Predasi
bab 11 interaksi: predasi 1
a. Pendahuluan
b. Model Matematik predasi
c. Pengamatan Predasi di skala Laboratorium
d. Pengamatan Predasi di alam
e. Bagaimana mangsa memelihara populasinya?
f. Evolusi pada sistem predator-mangsa
g. Warna sebagai Peringatan
Kompetisi
intra spesifik
Keterbatasan
sumber daya
Keterbatasan
sumber daya
Mangsa menurun (lingkaran B), predator meningkat (lingkaran A), maka vektor
(lingkaran C) naik. Isoklin predator intersect dengan isoklin mangsa. Gambar a:
Vektor ada di sekitar titik equilibrium yang stabil untuk predator dan mangsa.
Gambar b: Karena efisiensi predator, walau mangsa menurun ttp predator tetap
hidup (naik), dan isoklin predator bergeser ke sebelah kiri grafik, vektor bisa naik
turun bab 11 interaksi: predasi 14
Pengamatan Predasi di skala Laboratorium
Pada skala laboratorium, dengan asumsi model
pertumbuhan predator dan mangsa membentuk grafik
lebih simple, dan kemudian model ini dapat
digunakan pada kondisi alam.
Kepunahan predator
terjadi pada kondisi
lingkungan dengan
kompleksitas yang sedang
(yaitu pada boks berisi 40
buah jeruk).
bab 11 interaksi: predasi 19
Pengamatan Predasi di skala Laboratorium
Pada percobaan dengan 252 buah jeruk terbentuk
dinamika populasi mangsa yang naik turun seperti grafik
di bawah
Selection by Predator
on Prey
Defensive
Exploitative Ability Ability of Prey
of Predator
Selection by Prey
on Predator
Lima komponen hubungan antara predator dan
mangsa (predator-prey coevolution):
1. Kepadatan mangsa
2. Kepadatan predator
3. Keadaan lingkungan, seperti adanya makanan
alternatif
4. Sifat mangsa, misalnya mekanisme
mempertahankan diri dari serangan pemangsa
5. Sifat predator, misalnya cara menyerang
mangsa.
http://www.learner.org/jnorth/tm/monar
ch/LarvaFacts.html