Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Pertama,Promotif (HealthPromotion) digunakan untuk peningkatan derajat
kesehatan melalui kegiatan yang bersifat pemasaran program kesehatan agar program
tersebut bisa diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat.Kedua,Preventif, termasuk
didalamnya specific precaution atau pencegahan khusus. Ketiga,Kuratif, untuk
pelayanan di tingkat puskesmas lebih diarahkan kepada Diagnosis dini dan Pengobatan
yang tepat atau Early Diagnosis andPrompt Treatment. Pada kasus kasus yang
memerlukan penanganan lebih lanjutsehingga diperlukan rujukan kasus ke tingkat
yang lebih tinggi, dilakukan pendekatan yang ke empat yaitu pembatasan kecacatan
atau Disability Limitation.Apabila keempat program itu dapat dilaksanakan secara
terpadu dan terintegrasi, maka unit pelayanan itu telah melaksanakan Pelayanan
Kesehatan secara menyeluruh atau Comprehensive.
Upaya yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib
dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya
kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakan
global dan nasional.Yang termasuk di dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta
Pengobatan.
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan
ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten dengan mempertimbangkan masukan
dari masyarakat, apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakannya tetapi telah
menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten wajib

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 1


menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain : Upaya
Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga , Upaya Kesehatan Kerja, Upaya
Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Upaya
Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan
Masyarakat dan lain sebagainya. Upaya pelayanan Laboratorium / radiologi dan upaya
pencatatan dan pelaporan tidak termasuk kedalam pilihan karena merupakan pelayanan
penunjang dari setiap upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
Puskesmas.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelayanan kesehatan
terdepan atau pioner yang ada di wilayah kerjanya. Puskesmas berfungsi sebagai Pusat
Pembangunan Kesehatan, Pusat Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam bidang
kesehatan serta berperan sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas melaksanakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam wilayah
tertentu. Puskesmas jika ditinjau dari pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peran
dan kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak Sistem Pelayanan Kesehatan
di Indonesia yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan di
tingkat pertama.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal diperlukan suatu
sistem manajemen Puskesmas yang tepat. Salah satu fungsi penting dari manajemen
Puskesmas adalah fungsi perencanan yang merupakan langkah awal dari proses
manajemen disamping fungsi lainya seperti pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan dan lain – lain.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagai salah satu pelaku pembangunan
kesehatan, Puskesmas Wanasari Kabupaten Brebes perlu menyusun Rencana Strategis
(Renstra). Sejalan dengan hal tersebut, di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) menyusun rencana strategis (Renstra SKPD), yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang bersifat indikatif, sesuai
dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM).
Renstra Puskesmas Wanasari ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat
indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan
oleh Puskesmas Wanasari dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.
Penyusunan Renstra ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Brebes tahun 2012 - 2017, dengan menggunakan 4
pendekatan yaitu teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), danbawah-

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 2


atas (bottom-up).Selain itu, penyusunan Renstra ini juga berpedoman pada Renstra
Kementerian Kesehatan 2015 - 2019, Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
2013 -2018, serta Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes 2012 - 2017 utamanya
menyangkut program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan target yang harus
dicapai dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan secara nasional.
Renstra ini merupakan acuan bagi seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaksana
kesehatan serta perwujudan komitmen dari seluruh pelaksana tugas diPuskesmas
Wanasari untuk berusaha mencapai sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah
disepakati.

B. LANDASAN HUKUM
Adapun landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra Puskesmas
Wanasari ini diantaranya :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025;
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 3


13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/Per/V/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/SK/V/2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Brebes Tahun 2005-
2025;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Brebes Tahun
2012-2017.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Renstra ini dimaksudkan agar seluruh program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas Wanasari selama kurun waktu lima tahun ke depan
berjalan secara berkesinambungan dan terarah. Adapun tujuan dari Renstra ini adalah :
1. Sebagai pedoman/acuan resmi bagi Puskesmas Wanasari dalam perencanaan
program dan kegiatan pembangunan;
2. Menyediakan tolok ukur kinerja untuk mengevaluasi kinerja pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Wanasari.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan Renstra SKPD ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB ini memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Renstra yang
memberikan detail dasar pemikiran dan dasar hukum penyusunannya serta
hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya. PadaBAB ini juga dijelaskan
mengenai maksud dan tujuan, serta sistematika penulisannya.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS WANASARI
KABUPATEN BREBES
BAB ini menguraikan gambaran umum, tugas pokok dan fungsi, struktur
organisasi PuskesmasWanasari Kabupaten Brebes, sumber daya yang dimiliki,
capaian kinerja periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan PuskesmasWanasari Kabupaten Brebes.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 4


Pada BAB ini dijelaskan tentang identifikasi permasalahan yang muncul
berkaitan dengan tugas dan fungsi pelayanan PuskesmasWanasari Kabupaten
Brebes.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN


BAB ini berisikan tentang rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Puskesmas
Wanasari Kabupaten Brebes, serta strategi dan kebijakan yang diambil dalam
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
BAB V RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN
PENDANAAN INDIKATIF
Pada BAB ini berisikan tentang perumusan rencana program kegiatan, indikator
kinerja Puskesmas dan pendanaan indikatif yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai Puskesmas Wanasari dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
BAB VI PENUTUP

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 5


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
PUSKESMAS WANASARI KABUPATENBREBES
A. GAMBARAN UMUM
1. Keadaan Wilayah
Lokasi Puskesmas Wanasari berada di Desa Wanasari Kecamatan Brebes,
tepatnya bagian paling selatan dan timur dari wilayah Kecamatan Brebes, dengan
keadaan :
a. Luas wilayah : 33,37 km2
b. Jarak ke pusat kota Brebes : 10 km dengan waktu tempuh ± 30 menit
(menggunakan kendaraanroda 2 dan 4)
Puskesmas Wanasari terletak di jalan pantai utara pulau jawa yang
berdasarkan topografi berada di ketinggian ± 3 meter diatas permukaan laut dan
berdasarkan letak geografis Puskesmas Wanasari adalah tambak dan sebagian
daerah pertanian. Dengan batas-batas wilayah kerja sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Laut jawa
b. Sebelah Selatan : Wilayah Puskesmas Sidamulya
c. Sebelah Timur : Kecamatan Brebes
d. Sebelah Barat : Kecamatan Bulakamba
Wilayah kerja Puskesmas Wanasari terdiri dari 7 Desa, yaitu: Pesantunan,
Klampok, Keboledan, Kupu, Dumeling, Kertabesuki, dan Sawojajar. Luas wilayah
tiap Desa, jumlah RT/RW dan sebagainya bisa dilihat pada tabel berikut ini :
No Desa Luas Jarak dan Jumlah Jumlah
(Km2) Waktu tempuh RT/RW Rumah
ke Puskesmas
(mnt)
1. Pesantunan 2.58 25 66/10 2735
2. Klampok 3.91 10 82/8 2374
3. Keboledan 1.45 15 32/3 1248
4. Kupu 2.33 20 35/5 1436
5. Dumeling 2.55 30 41/6 1288
6. Kertabesuki 1.81 30 18/3 821
7. Sawojajar 20.93 40 53/10 2180

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 6


2. Demografi
Wilayah Puskesmas Wanasarimencakup pelayanan keseluruhan jumlah
penduduk sebanyak 72.409 jiwa, terdiri dari laki – laki 37.185jiwa, perempuan
35224jiwa. Kepadatan penduduk 2.036 jiwa/Km2. Sebagian besar penduduk
kecamatan Wanasari adalah bekerja dibidang pertanian, baik sebagai pemilik dan
penggarap tanah, maupun hanya sebagai penggarap tanah.

a. Karakteristik jumlah penduduk


o Jumlah Bayi : 1.275 orang
o Jumlah Balita : 4.705 orang
o Jumlah Ibu Hamil : 1.416 orang
o Jumlah Ibu Bersalin : 1.351 orang
o Jumlah PUS : 12.938orang
o SD/MI Kelas I : 7.635 orang
o SMP/MTs Kelas I : 3.146 orang
o SMA/MA Kelas I : 420 orang

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 7


3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Jumlah kader aktif dan UKBM tiap-tiap Desa di wilayah Puskesmas
Wanasari yang terdiri dari : Posyandu, Posyandu Lansia dan Posbindu bisa dilihat
pada tabel berikut ini:
Jumlah Kader Posyandu
No Desa Posyandu Posbindu
Dilatih Aktif % Lansia
1. Pesantunan 55 54 98,18% 11 1
2. Klampok 60 60 100% 13 1
3. Keboledan 30 28 93,33% 6 1 1
4. Kupu 25 25 100% 5 1
5. Dumeling 35 28 80% 7 1
6. Kertabesuki 30 27 90% 6 1
7. Sawojajar 45 45 100% 10 1

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada pasal 4 dijelaskan bahwa Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
1. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Selain menyelenggarakan fungsi tersebut, Puskesmas dapat berfungsi sebagai
wahana pendidikan Tenaga Kesehatan, dimana ketentuan mengenai wahana
pendidikan Tenaga Kesehatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagai penyelenggara UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
1. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
4. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 8


5. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
6. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
7. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
9. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagai penyelenggara UKP di wilayah
kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
1. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
2. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
3. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat;
4. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
5. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
inter dan antar profesi;
6. melaksanakan rekam medis;
7. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
8. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
9. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
10. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.

C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Puskesmas Wanasari mengacu kepada Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang terdiri
atas:
1. Kepala Puskesmas;
2. Kepala sub bagian tata usaha;
3. Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
4. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
5. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan.

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 9


D. SUMBER DAYA
1. Pegawai
Jumlah pegawai Puskesmas Wanasari pada triwulan pertama tahun 2018
sebanyak 75 orang yang terdiri dari : PNS 39 orang ( 1 Orang sedang tugas
belajar), PTT 1 orang, BLUD 30 orang, K2 jumlah 2 orang dan tenaga kontrak 1
orang/dan harian lepas 2 orang.
Jenis pegawai Puskesmas Wanasari berdasarkan pendidikan adalah sebagai
berikut :
a. Dokter Umum : 4 orang (1 sedang tugas belajar)
b. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 2 orang
c. Bidan : 41 orang
d. Perawat : 6 orang
e. Perawat Gigi : 2 orang
f. Asisten Apoteker : 2 orang
g. Analis : 2 orang
h. Sanitarian : 1 orang
i. Ahli Gizi : 1 orang
j. Rekam medis : 0 orang
k. Sarjana umum (non kesehatan) : 0 orang
l. D3 (non kesehatan) : 2 orang
m. SLTA umum/sederajat : 6 orang
n. SLTP umum/sederajat : 2 orang
o. SD (Pekarya) : 4 orang
2. Jenis Pra sarana dan Sarana
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan, Puskesmas
WanasariKabupaten Brebes dilengkapi dengan berbagai fasilitas berupa prasarana
dan sarana sebagai berikut :

a. Prasarana
Jenis prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas Wanasaribisa dilihat pada
tabel berikut ini :
Kondisi
No Jenis Prasarana Jumlah
Baik Rusak
1 Puskesmas Induk 1 1 -
2 Pustu 2 2 -
3 Pos Kesehatan Desa 4 4
Jumlah 7 7 -

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 10


b. Sarana
Puskesmas Wanasari dilengkapi dengan berbagai sarana dengan jenis
dan jumlah seperti pada tabel di bawah ini :
Kondisi
No Jenis Sarana Jumlah
Baik Rusak
1 Mobil Pusling 1 unit 1 -
2 Mobil Ambulan 1 unit 1
2 Sepeda Motor 6 unit 4 2
3 Komputer PC 13 buah 12 1
4 LCD/TV Antrian 1 buah 1 -
5 Laptop 2 buah 6 6
6 LCD Viewer 1 buah 1 -
7 TV 4 buah 4 -
8 Printer 6 buah 10 7
9 Mesin Tik 2 buah 1 1
10 Genset 1 buah 1 -
11 Telepon 2buah 1 1
12 Sound Ruangan 1 unit 1 -

E. MASALAH KESEHATAN
1. Kematian Ibu
Kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Wanasaripernah terjadi pada
tahun 2016 sebanyak 3 kasus dengan penyebab eklampsia, sedangkan sejak tahun
2017 tidak ada kasus kematian ibu.
2. Kematian Bayi
Kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Wanasari disebabkan oleh
prematur, asfiksia, kejang demamdan kelainan kongenital. Dibawah merupakan
tabel kematian bayi di wilayah Puskesmas Wanasari tahun 2017 :
TAHUN 2017
No. DESA Kematian
Penyebab
bayi
1. Pesantunan 2 Gangg pencernaan (1), Prematur(1)
2. Klampok 5 Prematur (1), kejang (2), kecelakaan (1)
DBD (1)
3. Keboledan 9 Kel kongenital(1) Prematur (4) BBLR
(2) Infeksi otak (1) Anemia (1)
4. Kupu 2 Asfiksia (2)
5. Dumeling 4 Kejang (2) Asfiksia (1) Pengecilan otak
(1)
6. Kertabesuki 0 -
7. Sawojajar 6 Muntah (1) Diare (1) BBLR (1) DBD
(1) Panas (1) Down sindrom(1)
Jumlah 28

3. Kematian Balita

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 11


Kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Wanasari disebabkan oleh
pneumonia + kejang, kecelakaan, dbd dan diare dengan dehidrasi berat. Dibawah
merupakan tabel kematian balita di wilayah Puskesmas Wanasari tahun 2017 :
TAHUN 2017
No. DESA Kematian
Penyebab
balita
1 Pesantunan 0 -
2 Klampok 2 Kejang (2)
3 Keboledan 3 DBD (1) Anemia (1), Demam (1)
4 Kupu 1 Kecelakaan (1)
5 Dumeling 3 Kejang (2) Pengecilan otak (1)
6 Kertabesuki 1 Bronkopnemonia (1)
7 Sawojajar 1 Diare dehidrasi (1)
Jumlah 11

4. Distribusi 10 penyakit tertinggi (Usia 5-64 tahun)


Kode Jenis
No. Nama Penyakit Jumlah %
Penyakit
5875
1 J069 ISPA 35,33
2 J159 Myalgia 2055 12,3
Kelainan erupsi & perkembangan
3 K009 1542 9,2
gigi tidak spesifik
4 R51 Sakit kepala 1211 7,2
Influenza virus dg manifestasi
5 J118 klinis lain,virus tidak teridentifikasi 1129 6,7
Rhinitis Alergi dan Vasomotor
6 K297 Gastritis 1030 6,1
7 K041 Nekrosis/gangren pulpa 1029 6,1
8 K047 Abses periapikal 995 5,9
9 H103 Konjungtivitis akut 905 5,2
10 K040 Pulpitis 855 5,1
Jumlah 16.626 100

5. Kesehatan Lingkungan
Semua Desa di Wilayah Puskesmas Wanasari belum ada yang mencapai
100% ODF (open defecation free). Cakupan KK yang memiliki jamban keluarga
untuk masing-masing Desa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Jumlah Memiliki
No. DESA %
KK Jamban
1 Pesantunan 3.365 2.551 76
2 Klampok 3.797 2.643 70
3 Keboledan 1.890 1.525 81
4 Kupu 2.004 1.106 55
5 Dumeling 2.471 1.142 45
6 Kertabesuki 1.179 796 68
7 Sawojajar 2.461 1942 79
Jumlah 17.167 11.709 68

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 12


F. PENCAPAIAN KEGIATAN
Pencapaian atau cakupan kegiatan-kegiatan di Puskesmas Wanasari selama tahun
2017adalah sebagai berikut:
1. Cakupan upaya KIA
Kunjungan ANC masih belum mencapai target, bahkan DO ANC jauh
melebihi 5%. Untuk kunjungan bayi juga belum mencapai target.
Tahun 2017
No
Program Cakupan Target Kesenjangan
. Sasaran
(%) (%) (%)
1. Kunjungan K1 1436 111 100 +11
2. Kunjungan K4 1436 94,5 100 -5,5
3. DO ANC 16,5 <5 > 5%
4. Bulin Nakes 1370 102 100 +2
5. Komplikasi kebidanan ditangani 287 100 100 -
6. KunjunganKF1 1275 108 100 +8
7. Kunjungan KF3 1275 107 100 +8
8. DO PNC 1 <5 <5
9. Kunjungan Bayi 1275 80,6 100 -19,4
10. BBLR yg ditangani 3 100 100 -
11. Peserta KB Aktif 10836 84 100 -16

2. Program Keluarga Berencana


Pasangan usia subur (PUS) di wilayah Puskesmas Wanasari tahun 2017
adalah 12.938orang. Peserta KB yang menggunakan kontrasepsi sebanyak 10836
orang, sehingga caupan peserta KB Aktif mencapai 94,15%.
No Tahun 2017
Kontrasepsi
. Peserta Aktif Peserta Baru Cakupan (%)
1 IUD 456 183 4,9
2 Suntik 8383 721 70,1
3 Pil 1340 251 12,25
4 Implant 534 220 5,8
5 MOP 18 3 0,1
6. MOW 105 25 1,0
Jumlah 10836 1403 94,15

3. Promosi Kesehatan
Cakupan dari indikator promosi kesehatan berupa rumah tangga sehat, ASI
eksklusif, Posyandu Purnama/Mandiri dan Desa siaga aktif belum mencapai target.
Tahun 2017
Indikator Cakupan (%) Target (%) Kesenjangan
(%)
Rumah tangga sehat 50 55 -5
Bayi yang mendapat ASI 41,96 80 -38,04
eksklusif
Posyandu Purnama 80,7 65 +15,7
Posyandu Mandiri - - -
Penyuluhan Narkoba 100 100 -
Desa siaga aktif 0 25 -25

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 13


4. Cakupan Imunisasi
Cakupan imunisasi BCG, DPTHB1, Polio dan Campak semuanya sudah
mencapai target. Kasus drop out (DO) DPTHB dan Polio kurang dari 5%.
Tahun 2017
No. Cakupan Target
Jenis Immunisasi Kesenjangan (%)
(%) (%)
1 BCG 98,3 95 +3,3
2 DPT 1 97,9 95 +2,9
3 DPT 3 96,4 95 +1,4
4 DO DPT 1,5 <5 <5
5 POLIO 1 98,4 95 +3,4
6 POLIO 4 96,5 95 +1,5
7 DO Polio 1,9 <5 >5
6 CAMPAK 96,5 95 +1,5
7 HEPATITIS B 1 97,6 95 +2,6
8 HEPATITIS B 3 96,4 95 +1,4

5. Cakupan upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Cakupan pada indikator D/S, dan ASI eksklusif masih belum mencapai
target.
Tahun 2017
Indikator Cakupan Target
Kesenjangan (%)
(%) (%)
K/S 100 100 -
D/S 63,12 80 -16,88
N/D 88,45 70 -18,45
Fe 1 100 90 +10
Fe 3 94,5 80 +14,5
Dis. Vit A Bayi 100 90 +10,0
Dis. Vit A Balita 97,3 90 +7,3
Dis. Vit A Bufas 100 100 -
Balita BGM 2,30 5 -2,7
Gizi Buruk 0,39 5 -4,61
(Balita)
ASI Eksklusif 41,96 80 -0,40

6. Upaya Pengobatan
Kunjungan pasien tahun 2017 menurun apabila dibandingkan dengan tahun
2016. Kunjungan pasien terbanyak pada tahun 2016-2017 adalah pasien BPJS
Kunjungan
No. Pelayanan
Tahun 2016 Tahun 2017
1. Umum 10205 9550
2. BPJS 21364 21308
3. Luar Wilayah 1805 1691
Jumlah 33374 32549

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 14


Jumlah kunjungan pasien berdasarkan jenis pelayanan, yang terbanyak
adalah pelayanan pada Poli Umum diikuti oleh Poli KIA dan Poli Gigi.

No. Poli Pelayanan 2016 2017


1 Poli Umum 22100 20190
2 Poli Gigi 5234 6189
3 Poli KIA 4320 4134
4 Poli MTBS 1712 2036
Jumlah 33374 32549

7. Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular


Cakupan lima imunisasi dasar lengkap pada semua anak (UCI) di 6 Desa
telah melebihi target, sementara di 1 desa belum mencapai target yakni desa
kertabesuki namun secara kumulatif cakupan desa UCI sudah mencapai target.
Penemuan kasus TBC dengan BTA positif (CDR) juga belum mencapai target.
Tahun 2017
Indikator Cakupan Target Kesenjangan
(%) (%) (%)
Desa mengalami KLB yang ditangani < 24 Nihil 100 -
jam
Cakupan Universal Child Immunization
(UCI) 96,1 90 +6,1
- Desa Pesantunan 96,7 90 +6,7
- Desa Klampok 90,6 90 +0,6
- Desa Keboledan 96,2 90 +6,2
- Desa Kupu 93,5 90 +3,5
- Desa Dumeling 89,4 90 -0,6
- Desa Kertabesuki 98,5 90 +8,5
- Desa Sawojajar
Cakupan desa UCI 95,3 90 +5,3
Acute Flacid Paralysis (per 100.000 usia< Nihil - -
15 th)
Kesembuhan penderita TBC BTA (+) (cure 64 85 -21,0
rate )
Penemuan kasus TBC BTA positif (CDR) 19,2 70 -51,0
Cakupan pneumonia balita yang ditangani 80 100 -20
Kasus HIV – AIDS yang ditangani Nihil - -
Kasus Infeksi Menular Seksual yang diobati Nihil - -
Penderita DBD yang ditangani 100 100 -
CFR / angka kematian DBD 3 Nihil 3
Balita dengan diare yang ditangani 100 100 -
CFR / angka kematian diare Nihil - -
Penderita malaria yang diobati Nihil - -
Kasus filariasis yang ditangani Nihil - -

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 15


BAB III
ISU ISU STRATEGIS

A. KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Wanasari
terdapat beberapa kendala, antara lain :
1. Kendala Eksternal
a. Masih rendahnya kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
(ANC) terutama pemeriksaan K4 sehingga Drop Out ANC menjadi tinggi.
b. Masih rendahnya kunjungan balita ke Posyandu untuk imunisasi terutama
imunisasi DPT-HB 3 dan polio 4, sehingga DO imunisasi melebihi
5%.Cakupan desa UCI belum mencapai target.
c. Masih rendahnya kunjungan balita ke Posyandu yang mengakibatkan
kurang terpantaunya status gizi balita di desa secara keseluruhan. Hal ini
dapat berakibat adanya gizi kurang maupun gizi buruk yang tidak terdeteksi
dan tidak tertangani.
d. Perilaku masyarakat dan kesadaran masyarakat menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat ( PHBS ) dengan status ekonomi menengah ke bawah
masih rendah terutama kebiasaan cuci tangan dengan sabun, kebiasaan
merokok, pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan belum membudayanya
kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
e. Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan.
Pada beberapa desa di wilayah Puskesmas Wanasari masih rendahnya
keluarga yang memiliki jamban sehat dan pengelolaan limbah.
f. Masih adanya budaya / mitos / kepercayaan yang menghambat program
kesehatan misalnya persalinan tidak di sarana kesehatan, menolak
imunisasi, menolak menyusui eksklusif, pantang makanan tertentu baik bagi
ibuhamil maupun saat menyusui, pemberian makanan tambahan
pendamping ASI yang tidak sesuai dengan umurnya.
g. Kesadaran sektor lain bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab
bersama bukan hanya tanggung jawab Puskesmas masih rendah sehingga
dukungan terhadap pembangunan kesehatan sangat kurang.
h. Masih sulitnya mencari kader kesehatan yang dapat bekerja dengan
sungguh – sungguh dan rutin dan memahami tentang teknis pelaksanaan
posyandu sehingga pelaksanaan posyandu tidak efektif dan tidak optimal.

i. Kesadaran masyarakat terhadap pembiayaan jaminan pemeliharaan


kesehatan secara mandiri melalui dana sehat belum berkembang dengan

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 16


baik, masih rendahnya cakupan dana sehat di masyarakat. Pelaksanaan desa
siaga belum berjalan secara mandiri, masih terus mengandalkan Puskesmas
sebagai penggerak kegiatan.
j. Pembiayaan jaminan kesehatan (BPJS) banyak yang tidak tepat sasaran,
sehingga tidak dapat sepenuhnya diterimakan kepada masyarakat miskin.
2. Kendala Internal
a. Masih rendahnya kunjungan ibu nifas untuk pemeriksakan masa nifas
(PNC) terutama pemeriksaan KF3.
b. Masih rendahnya cakupan penemuan kasus TBC BTA positif (CDR).
c. Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang kurang mendukung serta
jumlah tenaga administrasi belum terpenuhi sehingga masih banyaknya
rangkap tugas.
d. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program kegiatan belum jelas
sehingga belum terlaksana dengan baik dan laporan kegiatan belum
menghasilkan data yang akurat. Contoh : Upaya Kesehata Usila, Upaya
Kesehatan Remaja, Upaya Kesehatan Kerja.
e. Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung manajemen kesehatan
masih belum optimal terutama akses informasi, ketepatan, akurasi,
kelengkapan yang berkaitan dengan lintas sektor.

B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan kesehatan yaitu :
1) Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa
fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, ayat (2)
menyebutkan bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dantidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, ayat (3) Negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan umum yang
layak. Berkaitan dengan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut
selanjutnya dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) pasal 14 ayat (1)
menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap mendaftarkan
penerima bantuan iuran sebagai peserta kepada badan Penyelenggara
Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa penerima bantuan iuran sebagaimana
dimaksud ayat (1) adalah fakir miskin dan orang tidak mampu.
Peraturan perundangan tersebut merupakan peluang untuk
mengembangkan sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan.
2) Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah Daerah
terhadap bidang kesehatan yaitu : Undang-Undang Nomor 32 Tahun

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 17


2004 tentang pemerintah Daerah pasal 13 ayat (1) e, yang menyebutkan
bahwa penanganan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib
yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah terutama pasal 2 ayat (3), bahwa
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah
merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan
penyelenggaraan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas
Pembantuan. Kemudian dalam pelaksanaan kedua undang-undang
tersebut dijabarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun
2005 tentang Dana Perimbangan.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat sebagai acuan dalam penyelenggaraan Puskesmas dalam
mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
c. Terdapat komitmen global, regional, nsional yang menyangkut masalah
kesehatan, mewajibkan pemerintah memberi perhatian terhadap pemecahan
masalah kesehatan. Pembangunan Millenium ( Millenium Development
Goals – MDGs) bertujuan mengatasi delapan tantangan utama
pembangunan, tiga diantaranya adalah masalah kesehatan yaitu (1)
penurunan angka kematian anak, (2) peningkatan kesehatan ibu dan (3)
Upaya menghentikan penyebaran terhadap penyakit (khususnya HIV/AIDS,
malaria, Tuberculosis dan penyakit lainnya). Komitmen global terhadap
dunia bebas penyakit polio. Badan Kesehatan Dunia (WHO,1988)
mencanangkan program eradikasi polio (The Global Polio Eradication
initiative). Komitmen pemerintah terhadap pembangunan kesehatan
diimplementasikan pada pelaksanaan pembangunan nasional dengan
menggunakan konsep paradigma sehat yang dicanangkan oleh Presiden RI
pada bulan Maret 1999 sebagai ”Gerakan Pembangunan yang Berwawasan
Kesehatan”. Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau
model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling
berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor
dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau
pemulihan kesehatan. Secara makro berarti bahwa pembangunan semua
sektor harus memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan minimal
memberikan sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan perilaku
sehat. Secara mikro berarti bahwa pembangunan kesehatan harus

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 18


menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif.

2. Peluang Internal
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang semakin baik dan mencukupi.
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang berjalan dengan baik sesuai dengan
perencanaan kegiatan baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya
kesehatan masyarakat.
c. Ketersediaan obat yang mencukupi baik dalam jenis dan jumlahnya.
d. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan pembangunan
keshatan baik melalui Pemerintah Kabupaten (APBD,Jamkesda), Pemerintah
Pusat (DAK, BOK, BPJS/Jampersal).
e. Keberadaan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) memberikan kemudahan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
f. Peningkatan pengelolaan manajemen Puskesmas agar penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan sesuai dengan visi, misi, terarah dan terukur.

C. RUMUSAN PERMASALAHAN

Dari hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di


Puskesmas, maka permasalahan yang dihadapi Puskesmas Wanasari adalah :
1. Meskipun selama tahun 2017 tidak ditemukan adanya kematian ibu di wilayah
Puskesmas Wanasari, namun masih tetap menjadi persoalan utama sebab
angka kematian ibu di tingkat Kabupaten Brebes masih sangat tinggi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kematian ibu lebih banyak disebabkan
oleh penyakit yang bukan akibat langsung kehamilan namun telah ada
sebelum kehamilan. Ini perlu mendapat perhatian bagi pemberi pelayanan
bagi ibu hamil terutama dalam penapisan resiko yang ada bukan saja yang
berkaitan langsung dengan kehamilannya namun juga terhadap penyakit
penyerta lainnya yang diderita. Permasalahan lain yang juga dapat berpotensi
menimbulkan kematian ibu adalah perilaku dari ibu maupun lingkungan
keluarganya yang seringkali menolak bila dibutuhkan rujukan baik selama
masa kehamilan, persalinan maupun nifas.
2. Angka kematian bayi dan balita menunjukkan adanya peningkatan. Tahun
2017 terdapat 28 kasus kematian bayi (penyebab kematian : asfiksi 2 kasus,
BBLR 1 kasus, BBLSR 1 kasus dan kelainan kongenital 1 kasus) dan
kematian balita 3 kasus (penyebab kematian : hidrisefalus, kejang +
pneumonia dan diare dengan dehidrasi berat, masing-masing 1 kasus).
3. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular masih
tinggi. Terutama kewaspadaan pada penduduk pendatang yang membawa

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 19


penyakit DBD, malaria, HIV/AIDS. Khusus untuk penyakit kusta masih
menjadi perhatian karena selalu masih ditemukan kasus baru pada tanggal 8
Mei 2017. Disisi lain angka kesakitan dan kematian pada beberapa penyakit
tidak menular dan degeneratif seperti DM, kardiovaskular dan kanker
cenderung mengalami peningkatan.
4. Kesadaran masyarakat khususnya ibu balita untuk menimbangkan anaknya ke
Posyandu masih rendah hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya kasus DO
imunisasi dan masih rendahnya cakupan D/S. Rendahnya cakupan tersebut
dapat berakibat angka kesakitan yang dapat dicegah oleh imunisasi akan
meningkat dan tidak terpantaunya status gizi balita secara keseluruhan yang
dapat berdampak adanya kasus balita dengan gizi buruk maupun gizi kurang
yang tidak terdeteksi dan tidak tertangani.
5. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat masih
rendah. Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban keluarga, cakupan
sarana pembuangan air limbah ( SPAL ) masih rendah.
6. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah.
Kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang
airbesar belum membudaya, kebiasaan merokok masih tinggi, perilaku
pemberian ASI eksklusif pada bayi masih rendah, kegiatan Pemberantasan
sarang Nyamuk secara berkala belum membudaya.
7. Sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan di masyarakat belum
berkembang, sebagian besar masyarakat belum memiliki jaminan kesehatan
diantaranya dana sehat melalui desa siaga belum mendapat dukungan seluruh
masyarakat. Masih ditemukannya pemberian jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin yang belum tepat sasaran.
8. Partisipasi / peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan masih
rendah diantaranya posyandu, PSN, pengembangan desa siaga belum
dilaksanakan secara mandiri masih bergantung pada Puskesmas. Motivasi
masyarakat sebagai kader posyandu masih sangat rendah, belum adanya
regenerasi kader posyandu.
9. Pelaksanaan upaya promosi kesehatan belum optimal terutama yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dikarenakan sarana media penyuluh
yang belum memadai sehingga kurang menarik minat masyarakat untuk
mengikuti kegiatan.
10. Sistem penganggaran belum optimal karena turunnya anggaran yang tidak
pada awal tahun sehingga menyulitkan dalam administrasi dan
kelengkapannya. Dalam penganggaran terkadang belum sepenuhnya sesuai
dengan prioritas program, ada beberapa program penting yang belum
teranggarkan sehingga tidak dapat terlaksana dengan baik.

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 20


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN

B. VISI :
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan
kedepan Puskesmas Wanasari diarahkan agar dapat berkarya secara produktif, inovatif,
antisipatif sebagai rujukan pelayanan kesehatan pertama masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan
mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah kesehatan ke
depan maka ditetapkanlah Visi Puskesmas Wanasari.
Visi Puskesmas Wanasari adalah : “Terwujudnya Masyarakat yang sehat
Mandiri”
C. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang menetapkan tujuan
organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya misi berarti membawa
organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh karyawan Puskesmas Wanasari
dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal institusi Puskesmas Wanasari dan
mengetahui program- program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan
datang.
Misi Puskesmas Wanasari tahun 2017-2022 adalah sebagai betrikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang adil merata dan terjangkau oleh
masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan
3. Pengembangan dan pembinaan kesehatan di masyarakat
4. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan melalui pendekatan keluarga.
5. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan menjalin kemitraan kepada pihak
terkait dalam pembangunan di bidang kesehatan.
C. TUJUAN
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas secara
umum adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 21


setinggi-tingginya.
Adapun tujuan khususnya adalah :
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit serta mencegah meluasnya
kejadian luar biasa ( KLB ).
2. Mengendalikan penyebaran penyakit menular melalui peningkatan kegiatan
surveilans.
3. Mengendalikan penyakit tidak menular dan masalah kesehatan lain di
masyarakat melalui peningkatan kegiatan promotif dan memberdayakan
pelayanan klinik konsultasi.
4. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan.
6. Meningkatkan kelembagaan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
7. Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan.
8. Meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya.
9. Meningkatkan kualitas tenaga yang ada di puskemas baik tenaga kesehatan
maupun tenaga lainnya.
10. Meningkatkan kesehatan anak sekolah dan remaja.
11. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
12. Melaksanakan upaya kesehatan gigi dan jiwa kepada masyarakat.
13. Meningkatkan status gizi pada bayi dan balita dengan meningkatkan cakupan
kunjungan posyandu.
14. Meningkatkan sistem manajemen pengelolaan obat dalam rangka pemenuhan
ketersediaan , mutu, jenis, jumlah obat dan perbekalan kesehatan.
15. Melaksanakan pengobatan rasional di sarana kesehatan.
16. Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi dan anak sekolah agar dapat
terbentuk kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I).
17. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat
sehingga tersedia data kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
D. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh Puskesmas Wanasari dalam jangka waktu dua tahun terakhir. Sasaran
merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran harus bersifat
spesifik, dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai. Berdasarkan hal
tersebut diatas, Pukesmas Wanasari Kabupaten Brebes menetapkan sasaran sebagai
berikut:

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 22


1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit serta KLB.
2. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat.
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam
rangka mengatasi masalah kesehatan.
4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat.
5. Terwujudnya manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan yang
baik.
6. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata terutama permasalahan kesehatan pada masyarakat miskin dan
masyarakat rentan.
7. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan di
Puskesmas melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan
pengembangan profesionalisme.
8. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan akurat untuk
pemanfaatan pengambilan keputusan.
9. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya
bagi masyarakat miskin dan rentan melalui BPJS/jampersal dan jamkesda.
10. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja .

E. STRATEGI :
1. Menguatkan aspek perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan program
dan administrasi di tingkat Puskesmas serta meningkatkan kerjasama lintas
sektor yang terkait.
2. Melaksanakan konsep pembangunan selalu mempertimbangkan dampak
kesehatan, melalui pendekatan kepada para pihak yang berkepentingan
(stakeholders) agar dalam pelaksanaanya mempertimbangkan dampak
kesehatan yang dapat ditimbulkanya.
3. Melaksanakan dan memperkuat program pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan melalui kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) dan Forum Kesehatan Desa (FKD).
4. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.
5. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui
kegiatan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat meliputi promosi
kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga termasuk KB, pengobatan dasar
serta upaya kesehatan masyarakat lainya sesuai kebutuhan.

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 23


6. Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan yang bermutu, merata dan
terjangkau melalui pelayanan rawat jalan di Puskesmas, PKD dan Puskesmas
Keliling.
7. Menciptakan suasana yang harmonis dan sejuk antar karyawan dan pimpinan
untuk menunjang semua program.

F. KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan bentuk program dan
kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Kebijakan tersebut adalah :
1. Peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan melalui peningkatan kesadaran
masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Peningkatan kualitas sanitasi dasar.
3. Peningkatan pembinaan sanitasi di TUPM, TTU dan institusi.
4. Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui pendampingan dalam
pengembangan UKBM dan desa siaga.
5. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
6. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada siswa
sekolah.
7. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat.
8. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada Puskesmas dan
jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
9. Perbaikan / rehabilitasi Puskesmas dan jaringannya.
10. Penerapan penggunaan obat rasional di sarana kesehatan.
11. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan pelayanan kesehatan
ibu dan anak.
12. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
13. Pendampingan persalinan oleh dua tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan.
14. Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemberian PMT, vitamin pada
balita, ibu hamil dan ibu nifas.
15. Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan keluarga dalam membiasakan
konsumsi aneka ragam makanan, pemantauan pertumbuhan balita, pemberian ASI
eksklusif, penggunaan garam yodium dan suplemen zat gizi.
16. Pencapaian UCI.
17. Peningkatan kegiatan surveilans sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular dan KLB.
18. Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui pertemuan di tingkat Kecamatan.

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 24


19. Peningkatan manajemen Puskesmas ( Perencenaan, Pelaksanaan, Penilaian /
Evaluasi ) dan kualitas informasi kesehatan.

G. MOTO
BISA (Berkomitmen, Ikhlas, Sopan, Akuntabel)

BAB V
RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
DAN PENDANAAN INDIKATIF

A. PROGRAM KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS


WANASARI
Program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Wanasari mengacu pada
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK//2004
dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/PER/V/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota, yaitu :
1. UPAYA KESEHATAN WAJIB
a. Upaya Promosi Kesehatan
1) Cakupan Rumah Tangga Sehat
a) Tahun 2017 : 70 %
b) Tahun 2021 : 90 %
2) Cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif
a) Tahun 2017 : 40%
b) Tahun 2021 : 75%
3) Cakupan Posyandu Purnama
a) Tahun 2017 : 40,07 %
b) Tahun 2021 : 60,02 %
4) Cakupan Posyandu Mandiri
a) Tahun 2017 : 3,82 %
b) Tahun 2021 : 7 %
5) Upaya penyuluhan P3 NAPZA / Narkoba oleh petugas kesehatan
6) Tersedianya honor kader posyandu selama 12 bulan
7) Cakupan desa siaga aktif
a) Tahun 2017 : 71 %
b) Tahun 2021 : 85 %
1. Upaya Kesehatan Lingkungan

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 25


1) Cakupan institusi yang dibina : 80 % tiap tahunnya.
2) Cakupan rumah sehat
a) Tahun 2017 : 63 %
b) Tahun 2021 : 90%
3) Cakupan kepemilikan jamban sehat
a) Tahun 2017 : 60 %
b) Tahun 2021 : 85 %
4) Cakupan penduduk yang memiliki akses jamban sehat
a) Tahun 2017 : 65 %
b) Tahun 2021 : 90 %
5) Cakupan Rumah yang mempunyai SPAL
a) Tahun 2017 : 60 %
b) Tahun 2021 : 90 %
6) Cakupan Kepemilikan sarana air bersih
a) Tahun 2017 : 79 %
b) Tahun 2021 : 85 %
7) Cakupan penduduk yang memiliki akses SAB yang berkualitas
a) Tahun 2017 : 81 %
b) Tahun 2021 : 86 %
8) Cakupan rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes
a) Tahun 2017 : 81,5 %
b) Tahun 2021 : 84 %
9) Cakupan Tempat umum yang memenuhi syarat
a) Tahun 2017 : 63 %
b) Tahun 2021 : 69,03 %
10) Cakupan TUPM yang memenuhi syarat kesehatan
a) Tahun 2017 : 79,04 %
b) Tahun 2021 : 83,97 %
11) Cakupan TP3 yang memenuhi syarat kesehatan
a) Tahun 2017 : 35 %
b) Tahun 2021 : 44 %
2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
1) Cakupan kunjungan ibu hamil K4
a) Tahun 2017 : 92 %
b) Tahun 2021 : 96 %
2) Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
a) Tahun 2017 : 94 %

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 26


b) Tahun 2021 : 96 %
3) Cakupan pelayanan nifas
a) Tahun 2017 : 94 %
b) Tahun 2021 : 96 %

4) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani


a) Tahun 2017 : 78 %
b) Tahun 2021 : 83 %
5) Cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk : 100 % tiap tahunnya
6) Cakupan kunjungan neonatus
a) Tahun 2017 : 98 %
b) Tahun 2021 : 100 %
7) Cakupan kunjungan bayi
a) Tahun 2017 : 95 %
b) Tahun 2021 : 99 %
8) Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang ditangani : 100 % tiap
tahunnya
9) Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah
a) Tahun 2017 : 77 %
b) Tahun 2021 : 82 %
10) Cakupan neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani
a) Tahun 2017 : 80 %
b) Tahun 2021 : 85 %
11) Cakupan peserta aktif KB
a) Tahun 2017 : 79 %
b) Tahun 2021 : 82 %
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1) Cakupan Balita yang datang dan ditimbang ( D/S )
a) Tahun 2017 : 75 %
b) Tahun 2021 : 90 %
2) Balita yang naik berat badannya (
N/D )
a) Tahun 2017 : 75 %
b) Tahun 2021 : 90 %
3) Balita bawah garis merah ( BGM )
a) Tahun 2017 : <5 %
b) Tahun 2021 : <2 %
4) Cakupan bayi ( 6 - 11 bln ) mendapat kapsul vitamin A 1 kali / tahun

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 27


a) Tahun 2017 : 95 %
b) Tahun 2021 : 100 %
5) Cakupan balita ( 12 – 59 bln ) mendapat kapsul vitamin A 2 kali / tahun
a) Tahun 2017: 95 %
b) Tahun 2021 : 100 %
6) Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
a) Tahun 2017 : 90 %
b) Tahun 2021 : 97 %
7) Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
a) Tahun 2017 : 90 %
b) Tahun 2021 : 95 %
8) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6 – 24 bln
BGM dari keluarga miskin : 100 % tiap tahunnya
9) Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat penanganan : 100 % tiap
tahunnya
10) Cakupan rumah tangga dengan garam yodium baik
a) Tahun 2017 : 80 %
b) Tahun 2021 : 95 %
11) Cakupan Keluarga sadar gizi
a) Tahun 2017 : 40 %
b) Tahun 2021 : 75 %
d. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
1) Desa / kelurahan UCI
a) Tahun 2016 : 75 %
b) Tahun 2021 : 100 %
2) Cakupan imunisasi dasar :
a) Cakupan BCG : 95 %
b) Cakupan DPT /HB3 : 95 %
c) Cakupan polio 4 : 95 %
d) Cakupan campak : 95 %
e) Cakupan HB 0 : 95 %
3) Cakupan TT2 pada ibu hamil : 95 %
4) Cakupan BIAS :
a) BIAS DT / TT : 100 %
b) BIAS campak : 100 %
5) Desa / kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam : 100 % tiap tahun
6) AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 28


a) Tahun 2017 : >1
b) Tahun 2021 : ≥ 2

7) Angka Penemuan kasus TBC BTA (+) ( CDR / Case Detection Rate )
a) Tahun 2017 : 72 %
b) Tahun 2021 : 80 %
8) Kesembuhan penderita TBC BTA (+)
a) Tahun 2017 : 88 %
b) Tahun 2021 : 90 %
9) Prevalensi penderita TB BTA (+)
a) Tahun 2017 : 81 / 100.000 penduduk
b) Tahun 2021 : 76 / 100.000 penduduk
10) Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani : 100 % setiap tahun
11) Kasus IMS yang diobati : 100 % setiap tahun
12) Incident rate DBD
a) Tahun 2017 : 20/100.000 penduduk
b) Tahun 2021 : <10 / 100.000 penduduk
13) Cakupan Penderita DBD yang ditangani : 100 % setiap tahun
14) Angka kematian DBD : < 1 % setiap tahun
15) Balita dengan diare yang ditangani : 100 % setiap tahun
16) Angka kematian diare : < 1 / 10.000 penderita setiap tahun
17) Klien mendapatkan penanganan HIV / AIDS 100 % setiap tahun
18) Penderita malaria yang diobati : 100 % setiap tahun
19) Prevalensi penderita kusta <1/10.000 setiap tahun
20) Penderita kusta yang selesai berobat ( RFT Rate ) : > 90 % setiap tahun
21) Kasus filariasis yang ditangani 100 % setiap tahun
22) Pembinaan dan pelayanan kesehatan calon jamaah haji 100 % setiap
tahun
23) Pelacakan jamaan haji 100 % setiap tahun

f. Upaya Pengobatan
1) Cakupan pelayanan kesehatan remaja : 80 %
- Pemberian tablet tambah darah Fe kepada remaja putri tingkat
SLTP dan sederajat sejumlah 10 tab tiap bulannya.
2) Cakupan kunjungan rawat
jalan
a) Tahun 2017 : 40 %
b) Tahun 2021 : 50 %

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 29


3) Ketersediaan jenis dan jumlah obat essensial : 100 % setiap tahun
4) Ketersediaan jenis dan jumlah obat generik : 100 % setiap tahun
5) Penulisan resep obat generik 100 % setiap tahunnya

2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


a. Upaya Kesehatan Sekolah
1) Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD / MI dan setingkat :
100% setiap tahun
2) Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SLTP dan setingkat
a) Tahun 2017 : 50 %
b) Tahun 2021 : 100 %
3) Cakupan pemeriksaan berkala anak sekolah
a) Tahun 2017 : 30 %
b) Tahun 2021 : 80 %
4) Cakupan SD/MI dengan PHBS institusi strata utama dan paripurna
a) Tahun 2017 : 30 %
b) Tahun 2021 : 80 %
5) Cakupan SMP /MTS dengan PHBS institusi strata utama dan paripurna
a) Tahun 2017 : 30 %
b) Tahun 2021 : 80 %
b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
1) Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin dan
masyarakat rentan : 100 %
2) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin : 100 %
c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
1) Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
a) Tahun 2017 : 5 %
b) Tahun 2021 : 7 %
2) Cakupan murid SD/MI mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut
a) Tahun 2017 : 30 %
b) Tahun 2021 : 50 %
3) Cakupan murid SD / MI mendapat perawatan gigi dan mulut
a) Tahun 2017 : 55 %
b) Tahun 2021 : 75 %
f. Upaya Kesehatan Jiwa
1) Cakupan Pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas
a) Tahun 2017 : 15 %
b) Tahun 2021 : 30 %

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 30


g. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1) Tercapainya Umur Harapan Hidup
a) Tahun 2018 : 70,50 tahun
b) Tahun 2022 : 71 tahun
2) Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut
a) Tahun 2018 : 70 %
b) Tahun 2022 : 80 %
h. PROGRAM KEGIATAN LAINNYA
1) Program Kelas Ibu
Pada tahun 2017 kegiatan kelas ibu dilaksanakan dengan
menggunakan dana stimulasi dari BOK dilaksanakan di 7 Desa dengan
peserta 10 orang perdesa diprioritaskan pada ibu hamil dengan resiko.
Melihat pentingnya pelaksanaan kelas ibu terutama untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil maka mulai tahun 2018
pelaksanaan kelas ibu terus dilaksanakan di 7 Desa dengan sasaran ibu
hamil dengan resiko menggunakan dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK).
2) Program perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan PKD
a) Pembangunan gudang barang
b) Pembangunan gedung Puskesmas baru
c) Rehabilitasi gedung Puskesmas lama menjadi tempat pelayanan
persalinan (Puskesmas mampu pelayanan persalinan)

B. INDIKASI SUMBER PEMBIAYAAN


Indikasi sumber pembiayaan program dan kegiatan upaya kesehatan
Puskesmas Wanasari tahun 2018 – 2022 dapat dilihat pada tabel berikut.

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 31


RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 32
Tujuan Umum :
Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan
Tujuan Khusus :
Meningkatnya Kualitas Sanitasi Dasar , TTU dan institusi
Program Capaian Target Kinerja Sumber
Kegiatan Indikator Kinerja
Kerja 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Pembiayaan
Upaya Peningkatan Cakupan kepemilikan sarana air bersih 67,70% 79% 80% 81% 82% 83% BOK
Kesehatan kemandirian masyarakat Cakupan penduduk yang memiliki akses SAB
Lingkungan akan 67,70% 81% 82% 83% 84% 85% BOK
berkualitas
kebutuhan sanitasi dasar CakupanpendudukYangmemanfaatkanjamban
54,60% 65% 65% 73% 80% 85% BOK
sehat
Cakupankepemilikan
54,60% 60% 65% 70% 75% 80% BOK
jamban sehat
Cakupanrumah yang
69% 60% 67% 75% 80% 85% BOK
memiliki SPAL
Pengembangan dan Rumah/bangunanBebasJentiknyamuk Aedes 96% 81,5% 81,5% 82% 82,5% 84% BOK
PeningkatanLingkungan Tempat umum yang memenuhi syarat 100% 63% 65,01% 66,02% 67,02% 68,03% BOK
Sehat CakupanTPUMyang
100% 79,04% 80% 81,01% 81,99% 82,98% BOK
memenuhi syarat
CakupanTP3 yang
100% 35% 37% 39% 41% 43% BOK
memenuhi syarat
Cakupan institusi yang dibina 100% 80,02% 80,02% 80,02% 80,02% 80,02% BOK
Cakupan rumah sehat 50% 63% 65% 73% 80% 85% BOK

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 33


Tujuan Umum :
1. Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan
2. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas UKBM
2. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022

Upaya Promosi Peningkatan dan Pember- Posyandu Purnama 66,67 40,07% 45,07% 50% 55,01% 60,02% BOK
Kesehatan dayaan peran serta 3,82% 4,01% 5,01% 6,01% 7,01% BOK
Posyandu Mandiri 14,04%
masyarakat dalam
Pengembangan UKBM Cakupan Desa Siaga
100% 71% 76% 80% 82% 85% BOK
Aktif
Penyuluhan masyarakat Cakupan rumah tangga 50% 70% 76% 80% 84% 90% BOK
Tentang PHBS Sehat
Cakupan bayi yang men- 40% 60% 70% 72% 75% BOK atau
41,96% APBD
dapatkan ASI eksklusif
Upaya penyuluhan P3 100% 30 % 40% 40% 50% 50% BOK
Napza/Narkoba

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 34


Tujuan Umum :
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Menjamin terselenggaranya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
Tujuan Khusus :
Meningkatnya status kesehatan ibu dan anak

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Kesehatan Ibu Peningkatan pelayanan Cakupan kunjungan K4 94,5% 93% 94% 95% 95% 96% BPJS
dan Anak serta KB Kesehatan Ibu Cakupan Linakes 100% 95% 95% 95% 96% 96% BPJS
Cakupan bumil Risti/ 233% 79% 80% 81% 82% 83% BPJS
Komplikasi ditangani
Cakupan kunjungan nifas 93,8% 95% 955 95% 96% 96% BPJS
Cakupan kunjungan 108% 98% 99% 99% 100% 100% BPJS
Neonatus lengkap
Cakupan kunjungan bayi 80,6% 95% 96% 97% 98% 99% BPJS
Cak. BBLR yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
ditangani
Cak. deteksi dini tumbuh 78% 79% 80% 81% 82% BOK
Kembang balita/pra sek
Neonatal risti/komplikasi 100% 95% 96% 97% 98% 99% BPJS
Yang ditangani
Cak. peserta KB aktif 94,26% 80% 81% 81% 82% 82%
Cak. pelaks. kelas ibu 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 35


Tujuan Umum :
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Tujuan Khusus :
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022
Upaya perbaikan Gizi Pemberian Makanan Cak. balita gibur yang
100% 100% 100% 100% 100% 100% APBD
Masyarakat Tambahan dan Vitamin Mendapatkan perawatan
Cak.pemberian makanan
Pendamping ASI 6-24
100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
bln
BGM dari kel. miskin
Cak. bayi (6-11 bl) men-
100% 95% 99,90% 100% 100% 100% -
dapatkan vit.A 1 kali/th
Cak. bayi (12-59 bl)
men- 97,32% 95% 99,90% 100% 100% 100% -
dapatkan vit.A 2 kali/th
Cak. ibu nifas mendapat-
102,41% 90% 95% 96% 96% 97% -
kan Vit. A
Cak. ibu hamil menda-
94,5% 90% 92% 93% 94% 95% -
patkan 90 tablet Fe
Pemberdayaan masy. utk Keluarga sadar gizi 100% 50% 60% 70% 72% 75% BOK
Pencapaian kadarzi Bayi mendapat ASI
41,96% 50% 60% 70% 72% 75% BOK
ekskl
Rumtang dg iodium baik 97,33% 83% 86% 89% 92% 95% BOK
Cak. D/S 63,12% 83% 85% 87% 89% 90% -
Cak. N/D 88,45% 83% 85% 87% 89% 90% -
Balita dg BGM 0,78% <4% <3% <3% <2% <2% BOK
Balita dg Gizi Buruk 100% - - - - -

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 36


Tujuan Umum :
Mencegah dan memberantas penyakit menular
Mengendalikan penyebaran penyakit menular
Tujuan Khusus :
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Pencegahan dan Pelayanan imunisasi Cak. Desa UCI 95,3% 90% 95% 100% 100% 100% BOK
Pemberantasan Penyakit Cak. BIAS DT/TT 98,2% 100% 100% 100% 100% 100% APBD
Menular - 100% 100% 100% 100% 100% APBD
Cak. BIAS Campak
Pencegahan dan penang- AFP rate per 100.000 0% BOK
≥1 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2 APBD
gulangan peny. menular Penduduk usia < 15 th
Penemuan kasus TBC 19,2%
76% 77% 78% 79% 80% APBD
Baru BTA (+)
Kesembuhan penderita 64%
88,5% 89% 89,5% 90% 90% APBD
TBC BTA (+)
Cak.Balita dg pneumonia 100%
100% 100% 100% 100% 100% -
Yang ditangani
Kasus IMS yg diobati - 100% 100% 100% 100% 100% -
Insidence rate DBD per <20 <20 <20 <10 <10 BOK
100.000 penduduk
Penderita DBD ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% -
Angka kematian DBD 3 kasus <1% <1% <1% <1% <1% -
Balita dengan diare yang 100%
100% 100% 100% 100% 100% -
Ditangani

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 37


Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2017 2018 2019 2020 2021
Angka kematian diare 0 <0,001% <0,001% <0,001% <0,001% <0,001% -
Klien yg mendapatkan -
100% 100% 100% 100% 100% -
Penanganan HIV-AIDS
Penderita kusta yang >90% >90% >90% >90% >90% BOK
Selesai berobat (RFT)
Penderita malaria yang -
100% 100% 100% 100% 100% BOK
Diobati
Filariasis yg ditangani - 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pembinaan, pelayanan 100%
100% 100% 100% 100% 100% BOK
Calon jamaah haji
Cak. desa mengalami 100%
KLB yang dilakukan PE 100% 100% 100% 100% 100% BOK
< 24 jam

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 38


Tujuan Umum :
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya Mutu Pelayanan di Puskesmas
2. Terpenuhinya sarana dan prasarana puskesmas
3. Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Pengobatan Peningkatan & penanggu- Cak. kunjungan rawat jln 40% 45% 45% 50% 50% -
langan masalah kesehatan Cakupan pelayanan
kesehatan dasar bagi 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
masyarakat miskin
Cak. JPK miskin/rentan 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
Cak. pelayanan rujukan 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
Masyarakat miskin
Pembinaan, pelayanan 100% 100% 100% 100%
100% 100% BOK
Calon jamaah haji
Penyediaan kebutuhan Ketersediaan jenis dan 100% 100% 100% 100% 100% -
Obat dan perbekalan Jumlah obat esensial
kesehatan Ketersediaan jenis/item 100% 100% 100% 100% 100% -
Obat sesuai kebutuhan
Penulisan resep obat 100% 100% 100% 100%
100% 100% -
Generik

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 39


Tujuan Umum :
Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
Tujuan Khusus :
Meningkatnya status kesehatan anak sekolah
Terpantaunya masalah kesehatan pada anak sekolah secara dini

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022

Upaya Kesehatan Pemeliharaan dan Pemu- Cak. Penjaringan kese- 100%


100% 100% 100% 100% 100% BOK
Sekolah lihan Kesehatan Anak hatan siswa kls 1 SD/MI
Sekolah 100%
Cak. Penjaringan kese-
hatan siswa kelas 1 50% 65% 80% 90% 100% BOK
SMP/MTs
100%
Cak. Pemeriksaan kese-
hatan berkala anak 30% 50% 60% 70% 80% BOK
sekolah
Cakupan SD/MI dengan
PHBS institusi strata 30% 50% 60% 70% 80% BOK
utama dan paripurna
Cakupan SMP/MTs
dengan PHBS institusi 30% 50% 60% 70% 80% BOK
strata utama dan
paripurna

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 40


Tujuan Umum:
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Tujuan Khusus :
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Pencapaian Kemandirian Masyarakat dalam mengatasi Masalah Kesehatannya

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022

Upaya Perawatan Pembinaan dan Pemberi- Cak. Keluarga Rawat yg 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Kesehatan Masyarakat An Asuhan Keperawatan Mendapatkan Asuhan
pada Masyarakat Rentan Keperawatan dan Pembi-
naan Kesehatan

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 41


Tujuan Umum :
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Tujuan Khusus :
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus ( Gigi Mulut dan Jiwa ) di Sarana Kesehatan Dasar

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022

Upaya Kesehatan Gigi Peningkatan Pelayanan Cak. Pelayanan Keseha-


dan Mulut Kesehatan Gigi dan Mulut tan Gigi dan Mulut di 100% 5% 6% 6% 7% 7% -
Puskesmas
Cak. Murid SD yg
menda- 100% 30% 35% 40% 45% 50% BOK
patkan Pemeriksaan Gigi
dan Mulut
Cak. Murid SD yg
menda- 100% 55% 60% 65% 70% 75% -
patkan Perawatan Gigi
dan Mulut
Upaya Kesehatan Jiwa Peningkatan Pelayanan Cak. Pelayanan Ganggu- 100%
Kesehatan Jiwa an Jiwa di Puskesmas 15% 20% 25% 30% 30% BOK

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 42


Tujuan Umum:
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Tujuan Khusus :
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Lanjut Usia

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022

Upaya Kesehatan Usia Pelayanan Pemeliharaan Usia Harapan Hidup 70,5 70,7 70,8 70,9 71 -
Lanjut Kesehatan Usia Lanjut
Cak. Pelayanan Keseha-
tan Pra Usia Lanjut dan 40,34% 70% 74% 76% 78% 80% -
Usia Lanjut

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 43


Tujuan :
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Sasaran :
Meningkatnya Pelayanan Puskesmas yang Bermutu dan Merata

Target Kinerja
Capaian Sumber
Program Kerja Kegiatan Indikator Kinerja
2017 Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022

Pengadaan, Peningkatan Pembangunan Gedung Tersedianya Gedung


dan Perbaikan Sarana Puskesmas Baru Puskesmas Baru yg me- Belum
terealisasi APBD
dan Prasarana Puskes- menuhi syarat terealisasi
Mas, Pustu dan PKD
Revitalisasi Gedung Tersedianya tempat per-
Rumah Dinas menjadi salinan di Puskesmas
terealisasi APBD
tempat Pelayanan
Bersalin
Belum terealisasi
Tersedianya Gudang
Pembangunan Gudang terealisasi BLUD

Catatan :
Sehubungan seluruh kegiatan fisik diusulkan melalui Musrenbang maka bila suatu kegiatan belum dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana penganggaran akan
diusulkan tiap tahunnya hingga terealisasi.

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 44


BAB VI
PENUTUP

Rencana strategis Puskesmas Wanasari tahun 2018 – 2022 ini diharapkan dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya kesehatan
yang dilaksanakan Puskesmas Wanasari dalam kurun waktu 5 tahun sehingga hasil
pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja
dan perencanaan tahunan Puskesmas Wanasari.
Renstra yang disusun ini mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
tahun 2012 – 2017 dan tetap berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
Dokumen ini sangat terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak untuk
penyempurnaannya. Masa berlakun Renstra ini adalah mulai tahun 2018 hingga 2022,
sesuai dengan RPJMD Kabupaten Brebes. Sedangkan untuk periode selanjutnya akan
disusun kembali rencana strategis sesuai dengan perubahan lingkungan internal dan
eksternal yang sedang berkembang. Bila dalam perkembangannya terdapat perubahan
akan dipaparkan didalam Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahunan sebagai penjabaran
dari Renstra.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini diucapkan terima
kasih dan penghargaan setinggi – tingginya. Dengan penyusunan dokumen ini,
diharapkan upaya Puskesmas Wanasaridalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di masa depan dapat terarah dan terukur.

RENSTRA PUSKESMAS WANASARI 2018-2022 45

Anda mungkin juga menyukai