Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ANALISA SEKURITAS

KONSEP SURAT BERHARGA, PASAR UANG, dan


PASAR MODAL
Dosen Pengampu : Drs. Nurmatias, M.M, CFMP

Nama Kelompok :
Dikaprio Dewantoro 1610111211
Javindri Yoseph Renaldi 1610111215
Kesia Nathalia 1610111220
Luthfi Kurniawan 1610111222
Teguh Prasetyo 1610111230
Lydia Catherine 1610111231
M. Julian Fadli 1610111232

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN “VETERAN” JAKARTA
201
9DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
1.1.........................................................................................Latar Belakang
............................................................................................................ 1
1.2....................................................................................Rumusan Masalah
............................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Investasi............................................................................ 3
2.2 Contoh Kasus Investasi di Indonesia.............................................. 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Tujuan Investasi.............................................................................. 5
3.2 Jenis dan Karakteristik Investasi ................................................... 5
3.3 Proses Investasi .............................................................................. 6
3.4 Contoh Kasus Investasi .................................................................. 7
3.5 Manfaat Surat Berharga.................................................................. 11
3.6 Konsep Surat Berharga .................................................................. 12
3.7 Konsep Pasar Uang ........................................................................ 13
3.8 Konsep Pasar Modal ...................................................................... 16
3.9 Saham ............................................................................................ 19
3.10.................................................................................................Obligasi
20
BAB IV PENUTUP
4.1................................................................................................Kesimpulan
............................................................................................................... 22
4.2.......................................................................................................Saran
22
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................... 24

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar uang (money market) adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran dana-dana, surat-surat berharga, atau instrumen financial jangka
pendek yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun
dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering
juga disebut pasar kredit jangka pendek.
Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian Indonesia
yang dapat menunjang kemajuan dan memeratakan pendapatan nasional.
Berdasarkan Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
menjelaskan bahwa pasar modal sebagai suatu tempat berlangsungnya
kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan pergerakan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Keberadaan pasar modal
sangat berguna baik bagi investor maupun perusahaan. Bagi investor dengan
tersedianya berbagai instrumen pasar modal (khususnya investasi jangka
panjang) seperti saham dan obligasi akan memperbanyak pilihan investasi.
Investor juga dapat membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia
ditanggung (risk) dan tingkat keuntungan yang diharapkan (return).
Sedangkan bagi perusahaan, pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk
memperoleh Dana dalam bentuk modal sendiri (equity) dengan menjual
saham atau mengeluarkan obligasi. Setiap perusahaan yang menerbitkan
saham (emiten) secara umum bertujuan untuk meningkatkan harga atau nilai
sahamnya guna memaksimalkan kekayaan dan kemakmuran para pemegang
sahamnya.
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang
paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham
merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena
saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim
atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

1
Investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih
dari satu jenis asset selama periode tertentu dengan harapan dapat
memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi dimasa
mendatang. Atau, investasi ialah menempatkan uang atau dana dengan
harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau
dana tersebut.
Dengan demikian, konsep daripada investasi adalah :
a. Menempatkan dana pada masa sekarang,
b. Jangka waktu tertentu,
c. Guna mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntugan)
dikemudian hari.
Hal ini berarti dana yang seharusnya dapat di konsumsi, namun karena
kegiatan investasi dana tersebut dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan
dimasa depan.
Investasi dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek, yaitu :
a. Aspek uang yang ditanamkan dan diharapkan, sehingga
untuk menilai kelayakan investasi digunakan pula konsep uang.
b. Aspek waktu sekarang dan masa yang akan datang, oleh
karena itu untuk menilai kelayakan investasi digunkan konsep
waktu (time value of money).
c. Manfaat investasi dari aspek manfaat ini, maka penilaian
kelayakan investasi juga harus melihat manfaat dan biaya yang
ditimbulkannya dengan menggunakan azas manfaat (cost benefit
ratio).

1.2 Perumusan Masalah


a. Pengertian Investasi Saham
b. Jenis-Jenis Saham
c. Proses Investasi Saham
d. Contoh Kasus Investasi
e. Konsep Surat Berharga
f. Konsep Pasar Uang
g. Konsep Pasar Modal

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Investasi


Definisi investasi menurut para ahli :
a. Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno
Investasi diartikan ialah sebagai pengeluaran atau pembelanjaan
penanam-penanam suatu modal atau perusahaan untuk membeli
barang-barang modal dan juga perlengkapan-perlengkapan produksi
untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan
juga jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
b. Pengertian Investasi menurut Henry Simamora
Investasi ialah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk
menambahkan atau pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil
investasi (misal pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa
dan lain -lain ), untuk apresiasi nilai investasi, atau juga untuk manfaat
lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi,yang seperti manfaat
yang diperoleh melalui hubungan dagang.
c. Pengertian Investasi menurut Fitz Gerald
Aktivitas Investasi ialah berkaitan dengan usaha penarikan sumber-
sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat
sekarang. Barang modal tersebut kemudian akan menghasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga kemudian
mengungkapkan bahwa investasi ialah aktivitas yang berkaitan
dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk yang dipakai untuk
mengadakan suatu barang. Dari modal itulah makan akan dihasilkan
aliran produk baru di masa yang akan datang
2.2 Contoh kasus investasi yang pernah terjadi di indonesia
Kasus PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) Berkaitan dengan Pelanggaran
Kode Etik Pialang Saham
Kasus transaksi semu saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP)
memasuki babak baru. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menaikkan status SIAP ke
proses penyidikan. Dari hasil pemeriksaan sebelumnya, OJK menemukan dugaan
tindak pidana pasar modal yang dilakukan manajemen SIAP. Nurhaida, Kepala
Pengawasan Pasar Modal OJK, menyatakan, otoritas menemukan sejumlah hal
yang harus ditindaklanjuti. Oleh karena itu, OJK meningkatkan status kasus SIAP.
Sesuai aturan, OJK berwewenang menyidik bila ada indikasi tindak pidana pasar
modal. “Sudah dialihkan statusnya. Tapi kami tidak bisa buka, sampai kasusnya
selesai,” ungkap dia.

3
Dalam pemeriksaan tahap awal, OJK sudah memeriksa seluruh pihak yang
terlibat dugaan transaksi semu. OJK juga akan melanjutkan penyidikan terhadap
beberapa pihak sebelum perkara ini diputus. Jika terbukti bersalah, akan ada
sanksi yang akan dikenakan ke SIAP dan beberapa pihak yang terlibat. Otoritas
belum bisa memastikan kapan perkara SIAP akan rampung. Sebab, masih terbuka
kemungkinan kasus tersebut berkembang dan melibatkan pihak-pihak lain. OJK
juga berhati-hati dalam proses penyidikan yang melibatkan emiten, broker dan
investor tersebut. “Penyidikan dimanapun tidak ditargetkan (waktunya), karena
bisa saja berkembang. Pihak yang disidik mungkin juga bisa bertambah,” tutur
Nurhaida.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, bursa tidak
menangani kasus SIAP secara khusus, tetapi hanya mengurusi dugaan
pelanggaran oleh anggota bursa (AB) atau broker. Terkait kasus SIAP, dia
mengatakan telah melakukan suspensi broker yang terbukti melanggar. “Bursa
sudah men-suspend brokernya. Jika bicara emiten dan investor, itu ranah OJK,”
ujar dia Tito. Hingga semalam, manajemen SIAP belum bisa dimintai konfirmasi
mengenai langkah OJK yang meningkatkan status perkara ke level penyidikan.
Kasus dugaan transaksi semu saham SIAP bermula pada Oktober 2015. Kala itu,
BEI menemukan kejanggalan atas transaksi saham SIAP yang dilakukan beberapa
broker. Puncaknya, otoritas pasar modal melakukan suspensi kepada sejumlah
broker, termasuk Danareksa Sekuritas, atas kasus saham SIAP. Kepala Riset NH
Korindo Securities Reza
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tujuan Investasi
Investasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
baik secara individu, kelompok maupun negara diperlukan adanya investasi.
Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam suatu keputusan, diperlukan
ketegasan terhadap tujuan yang diharapkan. Sama halnya, dalam bidang
investasi kita perlu untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan
tersebut antara lain :
a. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi
tersebut.
b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang
diharapkan.
c. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham.
d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.
3.2 Jenis dan Karakteristik Investasi
Investasi menurut jenisnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu
investasi pada aktiva riil / langsung (direct investment) dan investasi pada
aktiva finansial / tidak langsung (indirect investment).
a. Investasi langsung (direct investment)
Adalah investasi pada asset atau faktor produksi untuk
melakukan usaha (bisnis), atau investasi langsung(direct
investment) yaitu mereka yang memiliki dana dapat langsung
berinvestasi dengan secara langsung membeli asset keuangan dari
suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara
maupun cara lainnya. Berikut macam-macam investasi :
1.) Investasi Langsung yang Tidak Dapat di
Perjualbelikan
Contoh : Tabungan dan deposito
2.) Investasi Langsung yang Dapat di Perjualbelikan
a. Investasi langsung dipasar uang : Treasury bill atau
T-bill (utang treasuri) dan deposito yang dapat
dinegoisasikan
b. Investasi langsung dipasar modal :
1. Surat-surat berharga pendapatan tetap (Obligasi
treasuri, federal agency securities, obligasi daerah,
obligasi perusahaan, obligasi konversi)
2. Saham-saham ( Saham preferen dan saham biasa)
3.) Investasi langsung dipasar turunan
a.Kontrak Opsi ( Waran, Opsi Jual, Opsi Beli)
b. Kontrak future
b. Investasi tidak langsung (indirect investment)

5
Investasi tidak langsung(indirect investment) dilakukan ketika
pihak yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan
invenstasi namun tidak terlibat secara langsung, atau cukup
dengan membeli aset keuangan investasi namun tidak terlibat
secara langsung, atau cukup dengan membeli aset keuangan
dalam bentuk saham ataupun obligasi. Pihak yang melakukan
kebijakan investasi tidak langsung umumnya cenderung tidak
terlibat dalam pengambilan keputusan penting pada suatu
perusahaan.
Contoh : Pihak A biasa membeli saham dan obligasi yang dijual
di pasar modal melalui perusahaan investasi atau perantara.
Perantara tersebut anntinya akan mendapatkan sejumlah
keuntungan yang dianggap sebagai upah jasa. Sementara itu,
perusahaan investasi adalah perusahaan yang meneydiakan jasa
keuangan dengan cara menjual sahamnya ke public dan
menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke
dalam portofolianya.
Kedua jenis investasi diatas (langsung dan tidak langsung) saling
melengkapi, namun pada hakekatnya investasi tidak langsung, adalah
turunan dari investasi langsung, sehingga laba atau balas jasa dari
investasi finansial ini berasal dari kemampuan dan produktivitas
investasi langsung.
3.3 Proses Investasi
Analisis sekuritas modern akarnya adalah konsep fundamental seperti
diuraikan diatas, tetapi dasarnya berubah. Pendekatan yang paling modern
atas sekuritas berdasarkan estimasi risk and return, tergantung pula atas harga
saham dan bersama dengan pola dividen. Dasar proses investasi modern
mencakup analisis :
a. Mempertimbangkan tariff pajak dan biaya komisi
b. Jenis dan pola resiko maupun keuntungan
c. Prospek ekonomi yang berkaitan dengan investasi
d. Kelompok industry, karena dampak ekonomi akan berbeda
pengaruhnya atas masing- masing industri
e. Kinerja perusahaan yang berhubungan dengan produk line,
kekuatan pemasaran, keuangan, efesiensi produksi dan kapabilitas
manajemen.
Sedangkan, tahapan-tahapan dalam proses investasi yaitu :
a. Menentukan Tujuan Investasi
Kebijakan investasi meliputi penentuan tujuan investasi dan
besar kekayaan yang akan diinvestasikan. Tujuan investasi harus
dinyatakan baik dalam tingkat keuntungan (return) maupun risiko.
Jumlah dana yang diinvestasikan juga mempengaruhi return dan
risiko yang ditanggung. Di samping itu dalam proses investasi
perlu dipertimbangkan preferensi risiko pemodal. Hal ini
mempengaruhi jenis sekuritas yang dipilih untuk alokasi dana yang
ada sehingga dapat diperkirakan distribusi dana pada berbagai
instrumen yang tersedia. Dengan menentukan tujuan investasi
dapat ditentukan pilihan instrumen investasi yang dilakukan.
b. Melakukan Analisa Sekuritas
Analisis sekuritas berarti menilai sekuritas secara
individual, dan untuk mengidentifikasi sekuritas digunakan dua
filosofi berbeda, yaitu: untuk sekuritas yang mispriced (harga
terlalu tinggi atau terlalu rendah) dapat dengan analisis teknikal
atau analisis fundamental, sedangkan untuk sekuritas dengan harga
wajar, pemilihan sekuritas didasarkan atas preferensi risiko para
pemodal, pola kebutuhan kas, dan lain-lain.
c. Membentuk Portofolio
Dari hasil evaluasi terhadap masing-masing sekuritas,
dipilih asset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio dan
ditentukan proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing
sekuritas tersebut. Ini dilakukan dengan harapan risiko yang harus
ditanggung terkurangi dan portofolio yang menawarkan return
maksimum dengan risiko tertentu atau minimum risiko dengan
return tertentu dapat terbentuk.
d. Merevisi Portofolio
Revisi atas portofolio berarti merubah portofolio dengan
cara menambah atau mengurangi saham dalam portofolio yang
dianggap menarik atau tidak lagi menarik. Jika diperlukan, langkah
ini dilakukan melalui pengulangan tiga tahap di atas.
e. Evaluasi Kinerja Portofolio
Evaluasi kinerja portofolio membandingkan kinerja yang
diukur baik dalam return yang diperoleh maupun risiko yang
ditanggung.
3.4 Contoh kasus investasi saham

Pada tanggal 2 Januari 2012, PT X membeli 40% saham yang beredar PT Y. PT Y


melaporkan laba bersih sebesar Rp 725.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp
205.000.000 selama tahun 2012. Berapakah jumlah penyesuaian yang akan dilakukan oleh
PT X terhadap investasinya pada saham PT Y dengan metode ekuitas?
Investasi dalam saham PT Y 4,000,000,000
4,000,000,00
Kas
0
Perhitungan :
dimisalkan 40% dari seluruh saham PT Y adalah Rp
4.000.000.000

Investasi dalam saham PT Y 290,000,000


Laba dari saham PT Y 290,000,000
Perhitungan :
40% (Rp 725.000.000) = Rp 290.000.000

Piutang deviden 82,000,000


Investasi dalam saham PT Y 82,000,000
Perhitungan :
40% (Rp 205.000.000) = Rp 82.000.000

Pada tanggal 2 Januari 2012, PT A membeli 25% saham yang beredar PT B. PT B


melaporkan rugi bersih sebesar Rp 250.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp
40.000.000 selama tahun 2012. Berapa jumlah penyesuaian yang aka dilakukan oleh PT A
terhadap investasinya pada saham PT B dengan metode ekuitas?
Investasi dalam saham PT B 2,500,000,000
2,500,000,00
Kas
0
Perhitungan :
Dimisalkan 25% dari seluruh saham PT B adalah Rp
2.500.000.000

Rugi dari saham PT B 62,500,000


Investasi dalam saham PT B 62,500,000
Perhitungan :
25% (Rp 250.000.000) = Rp 62.500.000

Piutang deviden 10,000,000


Investasi dalam saham PT B 10,000,000
Perhitungan :
25% (Rp 40.000.000) = Rp 10.000.000

Pada tanggal 1 Maret, PT Refa memperoleh 4.000 lembar dari 50.000 lembar saham biasa
yang beredar PT Refi seharga 40,5 ditambah biaya komisi sebesar Rp 150.000. Pada
tanggal 8 Juli, deviden tunai sebesar Rp 1.750 per lembar dan deviden saham 2% diterima.
Pada tanggal 7 Desember, 1.000 lembar saham dijual seharga 52,5 dikurangi biaya komisi
Rp 55.000

Investasi dalam saham PT Refi 16,200,000


Biaya komisi 150,000
Kas 16,350,000
Perhitungan :
4.000 x 40,5 x 100% = Rp 16.200.000
Biaya komisi = Rp 150.000
Kas = Rp 16.350.000

Kas 7,324,000
Pendapatan deviden 7,000,000
Deviden saham 324,000
Perhitungan :
Rp 1.750 x 4.000 = Rp 7.000.000
2% (Rp 16.200.000) = Rp 324.000

Kas 5,195,000
Biaya Komisi 55,000
Investasi dalam saham PT Refi 4,050,000
Laba penjualan saham PT Refi 1,200,000
Perhitungan :
1.000 x 5.250 = Rp 5.250.000
1.000 x 4.050 = Rp 4.050.000
Laba = Rp 1.200.000

PT Merah memperoleh 70.000 lembar saham biasa PT Putih dengan total biaya Rp
1.960.000.000 sebagai investasi jangka panjang. PT Putih memiliki 280.000 lembar saham
biasa yang beredar. PT Merah menggunakan metode ekuitas untuk investasi tersebut. PT
Putih melaporkan laba bersih Rp 3.000.000.000 untuk periode berjalan. PT Putih
membayar deviden tunai Rp 3.800 per lembar biasa selama periode berjalan.

Investasi dalam saham PT Putih 1,960,000,000


1,960,000,00
Kas
0

Investasi dalam saham PT Putih 750,000,000


Laba dari saham PT Putih 750,000,000
Perhitungan :
70.000/280.000 x 3.000.000.000 = Rp 750.000.000

Kas 266,000,000
Investasi dalam saham PT Putih 266,000,000
Perhitungan :
Rp 3.800 x 70.000 = Rp 266.000.000

PT Jasmine merupakan perusahaan yang menjual produk produk kecantikan dalam jumlah
grosir.

3 Jan'10 Membeli 4.000 lembar saham biasa yang beredar milik PT Mawar pada harga 55
ditambah biaya komisi dll Rp 480.000. PT Mawar memiliki 100.000 lembar saham
Investasi dalam saham PT Mawar 22,000,000
Kas 22,000,000
Perhitungan :
4.000 x 55.000 = Rp 22.000.000

2 Jul'10 Menerima deviden rutin Rp 1.250 per lembar dari PT Mawar


Kas 2,500,000
Pendapatan deviden 2,500,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000

5 Des'10
Kas 2,900,000
Pendapatan deviden 2,900,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
Rp 100 x 4.000 = Rp 400.000

2 Jan'11 Memperoleh hak pengendali dari PT Melati dengan membeli 32.000 lembar
saham seharga Rp 540.000.000 langsung dari pendiri PT Melati. PT Melati memiliki
128.000 lembar saham yang beredar.

Investasi dalam saham PT Melati 540,000,000


Kas 540,000,000

6 Jul'11 Menerima deviden tunai rutin Rp 1.250 per lembar dan deviden saham 4% dari PT
Mawar

Kas 11,300,000
Pendapatan deviden 2,500,000
Deviden saham 8,300,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
4% x 4.000 x Rp 55.000 = Rp 8.800.000

23 Okt'11 Menjual 800 lembar saham PT Mawar Rp 68.000. Pialang mengurangi biaya
komisi dan lain lain Rp 140.000, dan membayar sisanya.

Kas 54,260,000
Biaya komisi 140,000
Investasi dalam saham PT Mawar 44,000,000
Laba penjualan saham PT Mawar 10,400,000
Perhitungan :
800 x Rp 68.000 = Rp 54.400.000
800 x Rp 55.000 = Rp 44.000.000
Laba = Rp 10.400000

10 Des'11 Menerima deviden dengan jumlah baru yaitu Rp 1.500 per lembar dari PT
Mawar
Kas 2,400,000
Pendapatan deviden 2,400,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.500 x 3.200 = Rp 2.400.000

31 Des'11 Menerima deviden tunai sebesar Rp 38.000.000 dari PT Melati. PT Melati


melaporkan laba bersih sebesar Rp 260.000.000 pada tahun 2011. Gunakan metode ekuitas.

Kas 38,000,000
Investasi dalam saham PT Melati 38,000,000

Investasi dalam saham PT Melati 65,000,000


Laba dari saham PT Melati 65,000,000
Perhitungan :
32.000/128.000 x Rp 260.000.000 = Rp 65.000.000

3.5 Manfaat Investasi


Dilihat dari manfaat yang ditimbulkannya, investasi dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik)
Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik) seperti,
investasi dibidang infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, pasar
dan seterusnya), investasi di bidang konversi alam, bidang
pengelolaan sampah, bidang tekonogi, bidang penelitian dan
pengembangan, bidang olahraga, pertahanan dan keamanan, dan
investasi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
b. Investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu
Investasi yang mendatangkan manfaat untuk kelompok
masyarakat tertentu, dan lingkungan tertentu seperti investasi di
bidang keagamaan, membangun sarana ibadah dan sarana
keagamaan lainnya, bidang pendidikan dan sumberdaya manusia,
bidang olehraga tertentu, bidang infrastruktur tertentu, bidang
konversi alam/lingkungan tertentu, bidang pengelolaan sampah di
lingkunga tertentu, dan investasi lainnya yang bermanfaat.

c. Investasi yang bermanfaat untuk pribadi dan rumah tangga


Investasi yang mendatangkan manfaat bagi pribadi atau
rumah tangga,dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginannya di masa mendatang, seperti investasi untuk
perumahan pribadi maupun keluarga, investasi untuk pendidikan

Proses keputusan investasi yang dilakukan investor


pribadi atau keluarga, investasi di bidang keagamaan, investas
untuk usaha, serta investasi lainnya yang bermanfaat.

3.6 Konsep Dasar Surat Berharga


Surat berharga merupakan sebuah dokumen yang diterbitkan oleh
penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah
uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang di dalamnya berisikan suatu
perintah untuk membayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut.
Dalam bahasa Inggris istilah surat berharga dikenal sebagai negotiable
instrument sedangkan dalam bahasa Belanda disebut waarde papier. Selain
itu surat/akta yang ditandatangani dan sengaja dibuat untuk dipergunakan
sebagai bukti diri yang mana pembawanya mempunyai hak menuntut sesuatu
pada debitur serta mempunyai sifat yang mudah diperjualbelikan.
Surat berharga dibagi menjadi 2(dua), yaitu
a. Surat Berharga Pasar Modal
b. Surat Berharga Pasar Uang
Fungsi Surat Berharga
Sebagai suatu dokumen yang penting dalam lalu lintas perdagangan,
surat berharga memiliki fungsi yang kedudukannya menggantikan uang,
selain itu fungsi surat berharga sebagai berikut :
a. Sebagai Alat Pembayaran.
Surat berharga sebagai sebuah dokumen penting memiliki fungsi
yang setara dengan uang, dalam artian memudahkan terjadinya
kegiatan bisnis. Hal ini tentunya sangat memberikan dampak yang
penting bagi masyarakat, khususnya kaum Pengusaha, karena
mereka tidak perlu lagi untuk membawa uang tunai dalam jumlah
yang besar, tetapi hanya dengan menggunakan sebuah dokumen
saja hal tersebut dapat terlaksana dengan baik. Lembaran surat
berharga tersebut antara lain, Wesel, Cek, Bilyet Giro, dan lain
sebagainya.
b. Pembawa Hak
Surat berharga berfungsi sebagai pembawa hak, dalam artian
bahwa tanpa adanya pembuktian lebih lanjut lagi baik mengenai
keabsahan perikatannya, maupun ada tidaknya itikad baik dari
pemegangnya. Setiap orang yang dapat mendalilkan bahwa ia
adalah pemegang surat berharga tersebut adalah pemegang yang
sah demi hukum.Siapa saja membawa surat berharga tersebut dapat
menukarkannya dengan sejumlah nilai uang tanpa adanya
pembuktian-pembuktian lebih lanjut lagi.
c. Surat Bukti Hak Tagih
Pemegang surat berharga berhak atas sejumlah barang atau uang
sebagaimana yang tercantum dalam lembaran surat berharga
tersebut. Meskipun pemegang surat berharga tersebut tidak sama
dengan nama yang tercantum dalam dokumen tersebut, ia dapat
mendalilkan hak tagihnya. Hal ini mungkin saja terjadi
dikarenakan adnya peralihan surat berharga yang dilakukan oleh
Pemegang pertama kepada pihak lain. Apabila memang terjadi
peralihan tersebut maka peralihannya didasarkan dari Endosemen
dari pemegang pertama, yang disebut dengan legitimasi formil.
Praktisnya bahwa dengan surat berharga dapat ditukar dengan
sejumlah uang tertentu atau memperoleh sejumlah barang yang
dapat diperjual belikan.
d. Salah satu Instrumen untuk memindahkan Tagihan
Dalam artian bahwa pemilik surat berharga tersebut dapat
memindahkan hak tagih kepada pihak lain dengan mudah sekali.
Akan tetapi hal ini tergantung pada klausula yang terdapat dalam
surat berharga tersebut, apakah berklausula atas tunjuk, atas
pembawa dan sebagainya, apabila dialihkan maka dilaksanakan
dengan cara endosemen. Penyerahan suatu surat berharga kepada
seseorang yang berhak berdasarkan peralihannya berarti, semua
tagihan yang dicantumkan dalam surat tersebut diperalihkan
kepada pemegang surat berharga tersebut. Bahkan dalam pasal 116
dan 109 KUHD untuk wesel dan 119 KUHD untuk surat sanggup
diatur mengenai perlindungan kepada pemegang surat berharga.
3.7 Pasar Uang
Pasar uang merupakan subsector dari dari pasar pendapatan tetap. Pasar
pendapatan tetap terdiri atas surat utang jangka pendek yang sangat likuid.
Kebanyakan sekuritas ini diperdagangkan dalam transaksi yang sangat besar,
sehingga berada di luar jangkauan investor individual. Namun, dana pasar
uang dapat diakses dengan mudah oleh investor kecil. Reksadana ini
mengumpulkan sumberdaya dari banyak investor dan membeli beragam
sekuritas pasar uang atas nama para investor tersebut. Pasar uang merupakan
tempat pertemuan antara pihak yang bersurplus dana dengan pihak berdefisit
dana, dimana dananya berjangka pendek.
Instrument pasar uang meliputi sekuritas jangka pendek, dapat
diperjualbelikan, likuid, dan rendah resiko. Instrument pasar uang
seringkali disebut setara kas atau cukup kas
a. Komponen utama pasar uang
1) Treasury Bills (T-Bills)
Treasury Bills (T-Bills) adalah surat utang jangka pendek
pemerintah AS. T-bills merupakan instrument pasar uang yang
paling sering diperdagangkan dan bentuk paling sederhana dari
pinjaman: Pemerintah mendapatkan uang dengan menjual surat
utang jangka pendek ke masyarakat. Pad saat jatuh tempo,
pemegangnya mendapatkan pembayaran dari pemerintah sebesar
nilai tercatat dari surat utang jangka pendek tersebut. Perbedaan
antara harga beli dan nilai jatuh tempo merupakan pendapatan bagi
investor.
T-bills dikeluarkan dengan masa jatuh tempo 28, 91, atau
182 hari. Individu dapat langsung membeli T-bills melalui lelang
atau pasar sekunder dari pedagang sekuritas pemerintah . T-bills
sangat likuid sehingga mudah dikonversi kedalam kas serta dijual
dengan biaya transaksi yang rendah dan tanpa risiko harga yang
tinggi. T-bills dijual dengan denominasi minimum hanya $10.000.
pendapatan yang diperoleh dari T-Bills bebas pajak pemerintah
pusat maupun daerah. Karakteristik inilah yang membedakannya
dari bentuk instrument pasar uang yang lain.
2) Sertifikat Deposito
Sertifikat depositi (certificate of deposits –CD) adalah
deposito berjangka disebuah bank. Deposito berjangka tidak dapat
ditarik atas permintaan deposan. Bank membayar bugan dan
pokoknya pada saat jangka waktu deposito berakhir. Namun, CD
dengan nilai nominal lebih besar dari $ 100.000 biasanya di
negosiasikan. Ini berarti, deposito tersebut dapat dijual kepada
investor lain jika pemiliknya menginginkan pencairan sebelum
jatuh tempo. CD jangka pendek mudah diperdagangkan, namun
pasarnya terbatas untuk CD yang jatuh tempo 3 bulan atau lebih.
CD diperlakukan sebagai simpanan bank oleh Federal Deposit
Insurance Corporation (Badan Penjamin Deposit Federal), sehingg
dijamin sampai senilai $ 100.000 jika bank mengalami kesulitan
keuangan.
3) Surat Beharga Komersial
Sebagian besar perusahaan besar terkemuka mengeluarkan
surat utang tanpa jaminan, dengn meminjam langsung ke bank.
Surat utang tersebut disebut surat berharga komersial. Surat
berharga komersial seringkali dijamin oleh fasilitas kredt dari bank
sehingga peminjam mempunyai akses kredit tunai yang dapat
digunakan untuk membayar sekuritas tersebut pada saat jatuh
tempo. Jatuh tempo surat berharga komersial erkisar sampai 270
hari.
Surat berhaga komersial dianggap sebagai asset yang cukup
aman, karena kondisi perusahaan diasumsikan dapat dimonitor dan
diprediksi dalam jangka waktu pendek, misalnya bulan. Banyak
perusahaan menerbitkan surat berharga komersial agar dapat
diperpanjang setelah jatuh tempo, dengan cara menerbitkan surat
berharga baru untuk memperoleh dana yang cukup guna melunasi
surat berharga yang lama.
4) Akseptasi Bank
Akseptasi Bank dimulai dengan membayar sejumlah uang
pada suatu waktu, biasanya 6 bulan, ke suatu bank atas perintah
nasabah. Pada tahap ini, akseptasi mirip dengan cek munduru.
Ketika bank menerima perintah membayar tersebut sebagai
“diakseptasi”, maka diasumsikan bahwa tanggung jawab atas
pembayaran akhir ada di tangan pemegang akseptasi. Pada titik ini,
akseptasi dapat diperjualbelikan di pasar sekunder seperti halnya
klaim pembayaran ke bank yang lain. Akseptasi bank dianggap
sebagai asset yang sangat aman karena penjual dapat menggunakan
reputasi kredit bank yang bersangkutan sebagai ganti dirinya
sendiri. Akseptasi bank digunakan secara luas dalam perdagangan
antarnegara, dimana kelayakan kredit si pedagang tidak diketahui
oleh lawan dagangnya. Akseptasi diperdagangkan pada harga
diskon atas nilai nominal yang akan dibayar, seperti halnya T-bills
yang diperdagangkan pada harga diskon dari nilai nominalnya.
5) Euorodolars
Euorodolars adalah deposito dalam mata uang dolar di
bank asing atau cabang bank AS yang berada di luar negeri. Karena
berada di luar AS, bank tersebut terbebas dari peraturan Bank
Sentral AS.
Sebagian besar deposito Eurodolar memiliki nominal yang
besar dan jatuh tempo kurang dari 6 bulan. Variasi dari deposito
berjangka Eurodolar adalah sertifikat deposito Eurodolar (CD
Eurodolar). CD Eurodolar mirip CD domestik, kecuali bank
penerbitnya bukan merupakan cabang dari bank AS, biasanya
banknya merupakan cabang dari bank London.
Kelebihan CD Eurodolar dibandingkan dengan deposito
berjangka Eurodolar adalah pemegangnya dapat menjual CD
sebelum jatuh tempo. CD Eurodolar dianggap kurang likuid dan
lebih beresiko daripada CD Domestik, sehingga menawarkan
bunga yang lebih tinggi.
6) Repo dan Reverse Repo
Para penjual sekuritas pemerintah menggunakan perjanjian
pembelian kembali (repurchase agreements), sering disingkat
sebagai “repo” atau “RP” sebagai bentuk dari pinjaman jangka
pendek, biasanya hanya satu malam (overnight). Dealer menjual
sekuritas pemerintah kepada investor selama satu malam, dengan
perjanjian untuk membeli kembali sekuritas tersebut hari
berikutnya pada harga yang sedikit lebih tinggi. Kenaikan harga
tersebut merupakan bunga pinjaman satu malam. Dealer
memperoleh pinjaman untuk satu hari dari investor dan
memberikan sekuritasnya sebagai jaminan.
Repo dianggap memiliki risiko kredit yang sangat rendah karena
dijamin oleh sekuritas pemerintah. Reverse repo merupakan
kebalikan dari repo. Pada reverse repo, dealer menemukan investor
yang memiliki sekuritas pemerintah dan membelinya, serta setuju
untuk menjual kembali pada harga yag lebih tinggi dimasa depan.
3.8 Pasar Modal
Pasar modal merupakan pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan
dengan jangka waktu yang lebih panjang, yang diinvestasikan pada barang
modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi, yang pada
akhirnya akan menciptakan pasar kerja dan meningkatkan kegiatan
perekonomian yang sehat.
Instrument pasar modal terdiri dari:
a.Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya
disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau
stockholder). Bukti bahwa seseorang dianggap sebagai pemegang
saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang
saham dalam buku yang disebut daftar pemegang saham (DPS)
b. Saham Preferen (preferend stock) adalah jenis saham yang
memiliki hak terlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak
laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan laba
yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian,
tetapi akan dibayarkan pada tahun yang mengalami keuntungan.
Tidak memiliki hak suara di RUPS.
c.Saham Biasa (common stock) adalah jenis saham yang akan
menerima laba setelah laba bagian saham preferen dibayarkan.
Capital gain lebih tinggi dibandingkan saham preferen.
d. Obligasi (Bonds) adalah tanda bukti perusahaan memiliki
utang jangka panjang kepada masyarakat diatas 3 tahun. Pihak yang
membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) dan
pemegang obligasi akan menerima kupon sebagai pendapatan dari
obligasi yang dibayarkan setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.
e.Bukti Right adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Harga tertentu disini berarti maksudnya
harga telah ditetapkan dimuk dan biasa disebut harga pelaksanaan
atau harga tebusan (strike price atau exercise price)
f. Waran adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Waran tidak saja dapat diberikan kepada
pemegang obligasi sebagai pemanis pada saat perusahaan
menerbitkan obligasi.
g. Indeks saham dan indeks obligasi adalah angka indeks yang
yang diperdagangkan untuk tujuan spekulasi dan lindung nilai
(hedging)
3.9 Saham
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan
yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan
perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi
yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para
investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang
menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut
memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan,
dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor
dengan membeli atau memiliki saham
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham
dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka
pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu
yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam
periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak
mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai –
artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang
tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula
berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham
diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki
seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen
saham tersebut.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di
pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per
saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 4.000 per saham
yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 1000
untuk setiap saham yang dijualnya.
3.10 Obligasi
Surat Utang (Obligasi) merupakan salah satu Efek yang tercatat di
Bursa di samping Efek lainnya seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset
maupun Dana Investasi Real Estat. Obligasi dapat dikelompokkan sebagai
efek bersifat utang di samping Sukuk. Obligasi dapat dijelaskan sebagai
surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan, yang
berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa
bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang
telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi dapat
diterbitkan oleh Korporasi maupun Negara.

Efek Bersifat Utang tercatat di Bursa


Sampai saat ini, terdapat beberapa efek bersifat utang yang tercatat
di Bursa, antara lain :
1. Obligasi Korporasi, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh
Perusahaan Swasta Nasional termasuk BUMN dan BUMD.
2. Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti
kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak
terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share), atas aset
yang mendasarinya.
3. Surat Berharga Negara (SBN) merupakan Surat Berharga
Negara yang terdiri dari Surat Utang Negara dan Surat Berharga
Syariah Negara.
a. Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga
yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah
maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan
pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan
masa berlakunya. Ketentuan mengenai SUN diatur dalam
Undang Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat
Utang Negara.
b. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk
Negara adalah surat berharga negara yang diterbitkan
berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian
penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang
rupiah maupun valuta asing. Ketentuan mengenai SBSN
diatur dalam Undang Undang Nomor 19 Tahun 2008
tentang Surat Berharga Syariah Negara.
Obligasi Berdasarkan Jenis Kupon
1. Fixed Rate
Besar kupon adalah tetap (fixed) sampai dengan
obligasi jatuh tempo.
2. Floating Rate
Besar kupon bervariasi secara periodik mengacu
kondisi pasar, biasanya ditambah dengan premi.
3. Zero – coupun Bond
Obligasi yang tidak mempunyai bunga kupon. Obligasi
diterbitkan dengan diskon, dan pada saat jatuh tempo
dibayarkan full.

Obligasi Berdasarkan Penerbit


1. Obligasi Pemerintah
Mendanai proyek/ APBN pemerintah, membayar
hutang jatuh tempo. membayar bunga hutang
outstanding.
2. Obligasi Korporasi
Diterbitkan oleh perusahaan swasta dalam negeri baik
dalam mata uang lokal maupun asing.
3. Foreign Bond
Diterbitkan oleh badan hukum asing di pasar domestik
dalam mata uang lokal, contoh: Bank BNI menerbitkan
obligasi di Amerika dalam mata uang dolar – Yankee
Bomd, Inggris – Bulldog Bond, Jepang – Samurai
Bond, Spanyol – Matador Bond.
4. Eurobonds
Diterbitkan dalam mata uang dolar atau mata uang lain
dan dijual di luar negara asal mata uang tersebut.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pengertian Investasi menurut Henry Simamora, Investasi ialah
suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan atau
pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi.
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor
dengan membeli atau memiliki saham, yaitu capital gain dan dividen.
Ada dua macam analisis, yaitu Analisis Fundamental dan Analisis
Teknikal.
Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai
intrinsik suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga
pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik menunjukkan present value
arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang dipergunakan
adalah sebagai berikut:
a. Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham
tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu rendah) dan
karenanya seharusnya dibeli atau ditahan Apabila saham tersebut
telah dimiliki.
b. Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham
tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal) dan karenanya
seharusnya dijual.
c. Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham
tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi
keseimbangan.
Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah
serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan
(atau yang diamati) menjadi perkiraan tentang harga saham.variabel-
variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan,dividen yang
dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya.
4.2 Saran
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham
yang berulang adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya
dengan harapan agar dapat menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan
(tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis saham hanya ada
beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau
instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist)
memilah harga menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi,
harga terendah dan harga penutupan.

21
Harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara
berangsur-angsur sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa
puncak, lembah atau bisa juga mendatar (harga bergerak dalam kisaran
sempit). mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para
chartist berpedoman pada dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak
pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga
terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. Edisi Revisi Dasar-dasar Manajemen Investasi dan


Portofolio. 2015. Jakarta : PT Rineka Cipta
Bodie, kane, marcus. Investasi. 2014. Jakarta : Salemba Empat
Horne, J. C. V., & Wachowicz, J. M. (2013). Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan, Edisi 13 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Irham Fahmi dan Yovi LH. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. 2009.
Bandung: Alfabeta.
Noor, Henry Faizal. Investasi, Pengelolaan Bisnis Dan Pengembangan Ekonomi
Masyarakat. 2009. Jakarta : Pt. Indeks.
Prof. DR. Abdul Manan, SH., S.IP., M.Hum. Aspek Hukum Dalam
Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah. 2013. Jakarta : PT Fajar
Interpratama Mandiri.
PT. Prudential Life Assurance. Prufast Start. 2014. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai