Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL


RUANG 27
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH:

1. SITI NUR FATIMAH


2. RIZQI AULIA KUSWI A
3. RUDI KURNIAWAN
4. NILA FEBY MAIDANI S.
5. AULIYA FITRIATI NINGSIH
6. RENI ABIDIN
7. CORAIMA MIRATUS SOLIHAH
8. RIRI RIZQI AMALIA
9. NUR ANGGA RAMADANI
10. FADRYANTI SHOLIHAH

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhan telah disetujui dan disahkan pada:


Hari :
Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

_____________________ ____________________
NIP. NIP.

Mengetahui
KAUR 27 RSSA

_____________________
NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
INFEKSI NOSOKOMIAL

1. Judul Penyuluhan : Infeksi Nosokomial


2. Sasaran : Keluarga pasien ruang 27 RSSA Malang
3. Hari/Tanggal : Kamis, 11 juli 2019
4. Tempat : Ruang 27 RSUD Dr Saiful Anwar
Malang
5. Waktu : 30 menit

A. Latar Belakang
Sekarang ini hampir pelayanan kesehatan di Indonesia melupakan tentang bahaya infeksi
nosokomial yang merupakan infeksi yang terjadi di Rumah Sakit di Indonesia. Padahal
infeksi ini sangat rawan terjadi terutama pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Resiko
infeksi nosokomial selain terjadi pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit, dapat juga terjadi
pada para petugas Rumah Sakit tersebut. Infeksi petugas sangat berpengaruh pada mutu
pelayanan karena petugas menjadi sakit sehingga tidak dapat melayani pasien. Pengetahuan
tentang pencegahan infeksi sangat penting untuk petugas Rumah Sakit dan sarana kesehatan
lainnya merupakan sarana umum yang rawan untuk terjadi infeksi.
Cara penanggulangan dalam penularan infeksi di Rumah Sakit, dan upaya pencegahan
infeksi adalah hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi infeksi nosokomial. Namun
selain itu, alat medis yang menjadi salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh dalam
penularan infeksi tersebut. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan prinsip- prinsip higiene
kurang mendapatkan perhatian. Rumah sakit dan profesi kesehatan mempunyai tanggung
jawab moral untuk memberikan pelayanan kepada setiap penderita denganstandar profesi
tertinggi. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama
seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama
seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial. Secara umum,
pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam
menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit,
dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit baru
disebut infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita
maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang
sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection
atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui tentang
infeksi nosokomial dan pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu menjelaskan:
a. Pengertian Infeksi Nosokomial
b. Sumber dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial
c. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial
d. 6 Langkah Cuci Tangan Dengan Benar

C. Media Penyuluhan
Media yang digunakan dalam penyuluhan:
1. Leaflet
2. Lcd

D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Materi Penyuluhan
(Terlampir)

F. Kegiatan
Tahap Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan
Pembukaan  Salam pembuka  Menjawab  Ceramah
(5 menit)  Memperkenalkan diri  Tanya
salam
 Menjelaskan maksud  Mendengarkan jawab
dan tujuan penyuluhan keterangan
 Menggali pengetahuan
penyaji
peserta tentang materi
yang akan
disampaikan
Penyajian  Menyampaikan materi Memperhatikan  Ceramah
(15 menit) dan  Tanya
tentang :
jawab
1. Pengertian Infeksi mendengarkan
 Demonst
Nosokomial keterangan
rasi
penyaji
2. Sumber dan Cara  Banner
Penularan Infeksi
Nosokomial
3. Cara Pencegahan
Infeksi Nosokomial
4. 6 Langkah Cuci
Tangan Dengan Benar
 Memberi kesempatan
pada peserta untuk
bertanya (diskusi)
 Memndemonstrasikan
6 langkah cuci tangan.
Penutup  Menggali pengetahuan Mendengarkan  Tanya
(10 menit) peserta tentang materi dan bertanya serta jawab
penyuluhan yang telah menjawab  Leaflet

disampaikan (post test) pertanyaan.


 Menyimpulkan hasil
dari kegiatan
penyuluhan
 Menutup kegiatan
penyuluhan dengan
salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 orang
b. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan
dilakukan
c. Pembicara menguasai materi penyuluhan
d. Waktu penyuluhan 30 menit
e. Tempat penyuluhan dilakukan di ruang Ruang 19 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
f. Diharapkan peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
g. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan selama kegiatan
penyuluhan berlangsung

2. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan peserta memahami dan mengerti materi
yang di sampaikan tentang infeksi nosokomial.

b. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yaitu


dapat mencegah infeksi nosokomial dengan mencuci tangan dengan benar.
MATERI
INFEKSI NOSOKOMIAL

A. Pengertian Infeksi Nosokomial


Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai
suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama seseorang
tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu
dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial.
Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang
kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien
masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada
dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial

B. Sumber dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial


Sumber :
1. Hidup
a. Manusia yang menderita suatu penyakit
b. Binatang : kucing, tikus, lalat, dan kecoa
2. Mati
a. Debu
b. Air
c. Cairan yang dikeluarkan oleh manusia, seperti : air ludah,
nanah, air kencing, darah, muntahan, dan tinja.
Cara Penularan Infeksi Nosokomial:
1. Melalui saluran pernafasan
a. Batuk
b. Bersin

2. Melalui saluran percernaan


a. Muntahan
b. Makanan atau minuman yang tercemari kotoran dari manusia atau
binatang.
3. Melalui saluran perkemihan
Cebok dengan atau air yang kotor
4. Melalui kulit
a. Bersentuhan luka dengan luka.
b. Masuknya darah melalui luka.

C. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial


1. Mencuci Tangan.
Selalu mencuci tangan setelah kontak dengan pasien dan dari lingkungan rumah sakit.
Dengan mencuci tangan diharapkan virus dan bakteri dapat dimatikan yang ada di tangan
dapat dimatikan, sebab kontak tangan merupakan metode penyebaran virus paling umum.
2. Buang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh penderita pada tempatnya, seperti air
ludah atau muntahan punya tempat tersendiri dan langsung dibuang ditempat sampah
khusus yang disediakan RS.
3. Tidak memperbolehkan anak di bawah usia 12 tahun berkunjung ke rumah sakit
dikarenakan anak-anak mudah terserang penyakit. Anak-anak rentan terhadap infeksi
karena daya tahan tubuhnya yang lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa.
4. Menggunakan masker

D. 6 Langkah Cuci Tangan Dengan Benar


1. Mencuci telapak tangan
2. Telapak tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri dan begitu sebaliknya.
3. Telapak dengan telapak serta ibu jari saling terikat.
4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan saling mengunci.
5. Ibu jari tangan kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri dan sebaliknya.
6. Jari tangan kiri menguncup, lalu gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak tangan
kanan, begitu juga sebaliknya.

E. Pemilahan Sampah Medis Dan Non Medis


1. Sampah Medis adalah limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan diagnosis dan
tindakan medis terhadap pasien.

Jenis Sampah Medis

 Limbah benda tajam : jarum suntik


 Limbah infeksius : dahak pasien TB atau infeksi paru
 Limbah jaringan : darah

 Limbah farmasi : obat-obatan kadaluarsa

 Limbah kimia : alkohol

 Limbah radioaktif : cairan kemoterapi

2. Sampah Non Medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit perlengkapan, ruang
tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan.

Contoh sampah non medis

 Sisa makanan
 Bungkus makanan

 Kertas bekas

 Plastik pembungkus makanan

 Kresek dll.

F. Cara Memakai Masker & Etika Batuk

Cara batuk yang baik dan benar tidak serta merta ditutup telapak tangan atau
bahkan tidak ditutup sama sekali, namun harus menggunakan penutup seperti: tissu,
lengan baju, atau masker. Gunakan masker agar tidak menyebarkan droplet kepada orang-
orang yang sehat. Jika menggunakan penutup yang fleksibel, gunakan tissu agar sekali
pakai dan selanjutnya dilanjutkan dengan cuci tangan.
5 MOMEN CUCI TANGAN

1. Sebelum menyentuh pasien


2. Sebelum melakukan tindakan aseptic pada pasien
3. Setelah menyentuh cairan pasien
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah menyentuh lingkungan pasien

DAFTAR PUSTAKA

Soeparman, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Suwarni, A. 2001. Studi Deskriptif Pola Upaya Penyehatan Lingkungan Hubungannya dengan
Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi Nosokomial. Studi Kasus. Badan Litbang
Kesehatan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.

Anda mungkin juga menyukai