.
Sifat ●
mekanik didefinisikan sebagai ukuran
dari kemampuan suatu bahan untuk
membawa atau menahan gaya atau
tegangan.
●
Bila dalam keadaan diam,strukrur atom
bahan berada dalam kesetimbangan. Gaya
ikat dalam srtuktur tersebut menahan setiap
usaha untuk mengganggu
kesetimbangannya, yang dapat berupa
gaya atau beban.
●
Tegangan dihasilkan dari gaya, antara lain
menarik, menekan, memotong, memutar
atau beberapa cara lain yang dapat
mengubah bentuk dari sebuah benda.
●
Definisi tegangan adalah
ketahanan bahan terhadap gaya
luar atau beban, diukur sebagai
gaya per satuan luas. Tegangan
normal bila dikenakan tegak
lurus pada permukaan. Satuan
British untuk tegangan adalah
psi, satuan SI adalah N/m2 atau
pascal (Pa). Simbol untuk
tegangan normal adalah sigma (
τ ).
TEGANGAN (STRESS =
S)
REGANGAN (STRAIN = ε)
mengubah deformasi satuan Gaya yang
panjang.
(δ). dimensinya; dikenakan Regangan
pada perubahan adalah suatu besarnya
bena dimensi padat deformasi fisik akan
disebut per
Hubungan deformasi deformasi, disebut
sedang perubahan deformasi adalah
antara l adalah deformasi δ aksial
melintang = panjang. ∈ × atau l , total
dimana disebut Perubahan deformasi
dengan ∈ deformasi adalah
longitudinal,
panjang satuan
satuan
l
o
l
l
∆
= ∆l / l
o Total lateral
deformation
ε
Lat
F d
= ∆d / d
o
POISSON’S RATIO (
μ
)
<
1 μ
=
ε
lat
/
ε
long
3
5
Elastic region
slope=Young’s(elastic) modulus yield strength Plastic
region
Elastic
ultimate tensile strength strain hardening Region
fracture
necking
yield strength
y
Strain
σ
Hardening Fracture
σ =
εE ε
2
Plastic Region
E=
σ
1
4
E
=
ε
2
σ
y-
ε 1 Strain ( ε
) (e/Lo)
• Elastic Region (Point 1 –2) - Material
akan kembali kebentuk semula setelah
material is unloaded( spt karet). -
Stress mempunyai hub. Linear thd
strain pada
daerah ini.
: Stress(psi) E : Elastic modulus (Young’s
Modulus) (psi)
ε
: Strain (in/in) σ = εE E
= σ
σ
- Point 2 : Yield Strength :
Titik dimana terjadi perubahan yang
permanen.
• Plastic Region (Point 2 –3) - Bila
material diberi beban melebihi yield
strength (kuat luluh), material tdk
akan kembali ke bentuk
semula setelah beban dihilangkan. -
Jika material pada point 3 tdk diberi
beban, kurva
akan terjadi dr. point 3 ke point 4.
Slope yang terjadi sama dgn slope
antara point 1 and 2. - Jarak antara
point 1 dan 4 menunjukan besarnya
perubahan permanent.
• Strain Hardening - Jika material
pada point 4 diberi beban,
kurva yg terjadi akan menuju point 3
dgn Elastic Modulus(slope) yg sama. -
Pada point 3 material memp. yield
strength
lebih tinggi. - Kenaikan yield
strength by permanently straining
the material disebut Strain Hardening.
• Tensile Strength (Point 3) - Nilai
stress yang paling besar disebut
Tensile Strength(TS) or Ultimate
Tensile Strength
(UTS)
Fracture (Point 5)
- Jika material ditarik mengikuti Point
3, Stress
akan mengalami penurunan dan
terjadi necking - Fracture terjadi pada
Point 5.
Kuat Luluh (Yield Strength)
merupakan ketahanan bahan
terhadap deformasi plastik.
Biasanya dapat ditentukan dengan
membuat grs.lurus sejajar pd.titik
plastik strain (0,2% in/in) dan
memotong kurva
tegangan-regangan.
KEKUATAN (STRENGTH)
DIAGRAM TEGANGAN -REGANGAN
ELASTIK REGION : 0 – 70 MPa, STRESS ≈ STRAIN
PADA REGION TSB. BERLAKU “ Hooke’s Law ” (S =
E.ε)
Kekuatan ●
tarik (tensile strength)
adalah gaya maksimum dibagi
luas penampang mula, dengan
satuan sama dengan tegangan.
●
Kekuatan tarik ditetapkan
berdasarkan luas penampang
semula, sedang sesungguhnya
pada bahan ulet, luas
penampang mengecil pada saat
beban maksimum dilampaui.
Bahan ●
deformasi yang plastik ulet adalah
yang besar bahan tanpa yang patah.
mengalami
●
Keuletan sampai persentasi patah
atau perpanjangan dapat besarnya
dinyatakan regangan ∆ l / l0 dalam
.
plastik
●
Kekuatan penampang juga pada bisa
titik diukur patah.
dengan susut
●
Bahan penyusutan patah,
menunjukkan bahan yang
penampang ulet yang keuletan
biasanya getas yang atau
mempunyai
besar rapuh sebelum
tidak
Keuletan (ductility)
Stress-Strain Diagram:
Ductile Materials
HASIL TES BERBAGAI
BAHAN...
Stress-Strain Curve
95% secant modulus
-0.2% offset Young's modulus
o
Stress (MPa)
ū
Yield strain
Ultimate strain
ou
UTLU
0.0
0.5
1.0
1.5 2.0 Strain (%)
2.5
3.0
Material Behavior
b
=
Highest elastic modulus Most ductile Most brittle Lowest
yield strength Highest strength Toughest Most resilient Most
stiff
Example 1.
Cylinder length =100 ft
diameter=1.0 in Axial loading
applied=25,000 lb Elongation due to
loading=1.0 in
1) Find the normal stress.
σ
=
F A
= 000,25 785.0
lb in
2
= 800,31
psi
A
=
π
r 2
= π 785.0)(0.5 in 2 = in 2 2)
Strain?
ε
= e L
o
= 100
ft 1
in
×
12 1
ft in
=
00083.0
)/( inin
loading
CONTOH SOAL:
Suatu batang logam dgn diameter 1” dan
panjang 10’ diberi beban pd.ujung2nya sebesar
50 lbf, Tentukan berapa perpanjangan yg.
Terjadi bila modulus elastisitas bahan (E) =
3x107 Psi ?
Penyelesaian:
A = π(1)2 / 4 = 0,785 in2 → S = 50/0,785 =
63,7 Psi ε
= S/E = 63,7/(3x107) = 2,12x10-6
Perpanjangan yg terjadi =
ε
x l = (2,12x10-6)x10’
= 2,12x10-5 ft
●
• Kekerasan didefinisikan sebagai
ketahanan bahan terhadap penetrasi
pada permukaannya.
• Bilangan kekerasan Brinnel (HB)
adalah suatu indeks kekerasan yang
diukur dari luas lekukan yang
ditimbulkan oleh penekan baja atau
tungsten karbida yang berbentuk bola.
Bagaimana cara membuat kurve
diagram Regangan-Tegangan ?
Perlu data pengujian mengenai :
beban yang diberikan (kg), data
pertambahan panjang,
cm/kg(tarikan), pemipihan, cm/kg
(penekanan/desakan)
Kekerasan (hardness)
Bilangan ●
penekan prinsip sama intan
kekerasan dengan berbentuk
Vickers kekerasan piramid (HV)
Brinnel.
memakai dengan
●
Kekerasan indeks mengukur
penekan bervariasi, kekerasan
dengan kedalaman diperoleh
Rockwell bentuk yang (HRC) harga
penetrasi ditentukan dan skala
merupakan beban suatu
Rockwell.
dengan
yang
●
Skala kekerasan dan basis
menggores 10 kemampuan Mohs
(kekerasan bahan bahan (HRM)
antari yang bahan intan).
mengklasifikasi 1 lebih yang
(kekerasan Skalanya lunak.
keras dengan untuk talk)
Stress-Strain Diagram: Brittle
Materials
Ketahanan bhn terhadap penetrasi
pd permukannya.
Bil. Kekerasan Brinnel (HB) → indeks
kekerasan yg diukur dari luas
lekukan hasil dr penekanan bola baja
atau tungsten karbida.
Bil. Kekerasan Vicker (HV) →
bentuk penekannya piramid dar
bhn intan.
Hardness...
Bil. Kekerasan Rockwell (HRC)
→ indeks kekerasan yg diukur
dari kedalaman penetrasi dr
penekan dgn bentuk dan beban
yg bervariasi → skala Rockwell.
Skala Mohr (MRM) → indeks
kekerasan yg diukur dari luas
lekukan hasil dr penekanan bola
baja atau tungsten karbida.
Rockwell Tests :
❑
Penetrator berbentuk cone (C-Brale)
❑
Bola besi dgn. diameter 1/16-inch hingga
1/2 - inch.
❑
Beban Standard Rockwell tests iaitu 60,
100 atau 150 Kg.
Hardness Testing...
Superficial Rockwell Test :
❑
Mengukur kekerasan bahan tipis
keras.
❑
Diamond brale diberi tanda
"N-Brale".
❑
Beban teringan adalah 3 Kg
dan diikuti dgn beban 15, 30
atau 45 Kg.
❑
Diamond penetrator (Rockwell
C)
❑
Penetrator Bola (Rockwell B)
❑
Rockwell test lebih mudah dan
lebih cepat dibanding Brinel test.
Brinell Test:
❑
Beban 3000 kg dan waktu 30 dtk, utk.
Logam dan bhn keras lain nya.
❑
Beban 500 kg dan waktu 60 dtk, utk bhn
non-ferrous (Brass or AL Mat’s)
❑
Tdk dianjurkan untuk test kekerasan bhn yg
tipis.
Setelah Test di lakukan:
❑
mengukur diameter (mm)
cekungan yg terbentuk
menggunakan Brinell
Microscope, hal ini dilakukan
bbrp kali pengukuran.
❑
Penentuan kekerasan menurut
Brinell, menggunakan rumus
sbb:
BHN
=
π
dDDD
2/ [ -
P(2-2)]