Kerjasama
Oleh
2010
KATA PENGANTAR
Hutan Mangrove merupakan salah satu ekosistem penting pesisir dan laut di Kecamatan
Nusa Penida selain terumbu karang dan padang lamun. Hutan mangrove Nusa Penida
mayoritas tumbuh di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Hutan Mangrove membawa
banyak manfaat bagi masyarakat Nusa Penida sebagai tempat berkembang-biak bagi ikan,
udang, kepiting dan biota laut lainnya, sebagai lokasi ekowisata bahari, dan sebagai pelindung
alami pantai dari gempuran ombak sehingga terhindar dari abrasi.
Untuk dapat melakukan pengelolaan secara efektif terhadap kawasan mangrove di Nusa
Lembongan dan Nusa Ceningan, maka diperlukan informasi dasar terkait luas hutan mangrove,
jenis-jenis yang tumbuh di kawasan tersebut, dan fauna yang hidup pada kawasan mangrove
tersebut. Informasi mengenai jenis mangrove yang terdapat di Nusa Lembongan dan Nusa
Ceningan sangat diperlukan untuk mengetahui jenis-jenis yang cocok untuk ditanam di Nusa
Lembongan dan Nusa Ceningan. Selain itu informasi mengenai jenis mangrove juga terkait
dengan upaya pemanfaatan yang lebih maksimal terhadap mangrove tersebut.
Ekosistem mangrove di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan merupakan salah satu
target konservasi di dalam Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida yang saat ini sedang
dalam proses pembentukan. Dengan pembentukan KKP Nusa Penida ini, diharapkan ekosistem
mangrove di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dapat terus terjaga sehingga dapat secara
terus-menerus memberikan manfaat dan jasa lingkungan bagi masyarakat di Kecamatan Nusa
Penida.
Terima kasih kami ucapkan kepada kelompok mangrove tour Jungut Batu dan Kelompok
Satya Posana Nusa (SPN) Lembongan yang telah membantu selama survey dan identifikasi,
Pemerintah Kabupaten Klungkung, dalam hal ini BAPPEDA, DPPK Klungkung dan POKJA KKP
Nusa Penida, serta semua pihak yang telah memberikan bantuan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1. PENDAHULUAN…………………………………………………………...i
1.1. Latar Belakang
4. KESIMPULAN………………………………………………………………iv
Bab I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mangrove merupakan salah satu ekosistem penting pesisir dan laut selain terumbu karang dan
padang lamun. Mangrove memiliki beberapa manfaat seperti manfaat ekologi dan ekonomi.
Manfaat ekologi mangrove diantaranya adalah sebagai pelindung alami pantai dari abrasi,
mempercepat sedimentasi, mengendalikan intrusi air laut, dan melindungi daerah di belakang
mangrove dari gelombang tinggi dan angin kencang, tempat memijah, mencari makan, dan
berlindung bagi ikan, udang, kepiting dan biota laut lainnya. Sedangkan manfaat ekonomi
mangrove yaitu sebagai bahan makanan, minuman, obat-obatan, pewarna alami, dan sebagai
obyek ekowisata.
Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali memiliki areal mangrove seluas
230,07 hektar (TNC, 2009). Lokasi mangrove terletak di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
Mangrove di Nusa Penida membawa banyak manfaat bagi masyarakat seperti menjadi obyek
ekowisata mangrove tour, pelindung pantai, mencegah intrusi air laut ke pantai dan tempat
memijah dan berkembang-biak bagi ikan dan biota laut lainnya.
Namun, saat ini mangrove di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan menghadapi beberapa
ancaman seperti penebangan mangrove untuk dimanfaatkan kayunya guna berbagai keperluan,
konversi lahan mangrove untuk membangun berbagai sarana, dan polusi sampah yang
tersangkut dan mengotori akar-akar mangrove.
Untuk melindungi mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan biota laut penting lainnya di
kecamatan Nusa Penida yang bermanfaat bagi masyarakat, maka saat ini pembentukan
Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida sedang berlangsung. Diharapkan dengan
adanya KKP ini maka sumberdaya pesisir dan laut kecamatan Nusa Penida dapat dikelola secara
lestari dan berkelanjutan termasuk mangrove.
Dalam rangka pengumpulan data dan informasi guna memberikan masukan guna pembentukan
KKP dan pengelolaan mangrove secara lestari, maka identifikasi jenis-jenis mangrove yang ada
di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan penting untuk di lakukan. Dengan diketahuinya jenis-
jenis mangrove tersebut maka pengelolaan dapat dilakukan secara baik.
a) The Exposed Mangrove (zona terluar, paling dekat dengan laut). Secara umum zona ini
didominasi oleh Sonneratia alba, Avicennia alba dan Avicennia marina.
b) Central Mangrove (zona pertengahan antara laut dan darat). Secara umum zona ini
didominasi oleh jenis-jenis Rhizopora, kadang juga ditemui jenis Bruguiera.
c) The Rear Mangrove (back mangrove, landward mangrove, areal yang paling dekat
dengan daratan). Zona ini biasanya tergenangi oleh pasang tinggi saja. Seringkali
didominasi oleh jenis-jenis Bruguiera, Lumnitzera, Xylocarpus dan Pandanus sp.
d) Brackish Stream Mangrove (aliran sungai dekat mangrove yang berair payau). Pada
zona ini sering dijumpai komunitas Nypa frutican dan kadang dijumpai Sonneratia
caseolaris serta Xylocarpus granatum.
1) Vegetasi inti, yakni vegetasi mangrove yang mempunyai peran ekologi utama dalam
formasi mangrove
2) Vegetasi peripheral pinggiran yakni vegetasi yang secara ekologi mempunyai peran
ganda, baik itu dalam formasi mangrove maupun hutan lain. Jenis vegetasi ini biasanya
tidak berkumpul atau tidak membentuk suatu komunitas atau tegakan.
Berbeda dengan Tomlison 1986, yang membagi vegetasi mangrove menjadi tiga komponen
yaitu :
1) Komponen utama
Komponen utama terdiri dari vegetasi yang membentuk spesialisasi morfologis seperti
akar udara dan mekanisme fisiologi khusus lainnya untuk mengeluarkan garam agar
dapat beradaptasi terhadap lingkungan mangrove. Secara taksonomi kelompok
tumbuhan ini berbeda dengan kelompok tumbuhan darat. Kelompok ini hanya terdapat
di hutan mangrove dan membentuk tegakan murni, tidak pernah bergabung dengan
kelompok tumbuhan darat.
2) Komponen tambahan
Komponen ini tidak dominan di dalam komunitas mangrove sehingga keberadaannya
tidak begitu mencolok. Mereka banyak tumbuh ditepi atau batas luar habitat mangrove
dan jarang sekali membentuk tegakan murni.
3) Komponen asosiasi
Kelompok ini tidak pernah tumbuh di dalam komunitas mangrove sejati dan biasanya
hidup bersama tumbuhan darat.
Tabel 1. Jenis Mangrove dan Tanaman Asosiasi di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan
Tabel 2. Jenis Burung di Kawasan Mangrove Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan
IV. Kesimpulan
Zonasi mangrove tidak berlaku baku di semua tempat. Di Nusa Lembongan dan Nusa
Ceningan zona depan disusun oleh jenis Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata dan
Sonneratia alba. Sedangkan untuk fauna mangrove (burung) didominasi oleh jenis
Collocalia esculenta, Nectarinia jugularis, Oriolus chinensis, Pycnonotus goiavier.
Daftar Pustaka
www.ipb.ac.com
www.sahabatbakau.com