Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

Nomor : 032 / PT.RSBT/SK-1300/19.UM


Tanggal : 10 Mei 2019
Tentang : Panduan Pemberian Informasi dan Rencana Pengobatan

BAB I
DEFINISI

Informasi adalah suatu penjelasan yang diberikan dari petugas kepada seseorang
sehingga dapat mengerti dan memahami isi dari informasi tersebut sehingga
akhirnya dapat mengambil keputusan.

Rencana Pengobatan adalah informasi segala sesuatu terkait upaya pengelolaan


pasien yang diberikan oleh petugas yang meliputi diagnosa, tindakan yang akan
dilakukan, alternatif lain dan risikonya serta dokter yang menangani.

Dokter Penanggung Jawab Pasien adalah dokter yang bertugas mengelola asuhan
medis pada pasien.

Alternatif Pengobatan adalah upaya pengobatan yang bisa dilakukan diluar rencana
pengobatan yang sudah ada.

Maksud dan Tujuan

Agar pasien dan keluarganya dapat berpartisipasi dalam membuat keputusan,


mereka mendapat informasi tentang kondisi medis, setelah dilakukan asesmen,
termasuk diagnosis pasti dan rencana asuhan. Pasien serta keluarga mengerti hal
yang harus diputuskan tentang asuhan dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam
membuat keputusan. Sebagai tambahan, pasien serta keluarga harus mengerti
tentang proses asuhan, tes pemeriksaan, prosedur, dan tindakan yang harus
mendapat persetujuan (consent) dari mereka.

Selama dalam proses asuhan, pasien juga berhak untuk mendapat penjelasan
tentang hasil pengobatan/tindakan termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga.
Pasien serta keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi ini dan berhak
mengetahui siapa dokter yang bertanggungjawab untuk melayaninya yang akan
memberitahu hasil asesmen dan pengobatan/tindakan.
Terkadang beberapa pasien tidak ingin mengetahui diagnosis penyakitnya atau
berpartisipasi dalam membuat keputusan terkait asuhannya, tetapi mereka diberi
kesempatan dan dapat memilih berpartisipasi melalui anggota keluarga, teman, atau
pengganti keluarga. Bagi pasien harus jelas siapa DPJP yang akan memberi
informasi tentang kondisi medik, asuhan, tindakan, dan hasil termasuk kejadian yang
tidak terduga dan lain sebagainya.

Anggota staf menjelaskan setiap tindakan atau prosedur yang diusulkan kepada
pasien dan keluarga.

Informasi yang diberikan memuat elemen

a) diagnosis ( diagnosis kerja dan diagnosis banding ) dan dasar diagnosis;

b) kondisi pasien;

c) tindakan yang diusulkan;

d) tata cara dan tujuan tindakan;

e) manfaat dan risiko tindakan;

f) nama orang mengerjakan tindakan;

g) kemungkinan alternative dari tindakan;

h) prognosis dari tindakan;

i) kemungkinan dari hasil yang tidak terduga;

j) Kemungkinan hasil bila tidak dilakukan tindakan.

Staf klinis juga memberitahu pasien, nama dokter, atau professional pemberi asuhan
(PPA) lainnya sebagai penanggung jawab asuhan pasien yang diberi izin melakukan
tindakan dan prosedur. Sering, pasien bertanya tentang kompetensi, pengalaman,
jangka waktu bekerja di rumah sakit, dan sebagainya dari para DPJP serta PPA
lainnya. Rumah sakit harus menetapkan proses untuk menjawab jika pasien minta
tambahan informasi tentang DPJP dan perawat penanggung jawab asuhan (PPJA)
mereka.
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Pemberi Informasi
Pemberian informasi dan rencana pengobatan dilakukan oleh :
1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
2. Perawat atau bidan yang mengetahui rencana pengobatan
B. Materi Informasi
Materi informasi dan rencana pengobatan meliputi :
1. Kondisi Pasien
2. Usulan Pengobatan
3. Nama individu yang memberikan pengobatan
4. Potensi manfaat dan kekurangannya
5. Kemungkinan alternatif pengobatan
6. Kemungkinan keberhasilan
7. Kemungkinan timbulnya masalah selama masa pemulihan
8. Kemungkinan yang terjadi apabila tidak diobati.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Petugas pemberi informasi menyiapkan materi informasi dan formulir


pemberian informasi dan rencana pengobatan.
2. Petugas memanggil/menemui pasien dan atau keluarganya dengan
memperhatikan rahasia dan privasi pasien.
3. Petugas memulai dengan memperkenalkan diri dan atau menyampaikan
nama dokter yang akan merawat pasien.
4. Petugas memberikan informasi dan rencana pengobatan dengan jelas dan
bahasa yang dimengerti oleh pasien dan atau keluarganya.
5. Petugas pemberi informasi memberikan kesempatan pada pasien dan atau
keluarganya untuk berfikir dan bertanya terkait informasi yang diberikan.
6. Petugas pemberi informasi mempersilahkan pada pasien dan atau keluarga
untuk memberikan persetujuan terhadap informasi yang diberikan di formulir
pemberian informasi dan rencana pengobatan.
BAB IV
DOKUMENTASI

Formulir Pemberian Informasi dan Rencana Pengobatan di simpan dalam


berkas rekam medis pasien

RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA


Direktur,

dr. ZAINAL ARPAN


NIK : 20142029

Anda mungkin juga menyukai