasi penyakit jika terkena anemi?
6. Apakah ada cara mencegah agar tidak terkena anemia?
7. Bagaimana cara penanganan anemia?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah gizi dan diet pada anemia ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah itu anemia.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya anemia.
3. Agar menetahui gejala dan tanda terkena anemia.
4. Untuk mengetahui konsep patofisiologis penyakit nemia.
5. Untuk mengetahui adakah komplikasi jika terkena anemia.
6. Agar mengetahui cara mencegah anemi.
7. Untuk mengetahui cara penanganan anemia.

1
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Anemia
Anemia adalah penurunan kuantitas darah atau kualitas sel-sel darah
merah dalam sirkulasi. Anemia dapat disebabkan oleh gangguan
pembentukan sel darah merah, peninkatan kehilangan sel darah merah
melalui pendrahan kronik atau mendadak atau lisis ( destruksi ) sel darah
merah yang berlebihan. ( elizabert,2001 )
Anemia (dalam bahasa yunani: tanpa darah) adalah keadaan saat
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa
oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan hb.anemia terjadi karena kadar hemoglobin (hb) dalam darah
merah sangat kurang. Di indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan
karena kekurangan zat besi (fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi
atau anemia gizi besi.
Defisiensi fe berperan besar dalam kejadian anemia namun defisiensi
zat gizi lainnya, kondisi nongizi, dan kelainan genetik ( herediter) juga
memainkan peran terhadap anemia. ( fatmah,2006)
Darah orang normal mengandung 13-16 gr hb/100cc semu hb ini
terdapat dalam eritrosit. Jika konsentrasi hb turun di bawah normal akan
timbul anemia. Namun harus di sadari bahwa batas terendah dari nilai
normal tergantung pada umur dan jenis kelamin. ( hardin dkk, 2005 )
2. Penyebab Anemia
Penyebab anemia dapat di klasifikasikan berdasarkan patofisiologinya
yaitu berhubungn dengan penurunan produksi atau dengan kenaikan
kehilangan eretrosit.
Penyebab umum dari anemia:
a. Kehilangan darah atau perdarahan hebat seperti perdarahan akut
(mendadak), kecelakaan, pembedahan, persalinan, pecah pembuluh
darah, perdarahan kronik (menahun), perdarahan menstruasi yang
sangat banyak, serta hemofilia.
b. Berkurangnya pembentukan sel darah merah seperti defesiensi zat
besi,defesiensi vitamin b12, defesiensi asam folat,dan penyakit kronik.
c. Gangguan produksi sel darah merah seperti ketidaksanggupan sumsum
tulang belakang membentuk sel-sel darah.
3. Tanda dan gejal nemia
Tanda dan gejala kekurangan sel darah merah berbagai macam,
tergantung pada penyebabnya Gejala-gejala umum yang sering dijumpai
pada pasien anemia antara lain :

2
3

a. Kelelahan
b. Merasa lemas dan lemah
c. Kulit kekuningan atau pucat
d. Detak jantung tidak teratur
e. Sesak napas
f. Pusing
g. Sakit/nyeri dada
h. Tangan dan kaki dingin
i. Sakit kepala
j. Pucat
k. Lemah
l. Cepat lelah
m. Keringat dingin
n. Takikardi
o. Hypotensi
p. Palpitasi. (barbara c. Long, 1996)
q. Takipnea (saat latihan fisik)
r. Perubahan kulit dan mukosa (pada anemia defisiensi fe)
s. Anorexia, diare, ikterik sering dijumpai pada pasien anemia pernisiosa
(arif mansjoer, 2001)
4. Konsep Patofisiologi Anemia
Anemia merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel darah
merah dalam sirkulasi.
Anemia

viskositas darah menurun

resistensi aliran darah perifer

penurunan transport O2 ke jaringan

hipoksia, pucat, lemah

beban jantung meningkat

kerja jantung meningkat

payah jantung

Beberapa penyebab anemia diantaranya :


a. Anemia akibat penurunan kualitas sel darah merah
Anemia ini terjadi akibat gangguan dalam kualitas pembentukan
sel darah merah timbul apabila sel darah merah berukuran terlalu kecil
atau terlalu besar atau dapat juga terjadi apabila terjadi gangguan
4

pembentukan hemoglobin. Hal ini akan menyebabkan konsentrasi


hemogrobin hiperkromik atau hipokromik.
b. Anemia akibat lisis atau pendarahan mendadak
Hal ini berkaitan dengan penurunan jumlah total sel-sel darah merah
dalam sirkulasi. Sel darah merah secara normal dapat hidup secara
normal selama 120 hari. Destruksi atau hilangnya sel darah merah
yang terjadi sebelum 100 hari bersifat abnormal.
c. Trombositopenia
Merupakan penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Kelainan ini
berkaitan dengan peningkatan resiko pendarahan hebat, bahkan dengan
cedera ringan atau pendarahan spontan kecil.
d. Trombositosis
Merupakan peningkatan jumlah trombosit dalam sirkulasi.
Trombositosis berkepanjangan dapat berkaitan dengan kerentanan
mengalami memar dan perdarahan karena trombosit habis terpakai.
Keadan penyakit atau cedera pada anemia :
a) Anemia aplastik
Anemia ini disebab kan oleh disfungsi sumsum tulang sehingga sel-sel
darah yang mati tidak digantikan. Anemia aplastik mungkin hanya
mengenai sel-sel darah merah, atau mungkin berkaitan dengan
defisiensi semua jenis sel darah.
Anemia aplastik disebabkan oleh banyak hal termasuk kanker sumsum
tulang, perusakan sumsum tulang oleh proses otoimun, defisiensi
vitamin, berbagai obat, dan radiasi atau kemoterapi.
b) Anemia hemolitik
Adalah penurunan jumlah sel darah merah akibat destruksi berlebihan.
Sisa sel darah merah yang ada bersifat normositik dan normokromik.
Pembentukan sel darah merah disumsum tulang akan meningkat untuk
menganti sel-sel yang mati.
Anemia hemolitik mungkin terjadi akibat defek genetik di sel darah
merah, timbulnya penyakit otoimun, atau mungkin didapat akibat
pajanan obat atau toksin tertentu. Bergantung pada penyebabnya,
anemia hemolitik dapat timbul hanya sekali atau rekuren. Beberapa
penyeban anemia hemolitik antara lain adalah anemia sel sabit,
malaria, penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, dan reaksi tranfusi.
c) Anemia pascaperdarahan
Adalah anemia normositik normokromik yang terjadi akibat
kehilangan darah secara mendadak pada orang sehat. Perdarahannya
dapat jelas atau samar.
Pada perdarahan mendadak tekanan darah menurun respon refleks
terhadap menurunnya tekanan darah adalah peningkatan pengaktifan
susunan saraf simpatis. Hal ini menyebabkan peningkatan resistensi
vaskular, kecepatan denyut jantung, dan isi sekuncup, yang
kesemuanya bertujuan untuk mengembalikan tekanan darah ketingkat
normal. Respon ginjal terhadap penurunan tekanan darah adalah
penurunan pengeluaran urin dan peningkatan pelepasan hormon renin.
5

Terjadi peningkatan reabsorpsi garam dan air dengan tujuan


mengembalikan tekanan darah. Produksi sel darah merah dirangsang
oleh pelepasan eritripoietin oleh ginjal.
d) Anemia pernisiosa
Adalah anemia makrositik normokromik yang terjadi akibat defisiensi
vitamin b12. Vitamin b12 penting untuk sintesis dna didalam sel darah
merah dan untuk fungsi saraf. Vitamin b12 terdapat dalam makanan
dan diserap melalui lambung kedalam darah. Sebagian besar penyebab
anemia pernisiosa adalah akibat defisiensi faktor intrinsik, tetapi dapat
juga terjadi defisiensi vitamin b12 dalam makanan,
e) Anemia defisiensi besi
Adalah anemia yang terjadi akibat defisensi besi dalam gizi, atau
hilangnnya darah secara lambat dan kronik. Defisiensi besi adalah
masalah pada bayi dan anak yang memiliki peningkatan kebutuhan
akan gizi. Wanita yang haid cendrung mengalami defisiensi besi
karena hilangnnya besi stiap bulan dan diet yang kurang zat besi.
Wanita pada masa sibur yang berolahraga memiliki peningkatan
resiko karena olahraga meningkatkan kebutuhan metabolik sel-sel
otot. Pada pria, defisiensi besi biasanya terjadi pada pengidap ulkus
atau penyakit hati yang ditandai oleh perdarahan.

5. Komplikasi pada Penyakit Anemi


Apabila Penyakit Anemia tidak di tangani dan di obati dengan baik
dan secepat mungkin, maka dapat menimbulkan permasalahan atau
komplikasi penyakit lain. Seseorang yang mengalami kondisi kekurangan
zat besi akan berpengaruh menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga
rentan terkena penyakit lain.
Anemia pada seseorang dapat juga menjadi penyebab :
a. Gagal jantung
Hal tersebut terjadi pada saat kinerja jantung tidak berjalan dengan
baik, sehingga jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh.
b. Terjadi pada Ibu hamil beserta janinnya
Komplikasi yang terjadi pada ibu hamil dan janinnya seperti
pertumbuhan janin yang lambat atau tidak normal, lahir prematur atau
bahkan dapat menimbulkan keguguran
c. Kelelahan berat
Ketika seseorang mengalami anemia cukup parah, mereka mungkin
tidak dapat menyelesaikan tugas sehari-hari karena merasa kelelahan
hingga seperti tidak memiliki energi.
d. Kematian
Beberapa anemia yang diwariskan bisa menjadi masalah serius dan
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak
darah dengan cepat dapat menyebabkan anemia parah dan berakibat
fatal.
Untuk memaksimalkan pembentukan sel darah merah, perbanyaklah
mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak zat besi, folat
6

dan vitamin B-12 serta vitamin dan mineral lainnya. Tambahkan suplemen
untuk Anda minum setiap harinya.
6. Pencegahan Anemia
Untuk pencegahan penyakit anemia sebenarnya sangat mudah. seperti
dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang banyak mengandung zat
besi, asam folat, vitamin b12, vitamin c.
Berikut ini penjelasan singkat tentang cara pencegahan anemia serta jenis-
jenis makanan yang bisa membantu mencegah anemia diantaranya:
a) konsumsi makanan yang banyak mengandung Zat besi
Makanan yang banyak mengandung zat besi seperti daging,
kacang, sayur-sayuran yang berwarna hijau dan lain-lain. zat besi juga
sangat penting untuk wanita yang sedang menstruasi, wanita hamil dan
anak-anak.

b) konsumsi makanan yang banyak mengandung Asam Folat


konsumsi makanan yang banyak mengandung Asam folat seperti
pisang, sayuran hijau gelap, jenis kacang-kacangan, jeruk, sereal dan
lain-lain
c) makanan yang mengandung Vitamin B 12.
Bisa didapatkan dengan mengkonsumsi daging dan susu
d) Makanan dan minuman yang mengandung Vitamin C
Banyak sekali manfaat-manfaat Vitamin C, salah satunya yaitu
bisa membantu penyerapan zat besi. jenis-jenis Makanan yang banyak
mengandung vitamin C seperti buah melon, buah jeruk, dan buah beri.
itulah beberapa cara mencegah penyakit anemia secara alami.
7. Penanganan Anemia
Penangan pasien anemia dapat dengan Terapi dan pengobatan anemia
sperti :
a. Pemberian suplemen yang mengandung Zat besi, vitamin B12, dan
vitamin-vitamin lain yang dibutuhkan tubuh.
b. Pada penderita anemia berat bisa dilakukan Transfusi darah
c. Pemberian obat-obatan kortikosteroid yang mempengaruhi sistem
imun tubuh
d. Pemberian Eritropoietin, yaitu jenis hormon yang membantu proses
hematopoiesis pada sumsum tulang
e. Transfaltsi sumsum tulang
f. Sesorang yang anemia sebaikny hindari situasi kekurangan oksigen
atau aktivitas membutuhkan oksigen.
g. Jika anemia karena pascapendarahan penanganannya dapat dengan
pengambilan volume darah dengan pemberian plasma secara intravena
atau darah utuh yang telah dicocokan golongannya.
7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia (dalam bahasa yunani: tanpa darah) adalah keadaan saat
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa
oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Penyebab anemia diantaranya kehilangan darah, berkurangnya
pembentukan sel darah merah, gangguan produksi sel darah merah.
Tanda dan gejal nemia dintaranya kelelahan, pucat, lemah, keringat
dingin dan diare.
Konsep patofisiologi anemia secara singkat dapat di jelaskan beberapa
penyebab anemia diantaranya adalah anemia akibat penurunan kualitas sel
darah merah dan anemia akibat lisis atau pendarahan mendadak dan
beberapa kedaan penyakit atau cedera dari anemia adalah anemia pasca
pendrahan dan anemia defisiensi zat besi.
Apabila penyakit anemia tidak di tangani dan di obati dengan baik dan
secepat mungkin, maka dapat menimbulkan permasalahan atau komplikasi
penyakit lain seperti gagal jantung dan kematian.
Untuk pencegahan penyakit anemia dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang banyak mengandung zat besi, asam folat, vitamin b12,
vitamin c.
Penangan pasien anemia dapat dengan terapi dan pengobatan anemia
misalnya pemberian obat-obatan kortikosteroid yang mempengaruhi
sistem imun tubuh, pemberian eritropoietin, yaitu jenis hormon yang
membantu proses hematopoiesis pada sumsum tulang dan dapat juga
melakukan transfaltsi sumsum tulang.
B. Saran
Agar terhindar dari penyakit anemia kita harus memperhatikan diet
kita sehari-hari agar yang apa yang kita makan akan membuat kita
terhindar dari anemia dan Untuk dapat memahami Materi Anemia selain
membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada
(buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi
tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham
dan akan selalu diingat.

7
8

DAFTAR PUSTAKA

Ani Luh Seri,2013,”Anemia defisiensi besi”,Jakarta,EGC


Carapedia.Diagnosa Penyebab anemia:10 mei 2017.
http://carapedia.com/diagnosa_penyebab_anemia_info2231.html
Corwin j Elizabeth,2000,”Patofisiologi”,Jakarta EGC
Gizi dan Kesehatan Masyarakat
Tierneyn M Lawrence dkk,2003,”Diagnosa dan Terapi Kedoktera”,
Jakarta,Salimba Medika
Patofisiologi dan Manifestasi Klinis Anemia :10 Mei 2017.
http://baihidlajiandra.blogspot.com/2011/12/patofisiologi-dan-manifestasi-
klinis.html
Sediaoetama Achmad Djaeni,2004,”Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi jilid
II”,Jakarta,Dian Rakyat
Sibuea Herdien,2005, “Ilmu Penyakit Dalam”,Jakarta, Rineka Cipta
Wikipedia. Anemia :10 Mei 2017
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia

Anda mungkin juga menyukai