Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk
menjamin perkembangan dan kelangsungan bangsa. Dengan landasan
pemikiran tersebut, pendidikan harus dipersiapkan sedemikian rupa
sehingga mampu menjawab segala kebutuhan, permasalahan dan relevan
dengan tujuan yang ingin dicapai. Salah satu komponen yang
mempengaruhi keberhasilan pendidikan adalah proses pembelajaran yang
dilakukan di dalam kelas.
Proses pembelajaran merupakan proses yang terpenting, karena dari
sinilah terjadi interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. Di sini
pula campur tangan langsung antara pendidik dan peserta didik berlangsung
sehingga dapat dipastikan bahwa hasil pendidikan sangat tergantung dari
perilaku pendidik dan perilaku peserta didik. Banyak yang terjadi di dalam
proses pembelajaran di dalam kelas ini. Dengan demikian dapat diyakini
bahwa perubahan hanya akan terjadi jika terjadi perubahan perilaku
pendidik dan peserta didik. Dengan demikian posisi pengajar dan peserta
didik memiliki posisi strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dalam proses belajar seringkali siswa mengalami masalah yang
dapat membuatnya kesulitan dalam menyerap pelajaran. Masalah-masalah
tersebut dapat disebabkan oleh beberpa faktor yatu, faktor dari dalam diri
siswa (intern) seperti, sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi
belajar, dan lain-lain. Faktor dari luar diri siswa (ekstern) seperti, guru
sebagai pembina siswa belajar, saran dan prasarana belajar, kebijakan
penilaian, lingkungan siswa, dan lain-lain. Oleh karena itu, guru harus
mengetahui cara menetukan masalah belajar sehingga apabila terdapat siswa
yang mengalami masalah belajar bisa diketahui dan diatasi dengan cepat.
Sebagai calon pendidik yaitu mahasiswa dengan jurusan pendidikan
diharapkan pula paham mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
selama proses pembelajaran.

1
Seorang calon pendidik harus mampu menemukan masalah yang
dihadapi oleh siswanya dan memberikan solusi atau jalan keluar baik berupa
dorongan, motivasi atau nasehat-nasehat yang dapat membantu siswa
menyelesaikan masalah yang dihadapinya agar tidak berlarut-larut
mengganggu proses belajarnya. Melalui kegiatan magang III ini, diharapkan
dapat membantu mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) untuk menggali pengetahuan tentang masalah-masalah pembelajaran
yang terjadi di SMA Negeri Gondangrejo dan dicari solusi alternatif untuk
mengatasi masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa sajakah permasalahan-permasalahan pembelajaran yang
muncul di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo?
2. Bagaimana bentuk upaya pemecahan alternatif untuk mengatasi
masalah pembelajaran di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo?

C. Tujuan Penulisan
Dari perumusan masalah di atas, tujuan penyusunan laporan kritis ini
adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pembelajaran yang
muncul di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo.
2. Mengidentifikasi upaya pemecahan alternatif untuk mengatasi
masalah pembelajaran di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo.

2
3.
BAB II
PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A. Permasalahan
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan
sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat
menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami
kesulitan, namun disisi lain tidak sedikit siswa yang mengalami berbagai
kesulitan dalam belajarnya. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan dengan
adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami murid dan
menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.
Penulis telah melakukan praktek latihan mengajar sebanyak 6 kali, 5
kali mengajar dan 1 kali evaluasi di kelas XI MIA 4 SMA Negeri
Gondangrejo dan satu kali observasi guru pamong mengajar pada kelas
tersebut. Materi yang diajarkan ketika praktek mengajar adalah
- Bab 2 elastisitas
KD 3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari,
sebanyak 3 kali pertemuan
- Bab 3 Fluida
KD 3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari
hari
Praktek latihan mengajar dalam rangkaian kegiatan Magang
Kependidikan III yang dilaksanakan penulis di kelas XI MIA 4 SMA Negeri
Gondangrejo juga menemui beberapa permasalahan pembelajaran yang
dijabarkan berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensinya dalam tabel
berikut ini:

Tabel 1. Permasalahan Pembelajaran Kelas XI MIA 4 SMA Negeri


Gondangrejo
No Tanggal Indikator Permasalahan
Pecapaian
Kompetensi

3
(IPK)
1. Kamis, 3.2.4.Menentukan Siswa kurang paham dengan Lembar
5 Oktober pengaruh gaya Kerja Siswa (LKS) yang diberikan.
2017 terhadap perubahan Misalnya permasalahan dalam
panjang pegas mengerjakan LKS:
3.2.5. Menentukan a. Siswa kurang paham dengan
persamaan Hukum maksud “berbanding lurus dan
Hooke berbanding terbalik”.
b. Beberapa siswa ada yang tidak
bisa membuat grafik.
Hanya beberapa siswa yang aktif
melakukan eksperimen dan mengisi
LKS. Saat kegiatan berlangsung, ada
seorang siswa yang mengungkapkan
bahwa kegiatan eksperimen terlalu ribet.
Siswa banyak yang bertanya, sehingga
guru harus menghampiri satu per satu
kelompok.
Tidak ada yang mau mempresentasikan
hasil analisa kelompok dan tidak ada
yang mengerjakan soal latihan yang
diberikan guru
2. Senin, 3.2.6.Menganalisis Ada beberapa siswa yang kurang paham
9 Oktober tetapan gaya pada dengan cara menggunakan simulasi,
2017 pegas yang disusun karena dalam Lembar Kerja Siswa tidak
secara seri dan diberikan langkah kerja. Hal itu
paralel bertujuan untuk merangsang
keingintauan siswa dengan simulasi
tersebut dan membuat siswa lebih
terampil.
Saat sedang menjelaskan cara
menggunakan simulasi, ada beberapa
siswa yang melaporkan bahwa ada salah
satu siswa yang tidak membuka simulasi
tetapi dia membuka corel draw
3. Kamis, 13 3.2.7 Menganalisis Guru menerangkan dengan cepat,
Oktober energi potensial sehingga ada beberapa siswa yang
2017 pegas kurang paham dengan pendapatan
persamaan energi potensiap pegas
Dalam persamaan energi potensial
pegas, terdapat 2 persamaan. Saat

4
pembelajaran diberi latihan soal dan ada
beberapa siswa yang salah memasukkan
ke persamaannya.
Saat diberi latihan soal yang
mengerjakan ke depan hanya monoton
satu orang tersebut
Banyak siswa yang merasa kegerahan
karena posisi ruang kelas yang panas.
Ada beberapa siswa yang berebut kipas
angin
4. Senin, 16 3.2.1 Menentukan Ketika masuk ke kelas siswa belum siap
Oktober persamaan tekanan pembelajaran. Ada yang masih duduk-
2017 hidrostatis duduk dan mengobrol, karena jam
3.2.2 Menyebutkan sebelumnya dari pagi kosong.
bunyi hukum utama Ada beberapa siswa yang belum masuk
hidrostatis (HUH) setelah memasuki jam pelajaran fisika.
Dalam menggunakan simulasi, cuman
beberapa siswa yang membawa laptop
Ada beberpa kelompok yang masih
bingung dengan cara mengoperasikan
simulasi
5. Kamis, 19 3.2.4 Menemukan Waktu yang terlalu singkat dengan
Oktober bunyi hukum materi yang terhitung banyak. Sehingga
2017 Archimedes dan waktunya lebih 30 menit.
persamaannya Saat kegiatan eksperimen ada beberapa
3.2.5 Menganalisis siswa yang bermain alat eksperimen.
syarat benda Misalnya ada siswa yang
terapung, melayang, mencampurkan air dan minyak dalam
dan tenggelam satu gelas ukur.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan pembelajaran di atas dapat


disimpulkan bahwa secara umum permasalahan pembelajaran yang terjadi
di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo dapat dikelompokkan dalam
dua kelompok yaitu permasalahan dari dalam diri siswa (intrinsik) maupun
permasalahan pembelajaran dari luar diri siswa (ekstrinsik).
Permasalahan pembelajaran dari dalam diri siswa (intrinsik) yang
muncul di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo antara lain adalah
sebagai berikut :

5
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri
siswa perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa memiliki motivasi
belajar yang kuat, pada tempatnya diciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Beberapa permasalahan di atas menandakan motivasi
belajar siswa kurang apalagi ketika jam pelajaran siang hari, dimana
siswa mulai mengantuk, lelah dan merasa kepanasan serta kegiatan
pembelajaran dirasa membosankan.
2. Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan
perhatian pada pelajaran. Untuk memperkuat perhatian pada
pembelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi
belajar-mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan
istirahat. Permasalahn di atas menandakan bahwa kosentrasi belajar
siswa kurang, siswa sudah merasa lelah dan merasa kurang nyaman
karena kepanasan.
3. Rasa Percaya Diri Siswa
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri
bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri
dapat timbul berkat adanya pengakuan dan lingkungan. Dalam proses
belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian
“perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa.
Semakin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin
memperoleh pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri
semakin kuat, begitupun sebaliknya. Permasalahan yang muncul di
kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo salah satunya adalah
partisipasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, baik
partisipasi ketika bertanya, menjawab maupun berdiskusi. Ketika
diberi latihan soal dan guru memberikan kesempatan untuk menjawab
di depan kelas, hanya beberapa siswa yang berani menyelesaikan soal
didepan kelas.
4. Etika

6
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas
untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah
untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Kedekatan siswa di
kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo dengan guru magang
menimbulkan etika siswa yang kurang sopan terhadap gurunya.
Mereka sering membantah dan berteriak jika tidak sesuai dengan
keinginannya. Mereka lebih menganggap gurunya seperti teman
sendiri.

Sedangkan permasalahan pembelajaran dari luar diri siswa (ekstrinsik)


yang muncul di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Guru sebagai Pembina Siswa Belajar
Guru adalah seorang pendidik. Guru merupakan subjek kedua
yang berperan serta dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan
pembelajaran dari luar diri siswa yang muncul di kelas XI MIA 4
SMA Negeri Gondangrejo salah satunya adalah permasalahan
pembelajaran yang disebabkan oleh guru. Contoh permasalahan dari
guru adalah penyampaian materi yang terlalu cepat dan cara bicara
yang terlalu cepat, sehingga konsentrasi siswa menjadi terpecah,
karena kurang bisa menangkap penjelasan guru. Guru yang kurang
tegas membuat siswa kurang sopan, siswa berani berteriak di dalam
kelas.
2. Metode dan Model yang Digunakan
Metode dan model pembelajaran sangat penting diperhatikan
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sebab metode dan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakter siswa dapat
mengantar proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien
dan juga menyenangkan. Sebaliknya, jika pemilihan metode dan
model pembelajaran tidak tepat, maka pembelajaran yang berlangsung
tidak akan berjalan efektif dan efisien.

7
Salah satu contoh permasalahan pembelajaran yang terjadi di
kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo kurang bersemangat untuk
belajar ketika guru menggunakan metode eksperimen. Ketika
eksperimen dan pengisian Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum
berlangsung beberapa siswa, terlihat beberapa siswa kurang
bersungguh-sungguh dalam melakukan ekseprimen dan diskusi. Pada
saat eksperimen berlangsung, ada beberapa siswa yang
mengungkapkan bahwa kegiatan eksperimen terlalu ribet.
3. Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat
dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran
yang lain, seperti LCD. Prasarana pembelajaran meliputi gedung
sekolah, ruang kelas atau ruang belajar, lapangan olah raga, ruang
ibadah, ruang kesenian, laboratorium, dan lain lain.
Sarana prasarana merupakan kebutuhan yang penting dalam
berlangsungnya proses belajar mengajar. Apabila terdapat kendala
dalam pengadaan sarana prasarana atau adanya ketidaklayakan sarana
prasarana, maka kegiatan belajar mengajar pun dapat terganggu.
Contoh permasalahan pembelajaran terkait sarana prasarana yang
timbul di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo adalah ruang
kelas yang panas, kipas angin kurang dan LCD terbatas. Sehingga
ketika jadwal pelajaran siang hari, siswa merasa kepanasan jika harus
belajar di ruang kelas. Beberapa kali siswa berebut kipas angin, karena
jumlah kipas angin yang terbatas.
4. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
Siswa-siswi di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan
yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa, dalam lingkungan
sosial tersebut ditemukan adanya kedudukan dan peradaban tertentu.
Sebagai ilustrasi, seorang siswa dapat menjabat sebagai pengurus
kelas, sebagai ketua kelas, sebagai ketua OSIS di sekolahnya, dan
sebagainya. Lingkungan sosial siswa di sekolah atau juga di kelas
dapat berpengaruh pada semangat belajar kelas. Suatu kelas yang
lingkungan sosial siswa di kelasnya rukun, akrab dan aktif semua

8
cenderung lebih aktif ketika pembelajaran berlangsung. Contoh
permasalahan pembelajaran terkait lingkungan sosial siswa yang
terjadi di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo adalah kelas yang
sering berteriak dan menjadi gaduh, sehingga mengganggu kelas lain.

Permasalahan-permasalahan di atas merupakan permasalahan dalam


belajar yang terjadi di kelas XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo. Dalam
dunia pendidikan guru dituntut untuk terus selalu berinovasi dalam kegiatan
pembelajaran baik itu dalam hal menerapkan beberapa model belajar agar
tidak menimbulkan kebosanan pada diri siswa dalam proses pembelajaran di
kelas. Selain itu, tujuan utama dengan menerapkan beberapa model
pembelajaran ini agar dapat mencapai tujuan dari pendidikan secara efektif
dan efisien.
Dengan demikian, agar seorang guru dapat dikatakan berhasil maka
guru harus terus mengembangkan dan mengaplikasikan beberapa macam
model pembelajaran. Tapi sebelumnya seorang guru harus pandai mengatur
untuk mengaplikasikan metode pembelajaran dimana dan kapan salah satu
model dapat diterapkan yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran harus disesuaikan dengan metode
pembelajaran yang digunakan, baik ceramah, diskusi, demostrasi maupun
eksperimen. Penerapan metode pembelajaran juga harus menyesuaikan
dengan kurikulum yang digunakan..
Berdasarkan praktek mengajar di kelas XI MIA 4 SMA Negeri
Gondangrejo, masalah-masalah yang timbul di dalam pelaksanaan
pengajaran antara lain adalah masalah model dan metode yang digunakan.
Siswa mempunyai karakter masing-masing. Ada siswa yang lebih suka
pembelajaran dengan metode eksperimen, ada juga yang lebih suka dengan
metode simulasi. Guru harus berinovasi agar siswa tidak merasa jenuh saat
pembelajaran. Terdapat juga hambatan lain yaitu keadaan sarana dan
prasarana yang kurang mendukung proses pembelajaran.
Sebagai calon pendidik, penting mengetahui masalah-masalah yang
terjadi dalam proses pembelajaran dan mencari upaya pemecahannya. Hal

9
tersebut dapat dijadikan bekal bagi calon pendidik sebelum terjun ke dunia
pendidikan yang sesungguhnya.

B. Upaya Pemecahannya
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Seorang siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan memiliki
perasaan senang terhadap pelajaran tertentu, contohnya senang mengikuti
pelajaran dan tidak ada perasaan bosan. Siswa tersebut juga akan ikut aktif
terlibat dalam proses pembelajaran, misalnya aktif dalam diskusi, aktif
bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru. Dalam pembelajaran
pun juga memperlihatkan ketertarikannya terhadap pelajaran itu, contohya
antusias dalam mengikuti pelajaran. Dan selama proses pembelajaran selalu
memperhatikan materi yang disampaikan.
Upaya pemecahan masalah dari kelas XI MIA 4 SMA Negeri
Gondangrejo agar minat siswa meningkat dicantumkan dalam tabel di
bawah ini.

Tabel 2. Upaya Pemecahan Masalah Pembelajaran Kelas XI MIA 4


SMA Negeri Gondangrejo
No Tanggal Indikator Permasalahan Solusi
Pecapaian
Kompetensi
(IPK)
1. Kamis, 3.2.4.Menentukan Siswa kurang paham Guru membimbing maksud
5 pengaruh gaya dengan Lembar Kerja LKS dengan memberikan
Oktober terhadap Siswa (LKS) yang point-point tanpa
2017 perubahan panjang diberikan. memberikan jawaban
pegas Misalnya secara langsung.
3.2.5. Menentukan permasalahan dalam Misalkan solusi yang
persamaan Hukum mengerjakan LKS: diberikan guru:
Hooke a. Siswa kurang a. Guru memberikan
paham dengan contoh persamaan
maksud materi sebelumnya.
“berbanding Modulus Young
lurus dan berbanding lurus
berbanding dengan tegangan
terbalik”. dan berbanding

10
b. Beberapa siswa terbalik dengan
ada yang tidak regangan.
bisa membuat b. Guru membimbing
grafik. siswa untuk
membuat grafik
pada lembar kerja
yang telah
disediakan.
Hanya beberapa siswa Guru memberikan masukan
yang aktif melakukan agar bergantian dalam
eksperimen dan eksperimen maupun
mengisi LKS. Saat mengisi LKS.
kegiatan berlangsung, Guru menanyakan
ada seorang siswa penyebab siswa
yang mengungkapkan berpendapat bahwa
bahwa kegiatan eksperimen ribet, namun
eksperimen terlalu siswa hanya terdiam.
ribet. Kemudia salah satu siswa
memberitahu bahwa
memang anak tersebut
kurang aktif dalam
pembelajaran (malas).
Kemudian guru memantau
kegiatan siswa tersebut,
sehingga siswa itu lebih
aktif dan melakukan
eksperimen.

Siswa banyak yang Pengisian LKS dilakukan


bertanya, sehingga secara bersama-sama agar
guru harus semua siswa lebih paham.
menghampiri satu per
satu kelompok.
Tidak ada yang mau Guru mengatakan bahwa
mempresentasikan yang berani
hasil analisa kelompok mempresentasikan dan
dan tidak ada yang mengerjakan soal didepan
mengerjakan soal kelas akan mendapatkan
latihan yang diberikan skor tambahan.
guru Setelah solusi tersebut
dilakukan, banyak siswa

11
yang ingin kedepan
mengerjakan soal.
2. Senin, 3.2.6.Menganalisis Ada beberapa siswa Guru memberikan beberapa
9 tetapan gaya pada yang kurang paham arahan agar siswa dapat
Oktober pegas yang dengan cara menggunakan simulasi
2017 disusun secara serimenggunakan dengan benar dan sesuai
dan paralel simulasi, karena dalam yang diharapkan.
Lembar Kerja Siswa
tidak diberikan
langkah kerja. Hal itu
bertujuan untuk
merangsang
keingintauan siswa
dengan simulasi
tersebut dan membuat
siswa lebih terampil.
Saat sedang Guru menghampiri siswa
menjelaskan cara yang dimaksud dan
menggunakan menegurnya dengan tegas.
simulasi, ada beberapa Kemudian menyuruh
siswa yang menutup aplikasi di laptop
melaporkan bahwa ada selain simulasi yang
salah satu siswa yang digunakan pada saat itu.
tidak membuka
simulasi tetapi dia
membuka corel draw
3. Kamis, 3.2.7 Menganalisis Guru menerangkan Guru mengulang dengan
13 energi potensial dengan cepat, lebih lambat agar materi
Oktober pegas sehingga ada beberapa yang disampaikan dapat
2017 siswa yang kurang ditangkap oleh siswa
paham dengan
pendapatan persamaan
energi potensiap pegas
Dalam persamaan Guru berputar melihat
energi potensial pegas, pekerjaan siswa,
terdapat 2 persamaan. membimbing dan
Saat pembelajaran membenarkan jika ada
diberi latihan soal dan siswa yang salah
ada beberapa siswa mengerjakan latihan soal.
yang salah
memasukkan ke

12
persamaannya.
Saat diberi latihan soal Guru menyuruh siswa yang
yang mengerjakan ke lain bergantian
depan hanya monoton mengerjakan soal ke depan
satu orang tersebut dengan menambah skor
untuk siswa tersebut.
Banyak siswa yang Guru menegur siswa yang
merasa kegerahan berebut dan membuat
karena posisi ruang suasana kelas menjadi
kelas yang panas. Ada menyenangkan dengan
beberapa siswa yang bernyanyi bersama.
berebut kipas angin
4. Senin, 16 3.2.1 Menentukan Ketika masuk ke kelas Guru mengkondisikan
Oktober persamaan siswa belum siap dengan cara membimbing
2017 tekanan hidrostatis pembelajaran. Ada siswa duduk dan bertanya-
3.2.2 yang masih duduk- tanya ke siswa sambil
Menyebutkan duduk dan mengobrol, menunggu siswa bersiap-
bunyi hukum karena jam siap
utama hidrostatis sebelumnya dari pagi
(HUH) kosong.
Ada beberapa siswa Guru dengan tegas
yang belum masuk memerintahkan ke siswa
setelah memasuki jam untuk segera memanggil
pelajaran fisika. teman-temannya yang
belum masuk kelas, agar
dapat mengikuti
pembelajaran fisika.
Dalam menggunakan Guru menyuruh salah satu
simulasi, cuman siswa mengoperasikan
beberapa siswa yang simulasi didepan kelas
membawa laptop menggunakan LCD
Ada beberpa Guru membimbing dengan
kelompok yang masih memberikan rambu-rambu
bingung dengan cara apa saja agar siswa dapat
mengoperasikan mengoperasikan simulasi.
simulasi Misalnya:
1. Guru
menyuruh
menyentang “ruler”
untuk menampilkan
penggaris

13
2. Guru
menyuruh siswa
menarik simbol
pengukur tekanan
hidrostatis kedalam
air
3. Guru
menyuruh siswa
mengisi gelas
sampai penuh
5. Kamis, 3.2.4 Menemukan Waktu yang terlalu 4. Melanjutkan
19 bunyi hukum singkat dengan materi pembelajaran pada
Oktober Archimedes dan yang terhitung banyak. jam selanjutnya.
2017 persamaannya Sehingga waktunya Kebetulan jam
3.2.5 Menganalisis lebih 30 menit. berikutnya kosong.
syarat benda 5. Mengkondisikan
terapung, siswa agar lebih
melayang, dan cepat dalam mengisi
tenggelam LKS
Saat kegiatan Guru menegur siswa
eksperimen ada dengan memberikan
beberapa siswa yang pertanyaan berkaitan
bermain alat dengan apa yang dilakukan
eksperimen. Misalnya siswa, yaitu:
ada siswa yang “mengapa minyak dan air
mencampurkan air dan itu tidak dapat bersatu?”
minyak dalam satu Kemudian meminta siswa
gelas ukur. menjawabnya

Permasalahan yang terjadi di kelas XI MIA 4 SMA Negeri


Gondangrejo adalah siswa sulit berkonsentrasi, motivasi belajar yang
kurang, kurangnya rasa percaya diri, dan mudah merasa bosan serta kendala
sarana prasarana berupa ruang kelas yang panas. Sehingga upaya
pemecahan masalah yang pokok adalah bagaimana guru dengan
kreativitasnya selalu memberikan motivasi-motivasi menarik yang dapat
mengembalikan konsentrasi dan fokus siswa pada materi. Apabila siswa
sudah tertarik pada pembelajaran yang dilakukan guru, maka siswa akan
lebih mudah melakukan proses belajarnya.

14
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala - gejala alam, sehingga
banyak peristiwa alam yang bisa dipahami dengan menerapkan ilmu Fisika.
Tapi sering kali siswa menjumpai banyak persamaan matematik sehingga
Fisika diidentikkan dengan angka dan rumus. Sehingga terkadang konsep
dan prinsip fisika menjadi sulit dipahami dan dicerna oleh siswa yang sering
berdampak pada rendahnya minat belajar terhadap pelajaran Fisika.
Kurangnya minat terhadap mata pelajaran Fisika menimbulkan kurangnya
gairah belajar sehingga mengakibatkan kurangnya aktivitas belajar Fisika.
Untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Fisika dapat
dilakukan cara-cara alternatif seperti berikut:
1. Penayangan Video
Penerapan dari ilmu fisika sangat mudah kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga untuk menyajikan peristiwa yang berkaitan dengan
Fisika cukup mudah. Penayangan video penerapan konsep fisika dalam
kehidupan sehari-hari sebelum kegiatan pembelajaran, akan membuat
siswa lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran.
2. Melakukan Eksperimen
Dengan pembelajaran melalui metode eksperimen atau percobaan siswa
dapat melihat atau mengamati secara langsung sehingga lebih mudah
untuk dimengerti. Dalam kegiatan eksperimen jumlah anggota dalam
satu kelompok hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mau tidak mau
siswa dituntut untuk aktif berperan dalam kegiatan tersebut. Selain itu
pemilihan eksperimen yang menarik juga akan meningkatkan minat
siswa.
3. Melakukan Demonstrasi
Demonstrasi dapat berupa demonstrasi secara nyata dengan alat dan
bahan sederhana, maupun virtual seperti menyajikan sebuah video. Jika
dilakukan demonstrasi di depan kelas, siswa akan tertarik untuk melihat
apa yang disajikan di depan kelas sehingga minat belajar siswa akan
bertambah.
4. Melakukan Simulasi
Guru bisa memanfaatkan program pembelajaran berupa simulasi
(animasi/macromedia flash) yang sudah banyak tersedia online. Jadi
disamping mendapatkan materi dari guru siswa juga dapat mempelajari

15
materi dengan menjalankan sendiri simulasi tersebut. Dengan simulasi
tersebut siswa bebas untuk bereksperimen menggunakan berbagai
variabel yang dapat dimanipulasi. Hal tersebut akan meningkatkan
ketertarikan siswa terhadap pelajaran Fisika karena pada umumnya anak
menyukai teknologi. Simulasi yang disediakan secara gratis misalnya di
https://phet.colorado.edu maupun di https://interactivesites.weebly.com
5. Memanfaatkan Teknologi
Guru dapat memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang cukup
pesat ini sebagai media pembelajaran. Misalnya menggunakan media
pembelajaran power point. Media pembelajaran power point sangat
membantu dalam proses penyampaian materi. Sehingga bisa menambah
ketertarikan siswa terhadap pelajaran Fisika.

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan uraian permasalahan masing-masing kelas di atas dan
upaya pemecahan yang telah dijabarkan, permasalahan yang terjadi di kelas
XI MIA 4 SMA Negeri Gondangrejo adalah:
Permasalahan dari dalam diri siswa Permasalahan dari luar diri siswa
(Instrinsik) (Ekstrinsik)
1. Rasa Percaya Diri 1. Lingkungan Sosial Siswa
Siswa di Sekolah
2. Konsentrasi Belajar 2. Sarana dan Prasarana
3. Motivasi Belajar
Pembelajaran
4. Etika
3. Metode dan Model yang
Digunakan
4. Guru sebagai Pembina
Siswa Belajar
Sehingga upaya pemecahan masalah yang pokok adalah bagaimana
guru dengan kreativitasnya selalu memberikan motivasi-motivasi menarik
yang dapat mengembalikan konsentrasi dan fokus siswa pada materi.
Apabila siswa sudah tertarik pada pembelajaran yang dilakukan guru, maka
siswa akan lebih mudah melakukan proses belajarnya.
Upaya alternatif untuk meningkatkan minat belajar siswa dapat melalui
penayangan video, melakukan eksperimen, melakukan demostrasi,
melakukan simulasi dan memanfaatkan teknologi yang ada.
B. Saran
Dengan adanya laporan ini, diharapkan dapat bermanfaat hususnya
terhadap diri penulis pribadi sebagai calon guru. Guru atau calon guru
mampu merencanakan kegiatan belajar dengan baik. Guru atau calon guru
sebaiknya menjaga hubungan baik dengan anak didiknya agar mudah
mengetahui penyebab-penyebab masalah belajar siswa dan cara
mengatasinya.

17
Laporan ini bukan merupakan penyelesaian akhir/ solusi akhir dari
permasalahan, sehingga masih diharapkan adanya tindak lanjut maupun
solusi pemecahan yang baru.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. “Makalah Masalah-Masalah dalam Belajar” (online), (http://di-


am.blogspot.co.id/2014/12/makalah-masalah-masalah-dalam-
belajar.html), diakses 29 Oktober 2017.
Fera. 2013. “Makalah Masalah Belajar dan Penanggulangannya” (online),
(http://ferakomalasari.wordpress.com/2013/03/11/makalah -masalah-
belajar-dan-penanggulangannya.html), diakses 29 Oktober 2017.

19

Anda mungkin juga menyukai