Anda di halaman 1dari 2

Mari Mengenal

BUKU SUPLEMEN MATERI EKOSISTEM BERWAWASAN KONSERVASI

Buku suplemen materi ekosistem berwawasan konservasi merupakan sebuah buku yang
disusun berdasarkan hasil riset yang dilakukan di kawasan mangrove Dukuh Tapak Kelurahan
Tugurejo. Hasil penelitian yang dikembangkan menjadi sebuah produk buku merupakan
implementasi yang baik dalam bidang pengembangan pendidikan (Amin, 2010). Buku
suplemen digunakan untuk melengkapi atau mendukung buku pokok, karena tidak semua
bahan pelajaran/pengetahuan dapat dimuat pada buku paket (Ariffudin, 2011). Mengapa buku
suplemen yang disusun berwawasan konservasi ?

Wawasan merupakan merupakan cara pandang dan perilaku yang berorientasi kepada
prinsip konservasi, yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan yang di
dalamnya mencakupi pelestarian dan pemanfaatan secara lestari SDA dan nilai-nilai sosial
budaya. Wawasan konservasi yang dimunculkan dalam pembelajaran maupun bahan ajar
materi bertujuan untuk memperkenalkan alam kepada siswa dan meningkatkan kesadaran akan
nilai penting sumber daya alam yang beraneka dalam sebuah ekosistem kehidupan. Sehingga
mereka kelak pada saat dewasa akan semakin bijak dalam berinteraksi dengan lingkungan
alam. Proses memperkenalkan alam dan isinya dengan berada langsung di alam bebas dan
melakukan pengamatan, merupakan cara yang efektif untuk menghadirkan kesadaran
pentingnya keseimbangan dan keberadaan sebuah ekosistem. Kegiatan tersebut merupakan
sebuah cara dalam menyebarkan informasi tentang usaha pelestarian dan perlindungan pada
suatu kawasan yang dilindungi atau kawasan-kawasan yang perlu dilindungi beserta isinya.

Wawasan konservasi adalah pengetahuan jangka panjang yang tiada batas kapan akan
berakhir. Karena sebuah pengetahuan setiap waktu akan terus berkembang seiring dengan
perubahan dan perkembangan jaman. Wawasan konservasi memfokuskan pada beberapa hal
antara lain: (a) untuk mendukung kepedulian dan perhatian terhadap ekonomi, sosial dan
keterkaitannya terhadap lingkungan ekologis baik di perkotaan maupun di pedesaan, (b) untuk
menyediakan setiap orang dengan kesempatan mendapatkan pengetahuan, nilai, perilaku,
komitmen, kemampuan yang diperlukan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas
lingkungan hidup, dan (c) untuk menciptakan pola sikap hidup yang positif baik lingkup
individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan terhadap lingkungan alamnya.
Secara umum, konservasi, mempunyai arti pelestarian yaitu melestarikan/ mengawetkan
daya dukung, mutu, fungsi, dan kemampuan lingkungan secara seimbang (MIPL, 2010;
Anugrah, 2008; Wahyudi & DYP Sugiharto (ed), 2010). Tujuan konservasi yaitu (1)
mewujudkan kelestarian sumberdaya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya, sehingga
dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu kehidupan manusia, (2)
melestarikan kemampuan dan pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya secara
serasi dan seimbang. Selain itu, konservasi merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan
kelestarian flora maupun fauna. Tanpa konservasi akan menyebabkan konflik antara manusia
flora dan fauna yang akan merugikan semua pihak. Konservasi lahir akibat adanya semacam
kebutuhan untuk melestarikan sumber daya alam yang diketahui mengalami degradasi mutu
secara tajam. Dampak degradasi tersebut menimbulkan kekhawatiran dan apabila tidak
diantisipasi akan membahayakan manusia, terutama berimbas pada kehidupan generasi
mendatang pewaris alam ini.

Anda mungkin juga menyukai