Anda di halaman 1dari 115

RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM

MENARA MANDIRI
JAKARTA

BAB I
SYARAT – SYARAT UMUM

Pasal 1 KETENTUAN UMUM

1.1 Jenis dan uraian pekerjaan dan persyaratan teknis khusus


gambar-gambar rencana (Design) adalah merupakan satuan
dengan Sesifikasi Teknis ini.
1.2 Adapun standar yang dipakai untuk pekerjaan tersebut diatas
ialah berdasarkan :
- Dewan Normalisasi Indonesia (NI)
- ASTM (American Society for Testing & Materials)
- ASSHO (American Association of State HighwayOfficials).
1.3 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus
mengukur kembali semua titik elevasi dan koordinat-
koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan di
lapangan, Kontraktor wajib membuat gambar-gambar
penyesuaian dan harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas
dan atau Pengawas Lapangan.

Pasal 2 NAMA ORGANISASI BARANG/ JASA

2.1. Satuan Kerja : LPDUK KEMENPORA


2.2. Alamat : Pintu I Senayan, Jl. New Delhi,
Wisma Serbaguna Senayan,
Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta

Pasal 3 PERENCANA
Perencana untuk pekerjaan ini adalah : PT. MUNASA KREASI NUSANTARA
Alamat : Jl. Mars Selatan No. 17, RT. 02, RW. 07,
Kota Bandung, Jawa Barat, 40286

1
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Pasal 4 PENGAWAS LAPANGAN DAN ATAU PEMBERI TUGAS


4.1 Tim Pengawas dari Bimbingan Pelaksanaan Kegiatan
(TBPK) yang ditunjuk.
4.2 Dalam pelaksanaan sehari – hari di tempat pekerjaan ditunjuk
Pengawas Lapangan oleh Pemberi Tugas.
4.3 Bilamana Pengawas lapangan dan atau pemberi tugas menjumpai
kejanggalan – kejanggalan dalam pelaksanaan atau
penyimpangan dari bestek / RKS supaya segera memberitahukan
kepada instansi terkait.

Pasal 5 PELAKSANAAN PEKERJAAN


5.1 Bilamana Pelaksana akan memulai pelaksanaan pekerjaan di
lapangan, agar supaya memberitahukan kepada Pemimpin Proyek
dan instansi terkait.
5.2 Pihak Pelaksana supaya menempatkan seorang pelaksana yang
ahli dalam bidangnya.

Pasal 6 SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN


6.1 Sebelum pelaksana mulai pelaksanaan pekerjaannya
diharuskan / diwajibkan mengadakan penelitian terhadap :
a. Lapangan / Lokasi Pekerjaan.
b. Bahan / Material yang tersedia.
6.2 Pengadaan bahan / material yang harus dilaksanakan,
berpedoman pada :
a. RKS untuk pekerjaan proyek ini.
b. Petunjuk – petunjuk dari Pemimpin Proyek / Direksi /
Pengawas lapangan dan atau Pemberi Tugas.

Pasal 7 PENETAPAN UKURAN – UKURAN DAN PERUBAHANNYA


7.1 Pelaksana bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan
menurut ukuran – ukuran yang tercantum dalam Gambar Bestek
/ RKS / RAB.
7.2 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perubahan –
2
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

perubahan, maka Pelaksana tidak berhak minta ongkos


kerugian, kecuali pihak Pelaksana dapat membuktikan
bahwa dengan adanya perubahan – perubahan tersebut
Pelaksana menderita kerugian.
8.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan Pelaksana tidak boleh
menyimpang dari ketentuan – ketentuan RKS dan ukuran –
ukuran pada Gambar / Bestek / RAB, kecuali seijin dan
sepengetahuan Pemimpin Proyek / Pemberi Tugas dan atau
Pengawas lapangan.

Pasal 8 PENJAGAAN DAN PENERANGAN


8.2 Pelaksana bertanggung jawab atas penjagaan dalam kerja
dan di luar jam kerja (siang / malam) dalam komplek
pekerjaan, termasuk bangunan yang dikerjakan gudang dan
lain – lain yang berkaitan dengan proyek tersebut.
8.3 Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan
penerangan /lampu pada tempat – tempat tertentu,
penempatan lampu – lampu tersebut disetujui oleh Pemimpin
Proyek / Pemberi Tugas dan atau Pengawas lapangan.
8.4 Segala resiko dan kemungkinan terjadinya kebakaran yang
menimbulkan kerugian dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana.

Pasal 9 KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA


9.1 Bila tejadi kecelakaan Pelaksana harus segera mengambil
tindakan, dan segera melaporkan / memberitahukan kepada
Direksi / Pimpinan Proyek /Pengawas lapangan dan atau
pemberi tugas.
9.2 Pelaksana harus mematuhi / mentaati peraturan –
peraturan tentang perawatan korban dan keluarga.
9.3 Pelaksana harus menyediakan obat – obat yang tersusun
menurut syarat–syarat Palang Merah yang lengkap dan selalu
siap apabila diperlukan.

3
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

9.4 Pelaksana memberikan pertolongan kepada pekerjanya


dan juga menyediakan air untuk minum yang memenuhi syarat
kesehatan.

Pasal 10 PENGGUNAAN BAHAN – BAHAN BANGUNAN


10.1 Semua bahan – bahan bangunan untuk pekerjaan ini sebelum
digunakan harus mendapat persetujuan Pengawas lapangan
dan atau pemberi tugas / Direksi / Pimpinan Proyek.
10.2 Semua bahan – bahan bangunan yang telah dinyatakan “ tidak
dapat dipakai “ oleh Direksi / Pengawas lapangan dan atau
pemberi tugas harus segera disingkirkan keluar lapangan /
lokasi pekerjaan.
10.3 Bilamana Pelaksana melanjutkan pekerjaan dengan
bahan –bahan bangunan yang telah ditolak, maka Pengawas
lapangan dan atau pemberi tugas berhak memerintahkan
membongkar dan harus diganti dengan bahan – bahan yang
memenuhi syarat. Semua kerugian akibat pembongkaran
ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana.
10.4 Diutamakan penggunaan bahan produksi lokal, dalam
negeri yang berkualitas baik.

Pasal 11 KENAIKAN HARGA DAN FORCE MAJEUR


11.1 Kerugian yang diakibatkan adanya kenaikan harga,
Pelaksana tidak dapat mengajukan Claim kepada Pemberi
Tugas.
11.2 Kerugian akibat force majeur berupa bencan alam antara lain :
angin topan , banjir , pemberontakan / perang , gempa bumi ,
dan kejadian tersebut dapat dibenarkan oleh Pemerintah ,
tidak menjadi tanggung jawab Pelaksana .
11.3 Apabila terjadi force majeure, pihak Pelaksana harus
segera memberitahukan secara tertulis dan lengkap kepada
pemberi tugas.

4
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Pasal 12 LAIN – LAIN


12.1 Hal – hal yang belum diatur / tercantum dalam RKS akan diberi
petunjuk oleh Pemimpin Proyek / Ketua Tim Pendiri.
12.2 Bilamana jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar RAB
terdapat kekurangan maka kekurangan tersebut dapat
ditambahkan menurut pos – pos masing – masing dengan
menambah nomor / alpabet pada pos – pos yang
bersangkutan.

5
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

BAB II
SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI

Pasal 1 PROGRAM KERJA PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)


1.1 Pelaksana harus membuat Program kerja pelaksanaan pekerja
(Time Schedule) yang disetujui oleh Pemimpin Proyek/ Pemberi
Tugas, selambat - lambatnya satu minggu setelah SPK
diterbitkan, serta daftar nama pelaksana yang dipekerjakan
untuk menyelesaikan proyek tersebut.
1.2 Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Program Kerja Pelaksanaan (Time Schedule) tersebut.

Pasal 2 LAPORAN DAN PRESTASI KERJA


2.1 Laporan harian dibuat dalam blanko khusus yang didalamnya
memuat tentang jumlah pekerja, rincian pekerjaan, bahan yang
dipakai serta keadaan cuaca.
2.2 Laporan mingguan dan prestasi pekerjaan dibuat oleh
Pengawas lapangan dan atau pemberi tugas bersama–sama
Pelaksana dan dilegalisir / diketahui oleh Pimpinan
Proyek/ Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan.
2.3 Penilaian prestasi pekerjaan atas dasar pekerjaan yang telah
diselesaikan tidak termasuk bahan – bahan yang telah
didatangkan, dan tidak atas dasar besarnya biaya yang telah
dikeluarkan oleh Pelaksana.
2.4 Contoh blangko laporan mingguan dan bulanan dapat dilihat
pada format yang ada dikonsultasikan dengan Pimpinan
Proyek/ Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan.

Pasal 3 PEMBAYARAN
Pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai dengan prestasi
pekerjaan yang telah dicapai.

6
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Pasal 4 PELAKSANAAN PEKERJAAN


4.1 Selambat – lambatnya dalam waktu satu minggu terhitung dari
tanggal SPK dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas
pekerjaan harus sudah dimulai.
4.2 Pekerjaan dapat diserahkan pertama kalinya bilamana
pekerjaan sudah selesai 100 % dan diterima oleh Pemimpin
Proyek dengan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan Pertama
serta dilampiri hasil Opname Pekerjaan 100 %.
4.3 Untuk memudahkan dalam penelitian sewaktu diadakan
pemeriksaaan teknis dalam rangka tahapan pembayaran dan
penyerahan pekerjaan, maka surat permohonan
pemeriksaaan teknis yang diajukan kepada Pemimpin
Proyek/ Pemberi Tugas supaya dilampiri Laporan Prestasi
Pekerjaan yang telah dicapai.
4.4 Surat permohonan pemeriksaaan teknis tersebut yang dikirim
kepada Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas harus sudah dikirim
selambat – lambatnya 7 ( tujuh ) hari sebelum waktu
pemeriksaaan teknis dilaksanakan / batas waktu
penyerahan pekerjaan.

Pasal 5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 60 (Enam Puluh) hari kalender
terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Kerja (SPK).

Pasal 6 MASA PEMELIHARAAN


6.1 Jangka waktu masa pemeliharaan selama 365 (Tiga Ratus Enam
Puluh Lima) hari kalender terhitung sejak penyerahan pekerjaan
pertama.
6.2 Bilamana dalam masa pemeliharaan terjadi kerusakan –
kerusakan atau terdapat kekurang sempurnaan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maka Pelaksana segera memperbaiki
dan menyempurnakannya.

7
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Pasal 7 PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN PEKERJAAN


7.1 Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan
pekerjaan dimungkinkan belum dapat diselesaikan, maka
pelaksana harus mengajukan perpanjangan waktu
pelaksanaan pekerjaan kepada Pemimpin Proyek.
7.2 Surat permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan yang diajukan kepada Pemimpin Proyek harus
sudah diterima selambat – lambatnya 7 ( tujuh ) hari sebelum
batas waktu pelaksanaan pekerjaan berakhir dan dilampiri :
a. Data – data / alasan – alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
b. Time Schedule baru yang sudah disesuaikan dengan sisa
pekerjaan.
7.3 Permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan
dapat diterima oleh Pemimpin Proyek apabila :
a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan ( meer of
manderweek) yang tidak dapat dilaksanakan lagi
setelah atau sebelum SPK ditanda tangani.
b. Adanya perintah tertulis dari Pemimpin Proyek/ Pemberi
Tugas tentang pekerjaan tambahan.
c. Adanya perintah tertulis dari Pemimpin Proyek/ Pemberi
Tugas tentang pekerjaan untuk sementara dihentikan.
d. Adanya force mejeur ( bencana alam, gangguan
keamanan, pemogokan ) dimana kejadian tersebut
dibenarkan oleh yang berwenang.
e. Adanya gangguan curah hujan yang terus menerus
ditempat pekerjaan yang secara langsung mengganggu
pekerjaan, yang dilaporkan secara tertulis oleh Pengawas
lapangan dan atau pemberi tugas yang dilegalisir oleh
unsur teknis yang bersangkutan.

Pasal 8 SANGSI DAN DENDA


8.1 Jika Pelaksana setelah mendapatkan peringatan tertulis 3 (

8
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

tiga ) kali berturut – turut tidak mengindahkan kewajiban –


kewajiban sebagaimana tercantum dalam RKS maka untuk
setiap kelalaian Pelaksana wajib membayar “ denda
kelalaian “ sebesar 2 % ( dua persen ) dari biaya pelaksanaan,
dengan ketentuan bahwa Pelaksana tetap berkewajiban
untuk memenuhi ketentuan RKS.
8.2 Bilamana batas waktu penyerahan pekerjaan yang
pertama kalinya dilampaui (tidak terpenuhi )maka Pelaksana
dikenakan denda kelambatan sebesar 10/00 ( satu permil )
dari biaya pelaksanaan untuk setiap hari kelambatan dan
sampai setinggi – tingginya 5 % ( lima persen ) dari biaya
pelaksanaan, jika denda telah mencapai 5 %,ternyata
Pelaksana tetap melakukan keterlambatan maka akan berlaku
pasal 17 perjanjian ini.
8.3 Bila ada perintah untuk mengerjakan pekerjaan
tambahan dan tidak disebutkan jangka waktunya maka
jangka waktu penyelesaian pekerjaan tidak ditambah.
8.4 Jumlah denda komulatif maksimum ditetapkan sebesar 10 %
(sepuluh persen) dari biaya pelaksanaan pekerjaan.
8.4.1 Denda – denda tersebut dalam ayat 1 dan 2 pasal ini,
akan dengan kewajiban pembayaran Pemberi Tugas
kepada Pelaksana.

Pasal 9 DOKUMENTASI
9.1 Sebelum pekerjaan dimulai keadaan lapangan atau
tempat pekerjaan masih 0 (Nol) %, supaya diadakan
pemotretan di tempat – tempat yang dianggap penting.
9.2 Setiap permintaan pembayaran termen harus dilampiri
foto kegiatan proyek (foto proyek 0 %, 30 %, 100 %) dengan
ukuran 3 R (kartu post).

Pasal 10 PENCABUTAN PEKERJAAN


10.1 Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas berhak membatalkan atau
mencabut pekerjaan dari tangan Pelaksana apabila ternyata
9
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Pelaksana tidak mampu melanjutkan pekerjaan atau


menyerahkan pekerjaan secara keseluruhan atau sebagian
kepada pihak lain semata – mata hanya untuk mencari
keuntungan dari pekerjaan dimaksud.
10.2 Pada pencabutan pekerjaan Pelaksana hanya dapat
dibayarkan pekerjaanyang telah selesai dan telah diperiksa /
disetujuai oleh Pemimpin Proyek, sedangkan barang / material
yang belum terselesaikan menjadi tanggung jawab Pelaksana.

Pasal 11 SYARAT – SYARAT


11.1 Buku rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) pelaksanaan
pekerjaan ini dilampiri volume jenis pekerjaan yang
kesemuanya diserahkan oleh Pemimpin Proyek/ Pemberi
Tugas kepada Pelaksana dalam satu bendel / buku berikut
lampiran – lampiranya.
11.2 Bilamana ternyata ada hal – hal yang berbeda dengan
keterangan – keterangan dalam RKS / RAB, maka RAB yang
menjadi pedoman, namun tetap harus dikonsultasikan / minta
petunjuk Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas dan atau Pengawas
lapangan.
11.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan diadakan
perubahan , maka Perencana harus memberi RKS / RAB revisi
yang dibuatnya atas biaya Perencana.

Pasal 12 PIMPINAN PELAKSANAAN


Pihak Pelaksana harus menunjuk seorang atau lebih sebagai pelaksana,
yang ahli dan diberi kuasa penuh untuk bertindak atas namanya dalam
pelaksanaan pekerjaan sehari - hari di tempat pekerjaan.

Pasal 13 JAMINAN – JAMINAN PERTANGGUNGAN


13.1 Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja /
tenaga kerja, kebersihan halaman, bangunan–bangunan,
gudang, alat–alat dan bahan–bahan bangunan selama
pekerjaan berlangsung.
10
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

13.2 Pelaksana wajib menyediakan sarana untuk menjaga


keselamatan kerja, guna menghindari bahaya yang mungkin
terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.
13.3 Jika terjadi kecelakaan pada saat melaksanakan
pekerjaan, maka Pelaksana wajib memberi pertolongan
kepada korban – korban dan segala biaya yang
dikeluarkan sebagai akibatnya, menjadi beban,
tanggung jawab Pelaksana.
13.4 Pelaksana wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi
syarat –syarat kesehatan dan ketertiban, dalam hal
para pekerjanya tinggal sementara di lokasi pekerjaan.
13.5 Hubungan antara tenaga kerja dengan Pelaksana sepanjang
tidak diatur secara khusus, tunduk pada Peraturan Perburuhan
yang berlaku.

Pasal 14 RESIKO
14.1 Jika hasil pekerjaan Pelaksana musnah oleh musibah atau
sesuatu halsebelum diserahkan kepada pemberi tugas, maka
pelaksana bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
kerugian yang timbul, kecuali jika pemberitugas telah lalai untuk
menerima hasil pekerjaan tersebut.
14.2 Jika hasil pekerjaan Pelaksana sebagian atau seluruhnya
musnah di luar kesalahan kedua belah pihak ( akibat
keadaan memaksa ) sebelum pekerjaan diserahkan kepada
pemberi tugas dan pemberi tugas tidak lalai untuk menerima
/ menyetujui hasil pekerjaan tersebut, maka segala
kerugian yang timbul akibat itu, akan ditanggung bersama oleh
kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat.
14.3 Jika hasil pekerjaan Pelaksana sebagian atau
seluruhnya musnah disebabkan oleh cacat – cacat
tersembunyi dalam strukturnya maka Pelaksana
bertanggung jawab selama 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal penyerahan hasil pekerjaan kepada Pemberi Tugas.

11
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

14.4 Jika hasil pekerjaan Pelaksana sebagian atau


seluruhnya musnah disebabkan karena kesalahan bestek
dan atau disebabkan karena berubahnya penggunaan /
fungsi kerugian yang timbul ditanggung oleh Pemberi Tugas.
14.5 Jika pada waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi kemacetan –
kemacetan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak
tersedianya bahan – bahan dan alat – alat karena semata –
mata kesalahan Pelaksana , maka segala resiko akibat
kemacetan pekerjaan tersebut pada dasarnya menjadi
tanggung jawab Pelaksana.
14.6 Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja
menjadi beban dan tanggung jawab sepenuhnya dari
Pelaksana, atau dengan kata lain tuntutan para tenaga
kerja yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam
maupun di luar pengadilan.
14.7 Bilamana selama Pelaksana melaksanakan pekerjaan ini
menimbulkan kerugian bagi pihak KETIGA (orang – orang yang
tidak ada sangkutpautnya dengan dalam perjanjian ini), maka
segala kerugian ditanggung sepenuhnya oleh Pelaksana.

Pasal 15 PENYELESAIAN PERSELISIHAN

15.1 Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak , maka pada
dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah.
15.2 Keputusan “Panitia Pendamain“ ini mengikat kedua belah pihak,
dan biaya penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan
dipikul secara bersama.
15.3 Jika keputusan sebagaimana dimaksud ini tidak dapat
diterima oleh satu atau kedua belah pihak, maka
perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan Negeri.
15.4 Biaya penyelesaian untuk “Panitia arbitrase “ditanggung
bersama yang sama besarnya.

Pasal 16 PEMUTUSAN PERJANJIAN


Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas berhak memutuskan perjanjian ini
12
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

secara sepihak, dengan pemberitahuan tertulis 7 (tujuh) hari sebelum


jangka waktu peringatan ketiga berakhir dalam hal Pelaksana:

16.1 Dalam satu bulan terhitung tanggal surat Perjanjian ini tidak
atau belum mulai melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur
dalam pasal 01.
16.2 Dalam waktu satu bulan berturut – turut tidak melanjutkan
pekerjaan yang telah dimulainya.
16.3 Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja
memperlambat penyelesaian pekerjaan ini.
16.4 Memberikan keterangan tidak benar yang merugikan
atau dapat merugikan Pemberi Tugas, sehubungan dengan
pekerjaan ini.
16.5 Jika pekerjaan ini dilaksanakan oleh Pelaksana tidak sesuai
dengan jadwal waktu (Time Schedule) yang dibuat oleh
Pelaksana dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas atau Direksi
Pekerjaan.
16.6 Jika terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh Pemberi
Tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, Pemberi Tugas
dapat menunjuk pihak lain dan atas kehendak kedua belah
pihak untuk menyerahkan pekerjaan tersebut dan Pelaksana
harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas segala arsip,
gambar-gambar, perhitungan-perhitungan dan keterangan-
keterangan lainnya.

13
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

BAB III
PENJELASAN TEKNIS
YANG BERSIFAT UMUM

Pasal 1 KETENTUAN UMUM


1.1 Pelaksana/ Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan
baik dan benar serta penuh dengan tanggung jawab dan teliti
sesuai dengan ketentuan kontrak
1.2 Seluruh cara dan prosedur yang diikuti termasuk semua
pekerjaan sementara yang akan dilaksanakan semuanya harus
mendapat persetujuan dan Pengawas lapangan dan atau
pemberi tugas.
1.3 Dalam pelaksanaan pekerjaan Pelaksana/ Kontraktor harus
mentaati peraturan-peraturan pemerintah dan peraturan
daerah yang berlaku yang berhubungan dengan pekerjaan ini.

Pasal 2 LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN


2.1 Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah di Kota
Jakarta Selatan
2.2 Proyek ini terletak di :
Gedung Menara Mandiri, Gedung Parkir
Jalan Jendral Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190
2.3 Lingkup Pekerjaan dimaksud adalah Renovasi Interior, ME dan
pengadaan Furniture Clinic & Gynasium.

Pasal 3 RENCANA KERJA


3.1 Selambat-lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal Surat Keputusan
Pemberian Pekerjaan Pelaksana/ Kontraktor harus
menyerahkan kepada direksi lapangan untuk mendapatkan
persetujuannya antara lain:
a. Rencana Kerja atau jadwal waktu pelaksanaan dalam
bentuk Bar Chart yang lengkap dan terperinci meliputi
seluruh pekerjaan seperti diamksud dalam dokumen

14
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

kontrak.
b. Keterangan lengkap mengenai organisasi dan personalia
yang akan melaksanakan tugas pekerjaan.
c. Jadwal pengerahan tenaga kerja.
d. Jadwal penyedia bahan bangunan dan peralatan serta
perlengkapan lainnya.
3.2 Pelaksana/ Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan rencana kerja yang telah dilakukan tersebut di atas.
3.3 Kelalaian dalam menyerahkan rencana kerja tersebut diatas,
dapat menyebabkan ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat
dan penundaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
Pelaksana/ Kontraktor.

Pasal 4 TANGGUNG JAWAB PELAKSANA/ KONTRAKTOR TERHADAP


PEKERJAAN
4.1 Semua pelaksana pekerjaan harus mendapat persetujuan dari
Pengawas lapangan dan atau pemberi tugas tidak berarti
bahwa Pelaksana/ Kontraktor mendapatkan tanggung jawab
yang tercantum dalam kontrak.
4.2 Tanah tempat pekerjaan dalam keadaan pada waktu
Penawaran termasuk segala sesuatu yang berada dalam batas-
batas yang ditentukan diserahkan tanggung jawab kepada
Pelaksana/ Kontraktor. Namun demikian semua benda yang
ditemukan dilapangan tersebut tetap menjadi milik Pemberi
Tugas.
4.3 Pelaksana/ Kontraktor harus mengisi/ menimbun kembali semua
lubang bekas galian yang dibuat setelah selesai pekerjaan
atau tidak diperlukan lagi untuk pekerjaan serta harus bersih
dari segala sampah/ kotoran dan bahan-bahan yang tidak
diperlukan.
4.4 Pemberi Tugas Pengawas lapangan dan atau pemberi tugas
berhak untuk mengadakan inspeksi kesetiap bagian pekerjaan.
Juga apabila pekerjaan tersebut dikerjakan dibengkel
Pelaksana/ Kontraktor atau sub Pelaksana/ Kontraktor. Dalam
15
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

hal ini Pelaksana/ Kontraktor harus memberi informasi bantuan


dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pemerikasaan secara
teliti dan lengkap.
4.5 Pelaksana/ Kontraktor bertanggung jawab terhadap ketertiban
pegawai serta kendaraan-kendaraannya dan bersedia
memelihara atau memperbaiki segala kerusakan-kerusakan
yang mungkin terjadi baik di dalam lokasi proyek maupun
diluarnya, sehingga kembali seperti semuala.
4.6 Pada saat penyerahan pertama, seluruh pekerjaan harus
diserahkan dalam keadaan sempurna/ selesai (sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat), termasuk pembongkaran
pekerjaan-pekerjaan sementara, pembersihan halaman dan
sekitarnya sesuai dengan keinginan Pemimpin Proyek/ Pemberi
Tugas dan atau Pengawas lapangan.

Pasal 5 SETTING OUT


5.1 Untuk menentukan posisi dan ketinggian bangunan di lapangan
Pelaksana/ Kontraktor harus melakukan pengukuran dilapangan
secara teliti dan benar, sesuai dengan referensi benchmark atau
titik tetap dilapangan seperti ditujukan dalam gambar atau
atas petunjuk Pengawas lapangan dan atau pemberi tugas.
5.2 Dalam hal terdapat perbedaan antara rencana dalam gambar
dengan hasil pengukuran yang dilaksanakan Pelaksana/
Kontraktor dilapangan maka sebelum melanjutkan pekerjaan
yang mungkin dipengaruhi perbedaan tersebut, Pelaksana/
Kontraktor harus melaporkan hal ini kepada Pengawas
lapangan dan atau Pimpinan Proyek untuk mendapat keputusan
dan dinyatakan dalam Berita Acara.

Pasal 6 DAERAH KERJA DAN JALAN MASUK


6.1 Pelaksana/ Kontraktor akan diberikan daerah kerja untuk
pelaksanaan pekerjaan ini. Lokasi tersebut dapat diperoleh
dengan cara sewa/ pinjam berdasarkan ketentuan yang

16
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

berlaku dan harus membatasi operasinya dilapangan yang


betul-betul diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
6.2 Tata Letak yang meliputi jalan masuk lokasi penyimpanan
bahan bangunan dan jalur pengangkutan material dibuat oleh
Pelaksana/ Kontraktor dengan persetujuan Pemimpin Proyek/
Pemberi Tugas dan atau Pengawas lapangan.

Pasal 7 MATERIAL
7.1 Material yang dipakai dalam pekerjaan ini diutamakan
produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
7.2 Jika Pelaksana/ Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan
digunakan selain yang disyaratkan, maka mutunya minimal
harus sama dengan yang disyaratkan dalam dokumen tender
sebelum pemesanan bahan harus diberitahukan dulu kepada
Pengawas lapangan dan atau pemberi tugas yang meliputi
jenis, kualitas dan kuantitas bahan yang dipesan untuk
mendapatkan persetujuan.
7.3 Penumpukan/ penyimpanan material harus pada tempat yang
baik agar mutu dari material dapat terjaga.

Pasal 8 KODE, STANDART, SERTIFIKAT DAN LITERATUR DARI PABRIK

Pelaksana/ Kontraktor harus menyiapkan dilapangan antara lain


fotocopy persyaratan, standart bahan, catalog, rekomendasi dan
sertifikat serta informasi lainnya yang diperlukan untuk semua material
yang digunakan dalam proyek ini serta petunjuk pemasangan barang -
barang tersebut harus mengikuti prosedur yang direkomendasikan
pabrik.

Pasal 9 LALU LINTAS


Dalam pelaksanaan pekerjaan dan pengangkutan bahan - bahan untuk
keperluan pekerjaan , Pelaksana/ Kontraktor harus berhati-hati,
17
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

sehingga tidak menganggu kelancaran operasional atau menimbulkan


kerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana lainnya.
Bila terjadi kerusakan Pelaksana/Kontraktor berkewajiban untuk
memperbaiki dan menggantinya.

Pasal 10 CUACA
Pekerjaan harus dihentikan bila cuaca tidak mengijinkan yang
mengakibatkan penurunan mutu suatu pekerjaan.

Pasal 11 SERVICE SEMENTARA


Pelaksana/ Kontraktor harus menyediakan air dan listrik yang
diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Pasal 12 SHOP DRAWING DAN AS BUILT DRAWING


12.1 Shop drawing
Shop drawing adalah gambar-gambar detail gambar yang
memberikan penjelasan pekerjaan dengan sebaik - baiknya.
12.2 As Built Drawing
Apabila terdapat perbedaan antara gambar-gambar dengan
pelaksanaan pekerjaan (atas persetujuan Pemimpin Proyek/
Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan), maka segera
setelah pelaksanaan bagian pekerjaan tersebut harus membuat
As Built Drawing, setelah seluruh perkerjaan selesai dilaksanakan.

Pasal 13 LAPORAN PEKERJAAN DAN FOTO-FOTO


13.1 Laporan Pekerjaan
a. Pelaksana/ Kontraktor diwajibkan melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan rencana perubahan-
perubahan yang mungkin terjadi harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Tugas.
b. Pelaksana/ Kontraktor harus membuat laporan harian,
mingguan dan bulanan.
c. Didalam laporan harian harus tercantum keadaan cuaca,
bahan yang masuk, jumlah pegawai/karyawan/pekerja,
18
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

catatan-catan tentang perintah-perintah dan Pemberi


Tugas, atau wakil dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
d. Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan
upah. Daftar pekerja ini setiap waktu dapat diperiksa oleh
Pemberi Tugas dan ia berhak mengadakan penelitian
tentang produktivitas pekerjaan tersebut.
e. Setiap akhir pekan Pelaksana/ Kontraktor harus
menyampaikan laporan mingguan kepada Pemberi Tugas
tentang kemajuan pekerjaan dalam minggu yang
bersangkutan meliputi persediaan bahan di tempat proyek
penambahan pengurangan atau perubahan pekerjaan.
Jumlah/ macam dan harga satuan bahan-bahan yang
masuk dan kejadian-kejadian penting lainnya yang terjadi
dalam proyek yang mempengaruhi pelaksanaan proyek.
f. Setiap akhir bulan Pelaksana/ Kontraktor harus
melaporkan kemajuan pekerjaan secara terperinci dan
besarnya prosentase terhadap keseluruhan/ bagian
disamping dokumentasi foto-foto berwarna ukuran postcard
yang menunjukan kemajuan pekerjaan beserta peralatan
yang dipakai, kemudian dikirim kepada Pemberi Tugas.

13.2 Foto - foto


Pelaksana/ Kontraktor diharuskan mengadakan pengambilan
foto di lapangan yang berkenaan dengan kemajuan tahap
pekerjaan, detail-detail yang akan ditutup, adanya bencana
dan sebagainya.

Hasil cetakan foto tersebut harus disampaikan kepada


Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas dan atau Pengawas
lapangan.

19
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

BAB IV
SYARAT – SYARAT TEKNIS YANG BERSIFAT KHUSUS

Pasal 1 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN

1.1 Kontraktor harus membuat bangunan darurat untuk keperluan


sendiri sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, berupa
kantor administrasi, los kerja dan gudang, serta pembuatan
kantor Direksi.

1.2 Kontraktor harus membersihkan area dari segala hal yang bisa
menganggu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan
pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran
dan bagian-bagian lainnya.

1.3 Kontraktor harus menyediakan alat-alat untuk sepanjang masa


pelaksanaan, berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap
kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran
ulang.

Pasal 2 PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR


2.1 PEKERJAAN LANTAI
2.1.1. Pekerjaan Bobok Lantai Existing

a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,


bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pekerjaan bobok lantai meliputi area di lantai
eksisting yang harus dibobok/bongkar untuk
digunakan sebagai jalur pipa kabel memalui lantai
20
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan
ini, sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya kepada Pemberi Tugas dan atau
Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
persetujuannya.
2. Area Lantai eksisting yang akan dibobok telah
dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas
dari pengaruh pekerjaan yang lain.
3. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai
dapat dilakukan minimum setelah (1) hari dari
saat penyelesaian jalur pipa kabel yang melewati
area yang sudah dibobok.
4. Leveling lantai harus dibuat akurat sesuai
kebutuhan pemasangan bahan-bahan finishing
lantai yang memiliki ketebalan yang berfariasi.

2.1.2. Pekerjaan Sub Lantai (Screed)


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,
bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga siap untuk dipasang finishing lantai.

b. Bahan – bahan
1. Bahan – bahan sub lantai beton/ screed adalah
campuran 1 PC : 3 pasir dan air.
2. Bahan – bahan yang akan dipasang harus
diserahkan dulu kepada Pemberi Tugas untuk
mendapatkan persetujuannya.
3. Seluruh peralatan yang diperlukan harus
disediakan dulu oleh kontraktor pelaksana di
21
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

lapangan.

c. Pelaksanaan

1. Untuk pasangan diatas pelat beton lantai, pelat


beton diberi lapisan plesteran (screed) campuran
1 PC : 3 Pasir, setebal minimal 2 cm atau lebih
dengan memperhatikan kemiringan bidang lantai.
2. Pelaksanaan dari pekerjaan sub beton lantai ini
dilakukan sampai permukaan benar-benar rata,
dengan memperhatikan kemiringan permukaan
lantai.
3. Kontraktor pelaksana harus benar-benar
memperhatikan dan menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor
tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.

d. Pengujian Mutu Pekerjaan

1. Kontraktor Pelaksana wajib membuat kotak kubus


beton dengan ukuran 15 x 15 x 15 untuk beton
tumbuk (K100) yang jumlahnya ditentukan oleh
Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas.
2. Kubus beton ditest di laboratorium yang akan
ditunjuk oleh Pemberi Tugas atau Konsultan
Pengawas.
3. Hasil test diserahkan kepada Pemberi Tugas atau
Konsultan Pengawas paling lambat 9 (sembilan)
hari kerja dihitung dari hari pelaksanaan.
4. Untuk volume pekerjaan yang besar, maka atas
persetujuan Pemberi Tugas atau Konsultan
Pengawas dapat dilakukan secara bertahap.
5. Seluruh biaya untuk pengujian tersebut menjadi

22
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

tanggung jawab kontraktor pelaksana.

2.2 PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD


2.2.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,


bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
b. Pekerjaan pemasangan Plafond Gypsum Board pada
area yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas dan atau
Pengawas Lapangan.

2.2.2. Persyaratan Bahan

a. Bahan Rangka :
Bahan rangka menggunakan metal furring system
produk Jayaboard System atau produk lain yang
setara, ukuran sesuai gambar serta harus memenuhi
perhitungan kekuatannya.
b. Penutup langit-langit dari Papan Gypsum
Terbuat dari kualitas gypsum yang bermutu tinggi
setara JAYABOARD, antara lain : tingkat insulasi
maksimal, tahan panas, kontrol kelembaban yang
baik dan tahan benturan. Menggunakan produk
Jayaboard atau setara.
Type : - Standarboard tebal 9 mm
Ukuran : -1200 x 2400 x 9 mm atau sesuai
gambar
c. Pertemuan dinding dan plafond menggunakan wall
angle type W, sesuai dengan petunjuk gambar dan
system rangka plafond.

23
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

d. Bahan finishing penutup plafond :


1. Finishing gypsum penutup plafond
menggunakan cat emulsi yang bermutu baik
produk telah disetujui oleh Pemimpin Proyek/
Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan.
Sebelum pengecatan semua
sambungan/pertemuan harus rata dan halus
(ditreatment).
2. Warna dan corak sesuai gambar / ditentukan
kemudian.

2.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pekerjaan ini dikerjakan oleh aplikator yang ditunjuk


oleh Pabrik.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor
diwajibkan untuk membuat shop drawing dan
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
c. Rangka langit-langit dari besi dengan penggantung
besi bulat diameter 5 mm yang dilengkapi dengan
mur dan klem, penggantung-penggantung terikat
kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang
ada.
d. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian
bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan pola
yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan
memperhatikan modul pemasangan penutup
langit-langit yang dipasangnya.
e. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit
harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali

24
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan


bidang miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
f. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang,
seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang,
dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
g. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan
mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan
dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
h. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding,
digunakan bahan seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.
i. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata,
tidak melendut.
j. Gypsum Board yang dipasang adalah gypsum
board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian
yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan
telah mendapat persetujuan dari Manajemen
Konstruksi.
k. Gypsum Board dipasang dengan cara pemasangan
sesuai dengan gambar untuk itu dan setelah gypsum
board terpasang, bidang permukaan langit-langit
harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang,
dan sambungan antara unit-unit gypsum board tidak
terlihat.
l. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat
manhole/access panel di langit-langit yang bisa
dibuka, tanpa merusak gypsum board
disekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan/
pemeliharaan M & E.

25
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

2.3 PEKERJAAN DINDING PARTISI


2.3.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-


bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya untuk
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi, sesuai yang
ditunjukan dalam gambar.

2.3.2 Persyaratan Bahan

a. Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan


kepada Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas dan atau
Pengawas Lapangan untuk disetujui sebelum mulai
pelaksanaan.
b. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site
sesuai dengan jadwal pelaksanaan, semua barang dan
bahan harus disimpan ditempat yang kering memakai
alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab
dan air hujan.
c. Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan
diperiksa tapi belum diserahkan harus dijaga,
dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila terjadi
kerusakan barang akibat pelaksana, maka kerusakan
tersebut harus diperbaiki tanpa menjadi beban
tambahan kepada pemilik.

2.3.3 Material dan Syarat Pelaksanaan

a. Gypsum :
1. Ketebalan yang dipakai 12 mm per panel.
Tidak retak atau pecah/melengkung mempunyai
lapisan luar Paver Coved dipasang sesuai gambar
detail dengan mempergunakan.
2. Bahan Gypsum Board Tipe Fire Stop berfungsi
26
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

sebagai bahan Sound Proof, memenuhi Standard


American Standard Specification untuk Gypsum
wall board ASTM C-36.
Fire resistance :3 jam.
3. Gypsum yang digunakan seperti yang tertera pada
daftar material.
b. Rangka Partisi :
1. Bahan rangka Galvanized Steel type Hollow yang
memenuhi persyaratan pabrik.
2. Bahan-bahan pelengkap seperti sekrup, baut, mur,
paku metal fittings yang akan berhubungan dengan
udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.
3. Berkas-berkas pekerjaan harus halus dan rata
permukaan.
4. Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar
tidak terjadi kesalahan pemasangan.
5. Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan di
las sesuai gambar.
6. Pekerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapi,
tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan bajanya.
7. Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang
ditentukan dan dijamin tidak akan berputar atau
membengkok. Setelah pengelasan, sisa-sisa/kerak
las harus dibersihkan dengan baik.
8. Pemasangan dinding partisi harus benar-benar siku,
lapisan dinding dilapis dengan wall paper,
pemasangan harus rata dan tidak bergelombang.
Lem yang digunakan lem khusus dari pabrik itu
sendiri.
c. Glass wool
Glass wool dipasang di tengah-tengah sebagai
pengisi dinding partisi dengan ukuran glass wool t =
2” dan kasa ayam 2 sisi guna menjepit glass wool.
Maksud dan tujuan ini untuk peredam suara dari
27
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

pantulan suara dari luar.


d. Plint Partisi
Plint partisi dari kayu kamper dengan ukuran tebal 2
cm, tinggi 10 cm berprofil, posisi plint tidak boleh
melengkung harus rata dan rapih.
Finishing dan warna plint sesuai petunjuk dalam
gambar perencana atau diajukan dan harus disetujui
oleh Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas.
e. Modul dan type partisi tersebut disesuaikan dengan
gambar interior dan detail dinding gambar arsitektur.

2.3.4. Syarat Pemeliharaan

a. Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding
partisi yang rusak/cacat/kena noda. Perbaikan
dilaksanakan sesuai pangarahan Pemberi Tugas
dan atau Pengawas Lapangan dengan tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan
pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan
maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut samai dinyatakan dapat diterima oleh
Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan .
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini
menjadi tanggungan Pelaksana.
b. Pengamanan
Pemborong wajib mengadakan perlindungan dan
pengamanan terhadap pemasangan dinding partisi
gypsum board ataupun panel teak plywood yang telah
dilaksanakan. Biaya yang ditimbulkan untuk
melindungi/pengamanan pekerjaan ini sudah termasuk
didalam penawaran Pelaksana.

28
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

2.3.5. Syarat Penerimaan

a. Hasil pemasangan komponen dinding-dinding partisi


harus tepat (presisi) pada posisinya serta dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan pada persyaratan pelaksanaan.
b. Hasil pemasangan dinding-dinding partisi harus
merupakan hasil pekerjaan yang selaras terhadap
lantai dinding ataupun plafondnya.
c. Hasil pekerjaan dinding-dinding partisi satu sama
lainnya harus menjadi satu kesatuan yang kokoh (tidak
menimbulkan goyangan atau bunyi derit karena
tekanan beban horizontal) dan tidak terjadi kebocoran
suara antara ruangan satu dan lainnya yang dibentuk
oleh pekerjaan ini.

2.4 PEKERJAAN PENGECATAN

2.4.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,


bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
b. Pengecatan dinding dan plafond dilakukan pada
bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

2.4.2 Syarat - Syarat Bahan

a. Semua bahan cat yang digunakan adalah Cat produk


terbaik dan bermutu, dengan proses sebagai berikut :
Primer : 1 lapis J Primer, interval 2 jam.
Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval
2 jam.

29
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Cat akhir dinding dan plafond


luar/exterior : 2 lapis eksterior setebal untuk 2 x
30 micron, interval 2 jam, sehingga dicapai
permukaan yang merata dan sama tebal.
Cat akhir dinding dan plafond
dalam/interior : 3 lapis interior setebal untuk 3 x
30 micron, dengan interval 2 jam, sehingga dicapai
permukaan yang merata dan sama tebal.
Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil
pengecatan yang rata dan sama tebalnya.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan
dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal
54 dan NI-4.
c. Tipe dan warnanya akan ditentukan kemudian.

2.4.3 Syarat - Syarat Pelaksanaan

a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata,


tidak terdapat cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).
b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih
adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan.
c. Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta
bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran
lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu
pengecatan.
d. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum
dilapis dengan cat dasar, bahan plamur dari produk
yang sama (ICI) dengan cat yang digunakan.
e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan
dari Manajemen Konstruksi serta jika seluruh pekerjaan
instalasi di dalamnya telah selesai dengan sempurna.
f. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor

30
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

harus menyerahkan / mengirimkan contoh bahan dari


beberapa macam hasil produk kepada Manajemen
Konstruksi. Selanjutnya akan diputuskan jenis bahan
dan warna yang akan digunakan. Manajemen
Konstruksi akan menginstruksikan kepada Kontraktor
selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
contoh bahan diserahkan.
g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan
label pabrik pembuatnya.
h. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai
sebagai standard untuk pemeriksaan / penerimaan
setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat
pekerjaan.
i. Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan,
percobaan - percobaan bahan dan warna harus
dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.
Pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan - ketentuan
yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
j. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur
merata, tidak terdapat noda-noda pada permukaan
pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan
akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
k. Kontraktor harus bertanggung jawab atas
kesempurnaan dalam pengerjaan, perawatan dan
keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan
pekerjaan.
l. Bila terjadi ketidak sempurnaan atau kerusakan dalam
pengerjaan, Kontraktor harus memperbaiki /
mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa
adanya tambahan biaya.
m. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja
terampil / berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat
31
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

Pasal 3 PEKERJAAN FINISHING INTERIOR


3.1 PEKERJAAN KACA

3.1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,


bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat - alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun
jendela, kaca mati atau pekerjaan lain yang terdapat
pada gambar detail.

3.1.2 Persyaratan Bahan

a. Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang
pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama,
mempunyai sifat tembus cahaya, diperoleh dari proses
pengambangan (Float Glass). Kedua permukaannya rata,
licin dan bening.
b. Khusus
1. Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass)
produk ASAHIMAS. Kaca tebal minimum 6 mm, 8 mm,
10 mm, 12 mm atau sesuai perhitungan, digunakan
untuk pemasangan dinding kaca pada daerah Interior
dan seluruh pintu kaca Frame, kecuali hal khusus lain
seperti dinyatakan dalam gambar.
2. Untuk pintu kaca Frameless, baik pintu swing maupun
pintu sliding juga menggunakan produk ASAHIMAS,
tetapi dengan ketebalan minimum 12 mm, atau sesuai
perhitungan, dan telah melalui proses tempered sesuai

32
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

standard SINAR RASA (clear float tempered glass).


3. Untuk dinding kaca jendela Eksterior digunakan tipe
Clear Glass tebal minimum 6 mm, atau sesuai
perhitungan.
c. Toleransi
1. Panjang-Lebar; ukuran panjang dan lebar tidak boleh
melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh
pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar kira-kira 2
mm.
2. Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat
harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang
rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1.5 mm per meter panjang.
3. Ketebalan; ketebalan kaca lembaran yang
digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang
ditentukan pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm.
d. Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti
standard perhitungan dari pabrik bersangkutan, yang
antara lain mempertimbangkan penggunaannya pada
bangunan, luas/ ukuran bidang kaca (cutting size),
maupun tekanan positif dan negatif yang akan bekerja
pada bidang kaca. Perhitungan ini harus disetujui Direksi
Pengawas dan Konsultan Perencana.
e. Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan
ketentuan dari pabrik :
1. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung
(ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat pada
kaca).
2. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi
kimia yang dapat mengganggu pandangan.
3. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah
pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
4. Kaca harus bebas dari gumpalan tepi (tonjolan pada
sisi panjang dan lebar kearah luar/masuk).
33
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

5. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang


(wave); benang adalah cacat garis timbul yang
tembus pandang, sedang gelombang adalah
permukaan kaca yang berobah dan mengganggu
pandangan.
6. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud)
dan goresan (scratch).
7. Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami
kelainan kebeningan).
8. Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca).
9. Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
f. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA
Grade Quality).
g. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Direksi Pengawas sesuai
pengarahan dan saran dari Perencana.
h. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak
akibat pemotongan, harus digurinda / dihaluskan.
i. Bahan Sealant :
Sealant yang digunakan adalah Neutral Sealant produk
Dow Corning atau produk lain yang setara, untuk
Struktural sealant menggunakan type 795 sedangkan
untuk Weatherseal sealant menggunakan type 791.
Lebar permukaan sealant yang melekat dengan
mullion/transom ditentukan berdasarkan kalkulasi struktur
(Structural Calculation), sehingga dapat diperoleh
Structural Bite (minimum 6 mm), serta kalkulasi
pergerakan sambungan (Joint Movement Calculation)
sehingga diperoleh Minimum Joint Width.
Sealant yang digunakan memenuhi ketentuan peraturan
standard test yang berlaku antara lain :
- ASTM-C-920-86;
- ASTM-C-679
- JIS A - 5758 ;
34
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

- BS - 5889
dan memberikan jaminan garansi pabrik selama 10
(sepuluh) tahun.

3.1.3 Syarat - Syarat Pelaksanaan

a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti


petunjuk gambar, uraian dan syarat-syarat pekerjaan
dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan/
disyaratkan oleh pabrik bersangkutan.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
c. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh
Direksi Pengawas.
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari keru-
sakan dan benturan, dan diberi tanda agar mudah di-
ketahui.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan
menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus, menjadi
lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting size).
f. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata,
tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant /
tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
g. Pemasangan sealant :
1. Persiapan material
- Gun sealant :
Turbo gun (untuk kemasan sausage / ff)
Manual gun (untuk kemasan catridge)
- Kape (dari plat atau plastic)
- Pisau cutter
- Kain majun warna
2. Material :
- Sealant
- Masking tape
- Back Up Rod material

35
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

- Primer
3. Cara Aplikasi :
- bersihkan areal yang akan dipasangi
sealant (bersi dari : debu, minyak, air/
daerah yang lembab)
- pasang back up rod di celah dengan
kedalaman yang sudah ditentukan seperti
yang tercantum pada shop drawing
bahan backing material adalah :
Open-cell polyurethane, close-cell
polyethylne atau non gassing polyolefin
adalah material-material yang
direkomendasi untuk backer rod material.
- pasang masking tape pada 2(dua) tepi
celah yang akan di sealant, pemasangan
masking tape mundur 1 (satu) mm dari
material yang akan di sealant
- sealant di pasang pada gun yang tersedia
dengan terlebih dahulu memotong ujung
catridge / sausage kemudian dipasangi
nozzle.
- bersihkan kembali material dengan primer
untuk lebih menjamin daya rekat sealant
terhadap material
- potong ujung nozzle dengan kemiringan &
ukuran yang diinginkan dan sesuai
keperluan
- sealant di aplikasi dengan cara memompa
gun dengan nozzle di arahkan ke celah
material yang akan di sealant, kemudian
sealant kita tooling dengan kape (alat
tooling yang disediakan)
- buka masking tape, sealant didiamkan
- waste / sisa sealant dibersihkan sealant
36
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

mengeras dengan menggunakan alat dari


plastik

3.2 PEKERJAAN STAINLESS STEEL

3.2.1 Material

a. Bahan stainless steel harus mengikuti standard AISI 304


(non magnetic)
b. Finishing material harus dipilih sesuai dengan pemakaian
HL (Hair Line)
c. Semua material harus ada lapisan PVC untuk
menghindari goresan selama proses produksi, instalasi
dan transportasi

3.2.2 Metode Fabrikasi

a. Untuk mendapatkan satu awal produksi yang baik di


persyaratkan mempunyai shop drawing untuk melihat
masalah - masalah yang akan timbul sedikit mungkin
seperti : konstruksi utama, pekerjaan finishing, ketepatan
penggunaan material (seperti ketebalan) pertemuan
sudut dan perlengkapan.
b. Penggunaan peralatan mesin produksi yang canggih
diperlukan untuk mencapai persyaratan teknis didalam
pabrikasi atau pembuatan suatu produk seperti yang
diinginkan didalam kontrak dan kalau perlu ditentukan
terlebih dahulu
c. Profil -profil harus mempunyai kekakuan, sudut - sudut
yang lurus dan tajam
d. Kalau diperlukan kontraktor harus mempersiapkan
struktur dengan material penguat agar tidak berubah
untuk memcapai kekakuan sehingga tidak melengkung
e. Prosedur pengelasan harus dilakukan secara hati-hati
sedemikian rupa untuk menghindari perubahan
permukaan
37
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

f. Pengelasan mengunakan TIG dengan Argon Gas


Sheilding
g. Penempatan profil dan semua produk stainless steel
harus memenuhi persyaratan teknis standar secara
horizontal maupun vertikal

3.2.3 Spesifikasi Produk

- Sistem pertemuan harus dilakukan untuk menghindari


kerusakan akibat pengaruh cuaca dan tanpa
pengelasan
- (AISI 304 stainless steel sheet, HL (Hairline) finish No 8
finish thickness 1,2 mm atau 1,5 mm )
- Penampakan permukaan yang rata
- Perlengkapan dipilih secara hati-hati untuk
penyesuaian secara menyeluruh untuk mencapai hasil
yang baik dan tahan.

3.3 PEKERJAAN WALL COVERING / WALL PAPER

3.3.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan wall cover /


wall paper pada bidang partisi/panel sesuai yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas dan atau
Pengawas Lapangan.

3.3.2 Persyaratan Bahan

Bahan wall cover mengandung vinyl dengan produk mutu


baik dan yang telah disetujui Konsultan Perencana atau
Pemberi Tugas.

3.3.3 Contoh - Contoh Bahan

38
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

a. Sebelum memulai pemasangan wall covering


Kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan contoh-
contoh bahan kepada Pemberi Tugas dan atau
Pengawas Lapangan.
b. Bahan-bahan yang boleh dipasang untuk pekerjaan
wall covering adalah bahan yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan.

3.3.4 Syarat - Syarat Pelaksanaan

a. Pemasangan wall cover harus dilakukan oleh ahli atau


tukang khusus pekerjaan wall cover.
b. Pada permukaan dinding yang akan dilapisi wall
covering, permukaannya harus rata, kering dan bersih
( bebas debu dan kotoran lainnya )
c. Perekat adalah bahan perekat khusus untuk
pemasangan wall cover dan harus mengikuti aturan
atau persyaratan pabrik dalam mencampur dan
menggunakan bahan perekat tersebut.
d. Sebelum pemotongan pola dan warna harus diperiksa
dan dicocokkan dengan contoh yang telah disetujui
Konsultan Perencana, Pemimpin Proyek/ Pemberi
Tugas dan atau Pengawas Lapangan.
e. Semua bagian wall cover, terutama pada bagian tepi
dan antar sambungan vertical dengan wall cover
selanjutnya, terpasang sama rekat dan hasilnya tidak
bergelembung.
f. Pemotongan wall cover harus dilakukan secara hati -
hati dan rapih dengan menggunakan alat potong
(cutter) yang tajam.
g. Awal pemasangan dan sisa buangan harus
dikoordinasikan dan disetujui oleh Pemimpin Proyek/
Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan.

39
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

3.4 PEKERJAAN PANEL KAYU LAPIS / PLYWOOD

3.4.1 Lingkup Pekerjaan

Dinding panel rangka alumunium, plywood digunakan

sesuai yang ditunjukan pada gambar perencana.

3.4.2 Syarat Kualitas Bahan

Jenis kayu lapis/ plywood adalah setara merk Tunas


atau Palem.

3.4.3 Syarat Pemasangan

a. Pemasangan rangka panel dari alumunium holloe


yang diijinkan dengan jarak sesuai dengan gambar
tekhnis.
b. Penutup rangka menggunakan plywood dengan
ketebalan yang diijinkan pemasangan
menggunakan lem khusus serta bahan pembantu
paku yang ditumpulkan ujungnya, kemudian ditutup
dengan dempul.
c. Bahan penutup plywood yang sudah dinyatakan
kerataannya baru dilapisi cat sesuai spesifikasi dan
setelah disetujui Konsultan MK dan atau Pemberi
Tugas-Pemberi Tugas-Perencana.
d. Dinding panel rangka kayu, plywood mellamic
finish.
e. Pekerjaan panel rangka kayu serta penutup
plywood sesuai pasal sebelumnya.
f. Bahan plywood harus dipilih motif yang sama dan
tidak ada cacat serta mata kayu.

40
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

3.4.4 Syarat Pemeliharaan

Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki terhadap

kerusakan - kerusakan yang ditimbulkan.

3.4.5 Syarat Penerimaan

Seluruh pekerjaan kayu lapis/ plywood telah

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan

yang telah dikemukakan.

3.5 PEKERJAAN FINISHING MELAMIK


3.5.1 Jenis Bahan dan Penggunaan

Digunakan pada sebagian permukaan finishing furniture/


sesuai yang ditunjukkan pada gambar rancangan.
SYARAT KUALITAS

a. Bahan : Resin Urethene / polyurethane /


mellamic
b. Pengecatan : Thiner Up
c. Pengeringan : 20 menit (300C)
d. Warna : Dot warna teak

3.5.2 Syarat Pemasangan

a. Contoh bahan
Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus
mengajukan usulan bahan yang akan digunakan,
dan mengajukan contoh hasil finishing untuk
mendapat persetujuan.
b. Tenaga
Melamic harus dilaksanakan oleh tenaga - tenaga
yang terampil dalam pekerjaan ini dan harus

41
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

dipimpin oleh seorang mandor yang betul - betul


ahli dan berpengalaman.
c. Persiapan
1. Sebelum pekerjaan finishing mellamic /
polyurethane dimulai harus dipastikan bahwa
tersedia ventilasi / sirkulasi udara bersih dalam
ruangan yang akan dicat.
2. Permukaan kayu yang retak - retak, lubang -
lubang atau bercelah, harus digosok dengan
amplas, di cat dasar didempul kemudian
diamplas kembali sehingga benar - benar halus
permukaannya.
3. Setiap mata kayu yang besanya lebih dari 1 cm
harus dipotong dan diganti dengan kayu yang
mulus, atau permukaannya diperbaiki dengan
potongan kayu.
4. Mata kayu yang besarnya kurang dari 1 cm2,
cukup diberi 2 lapis plamir yang tipis.
5. Setiap lubang paku dan lubang - lubang atau
cacat - cacat lainnya harus didempul.
d. Pelaksanaan
1. Semua pelaksanaan kayu yang hendak di
mellamic, dibersihkan dari debu minyak dan
kotoran yang mungkin melekat di situ.
2. Sesudah betul - betul bersih, digosok dengan
amplas kayu, agar supaya seluruh permukaan
kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat
kayu yang tidak rata pada permukaan kayu
tersebut.
3. Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin,
pori - pori kayu harus ditutup dengan mellamic
wood filler secukupnya, kemudian digosok
dengan kain sampai halus dan rata.
4. Permukaan kayu yang telah diplamir dengan
42
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

wood filler tersebut, dihaluskan dengan amplas


Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas
tersebut dibersihkan.
5. Pembuatan wood filler dilakukan dengan
mencampurkan 10 bagian sanding sealer 421 -
2917 dengan bagian hardener 873 - 0802 dan
ditambahkan dengan talk secukupnya, wood
filler diaplikasikan dengan kape sampai pori -
pori tertutup sempurna dengan diamplas Duco
yang halus untuk setiapp lapisan.
6. Pewarna akan ditentukan kemudian oleh
Perencana.
7. Sanding sealer 421 - 2917 sebagai cat dasar
dicampur dengan hardener 873 - 0802 serta
diencerkan dengan thinner 803 - 0030.
Perbandingan campuran adalah 10 bagian
sanding sealer + 1 bagian hardener + thinner
secukupnya. Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dasar
setiap lapisan harus diamplas sempurna
sehingga diperoleh permukaan yang halus dan
rata.
8. Cat akhir dipakai Plastofik 241 dengan 421 -
1512 ulaskan Plastofik lapis 1 dengan rata
sampai sempurna dan amplas sempurna
kemudian ulaskan.

3.5.3 Syarat Pemeliharaan

a. Perbaikan
Pekerjaan melamic yang kurang rapi dan baik harus
segera diperbaiki, sehingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.
b. Pengamanan
Setelah pekerjaan melamic kayu selesai harus dijaga

43
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

terhadap kemungkinan kerusakan terkena benda lain


atau noda - noda dan sebagainya.

3.5.4 Syarat Penerimaan

Hasil pekerjaan melamic ini harus merupakan suatu hasil


pekerjaan yang rata dan jelas menunjukkan motif kayunya
serta tidak cacat. Sehingga tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.
Pengamanan :
Setelah pekerjaan ini selesai harus dijaga terhadap
kemungkinan kerusakan atau tergores benda lain atau
terkena noda dan sebagainya.

3.6 PEKERJAAN FINISHING HPL


3.6.1 Persyaratan Bahan
Persyaratan High Pressure Laminate ( HPL ) yang
disyaratkan adalah :
a. HPL Laminated
b. Tekstur dan type sesuai dengan gambar / ditentukan
kemudian.
Kualitas HPL adalah yang setara TACO HPL.
c. Area penggunaan sesuai dengan gambar Perencana.
d. Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High
Pressure system) di bengkel / work-shop Kontraktor Pelaksana.
e. Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
f. Bagian tepi (edging) dari permukaan yang dilapisi HPL diberi
edging berbahan PVC tebal minimal 2 mm.
Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai
petunjuk gambar rencana/desain.
3.6.2 Persyaratan Pemasangan
a. Bahan dan peralatan yang digunakan :
- Meja potong lengkap dengan mesin potong dan

44
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

mata potong kayu dengan gigi yang halus.


- Peralatan standard tukang seperti sikuan, pensil,
meteran dan scrap.
- Mesin router dan mata router
- Amplas
- Multiplex
- Edging yang sesuai corak dan kebutuhan
- Lem kuning
b. Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Pasangkan laminate pada panel multiplex
dengan lem kuning, dengan dioleskan 2x pada
masing-masing bidang multiplex dan hpl. Tunggu
hingga cukup kering, kemudian tempelkan hpl
pada multiplex secara perlahan dan ditekan
secara berurutan ke arah luar.
2. Hal ini dilakukan agar udara tidak terjebak di
dalam dan hpl merekat kuat dan rata pada
multiplex.
3. Potong panel multiplex sesuai ukuran yang
diinginkan dengan menggunakan meja potong.
4. Setelah mendapat ukuran panel yang diinginkan,
bersihkan dengan amplas pada bagian pinggir
bekas potongan.
5. Siapkan edging yang akan ditempel pada
pinggiran panel, berikan lem kuning 2x pada
masing-masing permukaan. Tunggu hingga cukup
kering, setelah itu tempelkan edging secara hati-
hati ke pinggiran panel dan tekan secara
berurutan ke arah pinggir hingga cukup kuat.
6. Potong sisa pinggiran hpl dengan router, tipe
mata pisau samping dan bentuk edging yang
sudah rata dengan panel hpl tersebut.

45
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

3.7 PEKERJAAN FURNITURE

3.7.1 Lingkup Pekerjaan

Merupakan Pekerjaan Furniture yang produksi pembuatnya


sesuai dengan ukuran, material, dan bentuk design mengikuti
gambar detail perencanaan.
Meliputi pekerjaan - pekerjaan yang ada di Ruang :
- Lobby
- Ruang Locker
- Ruang Therapy
- Ruang Dokter
- Ruang Office
- Storage
- Pantry
3.7.2 Produk

a. Tingkat Kualitas
1. Semua material harus dengan mutu terbaik.
2. Semua komponen harus mendukung kekokohan
furniture.

b. Bahan Material
1. JENIS : Jenis bahan / material yang digunakan
dalam pembuatan furnitur adalah sebagai berikut:
 Plywood
 Bahan pengikat & perekat
 Bahan "finishing"
 Dan bahan / material lain seperti yang
tercantum dalam gambar rancangan.
2. PERSYARATAN : Pemilihan jenis bahan / material
dan sumbernya harus sesuai dengan spesifikasi.
3. PENGAJUAN ALTERNATIF : Apabila karena suatu
hal, Pelaksana akan mengganti jenis bahan /

46
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

material atau sumber yang telah dispesifikasikan,


pengajuan alternatif tersebut harus memenuhi
persyaratan yang ada dan mendapat persetujuan
Desainer Interior.
4. INFORMASI : Ketika mengajukan alternatif untuk
mendapatkan persetujuan, Pelaksana wajib
menyerahkan seluruh informasi tekhnis dan
informasi lain yang mendukung seperti yang
diminta Desainer Interior. Jika dibutuhkan,
Pelaksana diminta untuk menyerahkan data - data
mengenai hasil tes bahan / material yang telah
dilakukan.

c. Kayu Lapis / Plywood


1. PERSYARATAN : Jenis kayu lapis yang dipakai
adalah yang tercantum dalam gambar desain.
Ukuran-ukuran kayu yang tertera dalam pada
gambar desain adalah "ukuran jadi", artinya
ukuran kayu sesudah diserut dan di proses atau
diberi "finishing"
2. TERMINOLOGI : Nama-nama jenis kayu
menggunakan standard istilah yang umum
digunakan.
3. IDENTIFIKASI KAYU : Data-data harus dilampirkan
oleh "Supplier", yang menerangkan kesesuaian
kayu yang dipakai termasuk jenis kayu, kualitas /
mutu kayu, proses pengeringannya, proses
pengawetan dan informasi lain yang mendukung.
4. KEDAP AIR : Kayu harus melalui proses tertentu
supaya mempunyai kedap air yang cukup,
terutama bila digunakan untuk jenis furnitur
sebagai berikut :
 Terdapat pada area yang mendapat kontak
dari dinding luar dan dinding daerah basah;

47
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

atau
 Digunakan diluar ruangan
5. KUALITAS / MUTU KAYU : Kayu yang digunakan
harus memiliki kualitas / mutu yang sesuai
standard yang ada dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya.
6. KELEMBABAN KAYU : Persyaratan kelembaban
kayu yang dipakai harus memenuhi syarat Ni - 5
(PPKI tahun 1961). Untuk pekerjaan ini,
kelembaban kayu yang diijinkan, baik kayu
padat maupun kayu lapis, tidak boleh melebihi 12
% WMC. Khusus untuk kayu Kamper atau kayu
Kapur tidak diperkenankan melebihi 10 % WMC.
7. POLA SERAT KAYU : harus diperhatikan pola serat
kayu pada pekerjaan kayu dekoratif, baik yang
bersifat "veneer matching", cross veneer inlay,
ataupun "banding" harus sesuai dengan contoh
warna pada material color board. Pengerjaan
haus dilakukan sebaik-baiknya sehingga
menghasilkan permukaan dekoratif yang betul -
betul rata, sejajar, halus dan menghasilkan
daerah - daerah pertemuan yang rapi.
8. METODE : Semua pekerjaan kayu yang
dispesifikasikan harus dipotong, diserut,
diampelas dan di proses atau diberi "finishing"
dengan mesin - mesin pekerjaan kayu /
"woodworking machinery" tanpa kecuali.
9. PENYIMPANAN : Penyimpanan kayu di tempat
pengerjaan harus segera mungkin, dalam ruang
yang kering, sirkulasi udara baik dan dijaga agar
tidak terkena cuaca / udara langsung.
Pencegahan kerusakan oleh benturan amat
mutlak, baik sebelum maupun sesudah terpasang.

48
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

d. Bahan Plastik

1. GLIDES : Plastik yang digunakan untuk screw - in


glides harus berasal dari sumber yang disetujui
perencana dianggap memenuhi persyaratan
penggunaan setelah pihak pelaksana mengajukan
contohnya.
2. TACON : Bila digunakan plastik dalam bentuk
Tacon ex Jerman untuk bahan penutup permukaan
meja, lemari simpan dan lain - lain,
dipersyaratkan dengan kualitas yang baik dan
warna merata yang disertai dengan sertifikat
dengan jaminan yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya. Sebelum pelaksana mulai
mengerjakan atau menggunakan bahan ini, contoh
dari masing - masing bahan harus diajukan
kepada perencana untuk disesuaikan dengan
rencana dan mendapatkan persetujuan
pemakainya.

e. Bahan Pelengkap / Hardware

1. Jenis : Bahan pelengkap / hardware yang


digunakan untuk furniture ini adalah produk
setara Hafele - Jerman, Blum - Austria atau
Stanley, atau produk lain yang setara.
2. Untuk handel laci/pintu lemari digunakan setara
Vogel atau produk lain yang setara, metal/besi
dengan diameter handel 12mm panjang + 15 cm,
kecuali disebutkan lain dalam gambar
rencana/desain (misal dengan finger pull, dll).
3. Tacon : Bila digunakan plastik dalam bentuk
Tacon ex Jerman atau setara untuk bahan
penutup permukaan BAGIAN BAWAH meja,
lemari simpan dan lain-lain, dipersyaratkan

49
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

dengan kwalitas yang baik dan warna merata.

f. Alat Pengikat & Bahan Perekat – Meja

1. ALAT PENGIKAT : Sediakan alat – alat pengikat


kayu yang diperlukan seperti angkur, paku,
sekrup, baut dan jenis lain yang disetujui.
Penggunaan pengikat ini harus tampak rapi,
tidak menimbulkan keretakan dan harus
menunjang konstruksi furniture agar kuat dan
kokoh. Bila perlu kayu harus di bor agar
permukaannya tidak retak.
2. METODE : Pembuatan, persiapan dan
pemasangan alat – alat pengikat yang terbuat
dari logam / “iron mongery” pada kayu harus
dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai
kerapian dan ketepatan yang setinggi-tingginya
3. BAHAN PEREKAT : Perekat yang digunakan harus
disetujui dan tidak berpengaruh bagi kesehatan.
Penggunaan perekat ini harus menunjang
konstruksi furniture agar kuat dan kokoh,
permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak
meninggalkan noda (terutama bila
dispesifikasikan bahwa permukaan kayu diberi
“clear / transparent finish”)

g. Bahan Pelapis / “Upholstery”

1. PERSYARATAN : Tekstur bahan pelapis harus


konsisten, polanya rapi dan teratur dan tidak
bercacad. Kondisinya harus kuat, tidak menyusut.
Mempunyai warna yang awet, tidak luntur /
“colorfast” dan mempunyai daya tahan terhadap
sinar matahri / U.V resistant”.
2. Bahan pelapis fabric yang dipakai setara Ateja.

50
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Warna dan type dipilih dan ditentukan


kemudian.
3. TAHAN API : Harus mempunyai daya tahan
terhadap api dan memenuhi standar
keselamatan
4. ANTI NODA : Bahan pelapis tersebut harus sudah
diberi lapisan anti noda yang sesuai dan
memenuhi standar
5. INFORMASI : Pelaksana harus melampirkan data
– data yang mendukung kondisi dari bahan
pelapis dan kursi kerja tersebut. Data tersebut
harus diserahkan bersamaan dengan
penyerahan dokumen penawaran.
6. JAHITAN : Harus dipastikan bahwa kualitas
jahitan cukup kuat dan tidak rusak bila di cuci /
dibersihkan. Benang jahit yang digunakan
sebagai berikut :
- Jenis barang : menyesuaikan
- Panjang tiap jahitan : disesuaikan dengan
jenis bahan pelapis dan bahan isian
- Warna : sesuai dengan bahan pelapis
- Bagian ujung / pojok dan sambungan :
jahitan yang aman dan terkunci
7. JENIS DAN WARNA : disesuaikan dengan skema
warna

h. Bahan “ Finishing ”

1. PERSYARATAN : Pada dasarnya persyaratan


“finishing” yang dipakai adalah warna “natural”
dengan syarat intensitas warna sama antara
masing – masing bagian kayu.
2. LAPISAN AKHIR : Seluruh kayu harus diberi lapisan
akhir dengan jenis polyurethane/melamik ataupun

51
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

HPL, dengan syarat dan kualitas seperti yang telah


dijelaskan pada sub bab bagian sebelumnya.

3.7.3 Syarat Pelaksanaan

a. Umum
1. PERSYARATAN : Pembuatan dan perakitan seluruh
furniture harus dalam ukuran yang tepat, dan
sesuai dengan data – data yang telah
dispesifikasikan pabrik.
2. PERSIAPAN : Kontraktor diwajibkan untuk
memeriksa secara seksama seluruh gambar dan
mengadakan pengecekan terhadap kondisi di
lapangan.
3. PERSETUJUAN : Semua furniture harus diperiksa
dan mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas
b. Mock Up

1. PENYERAHAN : Bila jenis furniture yang dibuat


berjumlah 10 (sepuluh) buah / unit atau lebih, maka
dalam pelaksanaannya diwajibkan untuk membuat 1
(satu) contoh / mock up
2. PENILAIAN : Mock Up tersebut dinilai dan diuji oleh
Perencana. Hasil penilaian mengikat di dalam proses
pengerjaan selanjutnya.
3. REVISI : Bila diperlukan, maka revisi yang menyangkut
pekerjaan konstruksi, metode pelaksanaan atau ukuran –
ukuran masih dapat dilakukan oleh pelaksana, dengan
mempertimbangkan penilaian dan pengarahan dari
perencana

c. Shop Drawing

1. PENGAJUAN : Setelah melakukan pengecekan


kondisi lapangan, pemborong diwajibkan untuk
52
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

menyerahkan gambar – gambar pelaksanaan atau


shop drawing
2. PERSETUJUAN : Shop Drawing diajukan kepada
Perencana untuk mendapatkan persetujuan dan
dinyatakan layak untuk dikerjakan.

d. Pekerjaan di site / lapangan

1. Tidak dibenarkan pekerjaan furniture dikerjakan


di tempat / ruangan (site) kecuali pekerjaan
tersebut sudah harus dipasang di tempat dengan
syarat bahwa lantai diberi alas plywood dan
plastik dan dinding terdekat diberi pelindung.
2. Bila diperlukan pekerjaan semacam ini, pelaksana
diwajibkan menyediakan alat – alat pemadam
kebakaran / fire extinguisher yang memadai.

e. Pekerjaan Kayu

1. KESELURUHAN : Dalam pembuatan furniture ini,


pelaksana melakukan kegiatan pembuatan
rangka, pemotongan, perakitan, penyambungan
“finishing” dan semacamnya.
2. PERALATAN : Supaya pekerjaan tersebut dapat
berhasil secara maksimal, pelaksana harus
menyediakan mesin–mesin pekerjaan kayu /
“woodworking machinery”

f. Pemasangan Elemen Furniture

1. LACI & ENGSEL : Pemasangan laci, rel laci dan


engsel harus kuat dan tepat, sehingga mudah
digunakan dan mudah dibuka – tutup / “ free –
running”.
2. ELEMEN LEPASAN : Pemasangan elemen lepasan
harus tepat dan sesuai dengan ukuran yang telah
53
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

ditetapkan. Kesalahan dalam ukuran yang


berakibat pada kerapian bentuk dan desain
harus dihindari. Bila hal itu terjadi, pelaksana
harus mengganti sebagian atau seluruh bagian
yang tidak sesuai.

g. Pekerjaan Finishing

1. Semua bagian kayu yang terlihat (exposed) harus di


finish, termasuk semua permukaan yang terlihat bila
pintu dan laci dibuka dan ditutup.
2. Pekerjaan finishing kayu harus dilaksanakan sebagai
berikut :
 Digosok dengan amplas no. 2 sampai 0
 Diberi wood filler, ICI atau Nippon Paint dan
dikerjakan spray gun
 Digosok dengan amplas ducco
 Diberi bahan pewarna (wood stain) dengan
tehnik spray gun sesuai dengan warna yang
ditentukan perencana.
 Sanding sealer dengan spray gun.
 Digosok dengan amplas ducco
 Melamic coating dengan spray gun

h. Penyesuaian dan Pembersihan

1. PENYESUAIAN : Sebelum dan setelah pengiriman ke


site, perlu dilakukan penyesuaian / penyetelan untuk
menguatkan konstruksi furniture yang sudah dibuat.
2. PEMBERSIHAN : Setelah penyetelan selesai dilakukan
dan sebelum penyerahan barang, pelaksana harus
membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun
kotoran bekas tangan pekerja. Penyerahan furniture
harus dalam kondisi yang baik dan sempurna

54
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

3.7.4 Syarat Pemeliharaan

a. PERBAIKAN : Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture


yang rusak, cacat atau ternoda, biaya akibat pekerjaan
tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana.
b. PENGAMANAN : Harus diberi perlindungan agar tidak
rusak, karena pelaksanaan pekerjaan lain yang mungkin
dapat menyebabkan rusaknya furniture
c. Pelaksana bertanggung jawab untuk menyimpan dan
memelihara seluruh furniture, sebelum dilakukan
penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas
d. “ FINISHING “ ULANG : Adanya perbedaan suhu di
bengkel dan di proyek / site akan mempengaruhi kadar
kelembaban dan finishing dari furniture. Apabila setelah
ditempatkan di site diperlukan “finishing” kembali, maka
biaya yang timbul ditanggung oleh pelaksana.

3.7.5. Syarat Penerimaan

Hasil pekerjaan telah memenuhi ketentuan dan persyaratan


mutu dan pelaksanaan sesuai dengan pengarahan serta
persetujuan perencanaan atau konsultan pengawas.

3.8 PEKERJAAN FINISHING LANTAI

3.8.1 FINISHING LANTAI MARMER

a. Lingkup Pekerjaan

- Merupakan Pekerjaan Finishing Lantai yang telah


disebutkan dalam gambar, Kontraktor menyiapkan
tenaga kerja yang ahli dibidang pemasangan finishing
lantai.
- Menyiapkan tenaga ahli untuk melakukan pekerjaan
pemasangan marmer pada area yang telah disiapkan.
- Menyiapkan peralatan pendukung untuk melakukan
55
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

pekerjaan ini agar hasilnya baik sesuai dengan


ketentuan atau persetujuan dari Pemberi Tugas dan atau
Pengawas Lapangan.
- Memberikan contoh jenis marmer yang akan digunakan.

b. Ketentuan dan syarat

- Pemisah ubin berukuran 0,16 sampai 0,32 cm


direkomendasikan untuk ubin marmer.
- Gunakan alat pengukur kerataan sepanjang mungkin
untuk menjamin lantai rata. Jika ada kemiringan lebih
dari 0,16 cm untuk setiap 0,9 m, maka perlu
memasang lapisan di bawah ubin.
- Gunakan gergaji ubin.
- Ubin marmer adalah ubin yang lunak dan mudah retak
jika dipasang pada permukaan yang tidak rata, jadi
gunakan alat pengukur kerataan sepanjang mungkin
untuk memastikan lantai rata.
- Kontraktor dapat mencoba mengampelas tonjolan
pada lantai atau mengisi lubang pada permukaan
lantai dengan plester. Tunggu plester mengering
sepenuhnya sebelum melanjutkan pekerjaan.
- Dapat juga memasang alas lantai berbahan tripleks
untuk meratakan lantai.
- Ubin marmer tidak boleh dipasang pada lantai yang
memiliki perbedaan ketinggian sebesar 6 mm dalam
jarak 3 m.
- Ukur panjang dan lebar lantai dan buat denahnya di
kertas. Rencanakan pemasangan terlebih dahulu di
kertas dengan menggunakan ukuran luas lantai dan
ukuran
- Pastikan ubin marmer terpasang dengan rata, jika
tidak ubin akan retak atau sumbing dengan mudah.
- Periksa kerataan ubin. Periksa kerataan ubin untuk
56
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

menjamin tidak ada “bibir” atau ubin yang lebih tinggi


dari ubin lainnya. Ambil sebatang kayu dan letakkan
di atas ubin marmer. Pukulkan palu dengan lembut ke
atas kayu. Hal ini akan menjamin semua ubin rata.
- Lapisi nat dengan spons sekali pakai untuk melapisi
nat, Pelapis ini akan membantu mencegah noda dan
kotoran mengubah warna nat secara permanen.
- Biarkan nat mengering dalam jangka waktu yang
direkomendasikan dalam petunjuk penggunaan bahan.
Beberapa tipe nat membutuhkan waktu pengeringan
yang lebih lama untuk menjamin kekuatan yang
maksimum
- Gunakan spons lembap untuk membersihkan
permukaan ubin dari kelebihan nat.
- Usahakan untuk tidak menambahkan kelembapan
ekstra pada nat untuk menghindari nat terlalu basah.
- Gunakan alat pengikis yang terbuat dari karet untuk
meratakan nat dan menciptakan permukaan yang
halus pada celah-celah. Atau dapat menggunakan jari
yang dibungkus oleh sarung tangan untuk meratakan
lubang dan menghaluskan bagian atas nat.

c. Syarat Bahan

- Periksa marmernya. Garuk permukaan dengan kuku


untuk memastikan tidak ada retak atau celah pada
permukaan yang telah dipoles.
- Permukaan Marmer tidak boleh retak atau bercelah
karena ubin ini akan pecah pada saat proses
pemasangan atau penggunaan.
- Gunakan plester perekat yang direkomendasikan

untuk tipe marmer Anda. Tanyakan apa plester

perekat yang baik untuk digunakan di tempat Anda

57
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

membeli ubin marmer.

d. Pelaksanaan Pekerjaan

- Bersihkan permukaan lantai yang akan dipasang ubin


dan biarkan sampai kering. Sebelum memasang
Kontraktor harus memastikan permukaan lantai di
bawah ubin benar-benar bersih dan kering.
- Tandai titik tengah dari lantai. Ukur titik tengah dari
setiap dinding dan buat tanda kecil dengan pensil.
Ambil tali berkapur atau chalk snap line dan
ikat/pakukan tali di kedua titik tengah dinding yang
berseberangan. Tarik tali ke atas dan jepretkan ke
lantai untuk membuat garis. Ulangi di kedua titik
tengah dinding lainnya. Titik tempat dua garis kapur
bertemu adalah titik tengah dari lantai.
- Biasanya bagian tengah adalah pusat dari pola lantai
marmer Anda.
- Tandai pola Anda di lantai dengan tali berkapur,
kemudian jepretkan tali berkapur ke lantai sesuai
dengan pola yang telah direncanakan. Pola ini akan
menandai tempat pemasangan marmer.
- Pasang marmer sesuai dengan pola yang telah dibuat
di lantai. Pemasangan ubin kering ini memungkinkan
Anda mengidentifikasi daerah yang memerlukan
penyesuaian ukuran dengan pemotongan dan
membantu menentukan tempat terbaik untuk memulai
pemasangan marmer berdasarkan pola dan
membentuk daerah yang akan dipasangJ
- Jika ada celah berukuran kurang dari 5 cm antara
marmer yang dipasang terakhir dan dinding, maka
perlu sedikit menggeser titik pusat dari marmer agar
daerah untuk celah ubin lebih besar dan lantai marmer
yang Anda pasang akan terlihat lebih cantik.

58
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

- Lapisi permukaan lantai dengan plester perekat


dengan menggunakan roskam bertakik.
- Gunakan sarung tangan bermutu tinggi dan kerjakan
satu per satu bagian lantai. Plester perekat harus
cukup tebal agar Anda dapat menggunakan ujung
bertakik roskam untuk membuat garis lubang pada
plester perekat tanpa menyentuh permukaan lantai
tetapi cukup tipis sehingga tidak ada plester yang
muncul di sela-sela lantai.
- Garis lubang menjamin plester perekat tersebar rata
di bagian bawah ubin.
- Pasang ubin marmer di atas plester perekat. Pasang
ubin di atas plester perekat dalam waktu sepuluh
menit setelah plester diletakkan.
- Hati-hati ketika meletakkan ubin. Ubin dapat meluncur
di lantai dan plester perekat dapat menempel pada
permukaan marmer.
- Ubin yang meluncur di lantai akan mendorong naik
plester dan membuat ubin tidak rata. Hal ini dapat
menyebabkan keretakan pada ubin.
- Plester perekat akan sulit dihilangkan dari permukaan
ubin marmer.
- Posisikan ubin di tempat yang telah ditentukan dengan
menggunakan pemisah ubin.
- Pemisah ubin dapat membantu menjamin penempatan
ubin yang tepat pada lantai. Gunakan pemisah ubin
untuk memberikan jarak antar ubin yang seragam dan
ratakan pemisah ubin dengan garis lurus sepanjang
baris dan kolom lantai. Sebaiknya gunakan pemisah
ubin marmer berukuran 3 mm.
- Gunakan batang kayu di kedua arah sepanjang pola
lantai untuk menjamin semua lantai benar-benar rata.
- Ukur ubin yang akan dipotong dengan meletakkan

59
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

satu ubin di atas satu ubin penuh yang terdekat


dengan dinding. Letakkan ubin lain di dinding
sehingga ujung ubin kedua tepat berada di atas ubin
pertama.
- Buat garis di ubin pertama dengan menggunakan
pisau untuk menandai lebar ubin yang perlu dipotong.
- Gunakan gergaji ubin untuk memotong ubin agar
sesuai dengan bagian pinggir sepanjang dinding atau
di bagian-bagian khusus.
- Untuk meminimalisasi risiko pecahnya ubin ketika
dipotong, gergaji ¾ panjang ubin. Balikkan ubin dan
kemudian, potong sisanya. Ulangi proses sampai Anda
memotong semua bagian khusus ubin dan memasang
ubin-ubin ini di atas plester perekat.
- Buang kelebihan plester perekat di antara ubin. Jika
plester perekat terlalu banyak diletakkan di bawah
ubin atau terlalu menekan lantai, plester perekat
dapat berlebihan muncul di antara ubin.
- Jika hal ini terjadi, ambil pisau kecil untuk memotong
bagian yang berlebihan.
- Biarkan ubin selama 24-48 jam agar plester benar-
benar kering. Selama proses pengeringan jangan
diinjak karena dapat menyebabkan lantai tidak rata.
- FINISHING
1. Lapisi marmer. Karena ubin marmer sangat lunak
dan mudah rusak, Anda harus melapisi lantai
Anda dengan bahan pelapis marmer berkualitas
tinggi sebelum memberikan nat lantai. Pelapis ini
juga penting karena marmer memiliki banyak
pori-pori dan nat dapat menodai lantai.
2. Lapisi permukaan marmer dengan bahan pelapis
khusus marmer.
3. Campur nat sesuai dengan petunjuk dalam

60
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

kemasan. Nat atau mortar digunakan untuk


mengisi celah-celah antara ubin. Pastikan Anda
menggunakan masker debu, kacamata pelindung
dan sarung tangan bermutu tinggi. Pakai kemeja
berlengan panjang untuk mencegah kerusakan
pada kulit Anda ketika menyentuh nat.
4. Campur cukup nat untuk digunakan selama 15 –
20 menit saja. Nat akan mengering dan mengeras
bila digunakan lebih dari waktu ini.
5. Lembapkan celah antara ubin dengan
menggunakan spons lembap sebelum pemakaian
nat pada celah.
6. Isi celah-celah dengan nat.
7. Ratakan nat di antara celah-celah dengan alat
pengikis karet.
8. Hindari nat melekat di permukaan ubin marmer.
Walau sedikit nat pasti melekat di ubin, jumlahnya
harus tetap diminimalisasi.
9. Jejalkan nat ke dalam celah sebanyak mungkin
untuk memadatkan celah.
10. Lap nat yang menempel di permukaan ubin
secepatnya.

3.8.2 FINISHING LANTAI KERAMIK

a. Lingkup Pekerjaan
- Pemasangan lantai, menggunakan keramik lantai
homogenius sesuai yang ditunjukan pada gambar
perencanaan.
- Kontraktor menyediakan tenaga ahli untuk pekerjaan
ini dan menyiapkan peralatan pendukungnya.

b. Ketentuan dan syarat


1. Air

61
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Air yang dipakai harus memenuhi syarat sebagai


berikut :
a. Air harus bersih dari zat-zat organik, anorganik,
asam, garam dan bahan alkali .
b. Mutu air sedapat mungkin bermutu air minum.
c. Bila diperlukan air yang akan dipakai harus
mendapat pemerikasaan dan persetujuan dari
pengawas lapangan/ pemberi tugas sebelum
dipakai.
d. Pelaksana/ kontaraktor harus menyediakan air di
bak penampungan untuk kelancanran pelaksanaan
pekerjaan.
2. Pasir
Pasir yang digunakan tidak mengandung kotoran-
kotoran Lumpur dan dianggap perlu harus dicuci
terlebih dahulu sebelum dicampur dengan spesi.
3. Keramik
Ukuran kermik sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
perencana.

e. Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pemasangan keramik dilakukan sesuai gambar kerja,


jika ada perubahan atau perbedaan pada lokasi dan
gambar maka pelaksana/kontraktor harus
menyampaikan kepada pengawas lapangan dan
atau pemberi tugas.
2. Jika diperlukan pengurugan dengan pasir atau tanah
terlebih dahulu pastikan kalau pasir dan tanah tadi
bersih dari sampah, humus dan sisa-sisa material dan
sisa-sisa kotoran lainnya.
3. Keramik yang akan dipakai harus direndam dahulu
dalam air.
4. Keramik harus dipasang rapi, lurus dan datar serta

62
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

dipasang sesuai dengan contoh yang atau sesuai


gambar, yamg telah disetujui oleh pengawas
lapangan dan arau pemberi tugas.
5. Keramik dan bahan lainnya harus berkualitas baik.
6. Untuk pemasangan keramik harus dengan spesi 1 Pc :
4 pasir.

3.8.3 FINISHING LANTAI VINYL


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi bagian-bagian permukaan lantai dan kolom
sesuai yang ditunjuk dalam detail gambar. Dalam hal ini
termasuk dalam pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan
dan alat-alat penunjang untuk pekerjaan ini agar dapat
diterima dengan hasil baik.

b. Persyaratan Bahan
1. Persyaratan Umum
- Bahan harus memiliki kwalitas yang baik dan
tahan lama terhadap goresan, hygienes, mudah
dibersihkan dan mudah dalam perawatan.
- Type dan komposisi PVC Laminate Floor
Covering.
2. Spesifikasi Bahan
- Bahan terbuat dari PVC tanpa filter,
multiplayer, lapisan atas (wearlayer) dilindungi
oleh pure transparent PVC dilengkapi dengan
Rinforced Pure Protection, lapisan bawah terdiri
dari Acoustic Backing Foam.
- Bahan harus termasuk dalam katagori baik
sesuai yang ditunjuk pada gambar atau
pengarahan serta persetujuan perencanaan
atau konsultan pengawas.
- Tebal Vinyl 3 mm dengan bagian permukaan

63
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

(wearlayer) memiliki :
 fire resistant B1, Clf, S1
 slip resistant minimal R9
- Lapisan mengandung anti bakteri dan jamur
(biostatic treatment).
- Bidang Vinyl harus dalam bentuk lembaran
dengan ukuran 186 (W) x 950 (L) mm
- Warna dan corak diajukan oleh Kontraktor
Pelaksana dengan persetujuan Pemberi Tugas
dan atau Pengawas Lapangan.
- Perekat atau lem yang diguna adalah perekat
acrylic latex (Acryl Addhesive)

3. Syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat,
tidak terdapat reta-retak, tidak ada lubang
atau celah-celah, bebas debu, bebas lemak
dan minyak.
- Pekerjaan lapisan vinyl harus rapi dan
dilakukan sesuai dengan yang dipersyaratkan
dari pabrik, sehingga mendapatkan hasil
pekerjaan bermutu baik dan tahan lama.
- Pekerjaan vinyl harus dilakukan setelah
pekerjaan plafond, dinding partisi, pekerjaan
ME dan pekerjaan pengecatan telah selesai
dilaksanakan.

4. Pelaksanaan Pemasangan Vinyl


- Lantai yang telah siap diberi perekat atau lem (Acryl
Addhesive) keseluruh permukaan lantai yang akan
dipasang Vinyl secara merata.
- Berikan juga perekat/ lem pada bagian bawah
vinyl terus lakukan sampai vinyl dapat diletakkan

64
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

pada permukaan yang telah diberikan perekat/ lem


sebelumnya.
- Pastikan vinyl yang dipasang rapi dan celah antara
vinyl rapat, tidak renggang.

3.8.4 FINISHING LANTAI KARPET KARET (RUBBER MAT FLOORING)

a. Lingkup Pekerjaan

- Merupakan Pekerjaan Finishing Lantai yang telah


disebutkan dalam gambar.
- Kontraktor menyiapkan tenaga kerja yang ahli dibidang
pemasangan rubber math (karpet karet).
- Kontraktor memberikan contoh bahan kepada
Management Konstruksi atau Konsultan Pengawas.
- Menyiapkan peralatan untuk mendukung pekerjaan
pemasangan rubber mat (karpet karet) ini.

b. Persyaratan Bahan
Bahan yang digunakan memiliki 2 jenis ketebalan yang
berbeda sesuai dengan yang ditunjuk pada gambar
perencana.
Perekat atau lem yang digunakan sesuai dengan ketentuan
dari produk rubber mat (karpet karet) yang digunakan.
Spesifikasi Rubber Mat GYM
Rubber Mat GYM Sheet / Roll harus :
- Nyaman
- Tahan lama dan tahan lama
- Terlihat lebih eksklusif
- Non Skid dan Slick
- Mudah Bersihkan , Praktis dan Fleksibel
- Anti kelelahan
Rubber mat harus sudah memiliki syarat dan pengakuan
dari :
- ISO 9001:2008 for Quality Management System.
65
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

- British Standart BS7188, "Head Impact Criteria"


(HIC) EN: 1177:2008
- "American Society of Testing Material" ASTM F1292-
F355 for Critical Fall Height (CFH).

GBR 1 : KARPET TILE ( 50 x 50 cm, tebal 2 cm )

GBR 2 : KARPET ROLL 6 mm

c. Syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat, tidak
66
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

terdapat reta-retak, tidak ada lubang atau celah-


celah, bebas debu, bebas lemak dan minyak.
- Pekerjaan pemasangan rubber mat (karpet karet)
harus rapi dan dilakukan sesuai dengan yang
dipersyaratkan dari pabrik, sehingga mendapatkan
hasil pekerjaan bermutu baik dan tahan lama.
- Pekerjaan rubber mat (karpet karet), harus dilakukan
setelah pekerjaan plafond, dinding partisi, pekerjaan
ME dan pekerjaan pengecatan telah selesai
dilaksanakan.

d. Pelaksanaan Pemasangan Rubber Mat


- Mulai meletakkan lantai rubber mat (karpet karet) di
satu sisi halaman.
- Pasang potongan-potongan alas karet bersama-sama
seperti teka-teki.
- Gunakan pisau utilitas untuk memangkas tepi lantai,
atau tandai dan potong dengan jigsaw. Semprotkan
pelumas pada pisau untuk membuatnya mudah
memotong alas karet.
- Tempatkan papan 2-kali-4 di bawah area saat
memotong alas karet dengan pisau utilitas. Ini
memberikan lengkungan yang membuatnya lebih
mudah untuk memotong daripada ketika berbaring di
tanah.
- Kemudian pasang lantai rubber mat (karpet karet)
pada bidang yang telah disiapkan atau yang ditunjuk
pada gambar perencana.
- Gunakan perekat agar rubber mat (karpet karet)
tidak bergeser atau bergerak ketika digunakan untuk
aktifitas.

67
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

3.8.5 FINISHING LANTAI RUMPUT SINTETIS

a. Lingkup Pekerjaan

- Merupakan Pekerjaan Finishing Lantai yang telah


disebutkan dalam gambar.
- Kontraktor menyiapkan tenaga kerja yang ahli dibidang
pemasangan rumput sintetis.
- Kontraktor memberikan contoh bahan kepada
Management Konstruksi atau Konsultan Pengawas.
- Menyiapkan peralatan untuk mendukung pekerjaan
pemasangan rumput sitetis ini.

b. Persyaratan Bahan

- Rumput sintetis terbuat dari bahan nilon memiliki


karakteristik utama berupa ketahanannya yang kuat.
- Permukaannya dari bahan ini tidak akan mudah
rusak, meski telah diinjak hingga ribuan kali sekalipun.
- Di waktu yang sama, bahan ini juga membuat rumput
synthetic tidak cepat rusak meski digunakan pada
lingungan dengan suhu tinggi.

c. Pelaksanaan Pemasangan Rumput Sintetis

1. Permukaan bidang yang akan dipasang rumput

sintetis atau grass sod harus rata dan pastikan lahan

benar — benar bersih dari daun kering, batu, kerikil,

atau benda lain.

68
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

2. Pasang beberapa lapis rumput sintetik satu per satu

membentuk barisan yang rapat. Pastikan Agar ujung

rumput mengarah ke arah yang sama agar terlihat

lebih natural.

3. Jika Ada perbedaan ketinggian, bisa dilakukan

pemotongan untuk meratakan ketinggian rumput.

4. Paku ujung — ujung lapisan rumput dengan paku

setebal 6 inchi. Rekatkan tiap sisi rumput sintetis

dengan kelim atau perekat yang sudah ada di tiap

sisi lapisan rumput sintetis.

5. Jika diperlukan dapat juga menancapkan paku di

tengah perekat setiap 6 inchi untuk memperkuat daya

rekatnya.

69
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

PASAL 4 PENGADAAN BARANG JADI / LOOSE ITEM

4.1 PENGADAAN CURTAIN THERAPY


4.1.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan pemasangan


curtain dan rel di semua ruang therapy atau yang ditunjukkan
dalam gambar perencana.
4.1.2 Persyaratan Bahan

a. Memastikan bahwa kain curtain tersebut sesuai


spesifikasi yaitu anti bakteri, anti darah sehingga tidak
mudah menyebabkan penyebaran penyakit.
b. Jika curtain digunakan sebagai penyekat di ruangan
therapy, pastikan rel-rel yang digunakan itu kuat dan
kokoh.
c. Pada saat pemasangan pastikan pula
pemasangannya sudah tepat dan pas agar tidak ada
masalah di kemudian hari.
d. Ukuran gorden haruslah pas, memiliki ukuran yang
tepat.
e. Curtain ini harus memiliki jaring yang berukuran 50cm
di bagian atasnya, gunanya untuk jalan masuknya
udara AC agar menebar rata meskipun di ruangan itu
terdapat beberapa tempat tidur theraphy.
f. Pemilihan warna diajukan dan harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas dan atau Konsultan
Perencana.

4.2 PENGADAAN WRKSTATION, KURSI DAN MEJA


4.2.1 Lingkup Pekerjaan

Merupakan penyediaan barang interior yang sudah selesai


/ jadi, dan hasil produksi massal dari pabrik setara produk
IKEA , yang sudah standard mengenai ukuran, material,

70
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

bentuk design dan perencana hanya mempunyai kemungkinan


menentukan warnanya saja.

4.2.1 Persyaratan Bahan

a. Work station Office


Work stasion Office terdiri dari rakitan beberapa item
furniture pabrican yang terdiri atas :
1. Meja ukuran top table 120 x 60 cm dengan warna
kayu dengan kaki berbahan besi bulat berdiameter
4cm dengan tinggi 70 cm warna hitam atau diajukan
kepada Pemberi Tugas atau Konsultan Perencana.
2. mobile drawer sebagai penyangga disisi lain dari
Meja.
3. penyekat dibagian depan sesuai yang ditunjuk
dalam gambar perencana.
4. Untuk type dan warna sesuai dengan ketentuan
perencana, untuk itu pihak kontraktor pelaksana
diminta untuk mengajukan sample/contoh terlebih
dahulu kepada pihak perencana.
5. Kontraktor harus menyediakan stop kontak, outlet
telepon dan data untuk cable tray workstation,
sedangkan posisi/tempat yang sesuai dengan
gambar atau ditentukan kemudian pada waktu
pemasangan ditempat.
b. Kursi
1. Kursi Dokter / Kursi Staff Besar
Kursi Pimpinan memiliki ketentuan teknis sebagai
berikut :
Kursi ini memiliki ketinggian sandaran punggung
yang tinggi 750 mm dengan ketinggian dudukan
antara 410 mm sampai dengan 450 mm, 850 lebar
dudukan 540 mm dan kedalaman dudukan 500 mm.
Kursi ini terdiri dari dua arm rest serta kaki 5 rolles

71
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

yang dapat bergerak bebas dan optimal, kaki kursi


aluminium diecast dan finishing rodanya standard
blac, memiliki gas height adjustment reclining.
Spesifikasi kursi yang digunakan adalah :
Cover : Kulit warna hitam
Type dan warna kursi sesuai dengan ketentuan
perencana, untuk itu pihak kontraktor diminta untuk
mengajukan sample/contoh terlebih dahulu kepada
pihak perencana.

2. Kursi Hadap Dokter


Kursi hadap memiliki ketentuan teknis yang sama
sebagai berikut :
Kursi ini memiliki ketinggian sandaran punggung
sedang yaitu sekitar 630 s/d 700 mm dengan
ketinggian dudukan antara 410 mm sampai dengan
530 mm, lebar dudukan 480 mm dan kedalaman
dudukan minimal 490 mm dengan dua arm rest serta
kaki i kursi aluminium diecast dan finishing rodanya
standard black, memiliki gas height adjustment
reclining.
Spesifikasi kursi yang digunakan adalah :
Cover : Fabric warna hitam
Type dan warna kursi sesuai dengan ketentuan
perencana, untuk itu pihak kontraktor diminta untuk
mengajukan sample/contoh terlebih dahulu kepada
pihak perencana.

3. Kursi Rapat/ Kursi Meeting


Kursi Rapat memiliki ketentuan teknis yang sama
sebagai berikut :
Kursi ini memiliki ketinggian sandaran punggung
rendah yaitu 535 mm s/d 600 mm dengan
ketinggian dudukan antara 440 mm sampai dengan
72
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

560 mm, lebar dudukan 520 mm dan kedalaman


dudukan minimal 485 mm, dengan dua arm rest
tanpa upholstery serta kaki 5 rolles, kaki kursi dan
tempat roda dipolished alumunium, memiliki gas
height adjustment reclining.
Spesifikasi kursi yang digunakan adalah :
Cover : Fabric warna hitam
Type dan warna kursi sesuai dengan ketentuan
perencana, untuk itu pihak kontraktor diminta untuk
mengajukan sample/contoh terlebih dahulu kepada
pihak perencana.

4. Kursi Staff
Kursi Pemasaran - Penyelia memiliki ketentuan teknis
sebagai berikut :
- Kursi ini memiliki ketinggian sandaran
punggung sedang yaitu 600 mm s/d 650 mm
dengan ketinggian dudukan antara 440 mm
sampai dengan 560 mm, lebar dudukan 540
mm dan kedalaman dudukan minimal 485 mm,
memiliki dua arm rest serta kaki 5 rolles, kaki
kursi dan roda dipolished standard black,
memiliki gas height adjustment reclining.
- Spesifikasi kursi yang digunakan adalah :
Cover : Fabric warna hitam
Type dan warna kursi sesuai dengan
ketentuan perencana, untuk itu pihak
kontraktor diminta untuk mengajukan
sample/contoh terlebih dahulu kepada pihak
perencana.

5. Kursi Lounge
Type dan warna kursi sesuai dengan ketentuan
perencana, untuk itu pihak kontraktor diminta untuk
73
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

mengajukan sample/contoh terlebih dahulu kepada


pihak perencana.

6. Kursi Makan
Kursi Makan setara Informa, Kursi ini tanpa arm rest
serta tanpa roller. Kaki Kursi dari Black Steel Tube.
Type dan warna kursi sesuai dengan ketentuan
perencana, untuk itu pihak kontraktor diminta untuk
mengajukan sample/contoh terlebih dahulu kepada
pihak perencana.

Pasal 5 PEKERJAAN ELEKTRIKAL

5.1 PEKERJAAN INSTALASI KABEL TEGANGAN RENDAH


5.1.1 Ketentuan Umum

a. Persyaratan teknis ini berlaku untuk :


 Instalasi daya,
 Instalasi penerangan.
b. Yang dimaksud dengan instalasi daya adalah kabel
yang menghubung kan panel-panel daya dengan
beban-beban stop kontak, peralatan, Pompa Air
Bersih, dan lain-lain, sesuai dengan Gambar
Perencanaan. Di dalam instalasi daya ini harus
sudah termasuk outlet daya, conduit, sparing, doos
untuk outlet daya/penyambungan/pencabangan,
flexible conduit dan peralatan-peralatan bantu
lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem
instalasi daya.
c. Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah
kabel-kabel yang menghubungkan antara panel-
panel penerangan dengan fixture-fixture lampu
penerangan buatan.

74
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

d. Di dalam instalasi penerangan ini harus sudah


termasuk semua jenis / tipe saklar, conduit, sparing,
doos untuk saklar/penyambungan/ pencabangan,
metal flexible conduit dan peralatan-peralatan
bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan
sistem instalasi penerangan buatan.

5.1.2. Jenis Kabel

a. Kabel kabel listrik yang digunakan harus sesuai


dengan standard SII dan SPLN atau standard-
standard lain yang diakui di negara Republik
Indonesia serta mendapat rekomendasi dari LMK,
setara dengan Supreme, atau sesuai ketentuan
Gedung, yang telah diatur dalam regulasi fitting out
gedung.
b. Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan
instalasi listrik Tegangan Rendah yang digunakan
minimal harus sesuai dengan Gambar Perencanaan.
c. Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated
voltage sebesar 600 Volt/1000 Volt.
d. Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus
sedemikian rupa sehingga arus bocor yang terjadi
tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 M panjang
kabel.
e. Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi
pada keadaan darurat (seperti lift, smoke vestibole
dan lain-lain seperti ditunjukkan di dalam Gambar
Perencanaan) kabel-kabel yang digunakan adalah
kabel PVC dengan jenis kabel yang sesuai dengan
fungsi, lokasi pemasangannya seperti tabel di
bawah ini :

75
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

No. Pemakaian Jenis


Kabel
1 Instalasi penerangan di dalam NYA/N
bangunan YM
2 Instalasi di luar bangunan NYFGb
Y
3 Instalasi daya di dalam bangunan NYY

f. Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai


merk, jenis, ukuran luas penampang, rating tegangan
kerja dan standard yang digunakan.
g. Pada ujung kabel-kabel daya utama harus diberi
label/sign-plate yang terbuat dari alumunium
mengenai nama beban yang dicatu daya listriknya
atau nama sumber yang mencatu daya
kabel/beban tersebut.

5.1.3 Persyaratan Pemasangan

a. Pemasangan kabel instalasi tegangan rendah harus


memenuhi peraturan SNI, SPLN dan PUIL 2000 atau
peraturan lain yang diakui di negara Republik
Indonesia.
b. Kabel harus diatur dengan rapi dan terpasang
dengan kokoh sehingga tidak akan lepas atau rusak
oleh gangguan gangguan mekanis.
c. Pembelokan kabel harus diatur sedemikain rupa
sehingga Jari-jari pembelokan tidak boleh kurang
dari 15 kali diameter luar kabel tersebut atau harus
sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat
kabel.
d. Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan
sepatu kabel tipe press, ukuran sesuai dengan
ukuran luas penampang kabel serta dililit dengan

76
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

“excelcior tape” dan difinish dengan bahan isolasi


ciut panas yang sesuai.
e. Penyambungan kabel pada kabel daya, kabel
instalasi daya dan instalasi penerangan tidak
diperkenankan kecuali untuk pencabangan pada
kabel instalasi daya dan instalasi penerangan.
Penyambungan kabel untuk pencabangan harus
dilakukan di dalam junction box atau doos sesuai
dengan persyaratan.
f. Penarikan kabel harus menggunakan peralatan -
peralatan bantu yang sesuai dan tidak boleh
melebihi strength dan stress maximum yang
direkomendasi pabrik pembuat kabel.
g. Sebelum dilakukan pemasangan/penyambungan,
bagian ujung awal dan ujung akhir dari kabel daya
harus dilindungi dengan 'sealing end cable',
sehingga bagian konduktor maupun bagian isolasi
kabel tidak rusak.
h. Pemasangan kabel di dalam tanah dilakukan
dengan dua cara, yaitu :
1. Ditanam langsung di dalam tanah,
2. Ditanam di dalam tanah dengan dilindungi
pipa GIP.
3. Kabel daya listrik yang ditanam langsung di
dalam tanah harus mempunyai kedalaman
minimal 70 cm di bawah permukaan tanah
dengan cara penanaman kabel sebagai
berikut :
- Disediakan galian kabel dengan
kedalaman minimal 80 cm dan lebar
galian sesuai dengan jumlah kabel yang
akan ditanam.
- Diberi alas pasir setebal 10 cm.
- Gelarkan kabel yang akan ditanam dan
77
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

disusun serapi mungkin.


- Timbuni lagi dengan pasir setebal 10 cm
dan di atas pasir tersebut diberi bata
pelindung sebanyak 6 (enam) buah
per meter.
- Timbuni dengan tanah urug halus serta
tanah galian dan usahakan tanah galian
yang diguna-kan bebas dari kerikil
yang dapat merusak isolasi kabel.
i. Kabel listrik yang ditanam di dalam tanah dengan
menggunakan pipa GIP sebagai pelindung harus
dilengkapi dengan bak kontrol berukuran sesuai
gambar rancangan. Bak kontrol tersebut dipasang
pada setiap pembelokan, pencabangan atau
daerah - daerah tertentu lainnya sesuai dengan
modul pipa.
j. Setiap pipa hanya digunakan untuk sebuah kabel
berinti banyak untuk sistem 3 phasa atau empat
kabel berinti tunggal untuk sistem 3 phasa.
k. Pipa tersebut harus mempunyai diameter dalam 1,5
kali total diameter luar kabel yang dilindunginya.
l. Apabila kabel sistem 3 phasa yang ditanam dalam
tanah lebih dari satu buah, maka kabel tersebut
harus disusun sejajar dengan jarak satu sama lain
minimal sebesar 7 cm.
m. Bak kontrol yang digunakan harus terbuat dari beton
dan dilengkapi dengan tutup yang memakai handle
dan harus mudah dibuka.
n. Pada ujung pipa pelindung kabel harus dibentuk
seperti corong, dihaluskan sehingga bebas dari hal-
hal yang dapat merusak kabel. Setelah kabel
dipasang lubang ujung kabel tersebut harus
disumbat dengan bahan karet atau bahan bahan
lain yang tidak merusak kabel dan tidak mudah
78
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

rusak.
o. Pemasangan kabel di dalam bangunan dapat
dilakukan,
- Pada rak kabel,
- Di dalam dinding yang dilengkapi conduit
- Di plat lantai atap yang dilengkapi conduit.
p. Pemasangan kabel pada rak kabel harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Kabel harus diatur rapi
- Kabel harus diperkuat dengan klem pada
setiap jarak 40 cm dengan perkuatan mur baut
pada dudukan/ struktur rak.
- Untuk kabel instalasi daya dan penerangan
harus dilindungi dengan conduit PVC type High
Impact.
- Tidak diperkenankan adanya sambungan
kabel di dalam conduit kecuali di dalam kotak
sambung atau kotak cabang.
q. Pemasangan kabel dalam dinding harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Kabel harus dilindungi dengan sparing.
- Sparing PVC (pipa pelindung kabel yang
ditanam dalam High Impact Conduit) sebelum
ditutup tembok harus disusun rapi dan diklem
pada setiap jarak 60 cm. Jika sparing tersebut
berjumlah cukup banyak, maka perkuatan
tersebut harus dilakukan dengan mengguna-
kan kombinasi antara klem dan kawat ayam
sehingga tersusun rapi dan kokoh.
- Kabel instalasi yang datang dari conduit
menuju sparing harus dilindungi dengan 'metal
flexible conduit' serta pertemuan antara
conduit/sparing dengan metal flexible conduit

79
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

harus dilakukan dengan cara klem.


- Untuk instalasi kabel expose harus di dalam
RSC (Rigid Steel Conduit).

5.2 PEKERJAAN PERALATAN INSTALASI


5.2.1 Outlet Daya

a. Outlet daya dan plug yang digunakan harus


memenuhi standard SII, SPLN, VDE/DIN atau
standard-standard lain yang berlaku dan diakui di
Indonesia, setara CLIPSAL atau sesuai dengan
ketentuan Gedung yang tercantum dalam fitting out
regulation.
b. Outlet daya/plug yang terpasang harus mempunyai
spesifikasi sebagai berikut:
 Rating tegangan : 250 Volt
 Rating arus : 16 A atau (Gambar
rancangan)
 Tipe pemasangan : recessed
c. Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang
menunjuk-kan merk pabrik pembuat setara Philips
standard produk, tipe dan rating arus serta
tegangannya.
d. Outlet daya dipasang pada dinding atau partisi
harus meng- gunakan doos dengan ketinggian
pemasangan 30 cm dari permukaan lantai atau
ditentukan oleh Perencana Interior atau atas
persetujuan Pemberi Tugas melalui Pengawas
Lapangan.
e. Tata letak outlet daya sesuai dengan Gambar
rancangan dan harus dikoordinasikan dengan tata
letak peralatan Olah raga, furnitures dan peralatan
lainnya.

80
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

5.2.2 Saklar Lampu Penerangan

a. Saklar yang digunakan harus sesuai dengan


standard PLN, SII dan VDE/DIN atau standard-
standard lain yang berlaku dan diakui di
Indonesia, setara CLIPSAL.
b. Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
- Rating tegangan : 250 Volt
- Rating arus : minimal 10 A
- Tipe : recessed
c. Saklar lampu harus mempunyai label yang
menunjukkan merk pabrik pembuat setara Philips,
standard produk, tipe dan rating arus serta
tegangannya.
d. Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi
dengan ketinggian 150 cm dari permukaan lantai
atau ditentukan oleh Perencana Interior atau
keinginan Pemberi Tugas. Pemasangan saklar harus
menggunakan doos.
e. Tata letak saklar harus sesuai dengan Gambar
rancangan dan dikoordinasikan dengan Perencana
Interior atau atas keinginan Pemberi Tugas
melalui/sepengetahuan Pengawas Lapangan.

5.2.3 Armatur Lampu

a. Armatur lampu harus memenuhi persyaratan teknis,


bentuk dan penampilan sesuai dengan Gambar
rancangan. Dan kontraktor sebelum melaksanakan
pekerjaan harus menyerahkan contoh armature
setiap tipe yang akan dipasang lengkap dengan
komponennya untuk dimintakan persetujuan dari
Pemberi Tugas melalui DIREKSI PENGAWAS/MK.
b. Armatur lampu menggunakan produk lokal dengan
standard kualitas yang baik dan mempunyai

81
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

workshop untuk pabrikasi pekerjaan terkait, kecuali


ditentukan lain oleh Pemberi Tugas.
c. Armatur lampu yang terbuat dari plat baja harus
mempunyai ketebalan plat minimal 0,7 mm, dicat
dasar dengan meni tahan karat dan cat finish cat
bakar.
d. Armatur lampu yang dilengkapi dengan
cover/pelindung accrylic seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rancangan harus mampu
menyalurkan cahaya dengan intensitas
maksimal,tahan terhadap panas dengan adanya
jaminan dari merk bahwa warna accrylic tidak akan
berubah oleh gangguan panas.
e. Pemilihan warna cat ditentukan oleh Perencana
Arsitektur/ Interior, kecuali ditentukan lain oleh
Pemimpin Proyek/ Pemberi Tugas.
f. Armatur lampu untuk lampu TLD, PL, PAR harus
dilengkapi dengan komponen-komponen lampu
berupa ballast jenis low loss, starter dan kapasitor
dengan kualitas terbaik.
g. Pemasangan armatur harus dipasang dengan baik
dan kokoh sehingga tidak mudah terlepas oleh
gangguan mekanis. Cara pemasangan lampu harus
sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat.

5.2.4 Lampu Penerangan Buatan

a. Jenis/kualitas lampu harus yang terbaik sesuai


gambar ranca-ngan dengan merk setara Philips
yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
b. Type Lampu yang ditawarkan harus dipilih dari jenis
yang mem-punyai efisiensi tinggi.
c. Semua lampu yang digunakan harus tahan terhadap
fluktuasi tegangan dengan standard spesifikasi,

82
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

 Tegangan kerja : 200 Volt - 240 Volt


 Konsumsi daya : sesuai gambar
perencanaan
 Frekuensi : 50 Hz

Pasal 6 PEKERJAAN TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIK

6.1 UMUM

a. Spesifikasi berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan


dasar saja.
b. Untuk ketentuan mengenai kapasitas dan lain-lainnya dapat
dilihat pada gambar dan skedul peralatan/unit mesin.
c. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pembongkaran
instalasi existing, pengadaan, instalasi dan pengujian (testing
& balancing) dari seluruh peralatan yang dipasang dalam
proyek ini dengan lengkap dan berfungsi dengan baik
sehingga seluruhan sistem dapat memberikan performansi
yang diinginkan. Garansi terhadap performansi di atas
adalah menjadi kewajiban dan tanggungan Kontraktor.
d. Keseluruhan peralatan utama AC serta material
pendukungnya harus baru dari pabrik yang khusus

e. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pembongkaran


instalasi existing, pengadaan, instalasi dan pengujian (testing
& balancing) dari seluruh peralatan yang dipasang dalam
proyek ini dengan lengkap dan berfungsi dengan baik
sehingga seluruhan sistem dapat memberikan performansi
yang diinginkan. Garansi terhadap performansi di atas
adalah menjadi kewajiban dan tanggungan Kontraktor.

f. Keseluruhan peralatan utama AC serta material


pendukungnya harus baru dari pabrik yang khusus dipasang

83
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

untuk proyek ini.

g. Dalam memasukkan penawaran, Kontraktor wajib


menyampaikan hal-hal berikut ini dengan jelas :

- Melampirkan keterangan dari merk, type, data-data


teknis yang penting dari item-item peralatan seluruhnya
dari yang ditawarkan pada lembar kertas tersendiri,
pada dokumen penawaran.
- Melampirkan brosur, minimum 1 (satu) set asli dari
setiap item unit yang ditawarkan.
- Pada brosur tersebut spesifikasi teknis yang terkait
terhadap peralatan terpilih harus diberi tanda dengan
stabilo, misalnya, kapasitas, pemakaian daya, kurva
performansi, part load, performansi, kondisi,
performansi kebisingan dan vibrasi, berat operasi,
dimensi dan lainnya, sehingga dapat diketahui secara
jelas/detail kondisi unit terpilih.

6.2 LINGKUP PEKERJAAN


a. Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan,
pengujian, garansi, sertifikasi, service, pemeliharaan,
penyediaan gambar terinstalasi (as-built drawing), petunjuk
operasi dan pemeliharaan serta latihan petugas instalasi ini
dari pihak pemilik bangunan.
b. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengenali
dengan baik semua persyaratan yang diminta didalam
spesifikasi ini, termasuk gambar-gambar, perincian
penawaran (bills of quantity), standard dan peraturan yang
terkait, petunjuk dari pabrik pembuat, peraturan setempat
dan perintah dari Pengawas Lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan. Klaim yang terjadi atas
pengabaian hal-hal di atas tidak akan diterima.
c. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi

84
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

peralatan dan material yang dipasang dengan spesifikasi


yang dipersyaratkan, merupakan kewajiban Kontraktor
untuk menggantinya tanpa ada penggantian biaya

6.2.1 Lingkup Pekerjaan Utama

Lingkup pekerjaan utama ini akan meliputi tetapi tidak


terbatas pada:
a. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
Unit AC system Split lengkap dengan kontrolnya. Unit
AC terdiri dari Indoor Unit (IU) dan Outdoor Unit (OU),
dimana Indoor Unit ditempatkan di dalam ruangan
sedangkan Outdoor Unit ditempatkan di luar ruangan.
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian pemipaan
refrigerant lengkap dengan isolasi thermis, vapour
barrier dan bahan perlengkapan lainnya yang
diperlukan.
c. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
instalasi ducting distribusi udara lengkap dengan
damper, gantungan penguat dan sebagainya.
d. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
system ventilasi Exhaust Fan dan Intake Fan sesuai
dengan Gambar Perencanaan.
e. Pengadaan, pemasangan dan pengujian pemipaan
refrigerant lengkap dengan isolasi thermis, vapour
barrier dan bahan perlengkapan lainnya yang
diperlukan.
f. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
instalasi ducting distribusi udara lengkap dengan
damper, gantungan penguat dan sebagainya.
g. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
system ventilasi Exhaust Fan dan Intake Fan sesuai
dengan Gambar Perencanaan.
h. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian seluruh

85
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

instalasi air pengembunan (drainage) sampai ke saluran


air terdekat.
i. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
interlock system instalasi tata udara dan ventilasi
dengan system fire alarm yang ada.
j. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti kabel,
pressure sensor dan semua perlengkapan penunjang
lainnya.
k. Melaksanakan pekerjaan testing, adjusting dan
balancing dari semua instalasi yang terpasang,
sehingga instalasi bekerja dengan sempurna, sesuai
dengan kriteria design.
l. Memberikan training mengenai cara pengoperasian,
pemeliharaan dan perbaikan dari peralatan-peralatan
Air Conditioning dan instalasi terpasang. Program
training harus mencakup segi teori / prinsip dasar serta
aplikasinya.
m. Menyerahkan gambar - gambar, buku petunjuk cara
menjalankan dan memelihara serta data teknis lengkap
peralatan instalasi terpasang.
n. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala
selama masa pemeliharaan.
o. Memberikan garansi terhadap mesin / peralatan dan
instalasinya yang terpasang selama 1 (satu) tahun sejak
serah terima pertama (kesatu).
p. Melakukan testing dan commissioning instalasi tersebut.
q. Membuat As-built drawing.

6.2.2 Lingkup Pekerjaan Terminasi


a. Pekerjaan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini
adalah pekerjaan yang mempunyai hubungan dengan
instalasi lain yang harus secara lengkap dan
terkoordinasi dikerjakan oleh Kontraktor instalasi ini.
b. Menyambung kabel daya ke unit AC dan Fan yang
86
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

disediakan oleh Kontraktor listrik.


c. Menyambung pipa drain ke pipa drain utama sampai
ke saluran terdekat.
d. Koordinasi dengan Kontraktor lain maupun Instansi
terkait untuk menjamin bahwa instalasi tersebut sudah
benar, aman dan memenuhi persyaratan.

6.2.4 Lingkup Pekerjaan Yang Terkait


a. Pekerjaan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini
adalah pekerjaan struktur, sipil atau finishing yang
diperlukan untuk keperluan operasi dan pemeliharaan
instalasi ini yang harus dikerjakan oleh Kontraktor ini,
kecuali disebutkan lain didalam bill of quantity bahwa
akan dikerjakan oleh Kontraktor lain / tidak termasuk
skope pekerjaan.
b. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil
yang terjadi akibat pekerjaan instalasi tata udara ini.
c. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang
diakibatkan oleh pekerjaan instalasi ini.
d. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang
tercantum dalam dokumen ini berserta addendumnya.
e. Pekerjaan sipil dan finishing yang diperlukan dan
perapian kembali yang diakibatkan oleh instalasi AC
dan Fan.

6.3. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

6.3.1 Umum
a. Spesifikasi teknis / RKS di bawah ini menjelaskan
secara umum ketentuan ketentuan yang perlu diikuti
untuk semua bagian yang dalam pelaksanaannya
berhubungan dengan instalasi Air Conditioning (Tata
Udara).
b. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah ketentuan
spesifik yang saling melengkapi dan sama

87
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

mengikatnya.

6.3.2 Publikasi, Code dan Standard

Publikasi, code dan standard yang berlaku di Indonesia


wajib dijadikan pedoman untuk instalasi peralatan ini. Untuk
publikasi, code dan standard yang belum ada di Indonesia,
Kontraktor wajibmengikuti publikasi, code dan standard
internasional yang berlaku dan merupakan edisi terakhir
antara lain seperti :
- SMACNA – 85
- ASHRAE – Guide and data Book, ARI
- NFPA – 90A
- ASTM, ASME
- AMCA
- CTI
- PUIL 2000
- Pedoman Plumbing Indonesia
- Keputusan / Peraturan Menteri, Gubernur dan
Pemerintah daerah
- Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi
yang berwenang
- Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan

6.3.3 Kondisi Perancangan

a. Kondisi udara luar bangunan :

- Temperatur rata-rata : 35° C


- Relative Humidity : 70 – 75 %
- Kecepatan angin rata-rata : 7 – 10 mile / jam
b. Kondisi udara dalam bangunan :
- Temperatur : 24° ± 2° C
- Relative Humidity : 55% ± 5 %
- Ventilasi : 15 – 20 cfm / orang

88
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

6.3.4 Kriteria Kebisingan / Noise Criteria (NC)


Batas – batas yang diijinkan untuk perkantoran : 40 ~ 50 dB

6.3.5 Perlindungan Kebakaran


Semua peralatan maupun instalasi yang mengharuskan tahan
terhadap api dalam jangka waktu tertentu, maupun
terhadap penyebaran api yang disebabkan adanya celah-
celah antara pipa dengan dinding atau lantai harus
menggunakan material yang sesuai untuk tujuan tersebut.

6.4. PERALATAN UTAMA

6.4.1 AC Split
a. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan dan pengadaan unit air cooled yang
terdiri atas indoor unit (IU) dan condensing unit (OU)
berikut pemipaan refrigerant dari kedua unit
tersebut.Kapasitas masing-masing unit sebagaimana
yang tertera pada gambar rencana.
b. Umum
1. Spesifikasi teknik yang diuraikan berikut ini adalah
sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Sedangkan ketentuan spesifik dari kemampuan unit
(perfomance) dapat dilihat pada lembar gambar
rencana yang melengkapi dokumen ini.
2. Unit harus dirancang untuk beroperasi tenang,
dimana semua peralatan yang bergerak harus
menggunakan unit vibration mounting dan
dibalance dengan teliti untuk menjamin vibration
(getaran) yang kecil.
3. Indoor unit harus terdiri dari kompresor, kondensor
coil, fan, kontrol, lengkap dengan pemipaan.
Setiap unit harus mempunyai satu atau lebih
kompresor dan masing-masing kompresor

89
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

mempunyai sirkulasi refrigerant dan elektrikal


sirkuit tersendiri.
c. Spesifikasi Teknis.
1. Unit memakai refrigerant R.22
2. Kapasitas unit berdasarkan kepada :
- Udara pendingin kondensor 35ºC
- Temperatur ruang 24oC ; 55% ± 5 %
RH
d. Kompresor
Kompresor dari jenis Scroll, dimana motor didinginkan
oleh gas dari sisi suction. Masing-masing kompresor
dilengkapi dengan :
- Star delta starter atau DOL
- High refrigerant pressure safety cut out
(manual reset)
- Low refrigerant pressure safety cut out
(Automaticaly reset)
- Spring Vibrator isolator
- Crankcase heater
- Automatic reversible oil pump
- Automatic heater untuk pengaturan kelarutan
minyak selama shut down
- Oil pressure cut out (manual reset)
- Thermal overload, single phasing protection
dan external overload relay
- Sight glass dan oil filter
- Service valve disisi suction dan discharge
untuk setiap kompresor.

e. Condensing Unit (OU)


Casing dari outdoor unit harus waterproof, galvanized
steel yang difinish memakai baked enamel. Coil harus
dibuat dari seamless copper tube dengan alumunium

90
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

fin.
Tipe Fan dari condensing unit adalah propeller dengan
hubungan langsung dan dilengkapi dengan pelindung
/ pengaman.

f. Indoor Unit (IU)


- Casing dari indoor unit seluruh permukaan bagian
dalam harus diisolasi dengan bahan fibre glass
atau mineral wool tebal 25 mm. Blower dari
indoor fin dari type centrifugal, double inlet atau
single inlet forward curved, multi blade dengan
pergerakan langsung atau tidak langsung
memakai belt.
- Coil harus terbuat dari seamless copper tube
lengkap dengan mekanikal alumunium fin,
refrigerant (liquid) line mempunyai combination
moisture indicator dan sight glass, refrigerant
filter drier, dan liquid line solenoid valve. Suatu
drain yang cukup dapat menampung air
condensasi pada keadaan minimum.
g. Filter dan Control
- Semua unit harus dilengkapi dengan washable
alumunium filter tebal 25 mm. Suatu room
thermostat yang dilengkapi dengan switch off,
fan speed (low, med, high), cool dan room
temperatur setting akan memfungsikan unit
beroperasi.

6.4.2 VENTILASI
a. Umum
1. Spesifikasi yang diuraikan di bawah ini adalah
sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti.
Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap
tipe, kemampuan (performance) peralatan,
perlengkapan dan lainnya dapat dilihat pada
lembar “Referensi Produk” yang menyertai
91
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

dokumen ini.
2. Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai
standard yang berlaku di negara dimana fan
tersebut dibuat, sebagai contoh AMCA standard
210 – 74 di Amerika.
3. Sound pressure level harus dilengkapi dalam dB
dengan Re – 10E12 w pada octave band mid.
frek. 60 – 4000 Hz.
4. Pada dasarnya semua fan harus mempunyai noise
level yang rendah dalam operasinya dan dalam
batas-batas yang normal.

6.5 PEREDAM GETARAN

6.5.1 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan
alat peredam getaran (Vibration isolation / Eliminator) untuk
semua mesin yang bergetar seperti Indoor unit, Condensing
unit.

6.5.2 Spesifikasi Teknis


a. Alat peredam getaran ( Vibration Isolator ) ini harus
dapat meredam getaran dengan efisiensi 90 %
b. Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai
dengan kebutuhan mesin/unit yang akan diredam
getarannya. Peredam getaran yang terpasang
haruslah sesuai dengan persyaratan rekomendasi
pabrik pembuat alat/mesin. Peredam getaran dapat
berupa Neoprene Pad. Neoprene Mounts, Spring,
Isolator, Restrain Isolator, Pipe hanger dll.

6.6 PEKERJAAN PEMIPAAN

6.6.1 Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana, jalur-
jalur pipa yang terlihat pada adalah gambar dasar yang
menunjukkan route dan ukuran pipa. Kontraktor wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan
dengan jalur-Jalur instalasi lainnya, diperlukan dan
92
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan sebelum


dilaksanakan.

6.6.2 Peralatan
a. Pipa Refrigerant
1. Hendaknya semua pipa refrigerant harus
dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin,
sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih,
kering dan bebas dari debu dan kotoran dan
hendaknya dipasang sependek mungkin.
2. Pipa tembaga dari jenis L yang dehydrated dan
sealed. Diameter pipa yang dipakai harus
disesuaikan kembali dengan kapasitas pendingin
mesin dan panjang ekivalen pipa.
3. Perbedaan tinggi antara condencing dan
evaporator dan panjang pipa tidak melebihi yang
ditentukan oleh pabrik pembuat.
4. Sambungan pipa jenis “hard drawn” tubing harus
disambung dengan perantaraa wrought copper
fitting atau non porous brass fittings, dan dianjurkan
dipakai solder perak dengan meniupkan gas mulia
seperti nitrogen kering kedalam pipa yang sedang
disambung untuk menghindarkan terbentuknya
kerak oksida di dalam pipa.
5. Solder lunak “tintlead 50-50” tidak boleh
dipergunakan. Solder “tintlead 95-5” dapat
dipergunakan kecuali pada pipa discharge gas
panas.
6. Pipa jenis “soft drawn tubing” dapat disambung
dengan solder, nyala api atau lainnya yang sesuai
untuk pipa refrigerant. Pada pipa “precharger
refrigerant lines” yang disediakan oleh pabriknya
maka harus dipasang sesuai dengan persyaratan
pabrik.
7. Pipa refrigerant harus disangga dan digantung
dengan baik untuk mencegah melentur dan
meneruskan getaran mesin kepada bangunan.
8. Pipa refrigerant harus dipasang sesuai dengan
persyaratan “Ashrae Guide Book” dan atau
persyaratan pabrik.
93
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

9. Suatu alat pengering refrigerant ( filter drier )


dengan kapasitas yang cukup serta “sight glass
moisture indicator” harus dipasang pada bagian
“liquid line” setiap pipa terpasang, sight glass harus
dilengkapi dengan tutup pelindung, filter drier harus
menurut ARI Standard 710, hendaknya jenis full
flow replacable care.
10. Fitting untuk flare points hendaknya jenis standard
SAE forged brass flare nenurut ARI / Standard 720
dengan unit short shank flare.
11. Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan
refrigerant sebelum pemasukkan tiap thermostatic
expansion valve.
12. Pipa-pipa yang menembus dinding/plat betton
harus memakai sleeve dan sekitarnya diisi dengan
bahan caulking umpamanya compriband atau
building sealant.
13. Pipa sebelum diisolasi harus ditest sampai 12
kg/cm² selama 24 jam.
14. Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail,
jarak gantungan pipa/penyangga pipa tidak boleh
lebih dari :
- sampai ½” : berjarak 1,2 m
- diameter ¾“ s/d 1” : berjarak 1,8 m
- diameter 1¼“ s/d 2” : berjarak
2,3 m
15. Penggantung pipa pada plat beton memakai
Phillips red heat (dyna-bolt).
16. Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai
clamp atau collar yang dipasang erat pada pipa
dan menumpu pada floor memakai rubber pad.
17. Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan
dinding / bagian dari bangunan pada arah
horizontal maupun vertical.
18. Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90º dan
45º pada dasarnya untuk sudut belokan 90º dan
45º terutama untuk pipa pembuangan digunakan
long radius dan dalam hal kondisi setempat tidak
memungkinkan maka menggunaan short radius harus

94
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas


Lapangan dan konsultan perencana.
19. Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang
dulu dalam keadaan sempurna.
20. Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada
supports.
21. Type dan fitting harus bebas dari tegangan dalam
yang diakibatkan dari bahan yang dipaksakan.

b. Pipa Kondensasi (drain)


1. Pipa sebelum disambung harus dibersihkan dahulu
bagian luar dari kotoran-kotoran yang melekat dan
disambung dengan lem perekat yang dianjurkan
oleh pabrik pipa.
2. Untuk sambungan ulir harus memakai seal tape untuk
mencegah kebocoran dan tidak diperkenankan
memakai plumber rope, sedangkan untuk sambungan
menggunakan lem, semua bagian yang akan
disambung harus sudah bersih, kering dan bebas
dari debu, kotoran dan hendaknya dipasang
sependek mungkin.
3. Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dahulu
bagian dalamnya dari kotoran-kotoran yang
melekat.
4. Pipa-pipa yang menembus dinding / plat beton
harus memakai sleeve dan sekitarnya diisi dengan
bahan caulking umpamanya compriband atau
building sealant.
5. Pipa harus dites sampai 10 kg/cm² selama 24 jam.
6. Gantungan pipa sesuai dengan gambar detai, jarak
gantungan pipa/penyangga pipa tidak boleh lebih
dari :
- sampai ½” : berjarak 1,2 m
- diameter ¾“ s/d 1” : berjarak 1,8 m
- diameter 1¼“ s/d 2” : berjarak 2,3 m
7. Penggantung pipa pada plat betton memakai phillip
red head (dyna-bolt)
8. Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai
clamp atau collar yang dipasang erat pada pipa

95
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

dan menumpu pada floor memakai rubber pad.


9. Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan
dinding / bagian dari bangunan pada arah
horizontal maupun vertikal.
10. Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90º dan
45º pada dasarnya untuk sudut belokan 90º dan 45º
terutama untuk pipa pembuangan digunakan long
radius dan dalam hal kondisi setempat tidak
memungkinkan maka menggunaan short radius harus
mendapat persetujuan tertulis dari konsultan
perencana.
11. Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang
dulu dalam keadaan sempurna.
12. Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada
supports.
13. Type dan fitting harus bebas dari tegangan dalam
yang diakibatkan dari bahan yang dipaksakan.
14. Pipa drain (kondensasi) dari PVC class AW dan
dilengkapi dengan isolasi.

6.7 PEKERJAAN DUCTING

6.7.1 Umum
- Kontraktor harus mengadakan dan memasang sistem
cerobong udara sesuai dengan gambar perencanaan
dan spesifikasi teknis serta persyaratan lain yang
diberlakukan pada proyek ini. Pembuatan cerobong
udara harus menggunakan peralatan/mesin khsusus
pembuat Ducting.
- Kontraktor tidak dibenarkan memproduksi secara masal
cerobong udara di lokasi proyek, kecuali untuk sistem
sambungan atau fiting-fiting tertentu.

6.7.2 B a h a n
- Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini diantaranya
ialah Baja Lapis Seng (BJLS) atau aluminium-zinc coated
steel sheet.
- Semua bahan yang terpakai dalam pelaksanaan harus
sesuai dengan persyaratan detail dan spesifikasi yang
96
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

diberikan.
- Selain dari itu harus pula sesuai dengan persyaratan
standard dari SMACNA/ASME dan standard pabrik.

6.7.3 Konstruksi
- Sistem instalasi cerobong udara ini memakai
"Ductingwork" kecepatan rendah. Semua instalasi
cerobong harus dapat menahan kecepatan sampai 2.000
fpm (10 m/s) dan tekanan statis sampai 2 in-wg (500
Pa).
- Kontraktor harus menguji instalasi cerobong udara
terhadap kebocoran yang mungkin terjadi dengan
cara smoke test (pengasapan).
- Semua sambungan-sambungan yang ada harus rata
pada sebelah dalam dan rapi disebelah luarnya.
- Semua sambungan harus serapat mungkin (air tight) kalau
perlu diberi penyekat (seal).
- Perubahan ukuran cerobong harus dengan persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas/Perencana.

6.7.4 Tebal Bahan

Tebal bahan cerobong yang dibuat dari "Baja Lapis Seng"


harus memiliki persyaratan tebal sebagai berikut :

Ukuran Cerobong Terbesar BJLS Tebal (mm)

s/d 300 mm 50 0,5

325 s/d 750 mm 60 0,6

800 s/d 1.350 mm 70 0,7

1.375 s/d 2.125 80 0,8

2.150 keatas 100 1,0

6.7.5 Belokan
- Semua belokan (elbow) harus dibuat sesuai dengan
gambar dan spesifikasi teknisnya. Semua belokan pada
97
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

cerobong suplai harus diperlengkapi dengan sudut-sudut


pengarah (vanes) sesuai dengan gambar dan spesifikasi
teknisnya.
- Belokan harus jenis "long radius elbow" dan elbow 90°,
sesuai gambar dan spesifikasinya.

6.7.6 Tapers Offset dan Stream Liner


Bilamana melalui rintangan yang tidak dapat dihindarkan,
Kontraktor wajib membuat taper, offset atau stream liner
tergantung keadaan setempat yang dibuat sesuai dengan
spesifikasi.

6.7.7 Pencabangan

Semua pencabangan (branch) harus dibuat sesuai dengan


gambar dan spesifikasi teknisnya. Semua pencabangan
cerobong supply harus diperlengkapi dengan "adjustable
splitter damper" dan "adjustable volume damper" yang dapat
diatur dan dikunci serta "turning vane" sesuai dengan gambar
dan spesifikasi.

6.7.8 Lubang Berpintu


Kontraktor harus membuat lubang-lubang berpintu, untuk
pemeriksaan dan pemeliharaan katup-katup, alat-alat
pengatur saringan (filter) serta untuk pengukuran pada
bagian-bagian penting dari Ducting.

6.7.9 Lubang Pengetesan


Kontraktor harus membuat lubang pengetesan (test
Connection) pada setiap cerobong utama serta pada tempat-
tempat lain yang sekiranya perlu sesuai dengan gambar dan
spesifikasi.

6.7.10 Air Extractor


Kontraktor harus memasang "adjustable air extractor" pada
semua percabangan ke diffuser udara keluar yang dapat
diatur dan dikunci sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.

98
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

6.7.11 Penggantung Cerobong


a. Penyangga cerobong segi empat harus memenuhi syarat
sebagai berikut:

Penggantung Trapeze Jarak


Shift
Ukuran Terbesar Bulat Terjauh
Angles

1 2 3 4

s/d 450 mm 8 Ga Wire 25x25x5 3m

460 s/d 750 mm 8 Ga Wire 25x25x5 3m

760 s/d 1.050 mm ¼” Rod 40x40x5 3m

1.100 s/d 1.500 mm 3/8” Rod 40x40x5 3m

1.550 s/d 2.100 mm 3/8’ Rod 50x50x5 2.5 m

2.150 s/d 2.400 mm 3/8” Rod 50x50x6 2.5 m

2.400 mm keatas 3/8” Rod 50x50x7 2.5 m

b. Penyangga cerobong bulat harus memenuhi syarat


sebagai berikut :

99
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Garis Tengah

Cerobong Strip Penggantung Jumlah Jarak


Terjauh

S/d 450 mm 25 x 16 Ga 1 3m

460 s/d 900 mm 25 x 16 Ga 1 3m

920 s/d 1.250 mm 50 x 16 Ga 1 3m

2.255 s/d2.100 mm 50 x 16 Ga 2 3m

c. Bilamana dirasakan perlu, Kontraktor harus memberikan


pula tambahan penyangga pada jarak-jarak yang lebih
pendek.
d. Penggantung cerobong harus dari tipe yang dapat
diatur, baik pada arah vertikal maupun horizontal
sehingga dapat menjamin kelurusan dari jalur cerobong.

6.7.12 Sambungan Flexible


a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang
sambungan flexible (Flexible Connection) pada bagian
masuk dan keluar semua fan ke dalam cerobong untuk
mengurangi penerusan getaran dan suara.
b. Instalasi sambungan tidak boleh sampai mengurangi luas
penampang cerobong. Bagian cerobong harus
dipertautkan dalam satu garis lurus yang berjarak 15
sampai 25 cm. Hendaknya diikat rapat dengan strip
metal yang kuat untuk mencegah kebocoran.

6.7.13 Damper
a. Pada setiap pencabangan supply haruslah dipasang
"adjustable spliter damper" dan adjustable volume
damper sesuai dengan gambar perencanaan yang dapat
diatur dan dikunci. Damper ini harus cukup baik dan
tahan getaran.
b. Pada setiap exhaust grille harus dipasang adjustable
volume damper yang dapat diatur dan dikunci. Damper
ini harus cukup baik dan tahan getaran.
100
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

c. Semua damper harus dicat dengan cat dasar (prime


coating).

6.7.14 Grille
a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang grille
sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar,
sedangkan penempatannya yang tepat berdasarkan
gambar-gambar Arsitek/Interior.
b. Bahan yang digunakan untuk grille adalah dari
alluminium pouder coating dengan ketebalan sesuai
gambar spesifikasi.
c. Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari grille-
grille yang akan dipasang.
d. Bahan warna/finishing yang akan dipakai hendaknya
ditanyakan kepada Konsultan Pengawas atau Arsitek.
e. Grille-grille harus dipasang rapat pada konstruksi
bangunan/ ceiling dan diberikan gasket.
f. Kontraktor harus mengadakan koordinasi dengan pihak
lain pada waktu memasang peralatan-peralatan.
g. Seluruh "adjustable volume damper" yang terpasang
pada grille harus dapat diatur dan dikunci dari luar.

6.8. PEKERJAAN ISOLASI

6.8.1 Umum
Seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana, Kontraktor wajib
membuat contoh cara mengerjakan isolasi yang diperlukan untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan sebelum
dilaksanakan.

6.8.2 Spesifikasi Teknis Isolasi


Pengadaan dan pemasangan isolasi untuk pipa, alat-alat bantu
dan peralatan yang ditentukan, lengkap dengan material bantu
lainnya yang menunjang bagi keperluan isolasi tersebut.

101
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Isolasi pipa
: Elastomeric rubber density 50 -120kg /
refrigerant dan pipa m3. thermal conductivity 0,038 w/mºK
drain (max) dan Polyethylene Sheet lengkap
dengan aluminium foil self adhesive.

Isolasi peralatan dan


: Elastomeric rubber density 50 -120kg /
alat bantu pipa m3. thermal conductivity 0,038 w/mºK
(max).

Aluminium Foil Double Side reinforced fire retardant

Adhesive Tape Adhesive aluminium foil, fire retardant

6.8.3 Isolasi Pipa Refrigerant dan drain.


a. Pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant dan pipa drain
b. Ketebalan isolasi pipa refrigerant adalah 1”
c. Ketebalan isolasi pipa drain (kondensasi) adalah :
- Diameter s/d 2” tebal ¾“
- Diameter 2 ½ “ s/d 4” tebal 1”
d. Selanjutnya setelah diisolasi dibalut dengan vinil atau yang
dianjurkan oleh pabrik pembuat isolasi.
e. Untuk pipa drain dalam tanah isolasi memakai styrofoam class
d2, tebal 2” dan diseal pada sambungan antara dengan
flinkcote air dan selanjutnya dibalut dengan bituminous sheet
dengan tebal 1 ½ mm (Premseal 100)
f. Cara melekatkan isolasi ke pipa memakai perekat yang
dianjurkan pabrik pembuat isolasi, demikian juga dengan
sambungan antaranya.
g. Pada setiap sambungan pipa, harus memakai blok kayu
berbentuk lingkaran penuh dari kayu jati selebar 50 mm dan
setebal sama dengan isolasi. Ukuran diameter kayu tepat
sama dengan diameter luar pipa. Sambungan kayu dan
isolasi harus rapat dan memakai perekat. Selanjutnya pada
sambungan tersebut dibalut dengan adhesive alluminium foil
selebar 200 mm.

6.8.4 Isolasi Peralatan


Peralatan-peralatan yang berhubungan dengan refrigerant

102
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

sistem,air eliminatir harus diisolasi. Cara pengisolasiannya


sedemikian rupa sehingga bila ada perbaikan dari peralatan
tersebut isolasi gampang dan mudah tanpa menimbulkan
kerusakan pada isolasi.

6.8.5 Perlindungan Isolasi Terhadap Kerusakan


a. Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories) yang diisolasi
dan berada di ruang terbuka yang terkena sinar matahari
dan hujan, harus memakai pelindung alluminium sheet jacketing
ketebalan 0,5 mm dengan sistem sambungan yang sedemikian
rupa sehingga air hujan tidak bias merembes/ bocor kedalam
isolasi tersebut.
b. Setiap gantungan pipa yang diisolasi tetapi tanpa memakai
metal jacketing, antara clamp gantungan dan isolasi harus
memakai metal dudukan (saddle) dari BJLS 80 selebar 150
mm dan setengah lingkaran atau penuh sesuai tipe gantungan
yang sisi-sisinya dilipat agar tidak tajam.

6.9 PEKERJAAN LISTRIK

6.9.1 Umum
a. Seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana, jalur-jalur
kabel, perletakan panel dan motor seperti yang tercantum
adalah gambar dasar yang menunjukkan route, lokasi panel dan
perletakan instrument control. Kontraktor wajib menyesuaikan
dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-
Jalur instalasi lainnya, diperlukan dan mendapat persetujuan
dari Pengawas Lapangan/Pengawas Lapangan sebelum
dilaksanakan
b. Kontraktor wajib mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku
yang dikeluarkan oleh :
- Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) 2000
- Perusahaan Listrik Negara (PLN)
- Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK)
- Dinas Pemadam Kebakaran (DPK)
- Lembaga Pengujian Bahan
- Dinas Keselamatan Kerja
-

103
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

6.9.2 Spesifikasi Teknis


a. Motor Listrik

- Motor, AC Split : Jenis induction motor,


permanent split, dengan
thermal overload
protector.

3 phase 220/380 V/50 Hz

3 tingkat kecepatan

Insulation class E

- Motor Fan : Motor yang menjadi satu


dengan fan, jumlah phase
tergantung kapasitas fan.

Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini mempunyai


power factor minimal 0,8. Putaran maksimum 1450 rpm (untuk motor-
motor tersebut di atas). Motor-motor yang digunakan disini harus
sudah memenuhi standard NEMA (Amerika), BS (Inggris), DIN
(Jerman) dan JIS (Jepang)

b. Panel
1. Semua komponen yang digunakan untuk panel tenaga dan
panel-panel control harus dari merek yang sama dengan
yang digunakan pada instalasi listrik.
2. Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setebal 2
mm, dilengkapi dengankunci panel. Pengecatan dengan cat
dasar dan duco minimal 2 kali. Warna finishing ditentukan
kemudian.
3. Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk
peralatan tertentu yaitu panel-panel yang dirakit lokal
haruslah berasal dari pembuat panel khusus, untuk merek
komponen yang dipakai.
4. Tiap-tiap panel dan unit mesin harus digrounded. Tahanan
pentanahan harus lebih kecil dari 2 ohm, diukur setelah
minimal tidak hujan 2 (dua) hari.

104
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

c. Wiring
1. Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang
dalam PVC conduit high impact.
2. Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
peralatan AC yang bersangkutan.
3. Disetiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
4. Jari-jari belokan kabel, hendaknya minimum 1,5 kali
diameter kabel.
5. Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan
“kabel schoen”, kabel 25 mm² keatas pemasangan “kabel
schoen” menggunakan timah pateri lalu dipress hydraulis.
6. Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
7. Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi
memakai metal flexible conduit.
8. Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai
metal conduit dan diclamp rapi ke dinding memakai clamp
pipa.
9. Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai
clamp penggantung dan wire rod yang diramset ke beton.

6.10 INTALASI

6.10.1 Umum
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai
dengan cara pemasangan yang secara teknis praktis, baik dan
dapat dipertanggung jawabkan serta sesuai dengan petunjuk dan
instruksi pada brosur atau publikasi yang dikeluarkan pabrik dari
peralatan atau alat-alat bantu tersebut.

6.10.2 Landasan Peralatan


Semua landasan untuk peralatan, compressor dan motor,
mempunyai ukuran sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian-
bagian peralatan, compressor maupun motor yang berada di luar
landasan. Berat peralatan diartikan berat dalam operasinya.

6.10.3 Platforms
Untuk peralatan seperti outdoor unit, indoor unit, fan dan sejenisnya
yang menggantung dan duduk pada suatu platform, maka platform
harus diperkuat dengan suatu frame besi channel (siku) yang dilas
105
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

atau dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku


dan tidak bergetar dalam operasinya.

6.10.4 Penetrasi Atap


Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa,
venting harus dilengkapi dengan pinggiran beton (curb) keliling
bagian-bagian instalasi tersebut sehingga konstruksinya betul-betul
kedap air.

6.10.5 Pencapaian Peralatan Untuk Service


a. Semua bagian peralatan ataupun peralatan bantu dalam
prinsip pemasangannya harus mudah untuk bisa diamati,
diservice dan mudah dicapai dalam perbaikan, termasuk juga
accessories pipa, valve, clean out, damper, filter, venting dan
lain-lain. Untuk itu Kontraktor dalam pemasangannya wajib
memperhatikan posisi yang terbaik dari peralatan dan
accessories tersebut, sehingga tujuan yang dimaksud tercapai.
b. Disamping itu Kontraktor harus mengusulkan kepada Pengawas
Lapangan (bila belum ditunjukkan pada gambar) pintu-pintu
service (access panel), untuk setiap peralatan dan accessories
yang berada dalam shaft atau ceiling yang memerlukannya,
beserta ukuran dan lokasi yang tepat.
c. Bila dalam Gambar Rencana sudah ditunjukkan ada acces
panel yang diperlukan, maka penggeseran untuk posisi yang
tepat dari acces panel tersebut sehubungan dengan letak
peralatan / accessories dan kaitannya dengan arsitek/interior
perlu dibicarakan dengan Pengawas Lapangan untuk disetujui.

6.10.6 Perlindungan Peralatan dan Bahan


a. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi Kontraktor untuk
melindungi peralatan-peralatan, bahan-bahan, baik yang
sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan bisa rusak,
cacat ataupun mengganggu situasi sekitarnya ataupun oleh
alam (hujan, debu, pasir, lembab) ataupun oleh bahan-bahan
kimia sekitarnya
b. Sebelum penyerahan, instalasi seperti peralatan-peralatan
fixture dan lain-lain, dibersihkan atau dites dan di adjust
kembali untuk membuktikan bahwa peralatan dan bahan
beroperasi dengan baik.
c. Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat karena tidak
106
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian


instalasi yang tidak bisa diterima (serah terima belum 100%)

6.10.7 Pengecatan
a. Semua bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel yang
tidak digalvanis harus dicat dasar dan cat finish. Sebelum
pengecatan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari
grease, minyak dan segala kotoran yang melekat.
b. Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat dan cat
finish terdiri atas dua lapis cat copolymer.
c. Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak/cacat
dalam pengangkutan, peyimpanan dan lain sebagainya harus
dicat kembali sesuai aslinya atau sesuai dengan warna yang
ditentukan Pengawas Lapangan. Untuk jalur-jalur pipa, kode
warna disesuaikan dengan standard.

6.10.8 Anti Karat


a. Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan
sebelumnya tidak diperlukan untuk anti karat (semacam
penggantung, dudukan, landasan, flange dan lain-lain) harus
dicat dengan cat anti karat, yaitu Zinchromate dan selanjutnya
cat finish dengan warna yang ditentukan kemudian. Semua
baut, mur dan washer haruslah Zinc electroplated.
b. Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus
bersih dan bebas dari las-lasan, dicat dasar dengan
Zinchromate dan cat akhir finish dua lapis.

6.10.9 Sleeve, Built in Insert


a. Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam
atau menembus concrete atau tembok harus dipasang dan
dilengkapi sesuai petunjuk instalasi. Untuk itu ukuran, posisi
yang disiapkan untuk keperluan tersebut harus dikonsultasikan
dengan Pengawas Lapangan dan disertai gambar detail.
b. Semua pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan
clearance ¾” jika pipa berisolasi, cleareance tetap dibutuhkan
¾” antara isolasi dan sleeve menembus atap harus
diperpanjang ± 200 mm di atas atap lantai. Setelah
pemasangan pipa cleareance harus diisi dengan sealant yang
tahan api atau fire stop.

107
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

6.10.10 Penomoran, Nama Peralatan / Accessories


Semua peralatan terpasang dan accessoriesnya harus diberi code
nama peralatan dan nomor sesuai seperti yang diajukan ke
Direksi/Pengawas Lapangan pada daftar peralatan atau data
sheet atau sebagai tercantum dalam as-built drawing.

6.11 PEKERJAAN LAIN - LAIN

a. Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin pendingin,


compressor, kipas angin (fan), motor-motor listrik, termasuk dalam
pekerjaan Kontraktor AC.
b. Kontraktor AC harus menyerahkan gambar layout beserta ukuran
pondasi atau ukuran concrete plint pada masing-masing peralatan
sebelum dilaksanakan oleh pihak lain kepada Pengawas Lapangan
untuk diperiksa dan disetujui
c. Pondasi peralatan-peralatan lainnya harus mengikuti petunjuk-petunjuk
/ pedoman pabrik pembuat peralatan tersebut.
d. Kontraktor AC harus menyediakan dam memasang peredam getaran
(vibration eliminators) untuk melindungi bangunan dari suara berisik dan
getaran yang ditimbulkan oleh mesin-mesin
e. Kontraktor AC harus menyediakan dan memasang (seperti ditunjukkan
dalam Gambar Rencana atau gambar yang disetujui) semua dudukan
(support) atau penggantung (hanger) untuk mesin-mesin, alat-alat, pipa
kabel dan duct yang diperlukan.
f. Untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat, dudukan-
dudukan atau penggantung-penggantung tersebut harus dibuat dari
konstruksi pipa, profil batang (rod) atau strip sesuai dengan Gambar
Rencana atau gambar kerja yang disetujui. Semua support yang
menumpu pada lantai harus mempunyai pelat-pelat (flanges) yang kuat
pada titik tumpuannya pada lantai.
g. Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka
baja dan harus berkonsultasi dengan Pengawas Lapangan dan
Kontraktor sipil.
h. Pembebanan pada balok atau pelat struktur yang ditimbulkan oleh
dudukan-dudukan atau penggantung-penggantung tersebut hendaknya
dijaga agar dapat terbagi merata sehingga tidak menimbulkan
tegangan-tegangan yang tidak wajar.
i. Kontraktor AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasang tidak
akan menyebabkan penerusan suara dan getaran (vibration & noise
transmission) ke dalam ruangan-ruangan yang dihuni yang dalam hal ini
108
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.


j. Kontraktor harus bertanggung jawab atas modifikasi-modifikasi yang
perlu untuk memenuhi syarat tersebut diatas.

Pasal 6.12 PEKERJAAN TESTING, ADJUSTING DAN BALANCING

6.12.1 Umum
Pelaksanaan Testing, Adjusting dan Balancing (TAB) secara
mendasar harus mengikuti standard atau petunjuk yang berlaku
secara umum seperti standard NEBB, ASHRAE dan SMACNA
dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang
memenuhi untuk pelaksanaan TAB tersebut.

6.12.2 Peralatan Ukur


Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus dimiliki oleh
Kontraktor yang bersangkutan antara lain:
a. Pengukuran laju aliran udara
- Pilot tube dengan inclined manometer
- Anemometer dan sejenisnya
- Hood untuk mengukur udara di diffuser
b. Pengukuran temperature udara / air
- Sling psychrometric
- Thermometer
c. Pengukuran putaran (RPM)
Tachometer atau sejenisnya
d. Pengukuran Listrik
- Voltmeter
- Ampermeter / Tang-amper
e. Pengukuran tekanan
- Barometer / pressure gauge

6.12.3 Pelaksanaan Testing, Adjusment dan Balancing ( TAB )


a. Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh
sistem dan bagian-bagiannya, sehingga didapatkan
besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau
mendekati besaran-besaran yang ditentukan dalam
rencana.
b. Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang
dilakukan terhadap besaran-besaran yang ditentukan
109
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

design, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran


terhadap besaran-besaran yang tidak tercantum dalam
Gambar Rencana, tetapi besaran ini sangat diperlukan
dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan
dan juga sebagai data yang diperlukan bagi pihak
maintenance dan operation.
c. Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-
pengukuran terhadap besaran-besaran lainnya yang
tidak tercantum dalam Gambar Rencana harus
dituangkan dalam suatu laporan yang bentuknya
(formnya) sudah disetujui oleh Pengawas Lapangan.
d. Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang
betul-betul sudah berpengalaman dalam pelaksanaan
TAB ini.
e. Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh
tenaga Pengawas, dimana hasil-hasil pengukuran dan
pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh
Pengawas tersebut dan dalam laporannya turut
menandatangani
f. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat
suatu rencana kerja mengenai prosedur testing &
commissioning untuk masing-masing bagian pekerjaan,
dan prosedur ini agar dibicarakan dengan pihak
Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
persetujuannya.
g. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus
menyiapkan suatu bentuk formulir yang berisi item-item
yang akan dilakukan untuk masing-masing sistem yang
akan dilakukan pengetesan.

6.12.4 Balancing Sistem Distribusi Udara


a. Prosedur Testing dan Adjusting
1. Test dan sesuaikan putaran blower dengan
ketentuan design.
2. Test dan catat motor full load ampere.
3. Lakukan pengukuran dengan pilot tube (tube
traverse) untuk mendapatkan air flow rate (CFM)
dan fan sesuai dengan design.
4. Test dan catat static pressure pada inlet dan
outlet dari fan (blower)
110
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

5. Test dan sesuaikan cfm untuk sirkulasi udara


6. Test dan sesuaikan dengan kebutuhan luar untuk
masing-masing fan coil unit atau indoor unit.
7. Test dan catat temperature Dry bulb, dan Wet
bulb dari udara masuk dan keluar dari coil
8. Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semua
cabang utama
9. Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing
zone (ruangan)
10. Test dan sesuaikan masing-masing diffuser / grille
dan lakukan re-check terhadap performance dari
jenis diffuser / register / grille tersebut.
11. Indentifikasikan ukuran, tipe, masing-masing
diffuser / register / grille dan lakukan re-check
terhadap performance dari jenis diffuser /
register / grille tersebut.

6.12.5 Balancing Sistem Aliran dan Tekanan Refrigerant


a. Prosedur testing dan balancing
Tahap 1 :
- Buka semua katup-katup pada posisi membuka
penuh, termasuk katup-katup yang berada disekitar
cooling coil
- Buka dan bersihkan semua katup control
- Periksa apakah kondisi didalam sistem instalasi pipa
sudah ditreatment dan dibersihkan.
- Periksa apakah ada sistem circuit yang
pemipaannya mungkin bisa menyebabkan
terperangkapnya udara.
- Set semua temperature control sehingga cooling coil
akan bekerja (katup control akan membuka penuh)
- Sebelum sistem balancing dari aliran udara ini
dilaksanakan aliran udara sebelumnya sudah
dibalancing dengan cermat.

Tahap 2
- Sejumlah aliran dari kapasitas unit AC yang
direncanakan.
- Melakukan balancing untuk mendapatkan jumlah
aliran dan tekanan refrigerant pada coil.
111
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

- Setelah pelaksanaan balancing dengan hasil sesuai


kapasitas unit AC yang direncanakan, lakukan
penandaan (marking) pada setting tersebut dan
catat semua data.

Tahap 3
Setelah tahap 1 dan 2 dilakukan secara lengkap
lanjutkan tindakan sebagai berikut :
- Temperature udara masuk dan keluar cooling coil.
- Pressure drop pada coil
- Tekanan pada discharge dan suction dari fan coil
atau indoor unit
- Rated dan running ampere dari indoor unit /
outdoor unit.

6.13 Referensi Produk

Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus


memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk
mengajukan alternative lain yang setaraf dan Kontraktor baru
dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Pengawas Lapangan.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :

Alternatif
No Uraian Spesifikasi Teknis
Produk / Merk

1 AC Split Wall Mounted & Split Duct


- FUJIAIRE

- FUJITSU

- LG

-
PANASO
NIC

- SANYO

2 Unit Fan Wall Fan, Cassette - Fantech

112
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Alternatif
No Uraian Spesifikasi Teknis
Produk / Merk

- National

- Vanco

- CKE

- MASSIVE

3 Ducting BJLS Semua Ukuran LOKFOM


/FUMIRA/
KEMASU

4 Isolasi pipa Density 50 – 120 Kg/m³- Armaflex

- Thermaflex

- K-Flex

- Insuflex

5 Alumunium - Instape
Tape
- AB Tape

- Idenden

6 Pipa Kelas L Kembla / Inaba


Refrigerant / Elgin

7 Pipa drain PVC kelas D 5 Kg/cm² - Rucika

- Wavin

- Pralon

113
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

Alternatif
No Uraian Spesifikasi Teknis
Produk / Merk

8 Grille Aluminium anodized profile


- Comfort
Air

-
Primaw
angi,

- Modul

9 Hanger rod & Galvanized Ex Pabrikan


bracket

114
RKS INTERIOR CLINIC & GYMNASIUM
MENARA MANDIRI
JAKARTA

BAB V
PENUTUP

Pekerjaan yang tidak tertuang di RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) namun
terdapat di Bill of quantity dan di Gambar Perencanaan, akan dijelaskan di dalam
Berita Acara hasil penjelasan pekerjaan dan peninjauan lapangan yang dilakukan
bersama – sama dengan Kontraktor, dan Kontraktor akan tetap melaksanakannya
dengan sepengetahuan dan seijin dari Pemilik Proyek dan Direksi.

Hal-hal yang belum diatur dalam RKS ini akan dituangkan dalam Berita Acara dan
Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Pekerjaan dan jika terjadi perubahan akan
dituangkan sebagai Addendum yang mana menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Pekerjaan keseluruhannya.

Jakarta, Februari 2019

Menyetujui, Dibuat oleh,


Pemberi Tugas, Konsultan Perencana
LPDUK Kemenpora PT. Munasa Kreasi Nusantara

Pangestu Adi Widodo, SE Yudi Kurniawan, ST


Pejabat Pembuat Komitmen Direktur Utama

115

Anda mungkin juga menyukai