Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

BBLK (BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN)

Jln. Karangmenjangan No. 18 Surabaya

Disusun Oleh :
MAHASISWA PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
SEMESTER 6 REGULER

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan kunjungan belajar ini. Shalawat beserta salam tidak lupa saya haturkan
kepada Nabi utusan Allah Muhammad SAW yang menuntun umat dari alam
gelap gulita menuju alam terang benderang.
Oleh karena itu kami sangat menghargai kritik dan saran Dosen maupun
rekan-rekan semua, ataupun para pembaca lainnya yang dapat menjadi bahan
perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penyusun

08 Agustus 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 1
1.3 Manfaat .............................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 2
2.1 Metode Pembelajaran ....................................................................................... 2
1. Pengertian Metode .............................................................................................. 2
2. Macam-macam metode pembelajaran................................................................. 2
2.2 Cara Belajar dan Pembelajaran ...................................................................... 3
1. Pengertian Belajar ............................................................................................... 3
2. Aktivitas Belajar ................................................................................................. 4
2.3 Pengertian Pembelajaram ................................................................................ 4
BAB III............................................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
3.1 Jadwal Pelaksanaan .............................................................................................. 6
3.2 Hasil Pelaksanaan ............................................................................................. 6
3.3. Peserta Kegiatan .................................................................................................... 9
3.4 Pembiayaan ............................................................................................................. 9
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 10
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 10
4.2 Saran ................................................................................................................... 10
DOKUMENTASI ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Study visit merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan pelajaran,
oleh karena itu study visit mempunyai arti penting bagi mahasiswa untuk
membentuk sikap dan cakrawala pandang.
Dengan adanya study visit ini mahasiswa diharapkan mendapatkan
wawasan yang lebih luas tentang system pendataan terkait kesehatan di
beberapa BBLK. Sehingga mahasiswa mengerti bagaimana system kinerja
di BBLK

1.2 Tujuan
Dengan adanya Study visit ini bertujuan untuk memberikan informasi
atau pengetahuan baru kepada mahasiswa mengenai apa yang sesungguhnya
terjadi di lapangan terkait dengan kesehatan khususnya di pendataan dan
juga pengolahan data, penelitian dan pengembangan yang ada, regulasi yang
sedang di terapkan serta beberapa program kesehatan, agar mahasisiswa
tidak hanya memahami informasi dari sumber buku atau internet saja, tetapi
dapat langsung meilihat kejadian di lapangan secara langsung.

1.3 Manfaat
Di harapkan mahasiswa dapat mengambil manfaat dalam Study visit ke
BBLK, selain itu mahasiswa dapat mengetahui bagaimana system dalam
bidang kesehatan. Tidak hanya itu siswa dapat berlatih tanggung jawab ,
disiplin, dan sopan santun di lingkungan masyarakat luar.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode Pembelajaran


1. Pengertian Metode
Pembelajaran Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai,
semakin tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka
pembelajaran akan semakin baik. Metode berasal dari kata methodos
dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan. Sudjana (2005: 76)
berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara menyeluruh
untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada
satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu
pendekatan tertentu. Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan
yang sudah jelas kebenarannya, sedangkan metode bersifat procedural
yaitu pendekatan dengan menerapkan langkah-langkah. Metode bersifat
prosedural maksudnya penerapan dalam pembelajaran dikerjakan melalui
langkahlangkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai dari
penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses
belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.
Menurut Sangidu (2004: 14) metode adalah cara kerja yang
bersistem untuk memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Salamun (dalam Sudrajat,
2009:7) menyatakan bahwa metode pembelajaran ialah sebuah caracara
yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah
kondisi yang berbeda. Hal itu berarti pemilihan metode pembelajaran
harus disesuaikan dengan kondisi pembelajaran dan hasil pembelajaran
yang ingin dicapai.
2. Macam-macam metode pembelajaran
Penggunaan metode pembelajaran sangat penting karena dengan
metode guru dapat merencanakan proses pembelajaran yang utuh dan
bersistem dalam menyajikan materi pembelajaran. Macam-macam
metode pembelajaran antara lain: (a) metode tutorial (pengelolaan

2
pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan), (b) metode
demonstrasi (pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan proses, situasi, benda, atau cara kerja), (c) metode
debat (meningkatkan kemampuan akademik siswa), (d) metode Role
Playing (cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan
imajinasi dan penghayatan), dan (e) metode problem solving (pemecahan
masalah) (Sudjana, 2005: 77-89).
Selain metode-metode di atas, dikemukakan juga beberapa metode
dalam pembelajaran bahasa. Menurut Saksomo (dalam Sudrajat, 2009: 6)
metode-metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia antara lain (a)
metode gramatika alih bahasa, (b) metode mimikri-memorisasi, (c)
metode langsung, metode oral, dan metode alami, (d) metode TPR dalam
pembelajaran menyimak dan berbicara, (e) metode diagnostik dalam
pembelajaran membaca pemahaman, (f) metode SQ3R dalam
pembelajaran membaca, (g) metode APS dan metode WP2S dalam
pembelajaran membaca permulaan, serta (h) metode SAS dalam
pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
memiliki banyak jenis yang dapat digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran. Untuk mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya
pembelajaran membaca dapat mengunakan metode SQ3R, karena metode
ini dapat mengaktifkan siswa dan menjadikan siswa sebagai pembaca
yang aktif dan terarah langsung pada intisari atau kandungan pokok yang
tersirat atau tersurat dalam suatu bacaan.
2.2 Cara Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan pemrolehan ilmu yang didapat dari
suatuvpengalaman. Robbins (dalam Trianto, 2010: 15) mendefinisikan
belajarvsebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu
(pengetahuan)vyang sudah di pahami dengan sesuatu (pengetahuan) yang
baru. Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu
yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau

3
perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir (Trianto,
2010: 16).
Menurut Gagne (dalam Komalasari, 2010: 2) belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan
kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan
kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan
berbagai jenis performance (kinerja). Perubahan yang terjadi melalui
belajar tidak hanya mencakup pengetahuan, tetapi juga keterampilan
untuk hidup (life skill) bermasyarakat meliputi keterampilan berpikir dan
keterampilan sosial serta nilai dan sikap. Berdasarkan beberapa pendapat
para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas
individu baik fisik, mental dan emosional yang terjadi selama proses
pembelajaran ataupun diluar proses pembelajaran yang dilakukan untuk
memperoleh perubahan tingkah laku dalam segi kognitif, afektif maupun
psikomotor.
2. Aktivitas Belajar
Aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan. Jadi segala sesuatu yang
dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-
fisik, merupakan suatu aktivitas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
(2007: 23) mengartikan aktivitas sebagai kegiatan yang dilaksanakan
dalam suatu pekerjaan guna mencapai tujuan tertentu. Keaktifan siswa
selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya
keinginan atau motivasi siswa untuk belajar.

2.3 Pengertian Pembelajaram


Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa
komponen yaitu siswa, guru, tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi. Hal tersebut sesuai dengan
Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003
pasal 1 ayat 20 yang menjelaskan bahwa Pembelajaran adalah proses
interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.

4
Menurut Nurani (dalam Ruminiati, 2007: 14) konsep pembelajaran
merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses belajar pada
diri siswa selaku peserta didik dan guru sebagai pendidik, dengan didukung
oleh seperangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran. Sedangkan
Corey (dalam Ruminiati, 2007: 14) mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara sengaja
untuk memungkinkan siswa turut serta dalam tingkah laku tertentu,
sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respons terhadap
situasi tertentu juga.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran ialah suatu proses interaksi siswa dan guru yang direncanakan
secara sistematis untuk mendukung terjadinya proses belajar.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Jadwal Pelaksanaan


Pelaksanaan “Study Visit” ini dilakukan pada tanggal 31 Juli 2019.
3.2 Hasil Pelaksanaan
Adapun hasil dari “Study Visit” adalah berupa pemaran yang dijelaskan
oleh pembicara saat kami melaksanakan kunjungan ini, ada banyak materi
yang kami terima, berikut hasil pemaparannya.
 Judul Materi : study visit di BBLK
 Tempat : BBLK
 Tanggal : 31 Juli 2019
 Isi :

a. Sejarah BBLK
Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya berdiri pada tahun 1917
dengan nama Gewesteelijk Laboratorium dipimpin oleh Dr. S. W. de
Wolff dan pada tahun 1976 sebagai organisasi Dinas Kesehatan Jawa
Timur yaitu UPT Labkes Daerah Propinsi Jawa Timur.

Pada tahun 1978 sesuai SK Menkes RI Nomor :


142/MENKES/SK/IV/1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Balai Labkes, maka Labkesda Surabaya berubah status dari milik Pemda
menjadi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Departemen Kesehatan RI dan
berubah nama menjadi Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya dengan
status kelas B, yang dipimpin oleh Kepala Balai dibantu Kasub Bagian
Tata Usaha dan tiga Kepala Seksi (Kasie Mikrobiologi, Kasie Kimia dan
Patologi, Kasie Media dan Reagensia).

Kemudian sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :


563/MENKES/SK/VII/1992 Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya
statusnya meningkat menjadi BLK kelas A dengan Eselon IIIa, yang
dipimpin Kepala Balai dibantu Kasub Bagian Tata Usaha dan empat
Kepala Seksi (Kasie Mikrobiologi, Kasie Kimia dan Imunologi, Kasie
Patologi, Kasie Hewan Percobaan, Media dan Reagensia).

6
Setelah dinilai oleh Tim MENPAN dan DEPKES RI Tanggal 24
September 2004 status Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya
meningkat menjadi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya,
dengan Eselon IIb, sesuai SK Menkes RI Nomor :
1063/MENKES/SK/IX/2004 yang diperbarui dengan Peraturan Menkes
RI Nomor 558/MENKES/PER/VII/2006. Dengan peningkatan menjadi
Balai Besar, Kepala BBLK dibantu Kepala Bagian Tata Usaha dan dua
Kepala Bidang (Kabid Laboratorium Klinik dan Kesmas, Kabid
Pengendali Mutu). Kepala Bagian Tata Usaha dibantu dua Kepala Sub
Bagian (Kasubbag Perencanaan dan Keuangan; Kasubbag Umum dan
Kepegawaian). Kabid. Laboratorium Klinik dan Lab. Kesmas dibantu
dua Kepala Seksi (Kasie Lab. Klinik; Kasie Lab. Kesmas), Kabid
Pengendali Mutu dibantu dua Kepala Seksi (Kasie Pemantapan Mutu ;
Kasie Diklat dan Litbang).

Tahun 2009 BBLK Surabaya mengajukan perubahan status dari


satuan kerja PNBP menjadi PPK-BLU pada Departemen Keuangan dan
dilaksanakan penilaian pada tanggal 3 Nopember 2009 dengan materi
Pola Tata Kelola, Rencana Strategis Tahun 2009 – 2013, Laporan
Keuangan Periode 1 Januari 2008 s.d. 31 Desember 2008 serta Standar
Pelayanan Minimum. Akhirnya BBLK Surabaya telah berubah status
menjadi PK-BLU sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada Kementerian
Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :


52/MENKES/Per/VII/2013 tanggal 22 Juli 2013, Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Lingkungan
Kementerian Kesehatan, terjadi perubahan struktur organisasi dan tata
kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Dengan perubahan
struktur tersebut, Kepala BBLK dibantu Kepala Bagian Keuangan dan
Administrasi Umum dan dua Kepala Bidang (Kabid Pelayanan, Kabid
Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis). Kepala Bagian Keuangan dan
Administrasi Umum dibantu dua Kepala Sub Bagian (Kasubbag
Keuangan dan Barang Milik Negara; Kasubbag Administrasi Umum),
Kabid Pelayanan dibantu dua Kepala Seksi (Kasie Lab. Klinik dan Uji
Kesehatan; Kasie Lab. Kesmas), Kabid Pemantapan Mutu dan
Bimbingan Teknis dibantu dua Kepala Seksi (Kasie Pemantapan Mutu ;
Kasie Bimbingan Teknis). Di samping perubahan struktur, pada
peraturan tersebut terdapat penambahan wilayah Bimbingan Teknis yang
semua 7 wilayah menjadi 8 wilayah, yaitu :

7
 Jawa Timur
 Kalimantan Timur
 Kalimantan Tengah
 Kalimantan Selatan
 Kalimantan Utara
 Bali
 Nusa Tenggara Barat
 Nusa Tenggara Timur

b. Kebijakan Mutu

Komitmen Manajemen

 Menyediakan jasa pelayanan laboratorium klinik dan lingkungan,


sarana prasarana, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
yang berkualitas.
 Melaksanakan perbaikan kualitas pelayanan yang berkesinambungan
untuk memenuhi harapan pelanggan.
 Menjalankan sistem manajemen sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
c. Visi

Menjadi laboratorium kesehatan Nasional yang terkemuka di Indonesia


tahun 2019.

d. Misi
 Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
laboratorium yang terstandarisasi.
 Melaksanakan Bimbingan Teknik, Pemantapan Mutu Eksternal,
pemeriksaan spesimen Surveilans dan Kejadian Luar Biasa di wilayah
Regional dan Nasional
 Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia yang
berkesinambungan.
 Mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada serta melaksanakan
manajemen keuangan yang akuntabel.
e. Motto

UNTUK ANDA KAMI MEMBERIKAN YANG TERBAIK.

f. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi BBLK adalah melakukan perencanaan,


koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi untuk:

8
1. Pemeriksaan Laboratorium Klinik
2. Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
3. Rujukan
4. Pendidikan, pelatihan, penelitian & pengembangan

Dalam Permenkes No.558/Menkes/Per/VII/2006, wilayah bimbingan


teknis ditentukan sebagai berikut:

 Jawa Timur
 Bali
 Nusa Tenggara Barat
 Nusa Tenggara Timur
 Kalimantan Timur
 Kalimantan Tengah
 Kalimantan Selatan

g. Jejaring Sistem Rujukan


1. Rutin :
 Bakteriologi klinik : pemeriksaan biakan seperti biakan darah,
difteri
 Bakteriologi sanitasi
2. Surveilan Epidemiologi
 Lab. Polio dan Campak Nasional
 Lab. Rujukan Nasional pemeriksaan TBC
 Lab. Rujukan Regional untuk pemeriksaan HIV-AIDS,Yersenia
Pestis dan tersangka flu burung
3. Pemeriksaan laboratorium untuk kasus-kasus KLB, diantaranya KLB
keracunan makanan, Difteri, Chikungunya, Gastroenteritis, Malaria

3.3 Peserta Kegiatan


Kegiatan ini diikuti oleh 21 mahasiswa program studi ilmu kesehatan
masyarakat semester 6 reguler.
3.4 Pembiayaan
Biaya dalam perjalanan Study Visit ini sebesar Rp. 560.000.000,-
dengan fasilitas yang di dapat adalah :
 Transportasi
 Konsumsi
 Penginapan
 Perizinan

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman yang kami dapatkan dari Study Visit ke
BBLK dapat diambil kesimpulan bahwa banyak hal yang kita ketahui terkait
permasalahan kesehatan di Indonesia dari proses identifikasi masalah
kemudian data yang di dapatkan di olah sehingga muncul angka yang
diinginkan.
Dari permasalahan tersebut kemudian di rumuskan masalahnya dan di
cari jalan keluarnya dengan menyusun program yang sesuai. Dari program
tersebut terus di pantau dan diberikan evaluasi. Selain itu kami juga
menemukan pengalaman baru dengan program studi yang sama, sharing
terkait metode dan juga mendiskusikan peran mahasiswa untuk
memecahkan permasalahan kesehatan di Indonesia ini. Satu pengalaman
yang istimewa lagi kami bisa berkunjung di BBLK, kita jadi memahami
bagaimana konsep yang ada di dalamnya.

4.2 Saran
Study Visit ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa, sangat baik bila
terus dilaksanakan dari tahun ke tahun dengan perencanaan yang matang
sehingga mahasiswa bisa menyiapkan segala sesuatunya untuk bisa
mendukung program ini sehingga bisa di dapatkan hasil yang maksimal.
Study Visit ini akan lebih menarik jika ditambahi dengan kunjungan ke
perusahaan-perusahaan Start Up yang saat ini sedang marak sehingga
mahasiswa akan lebih luas lagi dalam membangun cita-cita di masa yang
akan datang.

10
DOKUMENTASI

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Anggun. “Pengertian belajar dan pembelajaran”.


(dalamhttp://edukasi.kompasiana.com ) diakses tanggal 24April 2019 jam
20.05
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Dewiki, Santi dan Sri Yuniati. P.K.H. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Rusyan, Tabrani dkk. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: CV Remaja Karya
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media

13

Anda mungkin juga menyukai