Anda di halaman 1dari 22


MAKALAH
BUDIDAYA TANAMAN SAWI
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Pelajaran PRAKARYA
Guru Pengajar : Endang Handayani S.Pd.

Disusun oleh
KELOMPOK MOGA BERKAH :
GHINA AMALIASARI
GHINA NUR ASSYIFA
LISDAWATI
MAYANG KARINA
M.RIDUAN
M.DENY SETIAWAN
RAHMAD BUDI SETYWAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 TANJUNG
KABUPATEN TABALONG
2017






KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Endang Handayani, S.Pd telah
membimbing atas pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah tentang teks
eksplanasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima segala kritik
dan saran dari pembaca agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar,
makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya .

Tanjung, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.2 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................... 2

BAB II BUDIDAYA DAN USAHA TANI .......................................................... 4

2.1 Jenis-Jenis Tanaman Sawi Budidaya ........................................................... 4

2.2 Syarat Tumbuh ............................................................................................ 7

2.3 Pengolahan Tanah........................................................................................ 8

2.4 Pembenihan ................................................................................................. 8

2.5 Pemeliharaan ............................................................................................... 9

2.6 Panen dan Pasca Panen ................................................................................ 9

PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN .............................................................. 11

2.7 Cara Memilih Bibit Sawi Unggul .............................................................. 11

2.8 Langkah-Langkah Budidaya Sawi............................................................. 12

2.9 Memelihara Tanaman Sawi dari Hama dan Penyakit ............................... 13

3.0 Pemeliharaan Untuk Menjaga Kesehatan Tanaman Sawi ......................... 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16

3.1 Simpulan .................................................................................................... 16

3.2 Saran .......................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Manfaat :
1. Menambah wawasan mengenai budidaya tanaman sawi.
Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di
tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, Sayuran adalah
salah satu komponen dari menu makanan yang sehat, maka tidak heran jika
kebutuhan sayuran dewasa ini semakin meningkat sejalan dengan kesadaran
masyarakat tentang kesehatan. Di antara bermacam-macam jenis sayuran yang
dapat dibudidayakan, tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu
komoditas yang mempunyai nilai komersial tinggi. Budidaya tanaman sawi
relatif mudah untuk dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan oleh petani ataupun
pemula yang ingin menekuni agrobisnis budidaya tanaman ini. Budidaya
tanaman sawi juga sangat cepat menghasilkan karena tanaman ini memiliki umur
relatif pendek (genjah), mulai dari awal pertanaman hingga siap panen.
Tanaman sawi hijau dapat dipanen setelah berumur 30 hari setelah tanam
sedangkan Masa panen pada tanaman pakcoy termasuk singkat. Rata-rata, sawi
sendok ini bisa dipetik hasilnya setelah berumur 45-60 hari sejak proses
penanaman (Margiyanto, 2010).

Tanaman sawi termasuk tanaman sayuran daun dari keluarga Cruciferae


atau tanaman kubis-kubisan yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena kaya
akan serat, kandungan gizinya tinggi, dan juga tanaman ini dipercaya
mempunyai khasiat obat. Bagian tanaman dari sawi yang dikonsumsi adalah
daun-daunnya yang masih muda. Mengingat manfaat dan kegunaan dari
tanaman sawi yang begitu besar, sebaiknya mulai saat ini budidaya tanaman sawi

1
perlu untuk dikembangkan dalam upaya ikut serta menjaga kesehatan
masyarakat (Haryanto., et al, 1995).
Selain memiliki kandungan vitamin dan gizi yang penting bagi tubuh,
tanaman sawi dipercaya dapat menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada
penderita batuk. Sawi yang dikonsumsi berfungsi pula sebagai penyembuh sakit
kepala Sebagian masyarakatpun mempercayai tanaman ini mampu bekerja
sebagai bahan pembersih darah. Penderita penyakit ginjal dianjurkan untuk
mengonsumsi sawi dalam jumlah besar karena dapat membantu memperbaiki
fungsi kerja ginjal (Yudharta, 2010).

Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam setiap 100 g berat basah
tanaman sawi berupa protein (2,3 g), lemak (0,3 g), karbohidrat (4,0 g), Ca
(220,0 g), P (38,0 g), Fe (2,9 g), vitamin A (1.940 mg), vitamin B (0,09 mg), dan
vitamin C (102 mg). Tanaman sawi kaya akan sumber vitamin A, sehingga
berdaya guna dalam upaya mengatasi masalah kekurangan vitamin A atau
mengatasi penyakit rabun ayam (Xerophthalmia) yang sampai kini menjadi
masalah kalangan anak balita. Kandungan nutrisi lain pada tanaman ini berguna
juga dalam menjaga kesehatan tubuh manusia (Haryanto., et al, 1995).

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimana cara Budidaya tanaman sawi yanag baik
dan benar
2. Mengetahui manfaat dan faktor yang mempengaruhi produksi
tanaman sawi.
3. Dapat menganalisis dan memahami serta mempraktekan
bagaimana membudidayakan tanaman sawi.

2
2. bahan pembersih darah,memperbaiki fungsi ginjal, serta
memperbaiki dan memperlancar pencernaan.Sedangkan
kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein,
lemak,karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin
C.
3. Selain itu jugadapat memberikan pengetahuan mengenai teknik
penanaman dan nilai produksi dari tanaman sawi tersebut.BAB II

3
BUDIDAYA DAN USAHA TANI

2.1 Jenis-Jenis Tanaman Sawi Budidaya


Tanaman daerah masing-masing. Sebelum membudidayakan harus
menentukan jenis dan macam sawi, dengan begitu akan memudahkan untuk
mencapai tujuan pembudidayaan. Berikut ada 4 jenis sawi yang dapat di
budidayakani:

a. Sawi Hijau ( Sawi bunga )

Sawi hijau ( Brassica compestris sp. ) merupakan jenis sawi yang sangat populer
di budidayakan. Tanaman sawi hijau ini memiliki batang pendek, daun
berwarna keputih-putihan, dan juga memiliki rasa pahit. Tanaman ini dapat
tumbuh baik dengan temparatur suhu normal, dan juga baik di budidayakan di
dataran tinggi yang mengandung bahan organik serta unsur hara yang baik.

4
b. Sawi Putih

Sawi putih ( B. Juncea L ) merupakan jenis yang sangat di sukai banyak orang dan juga
banyak yang membudidayakan tanaman ini. Tanaman sawi ini memiliki bentuk bunga
berwarna kuning cerah, daun berwarna hijau mudah hingga tua, memiliki batang
pendek dan tidak memiliki rasa. Tanaman sawi ini dapat di budidayakan di dataran
rendah dan dataran tinggi dengan berbagai media, harus memiliki curah hujan baik,
media tanam memiliki kandungan organik tinggi, subur da gembur. Dan cahaya
matahari yang memadai.
c. Sawi Jepun ( Siow pak choi )

Sawi jepun ( Barssica camprestis sp ) merupakan jenis sayuran sawi yang banyak di
budidayakan di wilayah tertentu. Tanaman ini memiliki batang pendek berwrna putih,
pangkal daun bergaris atau mengkerut kebawah, berwarna hijau muda dan tua.

5
Tanaman ini banyak di budidayakan di wilayah tertentu dengan suhu normal, cahaya
matahari memadai, media tanah subur, gembur dan banyak mengandung bahan
organik dan memiliki curah hujan yang baik.

d. Sawi Pahit ( Bitter mustard )

sawi merupakan jenis tanaman sayuran yang sangat di kenali dan populer. Tanaman ini
sudah banyak yang membudidayakan baik di negara indonesia maupun negara lainnya.
Selain mudah di budidayakan tanaman memiliki daya pertumbuhan yang sangat cepat
dan juga memiliki nilai ekonomis yang relatif tinggi. Nilai ekenomis yang tinggi
membuat para petani ingin membudidayakan tanaman sawi ini. Sawi ini di kenal
sebagai caisim, kubis dan lobak atau lainnya , tergantung dengan sawi pahit ( Brassica
juncea var rugosa ) merupakan salah satu jenis tanaman sawi terakhir yang paling
populer di indonesia. Tanaman ini selain populer juga memiliki daya jual yang sangat
tinggi dan juga mudah dibudidayakan (Yudharta, 2010).

Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau muda hingga hijau tua, memiliki batang
pendek berwrna putih, bunga berwrna kuning cerah, memiliki biji mengkilap berwrna
hitam dan juga memiliki rasa khas pahit. Tanaman sawi pahit ini dapat di budidayakan

6
di dataran rendah dan tinggi, dengan suhu normal, media tanam gembur, subur dan
banyak mengandung bahan organik dan juga pertumbuhan yang sangat cepat.

2.2 Syarat Tumbuh


Kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica
juncae L) dapat memberikan hasil panen yang tinggi. Sehingga dengan demikian untuk
menunjang usaha tani sawi hijau yang berhasil, lokasi usaha tani harus memiliki kondisi
lingkungan yang sesuai seperti yang di kehendaki tanaman. Sebab, kecocokan keadaan
lingkungan (iklim dan tanah) sangat menunjang produktivitas tanaman berproduksi.
Hingga dewasa ini masih banyak di jumpai petani mengalami kegagalan panen atau
memperoleh kuntungan yang rendah karena kurang memperhatikan keadaan lingkungan
lokasi penanaman (Yudharta, 2010).

Tanaman sawi hijau (Brassica juncae L) dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa
panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun
dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik
di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter
sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan
pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman
sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim
kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam
pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. Lebih cepat tumbuh
apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada
air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir
musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak
mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH)
tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7
(Margiyanto, 2010).

7
2.3 Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan


bedengan. Tahap-tahap penggemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki
struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki
fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.
Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak
atau pepohonan yang tumbuh dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka
pada cahaya matahari secara langsung. Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul
sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk dan bedengan
siap tanam. Penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk kandang yang baik
yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan
bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan. Bila daerah yang mempunyai pH
terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuanuntuk
menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum
penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang
baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan
hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit
(Haryanto, 1995).

2.4 Pembenihan

Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya sawi hijau adalah faktor
pembenihan, karena benih yang baik dapat menghasilkan tanaman yang memiliki
pertumbuhan bagus. Untuk setiap hektar lahan tanam, dibutuhkan benih sawi sebanyak
750 gram. Pada umumnya benih sawi yang baik memiliki bentuk bulat, kecil, warna
kulit coklat kehitaman, agak keras, dan permukaannya licin mengkilap. Benih sawi yang
akan digunakan untuk bercocok tanam harus memiliki kualitas yang baik. Jika benih
tersebut didapat dari membeli, maka saat membeli harus diperhatikan lamanya
penyimpanan, kadar air, varietas, suhu dan tempat untuk menyimpan. Perhatikan dan
pastikan bahwa kemasan benih tersebut dalam kondisi utuh dan kemasan berbahan
alumunium foil. Jika benih yang digunakan didapat dari hasil penanaman, hal-hal yang
harus diperhatikan adalah yang terkait dengan kualitas benih tersebut, misalnya tanaman
yang bijinya akan diambil untuk dijadikan benih harus berumur sekurang-kurangnya 70
hari. Tanaman sawi yang akan dibuat benih harus terpisah dari tanaman sawi lainnya.

8
Perhatikan pula proses yang lain yang akan dilakukan, seperti proses penganginan,
tempat untuk menyimpan dan pastikan benih yang akan ditanam tersebut tidak lebih dari
3 tahun di tempat penyimpanan (Suprijadi, 2009).

2.5 Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh


terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah
penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa
berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila
musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita
tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi
hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah
penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Selanjutnya
tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian
tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau
terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru. Penyiangan biasanya
dilakukan 2-4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi
keberadaan gulma pada bedeng penanaman (Kloppenburg, 2008).

Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu


dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan. Pemupukan
tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga
dengan satu sendok teh sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan
untuk 5 m bedengan (Kloppenburg, 2008).

2.6 Panen dan Pasca Panen

Umur panen sawi kurang lebih 40 hari, cara panen sawi ada dua macam yaitu
pertama mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan kedua dengan memotong bagian
pangkal batang yang berada diatas tanah dengan pisau tajam. Paska panen pada sawi
yang perlu diperhatiakan adalah pencucian dan pembuangan kotoran seperti tanah yang

9
menempel pada sawi dengan air mengalir, sortasi yaitu dengan memilih tanaman sawi
yang baik secara fisik dengan memisahkan tanaman sawi yang rusak, pengemasan pada
tanaman sawi pengemasan yang dilakukan yaitu dengan mengikat batang sawi dengan
menggunakan tali, dan pengolahan tanaman sawi yang telah dikemas siap untuk
dipasarkan dan dapat di masak untuk dikonsumsi(Anonim, 2008)

10
PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

Cara budidaya sawi di pot atau polybag dapat dilakukan dengan sangat
mudah karena metode yang digunakan tidak terlalu rumit. Hanya mengutamakan
bibit yang unggul penanaman yang tepat dan pemeliharaan yang cukup. Nah, agar
Anda tidak bingung, artikel ini akan membahas bagaimana cara untuk memilih bibit
sawi unggul, cara penanamannya serta cara pemeliharaan sawi yang ditanam
dalam pot atau polybag. Untuk itu, terlebih dahulu mari kita bahas secara umum
tentang sawi.

Tingkat keberhasilan penanaman sawi di dalam pot atau polybag sama dengan
penanamannya dalam lahan luas. Asal dilakukan pemeliharaan dan memperhatikan
kesehatannya, Anda sudah bisa mempunyai kebun sawi mini di pekarangan sendiri.

2.7 Cara Memilih Bibit Sawi Unggul

Sebelum mengarah jauh pada proses penanaman sawi maka Anda harus
memperhatikan pemilihan bibit sawi terlebih dahulu. Yang menjadi syarat utama
berhasil atau tidaknya tanaman sayur sawi ini tumbuh berasal dari pemilihan bibit
yang unggul. Ciri ciri dari bibit sawi yang unggul dan sehat sebagai berikut ini.

 Bibit sawi unggul memiliki bentuk yang bulat dan ukurannya kecil.
 Bibit sawi unggul memiliki kulit yang berwarna coklat agak kehitaman.
 Bibit sawi unggul memiliki permukaan yang lebih licin dan juga mengkilap.
 Bibit sawi yang baik di kemas menggunakan alumunium foil yang masih utuh.

11
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak
keras. Warna kulit benih coklat kehitaman.

2. -8 Langkah Langkah Budidaya Sawi


Metode Persemian Bibit Sawit
Yang dimaksudkan dengan persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan
memproses benih (atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam
di lapangan.

1. Pertama siapkan polybag yang ukuran diameternya sekitar 15 cm.


2. Masukkan tanah humus atau sub soil ke dalam polybag dan akan jauh lebih baik jika
menggunakan kompos. Biji sawi dapat langsung di semaikan ke dalam 1 polybag dan
lakukan penyiraman secara rutin yaitu pada pagi dan juga sore hari.
3. Ketika telah tumbuh menjadi benih sawi yang berumur 3 – 4 minggu maka dapat
langsung di tanam dengan cara pemindahan.

Setelah berumur beberapa hari, benih yang sehat biasanya akan cepat berkecambah dan
terus tumbuh. Jika sudah berdaun 4-5 helai. Bisa dipindahkan pada pot atau polubag
yang ukurannya lebih besar.

Metode Penanaman

1. Ikuti langkah 1 dan langkah 2 pada metode persemaian di atas kemudian


lakukan pencabutan atau pemindahan benih sawi secara hati hati dan usahakan
agar akar benih sawi tidak rusak.
2. Buat lubang pada polybag dengan menggunakan jari dan benih sawi dapat di
letakkan ke dalam lubang tersebut. Pada satu polybag dapat menampung 3 – 5
benih. Buat lubang sesuai dengan jumlah benih.

12
3. Jika semua sudah selesai maka lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan
sore hari.
4. Pupuk organik dapat diberikan selama satu minggu sekali.

Metode Panen
Tanaman sayur sawi ini dapat di panen ketika usianya sudah menginjak 2 bulan.
Cara panen yang dapat dilakukan yaitu dengan mencabut seluruh bagian tanaman dan
dapat juga dengan memotong batang sawi bagian atasnya saja dan dapat juga dengan
hanya memetik daunnya saja. Dengan memanen menggunakan cara hanya memetik
daunnya saja dapat membuat tanaman sawi tumbuh lama sehingga tidak perlu lagi
mengulang proses penanaman kembali. Pada saat pasca panen hal yang perlu di
perhatikan adalah metode pencucian dan juga pembuangan kotoran. Kemudian metode
sortasi, pengemasan, penyimpanan, serta pengolahan. Di dalam pembudidayaan tanaman
sayur sawi ini tentunya juga tidak lepas dari yang namanya gangguan hama dan
penyakit. Namun semua masalah tersebut dapat di atasi dengan mudah. Berikut ini
adalah cara pemeliharaan tanaman sayuran sawi yang tepat dalam mengatasi hama dan
penyakit.

2.9 Memelihara Tanaman Sawi dari Hama dan Penyakit


Pengendalian Hama
Tanaman sawi pada umumnya terkena hama ulat daun yang merusak daun sawi.
Adapun gejala yang di timbulkan akibat ulat tersebut yaitu permukaan daun sawi
menjadi rusak dan berlubang serta tidak rata kemudian daun dan akarnya menjadi
kering. Untuk masalah ini dapat di atasi dengan cara non kimiawi yaitu dengan
mengumpulkan ulat yang terdapat pada daun sawi dan membakarnya. Kemudian
lakukan sanitasi. Untuk cara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan
semprotan insektisida. Insektisida alami atau insektisida nabati pun bisa diandalkan.
Ulat tanah juga sering mengganggu akar tanaman dan membuat sawi menjadi layu,
menguning, dan pada akhirnya mati. Untuk masalah ini dapat dilakukan dengan cara non
kimiawi yaitu dengan melakukan sanitasi tanaman. untuk cara kimiawinya dapat dengan
memberikan insektisida yang teksturnya berbentuk butiran. Kemudian untuk ulat grayak
yang dapat membuat daun menjadi kuning, berlubang, dan tidak beraturan dapat di
kendalikan dengan cara membuang ulat dan di semprot dengan insektisida jenis matador.

13
Untuk hama leaf miner yang membuat daun menjadi layu dan mati dapat di atasi dengan
penyemprotan insektisida jenis trigard.

Pengendalian Penyakit
Penyakit yang biasanya di alami sawi yaitu pembusukan pada daun yang pada awalnya
mengubah warna daun menjadi kuning kemudian terdapat lendir dan pada akhirnya daun
membusuk. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi atau
penyemprotan fungisida jenis bion, topsin, dan kocide. Untuk penyakit akar gada yang
dapat membuat akar sawi menjadi busuk, kering, dan mati dapat di kendalikan dengan
sanitasi. Kemudian untuk penyakit bercak daun dapat di atasi dengan penyemprotan
fungisida yang berbahan aktif. Kemudian penyakit busuk alternaria yang dapat membuat
akar menjadi kering dapat di kendalikan dengan penyemprotan fungisida dithane.

3.0 Pemeliharaan Untuk Menjaga Kesehatan Tanaman Sawi

Penyiraman

Pemeliharaan sawi dapat dilakukan dengan cara penyiraman yang di sesuaikan


dengan musim. Apabila musim penghujan maka sawi sudah tidak memerlukan air lagi
namun untuk musim kemarau maka sawi memerlukan banyak air yang dapat dilakukan
pada pagi dan juga sore hari. Penyiraman dilakukan secara rutin dengan hati-hati.
Siramlah pagi dan sore pada musim kemarau dan tidak perlu saat musim penghujan.
Jangan membuat tanaman sawi Anda tergenang air agar akarnya tidak membusuk.

Penjarangan

Cara pemeliharaan ini dapat dilakukan sebanyak dua minggu setelah proses
penanaman selesai. Tujuan dari cara ini yaitu menghindari terjadinya hambatan pada
pertumbuhan tanaman sawi dengan cara mencabut tanaman yang tumbuh dengan rapat.
Hal ini perlu di perhatikan karena tanaman tidak akan tumbuh dengan baik dan sehat
apabila lokasi tanamnya sangat sempit dan berhimpit dengan tanaman lain sehingga
unsur hara yang di dapat dari tanah akan lebih sedikit.

14
Penyulaman

Cara ini adalah proses pergantian tanaman yang baru. Jadi apabila tanaman sawi
yang telah di tanam ternyata terkena hama serta penyakit dan kemudian sudah terlanjur
mati maka dapat di ganti dengan tanaman yang baru. Usahakan penyulaman ini tidak
terjadi dengan cara rutin merawat tanaman sawi agar terhindar dari penyakit atau ketika
tanaman terserang penyakit segera di atasi dengan cara yang telah diberikan di atas.

Penyiangan

Jadi cara ini dapat dilakukan sebanyak 2 – 4 kali selama masa tanam sawi.
Penyiangan ini juga di sesuaikan dengan jumlah gulma yang menyerang tanaman.
Dengan pemeliharaan ini tentunya tanaman sayuran sawi akan terbebas dari yang
namanya gulma, hama, dan penyakit. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya tanaman
layu dan mati sehingga tidak terjadi kesia-siaan pada saat melakukan budidaya sayuran
sawi.

Pemupukan

Pemupukan adalah hal yang penting yang harus diberikan kepada tanaman sawi
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Pemupukan dapat diberikan pada
usia sawi yang sudah menginjak 3 minggu. Pemupukan dapat diberikan dengan
menggunakan urea sebanyak 20 kg / ha dengan dosis pemberian sekali seminggu dan
hingga masa panen. Pupuk kandang atau pupuk kompos juga dapat digunakan untuk
menyuburkan media tanah dan membuat kandungan unsur hara dalam tanah terpenuhi.
Jadi tidak hanya tanaman saja yang di buat subur namun juga media tanahnya.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari penjelasan diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa :


1. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun
atau bunganya sebagai bahan pangan, baik segar maupun diolah. Secara umum
tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak
berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan
yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.
2. Sawi dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 100 meter samapi 500 meter
dpl. Sawi dapat ditanam disepanjang tahun.
3. Tanaman sawi hijau(Brassica juncae L) merupakan salah satu komoditas yang
mempunyai nilai komersial tinggi. Budidaya tanaman sawi relatif mudah untuk
dilaksanakan karena sawi dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi.
4. Teknik budidaya tanaman sawi hijau meliputi pemilihan benih, pengolahan
tanah, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan.
5. Cara panen ada 2 macam :
a. Mencabut seluruh tanaman beserta akarnya
b. Memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau
tajam
6. Pasca panen sawi yang harus diperhatikan :
a. Pencucian dan pembuangan kotoran
b. Sortasi
c. Pengemasan
d. Penyimpanan
e. Pengolahan
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemeliharaan:
a. Penyiraman
b. Penyulaman
c. Penyiangan
d. Pemupukan

16
8. Adapun kandungan dan manfaat sawi adalah:
a. Kandungan sawi: Protein, lemak,, Karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A,
Vitamin B, dan Vitamin C.
b. Manfaat sawi: menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita
batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi
ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan

3.2 Saran

Demikianlah pokok bahasan makalah yang dapat kami paparkan. Semoga apa
yang telah kami sampaikan pada makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan atau menyampaikan tentang makalah
di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan. Dan diharapkan kita mampu bercocok tanam tanaman sawi
tidak hanya disekolah melainkan juga dapat menerapkannya di lingkungan sekitar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Budidaya Tanaman Sawi. http//zuldesains wordpress.


com/2008/01/11/budidaya tanaman sawi.html. diakses pada 12 November 2017, Pukul
15.00 WITA.

http://bibitbunga.com/blog/cara-budidaya-sawi-di-pot-atau-polybag/. Diakses
pada 12 November 2017, Pukul 15.00 WITA

http://fredikurniawan.com/jenis-jenis-tanaman-sawi-budidaya/ . Diakses pada


12 Novemeber 2017, Pukul 15.00 WITA

18

Anda mungkin juga menyukai