Anda di halaman 1dari 25

7. Leukoplas adalah plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna.

Kromoplas adalah
 plastida yang mengandung pigmen selain klorofil (hijau), misalnya fikoeritrin (merah),
fikosianin (biru), fikosantin (cokelat), karoten (kuning), dan lain-lain. Kloroplas adalah
 plastida berbentuk lensa berukuran 2 μm x 5 μm yang mengandung
mengandung pigmen hijauh ijau
(klorofil).
8. A. Nukleus
G B. Retikulum endoplasma
F C. Mitokondria
D. Mikrotubulus
A E. Lisosom
F. Badan Golgi
E
D G. Peroksisom
B
C

9. Air di dalam gelas beker akan bergerak masuk ke dalam usus sehingga usus
membengkak. Peristiwa tersebut adalah peristiwa osmosis, karena larutan hipotonik di
dalam gelas beker (lingkungan) masuk ke dalam usus yang didalamnya diisi oleh larutan
hipertonik (larutan gula). Usus berperan sebagai membran semipermiabel.
10. A. Glikoprotein, B. Karbohidrat, C. Glikolopid, D. Protein permukaan, dan E. protein
transmembran.

BAB 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

I. Pilihan Ganda
1. E 7. B 13. E 19. A 25. C
2. A 8. C 14. A 20. C 26. B
3. D 9. D 15. B 21. D 27. E
4. A 10. B 16. D 22. C 28. E
5. B 11. B 17. B 23. B 29. C
6. C 12. D 18. E 24. C 30. E

Keterangan:
 Ralat nomor 30, pilihan jawaban C diganti menjadi meristem culture.
culture.

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. A 1. A
2. E 2. C
3. E 3. D
4. B 4. B
5. C 5. E

IV. Uraian
1. (a) Trikoma glanduler berupa rambut sengat, (b) dan (c) emergensia, sert a (d) spina.
2. A. Epidermis atas, B. mesofil, C. epidermis bawah, D. stomata, E. ruang udara, F.
kutikula, G. palisade, H. Jaringan spons, dan I. sel penjaga.
3. Tabel jaringan pada organ tumbuhan.
Organ tumbuhan
Jenis jaringan Akar Akar Batang Batang
Daun
monokotil dikotil monokotil dikotil
Epidermis     
Floem     
Xilem     
Kambium  
Parenkim     
Kolenkim   
Sklerenkim    

4. Tabel jenis buah.


Jenis buah
 Nama buah Buah kering tidak
Buah kering pecah Buah berdaging
 pecah
Kedelai 
Mangga 
Petai cina 
Salak 
Padi 
Apel 
Tomat 
Jagung 

5. Anggrek memiliki tempat penyimpanan air pada akar gantungnya, disebut velamen.
6. Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar sampai ke daun.
Xilem merupakan jaringan yang kompleks dan tersusun dari berbagai macam bentuk sel.
Sel-selnya telah mati, berdinding tebal, dan mengandung zat lignin. Komponen
 pembentuk xilem, yaitu unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem. Floem berfungsi
mengangkut dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
 bagian tumbuhan. Floem tersusun dari sel-sel yang hidup dan mati. Komponen floem
meliputi unsur tapis, sel pengiring, serat floem, parenkim floem, dan sel albumin (pada
Gymnospermae).
7. Duri tempel pada bunga mawar berfungsi sebagai pertahanan diri dari predator.
8. A. Epidermis, B. Seludang berkas, C. Jaringan dasar, D. Xilem, dan E. Floem.
9. Kultur jaringan memungkinkan terbentuknya bibit dengan sifat dan karakteristik yang
sama dengan induknya sehingga dapat diperoleh bibit unggul dalam waktu yang singkat
tanpa memerlukan lahan yang luas.
10. Sterilisasi. Segala kegiatan pada kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril,
yaitu di laminar air flow cabinet dengan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi peralatan bisa menggunakan pemanasan di dalam autoklaf, pencelupan ke
dalam etanol atau larutan kaporit. Sterilisasi eksplan bisa menggunakan alkohol, bahan
 pemutih pakaian, atau HgCl2.
Pembuatan media. Komposisi media yang digunakan bergantung pada jenis tanaman
yang akan dikultur. Media yang digunakan biasanya terdiri atas garam mineral, vitamin,
hormon, dan bahan tambahan seperti agar-agar dan gula. Media yang sudah jadi,
ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikultur. Bagian
tanaman yang sering digunakan yaitu tunas.
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan
 pada media. Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan
diletakkan di tempat yang steril pada suhu kamar.
Pengakaran  adalah fase ketika eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar
yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke
 bedeng.

BAB 3 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

I. Pilihan Ganda
1. C 7. E 13. D 19. E 25. A
2. A 8. E 14. B 20. A 26. A
3. C 9. C 15. D 21. D 27. A
4. E 10. C 16. A 22. C 28. A
5. B 11. D 17. A 23. E 29. B
6. D 12. A 18. D 24. C 30. E

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. A 1. C
2. E 2. D
3. D 3. A
4. C 4. C
5. C 5. B

IV. Uraian
1. A. Epitel pipih selapis, B. Epitel kubus selapis, C. Epitel silindris selapis, D. Epitel pipih
 berlapis, E. Epitel kubus berlapis, dan F. Epitel silindris berlapis.
2. Tabel perbandingan otot rangka dan otot jantung.
Otot Rangka Otot Jantung
Bagian ujung bercabang
Cabang Tidak bercabang
dua atau lebih
Berjumlah banyak di Berjumlah satu di
Inti sel
 pinggir serat tengah serat
Perbedaan
Saraf sadar, otot Saraf otonom, otot
Pengaruh saraf
volunter involunter
Melekat pda tulang
Letak Jantung
rangka
Bentuk sel Silindris panjang Silindris panjang
Persamaan Pita gelap-terang
Ada Ada
 pada miofibril
3. A. Sekum, B. Umbai cacing, C. Anus, D. Rektum, E. Usus halus, F. Usus besar, dan G.
Lambung.
4. Jaringan ikat padat teratur tersusun dari serat-serat kolagen yang berhimpitan secara
 paralel dan sangat kuat, contohnya tendon dan ligamen. Jaringan ikat padat tidak teratur
 berbentuk seperti lembaran-lembaran dengan serat-serat membentuk anyaman yang
kasar dan kuat, contohnya fasia dan dermis kulit.
5. Tabel perbedaan sel-sel penyusun jaringan darah.
 Nukleus
Jenis Sel
Bentuk (Ada/Tidak Fungsi
Darah
Ada)
Tidak Tidak ada Trombosit berfungsi dalam hemostasis
 beraturan (penghentian pendarahan), perbaikan
Trombosit
 pembuluh darah yang robek, dan
 pembekuan darah.
Bikonkaf Tidak ada Eritrosit berfungsi untuk mengedarkan
Eritrosit oksigen ke seluruh jaringan melalui
 pengikatan oksigen oleh hemoglobin.
Leukosit

6.
Lakuna (mengandung osteosit)

Lamela

Saluran Havers

Kanalikuli

Osteon

7. Tabel perbedaan tulang rawan.


Jenis Perikondrium
Tulang Warna Jenis Matriks (Ada/Tidak Letak
Rawan Ada)
Hialin Bening (putih Mukopolisakari Ada Kerangka fetus
kebiruan) da sulfat dan (stadium embrio),
serat kolagen sedangkan pada
orang dewasa
terdapat pada
 permukaan sendi
tulang, ujung tulang
rusuk yang melekat
 pada tulang dada,
hidung, laring,
trakea, dan
 bronkiolus
Elastik Kuning Mengandung Ada Dinding saluran
 banyak serat telinga luar, daun
elastik dan telinga, dinding
sedikit serat saluran Eustachius,
kolagen epiglotis, dan laring
Fibroblas Gelap keruh Mengandung Tidak ada Antarruas
 banyak serat tulang belakang,
kolagen yang simfisis pubis
 padat (tulang kemaluan),
 persendian tulang
 bahu dan paha,
serta tempat lekat
tendon dan ligamen

8. a. Jaringan otot jantung berwarna kecokelatan karena mengandung banyak endapan


 pigmen lipofuksin.
 b. Jaringan otot rangka tampak lurik karena memiliki pola pita gelap dan pita terang
 pada miofibrilnya.
9. A. Glikoprotein, B. Karbohidrat, C. Glikolopid, D. Protein permukaan, dan E. protein
transmembran.
10. Transplantasi adalah pemindahan sebagian atau seluruh jaringan (organ) dari suatu
 bagian tubuh ke bagian tubuh lain pada individu yang sama atau dari individu yang
 berbeda. Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari donor
hidup atau dari jenazah orang yang baru saja meninggal (kematian batang otak). Jaringan
(organ) yang biasa diambil dari donor hidup, misalnya ginjal, kulit, sumsum tulang, dan
darah (transfusi darah). Jaringan (organ) yang diambil dari jenaz ah, misalnya jantung,
hati, ginjal, kornea, pankreas, paru-paru, dan sel otak.

BAB 4 SISTEM GERAK

I. Pilihan Ganda
1. B 9. B 17. C 25. C 33. B
2. A 10. D 18. E 26. A 34. D
3. C 11. C 19. A 27. B 35. A
4. D 12. A 20. B 28. E 36. C
5. E 13. B 21. D 29. C 37. A
6. E 14. D 22. C 30. B 38. B
7. A 15. A 23. C 31. E 39. E
8. C 16. D 24. D 32. A 40. E

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. C 1. B
2. A 2. A
3. A 3. C
4. B 4. A
5. E 5. C

IV. Uraian
1. Fungsi rangka tubuh adalah sebagai berikut.
 Memberi bentuk dan postur tubuh. Seseorang akan terlihat tinggi atau pendek
karena penyusun rangkanya.
 Melindungi organ-organ yang lunak, misalnya otak, sumsum belakang, paru-paru,
 jantung, dan lain-lain.
 Penyangga berat badan, misalnya tulang leher, tulang belakang, dan tulang pelvis.
 Tempat melekatnya otot-otot rangka (otot lurik).
 Mendukung terjadinya gerakan. Dengan adanya persendian, kerja sama otot dan
sistem saraf memungkinkan tulang dapat digerakkan.
2. Tulang-tulang penyusun anggota gerak atas:
 Humerus (tulang pangkal lengan), berbentuk panjang seperti tongkat., bagian ujung
yang berhubungan dengan bahu membentuk kepala sendi yang bundar disebut
kaput humeri.
 Radius (tulang pengumpil), berbentuk panjang, terletak lateral (sebelah sisi) sejajar
dengan ibu jari, bagian dataran s endi yang berhubungan dengan humerus berbentuk
 bundar sehingga lengan bawah dapat berputar atau telungkup.
 Ulna (tulang hasta), berbentuk panjang, tulang bawah yang lengkungnya sejajar
dengan jari kelingking.
 Karpal (tulang pergelangan tangan), terdiri dari 8 tulang yang tersusun dalam dua
 baris. Merupakan tulang-tulang pendek dengan bentuk yang berbeda-beda: bulat,
segitiga, bulan sabit, segi banyak, seperti kacang, berkepala, dan berkait.
 Metakarpal  (tulang telapak tangan), terdiri dari tulang pipa pendek berjumlah 5
 buah, bersendi dengan tulang pergelangan tangan dan tulang jari.
 Falangus (tulang jari tangan), tersusun atas tulang pipa pendek, berjumlah 14
dengan perincian masing-masing jari ada 3 ruas kecuali i bu jari hanya 2 ruas.
3. Contoh difusi yang dilakukan oleh sel hidup adala h masuknya oksigen (O 2) dan
keluarnya karbon dioksida (CO 2) pada respirasi sel. Contoh osmosis adalh tekanan
turgor yang terjadi pada asel tumbuhan.
4. a. Sinartrosis sinfibrosis, adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa
 berbentuk serabut yang mengalami penulangan. Contohnya: sendi pada tulang-
tulang tengkorak. Hubungan antar tulang tengkorak disebut sutura.
 b. Sinartrosis sinkondrosis, adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan tulang
rawan (kartilago) hialin. Contohnya: lempeng sementara yang terletak di antara
epifise dengan diafise pada tulang panjang anak. Setelah sinkondrosis berosifikasi
disebut sinostosis.
5. Origo adalah ujung otot (kepala otot) yang melekat pada tulang yang tidak bergerak
ketika otot berkontraksi. Insersio adalah bagian ujung otot lain (ekor otot) yang melekat
 pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.
6. A. Sendi luncur, B. Sendi engsel, C. Sendi putar, D. Sendi kondiloid.
7. 1. Epifisis proksimal, 2. metafisis, 3. diafisis, 4. metafisis, 5. epifisis distal.
8. Fraktur simpleks terjadi ketika tulang yang patah tidak terlihat dari luar, sedangkan
fraktur kompleks terjadi ketika tulang yang patah tampak dari luar karena t ulang telah
menembus kulit atau kulit mengalami robekan.
9. Pencegahan rakhitis adalah dengan mencukupi kebutuhan tubuh akan vita min D,
magnesium, fosfor, dan kalsium.
10. Artritis sika adalah berkurangnya minyak sendi (cairan s inovial) yang menimbulkan
 bunyi dan rasa sakit ketika digerakkan. Artritis eksudatif adalah timbulnya getah radang
 berupa cairan nanah pada rongga sendi dan menimbulkan rasa sakit jika digerakkan.
Artritis septik adalah radang sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

BAB 5 SISTEM SIRKULASI

I. Pilihan Ganda
1. E 7. E 13. E 19. B 25. A
2. C 8. A 14. B 20. E 26. C
3. D 9. A 15. A 21. B 27. B
4. C 10. B 16. A 22. D 28. D
5. E 11. A 17. B 23. D 29. C
6. E 12. D 18. A 24. A 30. B

Keterangan:
 Ralat pilihan ganda nomor 16, pilihan B diganti menjadi NaOH

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. B 1. C
2. A 2. E
3. B 3. D
4. E 4. C
5. E 5. B

IV. Uraian
1.
2. Reaksi tes golongan darah.
Jenis Serum Golongan Darah
Anti-D
Anti-A Anti-B Anti-AB Sistem ABO Sistem Rh
(Anti-Rho)
+ − + − A Rh−
− + + + B Rh+
+ + + + AB Rh+
− − − + O Rh+
− − − − O Rh−

3. Tabel kesesuaian transfusi darah sistem ABO dan rhesus.


Donor
Resipien
O− O+ A− A+ B− B+ AB−  AB+
O−        
O+        
A−        
A+        
B−        
B+        
AB−        
AB+        

4. Perbedaan pembuluh vena dan arteri.


 No. Faktor pembeda Arteri (pembuluh nadi) Vena (pembuluh balik)
1. Dinding Tebal, elastis Tipis, kurang elastis
2. Jumlah dan letak Hanya 1, terdapat pada awal Banyak, terdapat di
katup keluar dari jantung. sepanjang pembuluh yang
mengarah ke jantung.
3. Darah Kaya oksigen, kecuali pada Kaya karbon dioksida,
arteri pulmonalis. kecuali pada vena
 pulmonalis.
4. Arah aliran Meninggalkan jantung Menuju ke jantung
5. Tekanan Kuat, jika terpotong darah Lemah, jika terpotong
akan memancar. darah akan menetes.
6. Letak Di bagian dalam tubuh Dekat permukaan tubuh

5. A. Katup trikuspidalis, B. Atrium kanan, C. Ventrikel kanan, D. Endokardium, E.


Epikardium, F. Ventrikel kiri, G. Miokardium, H. Katup bikuspidalis, I. Atrium kiri.
6. Vena umbilikal berjumlah satu buah, berfungsi membawa darah kaya oksigen dan
nutrisi dari plasenta ke peredaran darah janin. Arteri umbilikal berjumlah dua buah,
 berfungsi membawa darah kaya karbon dioksida dan zat sisa dari tubuh janin ke
 plasenta.
7. Ketiganya (Tini, Rio, dan Tomi) dapat mendonorkan darahnya kepada Ani karena orang
 bergolongan darah AB merupakan resipien universal yang dapat menerima donor dari
semua golongan darah.
8. (a) Leukopenia: menurunnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh.
(b) Leukositosis: meningkatnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh.
(c) Hipertensi: tekanan darah arteri meningkat hingga di atas normal (misalnya, di atas
140 mmHg sistole/99 mmHg diastole) sehingga dapat mengakibatkan pecahnya
 pembuluh darah dan stroke (tersumbatnya arteri otak).
(d) Hipotensi: tekanan darah arteri menurun hingga di bawah normal (misalnya: kurang
dari 90 mmHg sistole / 60 mmHg diastole).
(e) Anemia pernisiosa: jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah
merah berada di bawah normal karena ketidakmampuan tubuh menyerap vitamin
B12.
(f) Anemia aplastik: jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah
merah berada di bawah normal karena kegagalan sumsum tulang memproduksi sel
darah merah.
9. (a) Hemositometer: alat yang digunakan untuk menghitung sel darah.
(b)  Blood lancet : alat berbentuk jarum yang digunakan untuk menusuk bagian tubuh
(umumnya jari) agar darah keluar.
(c) Sfigmomanometer: alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
(d) Stetoskop: alat yang digunakan untuk mendengarkan bunyi dari dalam tubuh,
misalnya bunyi denyut jantung.
10. (a) Operasi bypass: teknik revaskularisasi (membuat saluran baru) melewati arteri
koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Saluran baru yang dibuat
dapat berasal dari arteri atau vena yang sehat dari tubuh bagian lain, yang
dicangkokkan/dihubungkan dari aorta menuju ke jantung untuk menggantikan jalur
arteri yang tersumbat.
(b) Angioplasti: teknik untuk membuka sumbatan berupa plak atau timbunan lemak
 pada pembuluh darah yang tidak parah dengan menggunakan kateter yang
dilengkapai balon yang dapat memaksa pembuluh darah te rbuka dan plak akan
terdorong keluar, sehingga darah bisa mengalir kembali. Setelah selesai balon
dikempiskan dan ditarik keluar.
(c) Transplantasi jantung: teknik yang dianggap terbilang paling sukses. Banyak pasien
yang antri menunggu ketersediaan organ jantung baru, namun per sediaan organ
 jantung tersebut masih terbatas.

LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1

I. Pilihan Ganda
1. E 6. D 11. A 16. A 21. B
2. E 7. D 12. B 17. C 22. D
3. B 8. C 13. B 18. A 23. B
4. C 9. C 14. C 19. B 24. E
5. A 10. A 15. D 20. E 25. E
26. A 29. E 32. D 35. D 38. D
27. A 30. A 33. A 36. C 39. B
28. C 31. A 34. E 37. D 40. D

IV. Uraian
1. Peristiwa osmosis dapat terlihat pada tumbuhan ketika tumbuhan tersebut mengalami
tekanan turgor. Air yang berasal dari luar tubuh tumbuhan akan masuk secara osmosis ke
dalam sel-sel tumbuhan sehingga sel-sel tumbuhan yang memiliki dinding sel akan
menggembung. Tubuh tumbuhan kemudian mengalami turgid.
2. Sterilisasi. Segala kegiatan pada kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril,
yaitu di laminar air flow cabinet dengan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi peralatan bisa menggunakan pemanasan di dalam autoklaf, pencelupan ke
dalam etanol atau larutan kaporit. Sterilisasi eksplan bisa menggunakan alkohol, bahan
 pemutih pakaian, atau HgCl2.
Pembuatan media. Komposisi media yang digunakan bergantung pada jenis tanaman
yang akan dikultur. Media yang digunakan biasanya terdiri atas garam mineral, vitami n,
hormon, dan bahan tambahan seperti agar-agar dan gula. Media yang sudah jadi,
ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikultur. Bagian
tanaman yang sering digunakan yaitu tunas.
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan
 pada media. Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan
diletakkan di tempat yang steril pada suhu kamar.
Pengakaran  adalah fase ketika eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar
yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke
 bedeng.
3. A. Jaringan epitel silindris selapis, B. Jaringan tulang keras, C. Jaringan otot rangka, D.
Jaringan saraf.
4. a. Ekstensi (meluruskan) dan fleksi (membengkokkan), misalnya gerakan otot trisep
dan otot bisep untuk mengangkat dan menurunkan lengan bawah.
 b. Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati badan), misalnya gerakan
tangan sejajar bahu dan sikap sempurna (tangan ke bawah).
c. Depresi (ke bawah) dan elevasi (ke atas), misalnya gerakan kepala menunduk dan
menengadah.
d. Supinasi (menengadah) dan pronasi (menelungkup), misalnya gerakan telapak
tangan menengadah dan gerakan telapak tangan menelungkup.
e. Inversi adalah gerak memutar kaki ke arah dalam tubuh sehingga sisi medial
telapak kaki terangkat (kombinasi supinasi dan adduksi). Eversi adalah gerak
memutar kaki ke arah luar tubuh sehingga sisi lateral telapak kaki terangkat
(kombinasi pronasi dan abduksi).
5. Penggolongan darah sistem ABO berdasarkan ada atau tidak adanya antigen
(aglutinogen) tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit, serta anti bodi (aglutinin) tipe α
(anti-A) dan tipe β (anti-B) di dalam plasma darahnya. Penggolongan darah sistem
rhesus berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen (antigen) RhD pada permukaan sel
darah merah. Antigen RhD berperanan dalam reaksi imunitas tubuh. Individu yang
memiliki antigen RhD disebut Rh + (rhesus positif), sedangkan individu yang tidak
memiliki antigen RhD disebut Rh - (rhesus negatif). Individu Rh - (rhesus negatif) tidak
memiliki aglutinin anti-RhD dalam plasma darahnya, tetapi akan memproduksi aglutinin
anti-RhD jika bertemu dengan darah Rh + (mengandung antigen RhD).

BAB 6 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

I. Pilihan Ganda
1. B 7. C 13. E 19. B 25. D
2. D 8. C 14. B 20. E 26. D
3. A 9. D 15. E 21. B 27. D
4. D 10. E 16. D 22. D 28. C
5. A 11. A 17. B 23. C 29. A
6. A 12. B 18. E 24. B 30. C

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. B 1. A
2. E 2. D
3. A 3. E
4. A 4. D
5. B 5. B

IV. Uraian
1. Protein hewani lebih mudah untuk dicerna oleh manusia karena tidak memiliki selulosa,
sedangkan protein nabati memiliki selulosa sehingga sulit untuk dicerna oleh manusia.
2. Kadang-kadang bayi dilahirkan dengan keadaan tubuh tidak mampu me mproduksi
laktase, sehingga laktosa tidak dapat dihidrolisis dan secar a osmosis menarik air ke
dalam saluran pencernaan. Laktosa kemudian difermentasi oleh bakteri usus dan
menghasilkan asam laktat, karbon dioksida, dan gas hidrogen yang dapat berakibat
kembung, flatus, kejang, dan diare. Bayi yang tidak dapat memproduksi enzim laktase,
diberikan susu yang tidak mengandung laktosa seperti produk susu dari kacang kedelai
atau susu yang sudah dikeluarkan laktosanya (susu nonlaktosa).
3. Sumber asam lemak omega-3, antara lain ikan salmon, ikan tuna, ikan tenggiri, telur,
kacang kenari, kedelai, sayuran bayam, brokoli, kembang kol, buah labu dan pepaya.
4. Tabel vitamin.
 Nama Vitamin Sumber Akibat Kekurangan
a. B1 Biji-bijian, beras pecah Hilang nafsu makan, lelah, semutan,
(tiamin/aneurin) kulit, daging, unggas,  polyneuritis (jaringan saraf
ikan, dan telur. kekurangan energi), beri-beri, dan
oedem.
 b. B3 (niasin/asam Hati, ginjal, ikan, Pelagra dengan gejala 3D
nikotinat) daging, ayam, dan (dermatitis, demensia, diare),
kacang tanah. dermatitis (berpola simetri, kulit
merah, bengkak, lunak, selanjutmya
 bersisik dan luka), sakit
tenggorokan, lidah, dan mulut, serta
lemah otot.
c. B11 (asam Sayuran berwarna hijau Anemia (kekurangan jumlah sel
folat/folasin) gelap, hati, ginjal, darah merah), gangguan
khamir, daging tanpa metabolisme DNA, radang lidah dan
lemak, serealia utuh, saluran pencernaan, serta
 biji-bijian, kacang- menghambat pertumbuhan.
kacangan, dan jeruk.
d. Vitamin H Hati, kuning telur, Rasa lelah, kurang nafsu makan,
(biotin) serealia, khamir/jamur, rasa enek, muntah-muntah, otot
kacang kedelai, kacang sakit, kulit kering dan bersisik,
tanah, serta sayuran alopesia (kebotakan setempat),
dan buah-buahan kesemutan. Dermatitis pada bayi.
(pisang, jeruk,
semangka, dan arbei).
e. Vitamin C (asam Buah-buahan asam, Skorbut, wajah pucat, rasa lelah
askorbat)  jeruk, nanas, rambutan,  berkepanjangan, perdarahan gusi
 pepaya, tomat. Sayuran dan di bawah kulit, kedudukan gigi
daun-daunan dan kol. menjadi longgar. Mulut, kulit, mata
menjadi kering, rambut rontok, luka
sulit sembuh, gangguan saraf
(histeria dan depresi), serta
gangguan psikomotor.
f. Vitamin A Hati, kuning telur, Keratinisasi sel-sel epitel,
(retinol) susu, mentega. konjungtiva mata dan sel-sel rasa
Sayuran hijau dan  pada lidah, xeroftalmia, rabun senja,
 buah-buahan yang serta kebutaan.
 berwarna kuning,
wortel, ubi jalar
kuning, waluh, pepaya,
tomat, nanas, serta
mangga.

5. Tabel mineral.
Unsur Mineral Sumber Akibat Kekurangan
a. Na (natrium) Garam dapur (Na Cl), Kejang dan hilang nafsu makan.
kecap, margarin, bahan
makanan yang
diawetkan dengan
garam seperti ikan asin,
susu, keju, telur,
daging, ikan, bayam,
serta seledri.
 b. Ca (kalsium) Susu, keju, ikan, Gangguan pertumbuhan, tulang
serealia, kacang- rapuh dan mudah patah
kacangan, tahu, tempe, (osteoporosis), serta kejang.
dan sayuran hijau.
c. S (sulfur/ Telur, daging, susu, Gangguan pertumbuhan rambut dan
 belerang) keju, kacang-kacangan, kuku.
 buah-buahan, lobak,
wortel, dan kubis.
d. Fe (ferum/besi) Daging, ayam, ikan, Anemia gizi besi, pucat, rasa lemah,
telur, serealia tumbuk, letih, pusing, kurang nafsu makan,
kacang-kacangan, gangguan penyembuhan luka,
sayuran hijau, buah- menurunnya kebugaran, kemampuan
 buahan. kerja, dan kekebalan.
e. I (iodin) Bahan makanan laut Gondok, kretinisme (cebol),
seperti ikan, udang, gangguan perkembangan otak,
kerang, ganggang laut, gangguan mental, dan kemampuan
dan garam dapur  belajar rendah pada anak-anak.
 beriodin.
f. F (fluor) Air minum, ikan laut, Kerusakan gigi (karies gigi) dan
susu, dan teh kering. osteoporosis (keropos pada tulang).

6. AMB laki-laki = BB kg × 1,0 kkal × 24 jam


= 60 kg × 1,0 kkal × 24 jam
= 1440 kkal
7. Berat badan ideal Mia = (TB cm –  100) –  10% (TB cm –  100)
= (162 cm –  100) –  10% (162 cm –  100)
= 62 –  10% (62)
= 62 –  6,2
= 55,8 kg
8.

Zat pembangun

Zat pengatur

Sumber energi
9. Rumus gigi primer.
Rahang atas P2 C1 I2 I2 C1 P2
Rahang bawah P2 C1 I2 I2 C1 P2

Rumus gigi sekunder.


Rahang atas M3 P2 C1 I2 I2 C1 P2 M3
Rahang bawah M3 P2 C1 I2 I2 C1 P2 M3
Keterangan:
I = Insisivus (gigi seri)
C = Caninus (gigi taring)
P = Premolar (gigi geraham depan)
M = Molar (gigi geraham belakang)
10. Di dalam mulut, terjadi pencernaan makanan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh
enzim amilase (ptialin) yang menguraikan amilum (polisakarida) menjadi maltosa
(disakarida).

BAB 7 SISTEM PERNAPASAN

I. Pilihan Ganda
1. C 5. B 9. A 13. D 17. A
2. D 6. A 10. C 14. D 18. C
3. B 7. B 11. C 15. B 19. D
4. B 8. D 12. E 16. E 20. E

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. A 1. D
2. B 2. C
3. C 3. A
4. A 4. E
5. E 5. B

IV. Uraian
1. Pernapasan eksternal  adalah rangkaian proses pertukaran oksigen dengan karbon
dioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal. Pernapasan internal  adalah proses-
 proses metabolisme penggunaan oksigen dan pembentukan karbon dioksida dan air yang
terjadi pada mitokondria di dalam sel (intrasel).
2. A. Faring, B. Laring, C. Trakea, D. Bronkus, E. Paru-paru, F. Diafragma, G. Alveolus,
H. Rongga hidung.
3. Hb4 + O2 Hb4O2
Hb4 + O2 Hb4O4
Hb4O4 + O2 Hb4O6
Hb4O6 + O2 Hb4O8
4. Terdapat dua saluran dari faring, yaitu trakea yang dilalui udara menuju ke paru-paru,
dan esofagus yang dilalui makanan menuju ke lambung. Esofagus selalu tertutup,
kecuali ketika menelan makanan, agar udara tidak masuk ke lambung pada waktu
 bernapas. Pada saat menelan makanan, terjadi mekanisme refleks yang menutup trakea
agar makanan masuk ke esofagus bukan ke trakea.
5. Perbedaan suara seseorang tergantung pada tebal dan panjangnya pita suara. Pita suara
laki-laki lebih tebal daripada pita suara perempuan.
6. Mekanisme pernapasan yang dilakukan oleh otot interkostalis (otot antartulang rusuk)
disebut pernapasan dada, sedangkan mekanisme pernapasan yang dilakukan oleh otot
diafragma disebut pernapasan perut .
7. Inspirasi merupakan proses aktif yang dilakukan oleh kerja otot (memerlukan kontraksi
otot).
a. Otot interkostalis eksternal berkontraksi, tulang rusuk terangkat ke ata s dan ke
depan, volume rongga dada membesar, paru-paru yang bersifat elastis mengembang,
tekanan udara paru-paru mengecil, maka udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
Mekanisme ini mampu memasukkan udara pernapasan ke dalam paru-paru sekitar
25% pada pernapasan normal.
 b. Otot diafragma berkontraksi, sehingga diafragma yang semula melengkung berubah
menjadi datar, volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, tekanan
udara paru-paru mengecil, maka udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
Mekanisme ini mampu memasukkan udara pernapasan ke dalam paru-paru sekitar
75% pada pernapasan normal.
c. Pada inspirasi kuat, kontraksi otot-otot tambahan yang terletak di leher, mampu
mengangkat sternum (tulang dada) dan dua tulang rusuk pertama sehingga
memperbesar volume rongga dada.
Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot.
a. Otot interkostalis eksternal relaksasi, tulang rusuk turun kembali, volume rongga
dada menyempit, paru-paru mengecil, tekanan udara paru-paru menjadi besar, maka
udara keluar dari paru-paru.
 b. Otot diafragma relaksasi, sehingga diafragma yang mendatar berubah menjadi
melengkung kembali, volume rongga dada menyempit, paru-paru mengecil, tekanan
udara paru-paru menjadi besar, maka udara keluar dari paru-paru.
c. Pada ekspirasi kuat, kontraksi otot interkostalis internal membantu menarik tulang
rusuk ke bawah, dan kontraksi otot dinding abdomen (perut) menyebabkan
diafragma terdorong ke atas ke dalam rongga dada sehingga rongga dada semakin
menyempit.
8. Asfiksia merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang dapat
menyebabkan kematian sebagai akibat kegagalan fungsi paru-paru. Tenggelam di dalam
air dan gangguan sistem saraf pusat dapat menyebabkan asfiksia.
9. KI = VT + VCI
= 380 mL + 1900 mL
= 2280 mL
10. Pulmotor adalah alat untuk melakukan pernapasan buatan. Biasanya dilakukan pada
orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan  shock  karena
sengatan listrik.
Trakeostomi  adalah pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk
mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-par u dengan memitas jalan
nafas bagian atas.

BAB 8 SISTEM EKSRESI

I. Pilihan Ganda
1. B 5. A 9. B 13. D 17. B
2. C 6. D 10. B 14. C 18. B
3. B 7. C 11. C 15. D 19. E
4. C 8. C 12. A 16. B 20. E

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. E 1. A
2. A 2. B
3. A 3. C
4. C 4. B
5. C 5. D

IV. Uraian
1. Hipotalamus menghasilkan enzim bradikinin yang berfungsi sebagai vasodilator yang
memengaruhi pelebaran pembululuh darah dan kelenjar keringat. Jika darah yang
melalui hipotalamus melebihi batas normal (panas), maka rangsangan suhu panas
tersebut diteruskan oleh saraf simpatis ke kulit. Pembuluh darah berdilatasi (melebar),
aliran darah ke permukaan kulit meningkat, sehingga terjadi konduksi panas di bagian
 permukaan dan membuang panas. Kelenjar keringat juga menjadi aktif untuk menyerap
air, garam mineral, dan sedikit urea dari kapiler darah yang kemudian mengirimkannya
ke permukaan kulit dalam bentuk keringat, evaporasi (penguapan) meningkat, dan suhu
 badan menurun. Sebaliknya jika darah yang melalui hipotalamus lebih rendah dari batas
normal (dingin), maka pembuluh darah berkontriksi (menyempit) yang akan mengurangi
aliran darah ke permukaan kulit untuk mempertahankan suhu tubuh dan kelenjar
keringat menjadi tidak aktif dalam pembentukan keringat.
2. a. Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak bisa melakukan proses
 penyaringan, khususnya penyaringan protein. Karena protein (albumin) tidak
disaring, maka protein tersebut dapat keluar bersama urine. Albuminuria disebabkan
oleh kerusakan pada alat penyaringan glomerulus.
 b. Anhidrosis adalah kulit tidak dapat berkeringat. Anhidrosis dapat disebabkan oleh
luka bakar, penyakit, pengaruh obat-obatan, atau kelenjar keringat tidak mampu
 berfungsi lagi.
c. Sirosis hati adalah berubahnya sel-sel hati menjadi jaringan ikat fibrous sehingga
akan kehilangan fungsinya. Sirosis hati dapat disebabkan oleh minuman keras,
hepatitis B dan hepatitis C.
3. Ekskresi  adalah pembuangan zat-zat sisa metabolisme (metabolit) yang sudah tidak
 berguna yang berlangsung pada tubuh makhluk hidup. Sekresi  adalah proses
 pengeluaran substansi kimiawi berbentuk lendir (misalnya enzim, dan hormon) yang
mempunyai kegunaan tertentu, dilakukan oleh sel atau kelenjar.  Defekasi (buang air
besar)  merupakan proses untuk membuang sisa pencernaan makanan berbentuk padat
atau setengah padat.
4. Urine primer merupakan hasil filtrasi glomerulus. Urine sekunder merupakan hasil
reabsorpsi tubulus. Urine sekunder adalah urine sesungguhny yang kita keluarkan dari
dalam tubuh.
5. Gejala nefritis: a. hematuria (darah dalam urine), b. proteinuria (protein dalam urine),
c. edema (pengumpulan air terutama pada kaki), dan kerusakan fungsi hati.
6. Zat-zat racun atau zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh akan dikeluarkan dari tubuh
dalam bentuk urine. Narkoba termasuk zat-zat racun sehingga akan ditemukan pada
urine pemakainya.
7. Hati berfungsi sebagai alat ekskresi karena membantu fungsi ginjal dengan cara
memecah beberapa senyawa yang bersifat racun (detoksifikasi) dan menghasilkan
amonia, urea, serta asam urat yang akan diekresikan ke dalam urine.
8. Kulit memiliki beberapa fungsi, antara lain:
 Ekskresi, mengeluarkan zat berlemak dan keringat yang mengandung air, garam,
urea, serta ion-ion seperti Na+.
 Pengaturan suhu badan, kelenjar keringat dan pembuluh darah berfungsi mengatur
dan mempertahankan suhu badan.
9. Filtrasi glomerulus adalah proses penyaringan plasma bebas protein melalui kapiler
glomerulus ke dalam kapsula Bowman. Reabsorpsi tubulus adalah proses penyerapan
kembali zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti glukosa, asam amino, nutrisi organik,
air, dan garam mineral. Reabsorpsi dapat terjadi secara pasif (osmosis tanpa energi)
maupun aktif (memerlukan energi). Sekresi tubulus (augmentasi) adalah transpor aktif
yang memindahkan zat-zat tertentu dari darah dalam kapiler peritubuler keluar melewati
sel-sel tubuler menuju ke cairan tubuler dan masuk dalam urine. Semua zat yang masuk
ke cairan tubuler baik melalui fitrasi glomerulus maupun sekresi tubulus dan tidak
direabsorpsi, maka akan dieliminasi ke dalam urine yang sesungguhnya.
10. Skin grafting  (cangkok kulit) adalah tindakan memindahkan sebagian atau seluruh
ketebalan kulit dari bagian donor ke bagian resipien yang membutuhkan. Kulit yang
digunakan dapat berasal dari satu individu atau orang lain.

BAB 9 SISTEM KOORDINASI

I. Pilihan Ganda
1. A 5. A 9. B 13. A 17. C
2. A 6. B 10. B 14. B 18. C
3. C 7. B 11. B 15. E 19. A
4. C 8. E 12. E 16. D 20. E

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. A 1. B
2. B 2. D
3. E 3. C
4. A 4. E
5. C 5. A

IV. Uraian
1. Gerak Sadar adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau dis adari. Contohnya
gerakan memegang buku saat mau belajar, atau mengambil pensil saat mau menulis.
Penjalaran impuls pada gerak sadar relatif lama, melewati jalur panjang melalui otak.
Gerak Refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Penjalaran impuls
 pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak melalui otak,
tetapi melalui sumsum tulang belakang. Contohnya terangkatnya kaki saat menginjak
 paku, menutupnya kelopak mata saat ada benda asing ke mata, gerakan tangan saat
memegang benda yang ternyata suhunya panas.
2. a. Akromegali, pembesaran tulang yang tidak proporsional seperti penambahan
ketebalan tulang pipih pada wajah, pembesaran pada tangan dan kaki. Akromegalin
terjadi akibat hipersekresi GH selama masa remaja setelah penutupan lempeng epifis.
 b. Furun kulosis, munculnya bisul pada meatus (liang telinga).
c. Sinusitis, radang tulang-tulang tengkorak di sekitar hidung yang berongga dan berisi
udara
d. Rabun senja, tidak bisa melihat pada saat sore hari akibat kekurangan vitamin A.
3. Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf.
 No. Perbedaan Sistem Hormon Sistem Saraf
1. Aksi Lambat Cepat atau segera
2. Respon Tidak langsung, distribusi Langsung, distribusi lebih
lebih luas sempit
3. Pengaturan Jangka panjang, misalnya Jangka pendek, misalnya
 pertumbuhan dan kontraksi otot jantung dan
 perkembangan denyut
4. Sekresi Hormon Neurotransmiter
5. Komunikasi Melalui sistem sirkulasi Antarneuron melalui sinapsis

4. Perbedaan saraf simpatis dengan parasimpatis.


Perbedaan Saraf Simpatis Saraf Parasimpatis
Asal serat saraf Berasal dari segmen toraks Berasal dari area kranial
dan lumbal medula spinalis (otak) dan sakral
Ukuran serat Pendek Panjang
 praganglion
Ukuran serat Panjang Pendek
 pascaganglion
Jenis neurotransmiter Asetikolin dan noradrenalin Asetilkolin
Efek Untuk aktivitas fisik berat Untuk keadaan tenang
(respon tipe lari) (respon tipe istirahat)
5. Ekuilibrium statis adalah kesadaran akan posisi kepala terhadap ga ya gravitasi jika
tubuh diam. Ekuilibrium dinamis adalah kesadaran akan posisi kepala saat merespons
gerakan.
6. Sensasi rasa pada lidah.

7. Neuron sensor (aferen) , berfungsi menghantarkan impuls dari organ sensorik ke pusat
saraf (otak atau sumsum tulang belakang). Neuron motor (eferen) , berfungsi
menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motorik (otot) atau kelenjar. Neuron
konektor (interneuron), berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron lainnya.
8. 1. Serebrum, 2. Serebelum, 3. Sumsum tulang belakang, 4. Medula oblongata, 5. Pons
Varoli.
9. (a) 2, (b) 7, (c) 1, (d) 6, (e) 4.
10. Penyalahgunaan ganja berakibat denyut nadi meningkat, gangguan keseimbangan dan
koordinasi tubuh, kehilangan konsentrasi, ketakuta n, mudah panik, kebingungan,
mengantuk, menurunkan jumlah sperma pada laki-laki dan pada wanita siklus menstruasi
menjadi tidak teratur, ketergantungan, dan kecanduan. Alkohol (dalam jumlah yang
 banyak) menyebabkan pandangan menjadi kabur, bicara cadel, sempoyongan hingga
tidak sadarkan diri, hambatan kemampuan mental, dan daya ingat terganggu.

BAB 10 SISTEM REPRODUKSI

I. Pilihan Ganda
1. D 5. B 9. C 13. B 17. B
2. D 6. E 10. D 14. A 18. C
3. B 7. A 11. D 15. D 19. D
4. B 8. B 12. C 16. A 20. D

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. A 1. C
2. A 2. B
3. B 3. E
4. D 4. E
5. C 5. E

IV. Uraian
1. 1. Ovarium berfungsi sebagai tempat oogenesis, serta menghasilkan hormon estrogen
dan progesteron.
2. Tuba Fallopi memiliki epitel bersilia untuk menggerakkan oosit menuju ke uterus,
1
yang memerlukan waktu 4 –  5 hari. Biasanya fertilisasi terjadi di bagian atas tuba
3

Fallopi.
3. Badan uterus berfungsi sebagai tempat berkembangnya embrio.
4. Vagina berfungsi sebagai organ kopulasi, jalan aliran menstruasi dan lahir bayi.
2. Persalinan dipengaruhi oleh hormon relaksin, estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan
CRH (corticotropin releasing hormone).
3. Laki-laki menghasilkan gamet lebih banyak dari wanita karena laki-laki tidak pernah
 berhenti memproduksi gamet, sedangkan wanita memiliki gamet yang terbatas, tidak
dapat diproduksi selama hidupnya. Wanit memiliki gamet terbatas dalam jumlah tertentu
selama hidupnya.
4. Kontrasepsi alami, dengan sistem kalender (tidak melakukan hubungan seks selama
masa subur wanita). Koitus interuptus, pengeluaran penis dari vagina sebelum terjadi
ejakulasi. Kontrasepsi kimiawi, misalnya jeli, busa, krim, supositoria spermisida
(pembunuh sperma). Jika zat tersebut dimasukkan ke dalam vagina, akan bersifat toksik
 bagi sperma.
5. Ovulasi Mia = 14 hari dari 7 Mei = 21 Mei hingga 3 Juni
Menstruasi Mia berikutnya = 28 hari dari 7 Mei = 4 Juni
6. Faktor-faktor yang memengaruhi laktasi.
 Selama kehamilan, estrogen merangsang perkembangan duktus (saluran) kelenjar,
dan progesteron merangsang pembentukan alveolus lobulus dalam payudara. Sejak
 bulan ke-2 kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL (human placental
lactogen) yang berperan dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola. Prolaktin
dan somatomammotropin korionik merangsang perkembangan kelenjar mamae
dengan mensintesis enzim-enzim untuk memproduksi susu.
 Penurunan mendadak estrogen dan progesteron akibat keluarnya plasenta saat
kelahiran, akan memicu laktasi.
 Oksitosin merangsang penyemprotan susu. Stres psikologis ibu dapat menghambat
 penyemprotan susu. Sebaliknya sikap positif terhadap menyusui dan lingkungan
yang santai mendukung keberhasilan proses menyusui.
7. Menstruasi merupakan proses meluruhnya dinding rahim yang sebelumnya telah
mengalami penebalan untuk menunjang kehidupan janin. Jika sel telur yang telah
dibuahi tidak menempel pada endometrium, maka endometrium akan luruh. Namun,
katika sel telur yang telah dibuahi menempel pada endometrium, maka endometrium
tidak akan lluruh, sehingga ibu hamil tidak akan mengalami menstruasi.
8. Gametogenesis pada laki-laki disebut spermatogenesis. Terjadi di tubulus seminiferus
dalam testis. Spermatogenesis memerlukan waktu sekitar 74 hari dan menghasilkan 4
spermatid. Gametogenesis (pembentukan sel kelamin) pada wanita disebut oogenesis.
Terjadi di ovarium. Oogenesis dimulai saat kehidupan janin sebelum lahir, setelah l ahir,
masa pubertas hingga masa produktif sebelum menopause. Oogenesis menghasilkan satu
ovum dan tiga badan polar.
9. Amniosentesis adalah teknik pengambilan cairan amnion sehingga dapat dianalisis
secara genetik dan biokimia untuk mendeteksi adanya kelainan genetik. Wanita berusia
di atas 35 tahun memiliki kualitas sel telur yang sudah kurang baik dan cenderung
memiliki kemungkinan mutasi lebih besar.
10. Partisipasi dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem reproduksi di
masayarakat adalah sebagai berikut.
 Mengadakan penyuluhan tentang bahaya seks bebas dan pernikahan dini.
 Membuat poster untuk mendukung program KB (Keluarga Berencana).
 Mengajak masyarakat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH

I. Pilihan Ganda
1. B 5. C 9. A 13. A 17. B
2. D 6. D 10. C 14. C 18. E
3. E 7. D 11. E 15. C 19. C
4. B 8. D 12. D 16. E 20. A

II. Pilihan Ganda Bervariasi III. Hubungan Sebab Akibat


1. B 1. A
2. A 2. C
3. C 3. E
4. B 4. B
5. D 5. D

IV. Uraian
1. Faktor-faktor yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh adalah sebagai berikut.
 Genetis  (keturunan), yaitu kerentanan terhadap penyakit secara genetik.
 Fisiologis, melibatkan fungsi organ-organ tubuh.
 Stres, dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepaskan hormon
seperti neuro-endokrin, glukokortikoid dan katekolamin. Stres kronis dapat
menurunkan jumlah sel darah putih dan berdampak buruk pada produksi antibodi.
 Usia, dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu.
 Tidur. Kurang tidur menyebabkan perubahan pada jaringan sitokin yang dapat
menurunkan imunitas seluler, sehingga kekebalan tubuh menjadi melemah.
 Nutrisi. Mikronutrien seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam pengaturan
sistem imunitas. DHA (docosahexaenoic acid ) dan asam arakhidonat
mempengaruhi maturasi (pematangan) sel T. Protein diperlukan dalam
 pembentukan imunoglobulin dan komplemen. Namun kadar kolesterol yang tinggi
dapat memperlambat proses penghancuran bakteri oleh makrofag.
 Paparan zat berbahaya . Contohnya, bahan radioaktif, pestisida, rokok, mi numan
 beralkohol, dan bahan pembersih kimia mengandung zat-zat yang dapat
menurunkan imunitas.
 Racun tubuh, merupakan sisa metabolisme. Jika racun ini tidak berhasil
dikeluarkan dari tubuh, maka akan mengganggu kerja sistem imunitas.
 Penggunaan obat-obatan.  Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau teratur
menyebabkan bakteri lebih resisten, sehingga ketika bakteri menyerang lagi maka
sistem kekebalan tubuh akan gagal melawannya.
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh:
 Berolahraga secara rutin
 Mengonsumsi makanan yang memenuhi gizi seimbang (terutama vitamin C) secara
teratur
 Menghindari fastfood  atau junkfood 
 Tidur cukup
 Menghindari penggunaan obat-obatan secara berlebihan
3. Perbedaan sistem pertahanan spesifik dan sistem pertahanan nonspesifik.
Pertahanan nonspesifik
 No. Perbedaan Pertahanan spesifik (didapat)
(alamiah)
1. Mekanisme Cepat Lebih lambat
 bekerja
2. Waktu respon Menit/jam, selalu siap Hari, tidak siap sampai
terpajan alergen
3. Pajanan Tidak perlu Harus ada pajanan sebelumnya
(kontak
dengan agen
 potensial)
4. Respon Tidak ada Memori menetap, respon lebih
memori  baik pada infeksi serupa
 berikutnya
5. Resistensi Tidak berubah oleh infeksi Membaik oleh infeksi
 berulang (memori)
6. Sasaran reaksi Pada umumnya efektif Spesifik terhadap mikroba
terhadap semua mikroba yang sudah sensitasi (terjadi
kontak) sebelumnya.
7. Protein darah Komplemen Limfosit
8. Komponen Banyak peptida antimikroba Antibodi
cairan darah dan protein

4. Perbedaan respons imunitas humoral dengan respons imunitas seluler.


Respons imunitas Respons imunitas seluler
 No. Perbedaan
humoral Ekstraselular Intraselular
1. Mikroorganisme Mikroorganisme Mikroba Mikroba
ekstraselular ekstraselular yang intraselular
difagositosis oleh (misalnya virus)
makrofag yang berkembang
(misalnya bakteri)  biak di dalam sel
terinfeksi
2. Respons Sel B Sel T helper  Sel T sitotoksik
limfosit (CTL)
3. Mekanisme Antibodi Makrofag yang CTL
efektor dan mencegah infeksi teraktivasi memusnahkan sel
fungsi dan menyingkirkan memusnahkan terinfeksi dan
mikroba mikroba yang menyingkirkan
ekstraselular dimakan sumber infeksi

5. Saat pengenalan antigen asing, sel T berdiferensiasi menjadi sel memori T dan tiga jenis
sel T efektor. Sel T efektor ada tiga jenis, yaitu:
 Sel T sitotoksik (sel T pembunuh, CTL = cytotoxic T lymphocytes), untuk mengenali
dan menghancurkan sel yang memperlihatkan antigen asing pada permukaannya.
Mengenali antigen MHC (major histocompatibility complex) kelas I yang ditemukan
 pada semua permukaan sel berinti.
 Sel T pembantu (helper ), tidak berperanan langsung dalam pembunuhan sel, tetapi
 berfungsi mengenali antigen MHC kelas II yang hanya ditemukan pada jenis sel
tertentu terutama sel-sel yang menelan antigen asing seperti sel B dan makrofag. Sel
T pembantu akan berinteraksi dengan sel B, kemudian sel B terpicu untuk membelah
dan berdiferensiasi menjadi tiruan sel plasma yang memproduksi antibodi.
 Sel T supresor. Setelah diaktivasi oleh sel T helper  akan bersifat menekan sel B dan
sel T.
6. Sel darah putih dan sel jaringan yang mati, ditambah berbagai cairan tubuh membentuk
 pus (nanah). Pus bergerak ke permukaan tubuh atau rongga internal untuk dihancurkan
dan diabsorpsi tubuh.
7. Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera. Penyebabnya antara
lain terbakar, toksin, produk bakteri, gigitan serangga, atau pukulan keras. Inflamasi
dapat bersifat akut (jangka pendek) atau kronik (berlangsung lama). Tujuan akhir dari
inflamasi adalah membawa fagosit dan protein plasma ke jarin gan yang terinfeksi/rusak
untuk mengisolasi, menghancurkan, menginaktifkan agen penyerang, membersihkan
debris (sel-sel yang rusak atau mati), dan mempersiapkan proses penyembuhan dan
 perbaikan jaringan.
8. Antigen merupakan zat asing yang akan merangsang sistem imunitas sehingga tubuh
menghasilkan antibodi yang akan berikatan dengan antigen sehingga antigen tidak dapat
 berikatan dengan target dan akan dikenali oleh sistem penghancur antigen tersebut.
9. Contoh alergen, antara lain spora kapang, serbuk sari, bulu hewan, kotoran serangga,
karet lateks, obat-obatan, dan bahan makanan (telur, susu, kacang, udang, kerang).
10. Vaksin dapat merangsang respon imunitas, tetapi tidak menyebabkan penyakit.
Contohnya, vaksin Sabin untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit
 poliomielitis; BCG (bacille calmette guerin) untuk melawan tuberkulosis; TFT (tetanus
 formol toxoid ) untuk melawan tetanus; MMR (measles mumps rubella) untuk melawan
campak; DPT untuk melawan difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
LATIHAN ULANGAN SEMESTER 2

I. Pilihan Ganda
1. A 9. E 17. B 25. A 33. A
2. C 10. B 18. E 26. B 34. C
3. C 11. B 19. E 27. C 35. B
4. E 12. B 20. A 28. A 36. A
5. C 13. C 21. B 29. B 37. B
6. A 14. B 22. C 30. A 38. C
7. A 15. A 23. E 31. D 39. A
8. C 16. C 24. C 32. D 40. E

IV. Uraian
1. Empedu berfungsi menyimpan cairan empedu yang disekresikan oleh sel-sel hati,
dengan kapasitas total 30 –  60 mL. Cairan empedu bersifat alkali, terdiri atas air, garam
empedu, pigmen empedu, kolesterol, musin, dan zat lainnya. Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak, memperlancar kerja enzim lipase dalam memecah lemak, dan
membantu absorpsi hasil pencernaan lemak (gliserin dan asam lemak). Pigmen empedu
disalurkan ke usus halus, sebagian berubah menjadi sterkobilin yang mewarnai feses.
Sebagian lainnya diabsorpsi kembali oleh aliran darah dan berubah menjadi urobilin
yang mewarnai urine.
2. 1. Laring, 2. Trakea, 3. Bronkus utama, 4. Cabang bronkus.
3.

4. Tabel organ reproduksi manusia.


 No. Organ Reproduksi Laki-laki/Wanita Fungsi
a. Testis Laki-laki Tempat terjadinya
spermatogenesis
 b. Ovarium Wanita Sebagai tempat oogenesis, serta
menghasilkan hormon estrogen
dan progesteron
c. Uterus Wanita Pertumbuhan dan
 perkembangan janin
d. Uretra Laki-laki Pengeluaran urine dan
spermatozoid
e. Kelenjar Cowper Laki-laki Menghasilkan cairan bersifat
 basa yang mengandung mukus
(lendir) untuk pelumasan
f. Epididimis Laki-laki Menyimpan sperma (sekitar 6
minggu) hingga menjadi
dewasa, motil, dan fertil
g. Tuba Fallopi Wanita Dinding tuba memiliki epitel
 bersilia untuk menggerakkan
oosit menuju ke uterus,
 biasanya fertilisasi terjadi di 1/3
 bagian atas tuba Fallopi

5. a. Antibodi merupakan protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai
respons terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen
tersebut.
 b. Antigen merupakan zat yang merangsang respons imunitas (pembentukan antibodi).
c. Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera, dengan
tanda-tanda kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, atau kehilangan fungsi.
d. Vaksin merupakan patogen yang mati/dilemahkan, atau toksin yang telah diubah
untuk merangsang respons imunitas, tetapi tidak menyebabkan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai