VeR PDF
VeR PDF
dr , Zaenal SugiyantoMKes
visum et Repertum
Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan
penyidik yang berwewenang mengenai hasil
pemeriksaan medis terhadap manusia, hidup maupun
mati ataupun bagian/diduga bagian tubuh manusia ,
berdasarkan keilmuan dan di bawah sumpah untuk
kepentingan peradilan.
PENGERTIAN :
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Keterangan terdakwa
DAYA BUKTI VISUM et REPERTUM
PASAL 1 STAATSBLAD No. 350 TAHUN 1937
Pembukaan
Pro Justisia artinya untuk peradilan
Tidak dikenakan materai
Kerahasiaan
Pendahuluan : berisi landasan operasional ialah obyektif
administrasi :
Identitas penyidik (peminta visum et revertum, minimal
berpangkat Pembantu letnan Dua
Identitas korban yang diperiksa, kasus dan barang bukti
Identitas TKP dan saat/sifat peristiwa
Identitas pemeriksa (Tim Kedokteran Forensik)
Identitas saat/waktu dan tempat pemeriksaan
Pelaporan/inti isi
Dasarnya obyektif medis
Semua pemeriksaan medis segala sesuatu/setiap bentuk kelainan
yang terlihat dan diketahui langsung ditulis apa adanya
Kesimpulan : landasan subyektif medis (memuat pendapat
pemeriksa sesuai dengan pengetahuannya) dan hasil
pemeriksaan medis
Ilmu Kedokteran forensik
Tanggung Jawab Medis
Penutup : landasannya UU/Peraturan , yaitu UU no 8 tahun 1981
dan sumpah jabatan/dokter yang berisikan kesungguhan dan
kejujuran tentang apa yang diuraikan pemeriksa dalam Visum et
Revertum
FAKTOR YANG BERPERAN
PENYIDIK MENGUNGKAP
PERKARA
PENUNTUT UMUM
HAKIM MEMBUAT DAKWAAN
KEYAKINAN
PENASEHAT HUKUM MEMBUAT PUTUSAN
FUNGSI PEMBELAAN
JENIS-JENIS VISUM et REPERTUM
1. VISUM et REPERTUM PSIKIATRI
2. VISUM et REPERTUM RAGAWI /
FISIK
A. VISUM et REPERTUM JENAZAH
B. VISUM et REPERTUM KORBAN HIDUP
1. VISUM et REPERTUM PERLUKAAN
2. VISUM et REPERTUM KERACUNAN
3. VISUM et REPERTUM KEJAHATAN SEKSUAL
Ketentuan umum dalam pembuatan Visum et Repertum
a. Diketik di atas kertas berkepala surat instansi
pemeriksa.
b. Bernomor dan bertanggal.
c. Mencantumka nama “Pro justitia” dibagian atas
(kiri atau tengah)
d. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
e. Tidak menggunakan singkatan terutama pada
waktu mendeskripsikan temuan pemeriksaan.
f. Tidak menggunakan istilah asing atau istilah
kedokteran.
Ketentuan umum dalam pembuatan Visum et Reper
1. 10 TAHUN
MENGACU PADA PERMENKES NO.
749A TH. 1989 TENTANG REKAM MEDIS
2. 30 TAHUN
MENGACU PADA SISTEM ARSIP
NASIONAL
Delik pidana yang berkaitan dengan
Visum et Repertum korban hidup
1. Pasal 351, 352 KUHP tentang penganiayaan
2. Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak
3. Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang
KDRT
4. Pasal 284, 285, 286, 287 KUHP tentang
kejahatan seksual
Delik pidana yang berkaitan dengan
Visum et Repertum jenazah
1. Jenis luka
2. Jenis kekerasan
3. Tanda persetubuhan
4. Identitas korban / umur
KESIMPULAN VISUM et REPERTUM
JENAZAH
IDENTITAS KORBAN
JENIS LUKA
JENIS KEKERASAN
SEBAB KEMATIAN
Contoh penutup
PASAL136 KUHAP
SEMUA BIAYA YANG DIKELUARKAN
UNTUK KEPENTINGAN PEMERIKSAAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
BAGIAN KEDUA BAB XIV
DITANGGUNG NEGARA.
Terima Kasih