3. Jika di puskesmas terjadi kesalahan pemberian obat pada pasien, kemudian dilakukan analisis
terhadap kejadian tersebut, maka lingkup risiko yang dianalisis tersebut masuk di dalam:
A. Risiko terkait dengan pelayanan pasien
B. Risiko terkait dengan staf klinis pemberi pelayanan
C. Risiko terkait dengan fasilitas pelayanan
D. Risiko terkait dengan staf non klinis dalam pemberian pelayanan
7. Variabel-variabel yang digunakan untuk menilai severity dari suatu risiko adalah :
A. Kemudahan untuk dideteksi dan frekuensi terjadinya
B. Kemudahan untuk dideteksi dan kegawatan risiko
C. Dampak risiko dan probabilitas terjadinya
D. Frekuensi kejadian, besarnya risiko, dan besarnya kerugian yang ditimbulkan.
8. Jika pada analisis terhadap terjadinya insiden keselamatan pasien, dengan menggunakan risk
grading matrix, ternyata masuk risiko sangat tinggi, maka yang harus dilakukan adalah :
A. Dilakukan RCA paling lama 45 hari, dan lakukan tindakan segera
B. Dilaksanakan investigasi oleh unit kerja yang bersangkutan dan ditindaklanjuti.
C. Dilakukan tindak lanjut oleh tim peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
D. Dilakukan tindak lanjut oleh tim mutu puskesmas.
10. Standar akreditasi Puskesmas mensyaratkan disusun register risiko untuk pelayanan sebagai
berikut:
A. Pelayanan Klinis
B. Pelayanan Klinis, Pelayanan UKM, Pelayanan Administrasi manajemen, dan Risiko yang
terkait dengan fasilitas pelayanan
C. Pelayanan pendaftaran, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap (kalau ada),
pelayanan laboratorium, pelayanan obat, dan pelayanan rekam medic
D. Pelayanan Klinis dan Pelayanan UKM
Nama Peserta Workshop : ……………………………………………………………
Puskesmas ……………………………………………..
LEMBAR JAWABAN:
1. A B C D
2. A B C D
3. A B C D
4. A B C D
5. A B C D
6. A B C D
7. A B C D
8. A B C D
9. A B C D
10. A B C D