Praktik Kedokteran
Disusun Oleh :
Kelompok PBL : A4
A very rapid development in the field of biology and medicine makes medical ethics can no
longer accommodate the overall problems associated with life. Medical ethics talk about the
medical case and the medical profession only, especially the doctor-patient relationship, family,
community and peers. Therefore, since last 3 decades has been developed bioethics or also
Bioethics often refer to the four basic principle of health care ethics, when evaluating the merits
it must respect all four of these principles : autonomy, justice, beneficence, and non maleficence.
ABSTRAKSI
Perkembangan yang begitu pesat dalam bidang biologi dan kedokteran membuat etika
kedokteran tidak lagi mampu menampung keseluruhan permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan. Etika kedokteran hanya berbicara tentang bidang medis dan profesi kedokteran saja,
terutama hubungan dokter dengan pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat. Oleh karena
itu, sejak 3 dekade terakhir ini telah dikembangkanlah bioetik atau juga disebut etika biomedis.
Bioetik mengacu pada empat prinsip dasar etika pada pelayanan kesehatan, ketika mengevaluasi
manfaat tindakan dan beberapa kesulitan prosedur.Maka dari itu, untuk praktek medis sangat lah
penting untuk mempertimbangkan "etis", dan harus menghormati keempat prinsip ini:
Dalam kehidupan manusia, profesi kedokteran adalah profesi yang amat penting dan
berhubungan dengan kesehatan seseorang. Tugas seorang dokter sangat besar karena
penyakit yang ada dalam kehidupan manusia ini tidak sedikit. Karena itu, mereka perlu
menangani berbagai jenis panyakit yang timbul dengan usaha untuk menyelamatkan
manusia. Setiap dokter haruslah bersedia dengan sepenuh jiwa dan raga mereka karena
setiap kasus yang dihadapi itu memerlukan nilai kesabaran dan tanggungjawab yang tinggi.
Namun, dengan sekeras apa pun usaha yang diberikan, manusia perlu mengingat bahwa
tugas dokter hanyalah menangani pasien dan kesembuhan adalah kuasa Tuhan. Selain itu,
profesi dokter juga melibatkan komunikasi yang menjamin hak-hak dan martabat pasien.
Langkah ini adalah untuk memastikan pasien dapat hidup dengan senantiasa sehat dan
bahagia.
Oleh karena itu, seorang dokter harus memahami dengan baik apa itu garis panduan atau
kaidah-kaidah dasar bioetik dalam bidang kedokteran. Apabila dokter itu sentiasa
mempraktikkan garis panduan tersebut, upaya kerjanya dalam praktik kedokteran akan
melahirkan kepuasan yang tidak hanya maksimal terhadap diri mereka sendiri, melainkan
juga kepuasan pasien dan masyarakat setempat. Namun, apabila seorang dokter yang
melanggar etika tersebut, maka upaya kerjanya dalam praktik kedokteran juga dapat
menimbulkan berbagai macam masalah kepada diri, pasien dan juga masyarakat.
Kaidah bioetik merupakan hal dasar yang harus benar-benar dipahami oleh seorang
dokter karena kaidah inilah yang menjadi pedoman bagi seorang dokter untuk bertindak
dalam menghadapi suatu persoalan tertentu. KDB (Kaidah Dasar Bioetik) terdiri atas empat
merupakan hal paling dasar yang harus dikuasai oleh seorang dokter, karena dari sanalah
Dalam kasus ini, tim penulis akan membahas tentang kajian KDB terhadap tindakan
seorang dokter jaga dan dokter spesialis bedah dalam menangani pasien penderita radang
Seorang pasien perempuan berusia 21 tahun menderita radang usus buntu dan harus
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk dapat mengkaji dan memahamikaidah
1.4 Hipotesis
Beneficence
Seorang pasien
perempuan berumur
21 tahun menghidap
radang usus buntu dan Non-
Autonomy
harus dioperasi. maleficence
Namun, tindakan
dokter terkesan
lamban.
Justice
II. PEMBAHASAN
Bioetika berasal dari bahasa Yunani, bios berarti hidup dan ethos berarti norma-norma
atau nilai moral. Secara harfiah, bioetika diartikan sebagai nilai moral kehidupan.
yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik pada skala
mikro maupun pada skala makro, begitu pula tentang dampaknya atas masyarakat luas serta
Ruang lingkup Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik.
Selain membicarakan dalam ruang lingkup medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi
organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, bioetika juga membahas masalah-
masalah kesehatan seperti faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat,
hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, dan sebagainya.2 Selama
perkembangannya, bioetika memberi perhatian yang besar terhadap penelitian kesehatan pada
Bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institute for the Study of the Society, Etchics and
the Life science Hasting Center New York (Amerika Serikat) pada tahun 1969. Kini Bioetik
kedokteran, kaidah-kaidah bioetik merupakan hukum mutlak bagi seorang dokter. Seorang
Beneficence
Non-Maleficence
Justice
Autonomy
2.1.1 Beneficence
Beneficence adalah prinsip untuk memberi manfaat kepada orang lain, bukan
membahayakan orang lain, dan berarti bertanggung jawab atau kewajiban melindungi duty of
care.3Prinsip ini memiliki arti bahwa seorang dokter harus memenuhi kebutuhan pasien dengan
mengutamakan keuntungan pasien sebesar-besarnya. Dalam prinsip ini dikatakan bahwa seorang
dokter juga harus berbuat baik, menghormati harkat dan martabat manusia, dan berusaha
maksimal agar pasien tetap dalam kondisi sehat. Beneficence membawa arti menyediakan
kemudahan dan kesenangan kepada pasien dan mengambil langkah positif untuk
memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Beneficence biasanya diterapkan pada
kasus yang simple dan umum.4 Ciri-ciri prinsip KDB Beneficence, yaitu:
Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan
seorang dokter
suatu keburukannya
Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang
lain inginkan
kebalikannya yaitu suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang
mencelakakan atau memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya
bagi pasien sendiri. Pernyataan kuno, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. 4 Ciri-ciri
2.1.3 Justice
Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata
dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat
dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Dokter juga
harus memberikan kontribusi sesuai dengan kebutuhan pasien. Dalam memberikan pelayanan,
dokter harus memberikan sesuai dengan keadaan ekonomi pasien.4 Ciri-ciri prinsip KDB
Justice, yaitu:
Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat
2.1.4 Autonomy
Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus
diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal
ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy
Berterus terang
Menghargai privasi
Skenario A
Seorang pasien perempuan, 21 tahun, dengan radang usus buntu dibawa ke unit gawat darurat
di sebuah rumah sakit. Kondisi pasien dalam keadaan sakit parah dan membutuhkan
perawatan segera yang intensif. Setibanya di unit gawat darurat, dokter jaga dan perawat yang
menerima pasien terkesan lamban dan tidak mengacuhkan. Setelah diperiksa dan diberi
penanganan, dokter jaga UGD merujuk ke dokter spesialis bedah. Dokter spesialis bedah baru
datang dan memeriksa pasien setelah satu jam kemudian. Setelah memeriksa pasien, dokter
mengatakan bahwa pasien harus dioperasi dan dokter memberi tahu kepada keluarga pasien
bahwa biaya operasi tidak sedikit. Pelaksanaan operasinya pun tidak bisa segera karena dokter
Dalam kasus ini, pasien hendaknya ditangani menurut KDB Non-Maleficence karena kondisinya
yang dalam keadaan sakit parah, dengan kata lain gawat darurat.
2.2.1 Analisis I
Seorang pasien perempuan, 21 tahun, dengan radang usus buntu dibawa ke unit gawat darurat
di sebuah rumah sakit. Kondisi pasien dalam keadaan sakit parah dan membutuhkan
perawatan segera yang intensif. Setibanya di unit gawat darurat, dokter jaga dan perawat yang
ADA
tersebut
pasien/keluarganya
Dalam kasus ini, pasien hendaknya ditangani menurut KDB Non-Maleficence karena
kondisinya yang dalam keadaan sakit parah, dengan kata lain gawat darurat. Namun, dalam
kenyataannya dokter jaga yang menolong pasien terkesan lamban dan tidak mengacuhkan. Hal
Dalam keadaannya yang sakit parah, pasien membutuhkan perawatan yang segera.
Resiko kehilangan sesuatu yang penting, dalam hal ini nyawa, atau kondisi yang memburuk
dapat saja terjadi terlebih perilaku dokter jaga yang lamban dalam menangani pasien.
menganggap pasien sebagai obyek dari banyaknya pasien lain yang harus ia tangani. Hal ini
salah besar. Setiap pasien adalah manusia yang memiliki harkat dan martabat sebagai manusia
begitupun juga dengan seorang dokter. Walaupun tugas seorang dokter adalah mengobati
pasien, namun kedudukan pasien sebagai manusia ciptaan Tuhan yang bernyawa (subyek) tetap
harus dihormati.
2.2.2 Analisis II
Setelah diperiksa dan diberi penanganan, dokter jaga UGD merujuk ke dokter spesialis bedah.
Dokter spesialis bedah baru datang dan memeriksa pasien setelah satu jam kemudian. Setelah
memeriksa pasien, dokter mengatakan bahwa pasien harus dioperasi dan dokter memberi
tahu kepada keluarga pasien bahwa biaya operasi tidak sedikit. Pelaksanaan operasinya pun
tidak bisa segerakarena dokter tersebut masih banyak jadwal operasi lain.
ADA
Dapat dilihat dalam konteks kasus yang dibahas dalam Analisis ke II, penanganan yang
semula berada di bawah tangan dokter jaga dirujuk hingga pasien berada di bawah tangan dokter
spesialis bedah. Melihat kondisi pasien yang sakit parah, sudah seharusnya dokter tersebut
DAFTAR PUSTAKA
1. Jacobalis, Samsi. 2005. Perkembangan Ilmu Kedokteran, Etika Medis, dan Bioetik.
2. Hanafiah, M. J., Amir, Amri. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, Edisi 4.
3. Hardjodisastro D. Menuju Seni Ilmu Kedokteran. Jakarta. Gramedia: 2006, Hal 403.
4. Sachrowardi, Qomariyah S., Ferryal Basbeth. 2011.Bioetika : Isu & Dilema. Jakarta :