Anda di halaman 1dari 3

2.1.

6 Etiologi Skizofrenia
1. Faktor genetik
Penelitian terhadap keluarga menunjukkan bahwa risiko seumur hidup untuk mengalami
skizofrenia lebih besar pada keluarga biologis pasien daripada sekitar 1% populasi umum
(Puri,2011). Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian tentang keluarga-keluarga pasien
skizofrenia. Angka kesakitan bagi saudara tiri adalah 0,9-1,8%; bagi saudara kandung 7-15%;
bagi anak dengan salah satu orangtua yang menderita skizofrenia 7-16%; bila kedua orangtua
menderita skizofrenia 40-68%; bagi kembar dua telur (heterozigot) 2-15%; bagi kembar satu
telur (monozigot) 61-86% (Maramis,2009); anak adopsi dari ibu pasien skizofrenia oleh
keluarga nonskizofrenik kemungkinan menderita skizofrenia yang sama 11%. Adanya
kemungkinan interaksi genetika lingkungan juga turut berperan penting pada terjadinya
skizofrenia (Puri,2011). Studi pada keluarga telah menunjukkan bahwa semakin dekat relasi
seseorang dengan pasien skizofrenia, makin besar resikonya untuk mengalami penyakit
tersebut (Arif,2006).
2. Faktor biokimia
Skizofrenia mungkin berasal dari ketidakseimbangan kimiawi otak yang disebut
neurotransmitter, yaitu kimiawi otak yang memungkinkan neuron-neuron berkomunikasi
satu sama lain (Arif,2006).
3. Faktor neuroanatomy
Studi autopsi dan studi pencitraan otak memperlihatkan abnormalitas struktur dan
morfologi otak pasien skizofrenia, antara lain berat otak rata-rata lebih kecil 6% dari normal,
pembesaran ventrikel otak, gangguan metabolisme di daerah frontal dan temporal, dan
kelainan struktur saraf di daerah kortex dan subkortex. Studi neuropsikologis
mengungkapkan adanya defisit di bidang atensi, pemilahan konseptual, dan fungsi eksekutif
dan memori pada pasien skizofrenia (Maramis,2009).
4. Faktor pranatal
Skizofrenia lebih sering terjadi pada mereka yang lahir di akhir musim dingin dan awal
musim semi. Skizofrenia terutama sering dialami mereka yang saat pranatal terpajan dengan
epidemi influenza antara bulan ketiga dan ketujuh kehamilan, penyebabnya diperkirakan
adanya infeksi virus maternal (Puri,2011).
Adanya infeksi virus atau infeksi lain selama kehamilan yang dapat mengganggu
perkembangan otak janin dan menurunnya auto-immune. Kekurangan gizi yang cukup berat
terutama trimester pertama kehamilan dan berbagai macam komplikasi kandungan turut
berperan (Hawari,2012).
5. Faktor perinatal
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa skizofrenia lebih sering dialami mereka yang
menderita komplikasi obstetrik selama kelahiran, hal ini disebabkan terjadinya trauma pada
otak, misalnya persalinan dengan forseps dan hipoksia (Puri,2011).
6. Faktor psikososial
Menurut teori ini, bila seseorang tidak dapat beradaptasi dan menanggulangi stresor
psikososial maka timbullah keluhan kejiwaan seperti skizofrenia. Stresor psikososial
diantaranya :
a. Perkawinan
Permasalahan perkawinan merupakan sumber stres bagi seseorang, misalnya
pertengkaran, perpisahan, perceraian, dan kematian salah satu pasangan (Hawari,2012).
b. Problem orangtua
Permasalahan yang dihadapi orangtua, misalnya tidak punya anak, kebanyakan anak,
kenakalan anak, anak sakit dan hubungan yang tidak baik antara anggota keluarga
(Hawari,2012).
c. Hubungan interpersonal (antar pribadi)
Gangguan dapat berupa konflik dengan kawan dekat, konflik dengan kekasih, konflik
dengan rekan sekerja, serta konflik antara atasan dan bawahan (Hawari,2012).
d. Pekerjaan
Masalah pekerjaan merupakan sumber stres, misalnya kehilangan pekerjaan (PHK),
pensiun, pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, dan mutasi jabatan
(Hawari,2012).
e. Lingkungan hidup
Kondisi lingkungan sosial dimana seseorang itu hidup. Stresor lingkungan hidup antara
lain : masalah perumahan, pindah tempat tinggal, penggusuran, hidup dalam lingkungan
yang rawan (kriminalitas) sehingga timbul rasa tidak aman dan tidak terlindung membuat
jiwa seseorang tercekam dan mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup
(Hawari,2012).
f. Keuangan
Kondisi sosial-ekonomi yang tidak sehat, misalnya pendapatan jauh lebih rendah daripada
pengeluaran, terlibat hutang, kebangkrutan usaha, dan warisan (Hawari,2012).
g. Hukum
Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum, misalnya tuntutan hukum, pengadilan, dan
penjara (Hawari,2012).
h. Perkembangan
Masalah perkembangan baik fisik maupun mental seseorang, misalnya masa remaja, masa
dewasa, menopause, dan usia lanjut(Hawari,2012).
i. Penyakit fisik atau cedera
Penyakit dapat menjadi sumber stres bagi seseorang antara lain penyakit (terutama
penyakit kronis), jantung, kanker, kecelakaan, operasi, dan aborsi(Hawari,2012).
j. Faktor keluarga
Terdapat peningkatan angka rekurensi skizofrenia pada mereka yang hidup dengan
keluarga yang ekspresi emosinya tinggi. Keluarga suka membuat komentar kritis
mengenai pasien dan cenderung terlibat berlebihan secara emosional (Puri,2011).
Sumber stres bagi anak remaja, yaitu hubungan kedua orangtua kurang baik, orangtua
yang jarang di rumah, komunikasi antara anak dan orangtua kurang baik, perceraian kedua
orangtua, salah satu orangtua menderita gangguan kejiwaan, orangtua yang pemarah,
keras, dan otoriter (Hawari,2012).
k. Stres pasca trauma
Stres pasca trauma dapat menimbulkan gangguan kejiwaan antara lain bencana alam, huru
hara, peperangan, kebakaran, perkosaan, kehamilan di luar nikah, dan lain-lain
(Hawari,2012).
7. Teori belajar
Menurut teori ini, anak-anak yang di kemudian hari menderita skizofrenia mempelajari
reaksi dan cara berpikir yang tidak rasional dengan meniru orangtua yang juga memiliki
masalah emosional yang signifikan (Sadock,2010). Hubungan interpersonal yang buruk dari
pasien skizofrenia berkembang karena mereka belajar dari model pembelajaran yang buruk
selama masa kanak-kanak (Fausiah,2005).
8. Teori sosial
Beberapa teori menyebutkan bahwa industrialisasi dan urbanisasi banyak berpengaruh
dalam menyebabkan skizofrenia (Fausiah,2005). Walaupun terdapat beberapa data yang
mendukung teori ini, stres dianggap memiliki efek utama terhadap waktu munculnya awitan
dan keparahan penyakit (Sadock,2010).

Anda mungkin juga menyukai

  • Pema Saran
    Pema Saran
    Dokumen1 halaman
    Pema Saran
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Abortus Inkomplit 2
    Abortus Inkomplit 2
    Dokumen4 halaman
    Abortus Inkomplit 2
    Orange Cakep
    Belum ada peringkat
  • Apa Penyebab Bunuh Diri
    Apa Penyebab Bunuh Diri
    Dokumen3 halaman
    Apa Penyebab Bunuh Diri
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Jenis Skrining
    Jenis Skrining
    Dokumen1 halaman
    Jenis Skrining
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Euthanasia
    Euthanasia
    Dokumen4 halaman
    Euthanasia
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Gejala Dan
    Gejala Dan
    Dokumen1 halaman
    Gejala Dan
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Pema Saran
    Pema Saran
    Dokumen1 halaman
    Pema Saran
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Pema Saran
    Pema Saran
    Dokumen1 halaman
    Pema Saran
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Tanda
    Tanda
    Dokumen1 halaman
    Tanda
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Gejala FX
    Gejala FX
    Dokumen1 halaman
    Gejala FX
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Klinis
    Klinis
    Dokumen1 halaman
    Klinis
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Apa Itu Katarak
    Apa Itu Katarak
    Dokumen2 halaman
    Apa Itu Katarak
    sudomo situmorang
    Belum ada peringkat
  • Gejala FX
    Gejala FX
    Dokumen1 halaman
    Gejala FX
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • DP
    DP
    Dokumen1 halaman
    DP
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Fisik Peritonitis
    Pemeriksaan Fisik Peritonitis
    Dokumen1 halaman
    Pemeriksaan Fisik Peritonitis
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Terbuka Adalah
    Fraktur Terbuka Adalah
    Dokumen1 halaman
    Fraktur Terbuka Adalah
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • FX Terbuka
    FX Terbuka
    Dokumen1 halaman
    FX Terbuka
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Gejala FX
    Gejala FX
    Dokumen1 halaman
    Gejala FX
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Dokumen2 halaman
    Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Apa Itu Katarak
    Apa Itu Katarak
    Dokumen2 halaman
    Apa Itu Katarak
    sudomo situmorang
    Belum ada peringkat
  • Manisfestasi Klinis
    Manisfestasi Klinis
    Dokumen1 halaman
    Manisfestasi Klinis
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Bronkitis
    Bronkitis
    Dokumen6 halaman
    Bronkitis
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Dokumen1 halaman
    Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Dokumen1 halaman
    Hubungan Snitasi Dan Dsampah Dengan Lingkungan
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii
    Sudomo Situmorang
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Asma
    Leaflet Asma
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Asma
    Firdaus Frederica
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen3 halaman
    TB Paru
    Iqbal Kannibal
    Belum ada peringkat