SAP Infeksi Nosokomial
SAP Infeksi Nosokomial
OLEH:
Mengetahui,
_____________________ ____________________
NIP. NIP.
Mengetahui
KAUR 27 RSSA
_____________________
NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
INFEKSI NOSOKOMIAL
A. Latar Belakang
Sekarang ini hampir pelayanan kesehatan di Indonesia melupakan tentang bahaya infeksi
nosokomial yang merupakan infeksi yang terjadi di Rumah Sakit di Indonesia. Padahal
infeksi ini sangat rawan terjadi terutama pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Resiko
infeksi nosokomial selain terjadi pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit, dapat juga terjadi
pada para petugas Rumah Sakit tersebut. Infeksi petugas sangat berpengaruh pada mutu
pelayanan karena petugas menjadi sakit sehingga tidak dapat melayani pasien. Pengetahuan
tentang pencegahan infeksi sangat penting untuk petugas Rumah Sakit dan sarana kesehatan
lainnya merupakan sarana umum yang rawan untuk terjadi infeksi.
Cara penanggulangan dalam penularan infeksi di Rumah Sakit, dan upaya pencegahan
infeksi adalah hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi infeksi nosokomial. Namun
selain itu, alat medis yang menjadi salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh dalam
penularan infeksi tersebut. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan prinsip- prinsip higiene
kurang mendapatkan perhatian. Rumah sakit dan profesi kesehatan mempunyai tanggung
jawab moral untuk memberikan pelayanan kepada setiap penderita denganstandar profesi
tertinggi. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama
seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama
seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial. Secara umum,
pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam
menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit,
dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit baru
disebut infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita
maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang
sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection
atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui tentang
infeksi nosokomial dan pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu menjelaskan:
a. Pengertian Infeksi Nosokomial
b. Sumber dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial
c. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial
d. 6 Langkah Cuci Tangan Dengan Benar
C. Media Penyuluhan
Media yang digunakan dalam penyuluhan:
1. Leaflet
2. Lcd
D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
F. Kegiatan
Tahap Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan
Pembukaan Salam pembuka Menjawab Ceramah
(5 menit) Memperkenalkan diri Tanya
salam
Menjelaskan maksud Mendengarkan jawab
dan tujuan penyuluhan keterangan
Menggali pengetahuan
penyaji
peserta tentang materi
yang akan
disampaikan
Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan Ceramah
(15 menit) dan Tanya
tentang :
jawab
1. Pengertian Infeksi mendengarkan
Demonst
Nosokomial keterangan
rasi
penyaji
2. Sumber dan Cara Banner
Penularan Infeksi
Nosokomial
3. Cara Pencegahan
Infeksi Nosokomial
4. 6 Langkah Cuci
Tangan Dengan Benar
Memberi kesempatan
pada peserta untuk
bertanya (diskusi)
Memndemonstrasikan
6 langkah cuci tangan.
Penutup Menggali pengetahuan Mendengarkan Tanya
(10 menit) peserta tentang materi dan bertanya serta jawab
penyuluhan yang telah menjawab Leaflet
G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 orang
b. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan
dilakukan
c. Pembicara menguasai materi penyuluhan
d. Waktu penyuluhan 30 menit
e. Tempat penyuluhan dilakukan di ruang Ruang 19 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
f. Diharapkan peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
g. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
2. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan peserta memahami dan mengerti materi
yang di sampaikan tentang infeksi nosokomial.
2. Sampah Non Medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit perlengkapan, ruang
tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan.
Sisa makanan
Bungkus makanan
Kertas bekas
Kresek dll.
Cara batuk yang baik dan benar tidak serta merta ditutup telapak tangan atau
bahkan tidak ditutup sama sekali, namun harus menggunakan penutup seperti: tissu,
lengan baju, atau masker. Gunakan masker agar tidak menyebarkan droplet kepada orang-
orang yang sehat. Jika menggunakan penutup yang fleksibel, gunakan tissu agar sekali
pakai dan selanjutnya dilanjutkan dengan cuci tangan.
5 MOMEN CUCI TANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Soeparman, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Suwarni, A. 2001. Studi Deskriptif Pola Upaya Penyehatan Lingkungan Hubungannya dengan
Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi Nosokomial. Studi Kasus. Badan Litbang
Kesehatan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.