Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Nama : Nurul Haq Zahidah binti Lukman


NIM : 131209702
Fakultas/Prodi : Syariah dan Hukum/ Syariah Perbandingan
Mazhab
Judul :‘Uqūbah bagi peminum khamar (Studi
Komperatif Enakmen Jenayah Syariah (Takzir)
Terengganu 2001 dan Hukum Pidana Islam)
TanggalSidang : 4 September 2015
TebalSkripsi : 67Halaman
Pembimbing I : Dr.Abdul Gani Isa M.Ag
Pembimbing II : Syuhada S.Ag.,M.Ag

Kata kunci: ‘Uqūbah bagi peminum khamar


Meminum khamar adalah merupakan larangan yang sangat
ditegah di dalam Islam, larangan ini merupakan tujuan pensyariatan
yang menjaga eksistensi akal. Pelanggaran ke atas larangan ini berefek
mendapat ‘uqūbahyang telah ditentukan oleh Syara’di dalam Hukum
Pidana Islam. Adapun begitu, terjadi beberapa perubahan praktek dan
undang-undang tertulis di kalangan umat Islam pada masa sekarang.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana‘uqūbahbagi peminum khamar yang terdapat di dalam
Enakmen Jenayah Syariah Takzir Terengganu dan di dalam Hukum
Pidana Islam. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
deskriptif-komparatif, yaitu dengan mengumpul data dan bahan dari
kedua-dua sumber sekitar masalah yang dibahas,meneliti dan
menganalisa dalil kedua-dua pendapat, kemudian mengolah dan
menentukan pendapat yang terpilih dengan melakukan pembandingan
terhadap kedua-dua pendapat. Data primer yang digunakan adalah
wawacara dengan Pegawai Penyelidik Hakim syarie Jabatan
Kehakiman Syariah Terengganu, sedangkan data sekundernya adalah
dari kitab-kitab Fiqh dan semua bahan yang berhubungan dengan
permasalahan dalam skripsi ini. Berdasarkan hasil analisis, penulis
menemukan perbedaan ‘uqūbahbagi peminum khamar, di dalam
Hukum Islam yang merupakan jarimah ḥadd yang berhak
mendapatkan ‘uqūbahcambuk sebanyak 40 hingga 80 kali
sebagaimana yang telah di praktekkan oleh Rasullullah saw. dan para

iv
sahabat. Sedangkan di dalam Enakmen ia dijelaskan sebagai
kesalahan takzir dan perlaksanaan ‘uqūbahnya berupa penjara atau
denda atau kedua-duanya atau menurut pertimbangan hakim
berdasarkan kesesuaian. Penulismelihatbahwa‘uqūbahyang diterapkan
di dalam Hukum Pidana Islam lebih bersifat jera kepada pelaku dan
masyarakat lainnya. Sekalipun Enakmen dalam keterbatasan
kewenangan namun ia layak dans eharusnya memberikan‘uqūbah
yang lebih memberi kesan positif kepada si peminum dengan
memandang bahwa meminum khama rmerupakan kesalahan besar
yang akan mengakibatkan kerusakan yang sangat besar di dalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai