Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN AMP ( AUDIT MATERNAL

PERINATAL)
No. Dokumen : 008/SOP/ PKM.
KDR/I/2018
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Januari 2018
Halaman : 1/2
UPT dr.H.Dadan
Puskesmas A.Dhaniswara,MM
Kadungora NIP.197303042006041012

1. Pengertian Merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan


kematian Ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan
dan kematian dimasa akan datang.
2. Tujuan 1. Umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
perinatal

2. Khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan
dan perinatal secara teratur dan berkesinambungan.
b. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing
pihak yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah
yang ditemukan dalam pembahasan kasus.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kadungora Nomor
002/SK/PKM.KDR/I/2018 Tentang Jenis-jenis pelayanan yang
disediakan di UPT Puskesmas Kadungora
4. Referensi Pedoman Pelaksanaan Maternal, Perinatal, dan Neonatal ( AMP),
KEMENKES RI, DIRJEN. BIKESMAS, Jakarta 2010
5. Prosedur/ a. Persiapan Bahan dan Alat :
Langkah-
Materi kasus kematian maternal perinatal, atk
langkah
b. Langkah – Langkah Prosedur :

1. Persiapan
a. Penelusuran kasus dan melengkapi data yang telah
dilaporkan puskesmas
b. Menentukan penyebab masalah kematian / kesakitan
 Faktor kondisi dan kesehatan bayi
 Faktor sosial dan lingkungan
 Faktor pelayanan kesehatan
 Pengisian format analisa penyebab kematian/ kesakitan
 Menentukan rencana tindak lanjut pemecahan masalah
 Menentukan lokasi audit perinatal
 Menentukan jadual pelaksanaan audit perinatal
 Menentukan bentuk dan materi pengkayaan
 Menentukan narasumber
 Menyiapkan format yang akan dipakai
 Menyiapkan dan mengirimkan undangan

Output dari persiapan AMP adalah sebagai berikut:

1) Format otopsi verbal perinatal yng sudah lengkap terisi


2) Materi presentasi kasus
3) Format analisa penyebab kematian atau kesakitan ibu dan
perinatal (formay AMP 1) yang sudah diisi lengkap
4) Format analisa penyebab masalah dan upaya pemecahan
masalah (format AMP 2) yang sudah diisi lenkap
5) Jenis AMP : medis atau sosial
6) Waktu dan tempat pelaksanaan AMP
7) Kerangkaacuan dan jadual pertemuan
8) Materi pengkayaan (sesuai dengan penyebab masalah pada
analisis kasus dengan format AMP 1)
9) Alat bantu pengkayaan
10)Presentan
11) Narasumber
12)Moderator
13)Peserta yang akan diundang
14)Fasilitator
15)Notulis dan buku notulen
16)Format evaluasi pelaksanaan AMP (format AMP3)
17)Daftar hadir
18)RTL dan rekomendasi AMP yang lalu
19)Undangan

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan audit perinatal hendaknya mengikuti hal-hal berikut:

1) Peserta pertemuan sebaiknya untuk kabupaten / kota dan


provinsi paling banyak adalah 40 orang, paling sedikit 30
orang, sedangkan di puskesmas antara 20 s/d 30 orang.
2) Tempat pertemuan sebaiknya tempat yang nyaman dengan
ventilasi dan penerangan yang sesuai
3) AVA dan alat bantu untuk penyajian dan pengkayaan sudah
dipersiapkan dengan rapih
4) Makalah dan materi sudah diperbanyak sesuai dengan
jumlah peserta yang hadir
5) Presentasi kasus sebaiknya oleh tim pengkakji ( tidak
langsung oleh tenaga kesehatan atau individu yang terkena
kasus) menyajikan kronologis kejadian secara lengkap
6) Pelaksanaan diskusi
7) Pembahasan rencana tindak lanjut
8) Pengkayaan oleh narasumber
9) Pelaksanaan dan pengkayaan evaluasi
10)Lama pertemuan sebaiknya 3 – 4 jam

Output dari pelaksanaan AMP adalah :

1) Notulen pertemuan
2) Daftar hadir pertemuan
3) Format AMP1 yang terisi lengkap
4) Format AMP2 yang terisi lengkap
5) Format AMP 3 yang terisi lengkap

3. Pemantauan dan evaluasi AMP


1) Pemantauan
Pemantauan dilakukan secara berjenjang dengan tujuan
menilai apakah kegiatan Rencana Tindak Lanjut AMP
dilaksanakan atau tidak dan apakah ditindaklanjuti dengan
upaya peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan
program KIA di wilayah kabupaten.
Kegiatan pemantauan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

 Kabupaten puskesmas
i. Pelaporan dari puskesmas diolah dan dianalisis untuk
digunakansebagai masukan dalam perencanaan program
KIA.
ii. Pertemuan konsultasi rutin di kabupaten
Dapat dipakai untuk saling bertukar informasi mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan audit atau upaya peningkatan
kualitas pelayanan dan pengelolaan program KIA, umpan
balik tentang hasil audit dan kasus yang dirujuk ke RS.

iii. Supervisi di puskesmas


Bila ada keterbatasan tenaga, dana dan sarana, maka
supervisi dilakukan secara acak, disesuaikan dengan
permasalahan atau peluang yang ada di puskesmas.
Supervisi ini bertujuan memberikan bimbingan teknis dan
menilai :
Pelaksanaan rujukan

 Administrasi, misalnya merujuk dengan memakai formulir


 Teknis, yaitu persiapan terhadap pasien-pasien untuk
dirujuk dan tatalaksana kasus dilapangan
 Pelaksanaan proses, misalnya pelaksanaan otopsi verbal

2) Evaluasi
PENCATATAN DAN PELAPORAN AMP

1. Pencatatan
a. Tingkat puskesmas
b. RS kabupaten
 Form MP (formulir Maternal dan Perinatal)
Formulir ini mencatat data dasar ibu
bersalin/nifas/perinatal yang masuk ke RS

 Form MA (Formulir Medical Audit)


Dipakai untuk menulis hasil/kesimpulan dari audit
maternal/perinatal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter
yang bertugas di bagian kandungan atau bagian anak

2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang, yaitu :

a. Laporan dari RS Kabupaten ke Dinkes


b. Laporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten
6. Bagan Alir -

7. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan


2. RS Pemerintah/swasta
3. Setda Puskesmas
4. Organisasi profesi

8. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai