Anda di halaman 1dari 73

BLUD

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS


SERIMBU

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI LANDAK


NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA UNIT
PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (UPT
PUSKESMAS) DI KABUPATEN LANDAK

I. PENDAHULUAN
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah
menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran
berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja lebih menekannkan pada proses
apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai masukan
(input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih
rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat
kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap
terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dengan demikian, instansi tersebut dapat menerapkan pola
pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas,
efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen
keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar pelayanan
pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT Puskesmas)
yang dulunya disebut Puskesmas, merupakan instansi pemerintah yang tugas
dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga
UPT Puskesmas juga dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat
menerapkan PPK BLUD, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu
persyaratan teknis, substantive dan admninistratif. Salah satu persyaratan
administratif yang harus dipenuhi oleh UPT Puskesmas adalah adanya
Standar Pelayanan Minimal (SPM).

II. STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM ) UPT PUSKESMAS DI


KABUPATEN LANDAK
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah prognosa standar pelayanan
minimum UPT Puskesmas di Kabupaten Landak yang memuat tentang
pelayanan apa saja yang harus dilakukan dengan target dan indikator
pencapaiannya. SPM UPT Puskesmas Serimbu mengacu pada indikator
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kabupaten Landak dengan harapan dapat
dicapai pada tahun 2016 diantaranya dilihat melalui capaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan berikut ini :

1
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

2.1. Pelayanan Kesehatan Dasar.


TARGET ( % )
I N D I KAT O R
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan kunjungan bumil K 4 95 95 95 95 95
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100 100 100 100 100
Cakupan persalinan oleh Nakes 90 90 90 90 90
Cakupan persalinan Nifas 90 90 90 90 90
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 75 80 85 100 100
Cakupan kunjungan bayi 92 93 94 95 95
Cakupan desa UCI (Universal Child Imunization ) 100 100 100 100 100
Cakupan pelayanan anak Balita 89 90 95 95 95
Cakupan pemberian MP-ASI anak 6-24 bln Gakin 100 100 100 100 100
Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat 97 98 100 100 100
Cakupan peserta KB 80 90 90 90 95
AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ≤2 ≤2 ≤2 ≤2 ≤2
Penemuan penderita Pneumonia Balita 20 40 60 80 100
Penemuan pasien baru TB.Paru BTA positif 70 80 90 95 100
Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100 100
Penemuan penderita diare 65 75 85 95 100
Cakupan Yan.Kes dasar pasien masyarakat miskin 70 80 90 95 100

2.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan


TARGET ( % )
I N D I KAT O R
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan Yan.Kes rujukan pasien masyarakat miskin 20 40 60 80 100

2.3. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa


( KLB )
TARGET ( % )
I N D I KAT O R
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan Desa mengalami KLB yang dilakukan
100 100 100 100 100
penyelidikan epidemiologi < 24 jam.

2.4. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.


TARGET ( % )
I N D I KAT O R
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan Desa siaga aktif. 80.5 80.7 80.9 81 81.5

III. PERANAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

2
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Peranan pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) di UPT Puskesmas adalah sebagai berikut :
4.1. Pengorganisasian
4.1.1 Bupati bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan UPT
Puskesmas sesuai SPM yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas
di Kabupaten Landak.
4.1.2 Penyelenggaran pelayanan UPT Puskesmas sesuai SPM
sebagaimana dimaksud dalam butir 4.1.1 secara operasional
dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.

4.2. Pelaksanaan dan Pembinaan


4.2.1 UPT Puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan
sesuai dengan SPM yang disusun dan disahkan oleh Bupati.
4.2.2 Pemerintah daerah wajib menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan SPM.
4.2.3 Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi memfasilitasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM dan
mekanisme kerjasama antar daerah kabupaten/kota.
4.2.4 Fasilitasi dimaksud dalam butir 4.2.3 adalah dalam bentuk
pemberian standar teknis, pedoman, bimbingan teknis, dan
pelatihan yang meliputi :
a. Perhitungan kebutuhan pelayanan UPT Puskesmas sesuai SPM.
b. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian
target SPM.
c. Penilaian pengukuran kinerja.
d. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan
pemenuhan SPM UPT Puskesmas.

4.3. Pengawasan
4.3.1 Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan sesuai SPM UPT Puskesmas di Kabupaten
Landak.
4.3.2 Bupati menyampaikan laporan pencapaian kinerja pelayanan UPT
Puskesmas sesuai SPM yang ditetapkan.

IV. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


DASAR
5.1 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

3
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

5.1.1 Cakupan K1 Ibu Hamil


Judul Cakupan K-1 Ibu Hamil
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan UPT Kesmas dalam mengakses
pelayanan ibu hamil
Definisi Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 adalah ibu hamil yang telah
Operasional memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, minimal satu kali
pada triwulan pertama di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar minimal satu kali pada triwulan pertama
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang dilakukan
oleh swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA – KB
pengumpul data
5.1.2 Cakupan K4 Ibu Hamil
Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan UPT Kesmas dalam mengakses
pelayanan ibu hamil
Definisi Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang telah
Operasional memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, minimal empat
kali sampai dengan triwulan keempat di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar, minimal empat kali sampai dengan
triwulan keempat di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan oleh swasta
Target 95 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA – KB
pengumpul data

4
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

5.1.3 Drop Out (DO) K1 – K4


Judul DO ( Drop Out ) K1 – K4
Dimensi Mutu Kontinuitas dan kualitas
Tujuan Agar ibu hamil memenuhi standar antenatal minimal empat kali
selama kehamilan.
Definisi DO K1-K4 adalah ibu hamil yang telah mencapai(K-1) dikurangi
Operasional ibu hamil yeng telah mencapai (K4) dibagi dengan kunjungan ibu
hamil K1 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
jumlah kumulatif standar minimal satu kali pada triwulan pertama
(K1) dikurangi jumlah kumulatif ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, minimal yang ke
empat sampai dengan triwulan ke empat (K4), di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar minimal satu kali pada triwulan pertama
(K1) di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan oleh swasta
Target < 10 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monitoring dan evaluasi,
PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA – KB
pengumpul data
5.1.4 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi
Judul Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terdeteksinya faktor resiko yang menyertai ibu hamil
Definisi Cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi adalah cakupan
Operasional deteksi ibu hamil yang mempunyai faktor resiko tinggi (Hb < 8 gr
%, tekanan darah tinggi sistole > 140mmHg, diastole > 90mmHg,
oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah
dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak
sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
premature) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang dideteksi resiko tinggi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang dilakukan
oleh swasta
Target 20 %

5
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan


persalinan, deteksi bumil resti/komplikasi, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA – KB
pengumpul data

5.1.5 Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Dirujuk


Judul Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terselamatkannya ibu hamil resiko tinggi dari ancaman
komplikasi yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu maupun bayinya.
Definisi Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk adalah ibu hamil resiko
Operasional tinggi/komplikasi yang dirujuk di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang dirujuk
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Denominator Jumlah ibu hamil resiko tinggi yang ditemukan/dideteksi dalam
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang dilakukan
oleh swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan, deteksi bumil resti/komplikasi, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.6 Cakupan Kunjungan Neonatus


Judul Cakupan Kunjungan Neonatus
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui pelayanan
kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah.
Definisi Cakupan kunjungan neonatus adalah cakupan neonatus yang
Operasional memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompotensi klinis kesehatan
neonatal, paling sedikit 3 kali (KN I umur 6 – 48 jam, KN II umur
3 - 7 hari dan KN III umur 8-28 hari), di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kumulatif neonatus yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar, paling sedikit 3 kali, di satu

6
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu


Denominator Seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama.
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 92 %
Langkah kegiatan Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan
neonatus di dalam gedung dan di luar gedung, pelayanan rujukan
neonatus, audit kesakitan dan kematian neonatus, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.7 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


Judul Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun bayinya
dari proses kehamilan dan persalinan.
Definisi Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu
Operasional bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompotensi kebidanan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu, yang persalinannya memperoleh pertolongan dari
tenaga kesehatan yang memiliki kompotensi kebidanan
Denominator Jumlah seluruh sasaran persalinan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring dan evaluasi,
PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data
5.1.8 Cakupan Kunjungan bayi
Judul Cakupan Kunjungan Bayi
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Agar terpantau dan terpeliharanya kesehatan tumbuh kembang
bayi
Definisi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi (29 hari – 11 bulan)
Operasional yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
dokter, bidan, perawat yang memiliki kompotensi klinis kesehatan
bayi, paling sedikit 4 kali, pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

7
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah kumulatif bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan


sesuai standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 4 kali, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 90 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi,MTBS, DDTK, kunjungan bayi di dalam
gedung dan di luar gedung pembahasan melalui Audit, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.9 Cakupan BBLR yang Ditangani


Judul Cakupan BBLR Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Menurunkan angka kejadian kesakitan dan kematian bayi akibat
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
Definisi Cakupan BBLR yang ditangani adalah cakupan BBLR (BBL <
Operasional 2500 gr) yang ditangani sesuai standar oleh dokter, bidan dan
perawat yang memiliki kompotensi klinis kesehatan neonatal dan
penanganan BBLR, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif BBLR yang ditangani sesuai standar oleh tenaga
kesehatan, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif BBLR yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pemantauan BBLR yang ditangani melalui KN di dalam gedung
dan di luar gedung, pelayanan rujukan BBLR, pembahasan
melalui Audit.
Penanggungjawab Subkor. KIA - KB
pengumpul data

5.1.10 Cakupan Deteksi Dini Balita dan Anak Para Sekolah


Judul Cakupan Deteksi Dini Balita dan Anak Pra Sekolah
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Untuk menemukan secara dini gangguan kesehatan dan kelainan
tumbuh kembang yang terjadi pada balita dan pra sekolah

8
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Definisi Cakupan deteksi dini balita dan anak prasekolah adalah cakupan
Operasional kumulatif bayi umur 29 hari – 11 bulan yang dideteksi kesehatan
dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh dokter, bidan
dan perawat, paling sedikit 4 kali per tahun, dan cakupan deteksi
dini anak umur 12 - 72 bulan yang dideteksi kesehatan dan
tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh dokter, bidan dan
perawat, paling sedikit 2kali per tahun di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bayi umur 29 hari – 11 bulan yang dideteksi
kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali per tahun dan cakupan
deteksi dini anak umur 12 – 72 bulan yang dideteksi kesehatan
dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan, paling sedikit 2 kali per tahun, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah balita dan anak prasekolah yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT Balita, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta
Target 90 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi kesehatan balita (MTBS, DDTK),
pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah di dalam gedung
maupun di luar gedung, pelayanan rujukan.
Penanggungjawab Subkor.KIA - KB
pengumpul data

5.1.11 Cakupan Peserta KB Baru


Judul Cakupan Peserta KB Baru
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk menjarangkan dan atau menunda kehamilan di antara para
Pasangan Usia Subur (PUS)
Definisi Cakupan peserta KB baru adalah cakupan kumulatif PUS yang
Operasional baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk
mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca
istirahat minimal 3 bulan, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB Baru, di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Hasil pencatatan dan pelaporan KB, Hasil pendataan KB
Target 80 %

9
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas, PWS


Penanggungjawab Subkor.KIA - KB
pengumpul data

5.1.12 Cakupan Peserta KB Aktif


Judul Cakupan Peserta KB Aktif
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk menunjukkan berapa besar Pasangan Usia Subur (PUS)
yang berpotensi hamil yang terlindungi dari kejadian kehamilan
dan untuk menilai kinerja program KB
Definisi Cakupan peserta KB aktif adalah peserta KB baru dan lama yang
Operasional masih aktif memakai Alkon terus menerus hingga saat ini untuk
menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB aktif di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Hasil pencatatan dan pelaporan KB, hasil pendataan KB
Target 70 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor.KIA – KB
pengumpul data

5.2 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


5.2.1 Cakupan Balita Terdaftar di Posyandu dan Memiliki KMS
Judul Cakupan Balita Terdaftar di Posyandu dan Memliki KMS
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar diketahui jumlah balita yang ada di setiap posyandu untuk
akses pemantauan tumbuh kembangnya.
Definisi Cakupan balita terdaftar di posyandu dan memiliki KMS adalah
Operasional balita (0-5 tahun) yang ada di setiap posyandu tercatat dalam
kohort balita dan memiliki KMS/buku KIA
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang terdaftar di posyandu dan
memiliki KMS/buku KIA
Denominator Jumlah seluruh balita (0-5 tahun) yand ada dan tinggal tetap di
wilayah posyandu.
Sumber data Data kelahiran, buku catatan dasa wisma.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan balita, pengadaan KMS/buku KIA dan distribusinya

10
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penangungjawab Subkor. Gizi


pengumpul data
5.2.2 Cakupan Partisipasi Balita Datang Nimbang BB ke Posyandu
(D/S)
Judul Cakupan Partisipasi Balita Datang Nimbang Berat Badan (BB)
Setiap Bulan ke Posyandu (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan partisipasi balita datang nimbang BB ke posyandu adalah
Operasional jumlah balita (0-5 tahun) yang hadir nimbang setiap bulan di
posyandu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang hadir nimbang di posyandu
Denominator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang ada dan tercatat di posyandu
Sumber data Kohort balita, data kelahiran, buku catatan dasa wisma.
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.3 Cakupan Balita Naik Berat Badannya Setiap Bulan (N/D)


Judul Cakupan Balita Yang Naik Berat Badannya Setiap Bulan (N/D′)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan balita yang naik BB nya setiap bulan adalah jumlah
Operasional balita (0-5 tahun) yang naik BB nya setiap bulan di posyandu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang naik berat badannya
Denominator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang datang nimbang
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.4 Balita yang Berat Badannya pada KMS/Buku KIA di Bawah


Garis Merah (BGM)
Judul Balita Yang BB nya Pada KMS/Buku KIA di Bawah Garis Merah
(BGM)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita

11
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Definisi Balita yang BB nya pada KMS/buku KIA di bawah garis merah
Operasional adalah jumlah balita (0-5 tahun) yang BB nya berada di Bawah
Garis Merah (BGM) pada KMS/buku KIA
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) yang berat badannya di bawah
garis merah pada satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah rerata balita (0-5 tahun) yang datang nimbang di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 5%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.5 Balita Gizi Kurang Tertangani


Judul Balita Gizi Kurang Tertangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita gizi kurang tertangani adalah jumlah balita (0-5 tahun) gizi
Operasional kurang yang ditangani dengan melakukan KIE, diagnostik, dan
atau intervensi dengan PMT.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi kurang tertangani di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi kurang di satu wilayah
kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 100 %
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, Intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.6 Balita Gizi Buruk Tertangani


Judul Balita Gizi Buruk Tertangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita gizi buruk tertangani adalah jumlah balita (0-5 tahun) gizi
Operasional buruk (bb/tb) yang ditangani dengan melakukan KIE, diagnostik,

12
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

dan intervensi dengan PMT.

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi buruk tertangani dalam
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi buruk dalam satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 100 %
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, Intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.7 Balita Mendapat Vitamin A 2 kali Per Tahun


Judul Balita mendapat Vitamin A 2 kali pertahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan Vit A pada balita
Definisi Balita mendapat Vit A 2 kali setahun adalah pemberian Vitamin A
Operasional dosis tinggi pada balita (6 - 11 bulan) dan balita (12-59 bulan)
setiap Bulan Februari dan Agustus.
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator 1. Jumlah balita umur 6-11 bulan yang mendapatkan Vit A
100.000 IU (biru).
2. Jumlah balita umur 12-59 bulan yang mendapatkan Vit A
200.000 IU (merah).
Denominator 1. Jumlah balita (6-11 bln) yang ada.
2. Jumlah balita (12-59 bln) yang ada
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu, sweeping
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.8 Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi (PSG) Posyandu


Judul Pelaksanaan PSG Posyandu
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk memantau ketat status tumbuh kembang balita di posyandu
Definisi Pelaksanaan PSG posyandu adalah suatu upaya pemantauan status
Operasional gizi balita yang dilakukan di posyandu oleh petugas kesehatan dan

13
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

kader

Frekuensi 1 kali setahun


Pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah posyandu yang melaksanakan PSG
Denominator Jumlah posyandu
Sumber data Data UKBM
Target 10 %
Langkah Kegiatan Penentuan sampel posyandu, pelaksanan PSG, analisa data
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.9 Pemantauan Keluarga Sadar Gizi (Kadarsi)


Judul Pemantauan KADARSI
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk memantau dan membina keluarga agar sadar gizi
Definisi Pemantauan KADARSI (Keluarga Sadar Gizi) adalah suatu upaya
Operasional pemantauan perilaku akan pola konsumsi melaui survey keluarga
yang dilakukan oleh petugas kesehatan
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah keluarga sadar gizi
Denominator Jumlah keluarga yang di survey.
Sumber data Data keluarga (KK)
Target 65 %
Langkah Kegiatan Penentuan cluster KK, pelaksanan kadarsi, analisa data
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.10 Ibu Hamil yang Diukur LILA


Judul Ibu Hamil yang Diukur LILA
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memantau tingkat pemenuhan kalori ibu hamil
Definisi Pengukuran LILA bumil adalah suatu kegiatan yang dilakukan
Operasional oleh tenaga kesehatan dengan mengukur lingkar lengan atas ibu
hamil (biasanya kiri) agar diketahui tingkat pemenuhan kalori.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang diukur LILA nya dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada dalam satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data keluarga (KK)

14
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Target 100 %
Langkah Kegiatan Penentuan cluster KK, pelaksanan kadarsi, analisa data
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.11 Ibu Hamil KEK Tertangani


Judul Ibu Hamil KEK Tertangani
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan kalori selama kehamilan
Definisi Ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) adalah jumlah ibu
Operasional hamil KEK yang ditangani dengan melakukan KIE, diagnostik,
dan intervensi dengan PMT.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil KEK yang ditangani dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif ibu hamil KEK yang ada dalam satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu hamil, F III Gizi.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.12 Ibu Nifas yang Mendapat Vitamin A


Judul Ibu Nifas Dapat Vitamin A
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan Vitamin A bagi ibu dan bayinya
sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat dari difisiensi
Vitamin A.
Definisi Ibu nifas dapat Vitamin A adalah Vitamin A diberikan pada ibu
Operasional nifas (0 – 42 hari) setelah melahirkan segera 1 kapsul Vit.A
(200.000 IU) warna merah dan satu kapsul lagi diberikan dengan
selang waktu 24 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu nifas yang mendapatkan Vit A (200.000 IU)
dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu nifas yang ada dalam satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu hamil, F III Gizi.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan kelahiran, distribusi Vit A melalui kunjungan neonatus
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

15
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

5.2.13 Ibu Hamil Mendapat Tablet Besi (Fe) 90 Tablet


Judul Ibu Hamil Dapat Tablet Besi (Fe) 90 Tablet
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu hamil sehingga
terhindar dari gangguan penyakit akibat dari defisiensi zat besi
(anemia).
Definisi Ibu hamil dapat tablet besi (Fe) 90 tablet adalah ibu hamil yang
Operasional selama kehamilannya telah mengkonsumsi tambahan zat besi
dengan meminum tablet Fe minimal 90 tablet
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe 90 tablet
dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada dalam satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Kohort Ibu Hamil, F III Gizi.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.2.14 MP – ASI pada Bayi BGM dari Maskin


Judul MP-ASI Pada Bayi BGM Dari Maskin
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM dari maskin
sehingga terhindar dan atau jatuh ke dalam kekurangan gizi
Definisi MP-ASI pada bayi BGM dari maskin adalah pemberian makanan
Operasional pendamping ASI pada bayi (6-11 bulan) BGM dari maskin
dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bayi BGM dari maskin yang mendapatkan MP-
ASI dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Bayi BGM dari Maskin yang ada dalam satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, F III Gizi, pendataan maskin
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pengukuran BB Bayi, KIE, perencanaan dan intervensi dengan
MP-ASI
Penangungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

5.3 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

16
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

5.3.1 Pelayanan Imunisasi


a. Cakupan Imunisasi HB – 0 Bayi Baru Lahir Hidup < 7 Hari
Judul Cakupan Imunisasi HB-0 Bayi Lahir Hidup < 7 Hari
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Hepatitis B
Definisi Cakupan imunisasi HB-0 bayi baru lahir adalah Imunisasi
Operasional Hepatitis B yang diberikan pertama kali (HB-0) kepada bayi lahir
hidup (dengan indikasi) sebelum berumur 7 hari,dengan cara
menyuntikan di salah satu paha bayi, di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulandata
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-0 < 7 hari di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Kohort Ibu Hamil, Kohort Bayi, Buku Catatan
Imunisasi termasuk pelayanan Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

b. Cakupan Imunisasi BCG


Judul Cakupan Imunisasi BCG
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Tubercolosis
Definisi Cakupan imunisasi BCG adalah Imunisasi BCG yang diberikan
Operasional satu kali kepada bayi lahir hidup (dengan Indikasi) seawal
mungkin (satu paket dengan HB-0, Polio-1) dengan cara
menyuntikan di lengan kanan atas, di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi BCG di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Kohort Ibu Hamil, Kohort Bayi, Buku Catatan
Imunisasi termasuk pelayanan Imunisasi kesehatan swasta.
Target 100 %

17
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,


pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

c. Cakupan Imunisasi HB – DPT 1


Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT1
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Hepatitis B (HB) dan
penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT-1)
Definisi Cakupan imunisasi HB-DPT1 adalah imunisasi kombinasi HB dan
Operasional DPT yang diberikan pertama saat bayi berumur 2 bulan (dengan
Indikasi) (satu paket dengan Polio-2) dengan cara menyuntikan di
salah satu paha bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-DPT1 di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Buku catatan imunisasi termasuk pelayanan kesehatan swasta.
Target 100 %
Langkah Kegiatan pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

d. Cakupan Imunisasi HB - DPT 3


Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT3
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit Hepatitis B
(HB) dan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT-3)
Definisi Cakupan imunisasi HB-DPT3 adalah imunisasi kombinasi HB dan
Operasional DPT lanjutan yang diberikan saat bayi berumur 4 bulan (dengan
Indikasi) (satu paket dengan Polio-4) dengan cara menyuntikan di
salah satu paha bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-DPT3 di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama

18
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Sumber data SIMPUS, Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk


pelayanan Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, Pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

e. Cakupan Imunisasi Polio 4


Judul Cakupan Imunisasi Polio-4
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit Polio
Definisi Cakupan imunisasi polio 4 adalah imunisasi polio lanjutan yang
Operasional diberikan saat bayi berumur 4 bulan (dengan Indikasi) (satu paket
dengan HB-DPT3) dengan cara meneteskan sebanyak 2 tetes dosis
di mulut bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Polio-4 di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

f. Cakupan Imunisasi Campak


Judul Cakupan Imunisasi Campak
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Campak
Definisi Cakupan imunisasi campak adalah imunisasi campak yang
Operasional diberikan saat bayi berumur 9 bulan (dengan Indikasi) dengan cara
menyuntikan di lengan kiri bayi, pada kurun waktu tertentu.

19
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Campak di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

g. DO HB - DPT1 – Campak
Judul DO HB-DPT1 - Campak
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk mengetahui kelengkapan dan intensitas imunitas yang
didapatkan terhadap seluruh sasaran bayi (0-12 bulan)
Definisi DO HB-DPT1 – Campak adalah Drop Out (DO) yang terjadi dari
Operasional pemberian imunisasi kontak II pada Bayi dengan kelengkapan
pemberian imunisasi (Campak) sebelum bayi berumur 12 bulan, di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-DPT1 dikurangi dengan Jumlah
kumulatif Imunisasi Campak di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah Kumulatif imunisasi HB-DPT-1 yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta
Target < 10 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

h. Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Imunization)


Judul Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child Imunization)
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan dan
intensitas imunitas yang didapatkan terhadap seluruh sasaran bayi

20
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

(0-12 bulan)

Definisi Desa/Kelurahan UCI adalah Desa atau Kelurahan dimana tercapai


Operasional target untuk indikator imunisasi yaitu BCG 100%, DPT I 100%,
DPT III 90%, Campak 90%, pada masing – masing
Desa/Kelurahan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah Desa/Kelurahan yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Kohort Bayi, Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

i. Status T5 Ibu Hamil


Judul Status T5 Ibu Hamil
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk memberikan kekebalan seumur hidup pada ibu usia subur
dari ancaman penyakit tetanus yang menyerang neonatus yang
dikandung dan dilahirkan
Definisi Status T5 ibu hamil adalah wanita sampai dengan usia subur dan
Operasional selama kehamilan mendapatkan imunisasi TT sesuai standar (T5)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang sudah berstatus T5, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Data Imunisasi saat bayi, Usia Sekolah (BIAS), WUS, PUS,
Hamil
Target 95 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dan penyimpanan data imunisasi dasar, data BIAS,
data WUS, PUS, PWS, hamil, pendataan sasaran,
perencanaan,pengambilan logistik, pelayanan imunisasi yang
berkualitas
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

j. Cakupan BIAS Campak Kelas I SD

21
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Judul Cakupan BIAS Campak Kelas I SD


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan Boster Campak kepada anak usia 6 tahun
sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar dari penyakit
Campak maupun komplikasi Campak.
Definisi Cakupan BIAS Campak kls I SD adalah kegiatan imunisasi anak
Operasional Sekolah Dasar Negeri dan sederajat (biasanya pada Bulan
September) dengan memberikan suntikan Campak di lengan kiri
pada anak kelas I Sekolah Dasar.
Frekuensi Setiap tahun (September)
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap tahun (September)
Numerator Jumlah Murid kls I SD yang mendapatkan suntikan Campak, di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Murid kls I SD yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data Anak Sekolah Dasar kls I, Absensi kelas.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kls I SD, persiapan logistik, pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

k. Cakupan BIAS DT Kelas I, TT Kelas II – III SD


Judul Cakupan BIAS DT Kelas I, TT Kelas II-III SD
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan Boster DT, TT kepada anak usia 6 -8 tahun
sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar dari penyakit
Difteri dan Tetanus maupun komplikasinya.
Definisi Cakupan BIAS DT kelas I, TT kelas II-III SD adalah kegiatan
Operasional imunisasi Anak Sekolah Dasar Negeri dan sederajat (biasanya
pada Bulan Nopember) dengan memberikan suntikan DT pada
Murid Kelas I, TT pada Murid Kelas II-III
Frekuensi Setiap tahun (Nopember)
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap tahun (Nopember)
Numerator 1. Jumlah murid kelas I SD yang mendapatkan suntikan DT, di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
2. Jumlah murid kelas II-III SD yang mendapatkan suntikan TT,
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator 1. Jumlah murid kelas I SD yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
2. Jumlah murid kelas II-III SD yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Anak Sekolah Dasar kelas I,II,III Absensi kelas.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kelas I SD, persiapan logistik,
pelaksanaan

22
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. P2PM


pengumpul data

l. Kejadian KIPI
Judul Kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui apakah terjadi kejadian ikutan setelah
pemberian imunisasi (Bayi, BIAS, Bumil).
Definisi Kejadian KIPI adalah kejadian dimana terjadi gejala atau tanda
Operasional yang diakibatkan langsung maupun tidak langsung karena proses
pemberian imunisasi.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kejadian (KIPI), di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah sasaran imunisasi yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Buku catatan imunisasi termasuk pelayanan kesehatan swasta
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi petugas kesehatan, peningkatan SOP,
penyelidikkan epidemiologi.
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

5.3.2 Pemberantasan Penyakit


a. Desa/Kelurahan yang Mengalami KLB Yang Ditangani < 24
Jam
Judul Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meminimalkan penyebaran wabah dan dampak penyakit
Definisi Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah
Operasional Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam pada suatu
desa/kelurahan di satu wilayah kerja dalam periode/kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam pada
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan KLB 24 jam (WI), EWARS, masyarakat, media masa
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata
rantai, pengamatan pasca KLB

23
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. P2PM


pengumpul data

b. Desa/Kelurahan Bebas Rawan gizi


Judul Desa/Kelurahan Bebas Rawan Gizi
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk < 15 %
Definisi Desa/Kelurahan bebas rawan gizi adalah desa/kelurahan dengan
Operasional prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada Balita < 15 % pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan dengan prevalensi gizi kurang dan gizi
buruk pada Balita < 15 % pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Data PSG, SKDN, W1, EWARS.
Target 80 %
Langkah Kegiatan PSG, PE Gizi, penanggulangan KLB gizi.
Penanggungjawab Subkor. Gizi dan Subkor. P2PM
pengumpul data

c. Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100.000 Penduduk < 15


Tahun
Judul Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk < 15
tahun
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralysis adalah jumlah kasus AFP non polio yang
Operasional ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 tahun di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk < 15 tahun di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan surveilans AFP, EWARS
Target ≥2%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pencarian kasus, pengamatan specimen, kunjungan
ulang, pencarian kontak (teman bermain).
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

d. Penemuan Suspek TB Paru

24
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Judul Penemuan Suspek TB Paru


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB Paru dengan gejala batuk
berdahak / berdarah > 2 minggu
Definisi Penemuan suspek TB Paru adalah Jumlah penderita dengan gejala
Operasional batuk berdahak / berdarah > 2 minggu pada penduduk > 15 tahun
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita dengan gejala batuk berdahak / berdarah > 2
minggu pada umur > 15 tahun yang diperiksa dahaknya sebanyak
3 kali (SPS) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita dengan gejala batuk > 2 minggu pada umur > 15
tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB
Target 70 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan specimen,
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

e. Penemuan TB Paru BTA +


Judul Penemuan TB Paru BTA +
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB Paru dengan BTA + pada penderita
Suspek TB Paru
Definisi Penemuan TB Paru BTA + adalah jumlah penderita dengan BTA +
Operasional pada penderita dengan gejala batuk berdahak / berdarah > 2
minggu pada penduduk > 15 tahun di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita BTA + yang ditemukan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita dengan gejala batuk > 2 minggu pada umur > 15
tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB
Target 70 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan specimen,
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

f. Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +


Judul Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penderita TB Paru BTA + secara mikroskopis minimal 2 kali

25
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

berturut-turut negatif
Definisi Kesembuhan penderita TB Paru BTA + adalah penderita baru TB
Operasional Paru BTA + yang sembuh diakhir pengobatan 85 % di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang sembuh di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang diobati di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB 08
Target 85 %
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kompotensi, monev
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

g. Pemeriksaan Kontak Serumah TB Paru BTA +


Judul Pemeriksaan Kontak Serumah TB Paru BTA +
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui rantai penularan dalam keluarga terutama bagi
anggota keluarga yang rentan (Balita)
Definisi Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA + adalah pemeriksaan
Operasional yang dilakukan terhadap semua angggota kelurga sesuai standar
pada penderita TB Paru BTA +
Frekuensi Setiap Ada Kasus TB Paru BTA +
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Ada Kasus TB Paru BTA +
Numerator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang dilakukan
pemeriksaan kontak serumah di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB 08
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

h. Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani


Judul Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar balita yang menderita Pneumonia mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar.

26
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Definisi Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani adalah cakupan


Operasional balita dengan pnemonia yang ditangani sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus pnemonia balita yang ditangani di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah perkiraan kasus pnemonia balita yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 ISPA, LB-1, termasuk pelayanan swasta.
Target 100 % (10 % dari populasi balita)
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah, promkes,
monev, kemitraan
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

i. Klien Yang Mendapat Penanganan HIV-AIDS


Judul Klien Yang Mendapat Penanganan HIV- AIDS
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar Klien mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai standar.
Definisi Klien yang mendapat penanganan HIV- AIDS adalah klien yang
Operasional mendapat penanganan HIV- AIDS sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah klien yang mendapatkan penanganan HIV- AIDS di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh klien HIV- AIDS yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan khusus Rumah Sakit/ Dinas Kesehatan
Target 100 %
Langkah Kegiatan Tatalaksana terapi ODHA, peningkatan PHBS, peningkatan SDM
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

j. Penderita DBD Yang Ditangani


Judul Penderita DBD Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kasus DBD mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar.
Definisi Penderita DBD yang ditangani adalah penderita DBD yang
Operasional penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan

27
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu


wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita DBD yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 DBD, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, PSN, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

k. Balita Dengan Diare Yang Ditangani


Judul Balita Dengan Diare Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar balita dengan diare mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar sehingga tidak berakibat dehidrasi
Definisi Balita dengan diare yang ditangani adalah balita dengan diare
Operasional yang penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah balita dengan diare yang ditangani sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh balita dengan diare yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Diare, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

l. Penderita Malaria Yang Diobati


Judul Penderita Malaria Yang Diobati
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita malaria mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar sehingga tidak berakibat wabah
Definisi Penderita malaria yang diobati adalah penderita malaria yang
Operasional mikroskopis positif yang penanganannya sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

28
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah penderita malaria mikroskopis + yang ditangani sesuai


standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita malaria mikroskopis + yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Malaria, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

m. Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT)


Judul Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT)
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kusta mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai
standar sehingga tidak relaps, menimbulkan kecacatan
Definisi Penderita kusta yang selesai berobat (RFT) adalah penderita kusta
Operasional PB/MB yang penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah penderita kusta PB/MB yang ditangani sesuai standar di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita kusta PB/MB yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Kusta, SP2TP, Pelayanan swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, pemeriksaan kontak serumah,
monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

n. Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Diobati


Judul Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Diobati
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita IMS mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai
standar sehingga tidak terjadi penyebaran dan resistensi obat
Definisi Infeksi menular seksual (IMS) yang diobati adalah penderita IMS
Operasional yang penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

29
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah penderita IMS yang ditangani sesuai standar di satu


wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita IMS yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 IMS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, perilaku seksual aman, monev,
promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data

5.4 Upaya Kesehatan Lingkungan


5.4.1 Institusi Yang Dibina
Judul Institusi Yang Dibina
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar institusi yang ada didalam memberikan pelayanan/ jasa tidak
menimbulkan dampak resiko terhadap kesehatan
Definisi Institusi yang dibina adalah institusi yang dibina sesuai standar
Operasional kesehatan lingkungan di satu wilayah kerja tertentu pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Institusi yang dibina sesuai standar kesehatan lingkungan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Institusi yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan Inspkesi Sanitasi (IS), laporan laboratorium
Target 70 %
Langkah Kegiatan Pendataan, kemitraan, pengawasan (Inspeksi Sanitasi/IS),
sosialisasi/advokasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.2 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes


Judul Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menekan kepadatan jentik nyamuk Aedes sehingga siklus
penularan penyakit melalui vektor bisa dikurangi/diminimalisir.
Definisi Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes adalah
Operasional rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di satu wilayah
kerja tertentu pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

30
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di satu


wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Inspkesi Sanitasi (IS), laporan laboratorium
Target 95 %
Langkah Kegiatan Surveilans, pengendalian vektor, promkes, monev.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.3 Tempat Umum (TTU/TPM) yang Diawasi


Judul Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Tempat umum (TTU/TPM) yang diawasi adalah tempat umum
Operasional yang diawasi sesuai dengan standar di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah tempat umum yang diawasi sesuai standar hygiene sanitasi
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah tempat umum yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan TTU/TPM, laporan laboratorium
Target 85 %
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.4 Tempat umum (TTU/TPM) yang Memenuhi Syarat


Judul Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Memenuhi Syarat
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Tempat umum yang memenuhi syarat adalah tempat umum yang
Operasional diawasi yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sesuai
dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah tempat umum yang diawasi yang memenuhi syarat
hygiene sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

31
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Denominator Jumlah tempat umum yang diawasi di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TTU/TPM, laporan laboratorium
Target 85 %
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.5 Cakupan Sarana Air Bersih


Judul Cakupan Sarana Air Bersih
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air bersih
Definisi Cakupan sarana air bersih adalah sarana air untuk kebutuhan
Operasional rumah tangga yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sesuai
dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jiwa yang terakses air untuk kebutuhan rumah tangga yang
memenuhi syarat hygiene sanitasi di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil Banjar/Desa

Target Perkotaan : 100%


Pedesaan : 90 %
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.6 Cakupan Jamban Keluarga


Judul Cakupan Jamban Keluarga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap jamban keluarga
Definisi Cakupan jamban keluarga adalah sarana jamban untuk kebutuhan
Operasional rumah tangga yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sesuai
dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

32
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah jiwa yang terakses jamban untuk kebutuhan rumah tangga
yang memenuhi syarat hygiene sanitasi di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil Banjar/Desa
Target Perkotaan : 100%
Pedesaan : 84 %
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.7 Cakupan SPAL


Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
pembuangan/pengelolaan limbah rumah tangga
Definisi Cakupan SPAL dalah sarana SPAL untuk kebutuhan rumah tangga
Operasional yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sesuai dengan
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah KK/rumah tangga yang terakses SPAL untuk kebutuhan
rumah tangga yang memenuhi syarat hygiene sanitasi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah KK/rumah tangga yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil Banjar/Desa
Target Perkotaan : 95 %
Pedesaan : 85 %
Langkah Kegiatan Pendataan, Sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.8 Cakupan Klinik Sanitasi


Judul Cakupan Klinik Sanitasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui dampak sanitasi terhadap penyakit yang timbul .
Definisi Cakupan klinik sanitasi adalah cakupan kunjungan penyakit yang
Operasional terkait sanitasi yang diberi pelayanan konseling sesuai standar
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

33
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah kunjungan karena terkait sanitasi yang di berikan


pelayanan konseling di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah kunjuingan karena terkait sanitasi yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Penyakit terpadu, laporan kesling
Target 80 %
Langkah Kegiatan Penyediaan sarana,ruang,fasilitas lainnya.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.4.9 Tata kelola Limbah Non Medis


Judul Tata Kelola Limbah Non medis
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan penampilan UPT Kesmas dan jejaringnya
Definisi Tata kelola limbah non medis adalah pengelolaan limbah yang
Operasional dihasilkan dari aktifitas non medis baik organik maupun anorganik
yang bersumber dari lingkungan, pegawai, pengunjung dan alat
non medis.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Kondisi limbah non medis yang dikelola
Denominator Kondisi limbah non medis
Sumber data Tempat penampungan limbah non medis
Target 1. TPS I tiap ruangan dan tempat lain yang strategis : 100 %
2. Mobilisasi ke TPS II (UPT Kesmas) tiap hari : 100 %
3. Mobilisasi ke TPA (DKP) tiap hari : 100 %
4. Pembuangan limbah non medis ke TP : 100%
5. Pengangkutan limbah non medis oleh truk sampah DKP 100%
Langkah Kegiatan Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara limbah
non medis, peningkatan kegiatan jumat bersih, koordinasi dengan
DKP
Penanggungjawab Subkord. Kesling
pengumpul data

5.4.10 Tata kelola limbah medis


Judul Tata Kelola Limbah medis
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk menghindari dampak yang diakibatkan oleh limbah medis
baik terhadap petugas, pengunjung, lingkungan, dan masyarakat
Definisi Tata kelola limbah medis adalah pengelolaan limbah yang
Operasional dihasilkan dari aktifitas medis (cair, padat, biologi, kimiawi) baik
bersumber dari kegiatan medis teknis atau alat penunjang medis.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

34
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Kondisi limbah medis yang dikelola


Denominator Kondisi limbah medis
Sumber data Tempat penampungan sementara limbah medis padat, tempat
penampungan limbah medis cair
Target 1. Tempat penampungan sementara limbah medis padat dengan
tempat khusus dan strategis : 100 %
2. Tempat penampungan limbah medis cair dengan septik tank :
100 %
3. Mobilisasi dari jejaring ke TPS UPT Kesmas minimal 1 (satu)
kali/minggu : 100 %
4. Mobilisasi/packing dari masing-masing ruangan pelayanan
UPT Kesmas ke TPS khusus tiap hari : 100 %
5. Mobilisasi ke tempat pemusnahan (incenerator) minimal 1
(satu) kali/minggu ( setiap hari jumat ): 100 %
6. Pembakaran limbah medis di Incinerator : 100%
Langkah Kegiatan Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara limbah
medis, packing harian, pemusnahan di Incenerator
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5.5 Upaya Promosi Kesehatan


5.5.1 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Rumah Tangga
PHBS)
Judul Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ( Rumah Tangga
PHBS )
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui tatanan tentang indikator rumah tangga sehat .
Definisi Rumag tangga PHBS adalah proporsi rumah tangga yang
Operasional memenuhi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, timbang bayi dan balita,
tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur
dan buah setiap hari, tersedia air bersih, tersedianya jamban,
berantas jentik, cuci tangan dengan sabun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Tahun sekali
Numerator Jumlah rumah tangga PHBS di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang di survei di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Pengkajian kuantitatif survei rumah tangga PHBS, hasil pemetaan
rumah tangga PHBS.
Target 80.5 %
Langkah Kegiatan Penentuan RT yang di survey (210 RT), kunjungan rumah,
pengkajian, analisa, tindak lanjut.
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

35
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

5.5.2 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Bayi yang mendapat
ASI Eksklusif)
Judul Penyuluhan PHBS ( Bayi dengan ASI Eksklusif )
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui manfaat pentingnya pemberian ASI Eksklusif .
Definisi Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya
Operasional mendapat ASI saja sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat hanya ASI saja sejak lahir sampai usia
6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort bayi, R1 Gizi, SP2TP
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.3 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Desa dengan Garam
Beryodium baik)
Judul Penyuluhan PHBS (Desa Dengan Garam Beryodium Baik)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui pentingnya manfaat garam beryodium .
Definisi Desa/Kelurahan dengan 21 sampel garam beryodium yang
Operasional diperiksa hanya ditemukan tidak lebih dari satu sampel garam
konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari 30 ppm pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah desa/kelurahan dengan garam beryodium baik di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh desa/kelurahan yang diperiksa
Sumber data Laporan pemantauan Gayo, hasil pencatatan lapangan ( tenaga
gizi, guru, kader )
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.4 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Posyandu Purnama)


Judul Penyuluhan PHBS (Posyandu Purnama)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan

36
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Tujuan Agar diketahui keberadaan dan perkembangan status posyandu .


Definisi Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi
Operasional lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata kader yang bertugas 5 orang
atau lebih, cakupan program utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi
lebih dari 50 % dan sudah ada 1 atau lebih program tambahan,
serta cakupan dana sehat < 50 %
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah posyandu purnama di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh posyandu di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan pemantauan Gayo, hasil pencatatan lapangan (tenaga
gizi, kader)
Target 40 %
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.5 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Penyuluhan NAPZA


oleh Petugas Kesehatan)
Judul Penyuluhan PHBS NAPZA Oleh Petugas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui dampak dari pada penyalahgunaan NAPZA .
Definisi Suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana yang
Operasional dilakukan untuk memperbaiki prilaku manusia sesuai prinsip-
pronsip pendidikan yakni pada tingkat sebelum seseorang
menggunakan NAPZA
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kegiatan PHBS NAPZA di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Promkes, SIMPUS, Dinkes Kab/Kota
Target 15 %
Langkah Kegiatan Identifikasi sasaran, penyuluhan, advokasi
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.6 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Pra


Bayar)
Judul JPKM (Pra Bayar )
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan

37
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Tujuan Agar masyarakat (diluar Maskin) terlindungi dari pembiayaan


kesehatan sebagai peserta JPKM .
Definisi Cakupan JPK Pra Bayar adalah proporsi penduduk (diluar
Operasional Maskin) terlindungi JPK ( Askes, Jamsostek, Bapel JPKM, Kartu
Sehat, Dana Sehat, Askes Komersial) di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk yang memiliki kartu peserta JPK di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan JPK Kab/Kota, Asuransi Kesehatan Komersial.
Target 80 %
Langkah Kegiatan Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/ advokasi, pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.5.7 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin


(Jamkesmas)
Judul JPKM (Jamkesmas )
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penduduk miskin terlindungi dari pembiayaan kesehatan
sebagai peserta JPKM .
Definisi Cakupan JPK Gakin adalah proporsi penduduk gakin terlindungi
Operasional JPK ( Subsidi Pemerintah dan Pemda) di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk gakin yang memiliki kartu peserta JPK di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk gakin di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan JPK Kab/Kota, Asuransi Kesehatan Komersial.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/ advokasi, pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data

5.6 Upaya Pengobatan


5.6.1 Rawat Jalan
a. Cakupan Rawat Jalan
Judul Cakupan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan kompetensi

38
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan


kesehatan tingkat pertama
Definisi Cakupan rawat jalan adalah jumlah kunjungan kasus baru rawat
Operasional jalan di sarana pelayanan kesehatan dalam kurun waktu 1tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan di sarana kesehatan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPT Kesmas
Target 15 %
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan SDM.
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

b. Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat UPT


Puskesmas
Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat UPT
Puskesmas
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga dokter
umum dan dokter gigi.
Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat UPT Kesmas
Operasional adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter
umum, dokter gigi) sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik umum, gigi
yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum, dokter gigi) di
tingkat UPT Kesmas pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik umum,
gigi di tingkat UPT Kesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPT Kesmas
Target Dokter umum : 100 % (12 jam/hari)
Dokter gigi : 100 % (pada hari jam kerja)
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

c. Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


Pustu
Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat Pustu
Dimensi Mutu Kompetensi

39
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga dokter


umum di tingkat pustu
Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat pustu adalah
Operasional pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum) sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan pelayanan
oleh oleh tenaga medis (dokter umum) di tingkat pustu pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di tingkat pustu pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPT Kesmas
Target 50 %
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data
d. Pemberi Pelayanan Medis Rawat Jalan dengan Puskesmas
Keliling
Judul Pemberi Pelayanan Rawat Jalan dengan Puskesmas Keliling
Dimensi Mutu Akses, Kompetensi
Tujuan Untuk menjangkau wilayah banjar/dusun terhadap pelayanan
poliklinik rawat jalan oleh tenaga dokter umum di wilayah kerja
yang jauh dari fasilitas kesehatan.
Definisi Pemberi pelayanan rawat jalan dengan puskesmas keliling adalah
Operasional pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum)
dengan puskesmas keliling sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan dasar di wilayah banjar/dusun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah banjar/dusun yang mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar dengan puskesmas keliling oleh tenaga medis (dokter
umum) pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh banjar/dusun yang ada pada kurun waktu yang
sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPT Kesmas
Target 30 %
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

e. Jam Buka pelayanan


Judul Jam Buka Pelayanan
Dimensi Mutu Akses, kompetensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan poliklinik rawat jalan selama 24
jam.

40
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja pelayanan untuk
Operasional poliklinik umum dan kedaruratan yang diberikan secara terus
menerus selama 24 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Jam Buka pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPT Kesmas.
Target 24 jam/Hari
Langkah Kegiatan Pembentukan Tim Jaga, pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

f. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar tersedia pelayanan poliklinik rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi
Operasional pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan
yang di survei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survei ( n = 50 )
Sumber data Hasil survei, laporan kunjungan rawat jalan.
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pembentukan Tim Gugus Kendali Mutu, pembuatan kuisioner,
pengambilan sampel
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan dan Tim Gugus Kendali Mutu.
pengumpul data

g. Pelayanan Konseling ( Pojok Gizi, Pojok Laktasi, Pojok


Oralit )
Judul Pelayanan Konseling ( Pojok Gizi, Pojok Laktasi, Pojok Oralit )
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedia pelayanan konseling yang terkait dengan Gizi,
Laktasi, dan Penanganan Rehidrasi Oral.
Definisi Pelayanan unit konseling adalah unit pelayanan yang
Operasional menyediakan pelayanan konseling untuk pasien yang penyakitnya
atau keluhannya terkait dengan perilaku dan lingkungan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penyediaan unit pelayanan konseling pada unit pelayanan
tingkat UPT Kesmas

41
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Denominator 1 (satu) unit pelayanan konseling


Sumber data Tata ruang pelayanan UPT Kesmas
Target 1Unit
Langkah Kegiatan Penataan ruang, kelengkapan ruang, konselor
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan dan Subkor. Promkes.
pengumpul data

5.6.2 Rawat Darurat Tingkat Pertama


a. Jam Buka Pelayanan
Judul Jam Buka Pelayanan
Dimensi Mutu Akses, kompetensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan rawat darurat tingkat pertama
selama 24 jam.
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja pelayanan untuk
Operasional kedaruratan yang diberikan secara terus menerus selama 24 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jam buka pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan
Target 24 jam/Hari
Langkah Kegiatan Pembentukan Tim Jaga, pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

b. Pemberi Pelayanan Medis Rawat Darurat Tingkat Pertama


Judul Pemberi Pelayanan Medis Rawat Darurat Tingkat Pertama
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat darurat oleh tenaga dokter umum
Definisi Pemberi pelayanan rawat darurat tingkat pertama adalah
Operasional pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum,)
sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jam/hari pelayanan rawat darurat yang diberikan
pelayanannya oleh kompotensi dokter umum UPT Kesmas pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam/hari buka pelayanan rawat darurat UPT Kesmas pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target 12 jam/hari
Langkah Kegiatan Pembentukan Komite medik, pengaturan jadwal tugas, monev

42
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. Pengobatan


pengumpul data

c. Waktu tanggap pelayanan


Judul Waktu Tanggap Pelayanan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan yang cepat, tanggap, responsive
sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Waktu tanggap pelayanan adalah ketenggangan waktu sejak pasien
Operasional itu datang sampai mendapatkan penanganan sesuai dengan standar
kegawatan daruratan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua
pasien yang disampling secara acak sampai dengan mendapatakan
pelayanan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=25)
Sumber data Data sampling pasien UGD
Target 5 Menit terlayani setelah pasien datang
Langkah Kegiatan Pembentukan Tim Jaga, pengaturan jadwal tugas, melengkapi
sarana dan prasarana.
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

d. Penanganan rujukan
Judul Penanganan Rujukan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan yang cepat, tanggap,
responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Penanganan rujukan adalah pasien yang karena diagnose dan
Operasional indikasi tidak mampu ditangani di pelayanan tingkat UPT Kesmas
yang selanjutnya di reveral ke pelayanan tingkat dua (RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang karena diagnose dan indikasi di
rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah pasien yang ada karena diagnose dan indikasi di rujuk
Sumber data SIMPUS, SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan

43
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

pengumpul data

e. Ketersediaan Sarana, Prasarana dan Penunjang Life Saving


Judul Ketersediaan Sarana, Prasarana, dan Obat Live Saving
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar sarana, prasarana dan obat live saving tersedia setiap saat di
UGD sebagai pertolongan pertama untuk penyelamatan.
Definisi Ketersediaan sarana, prasarana, dan obat live saving adalah
Operasional tersedia dan siap pakainya sarana, prasarana dan obat untuk
tindakan pertolongan pertama kasus kegawat daruratan dalam
rangka penyelamatan kehidupan pasien dan atau mencegah
kondisi pasien ke keadaan yang lebih buruk (Irreversible)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis sarana, prasarana, obat live saving yang tersedia
dan siap pakai
Denominator Jumlah dan jenis sarana, prasarana, obat live saving yang ada
Sumber data LPLPO Unit UGD, LPLPO UPT Puskesmas
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penyediaan sarana, prasarana, dan Obat live saving, seterilisasi,
monev (simulasi)
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

f. Kematian pasien < 24 jam


Judul Kematian Pasien < 24 jam di UGD
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di UGD yang kompoten, cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Kematian pasien < 24 jam adalah kematian pasien di UGD sejak
Operasional periode datang sampai mendapatkan penanganan yang
komprohensif < 24 jam dalam kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang meninggal < 24 jam di UGD sejak
periode datang pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang ditangani di UGD pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana

44
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. Pengobatan


pengumpul data

g. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan pelayanan di UGD
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di UGD yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi
Operasional pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien UGD yang di
survey pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien di UGD yang di survey ( n minimal = 50 )
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pangambilan sampel, pelaksanaan
Penanggungjawab Tim Gugus Kendali Mutu.
pengumpul data

V. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


PENGEMBANGAN
6.1. Upaya Kesehatan Sekolah
6.1.1 Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan/Guru UKS/Dokter kecil
Judul Cakupan Pemeriksaan Siswa SD dan Setingkat Oleh Tenaga
Kesehatan/Guru UKS/Dokter Kecil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah
Operasional cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru
uks/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Kali setahun

45
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa


kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru uks/dokter kecil) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 97 %
Langkah Kegiatan persiapan sarana dan prasarana perencanaan, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Subkor. UKS
pengumpul data

6.1.2 Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD


Judul Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD
Dimensi Mutu Kualitas dan kesinambungan
Tujuan Untuk meningkatkan kompotensi siswa di bidang kesehatan
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di
sekolah
Definisi Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya
Operasional berasal dari kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah
mendapatkan pelatihan dokter kecil
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah SD dan setingkat yang siswanya dilatih dokter kecil di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah SD dan setingkat yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 50 %
Langkah Kegiatan Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan sarana dan
prasarana pelatihan, pengaturan jadwal dan materi pelatihan
Penanggungjawab Subkor. UKS.
pengumpul data

6.1.3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja


Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat anak remaja yang berada di sekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah cakupan siswa
Operasional kelas 1 SLTP/sederajat dan siswa kelas 1SMU/SMK sederajat
yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/kader kesehatan remaja) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

46
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Frekuensi 1 Kali setahun


Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas 1
SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatannya melalui
penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih
(guru UKS/kader kesehatan remaja) di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas 1
SMU/SMK sederajat di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 100 %
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaan dan pengaturan
jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Subkor. UKS dan Subkor. KIA - KB
pengumpul data

6.2. Upaya Kesehatan Khusus


6.2.1 Upaya Kesehatan Pralansia dan Lansia
a. Cakupan Pelayanan
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia dan Para Lansia
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan lanjut usia
Operasional adalah pra usia lanjut dan usia lanjut yang memperoleh pelayanan
keehatan sesuai standar yang ada pada pedoman, di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk pra usila dan usila yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam pedoman di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk pra usila dan usila yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Catpor pra usila dan usila, data kependudukan (BPS,Camat,Desa)
Target 70 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi LS
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data

b. UPT Puskesmas Santun Lansia


Judul UPT Puskesmas Santun Lansia
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan

47
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku


hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi UPT Puskesmas Santun Lansia adalah UPT Puskesmas yang
Operasional melakukan pelayanan kepada usila, yang mengutamakan aspek
promotif dan preventif disamping aspek kuratif dan rehabilitatif,
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah Lansia yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan Konsep Santun Lansia di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh Lansia yang dilayani di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data Kunjungan (SIK), Hasil Survei/pengamatan
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia, pembentukan
posyandu lansia, pelayanan lansia, survei/pengamatanmonev.
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data

c. Posyandu Lansia
Judul Posyandu Lansia
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Posyandu lansia adalah posyandu yang melakukan pelayanan
Operasional kepada usila, yang mengutamakan aspek promotif dan preventif
disamping aspek kuratif dan rehabilitatif, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Posyandu Lansia yang dibentuk di masing-masing
Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data desa/kelurahan, data posyandu
Target 4 Kelompok (1 desa minimal ada 1 kelompok)
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia, pembentukan
posyandu lansia, pelayanan lansia, monev.
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data

6.2.2 Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat


a. Pendataan Gangguan Jiwa Berat di Masyarakat
Judul Pendataan Gangguan Jiwa Berat di Masyarakat
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan

48
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Tujuan Untuk mengetahui jumlah penderita gangguan jiwa berat yang ada
di masyarakat.
Definisi Pendataan gangguan jiwa berat adalah suatu upaya yang dilakukan
Operasional dengan cara pendataan (informasi masyarakat, kunjungan rumah,
data RS umum atau khusus, untuk mengetahui jumlah penderita
gangguan jiwa berat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita gangguan jiwa berat yang didata di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita gangguan jiwa berat yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Profil Desa, informasi masyarakat, SIMPUS, data RS
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi LS
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus.
pengumpul data

b. Pelayanan Gangguan Jiwa di UPT Puskesmas


Judul Pelayanan Gangguan Jiwa di UPT Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi,
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative pada gangguan
mental emosional, psikosomatik, dan psikotik.
Definisi Pelayanan gangguan/kesehatan jiwa di UPT Puskesmas adalah
Operasional kasus gangguan jiwa yang dilayani di UPT Puskesmas dan
jejaringnya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan kasus gangguan jiwa yang terlayani di UPT
Puskesmas, jejaring, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan UPT Puskesmas dan jejaring di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SIK, rekam medik, laporan program jiwa
Target 15 %
Langkah Kegiatan Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan rumah,
pencatatan dan pelaporan, rujukan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data

6.2.3 Upaya Kesehatan Mata


a. Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak
Judul Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak

49
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan


Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata karena katarak
Definisi Screening (hunting) penderita mata katarak adalah kegiatan
Operasional penjaringan yang dilakukan di UPT Puskesmas dan jejaring
kepada pasien rawat jalan yang beresiko, sesuai dengan standar
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif kunjungan baru yang discrening dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan baru dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 10 %
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan,
rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus.
pengumpul data

b. Penemuan penderita mata katarak


Judul Penemuan Penderita Mata Katarak
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata karena katarak
Definisi Penemuan penderita katarak adalah ditemukannya katarak mature
Operasional pada kegiatan screening (hunting)
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak mature ditemukan dalam
screning di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita yang di skrening dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 10 %
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan,
rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus.
pengumpul data

c. Penderita Mata Katarak Yang Dioperasi


Judul Penderita Katarak Yang Di Operasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan angka kebutaan akibat gangguan mata karena
katarak
Definisi Penderita katarak yang dioperasi adalah penderita karena indikasi
Operasional medis dilakukan tindakan operasi oleh RS Khusus (RS Indera) di
UPT Puskesmas.

50
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak yang dilakukan tindakan
operasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita katarak yang ada dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan,
rujukan, kerja sama dengan RS Indera Denpasar
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data

6.2.4 Upaya Kesehatan Kerja


a. Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan pekerja formal baik yang
menyangkut Penyakit Akibat Kerja (PAK) maupun Penyakit
Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan kerja adalah pekerja formal
Operasional (Instansi/unit usaha yang mempunyai izin dan terstruktur :
karyawan pemerintah/BUMN/BUMD/TNI/POLRI, karyawan
perusahan) yang memperoleh pelayanan kesehatan kerja baik
kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif sesuai standar di
satu wilayah kerja dalm kurun waktu tertentu
Frekuensi Satu kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa Satu kali setahun
Numerator Jumlah pekerja formal yang mendapatkan pelayanan kesehatan
kerja di poliklinik, atau dikontrakan pada pihak ketiga dan atau di
puskesmas/balai kesehatan kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah pekerja formal yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama.
Sumber data Laporan ketenagaan instansi/unit usaha, SIMPUS, laporan
kegiatan kesehatan kerja
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpulan data

6.3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


6.3.1 Perkesmas untuk Bumil Resti
Judul Perkesmas Untuk Ibu Hamil Resiko Tinggi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif,preventif,kuratif, dan
rehabilitatif ) kepada bumil resti melalui kunjungan rumah

51
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Definisi Perkesmas untuk ibu hamil resti adalah pelayanan kesehatan yang
Operasional diberikan kepada ibu hamil resti dengan cara perawatan kesehatan
melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil resti yang dilakukan pelayanan dengan
perkesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh ibu hamil resti yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu, laporan PWS KIA, dan catatan lain termasuk swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Subkor. Perkesmas
pengumpul data

6.3.2 Perkesmas untuk Neonatal Resti


Judul Perkesmas Untuk Neonatal Resiko Tinggi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif,preventif,kuratif, dan
rehabilitatif ) kepada neonatal resti melalui kunjungan rumah
Definisi Perkesmas untuk neonatal (0-28 hari) resti adalah pelayanan
Operasional kesehatan yang diberikan kepada neonatal resti dengan cara
perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatal resti yang dilakukan pelayanan dengan
Perkesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh neonatal resti yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, PWS KIA, dan catatan lain termasuk swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, Rujukan
Penanggungjawab Subkor. Perkesmas
pengumpul data

6.3.3 Perkesmas untuk Balita Resti


Judul Perkesmas Untuk Balita Resiko Tinggi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif,preventif,kuratif, dan
rehabilitatif ) kepada balita resti melalui kunjungan rumah
Definisi Perkesmas untuk balita (0-5 tahun) resti adalah pelayanan
Operasional kesehatan yang diberikan kepada balita resti dengan cara
perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data

52
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah balita resti yang dilakukan pelayanan dengan Perkesmas di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh balita resti yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Balita, PWS KIA, dan catatan lain termasuk swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Subkor. Perkesmas.
pengumpul data

6.3.4 Perkesmas untuk Penderita TB Paru


Judul Perkesmas Untuk Penderita TB Paru
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif,preventif,kuratif, dan
rehabilitatif ) kepada penderita TB Paru melalui kunjungan rumah
Definisi Perkesmas untuk penderita TB Paru adalah pelayanan kesehatan
Operasional yang diberikan kepada penderita TB Paru (BTA +) dengan cara
perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita TB Paru BTA + yang dilakukan pelayanan
dengan Perkesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita TB Paru BTA + yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan program TB dan catatan lain termasuk swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Subkor. Perkesmas.
pengumpul data

6.4. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


6.4.1 Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
Judul Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut
kepada penduduk
Definisi Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan
Operasional mulut adalah kunjungan baru penduduk umum yang mendapatkan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai standar di UPT
Puskesmas pada kurun waktu tertentu.

53
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 Bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang mendapatkan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan kunjungan (SIK), data penduduk.
Target 3%
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas, pelayanan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut.
pengumpul data

6.4.2 Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi dan


Mulut
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil adalah
Operasional pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terhadap ibu hamil baru
yang berkunjung ke UPT Puskesmas dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil baru yang berkunjung ke UPT
Puskesmas yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut dalm kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil baru yang berkunjung ke UPT Puskesmas pada
kurun waktu yanag sama
Sumber data Laporan kunjungan KIA, SIK, laporan kesehatan gigi dan mulut
Target 80 %
Langkah Kegiatan Koordinasi program (KIA, Gilut), perencanaan dan pelayanan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpul data

6.4.3 Cakupan Desa Binaan UKG Posyandu


Judul Cakupan Desa Binaan UKG Posyandu
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat (posyandu)
Definisi Cakupan desa binaan UKG Posyandu adalah pelayanan kesehatan
Operasional gigi dan mulut yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan

54
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

rehabilitatif yang diberikan terhadap masyarakat melelui kegiatan


posyandu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah desa (posyandu) yang melakukan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah desa (posyandu) yang ada dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan posyandu, laporan kesehatan gigi dan mulut
Target 10 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpul data

6.4.4 Ratio Penambalan dan Pencabutan Gigi


Judul Ratio Penambalan dan Pencabutan Gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan estetika
Tujuan Untuk meningkatkan kualitas gigi sehingga meningkatkan derajat
kesehatan dan penampilan.
Definisi Ratio penambalan dan pencabutan gigi adalah kemampuan untuk
Operasional mempertahankan kualitas keberadaan gigi sesuai dengan standar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah gigi yang dilakukan penambalan dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah gigi yang dicabut dalam kurun waktu yang sama.
Sumber data Laporan kesehatan gigi dan ulut
Target 2:1
Langkah Kegiatan KIE, pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpul data

6.4.5 Lama Waktu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di UPT


Puskesmas:
Judul Lama Waktu Pelayanan Gigi dan Mulut di UPT Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan kepastian
Tujuan Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Definisi Lama waktu pelayanan gigi dan mulut di UPT Puskesmas adalah
Operasional waktu yang ditetapkan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu, cepat dan tepat
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang disampling secara acak sejak

55
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

pasien mulai ditangani sampai selesai.

Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=15) untuk setiap


tindakan
Sumber data Rekam medik pasien gigi dan mulut
Target Perawatan : 10 menit
Pencabutan : 30 menit
Scaling : 60 menit
Curretage : 10 menit
Pencabutan sulung : 10 menit
Tambal permanen : 30 menit
Pengobatan per oral : 10 menit
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

6.5. Upaya Pelayanan Rawat Inap


6.5.1 Rawat Inap Tingkat Pertama
a. Cakupan Rawat Inap
Judul Cakupan Rawat Inap
Dimensi Mutu Kualitas dan kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan tingkat pertama
Definisi Cakupan rawat inap adalah jumlah kunjungan kasus baru rawat
Operasional inap di sarana pelayanan kesehatan dalam kurun waktu 1tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif kunjungan pasien baru rawat inap di sarana
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan
Target 1,5 %
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan SDM.
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

b. Rata-rata BOR
Judul Rata – Rata BOR
Dimensi Mutu Kualitas dan kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur yang ada di
rawat inap
Definisi Rata-rata BOR adalah jumlah rata- rata tempat tidur rawat inap
Operasional terpakai untuk perawatan pasien dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan

56
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Pengumpulan data

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah seluruh hari rawat pasien rawat inap di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah hari dikalikan tempat tidur yang disediakan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan rawat inap.
Target 80 %
Langkah Kegiatan Pendataan/penataan sarana RI, peningkatan SDM.
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

c. Rata-Rata Hari Rawat


Judul Rata – Rata Hari Rawat
Dimensi Mutu Kualitas dan kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui lama hari perawatan pasien di rawat inap
Definisi Rata-rata hari rawat adalah jumlah rata- rata hari perawatan
Operasional pasien rawat inap dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah seluruh hari rawat pasien rawat inap di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Rawat Inap.
Target 2 hari
Langkah Kegiatan Pendataan/penataan sarana RI, peningkatan SDM.
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

d. Penanganan Rujukan
Judul Penanganan Rujukan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan yang cepat, tanggap,
responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Penangnan rujukan adalah pasien yang karena diagnose dan
Operasional indikasi tidak mampu ditangani di pelayanan tingkat UPT Kesmas
yang selanjutnya di reveral ke pelayanan tingkat dua (RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang karena diagnose dan indikasi di
rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang ada karena diagnose dan indikasi di
rujuk

57
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Sumber data Laporan rawat inap, SIMPUS, SP2TP


Target 100 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

e. Pemberi Pelayanan Dokter Umum


Judul Pemberi Pelayanan Rawat Inap Oleh Dokter Umum
Dimensi Mutu Kompotensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga dokter umum
Definisi Pemberi pelayanan rawat inap tingkat UPT Kesmas adalah
Operasional pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (Dokter Umum),
sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat inap yang diberikan oleh tenaga
medis (dokter umum) di tingkat UPT Kesmas pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat inap, di tingkat UPT
Kesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target 12 jam/hari
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

f. Pemberi pelayanan Paramedis Bidan/ perawat


Judul Pemberi Pelayanan Rawat Inap Oleh Paramedis Perawatan
(Bidan/Perawat)
Dimensi Mutu Kompotensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga paramedis
perawatan (bidan/perawat)
Definisi Pemberi pelayanan rawat inap tingkat UPT Kesmas adalah
Operasional pelayanan yang diberikan oleh tenaga paramedis perawatan
(bidan/perawat), sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat inap yang diberikan oleh tenaga
paramedis perawatan (bidan/perawat) di tingkat UPT Kesmas
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat inap, di tingkat UPT
Kesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan.
Target 24 jam/hari
Langkah Kegiatan Pembentukan Komite medic, pengaturan jadwal tugas, Monev

58
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap


pengumpul data

g. Jam visite Dokter Umum


Judul Jam Visiter Dokter Umum
Dimensi Mutu Kompotensi, kontinuitas
Tujuan Tersedia dan ditepatinya waktu visite selama pasien dirawat, oleh
tenaga dokter umum
Definisi Jam visiter dokter umum adalah ketepatan dan frekuensi waktu
Operasional visite yang diberikan oleh tenaga dokter umum selama pasien
menjalani rawat inap
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Rerata jam visite dan frekuensi visite pasien rawat inap yang
diberikan oleh tenaga medis (dokter umum) di tingkat UPT
Kesmas pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah waktu yang tersedia di tingkat UPT Kesmas pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, status medik RI
Target Pkl. 08.00 – 13.00 wita
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

h. Kematian Pasien
Judul Kematian Pasien di Rawat Inap
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di RI yang kompoten, cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Kematian pasien di rawat inap adalah kematian pasien yang
Operasional terjadi selama periode perawatan sampai dengan meninggal dalam
kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien rawat inap yang meninggal selama
periode perawatan, pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat inap pada kurun waktu yang
sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP, laporan RI
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

i. Kejadian pulang paksa

59
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Judul Kejadian Pasien Pulang Paksa di Rawat Inap


Dimensi Mutu Kualitas dan kenyamanan
Tujuan Untuk menentukan penilaian pasien terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan/diterimanya
Definisi Pasien pulang paksa adalah suatu keadaan dimana pasien pulang
Operasional atas permintaan sendiri dan atau keluarganya sebelum komite
medik memutuskan pulang.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien yang dirawat inap yang pulang paksa pada
kurun waktu yang sama
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat inap pada kurun waktu yang
sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP, laporan RI
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana,
konseling yang berkualitas, servis yang optimal
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

j. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan pelayanan Rawat Inap
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di rawat inap yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
Operasional terhadap pelayanan yang diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien RI yang di
survey pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien di RI yang di survey pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pangambilan sampel, pelaksanaan
Penanggungjawab Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

6.5.2 Persalinan (PONED)


a. Pemberi Pelayanan Persalinan Normal
Judul Pemberi Pelayanan Persalinan Normal
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan normal yang dilakukan oleh
tenaga dokter umum dan bidan

60
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Definisi Pemberi pelayanan persalinan normal adalah persalinan normal


Operasional yang dilakukan oleh tenaga dengan kompotensi dokter umum dan
bidan trampil
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan normal yang ditolong dokter umum
dan bidan trampil pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh persalinan normal pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan RI, SIMPUS
Target Dokter umum dan bidantrampil : 50 %
Bidan trampil : 50 %
Langkah Kegiatan Peningkatan SDM, pengaturan jadwal petugas, kelengkapan
sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

b. Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit


Judul Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan dengan penyulit yang dilakukan
oleh tenaga dengan kompetitif PONED (secara Tim)
Definisi Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit adalah persalinan
Operasional dengan penyulit yang dilakukan oleh tenaga dengan kompotensi
PONED
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan dengan penyulit yang ditolong oleh
tenaga dengan kompotensi PONED pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh persalinan dengan penyulit pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan RI, SIMPUS
Target 100% Tim PONED
Langkah Kegiatan Peningkatan SDM, pengaturan jadwal petugas, kelengkapan
sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

c. Penanganan Rujukan
Judul Penanganan Rujukan Persalinan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan persalinan yang cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Penanganan rujukan adalah pasien persalinan yang karena
Operasional diagnose dan indikasi tidak mampu ditangani di pelayanan tingkat

61
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

UPT Kesmas yang selanjutnya di reveral ke pelayanan tingkat dua


(RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien persalinan yang karena diagnose dan
indikasi di rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien persalinan yang ada karena diagnose dan
indikasi di rujuk
Sumber data Laporan rawat inap, SIMPUS, SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

d. Kejadian Kematian Ibu karena Persalinan


Judul Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan persalinan yang kompoten,
cepat, tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan
pasien
Definisi Kematian pasien karena persalinan adalah kematian pasien yang
Operasional terjadi selama periode pertolongan persalinan sampai dengan
meninggal dalam kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien persalinan yang meninggal selama
periode persalinan, pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang bersalin pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP, laporan RI
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Rawat Inap
pengumpul data

e. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan Pasien Persalinan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan persalinan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Kepuasan pelanggan pasien persalinan adalah pernyataan tentang
Operasional persepsi pelanggan terhadap pelayanan persalinan yang
diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan

62
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien persalinan


yang di survey pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien persalinan yang di survey pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pangambilan sampel, pelaksanaan
Penanggungjawab Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

VI. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


PENUNJANG
7.1 Upaya Farmasi
7.1.1 Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan
Judul Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan
kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
Operasional pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat UPT Puskesmas
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan kesehatan
dasar yang diberikan unit pengelola obat Kabupaten
Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
dasar di UPT Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 90 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.1.2 Ketersediaan Obat Esensial


Judul Ketersediaan Obat Esensial
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat esensial untuk pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat esensial adalah obat yang paling banyak
Operasional diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh para ahli yang
kemudian dibakukan dalam Daftar Obat Esensial Nasional
(DOEN)
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan

63
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah item obat esensial yang dapat disediakan untuk pelayanan
kesehatan dasar di unit pengelola obat Kabupaten
Denominator Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPT Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.1.3 Ketersediaan Obat Generik


Judul Ketersediaan Obat Generik
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat generik untuk pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat generik adalah ketersediaan item obat generik
Operasional untuk pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah item obat generik yang dapat disediakan untuk pelayanan
kesehatan dasar di unit pengelola obat Kabupaten
Denominator Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPT Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 80 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data
7.1.4 Tata Kelola Obat Sesuai Standar
Judul Tata Kelola Obat Sesuai Standar
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar pengelolaan obat sesuai dengan standar
Definisi Tata kelola obat sesuai standar adalah proses perencanaan,
Operasional permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi sesuai
dengan standar tata kelola obat dan aturan perundangan yang
berlaku untuk katagori obat tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang di kelola sesuai standar tata kelola
obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada
Sumber data SIK, register obat, LPLPO, laporan Farmasi B
Target 100 %
Langkah Kegiatan Stok opname obat, kartu stok obat, gudang penyimpanan obat,
almari obat

64
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. Farmasi


pengumpul data

7.1.5 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi


Judul Waktu Pelayanan Obat jadi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat jadi
Definisi Waktu pelayanan obat jadi adalah waktu yang diperlukan dari
Operasional penyerahan resep sampai diterimanya obat jadi yang terinformasi
dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat jadi
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat jadi
Sumber data SIK, resep.
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Optimalisasi SIK, pengadaan resep, pelayanan, sampling survey,
monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

7.1.6 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan


Judul Waktu Pelayanan Obat Racikan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat
racikan
Definisi Waktu pelayanan obat racikan adalah waktu yang diperlukan dari
Operasional penyerahan resep sampai diterimanya obat racikan yang
terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat racikan
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat racikan
Sumber data SIK, resep.
Target 7 menit
Langkah Kegiatan Optimalisasi SIK, pengadaan resep, pelayanan, optimalisasi sarana
peracikan obat, sampling survey, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

7.1.7 Penulisan Resep Sesuai Formularium


Judul Penulisan Resep Sesuai Formularium
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Untuk peningkatan efisiensi pelayanan obat kepada pasien

65
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Definisi Formularium obat adalah buku daftar obat sebagai pedoman dalam
Operasional pemberian resep kepada pasien di UPT Puskesmas dan jejaring
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam 1 bulan
( n minimal 50 )
Sumber data SIK, Resep.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling.
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.1.8 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat


Judul Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk peningkatan mutu pelayanan obat kepada pasien dan
memperhatikan keselamatan pengguna obat
Definisi Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat adalah kejadian
Operasional dimana petugas obat tidak salah dalam memberikan jenis obat,
jumlah obat, dosis obat, aturan pemakaian obat, orang yang
menerima obat, dan mengganti jenis obat tanpa konfirmasi kepada
petugas pembuat resep dan pengeluaran obat harus berdasarkan
resep
Frekuensi 1 bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
Sumber data Survei, SIK, resep.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling, survei
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
7.1.9 Tata Kelola Dokumen Resep
Judul Tata Kelola Dokumen Resep
Dimensi Mutu Keamanan dan kesinambungan
Tujuan Agar dokumen resep tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai
dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata Kelola dokumen resep adalah penyimpanan dan pemusnahan
Operasional dokumen resep sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap tahun

66
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan dimusnahkan sesuai


aturan perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh dokumen resep yang yang ada dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Kegiatan Monitoring dokumen resep sesuai waktu penyimpanan,
pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

7.2 Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana


7.2.1 Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium Sederhana
Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium
Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar tergambar kualitas kinerja petugas dalam memberikan
pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Durasi waktu pemeriksaan laboratorium adalah rerata waktu yang
Operasional diperlukan untuk melakukan proses pemeriksaan specimen
laboratorium sederhana yang meliputi persiapan, KIE, memproses
specimen, membaca, dan menginformasikan kepada pasien.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pemeriksaan setiap jenis spesimen
Denominator Jumlah jenis specimen yang diperiksa
Sumber data Register Laboratorium, SIK
Target 1. Sepesimen sputum : 30 menit/sputum
2. Spesimen darah malaria : 45 menit/slide
3. Hb sahli : 10 menit/orang
4. Spesimen feces cacing : 15 menit/orang
5. Gula darah kapiler : 5 menit/orang
6. Spesimen Urin : 10 menit
7. Cholesterol darah kapiler : 5 menit/orang
8. Uric Acid darah kapiler : 5 menit/orang
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompotensi petugas,
pencatatan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Laboratorium Sederhana
pengumpul data

7.2.2 Hasil Lab Terkonfirmasi Kepada Petugas Medis/Berkompoten


Judul Hasil Laboratorium Terkonfirmasi ke Petugas Medis/
Berkompoten
Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar hasil pemeriksaan laboratorium segera terkonfirmasi ke
petugas medis/kompoten

67
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Definisi Hasil laboratorium terkonfirmasi ke petugas medis/kompoten


Operasional adalah semua jenis hasil pemeriksaan laboratorium segera
terkonfirmasi secara tertulis ke petugas medis/kompoten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang segera terkonfirmasi
ke petugas medis/kompoten secara tertulis
Denominator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang ada dan tercatat
Sumber data Register laboratorium, SIK
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pencatatan dan pelaporan. monev
Penanggungjawab Subkor. Laboratorium Sederhana
pengumpul data

7.3 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat UPT Puskesmas (SP2TP).


7.3.1 Tepat waktu laporan
Judul Tepat Waktu Laporan
Dimensi Mutu Kualitas, kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara berjenjang
Definisi Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan hasil kegiatan
Operasional (mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan) oleh jenjang
yang lebih tinggi sesuai dengan tanggal/waktu yang sudah
ditetapkan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan dengan
tanda bukti oleh jenjang yang lebih tenggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang yang lebih
tinggi dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi surat keluar, agenda surat
Target 1. Laporan kegiatan KIA & KB : tanggal 5
2. Laporan kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan kegiatan Imunisasi : tanggal 3
4. Laporan kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan kegiatan Promkes : tanggal 5
6. Laporan kegiatan Kesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : tanggal 7
8. LPLPO (Obat) : tanggal 5
9. Laporan Surveilans (EWARS) : setiap senin (hari kerja)
10. Laporan kegiatan Lansia : tanggal 5
11. Laporan kegiatan jiwa : tanggal 5
12. Laporan kegiatan perkesmas : tanggal 5
13. Laporan kegiatan Gigi/UKGS : minggu I (Triwulan)
14. Laporan UKK : minggu I (Triwulan)
Langkah Kegiatan Pengadaan administrasi surat menyurat, koordinasi lintas program

68
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. SP2TP


pengumpul data

7.3.2 Registrasi Pasien dan Catatan Medik


a. Lama waktu pendaftaran pasien
Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar teregistrasinya pasien sesuai dengan standar waktu yang
ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pendaftaran pasien adalah waktu yang dibutuhkan
Operasional mulai dari pasien di identifikasi sampai selesai sesuai dengan
standar SIK.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk registrasi sesuai
standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga, sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

b. Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik


Judul Lama Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar pembuatan dan penemuan catatan medik pasien sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pembuatan dan penemuan catatan medik pasien
Operasional adalah waktu yang dubutuhkan mulai dari pasien teridentifikasi
sesuai dengan standar SIK sampai mempunyai lembar catatan
medic
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan dan
penemuan catatan medik pasien sesuai standar SIK dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Family folder, registrasi kunjungan (SIK)
Target 10 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, persiapan sarana, prasarana, pengaturan
tenaga, sampling survei

69
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. SP2TP danTim Gugus Kendali Mutu


pengumpul data

c. Lama Waktu Distribusi Catatan Medik ke Poli – Poli Pelayanan


Judul Lama Waktu Distsibusi Catatan Medik ke Poli Pelayanan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan
Operasional adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari teridentifikasinya
catatan medik pasien sampai catatan tersebut ke poli pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk distribusi catatan
medik pasien ke poli pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik dalam
kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 1 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, pengaturan tenaga (kurir), sampling
survey
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

d. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24


jam setelah selesai pelayanan
Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan /Penyimpanan Rekam
Medik Dalam Waktu 24 Jam
Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar catatan medik pasien bisa memberikan informasi yang bisa
dipertanggung jawabkan secara teknis medis dan dijaga
kerahasiaannya dan keamanannya
Definisi Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan rekam medik
Operasional dalam waktu 24 jam adalah catatan medik pasien yang sudah
teridentifikasi secara teknis medis dan ditata kembali dalam family
folder dalam waktu maksimal 24 jam setelah pasien mendapat
pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan mediknya terisi lengkap sesuai standar
dan tertata/tersimpan sesuai standar dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100 %

70
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Langkah Kegiatan Kompotensi tenaga, sosialisasi tentang catatan medik, penataan


family folder, sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

e. Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi


yang jelas
Judul Kelengkapan Informed concent
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar didapatkannya informasi yang jelas dan tertulis serta
dibubuhi tanda tangan oleh pasien/keluarga dengan petugas yang
berkompoten tentang persetujuan jenis tindakan medis yang
dilakukan.
Definisi Kelengkapan informed concent adalah persetujuan tertulis yang
Operasional dijelaskan kepada pasien/keluarga terhadap jenis tindakan medis
yang kemudian dibubuhi tanda tangan antara pihak
pasien/keluarga dengan petugas kesehatan yang berkompeten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis sesuai standar
yang dilengkapi dengan informed concent dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis sesuai
standar dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan, penyimpanan
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

f. Waktu Tunggu Pasien Di Rawat Jalan


Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Untuk mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu sampai
mendapatkan pelayanan.
Definisi Waktu tunggu di rawat jalan adalah lama waktu yang dibutuhkan
Operasional oleh pasien/pengunjung mulai dari adanya catatan medik di unit
pelayanan sampai dengan pemanggilan mendapatkan pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan mulai dari adanya catatan
medik di unit pelayanan sampai pemanggilan untuk dilayani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah terdistribusi
di unit pelayanan.
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.

71
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Target 5 menit
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan, sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

g. Kenyamanan ruang tunggu


Judul Kenyamanan Ruang Tunggu
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar pasien/keluarga/pengantar merasakan kenyamanan selama
proses pelayanan.
Definisi Kenyamanan ruang tunggu adalah persepsi/pernyataan nyaman
Operasional yang dirasakan oleh pasien/keluarga/pengantar selama menunggu
proses pelayanan di ruang tunggu.
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah pasien/keluarga/pengantar yang merasa nyaman
menunggu di ruang tunggu selama proses pelayanan
Denominator Jumlah seluruh pasien/keluarga/pengantar yang berada di ruang
tunggu selama menunggu proses pelayanan
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) , sampling survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Penataan ruang tunggu yang nyaman, persiapan quisioner,
pelaksanan sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

h. Tata kelola rekam medik


Judul Tata Kelola Rekam Medik
Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Agar rekam medik tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai
dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata kelola rekam medik adalah penyimpanan dan pemusnahan
Operasional rekam medik sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah rekam medik pasien yang disimpan dan dimusnahkan
sesuai aturan perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh rekam medik yang yang ada dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Kegiatan Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan,
pemusnahan dengan berita acara tertulis

72
BLUD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS
SERIMBU

Penanggungjawab Subkor. SP2TP


pengumpul data

VII. PENUTUP
Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPT Puskesmas di Kabupaten
Landak merupakan standar pelayanan minimum untuk memberikan batasan
layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh
UPT Puskesmas di Kabupaten Landak

BUPATI LANDAK,

ADRIANUS ASIA SIDOT

73

Anda mungkin juga menyukai