Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONTRASEPSI SUNTIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Disusun oleh :

1. Rahayu Nurhayati
2. Ria Surianti Syam
3. Ridawati
4. Rina Budi Setyaningsih
5. Rina Yunita
6. Rizka Eka Putri Pranoto
7. Rizka Mutmainah
8. Rizki Alfarikaini
9. Rr. Cinara Rahmandita
10. Sahrul Widyastuti
11. Satya Nur Azizah
12. Sekar Ayuningtyas
13. Septiana Resti Pratiwi

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Keperawatan Maternitas ini dengan baik.

Tujuan suatu pendidikan tak lain adalah untuk mencerdaskan bangsa,


membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk
watak dan jiwa sosial, berbudaya, berakhlak dan berbudi luhur, serta berwawasan
pengetahuan yang luas dan menguasai tekhnologi. Makalah ini kami buat
bertujuan untuk membantu pembelajaran mahasiswa dalam memahami materi
tentang kontrasepsi suntik. Mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat
dalam segala bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat memperlancar dan
mempermudah proses pencapaian tujuan-tujuan yang telah direncanakan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, segala kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan lapang
dada sebagai wujud koreksi atas diri kami yang masih belajar. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca, amin.

Semarang, Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

Latar belakang...........................................................................................1

Rumusan Masalah......................................................................................2

Tujuan........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................3

Konsep Alat Kontrasepsi...........................................................................3

Pengertian Alat Kontrasepsi suntik............................................................3

Jenis Alat Kontrasepsi Suntik....................................................................3

Tujuan Alat Kontrasepsi Suntik.................................................................4

Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi.................................5

Efektivitas KB Suntik................................................................................7

Cara Kerja KB Suntik................................................................................7

Kelebihan dan Kekurangan KB Suntik......................................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................10

Simpulan....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................11
1

BAB I
PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan
nasional dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan
kesehatan dan juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan
penduduk. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan
bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses
pertumbuhan penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya
dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk.Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program KB Nasional
yaitu tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang.
Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan
mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di
pedesaan baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan para akseptor
KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi
yang digunakannya (Hartanto, 2002).
Tujuan Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera melalaui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk
Indonesia. Sasaran gerakan KB Nasional ialah :
1. Pasangan Usia Subur dengan prioritas PUS muda dengan paritas
rendah
2. Generasi muda

3. Pelaksana dan pengelola KB

4. Sasaran wilayah (Manuaba, 199

B. Rumusan Masalah
2

1. Apa yang dimaksud dengan KB suntik?


2. Apa saja jenis-jenis KB suntik?
3. Apa tujuan alat kontrasepsi?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi?
5. Bagaimana efektivitas KB suntik?
6. Bagaimana Cara Pemberian KB suntik?
7. Apa saja kekurangan dan kelebihan KB suntik?
C. Tujuan Masalah
Dalam menentukan tujuan, tentu mengacu pada rumusan masalah
dengan harapan makalah ini lebih tersistematis dalam penyajiannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3

A. Konsep Alat Kontrasepsi Suntik


1. Pengertian alat kontrasepsi suntik
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi.
Kontra berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma
yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk
itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang
membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif
melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan
normal namun tidak menghendaki kehamilan (Suratun, 2008).
Kontrasepsi suntik merupakan alat kontrasepsi yang disuntikan ke
dalam tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam
pembuluh darah di serap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna
untuk mencegah timbulnya kehamilan (Hanafi.H ,2012).
Amaliyah. H, (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
penggunaan kontrasepsi suntik pada ibu usia kurang dari 20 tahun dapat
di pengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor tersebut antara lain,
umur, pengetahuan, pekerjaan, dukungan keluarga, dukungan petugas
kesehatan.
2. Jenis alat kontrasepsi suntik
Jenis alat kontrasepsi suntik menurut (Baziad, 2008) adalah :
a. KB Suntik 3 Bulan
KB suntik 3 bulan mengandung Depo Medroksi Progesteron
Asetat (DMPA) yang mengandung 150 mg DMPA yang
berikan tiap 3 bulan sekali dengan cara disuntik Intro Muskuler
(IM).
b. KB Suntik 1 Bulan
Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan
progesteron, yang diberikan satu bulan sekali. jenis suntikan
kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat yang diberikan injeksi I.M
sebulan sekali (Cyclovem). Pemberian hormon progestin akan
4

menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga


menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut
juga mencegah pematangan dan pelepasan sel telur.
Endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya
aktifitas kelenjar. Selain itu akan merangsang timbulnya haid
setiap bulan.
3. Tujuan Alat Kontrasepsi
a. Tujuan Umum yaitu pemberian dukungan dan pemantapan
penerimaan gagasan KB .
b. Tujuan Pokok yaitu untuk penurunan angka kelahiran yang
bermakna.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi
Faktor –faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan metoda
kontrasepsi adalah :
a. Faktor pasangan : usia, gaya hidup, frekuensi senggama, jumlah
keluarga yang diingkan, pengalaman dengan kontrasepsi yang
lalu, sikap kewanitaan, sikap kepriaan.
b. Faktor kesehatan : kontraindikasi haid, riwayat keluarga,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul.
c. Faktor metoda kontrasepsi : penerimaan dan pemakaian
berkesinambungan dipandang dari pihak calon akseptor dan
pihak medis (petugas KB), efektifitas, efek samping minor,
kerugian, biaya dan komplikasi potensial.
5. Efektivitas KB Suntik
Efektivitas penggunaan KB suntik menurut (Saifuddin, A. B. 2006)
adalah :
a. KB Suntik 3 Bulan
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja
seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki
keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat bekerja
efektif selama 3 bulan. Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai
masalah penyakit metabolic sepsrti diabetes, hipertensi, thrombosis
atau gangguan pembekuan darah serta riwayat penyakit stoke.
Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
5

Kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang


tinggi, dengan 0,3% kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal
penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
1) Indikasi KB suntik 3 bulan
a) Usia reproduksi
b) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki
efektivitas tinggi
c) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
d) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
e) Setelah abortus atau keguguran
f) Perokok
g) Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia
h) Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat tuberklosis
i) Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung
esterogen
j) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
k) Mendekati usia menopause
2) Kontraindikasi KB suntik 3 bulan
a) Hamil atau dicurgai hamil
b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
d) Menderita kanker payudara
e) Diabetes mellitus
b. KB Suntik 1 Bulan
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-
macam suntikan tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan
angka kegagalan kurang dari 0,1% per 100 wanita selama tahun
pertama penggunaan.
1) Indikasi KB suntik 1 bulan
a) Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang
atau telah mempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi
belum ingin, belum siap atau belum bisa ikut tubektomi saat
ini
b) Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu
dipakai setiap hari atau setiap bersenggama
6

c) Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung


esterogen, atau kalau meminumnya maka akan timbul
gejala-gejala komplikasi pemakaian esterogen
d) Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai
e) Usia reproduksi
f) Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
g) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang
tinggi
h) Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan
i) Pascapersalinan dan tidak menyusui
j) Anemia
k) Nyeri haid hebat
l) Haid teratur
m) Riwayat kehamilan ektopik
n) Sering menggunakan pil kontrasepsi
2) Kontraindikasi KB suntik 1 bulan
a) Hamil atau diduga hamil
b) Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
c) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
d) Penyakit hati akut
e) Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
f) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan
darah tinggi (lebih dari 180/110 mmHg)
g) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala
atau migraine
h) Keganasan payudara
6. Cara Kerja KB Suntik
Secara umum kerja dari KB suntik progestin menurut ( Hanafi,
2012) adalah sebagai berikut:
a. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat
lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak
terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating (FSH) dan LH menurun
dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat
perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen
menurunkan frekuensi pelepasan FSH dan LH.
b. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan
mucus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan-
perubahan siklus yang normal pada lender serviks. Secret dari
7

serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga


hingga meyulitkan penetrasi spermatozoa.
c. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk
implantasi dari ovum yang telah dibuahi, yaitu mempengaruhi
perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan
sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari
ovum yang telah dibuahi.
d. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi
kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopi, atau memberikan
perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur) melalui
tuba.
7. Kekurangan dan Kelebihan KB Suntik
a. Kekurangan kontrasepsi suntikan progestin menurut (Saefuin,
2010) adalah sebagai berikut:berikut :
1) Sering ditemukan gangguan haid seperti : siklus haid yang
memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting), tidak haid sama sekali.
2) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan ( klien
harus kembali untuk mendapatkan suntikan ulang).
3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya
4) Penambah berat badan
5) Tidak melindungi diri dari PMS atau HIV/AIDS
6) Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian
7) Terlambatkan pemulihan kesuburan bukan karena
kerusakan/kelainan pada organ genetalia melainkan karena
belum habisnya pelepasan obat suntikan.
8) Terjadinya perubahan pada lipid serum dalam penggunaan
jangka panjang.
9) Pada penggunaaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang (densitas)
10) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi,
sakit kepala, nervositas, jerawat.
8

b. Kelebihan pada penggunaan kontrasepsi progestin adalah sebagai


berikut :
1) Tidak mengganggu hubungan seksual
2) Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak berdampak
serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan
darah
3) Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang
4) Tidak mempengaruhi produksi ASI
5) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
6) Dapat digunakan oleh perempuan yang berusia lebih dari 35
tahun sampai perimenopause.
7) Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
8) Menurunkan kemungkinan penyakit jinak payudara
9) Mencegah penyebab radang panggul

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kontrasepsi suntik merupakan alat kontrasepsi yang disuntikan ke
dalam tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam
pembuluh darah di serap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna
9

untuk mencegah timbulnya kehamilan (Hanafi.H ,2012). Cara kerja KB


suntik adalah dengan menghalangi terjadinya ovulasi atau masa subur
dengan menghentikan keluarnya sel telur dari indung telur. Lendir vagina
pun menjadi lebih kental sehingga mempersulit sperma untuk masuk ke
dalam rahim. Dengan demikian kontrasepsi suntik mencegah terjadinya
pertemuan sel telur dan sperma.
B. Saran
Sebelum memberikan kontrasepsi ini pada klien, sebaiknya
perawat menjelaskan kekurangan dan kelebihan KB suntik, serta efek
sampingnya, agar klien lebih siap dalam menghadapi hal-hal yang timbul
akibat pemakaian alat kontrasepsi ini.
10

DAFTAR PUSTAKA

Amaliyah, H., (2016), Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kb


Suntik Pada Ibu Usia Kurang Dari 20 Tahun Di Puskesmas Sewon I Bantul
http://digilib.unisayogya.ac.id/2373/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Baziad, A. (2008). Kontrasepsi Hormonal.Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Hartanto, Hanafi. (2012). Keluarga Berencana danKontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Saifuddin, A. B. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. . Jakarta.
Bina PustakaSarwono Prawirohardjo
Suratun, S. Heryani, & Manurung, S., (2008), Pelayanan Keluarga Berencana dan
Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Trans Info Media: 15-16, 19, 87-89

Anda mungkin juga menyukai