Anda di halaman 1dari 8

Kebutuhan Nutrisi Untuk anak Pra Sekolah

MAKALAH KEBUTUHAN NUTRISI ANAK


PRASEKOLAH

Oleh :
ANGGA NURRIZKIANSYAH
HAYATI
IGNASIUS
RAMAYANTI
RESTU ANDANI HIKMAWATI
UMMI KALTSUM
YUDHO WIBISONO

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
2014/2015
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bab ini secara khusus membahas beberapa aspek yang berkaitan dengan gizi anak usia
prasekolah. Agar dapat menentukan makanan yang tepat untuk seorang anak, perlu diketahui
mengenai keadaan seorang anak. Seorang anak usia prasekolah sedang mengalami masa tumbuh
kembang yang amat pesat. Pada masa ini, proses perubahan fisik, emosi, dan sosial anak
berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri
maupun lingkungannya. Tumbuh kembang anak usia prasekolah ini dapat dipantau melalui
pengukuran fisiknya dan melalui pengamatan sikap atau perilaku anak. Secara Nasional telah
ditetapkan standar ukuran fisik maupun perkembangan emosi dan perilaku seorang anak usia
prasekolah yang diperoleh melalui kuesioner atau instrument lain untuk digambarkan pada suatu
kartu seperti Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga dapat diperoleh gambaran kondisi anak
tersebut.
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk
kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa
masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak prasekolah. Contoh masalah gizi
masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat
mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental.
Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat
dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain
melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan yang dikonsumsi
beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau
kebiasaan makan yang ada pada masyarakat dimana seorang anak hidup. Pola makan kelompok
masyarakat tertentu juga menjadi pola makan anak. Pola makan mempengaruhi penyusunan menu.
Seorang anak dapat memiliki kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan
dalam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan disamping
kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh
pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan
sehat untuk anak adalah suatu hal yang amat penting.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan menu seimbang dan anak pra sekolah ?
2. Apa tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah ?
3. Apa saja masalah makan untuk anak pra sekolah ?
4. Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut ?
5. Bagaimana cara menyusun menu seimbang untuk anak pra sekolah ?
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian menu seimbang dan pengertian anak pra sekolah.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah.
3. Mahasiswa mampu mengetahui masalah makan untuk anak pra sekolah.
4. Mahasiswa mampu mengetahui cara untuk mengatasi masalah tersebut.
5. Mahasiswa mampu mengetahui cara menyusun menu seimbang untuk anak pra sekolah.
1.4. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini ditulis secara metode pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan
cara mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan buku.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
Umumnya di Indonesia anak prasekolah mengikuti program Tempat Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB) dan program Taman Kanak-kanak (TK). Pada usia ini, anak perlu asupan
makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup, sehingga orang tua perlu mengetahui menu-
menu seimbang yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Sedangkan menu seimbang adalah
menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
2.2. Tujuan pemberian nutrisi yang seimbang pada anak pra sekolah.
Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak meliputi masa
kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah adalah masa peralihan antara
masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya
membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan
air yang harus dikonsumsi secara seimbang.
Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-
anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya.
Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga,
penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting guna menghadirkan
pertumbuhan optimal.
Umur 4-6 tahun
Ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :
a. Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat memilih makanan yang
disukai.
b. Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah maupun sekolah.
c. Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan.
Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada usia 4-6 tahun adalah :
a. Untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak (zat
pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)
b. Untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)
c. Untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan mineral).
2.3. MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH
Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fasejohnny won’t eat. Anak seusia
ini banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari kesana- kemari). Sehingga harus lebih
banyak mengasup makanan. Sedangkan masalah makan pada anak pada umumnya adalah masalah
kesulitan makanan, kesulitan makan anak yaitu kurangnya nafsu makan.Kesulitan makan juga
timbul jika alat pencernaan mengalami kelainan maupun bila reflex-refleks yang berhubungan
dengan makan terganggu. Permasalahan pada usia TK (prasekolah) adalah bahwa pada usia ini
seorang anak merupakan golongan konsumen pasif yaitu belum dapat mengambil dan memilih
makanan sendiri. Mereka juga masih sukar diberikan pengertian tentang m akan disamping
kemampuan menerima berbagi jenis makanan juga masih terbatas. Dikaitkan dengan kesehatan,
maka diusia ini anak amat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi terutama apabila kondisinya
kurang gizi.
Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut Palmer dan Horn yang
dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah :
1. Kelainan neuro-motorik
Kelainan neuro-motorik berupa retardasi mental, kelainan otot, inkoordinasi alat-alat tubuh,
kelainan esophagus (saluran menelan) dan lainnya.
2. Kelainan kongenital
Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alat pencernaan seperti lidah, saluran
pencernaan, menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk makan atau menimbulkan muntah-
muntah.
3. Kelainan gigi-geligi
Kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi yaitu tanggal, akan menyulitkan anak
mengunyah atau mengigit makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga segan makan.
4. Penyakit infeksi akut dan menahun
Pada infeksi akut saluran nafas bagian atas, sering menimbulkan kurang nafsu makan (anoreksia)
dan sulit menelan. Infeksi ini mempersukar anak untuk menerima makanan.
5. Defisiensi nutrien/gizi
Defisiensi golongan yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan gejala anoreksia karena
produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam keadaan apatis.
6. Kelainan psikologik
Disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua dalam hal mengatur makan anaknya.
2.4. UPAYA MENGATASI MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH
Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya untuk
mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan. Secara garis besar
dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.
1. Upaya dietetik
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :
a. Umur dan berat badan anak
b. Keadaan penyakit anak
c. Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb
d. Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan
e. Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan
Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan atau
berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak
yang memenuhi persyaratan :
a. Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan besarnya
makanan.
b. Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan dengna
menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan makanan.
c. Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau cair.
d. Jadwal waktu makan dalam sehari
e. Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat
2. Upaya psikologik
Adalah upaya yang dilakuka orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak. Dapat
dilakukan dengan cara antara lain :
a. Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar, tenang,dan tekun.
b. Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian apabila anak
melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.
c. Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak sehingga
memudahkan anak untuk makan.
d. Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara, memberi porsi
makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta memberi pujian pada anak
karena dapat menghabiskan makanannya.
e. Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk meningkatkan variasi selera
makannya.
f. Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.
2.5. KEBUTUHAN ENERGI UNTUK ANAK PRA-SEKOLAH
1. KALORI
Kalori merupakan satuan panas dalm proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan besarnya
energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun pada masa
pra-sekolah kebutuhan kalori per kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu makannya jua
menurun. Kebutan kalori anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg BB/hari.
2. PROTEIN
Keperluan protein untuk anak pra-sekolah adalah 1,5 g/kg BB/hari.
Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar, udang,
susu, keju, sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedelai, tahu, tempe, jagung, beras,
gandum.
3. KARBOHIDRAT
Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat.
Sumber makanannya :susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah,
jajanan, sirup, kue, sayur.
4. LEMAK
Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak.
Sumber makanannya : susu, keju, kuning telur, mentega, margarin, minyak nabati, kacang tanah,
daging, jeroan, otak, ikan.
5. CAIRAN
Keperluan anak balita berkisar antara 100-125 ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800 ml/hari.
6. VITAMIN A ATAU RETINOL
Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800ng RE/hari.
Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk kemasan susu, ikan air tawar, kuning telur,
mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning dan merah.
7. TIAMIN
Kebutuhan tiamin anak balita adalah 0,5-0,6 mg/hari.
Sumber makanan : hati, daging, susu, kuning telur, sereal, beras, setengah giling, gandum,
kacang-kacangan dan sayuran.
8. RIBOFLAVIN
Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari.
Sumber makanan : susu, keji, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau
9. NIASIN
Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari.
Sumbemakanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berwarna hijau dan kacang tanah.
2.6. Cara Menyusun Menu Seimbang untuk Anak Prasekolah
Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, untuk itu berikan
nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan rangsangan lebih baik. Apabila
kegemukan, jangan berikan diet yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah suasana makan
menjadi menyenangkan.
Tabel I. Makanan panduan untuk anak pra sekolah
Kelompok makanan Disarankan porsi harian Disarankan melayani ukuran
Sayur-sayuran berdaun 3-5 porsi ¼ cangkir sayuran yang
hijau gelap, kuning, Sertakan semua jenis secara dimasak
kacang kering dan teratur. Sering sajikan ¼ cangkir sayuran mentah
kacang polong, dan sayuran hijau tua. Sajikan cincang
sayuran-sayuran kacang kering dan kacang ½ cangkir sayuran mentah
lainnya polong yang dimasak dalam berdaun seperti seperti daun
beberapa kali seminggu selada atau bayem
Buah-buahan 2-4 porsi ½ buah utuh seperti pisang,
Sertakan buah-buahan apel, jeruk atau irisan melon
atau jus pada mereka ½ cangkir jus
secara teratur ¼ cangkir dimasak atau buah
kalengan
¼ cangkir kismis
Sereal, nasi dan pasta 6-11 porsi ½ potong roti
Termasuk beberapa porsi ½ roll, biskuit atau muffin
produk gandum harian 4 kerupuk, biskuit asin
¼ cangkir dimasak sereal,
nasi atau pasta
1/3 cangkir siap untuk makan
sereal kering
¼ dari camgkir untuk
dimasal sereal panas
Susu, yogurt dan keju 4 porsi ½ cangkir susu atau yogurt
¾ ons keju alami
½ ons keju diproses
Daging unggas, ikan, 3-5 porsi 1 ons daging dimasak
kacang kering dan Unggas atau ikan
kacang polong, telur ½ telur
dan kacang-kacangan ½ cangkir kacang masak
2 sendok makan selai kacang

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari uraian yang telah dibahas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa masa prasekolah
adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam
menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak,
karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang. Kebutuhan pada
anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak disetiap tahapan
usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan
oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian
kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting untuk mencapai pertumbuhan optimal.
3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu sebagai berikut.
1. Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anaknya ketika berusia 1-6
tahun.
2. Orang tua harus mampu menyusun menu seimbang untuk anaknya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Almatsier, sunita. Susirah sotardjo. Moerijanti soekarti. 2011. Gizi seimbang dalam Daur
Kehidupan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
2. Boediman, Dradjat. 2009. Sehat Bersama Gizi. Jakarta : CV. Sangung Seto.
3. Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
4. Purwitasari, Desi. Dwi Maryanti. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi Yogyakarta : Nuha
Medika.
5. Santoro, Soegeng, Anne Lies Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai