Anda di halaman 1dari 48

Sifat ● 

untuk (properties) mengidentifikasi dari 


bahan dan membedakan merupakan 
karakteristik 
bahan-bahan. 
● 
Semua bahan dengan mencakup padat, 
sifat struktur atom-atom dapat khususnya 
internnya, diamati dan logam,berkaitan dan 
dimana susunannya diukur. struktur Setiap 
didalam erat intern 
sifat sekali 
kristal. 
● 
Sifat pembentukannya, 
bahan padat sangat menentukan proses 
->bahan pahat/pemotong 
yang sangat keras akan merusak mata 
-> bahan yang lunak seperti timbal akan 
sulit digergaji. 
● 
Proses sebagai penarikan, pembentukan 
akibat kawat proses akan merubah 
bertambah pembentukan sifat kuat bahan, 
dan kawat contohnya 
keras. 
melalui 
BAB 3. SIFAT MEKANIK 
BAHAN 
 
Pengerasan ● tembaga listrik 
yang ini akan kurang digunakan 
bermanfaat sebagai bagi penghantar 
kawat 
● 
Sebaliknya kawat sangat baja 
bermanfaat. 
yang penguatan dipergunakan yang 
terjadi dalam selama ban radial 
penarikan 
● 

Bermanfaat terjadi pembentukan, 


berakibat perubahan perubahan atau 
karena tidak, struktur sifat-sifat. 
terjadi sifat selama selalu deformasi 
proses 
berubah yang 
bila 
● 
Proses Proses (annealing) (quenching). 
termal termal dan juga meliputi 
pencelupan berpengaruh antara dari lain 
suhu atas pelunakan struktur tinggi 
bahan. 
● 
Produk penggunaannya, berubah 
mengalami juga 
maka perubahan sifat dan struktur 
perilakunya akibat 
akan 
Mis pengaruh pembebanan : karet 
cuaca, akan siklis, 
bertambah logam mengalami keras 
akibat kelelahan s.m atau 
selama 
 
Sifat ● 
bahan diklasifikasikan menjadi 2 
golongan utama, yaitu sifat fisika dan sifat 
kimia. 
● 
Perubahan sifat fisika tidak disertai 
perubahan komposisi, misalnya densitas, 
sifat mekanis (kekuatan, kekerasan), sifat 
listrik (konduktivitas), sifat termal, sifat 
magnetik. 
● 
Perubahan sifat kimia berhubungan dengan 
transformasi dari satu zat menjadi zat lain, 
misalnya besi berkarat karena berubah 
menjadi oksida besi melalui reaksi kimia. 
Karena itu pemilihan bahan teknik harus 
memperhatikan struktur intern pada saat 
pembentukan maupun pada pemakaian & 
mengkaitkannya dengan sifat-sifat bahan, 
disamping persyaratan lainnya 


 
Sifat ● 
mekanik didefinisikan sebagai ukuran 
dari kemampuan suatu bahan untuk 
membawa atau menahan gaya atau 
tegangan. 
● 
Bila dalam keadaan diam,strukrur atom 
bahan berada dalam kesetimbangan. Gaya 
ikat dalam srtuktur tersebut menahan setiap 
usaha untuk mengganggu 
kesetimbangannya, yang dapat berupa 
gaya atau beban. 
● 
Tegangan dihasilkan dari gaya, antara lain 
menarik, menekan, memotong, memutar 
atau beberapa cara lain yang dapat 
mengubah bentuk dari sebuah benda. 
 
● 
Definisi tegangan adalah 
ketahanan bahan terhadap gaya 
luar atau beban, diukur sebagai 
gaya per satuan luas. Tegangan 
normal bila dikenakan tegak 
lurus pada permukaan. Satuan 
British untuk tegangan adalah 
psi, satuan SI adalah N/m2 atau 
pascal (Pa). Simbol untuk 
tegangan normal adalah sigma ( 
τ ). 
TEGANGAN (STRESS = 
S) 
 
REGANGAN (STRAIN = ε) 
mengubah deformasi satuan Gaya yang 
panjang. 
(δ). dimensinya; dikenakan Regangan 
pada perubahan adalah suatu besarnya 
bena dimensi padat deformasi fisik akan 
disebut per 
Hubungan deformasi deformasi, disebut 
sedang perubahan deformasi adalah 
antara l adalah deformasi δ aksial 
melintang = panjang. ∈ × atau l , total 
dimana disebut Perubahan deformasi 
dengan ∈ deformasi adalah 
longitudinal, 
panjang satuan 
satuan 

ateral. mm Satuan = δ mm deformasi / 


l0 mm 
longitudinal = ∈long = ∆ l mm / l0 
● 
Satuan mm / d0 deformasi mm 
lateral = ∈lat = ∆d mm / d0 mm = δ 
● 
Perbandingan longitudinal dimana 
disebut antara rasio regangan Poisson 
lateral dengan dan regangan simbol μ , 
μ = ∈lat / ∈long 
● 
Karena lebih kecil ∈long dari 1. selalu 
Untuk lebih baja besar μ = 0.3 
daripada ∈lat , maka μ 
 
ELASTIK ❑ 
→ Kembali kebentuk 
semula bila beban dihilangkan 
❑ 
PLASTIK → Tetap ada meskipun 
beban telah dihilangkan 
 
∆l = l – l 
o ∆d = d 

– d Total Axial = Longitudinal 


unit deformation 
ε 
long 




= ∆l / l 
o Total lateral 
deformation 
ε 
Lat 
F d 
= ∆d / d 

POISSON’S RATIO ( 

μ


1 μ 

ε 
lat 

ε 
long 

dan steel = 0,3 


 
B F 

B - B 
S = F / A .... (N/m2); Pa 
F = beban (N) A = πd2 / 4 

 
Stress-Strain Test 
 
DIAGRAM REGANGAN-TENGAN 
ultimate tensile strength 
σ
UTS 



Elastic region 
slope=Young’s(elastic) modulus yield strength Plastic 
region 
Elastic 
ultimate tensile strength strain hardening Region 
fracture 
necking 
yield strength 

Strain 
σ
Hardening Fracture 
σ = 
εE ε 

Plastic Region 
E=
σ 



=
ε 

σ 
y-
ε 1 Strain ( ε 
) (e/Lo) 
 
• Elastic Region (Point 1 –2) - Material 
akan kembali kebentuk semula setelah 
material is unloaded( spt karet). - 
Stress mempunyai hub. Linear thd 
strain pada 
daerah ini. 
: Stress(psi) E : Elastic modulus (Young’s 
Modulus) (psi) 
ε 
: Strain (in/in) σ = εE E 
= σ 
σ 
- Point 2 : Yield Strength : 
Titik dimana terjadi perubahan yang 
permanen. 
 
• Plastic Region (Point 2 –3) - Bila 
material diberi beban melebihi yield 
strength (kuat luluh), material tdk 
akan kembali ke bentuk 
semula setelah beban dihilangkan. - 
Jika material pada point 3 tdk diberi 
beban, kurva 
akan terjadi dr. point 3 ke point 4. 
Slope yang terjadi sama dgn slope 
antara point 1 and 2. - Jarak antara 
point 1 dan 4 menunjukan besarnya 
perubahan permanent. 
 
• Strain Hardening - Jika material 
pada point 4 diberi beban, 
kurva yg terjadi akan menuju point 3 
dgn Elastic Modulus(slope) yg sama. - 
Pada point 3 material memp. yield 
strength 
lebih tinggi. - Kenaikan yield 
strength by permanently straining 
the material disebut Strain Hardening. 
 
• Tensile Strength (Point 3) - Nilai 
stress yang paling besar disebut 
Tensile Strength(TS) or Ultimate 
Tensile Strength 
(UTS) 
Fracture (Point 5) 
- Jika material ditarik mengikuti Point 
3, Stress 
akan mengalami penurunan dan 
terjadi necking - Fracture terjadi pada 
Point 5. 
 
Kuat Luluh (Yield Strength) 
merupakan ketahanan bahan 
terhadap deformasi plastik. 
Biasanya dapat ditentukan dengan 
membuat grs.lurus sejajar pd.titik 
plastik strain (0,2% in/in) dan 
memotong kurva 
tegangan-regangan. 
KEKUATAN (STRENGTH) 
 
DIAGRAM TEGANGAN -REGANGAN 
ELASTIK REGION : 0 – 70 MPa, STRESS ≈ STRAIN 
PADA REGION TSB. BERLAKU “ Hooke’s Law ” (S = 
E.ε) 
 
Kekuatan ● 
tarik (tensile strength) 
adalah gaya maksimum dibagi 
luas penampang mula, dengan 
satuan sama dengan tegangan. 
● 
Kekuatan tarik ditetapkan 
berdasarkan luas penampang 
semula, sedang sesungguhnya 
pada bahan ulet, luas 
penampang mengecil pada saat 
beban maksimum dilampaui. 
 
Bahan ● 
deformasi yang plastik ulet adalah 
yang besar bahan tanpa yang patah. 
mengalami 
● 
Keuletan sampai persentasi patah 
atau perpanjangan dapat besarnya 
dinyatakan regangan ∆ l / l0 dalam 

plastik 
● 
Kekuatan penampang juga pada bisa 
titik diukur patah. 
dengan susut 
● 
Bahan penyusutan patah, 
menunjukkan bahan yang 
penampang ulet yang keuletan 
biasanya getas yang atau 
mempunyai 
besar rapuh sebelum 
tidak 

Keuletan (ductility) 
 
Stress-Strain Diagram: 
Ductile Materials 
 
HASIL TES BERBAGAI 
BAHAN... 
 
Stress-Strain Curve 
95% secant modulus 
-0.2% offset Young's modulus 

Stress (MPa) 
ū 
Yield strain 
Ultimate strain 
ou 
UTLU 
0.0 
0.5 
1.0 
1.5 2.0 Strain (%) 
2.5 
3.0 
 
Material Behavior 


Highest elastic modulus Most ductile Most brittle Lowest 
yield strength Highest strength Toughest Most resilient Most 
stiff 
 
Example 1. 
Cylinder length =100 ft 
diameter=1.0 in Axial loading 
applied=25,000 lb Elongation due to 
loading=1.0 in 
1) Find the normal stress. 
σ
=
F A 
= 000,25 785.0 
lb in 

= 800,31 
psi 

=
π
r 2 

= π 785.0)(0.5 in 2 = in 2 2) 
Strain? 
ε
= e L 

= 100 
ft 1 
in 
×
12 1 
ft in 
=
00083.0 
)/( inin 
loading 
 
CONTOH SOAL: 
Suatu batang logam dgn diameter 1” dan 
panjang 10’ diberi beban pd.ujung2nya sebesar 
50 lbf, Tentukan berapa perpanjangan yg. 
Terjadi bila modulus elastisitas bahan (E) = 
3x107 Psi ? 
Penyelesaian: 
A = π(1)2 / 4 = 0,785 in2 → S = 50/0,785 = 
63,7 Psi ε 
= S/E = 63,7/(3x107) = 2,12x10-6 
Perpanjangan yg terjadi = 

ε 
x l = (2,12x10-6)x10’ 
= 2,12x10-5 ft 
 
● 
• Kekerasan didefinisikan sebagai 
ketahanan bahan terhadap penetrasi 
pada permukaannya. 
• Bilangan kekerasan Brinnel (HB) 
adalah suatu indeks kekerasan yang 
diukur dari luas lekukan yang 
ditimbulkan oleh penekan baja atau 
tungsten karbida yang berbentuk bola. 
Bagaimana cara membuat kurve 
diagram Regangan-Tegangan ? 
Perlu data pengujian mengenai : 
beban yang diberikan (kg), data 
pertambahan panjang, 
cm/kg(tarikan), pemipihan, cm/kg 
(penekanan/desakan) 
Kekerasan (hardness) 
 
Bilangan ● 
penekan prinsip sama intan 
kekerasan dengan berbentuk 
Vickers kekerasan piramid (HV) 
Brinnel. 
memakai dengan 
● 
Kekerasan indeks mengukur 
penekan bervariasi, kekerasan 
dengan kedalaman diperoleh 
Rockwell bentuk yang (HRC) harga 
penetrasi ditentukan dan skala 
merupakan beban suatu 
Rockwell. 
dengan 
yang 
● 
Skala kekerasan dan basis 
menggores 10 kemampuan Mohs 
(kekerasan bahan bahan (HRM) 
antari yang bahan intan). 
mengklasifikasi 1 lebih yang 
(kekerasan Skalanya lunak. 
keras dengan untuk talk) 
 
Stress-Strain Diagram: Brittle 
Materials 
 
Ketahanan bhn terhadap penetrasi 
pd permukannya. 
Bil. Kekerasan Brinnel (HB) → indeks 
kekerasan yg diukur dari luas 
lekukan hasil dr penekanan bola baja 
atau tungsten karbida. 
Bil. Kekerasan Vicker (HV) → 
bentuk penekannya piramid dar 
bhn intan. 
Hardness... 
 
Bil. Kekerasan Rockwell (HRC) 
→ indeks kekerasan yg diukur 
dari kedalaman penetrasi dr 
penekan dgn bentuk dan beban 
yg bervariasi → skala Rockwell. 
Skala  Mohr  (MRM)  →  indeks 
kekerasan  yg  diukur  dari  luas 
lekukan  hasil  dr  penekanan  bola 
baja atau tungsten karbida. 
 
Rockwell Tests : 
❑ 
Penetrator berbentuk cone (C-Brale) 
❑ 
Bola besi dgn. diameter 1/16-inch hingga 
1/2 - inch. 
❑ 
Beban Standard Rockwell tests iaitu 60, 
100 atau 150 Kg. 

Hardness Testing... 
 
Superficial Rockwell Test : 
❑ 
Mengukur kekerasan bahan tipis 
keras. 
❑ 
Diamond brale diberi tanda 
"N-Brale". 
❑ 
Beban teringan adalah 3 Kg 
dan diikuti dgn beban 15, 30 
atau 45 Kg. 
❑ 
Diamond penetrator (Rockwell 
C) 
❑ 
Penetrator Bola (Rockwell B) 
❑ 
Rockwell test lebih mudah dan 
lebih cepat dibanding Brinel test. 
 
Brinell Test: 
❑ 
Beban 3000 kg dan waktu 30 dtk, utk. 
Logam dan bhn keras lain nya. 
❑ 
Beban 500 kg dan waktu 60 dtk, utk bhn 
non-ferrous (Brass or AL Mat’s) 
❑ 
Tdk dianjurkan untuk test kekerasan bhn yg 
tipis. 
 
Setelah Test di lakukan: 
❑ 
mengukur diameter (mm) 
cekungan yg terbentuk 
menggunakan Brinell 
Microscope, hal ini dilakukan 
bbrp kali pengukuran. 
❑ 
Penentuan kekerasan menurut 
Brinell, menggunakan rumus 
sbb: 
BHN 
=
π
dDDD 
2/ [ - 

P(2-2)]

Anda mungkin juga menyukai