DOKUMEN TATA KELOLA PUSKESMAS Ngabang 1
DOKUMEN TATA KELOLA PUSKESMAS Ngabang 1
TENTANG
BUPATI LANDAK,
1
3. Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Landak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904);
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 55 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Landak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3970);
2
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
3
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502);
4
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
5
Landak (Berita Daerah Kabupaten Landak Tahun 2008
Nomor 34);
MEMUTUSKAN
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini, UPT Kesmas dituntut untuk memberikan
pelayanan yang maksimal dan bermutu kepada masyarakat mengingat
makin besarnya tantangan pembangunan kesehatan seperti meningkatnya
pembiayaan kesehatan dan penyebaran penyakit menular seperti HIV/Aids,
Flu burung dan lain-lain. Untuk itu diperlukan pembenahan UPT Kesmas
diawali dari internal seperti manajemen SDM dan sarana prasarana
pendukungnya termasuk manajemen keuangan (penganggaran).
6
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah
menyebabkan pergeseran pola dari penganggaran tradisional ke
penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting). Anggaran
berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan
(output), bukan hanya sekedar membiayai masukannya (input). Perubahan
ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk
mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan
dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap
terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada
masyarakat seperti UPT Kesmas. Dengan demikian, UPT Kesmas dapat
menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaruan
manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan sebutan Badan Layanan
Umum. Untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), ada tiga persyaratan yang harus
dipenuhi yaitu persyaratan substantif, teknis dan administratif.
Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, salah satu persyaratan
admnistratif yang harus dimiliki oleh UPT Kesmas yaitu adanya Pola Tata
Kelola.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
7
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
9. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Pegawai Non Pegawai
Negeri Sipil
10. Pegawai puskesmas adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Pegawai
Non Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Puskesmas.
8
15. Satuan Pengawas. Internal adalah perangkat Puskesmas yang bertugas
melakukan pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka
membantu Kepala Puskesmas untuk meningkatkan kinerja
pelayanan,keuangan dan social responsibility dalam menyelenggarakan
bisnis sehat.
16. Dokter adalah tenaga medis yang memiliki izin dan izin kompetensi
dibidang kedokteran yang terikat kerja dengan UPT Kesmas dan diberi
kewenangan untuk melakukan palayanan medis di UPT kesmas.
17. Tenaga Keperawatan adalah tenaga yang terdiri dari perawat dan
bidan.
18. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatanserta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan dibidang kesehatanyang untuk jenis tertentu
menemukan untuk melakukan upaya kesehatan.
19. Tata Kelola UPT Kesmas adalah peraturan dasar yang mengatur
tentang struktur organisasi, prosedur kerja, pengelompokan fungsi
yang logis dan pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas danindependensi.
21. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki
pemerintah daerah sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari
manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Landak maupun
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber
daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum.
22. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan
yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran
bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali.
9
lancar untuk memperoleh barang dan/atau jasa untuk keperluan
operasional.
33. Standar Pelayanan Minimal adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur
layanan minimal yang diberikan kepada masyarakat.
10
pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan.
37. Tarif adalah imbalan atas barang dan/atau jasa yang diberikan oleh
UPT Kesmas Ngabang termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi
dana, dapat bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian dari
biaya per unit layanan.
38. Remunerasi adalah suatu imbalan atas jasa yang dapat diberikan
kepada pejabat pengelola, dewan pengawas, dan pegawai.
BAB II
TATA KELOLA
Bagian kesatu
Identitas Puskesmas
Pasal 2
2) UPT Kesmas Ngabang terletak di jalan Affandi Rani Desa Hilir Tengah
11
Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.
12
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan perorangan.
c. Stilasi bentuk sebuah bangunan, melambangkan Puskesmas
sebagai tempat/wadah diberlakukannya semua prinsip dan upaya
dalam proses penyelenggaraan kesehatan.
Bagian kedua
VISI, MISI, NILAI-NILAI, FILOSOFI DAN MOTO
Pasal 3
Pasal 4
13
1) MISI adalah pernyataan mengenai apa yang akan dikerjakan, dan
sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang
ditetapkan, siapa yang akan mengerjakan dan siapa yang dilayani
sesuai dengan bidangnya
Pasal 5
1) NILAI adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa
yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga
bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang,
karena nilai dijadikan standar perilaku
14
memberikan informasi yang jelas dan tidak ada yang disembunyikan
kepada masyarakat, pimpinan dan pemerintah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
8) Yang dimaksud dengan kerja keras dalam ayat (2) huruf f adalah
memberi tidak ada waktu luang sedikitpun dalam jam kerja;
(semangat = pada saat bekerja tidak pernah mengeluh)
10) Yang dimaksud dengan kebersamaan dalam ayat (2) huruf h adalah
kerjasama dan saling membantu dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban
Pasal 6
Pasal 7
BAB III
KEDUDUKAN PUSKESMAS
Pasal 8
15
2) Desa Binaan UPT Kesmas Ngabang yaitu :
a) Desa Ambarang
b) Desa Engkadu
c) Desa Tebedak
d) Desa Hilir tengah
e) Desa Hilir kantor
f) Desa Raja
g) Desa Munggu
h) Desa Sei Keli
i) Desa Rasan
j) Desa Muun
3) UPT Kesmas Ngabang merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten Landak, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan
BAB IV
TUJUAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
16
Pasal 12
Pasal 13
17
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
BAB V
KEDUDUKAN PEMERINTAH DAERAH
Pasal 14
Pasal 15
18
Pasal 16
Pasal 17
19
5) Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
a) pelayanan pemeriksaan umum
b) pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d) pelayanan gawat darurat
e) pelayanan gizi yang bersifat UKP
f) pelayanan persalinan
g) pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan
pelayanan rawat inap
h) pelayanan kefarmasian
i) pelayanan laboratorium
20
BAB VII
DEWAN PENGAWAS
Bagian Kesatu
Pembentukan Dewan Pengawas
Pasal 18
(2) Dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah unit non
struktural yang bersifat independen.
(5) Anggota Dewan Pengawas dibentuk dengan Keputusan Bupati atas usul
Kepala UPT Kesmas Ngabang.
Pasal 19
21
b. mengikuti perkembangan kegiatan UPT Kesmas Ngabang dan
memberikan pendapat dan saran kepada Bupati mengenai setiap
masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan UPT Kesmas
Ngabang;
c. melaporkan kepada Bupati tentang kinerja UPT Kesmas Ngabang;
d. memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam
melaksanakan pengelolaan UPT Kesmas Ngabang;
e. melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan dan non
keuangan serta memberikan saran dan catatan penting untuk
ditindak lanjuti oleh pejabat pengelola UPT Kesmas Ngabang; dan
f. memonitor hasil evaluasi dan penilaian kinerja.
Pasal 20
(1) Anggota Dewan Pengawas berjumlah 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang
sesuai dengan nilai jumlah aset dan/atau omset UPT Kesmas Ngabang.
(2) Salah satu anggota Dewan Pengawas ditetapkan sebagai Ketua Dewan
Pengawas.
(4) Masa bakti Dewan Pengawas adalah paling lama 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang lagi untuk 1 (satu) periode masa jabatan
22
berikutnya.
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
23
(5) Pemberhentian anggota Dewan Pengawas sebelum waktunya
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), apabila:
a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
b. tidak melaksanakan ketentuan perundang-undangan;
c. terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD RSUD Landak; atau
d. dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan tindak pidana
dan/atau kesalahan yang berkaitan dengan tugasnya
melaksanakan pengawasan atas BLUD RSUD Landak.
Pasal 25
BAB VII
PEJABAT PENGELOLA PUSKESMAS
Bagian Kesatu
Komposisi Pengelola Puskesmas
Pasal 26
(1) Pejabat pengelola UPT Kesmas Ngabang adalah Kepala UPT Kesmas
Ngabang yang bertanggung jawab terhadap kinerja operasional UPT
Kesmas Ngabang, terdiri dari:
a. Kepala UPT Kesmas Ngabang;
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Selanjutnya disebut Kasubbag TU;
c. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat
d. Penanggungjawab UKM Pengembangan Membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan Puskesmas
e. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
f. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
24
(2) Pejabat pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri
dari/berasal dari PNS dan/atau tenaga profesional Non PNS sesuai
dengan kebutuhan.
(3) Pejabat pengelola yang berasal dari tenaga profesional non PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dipekerjakan secara tetap
atau berdasarkan kontrak dan dilakukan berdasarkan pada prinsip
efisiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.
(4) Kepala UPT Kesmas Ngabang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Huruf
a merupakan pimpinan UPT Kesmas Ngabang.
Pasal 27
25
d. pelayanan kesehatan olahraga
e. pelayanan kesehatan indera
f. pelayanan kesehatan lansia
g. pelayanan kesehatan kerja
h. pelayanan kesehatan lainnya
Pasal 28
Pasal 29
26
(1) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat pengelola
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
(3) Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD RSUD Landak dapat berasal dari
Pegawai Negeri Sipil dan/atau Non Pegawai Negeri Sipil yang profesional
sesuai dengan kebutuhan.
(4) Pejabat Pengelola dan Pegawai UPT Kesmas Ngabang yang berasal dari
Non Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat
dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak.
Pasal 30
Bagian Ketiga
Persyaratan Pejabat Pengelola
27
Pasal 31
Syarat untuk dapat diangkat menjadi Kepala UPT Kesmas Ngabang, adalah:
a. Tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan minimal diploma tiga
b. masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun
c. berkelakuan baik dan memiliki dedikasi untuk mengembangkan usaha
guna kemandirian rumah sakit; dan
d. memenuhi syarat administrasi kepegawaian dan kualifikasi jabatan.
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
28
pengalaman dibidang pelayanan rumah sakit;
b. berkelakuan baik dan memiliki dedikasi untuk pengembangan rumah
sakit;
c. memenuhi syarat administrasi kepegawaian dan kualifikasi jabatan;
dan diutamakan mempunyai latar belakang pendidikan paling rendah
Diploma Tiga (D-III) dibidang kesehatan dan pengalaman dibidang
Kesehatan.
Pasal 35
Pasal 36
Bagian Keempat
Pemberhentian Pejabat Pengelola dan Pegawai
Pasal 37
29
c. tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik;
d. melanggar kebijakan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah
ditetapkan;
e. mengundurkan diri karena alasan yang patut; dan/atau
f. terlibat dalam suatu perbuatan yang melanggar hukum.
Bagian Kelima
Tugas, Kewajiban dan Fungsi Pejabat Pengelola
Pasal 38
30
(3) Kasubbag TU sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh Pejabat/Staf
yang berkaitan dibidangnya masing-masing.
31
(9) Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorium sebagaimana
dimaksud ayat (8) dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
dibantu oleh Pejabat/Staf yang melaksanakan fungsi teknis
dibidangnya masing-masing.
Pasal 39
(2) Kepala UPT Kesmas Ngabang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
apabila berasal dari Non PNS, maka pejabat keuangan wajib berasal
dari PNS yang merupakan pejabat pengguna anggaran/barang daerah.
Bagian Kedua
Pengangkatan Pejabat Pengelola
Pasal 44
Pasal 45
32
Pejabat pengelola diangkat dan diberhentikan dengan ........................
Pasal 46
Bagian Ketiga
Persyaratan Pejabat Pengelola
Pasal 47
Bagian Keempat
Tugas dan Kewajiban Pimpinan Puskesmas
Pasal 48
Bagian Kelima
Tanggungjawab Pejabat Pengelola
Pasal 49
Bagian Keenam
Hak-Hak Pejabat Pengelola
Pasal 50
Bagian Ketujuh
Larangan Merangkap Jabatan
33
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
Pasal 54
BAB VIII
KELOMPOK FUNGSI
Bagian Pertama
Fungsi Pelayanan
Pasal 55
34
(3) Struktur organisasi Puskesmas sebagaimana tercantum dalam
lampiran merupakan bagian tak terpisahkan dari .................................
Pasal 56
......................
Bagian Kedua
Fungsi Pendukung
Paragraf 1
Satuan Pengawas Intern
Pasal 57
Pasal 58
Pasal 59
Paragraf 2
Komite-Komite
Pasal 60
Pasal 61
35
3. dst
Pasal 62
Pasal 63
Paragraf 3
……………………………………
BAB IX
PROSEDUR KERJA
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
Pasal 67
Pasal 68
Setiap laporan yang diterima oleh setiap pimpinan satuan organisasi dari
bawahan wajib diolah dan dipergunakan ......................................
36
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
BAB X
DEESELONISASI
Pasal 72
BAB XI
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 73
........................................
BAB XII
REMUNERASI
Pasal 74
...............................
BAB XIII
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
37
Pasal 75
..................................................
BAB XIV
TARIF LAYANAN
Pasal 76
.............................................
BAB XV
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pasal 77
..............................................
BAB XVI
PEMBINAAN,PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 78
....................................................
BAB XVII
EVALUASI DAN PENILAIAN KERJA
Pasal 79
...........................................
BUKU 3
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BYLAWS)
BAB XVIII
Pasal 80
38
BAB XIX
PENGANGKATAN STAF MEDIS DAN PENGANGKATAN KEMBALI
Pasal 81
Pasal 82
Untuk dapat bergabung dengan Puskesmas sebagai staf medis maka dokter
(baik dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi maupun dokter gigi spesialis)
harus………..,
Pasal 83
Pasal 84
Lama masa kerja sebagai staf medis Puskesmas adalah sebagai berikut:
BAB XX
KATAGORI STAF MEDIS
Pasal 85
BAB XXI
KEWENANGAN KLINIS
Pasal 86
(1) Setiap dokter atau dokter gigi yang diterima sebagai staf medis Puskesmas
diberikan……….
39
(2) Penentuan kewenangan klinis didasarkan
(3) Dalam menentukan kewenangan klinik maka Komite Medis dapat meminta
konfirmasi atau pendapat kepada Kolegium yang terkait tentang
Pasal 87
Pasal 88
(1) Dalam hal staf medis menghendaki agar kewenangan klinisnya diperluas
maka staf medis yang bersangkutan harus……………..
(2) Pimpinan Puskesmas berwenang mengabulkan atau menolak
permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setelah…………
(3) Setiap permohonan perluasan kewenangan klinik yang dikabulkan atau
ditolak harus dituangkan dalam
Pasal 89
Pasal 90
BAB XXII
PEMBINAAN
Pasal 91
Dalam hal staf medis oleh peer group dinilai kurang mampu atau melakukan
tindakan klinik yang tidak lazim ketika melaksanakan kewenangan kliniknya
maka .........................
Pasal 92
40
(4) Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) bersifat final.
BAB XXIII
ORGANISASI STAF MEDIS DAN KOMITE MEDIS
Bagian 1
Organisasi Staf Medis
Pasal 93
Semua dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang
melaksanakan praktik kedokteran di Puskesmas, termasuk unit-unit
pelayanan yang melakukan kerjasama operasional dengan rumah sakit, wajib
menjadi ......................
Pasal 94
(1) Dalam melaksanakan tugas maka staf medis dikelompokkan sesuai bidang
(2) Setiap kelompok staf medis minimal terdiri atas 2 (dua) orang dokter
dengan.......................
(3) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak
dapat dipenuhi maka dapat dibentuk kelompok staf medis yang terdiri
atas.................
Pasal 95
Bagian 2
Komite Medis
Pasal 96
Pasal 97
Pasal 98
41
Pasal 99
Pasal 100
Pasal 101
Pasal 102
Pasal 103
Pasal 104
Pasal 105
BAB XXIV
RAPAT
Rapat Komite
Pasal 106
............................................................................
BAB XXV
KERAHASIAAN DAN INFORMASI MEDIS
42
Pasal 107
.....................................................................
Pasal 108
.....................................................................
BAB XXVI
PENGAWASAN
Pasal 109
Dalam hal staf medik diduga melakukan layanan klinik di bawah standar
maka .............
Pasal 110
Pasal 111
Tatalaksana persidangan
……………………………………………………………………..
Pasal 112
Pasal 113
BAB XXVII
SANKSI
Pasal 114
Staf medik Puskesmas, baik yang berstatus sebagai organik ataupun mitra,
yang melakukan pelanggaran terhadap
Pasal 115
43
Pemberian sanksi dilakukan oleh
BUKU 4
KETENTUAN PENUTUP
(1) Dengan berlakunya peraturan ini maka peraturan yang mengatur tentang Tata
Kelola Puskesmas X yang berlaku sebelum berlakunya peraturan ini,
dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Peraturan teknis yang berlaku sebelum peraturan ini berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tetap berlaku.
(3) Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di ....................,
Tanggal ...................... 2008
BUPATI X,
UNTUNG MOELYONO
Diundangkan di ..............
pada tanggal ..........................
SEKRETARIS DAERAH X,
.............................................
44