Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Mioma Uteri (bahasa Inggris: uterine myoma) adalah tumor jinak
pada dinding rahim. Mioma juga disebut mioma, myom, tumor otot
rahim atau tumor fibroid,[1] karena berasal dari sel jaringan fibro.
Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena banyak
yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak segera memeriksakannya
ke dokter, namun diperkirakan sekitar 20-30% terjadi pada wanita berusia
di atas 35 tahun.
B. Riwayat penyakit
Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim.
Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan
rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah
reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot
kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali
tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan
biasanya berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil
pada pascamenopause)
Sering kali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan
bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat
tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan
berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari
beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih.
C. Jenis
Berdasarkan lokasinya mioma uteri dibagi dalam tiga jenis:
a. Pertumbuhan tetap di dalam dinding rahim
b. Pertumbuhan ke arah rongga rahim
c. Pertumbuhan ke arah permukaan dinding rahim
D. Gejala dan tanda
Sebagian penyakit ini ditemukan secara kebetulan pada saat
pemeriksaan panggul rutin. Gejala yang timbul bergantung pada lokasi dan
besarnya tumor, namun yang paling sering ditemukan adalah:
a. Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar
masa haid.
b. Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta
adanya infeksi di dalam rahim.
c. Penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung
kemih, ureter, rektum atau organ rongga panggul lainnya,menimbulkan
gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh
darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembengkakan
tangkai tumor.
d. Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran
indung telur.
e. Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
f. Sering kali penderita merasa nyeri akibat miom
mengalami degenerasi atau kontraksi uterus berlebihan pada mioma
yang tumbuh ke dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali
sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba,
gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan.
g. Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa
kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan
pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan
dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa
menyebabkan keguguran.
h. Sebaliknya, kehamilan juga bisa berdampak memperparah Mioma
Uteri. Saat hamil, Mioma Uteri cenderung membesar, dan sering juga
terjadi perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam
tumor sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan,
tangkai tumor bisa terputar.
E. Metode penanganan
Bila tumor berukuran kecil dan tidak membesar, cukup dilakukan
pemeriksaan rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan tumor sementara
dengan obat-obatan GnRH analog, mioma memiliki lapisan kapsul yang
tegas, dapat dipisahkan/dikupas dari massa tumornya. Jika terjadi
komplikasi dan timbul perdarahan, perlu diberikan transfusi darah dan
obat penghilang rasa nyeri. Tindakan operasi dilakukan jika tumor
membesar dan bila timbul gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan
yang terus menerus.
Operasi pembedahan: dengan histerektomi (pengangkatan
kandungan) jika tidak ada rencana hamil lagi,
atau miomektomi (mengangkat miomnya saja) pada usia reproduksi/masih
rencana hamil. Namun jika massa tumor terlalu besar atau luas, kadang
tidak memungkinkan hanya dilakukan pengangkatan massa tumor,
sehingga tetap dilakukan histerektomi.

Anda mungkin juga menyukai