NIM : 1861050111
Kelompok : 1A
1. Definisi Anemia
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah
normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian
tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut
oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.
(Arif Mansjoer. dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aes Cv
Lapius FKUI)
2. Klasifikasi Anemia
Bds Morfologi
Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang
gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah
yang banyak (persalinan yang lalu, haid, dll)
Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-
sel darah merah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :
ii
a) Darah tepi lengkap
Etiologi anemia
1. Berdasarkan ukuran sel darah merah ( Varney H,2006.;h.624)
4) Keracuanan timah
3) Hipotiroid
4) Kecanduan alkohol
3. Patofisiologi Anemia
ii
Anemia
↓
viskositas darah menurun
↓
resistensi aliran darah perifer
↓
penurunan transport O2 ke jaringan
↓
hipoksia, pucat, lemah
↓
beban jantung meningkat
↓
kerja jantung meningkat
↓
payah jantung
( )
4. Pembentukan Hb
(Harper : Biokimia)
5. Gejala Anemia
ii
Selain itu terdapat gejala anemia ( kurang darah )yang paling sering di tunjukka
antara lain sebagai berikut :
1. Kulit Wajah terlihat Pucat
Penderita anemia biasanya jelas terlihat pada wajah dan kulit yang terlihat
pucat.
2. Kelopak Mata Pucat
Selain wajah kelopak mata pasien yang mengalami kurang darah juga
terlihat pucat. ini merupakan salah satu gejala umum anemia. pemeriksaan
biasanya dilakukan dengan cara meregangkan kelopak mata. dan melihat warna
kelopak mata bagian bawah.
ii
Kekebalan tubuh / sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun dan
biasanya penderita anemia sangat mudah terkena penyakit lain sebagai akibat
melemahnya imun tubuh.
9. Sesak napas
Penderita Anemia sering kali merasa sesak nafas dan merasa terengah-engah
ketika melakukan aktivitas, hal ini terjadi karena kurangnya oksigen didalam
dalam tubuh, akibat kurangnya sel darah merah.
(Undip, 2010)
Hb (Kadar Hemoglobin)
1. Nilai Hb normal
ii
a) Pria : 13.8 - 17.2 gram/dl
b) Wanita : 12.1 – 15.1 gram/dl
2. Nilai Hb anemia
a) Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl
b) Wanita : <12.1 – 15.1 gram/dl
Ht (Hematokrit)
: Proporsi sel darah merah dengan volume semua komponen darah
Nilai normal:
•Pria : 40% - 50 % SI unit : 0,4 - 0,5
•Wanita : 35% - 45% SI unit : 0.35 - 0,45
Indeks Eritrosit
1.Mean Corpuscular Volume (MCV) = Volume Eritrosit Rata-rata (VER):
volume rata-rata sebuah eritrosit dalam femtoliter (Fl)
Cara Perhitungan :
MCV (VER) = Nilai Hematokrit (Hmt) /Jumlah Eritrosit (AE) X 10 Fl
Interpretasi Hasil :
Penurunan MCV (VER) terjadi pada pasien anemia mikrositik, Defisiensi besi,
arthritis rheumatoid, talasemia, anemia sel sabit, HBC, keracunan timah, dan radiasi.
Peningkatan MCV (VER) terjadi pada pasein
Peningkatan MCV terjadi pada anemia aplastik, anemia hemolitik, anemia pernisiosa,
anemia defisiensi asam folat, penyakit hati kronis, hipotiroidisme, efek obat vitamin
B12, antikonvulsan, dan antimetabolik
Interpretasi Hasil :
Penurunan MCH (HER) terjadi pada anemia mikrositik, dan anemia hipokromik
Peningkatan MCH (HER) terjadi pada anemia defisiensi besi
ii
Konsentrasi/kadar hemoglobin yang didapat pereritrosit, dinyatakan dalam persen
(%). Meskipun dinyatakan dalam persen (%), satuan lebih lebih tepat “gram
hemoglobin per dl eritrosit”.
Cara Perhitungan :
MCHC (KHER) = Kadar HB (g%)/ Nilai Hematokrit (Hmt) X 100
Nilai Normal : 32- 37 %
Interpretasi Hasil :
Penurunan MCHC terjadi pada anemia hipokromik dan talasemia
Peningkatan MCHC terjadi pada penderita defisiensi zat besi
Kesimpulan : Hb, Ht, Indeks eritrosit dan RDW rendah menunjukan anemia
Retikulosit
: Hanya terdapat penderita anemia, kadar jumlah 0.8 – 1.5 %, tergantung derajat
anemia penderita.
(WHO.2008)
8. Penanganan Anemia
Bila ternyata kadar vitamin B12normal, maka dapat dilakukan pemberian asam folat
dengandosis 0,1-1,0 mg/hari.
ii
Mengkonsumsi Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah
merah.
(Undip, 2011)
ii