Anda di halaman 1dari 7

RATIONAL DRUG THERAPY

Rational drug treatment (WHO)

 Mengharuskan pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya , dalam
dosis yang memenuhi kebutuhan individu mereka sendiri , untuk jangka waktu yang
cukup , dan pada biaya terendah untuk mereka dan komunitas mereka
Rational drug treatment

 Indikasi tepat
 Pasien tepat
 Obat tepat
 Dosis tepat
 Tepat cara pemberian
 Interval yang tepat
 Durasi yang tepat
 Adanya peringatan efek merugikan : harus memperhatikan risiko efek samping obat

Indikasi Tepat

Influenza
Campak Antibiotics?

Hepatitis
Jangan sampai memberikan obat yang tidak tepat kepada pasien

Harus tahu penyakit itu disebabkan oleh apa sehingga tahu jenis obat yang akan diberikan.
Misalnya obat golongan antibiotik diberikan kepada pasien dengan masalh infeksi bakteri

Pasien Tepat

 Apakah ada kontraindikasi?


 Apakah ada kondisi khusus sehingga mempengaruhi dosis obat?
 Apakah ada kerugian tertentu?
 Misoprostol kontraindikasi untuk kehamilan karena dapat menyebabkan abortus
 Aspirin kontraindikasi dengan GI
 Tetracycline kontraindikasi untuk kehamilan dan anak-anak
 Streptomicyn kontraindikasi dengan renal disoders
 Corticosteroid kontraindikasi dengan DM dan hipertensi
 Beta blocker kontraindikasi dengan pasien asma
 Antibiotik yang paling aman untuk kehamilan adalah amoxicilin
 Tidak semua obat sesuai dengan pasien. Misalnya pasien sedang hamil obat tertentu
perlu dipertimbangkan untuk diberikan

Obat Tepat

 Kemanjuran dan keamanan obat harus ada bukti ilmiahnya :


1. Pertimbangan manfaat – risiko. Harus lebih besar manfaatnya
2. Keterjangkuan biaya pengobatan. Obat yang sudah tepat tapi pasien tidak bisa
membeli obat sama saja boong karena efek yang diinginkan tidak tercapai
3. Akses yang mudah dan selalu ada. Jangan memberikan obat yang belum
tersedia di apotek
 Persiapan dan cara pemberian obat yang tepat harus mempertimbangkan jumlah obat
jangan sampai pasien bosan minum obat karena terlalu banyak
 Minimalkan mecampur obat
 Keadaan khusus misalnya : elderly, hamil, lactation, anak-anak, kidney or liver
disoders, pasien artitris). Hal ini berkaitan dengan eleminasi obat
 Terapi : antiimflamasi
 Pilihan alternatif : NSAID (paracetamol, ibuprofen, diclofenac, metampyron, aspirin,
phenylbutazon), corticosteroid, COX-2 selective inhibitor. Diantara sekian banyak
obat kita harus bisa memelih obat yang tepat. Lihat juuga kondisi pasien mungkin
tidak kita memberikan obat jenis A atau B. Perhatikan juga interaksi obat
 Pasien dengan cormobid diabetes melitus : NSAID atau COX 2 inh.
 COX 2 inh----hati-hati bagi penderita penyakit jantung
 Tetracycline atau fluroquinolone dengan susu (kalsium) atau antacid dapat
menurunkan penyerapan tetracycline
 Rimfamicin meningkatkan atau mempercepat metabolisme oral kontasepsi
 Asam arkorbat atau vit. C meningkatkan ekskresi amfetamin, ephedrin sehingga obat
menjadi tidak efektif
 Sulfonamide dan trimethoprim secara sinergis menghambat pertumbuhan bakteri
 Misalnya di pasaran banyak sekali obat analgesik ang beredar jadi kita harus tepat
memlilih analgesic mana yang akan diberikan kepada pasien

Dosis Tepat

 Tidak semua obat diberikan 3x sehari


 Dosis untuk orang tua berbeda dengan anak-anak
 Paracetamol untuk anak-anak : 10 mg/kgBB/times, orang tua : 500mg/kgBB/times
 Disesuaikan dengan masing-masing kasus
 Pada anak-anak bisa pakai acuan berat badan
 Pada orang dewasa bisa pakai berat badan atau luas permukaan tubuh

Tepat Cara Pemberian

 Reaksi alergi pada kulit : jika tidak menyebar luas tetap menggunakan oral karena
tidak efektif menggunakan salep
 Pasien dengan masalah penyerapan sebaiknya menggunakan parenteral
 Tidak semua pasien membutuhkan injeksi. Injeksi hanya untuk emergency supaya
lebih cepat
 Tidak setiap luka memerlukan antibiotik. Excoriation (luka lecet) hanya
membutuhkan antiseptik lokal
 Beda kasus, beda cara pemberian. Misalnya pasien emergency tidak mungkin cara
pemeberiannya dengan cara oral. Harus diberikan dengan cepat
 Interval : selang berapa waktu, berapa kali, frekuensi pemberian obat tergantung
waktu paruh obat
 Durasi : berapa lama. Kalau durasi tidak sesuai bisa jadi efek terapi yang diharapkan
tidak tercapai

Medication Error

 kesalahan pengobatan didefinisikan sebagai setiap peristiwa yang dapat


menyebabkan atau menyebabkan tidak pantas penggunaan obat atau merugikan
pasien , sementara obat yang di kontrol dari profesional kesehatan , pasien atau
konsumen . Sebenarnya dapat dicegah dan dikontrol
1. Prescribing (39%) --- doctor
2. Preparation, dispensing (23%) --- phamarcist
3. Administering (38%) --- nurse

Type of Medication Error

1. Omission error : terlalu terlambat atau terlalu cepat memberkan dosis selanjutnya
2. Unauthorized drug error : mengambil obat tanpa resep
3. Extra dose error : dosis dua kali lipat dari biasanya
4. Wrong dose error : dosis terlalu tinggi atau rendah
5. Wrong route error : cara pemberian yag tidak tepat
6. Wrong rate error : tingkat infusi yang terlalu tinggi atau terlalu renda
7. Wrong dosage form error : bentuk dosis yang berbeda dari resep
8. Deteriorated drug error : obat kadaluarsa

Some Issues Related to Medication Safety

 Resep yang tidak lengkap


 Teknik yang salah
 Komunikasi kurang
 Resep yang tidak bisa terbaca
 Off label resep
 Persiapan yang error
 Treatment berlebih
 Harga yang terlalu mahal
 Terlihat dan terdengar sama
Resep yang tidak lengkap

Risiko terhadap pasien, ex:

R/ Captopril tab no XXX


S 3 dd I

R/ Captopril tab mg 25 no XXX


S I tab tiap 8 jam

Teknik yang salah

Masalah yang berkaitan dengan puyer : dosis, teknik, interaksi obat, hygiene

Komunikasi kurang

Menyebabkan treatment tidak efektif :pasien tidak diberitahu efek obat, efek samping,
instruksi (cara pemberian obat, duaration of TX), peringatan khusus (prohibition drive),
rencana follow up selanjutnya

Resep yang tidak terbaca


Off label
resep

Terapi berlebih

Bayaran yang mahal


Terlihat dan terdengar sama

Obat banyak punya nama dan kemasan yang mirip jadi harus diperhatikan

Drug label

Selalu mengecek label secara hati-hati

Drug label secara umum terdiri dari :

1. Active compound
2. Kekutan dosis : 10 mg/mL, 1:1000, 5 mg/sendokteh
3. Indikasi
4. Kontraindikasi
5. Efek samping
6. Tanggal kadaluarsa

Analysis of P-drug selection

1. Identifikasi masalah (diagnosis)


2. Tentukan tujuan terapi
3. Catat obat yang efektif (P-drug)
4. Analisis setiap obat berdasarkan efficacy, safety, suitability,cost
5. Tentukan P-drug dan tentuksn dosis, durasi dan cara pemberian

Anda mungkin juga menyukai