PENDAHULUAN
Tangan adalah bagian tubuh yang memiliki peran penting dalam melakukan berbagai
aktivitas dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan
maka kita akan kesulitan untuk beraktivitas. Salah satu penyakit maupun gangguan yang dapat
timbul di tangan adalah De Quervain Syndrome.
Saat ini angka kejadian di USA untuk penyakit ini relatif, terutama diantara orang-orang
menunjukkan aktifitas yang menggunakan tangan berulang-ulang, seperti pekerja pemasangan
bagian-bagian mesin tertentu dan sekretaris.Mortalitas tidak berhubungan dengan kondisi
penyakit ini.Beberapa morbiditas yang dilaporkan mungkin terjadi pada pasien dengan riwayat
nyeri progresif dimana berhubungan dengan aktivitas yang memerlukan penggunaan tangan yang
terkena.De Quervain Syndrome lebih banyak diderita oleh orang dewasa dibanding pada anak-
anak.
De Quervain syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus
akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abductor polisis longus dan ekstensor polisis
brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut
Beberapa penyebab De Quervain Syndrome adalah idiopatik atau tidak diketahui, tetapi
penggunaan sendi yang berlebihan atau overuse (terutama pada ibu jari) sering memunculkan De
Quervain Syndrome. Kebanyakan penyebab lain adalah pemakaian otot yang berlebihan,
umumnya terjadi di sekitar pergelangan tangan, misalnya terlalu banyak menulis, mengetik,
pekerjaan seperti mengrajin, dan sebagainya yang dapat memicu peradangan Gejala dan keluhan
yang dapat ditimbulkan oleh sindrom ini antara lain rasa nyeri saat menggerakkan pergelangan
tangan, timbul bengkak sekitar pergelangan tangan, spasme m.abdductor policis longus dan
m.ekstensor policis brevis, serta ada nyeri tekan sekitar processus styloideus radii.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DE QUERVAIN SYNDROME
Gejala dan keluhan yang dapat ditimbulkan oleh sindrom ini antara lain rasa nyeri saat
menggerakkan pergelangan tangan, timbul bengkak sekitar pergelangan tangan, spasme
m.abdductor policis longus dan m.ekstensor policis brevis, serta ada nyeri tekan sekitar
processus styloideus radii.
D. PEMERIKSAAN KLINIS
Pada De Quervain Syndrome, dapat dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah benar
terjadi suatu abnormalitas pada jaringan tendon di sekitar tendon ibu jari.
Finkelstein’s test:
Mengepalkan tangannya selama 30 detik dimana ibu jari diliputi oleh jari-jari lainnya.
Kemudian dilakukan ulnar deviasi plus ekstensi( ditekut dan ditarik). Positif apabila timb ul nyeri
saat dilakukan pemeriksaan diatas.
F. PENATALAKSANAAN
Pada kasus de quervain syndrome, terapi yang dilakukan adalah mengurangi
aktivitas fisik dari sisi anggita badan yang sakit. Selain itu dapat menggunakan cold
therapy wrap, pada pergelangan tangan yang sakit. cold therapy wrap merupakan wrap
yang digunakan untuk membebat pergelangan tangan yang meradang dengan tujuan
untuk meredakan inflamasi yang terjadi pada pergelangan tangan dengan efek dingin
yang dihasilkan.
Selain itu dilakukan juga fisioterapi yaitu TENS (Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation) yaitu terapi stimulasi saraf dengan menggunakan listrik. TENS dapat pula
mengurangi rasa nyeri pada penerapannya. Terdapat dua teori bagaimana TENS dapat
mengurangi rasa nyeri pada pasien. Pertama TENS mneghasilkan rasa geli dari elektroda
yang dihasilkan lalu disalurkan melalui elektroda yang tertempel pada area yang terasa
nyeri. Rasa geli inilah yang mempengaruhi saraf-saraf dan memutus sinyal nyeri tersebut
sehingga pasien merasakan nyerinya berkurang. Teori kedua adalah stimulasi listrik saraf
dapat membantu tubuh untuk memproduksi obat penghilang rasa sakit alami yang disebut
endorfin, yang dapat menghalangi persepsi nyeri.
Selain itu, perlu juga dilakukan fisioterapi dengan melakukan latihan pada area
pergelangan tangan supaya tidak terjadi resiko kekambuhan di kedepannya. Latihan yang
dilakukan bisa seperti opposition stretch yaitu menggerakkan ibu jari adduksi-abduksi.
Bisa juga dengan cara wrist flexion-extension dengan diberi beban dahulu. Serta masih
banyak fisioterapi dengan latihan menggerakkan atau senam di area pergelangan tangan.
G. PROGNOSIS
Prognosis penyakit ini umumnya baik. Pada kasus-kasus dini, biasanya berespon
dengan baik pada terapi konservatif. Sedangkan pada kasus-kasus lanjut dan tidak
memberikan respon yang baik dengan terapi konservatif, dilakukan tindakan bedah untuk
dekompresi pada kompartemen dorsal pertama dari pergelangan tangan. Umumnya
berlangsung dengan baik, morbiditas dapat terjadi jika terjadi komplikasi pasca operasi
misalnya adhesi tendo atau subluksasi volar tendon.
BAB III
KESIMPULAN
De quervain syndrome dapat terjadi pada semua orang yang berkerja terlalu sering
menggunakan area tangan, terutama ibu jari. Namun, syndrome ini bisa dihindari dengan selalu
melakukan peregangan pada area tangan supaya tidak terjadi inflamasi dan tendo disekitar area
tangan menjadi lebih rileks ketika akan dilakukan aktivitas.
De quervain syndrome bukan penyakit ang berbahaya, namun dapat menggangu aktivitas
sehari-hari. Terapi dari sindrom ini adalah fisioterapi dengan TENS ataupun dengan cold
therapy wrap. Selain itu dapat juga dilakukan senam untuk melemaskan otot dan tendo pada
sekitar pergelangan tangan agar otot dan tendo menjadi rileks dan siap digunakan untuk
aktivitas yang berat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahuja NK, Chung KC. Fritz de Quervain, MD (1868-1940): Stenosing tendovaginitis at
the radial styloidprocess. J Hand Surg Am. 2004 Nov;29(6):1164-70.