Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia
b. Spanyol
Kedatanggan Spanyol di Maluku merupakan kesempatan mereka untuk mengadu domba
kerajaan Ternate dan Tidore. Portugis mendukung Ternate dan Spanyol mendukung Tidore.
c. Belanda
Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan organisasi yang disebut dengan VOC (
Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Pimpinan VOC terdiri atas 17 orang sehingga disebut
dengan Heren Zeventien.
5. Tindakan VOC :
Pieter Both ( 1610-1614 ) diangkat sebagai gubernur jendral pertama VOC. Ia berkuasa di
Jayakarta. Saat itu Jayakarta di perintah oleh seorang adipati, Pangeran WIjayakrama.
Awalnya hubungan VOC dengan kerajaan kerajaan di Indonesia berjalan baik. Namun semua
memburuk ketika masa pemerintahan J.P Coen ( Jan Pieterzoon Coen ). Pada tahun 1619
Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Tepatnya tanggal 30 mei 1619 Jayakarta berubah nama
menjadi Batavia. Nama Batavia digunakan untuk mengabdikan nama nenek moyang bangsa
Belanda, yaitu bangsa Bataaf.
Dalam monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia, VOC memberlakukan hal-hal
berikut.
a. Hak Eksteerpasi, yaitu hak untuk mengurangi hasil rempah-rempan dengan cara menebang
atau memusnahkannya bila perlu. Tujuannya agar penawaran rempah-rempah terkendali
dengan harga yang tetap menguntungkan VOC.
b. Pelayaran Hongi (Hongi Tochtan), yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan monopoli
perdagangan Indonesia. Jika petani menjual rempah-rempahnya kepada pihak selain VOC,
maka petani tersebut ditangkap dan rempah-rempahnya dibakar.
Namun, kejayaan VOC tidak berlangsung lama. VOC mengalami kemunduran pada akhir
abad XVIII. Sebab-sebab kemunduran VOC sebagai berikut.
a. Banyak pegawai VOC melakukan penyelewengan untuk memperkaya diri sendiri
(korupsi).
b. Wilayah Indonesia yang luas memerlukan biaya besar untuk mengelolanya.
c. Biaya perang untuk menumpas perlawanan sporadic suku-suku di Indonesia sangat besar.
d. Persaingan dengan kongsi dagang negara lain, misalnya EIC milik pemerintah Inggris,
semakin tajam.
Kebijakan Deandels yang paling banyak memakan korban adalah Jalan Raya Anyer sampai
Panarukan. Pada masa itu Deansels dipanggil dengan nama Tuan Guntur karena bersifat kaku
dan kejam. Cara lainnya yaitu Deandels mencetak uang kertas dalam jumlah besar dan
menyita uang di bank dan pegadaian serta menjual tanah pada pihak swasta
2. Sistem sewa tanah pada masa Raffles
Pengganti Deandels adalah Yanssens. Namun pada tahun 1811 Batavia berhasil direbut oleh
Inggris. Yanssens menyerah dengan ditandatanganinya Kapitulasi Tuntang / Perjanjian
Tuntang. Untuk mengatur pemerintahannya. Lord Minto mengangkat Thomas Stamford
Raffles
c. Maluku Bergolak
Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore. Portugis dibantu
oleh Kerajaan Ternate dan Bacan sedangkan Kerajaan Tidore di bantu oleh Spanyol. Sultan
Hairun dikhianati dan lalu dihukum mati. Itulah yang menyebabkan rakyat Tidore marah dan
menyerang Portugis habis habisan