Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur beton merupakan struktur yang paling banyak digunakan didunia. Mulai dari
bangunan sederhana seperti rumah atau perkantoran, hingga bangunan yang rumit
seperti bendungan atau pun gedung pencakar langit, hamper semua menggunakan beton
sebagai material utama untuk membangunnya.
Beton merupakan material bangunan yang terbentuk dari campuran antara agregat
halus, agregat kasar, pasir, dan air. Hampir semua struktur beton merupakan beton
bertulang karena pada dasarnya beton tidak kuat terhadap gaya tarik, hanya sekitar 8%-
15% dari kekuatan tekannya, sehingga perlu dikombinasikan dengan baja sehingga gaya
tarik akibat beban dapat dipikul oleh baja. Kelemahan beton dalam tekuk akibat bentuk
baja yang langsing juga akan dihilangkan karena baja ada pada beton sehingga tidak
akan mengalami tekuk. Oleh karena itu, kombinasi dari kedua material ini menghasilkan
sifat-sifat yang lebih baik dibandingkan sifat masing-masing bahan jika berdiri sendiri.
Perencanaan struktur pada sebuah struktur sederhana seperti bangunan kantor atau
sekolah harus memenuhi beberapa aspek agar penggunaan struktur ini dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Perencanaan suatu struktur sederhana meliputi perencanaan
kolom, pelat, dan balok. Semua komponen struktur haruslah memenuhi kaidah-kaidah
yang berlaku yang berasal dari sains, hasil penelitian, maupun standar yang berlaku
untuk memenuhi nilai kekuatan, keamanan, dan kenyamanan bagi penggunanya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana proses dasar pembangunan gedung C?
b. Bagaimana menentukan komponen atau bahan-bahan dalam pembangunan gedung
C?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan kali ini adalah:
a. Mengetahui proses dasar pembangunan gedung C.
b. Menentukan komponen atau bahan-bahan dalam pembangunan gedung C.
BAB II
ISI UTAMA LAPORAN

1. Nama proyek : Pembangunan Gedung C


2. Dimensi/luas bangunan : 19 x 40 m2
3. Struktur bangunan : 5 lantai (4 lantai + basement)
4. Jenis pondasi/mutu beton : k300
 Banyak pondasi : 24
 Banyak tiang dalam 1 lubang pondasi : 12
 Panjang dan diameter tiang :
 Panjang : 8 m (sampai dasar)
 Diameter : 40 cm
 Banyak tulangan dalam 1 tiang : 8 besi, besi : 13 atau D 13, begel : 8
 Ukuran pile cap : 2 m dan 2,3 m
 Hubungan tiang dengan pile cap : menggunakan baut angkur baja
 Pelaksanaan pembuatan/pengecoran tiang bor (bor pile) : dikerjakan selama 2
minggu
5. Penempatan bahan :
 Untuk pondasi : ready mix
 Untuk pembangunan basement dan lantai 1 sampai lantai 4 :
 Semen (PC) : terdapat di sekitar lokasi bangunan gedung C lama
 Agregat : terdapat di sekitar ATM
 Air yang dipakai : menggunakan air tanah
 Beton dibuat : ready mix
6. Pengecekan slamp : dilakukan di lapangan
7. Pembuatan benda uji : kebanyakan menggunakan silinder
8. Mutu beton rencana : k250
 Mutu kekuatan di lapangan : k300
Benda uji kubus

Pada tanggal 31 Agustus 2017 Pada tanggal 05 September 2017


Benda uji silinder

Perkembangan proses pembangunan


BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Dari data yang didapat dan hasil proses pengamatan, proses pembangunan gedung C
masih dalam proses dasar bangunan yang luasnya 19 x 40 m2 dengan struktur bangunan 5
lantai (4 lantai dan basement).
TUGAS STRUKTUR BETON BERTULANG 1
TUGAS KELOMPOK

Dosen :
Ir. I G N N Wismantar, M.T.

Nama : NIM :
 Lidia Eldiana de Jesus 4.15.1.0616
 Cathrine Yolanda Mentari Wahi 4.15.1.0631
 Maria Liliana I. Vong 4.15.1.0620

Fakultas Teknik dan Informatika

Progam studi Teknik Sipil

Universitas Pendidikan Nasional

Denpasar

2017

Anda mungkin juga menyukai