Anda di halaman 1dari 13

VOLUME 14, NO.

2, EDISI XXXV JUNI 2006

KAJIAN PANJANG DATA HISTORIS YANG REPRESENTATIF


PADA MODEL STOKASTIK

Setiarso Gunawan1, Sri Eko Wahyuni2, Suharyanto2

ABSTRACT

Stochastic models are models to generate new data series based on historical data and have
similar statistical parameter with statistic historical data. Methods of forecasting are developed
base on statistic and mathematic science. The historical data are observed data or sample data.
The limited data is become main constrain for extrapolation of data. The mean error of
generated data should be lower than 5%, its mean data of generated have the validation rate
on 95 %. Three samples location for study are Catchment of Bengawan Solo in Bojonegoro,
Catchment of Serang in Kedungombo - Grobogan and Catchment of Citarum in Cirata -
Bandung. The synthetic data and then is used to calculate the statistic parameter. Error of
generated data is measured with relative error. The relative error is result of divided and
subtract statistic parameter of generated data and the statistic parameter of historical data
longest and statistic parameter of generated data. The result of data length analysis is relative
error and historical length of the data. The analyzed result indicate that historical data are
studied have representative historical data about 30 years length of data.
Keywords : stochastic, historical data,synthetics data, representative data length and relative
error.

PENDAHULUAN data hasil bangkitan dengan panjang data


historis yang dipakai untuk membangkitkan
Panjang data historis sebagai masukan data tersebut.
untuk mendapatkan gambaran sebenarnya
fenomena hidrologi yang terjadi, sangat Untuk menentukan panjang data historis
penting ditetapkan batas minimumnya. yang representatif dilakukan pengkajian
Panjang data historis yang memadai dan terhadap kesalahan relatif antara data hasil
representatif pada suatu DPS sangat bangkitan terhadap data populasinya.
berpengaruh pada proses dan hasil Hubungan antara kesalahan relatif dan
perencanaan bangunan pengembangan panjang data tersebut ditunjukkan dengan
sumber daya air (Soemarto, 1987). persamaan regresi garis yang
menggambarkan tingkat keeratan
Pembangkitan data historis menjadi data hubungan. Panjang data historis yang
baru dilakukan dengan 3 (tiga) model memenuhi tingkat kesalahan 5 %
stokastik, yaitu model Markov untuk data ditentukan melalui substitusi persamaan
aliran historis tahunan, model Thomas- regresi garis tersebut. Ketersediaan data
Fiering dan model Box-Jenkins (ARIMA) historis dapat menimbulkan variasi data
untuk data aliran historis bulanan. Hasil hasil pembangkitan yang signifikan.
pembangkitan digunakan untuk mengkaji
hubungan antara kemiripan sifat statistik

1
Magister Teknik Sipil FT. Universitas Diponegoro
Jl. Hayam Wuruk Semarang
2
Jurusan Teknik Sipil FT. Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 129


Kajian Panjang Data Historis yang Representatif pada Model Stokastik

Informasi yang didapat dari data pendek harus diaplikasikan pada model stokastik
amat sedikit, sehingga sering diperlukan yang memenuhi persyaratan secara teknis
pembangkitan data (data generation). dan statistik. Pengumpulan data harus
Filosofi pembangkitan data adalah membuat dipakai tiga atau lebih lokasi penelitian yang
rangkaian data baru berdasarkan data tersebar. Dipilih lokasi DPS yang luasnya
historis yang umumnya pendek untuk lebih dari 100 km2 dan tersebar, yaitu DPS
mendapatkan data yang lebih panjang. Bengawan Solo di stasiun hidrometri
Bojonegoro (Jawa Timur), DPS Serang di
Sebagian besar fenomena hidrologi
stasiun hidrometri waduk Kedungombo
dikatagorikan sebagai proses stokastik,
(Jawa Tengah) dan DPS Citarum di stasiun
dengan disertai kondisi yang terdapat
hidrometri waduk Cirata (Jawa Barat). Pada
ketidakpastian pada prosesnya. Sehingga
data sintetik hasil pembangkitan kemudian
untuk memperoleh data baru diperlukan
dilakukan uji dan analisis statistik guna
penelitian tentang stokastik yang berkaitan
menentukan panjang data historis yang
dengan data historis yang representatif
representatif.
untuk pembangkitan. Data historis tersebut

Gambar 1. Lokasi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA dapat dijelaskan dengan persamaan


matematika eksplisit, sedangkan data acak
Umum yang stokastik tidak ada persamaan
eksplisitnya karena tiap-tiap data bersifat
Stokastik adalah suatu hal tentang unik (Raudkivi, 1979).
ketidakpastian. Fenomena hidrologi
merupakan daur stokastik. Daur dan Pada deret acak terdapat koefisien korelasi
stokastik dalam proses hidrologi ini sama untuk semua lag mempunyai kesalahan
pentingnya dalam penelaahan hidrologi baku akibat jumlah sampel sebesar ± 1/n.
(Tao, 1976). Data daur yang deterministik Untuk lag satu, uji yang pasti menunjukkan

130 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 2, EDISI XXXV JUNI 2006

bahwa r1 benar-benar bukan nol adalah bila penggunaan tabel angka acak dengan
nilainya berada di luar rentang untuk batas distribusi dikenal sebagai Metode Monte
konviden 95% (Salas et. al., 1980). Carlo (Raudkivi, 1979). Pada umumnya
model stokastik berdasarkan model
Model Hidrologi Autoregresif (Markov Chain). Untuk data
bulanan atau selang waktu yang lebih
Hidrologi adalah ilmu yang membahas pendek, distribusi datanya dianggap makin
tentang air yang ada di bumi, yaitu menjauhi normal (Gauss) dan lebih
kejadian, sirkulasi dan penyebaran, sifat- mendekati distribusi Gamma (Pearson).
sifat fisis dan kimiawi serta reaksinya Beberapa teknik untuk merubah deret data
terhadap lingkungan, termasuk agar mendekati normal telah banyak
hubungannya dengan kehidupan. Hidrologi dipakai. Pengubahan ini dikenal sebagai
teknik mencakup bidang yang berhubungan pemutihan (prewhitening). Distribusi normal
langsung dengan perencanaan, dapat digunakan untuk data tahunan dan
perancangan, dan pelaksanaan proyek- bulanan (Mediana, 1988).
proyek teknik bagi pengaturan dan
pemanfaatan air (Linsley et.al., 1982). Model Stokastik
Model hidrologi secara umum dapat
Model stokastik menurut Soemarto (1987)
dijabarkan sebagai sebuah sajian sederhana
adalah model hidrologi dengan basis
(simple representation) dari sebuah sistem
matematik yang menghasilkan suatu urutan
hidrologi yang kompleks (Sri Harto dan
nilai yang merupakan hasil dari proses acak
Sudjarwadi, 1989). Sedangkan menurut Eko
dengan cara memasukkan probabilitas.
Wahyuni (1999) adalah suatu model yang
Simulasi model ini akan memberikan data
dapat mensimulasi berbagai proses hidrologi
sintetik dengan nilai tengah ( mean), tingkat
yang terjadi pada suatu daerah tangkapan
keragaman (variance), kesalahan standar
dengan menggambarkan proses fisis yang
(standart deviation) yang tetap terpelihara.
sesungguhnya dari siklus hidrologi, atau
Sedangkan model stokastik menurut Eko
menirukan peristiwa hidrologi yang terjadi.
Wahyuni (2001) adalah model hidrologi
Penentuan parameter hidrologi yang terkait yang selalu berkisar dengan waktu,
dengan pembuatan model dapat dilakukan mewakili suatu urutan peristiwa dan selalu
dengan menentukan tujuan model tersebut dipengaruhi oleh peristiwa sebelumnya.
dibuat. Model stokastik mempunyai
keterkaitan dengan parameter berpengaruh - Model Markov
berupa musim, distribusi debit, sistem
Metode paling sederhana dan banyak
daerah aliran sungai yang akan dipakai
dipakai untuk membangkitkan data hidrologi
sebagai model dan autokorelasi data itu
adalah model Autoregresif atau disebut juga
sendiri.
rantai Markov menurut nama ahli
Di dalam penyelesaian masalah-masalah matematika A.A. Markov (1856-1922).
hidrologi stokastik diperlukan suatu model Model tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
stokastik. Menurut Mediana (1988), model
stokastik sangat diperlukan dalam (yt-  = 1 (yt-1-  )+  2 (yt-2-  )+…………
hubungannya dengan ketersediaan data +  k (yt-k-  )+  t ............................... (1)
yang terbatas.
di mana:
Pembangkitan Data  = rata-rata dari populasi, yang
Pembangkitan data debit sintetik pertama diperkirakan sama dengan rata-
kali dilakukan oleh Sudler tahun 1927 rata per sampel
(Kottegoda, 1980), dan dilengkapi dengan

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 131


Kajian Panjang Data Historis yang Representatif pada Model Stokastik

 = parameter yang didapat dari  (B) d yt = θ (B) ε t ......................... (3)


koefisien korelasi antara satu
variabel dan variabel sebelumnya dengan  (B) dan θ (B) merupakan
t = bilangan acak dengan rata-rata nol
polinomial berderajat p dan q.
dan deviasi standar tertentu Operator backward B didefinisikan sebagai
Byt = yt-1. Operator difference didefinisikan
Clarke (1973) menyatakan bahwa makin sebagai : yt = yt - yt-1 = (1 – B) yt; yang
besar daerah pengaliran sungai (DPS), mana operator ini digunakan untuk
makin besar korelasi di antara jumlah aliran menghilangkan kecenderungan atau trend.
tahunan. Pembedaan (differencing) tingkat 1 (d = 1)
adalah : ut= xt - xt-1
- Model Thomas-Fiering

Thomas dan Fiering mengembangkan model Identifikasi Model pada Model


untuk membangkitkan aliran sungai Stokastik
bulanan. Secara implisit, model ini Identifikasi adalah merupakan langkah
mengijinkan adanya ketidakstasionairan
dalam pembuatan model deret berkala di
dalam data aliran bulanan (Clarke, 1973). mana pola dalam statistik seperti fungsi
Adanya persistensi disebabkan oleh efek
autokorelasi, fungsi autokorelasi parsial dan
penyimpanan air sebagai lengas tanah dan sebagainya dihubungkan terhadap model
air tanah (Raudkivi, 1979).
tentatif untuk data. Identifikasi dapat
Secara umum, persamaannya dituliskan dilakukan dengan perhitungan autokorelasi,
sebagai berikut: yaitu suatu asosiasi atau ketergantungan
  bersama (mutual dependence) antara nilai –
Qi 1  Q i 1  bi (Qi  Q i )  t i S i 1 1  ri2 nilai suatu deret berkala yang sama pada
periode waktu yang berlainan, atau selang
............................................................ (2)
waktu (time lag) yang berbeda dan
dimana : perhitungan autokorelasi parsialnya untuk
Q = debit bulanan (m3/dt) menunjukkan hubungan antara nilai suatu
ii = indeks, dari 1 sampai 12 variabel saat ini dengan nilai sebelumnya
bi = (ri.Si+1)/Si dari variabel yang sama dengan
r = koefisien korelasi antara debit bulan menganggap pengaruh dari semua
ke i dan bulan ke i+1 kelambatan waktu lainnya adalah konstan.
S = deviasi standar
t = bilangan acak, biasanya merupakan Estimasi Parameter Model Stokastik
variabel bebas berdistribusi normal
dengan rata-rata 0 dan varian 1. Parameter adalah merupakan karakteristik
dari suatu populasi seperti nilai rata-rata
Model Thomas-Fiering ini biasanya dipakai atau deviasi. Penentuan parameter model
untuk sungai dengan aliran perennial. dilakukan dengan menentukan tujuan model
stokastik dibuat (Makridakis et. al., 1998).
- Model Box-Jenkins Model stokastik mempunyai keterkaitan
dengan parameter berpengaruh berupa
Box dan Jenkins mengembangkan model
musim, distribusi debit, sistem daerah aliran
yang dapat dipakai untuk data yang tak
sungai yang akan dipakai sebagai model
stasionair. Suatu variabel yt dihubungkan
dan autokorelasi data itu sendiri.
dengan variabel acak bebas  t dan nilai-nilai
Parameter model stokastik berupa
yt-1, yt-2,... yang mendahuluinya dalam deret konstanta, variabel bebas yang berupa
dinyatakan dengan persamaan:

132 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 2, EDISI XXXV JUNI 2006

koefisien – koefisien deret berkala (time MSE); rata-rata kesalahan presentase


series): koefisien autoregresif dan koefisien absolut (mean absolute percent error,
Moving Average, bilangan acak dan MAPE) atau rata-rata kesalahan presentase
koefisien musiman. atau bias (mean percent error, MPE). Untuk
mendapatkan model yang representatif
Uji Diagnostik diperlukan uji statistik yaitu Uji chi –
kuadrat, Uji-t , F-test dan Uji D – W.
Pemeriksaan diagnostik adalah merupakan
salah satu tahap pembuatan model stokastik Analisis Distribusi
di mana nilai taksiran kesalahan model diuji
tentang kebebasan, nilai tengah nol, Analisis distribusi sesungguhnya merupakan
ketepatan ragamnya dan lain-lain dan untuk prakiraan (forecasting) dalam arti
mendapatkan kevalidan suatu model. probabilitas untuk terjadinya suatu peristiwa
hidrologi. Distribusi kemungkinan teori
Untuk mendapatkan suatu model yang
probability distribution yang biasa
representatif diperlukan model yang dapat
digunakan adalah Normal (Gauss), Log
diukur ketepatannya dengan data
Normal, Pearson III (Gamma), Log Pearson
historisnya. Ketepatan dapat diukur
tipe III dan Gumbel.
menggunakan dimensi seperti rata-rata
kesalahan kuadrat (mean square error,

Tabel 1. Jenis Distribusi

No Jenis Disstribusi Syarat


Cs = 0
1 Normal (Gauss)
Ck = 3
Cs (In x) = 0
2 Log Normal
Ck (In x) = 3
Cs > 0
3 Pearson Tipe III (Gamma)
Ck = 1,5 Cs2 + 3
Cs (In x) = 0
4 Log Pearson Tipe III
Ck (In x) = 1,5 (Cs (In x)2) +3
Cs = 1,14
5 Gumbell
Ck = 5,4

Uji kecocokan data atau distribusi digunakan data tertentu dibagi besaran parameter hasil
cara Uji Chi Kuadrat. Distribusi yang dipilih pembangkitan data historis populasi.
dan dianggap tidak cocok apabila harga X2
Sri Harto (1986) menunjukkan adanya
melewati harga X2 kritik.
hubungan antara panjang data yang
Kesalahan Relatif dan Panjang Data tersedia dengan kesalahan yang terjadi.
Semakin pendek data historis yang
Kesalahan relatif adalah prosentase selisih digunakan, maka semakin besar kesalahan
besaran parameter statistik hasil relatif yang terjadi. Menurut Warsini (1987)
pembangkitan data historis populasi dan suatu analisis hidrologi dengan data historis
besaran parameter statistik hasil kurang dari 20 tahun akan memberikan
pembangkitan data historis dengan panjang kesalahan relatif lebih besar dari 3 %.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 133


Kajian Panjang Data Historis yang Representatif pada Model Stokastik

Penelitian Solomon (1970) menunjukkan ANALISIS MODEL STOKASTIK DAN


kesalahan relatif limpasan tahunan rata-rata PEMBAHASAN
rencana dengan panjang data di Ontario
dan Canada, kesalahan relatif 5 % terjadi Pembuatan model stokastik terdiri dari 3
pada panjang data historis 30 tahun; model yang diteliti yaitu model Markov,
sedangkan penelitian Bayu Arianto (1988) Thomas-Fiering dan Box-Jenkins yang
pada DPS Brantas Hulu menunjukkan meliputi tahap-tahap pembentukan model
kesalahan relatif 5 % untuk panjang data yaitu prosedur dan validasi untuk model
antara 20 - 40 tahun sesuai dengan periode Markov dan Thomas-Fiering serta
ulang hujan rancangannya. Hubungan identifikasi, estimasi parameter model, dan
antara kesalahan relatif dengan panjang validasi untuk model Box-Jenkins.
data historis untuk dibangkitkan belum
Pembangkitan direncanakan dengan
ditemukan.
skenario sebagai berikut :

0 PANJANG DATA HISTORIS -------> N (TAHUN)

5-1 5-2 5-3 5-4 5-5 5-6 5-7 5-8 5-9 5-10 5-11 5-12

10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6

20-1 20-2 20-3


30-1 30-2
40-1
40-2
50-1
50-2
60-1

GAMBAR 3.1. SKENARIO ANALISIS PANJANG DATA HISTORIS UNTUK SERI SIMULASI MODEL STOKASTIK
Gambar 2. Skenario Analisis panjang Data Historis untuk Seri Simulasi Model Stokastik

Model Markov n 1
f 1   xi  xi 1
- Prosedur Model Markov i 1
n 1
1. Debit rata-rata tahunan dari data
aliran historis dihitung dengan: f 2   xi
q
i 1
μ= i /n n
2. Deviasi standar tahunan dihitung f 3   xi
i 2 ;
dengan:
 (q 1 n1 2
2 n 1
σ=  μ)
f4   x  ( x )
i / (n-1) 2

3. Autokorelasi lag 1 dihitung dengan i 1 n  1 i 1 i


1

tahap-tahap berikut:

134 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 2, EDISI XXXV JUNI 2006

n
1 n H0 : 1 = 2 (tidak ada perbedaan
f 5   x12  (  xi ) 2 nyata)
i2 n  1 i2 H1 : 1  2 (ada perbedaan nyata)
Nilai autokorelasi lag 1 (r1) adalah :
2. Statistik penguji berdistribusi F
1 dihitung dengan:
f1  ( f 2  f3 )
n 1 n1 .S1 2 .(n 2  1)
r1  F
f 4  f5 n 2 .S 2 2 .(n1  1)
4. Debit pembangkitan dihitung dengan:
3. Derajat kebebasan (DK) dihitung
qi = μ + ρ (qi-1– μ ) + ti  (1- ρ 2)
dengan:

- Validasi Model Markov DK1 = n1-1

4. Luas daerah distribusi F, yaitu Fcr


Uji kesamaan nilai tengah antara data
(DK1; DK2;) dengan kebebasan
aliran historis dengan data sintetik hasil
data aliran historis DK1 dan data
pembangkitan model stokastik Markov
sintetik DK2 serta dengan tingkat
sebagai berikut :
kepercayaan , diperoleh dari tabel
1. Menentukan hipotesis sebagai
distribusi F, yaitu:
berikut:
H0 : 1 = 2 (tidak ada Fcr ( DK1;DK2; ) = 1,59
perbedaan nyata) 5. H0 : 1 = 2 diterima karena F < Fcr
H1 : 1  2 (ada perbedaan
nyata) (k1 ; k2 ; /2)
2. Statistik penguji berdistribusi
student-t dihitung dengan: Model Thomas-Fiering
x1  x 2 - Prosedur Model Thomas-Fiering
t 0.5
1 Prosedur pembangkitan data debit
 bulanan model Thomas-Fiering dapat
n1  n 2 ditulis sebagai berikut :
3. Derajat kebebasan dihitung dengan: 1. Debit rata-rata tiap bulan dari data
aliran historis dihitung dengan:
DK = n1 + n2 –2
qj =  qij / n
4. Daerah kritik dua sisi, yaitu – tcr(k;)
dan tcr(kj) dengan derajat 2. Deviasi standar tiap bulan dihitung
kebebasan DK dan tingkat dengan :
kepercayaan , diperoleh dari tabel  j =  (qi,j – qi)2 / (n-1)
distribusi –t, yaitu: tcr(98;0,025) =
3. Koefisien korelasi serial tiap bulan
1,960
data debit historis dihitung dengan:
5. H0 : 1 = 2 diterima, karena –tcr< t
< tcr  j =  (qi,j – qi) (qi,j – qi-j) /
Uji kesamaan varian antara data aliran
(  (qi,j – qi)2 (qi,j – qi-j)2)
historis dengan data sintetik hasil 4. Koefisien regresi bulanan dihitung
pembangkitan model stokastik sebagai dengan:
berikut:
1. Menentukan hipotesis sebagai
 j =  j  j /  j-1
berikut: 5. Koefisien variasi bulanan dihitung
dengan:

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 135


Kajian Panjang Data Historis yang Representatif pada Model Stokastik

Cvj =  j / qj Uji kesamaan varian antara data aliran


6. Koefisien asimetri bulanan dihitung historis dengan data sintetik hasil
dengan: pembangkitan model stokastik sebagai
berikut:
 j = 3Cvj / Cvj3 1. Menentukan hipotesis sebagai
7. Bilangan acak berdistribusi seragam berikut:
antara 0 dan 1 dibuat dengan H0 : S1 = S2 (tidak terdapat
program komputer Excel 2000 dan perbedaan nyata)
diubah menjadi bilangan acak H1 : S1  S2 (terdapat perbedaan
berdistribusi normal baku dengan nyata)
dengan nilai tengah 0 dan variasi 1, 2. Statistik penguji berdistribusi F
dan mengoreksi menjadi distribusi dihitung dengan:
Gamma.
n1 .S1 2 .(n 2  1)
8. Data sintetik model Thomas-Fiering F
dibangkitkan dengan: n 2 .S 2 2 .(n1  1)
  
qi , j  qi   j . qi , j  q j 1  ti , , j . j 1   j
2
 3. Derajat kebebasan ( DK ) dihitung
dengan:
- Validasi Model Thomas-Fiering DK1 = n1-1
4. Luas daerah distribusi F, yaitu Fcr
Uji kesamaan nilai tengah antara data
(DK1; DK2;) dengan kebebasan
aliran historis dengan data sintetik hasil
data aliran historis DK1 dan data
pembangkitan model stokastik Thomas-
sintetik DK2 serta dengan tingkat
Fiering sebagai berikut :
kepercayaan , diperoleh dari tabel
1. Menentukan hipotesis sebagai
distribusi F, yaitu:
berikut:
H0 : 1 = 2 (tidak ada perbedaan Fcr ( DK1; DK2; ) = 1,55
nyata) 5. H0 : 1 = 2 diterima karena F < Fcr
H1 : 1  2 (ada perbedaan
nyata) (k2 ; k1 ; /2).

2. Statistik penguji berdistribusi


student-t dihitung dengan: Model Box-Jenkins (ARIMA)

x1  x 2 - Identifikasi Model
t 0.5 Indentifikasi jenis model ditentukan dengan
1 1 menghitung autokorelasi dan autokorelasi
 
n1 n 2 parsial. Langkah-langkah menghitung
autokorelasi adalah sebagai berikut :
3. Derajat kebebasan dihitung dengan: 1. Menghitung Covarian (COV) dengan
DK = n1 + n2 –2 rumus :
4. Daerah kritik dua sisi, yaitu – tcr(k;)  X t  X  X t 1  X 
COV  X t , X t 1   
dan tcr(k;) dengan derajat N
kebebasan DK dan tingkat 2. Menghitung Auto Correlation (AC)
kepercayaan , diperoleh dari tabel dengan rumus :
distribusi –t, yaitu: tcr(98;0,025) = COV  X t , X t 1 
Rt  COR X t , X t 1  
1,960 STD X t STD X t 1 
5. H0 : 1 = 2 diterima karena – COV  X t , X t 1 

tcr< t < tcr VAR X t  VAR X t 1 

136 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 2, EDISI XXXV JUNI 2006

3. Memplotkan Auto Correlation (AC) ke - Validasi Model


dalam grafik Correlogram untuk
mengidentifikasi model Moving Validasi model Box-Jenkins ditunjukkan
Average atau ARIMA (0,0,q) dan Auto dengan mencek residu model merupakan
Regressive and Moving Average atau data acak.
ARIMA(p,0,q).
Panjang Data Historis Yang
Langkah-langkah menghitung autokorelasi Representatif
parsial adalah sebagai berikut :
1. Menghitung Partial Auto Correlation Kesalahan relatif dengan tingkat resiko 5 %
(PAC) dengan memakai metode digunakan untuk menarik garis plot
Invers Matriks pada persamaan: hubungan antara ke duanya untuk
mendapatkan panjang data historis yang
R1= A1+A2R1+…+ApRp-1
representatif. Untuk mendapatkan panjang
R2=A1R1+A2+…+ApRp-2 data aliran historis minimum yang
representatif pada model stokastik dilakukan
R3=A1R2+A2R1+…+ApRp-3 Yule-Walker
proyeksi dari kesalahan relatif dengan nilai 5
. . % ke absis data historis.
Rp= A1Rp-1+A2Rp-2 +…+Ap Untuk memperoleh persamaan regresi
hubungan antara panjang data sebagai
Dari persamaan tersebut kemudian
absis dan kesalahan relatif sebagai ordinat,
disusun menjadi matriks yaitu :
digunakan analisis korelasi-regresi
1 R1 R2 Rp A1 R1 Logaritmik dengan persamaan umum: y = k
(x-a)b . Menurut program paket Excel 2000
R1 1 R1 Rp1 A2 R2 untuk mendapatkan persamaan regresi
Matrik Elemen:  tersebut dipakai perintah Trendline -
R2 R1 1 Rp2 A3 R3 Regression Type – Logaritmic dengan
Rp Rp1 Rp2 1 Ap Rp persamaan y = a Ln(x) + b.

Penyelesaian persamaan dengan Matriks: Untuk mengetahui nilai koefisien regresi dan
persamaan regresi dipakai perintah Display
a11 x1  a12 x2  a13 x3  ........  a1n xn  b1
R square dan Display Equation pada Option.
a 21 x1  a 22 x 2  a 23 x3  ........  a 2 n x n  b2 Pada model Markov untuk panjang data –
kesalahan relatif langsung (untuk nilai
a n1 x1  a n 2 x 2  a n3 x3  ........  a nn x n  bn tengah) diperoleh persamaan y = - 6,3473
T
Ln (x) + 25,196 dengan R2 = 0,60 dan
DeterminanA= A ;AdjoinA=CT;A-1 = C untuk panjang data – kesalahan relatif
A langsung (untuk deviasi standar) diperoleh
2. Memplotkan Partial Auto Correlation persamaan y = - 25,447 Ln (x) + 94,241
(PAC) ke dalam Correlogram untuk dengan R2 = 0,46. Angka 0,60 dan 0,46 ini
mengidentifikasi model Auto menunjukkan bahwa tingkat hubungan ke
Regresive atau ARIMA (p,0,0) atau dua variabel panjang data dan kesalahan
Auto Regressive Moving Average relatif langsung tersebut tidak terlalu kuat
ARIMA(p,0,q). (yang baik sekitar 0,70), hal itu disebabkan
pada seri-seri 5 tahunan mempunyai variasi
yang besar.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 137


Kajian Panjang Data Historis yang Representatif pada Model Stokastik

MULAI

DATA ALIRAN : REKAPITULASI & KRITIK DATA :


DEBIT BULANAN SUNGAI KONTINYUITAS
DEBIT TAHUNAN SUNGAI NILAI EKSTRIM

PENGUMPULAN DATA
DATA KARAKTERISTIK DPS STASIONERITAS
KONSISTENSI
DATA HISTORIS HOMOGENITAS
MASUKAN MODEL TIPE DISTRIBUSI
HIDROLOGI, SERI 5,10,20,30,40,(50,60,70)

DPS BOJONEGORO DPS KEDUNGOMBO DPS CIRATA

PERAMALAN MODEL

PEMODELAN STOKASTIK
TAHUNAN BULANAN

MODEL MARKOV MODEL THOMAS-FIERING MODEL BOX-JENKINS

VALIDASI MODEL

APLIKASI
APLIKASI APLIKASI APLIKASI

MODEL
PARAMETER STOKASTIK PARAMETER STOKASTIK PARAMETER STOKASTIK

HUBUNGAN HUBUNGAN HUBUNGAN

KAJIAN PANJANG DATA


KESALAHAN RELATIF DAN KESALAHAN RELATIF DAN KESALAHAN RELATIF DAN
PANJANG DATA HISTORIS PANJANG DATA HISTORIS PANJANG DATA HISTORIS
HISTORIS
MODEL MARKOV MODEL THOMAS-FIERING MODEL BOX-JENKINS

PANJANG DATA HISTORIS YANG REPRESENTATIF

SELESAI

Gambar
GAMBAR 3.2.3.BAGAN
BaganALIR:
Alir Kajian Panjang Data Historis yang Representatif pada Model Stokastik
KAJIAN PANJANG DATA HISTORIS YANG REPRESENTATIF PADA MODEL STOKASTIK

Rekapitulasi hasil analisis model Markov, dan panjang data yang representatif
Thomas-Fiering dan Box-Jenkins berkaitan ditampilkan pada Tabel di bawah ini.
dengan parameter statistik, kesalahan relatif

138 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 2, EDISI XXXV JUNI 2006

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisis Model Markov, Thomas-Fiering dan Box-Enkins


Pembangkitan
Data Historis Tahunan Kesalahan Relatif 5% Panjang
Daerah Tahunan
Lokasi/ Data Yang
Pengaliran Pnj. Data Pnj. Data
No Stasiun Panjang Deviasi Pnj. Data Repre
Sungai Nilai Nilai Deviasi Thomas- Box-
Hidro-Metri Data Stan- Markov Sentatif
(Dps) Tengah Tengah Standar Fiering Jenkins
(Tahun) Dar (Tahun) (Tahun)
(Tahun) (Tahun)
Bengawan
1
Solo Bojonegoro 40 325,44 86,63 330,92 89,97 24 - 26 25 - 36 24 - 30 27,3

2 Serang Kedungombo 47 24,35 6,24 24,91 6,96 27 - 29 27 - 40 24 - 31 29,3

3 Citarum Cirata 73 74,10 20,83 74,90 23,18 34 - 41 35 - 41 25 - 39 35,3

Panjang Data yang Representatif 30

HUBUNGAN KESALAHAN RELATIF NILAI TENGAH


Hubungan kesalahan relatif dan panjang DAN PANJANG DATA DPS CITARUM
data yang representatif dapat dilihat pada
gambar berikut ini. 50

45

40
HUBUNGAN KESALAHAN RELATIF NILAI TENGAH
35
DAN PANJANG DATA DPS SERANG

KESALAHAN RELATIF (%)


30
50

45 25

40 20 y = -8,2981Ln(x) + 33,502
KESALAHAN RELATIF (%)

35
15
30
y = -9,6064Ln(x) + 37,041 10
25

20 5

15 0
10 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
PANJANG DATA (Th)
5
Markov Thomas-Fiering Box-Jenkins Nilai Tengah
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
PANJANG DATA (Th) Gambar 6. Grafik Hubungan Kesalahan Relatif
Markov Thomas-Fiering Box-Jenkins Nilai Tengah
Nilai Tengah dan
HUBUNGAN Panjang
KESALAHAN Data
RELATIF DPS
DEVIASI Citarum
STANDAR
DAN PANJANG DATA DPS CITARUM

GambarHUBUNGAN
4. Grafik Hubungan
KESALAHAN Kesalahan Relatif
RELATIF DEVIASI 50

Nilai STANDAR
Tengah DANdan Panjang
PANJANG DATA DPSData
SERANGDPS Serang
45
0,00 0,00 0,00 0,00
50 40
45
35
40
KESALAHAN RELATIF (%)

0,00 0,00 0,00 0,00


KESALAHAN RELATIF (%)

30
35
30 y = -17.305Ln(x) + 67.38 25
y = -17.305Ln(x) + 67.38

25 20

20
15
15
10
10
5 5

0 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 0 10 20 30 40 50 60 70
PANJANG DATA (Th)
PANJANG DATA (Th)
Markov Thomas-Fiering Box-Jenkins
Markov Thomas-Fiering Box-Jenkins

Gambar 7. Grafik Hubungan Kesalahan


Gambar 5. Grafik Hubungan Kesalahan Relatif Relatif Deviasi Standar dan Panjang Data
Deviasi Standar dan Panjang Data DPS Serang DPS Citarum

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 139


Kajian Panjang Data Historis yang Representatif pada Model Stokastik
HUBUNGAN KESALAHAN RELATIF DEVIASI
HUBUNGAN KESALAHAN RELATIF NILAI TENGAH STANDAR DAN PANJANG DATA
DAN PANJANG DATA DPS BENGAWAN SOLO DPS BENGAWAN SOLO
50 50
45
45
KESALAHAN RELATIF (%)

40
40

KESALAHAN RELATIF (%)


35
30 35
25 30 y = -16,19Ln(x) + 59,984
20 y = -6,3117Ln(x) + 25,239
15 25
10 20
5 15
0
10
0 5 10 15 20 25 30 35 40 5
PANJANG DATA (Th) 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Markov Thomas-Fiering
Box-Jenkins Nilai Tengah PANJANG DATA (Th)
Box-Jenkins Thomas-Fiering
M arkov Deviasi Standar
Gambar 8. Grafik Hubungan Kesalahan
Relatif Nilai Tengah dan Panjang Data Gambar 9. Grafik Hubungan Kesalahan
DPS Bengawan Solo Relatif Deviasi Standar dan Panjang
Data DPS Bengawan Solo

KESIMPULAN DAN SARAN adanya variasi data yang lebar pada


seri tahun yang kecil.
Berdasarkan pembahasan dan hasil 4. Besaran atau nilai panjang data aliran
penelitian yang dilakukan pada lokasi historis yang representatif masing-
penelitian dengan pembatasan dan asumsi masing lokasi penelitian adalah :
seperti yang diuraikan pada bab terdahulu, Bojonegoro sekitar 24 tahun,
dapat diambil kesimpulan bahwa: Kedungombo sekitar 27 tahun dan
1. Panjang data aliran historis dengan seri Cirata sekitar 35 tahun.
5, seri 10, seri 20, seri 30, seri 40, seri 5. Kesalahan relatif 5 % pada nilai
50, seri 57, seri 60, seri 70 dan seri 73 panjang data historis di Bojonegoro
sesudah dibangkitkan dengan model yang mempunyai data 40 tahun
Markov (untuk data tahunan), Thomas- menghasilkan data historis minimum
Fiering dan Box-Jenkins (untuk data rata-rata 27 tahun, Kedungombo (47
bulanan) menghasilkan data sintetik tahun) menghasilkan 29 tahun, dan
yang mempunyai nilai statistik (nilai Cirata (73 tahun) menghasilkan 35
tengah, deviasi standar, variasi, tahun.
skewness, kurtosis, dan lainnya) yang 6. Hasil analisis dari penelitian ini
berlainan. ditemukan panjang data historis
2. Pada data aliran historis seri dan DPS minimum yang representatif yang
yang sama sesudah dibangkitkan terjadi adalah 24 tahun dengan kriteria
dengan 3 model stokastik tersebut, luas DPS lebih besar dari 250 km2
menghasilkan nilai statistik yang mirip dengan panjang data aliran historis
atau mendekati satu dengan lainnya. sebesar 40 tahun sebagai data untuk
3. Ditemukan kesalahan relatif langsung pembangkitan, sedangkan panjang data
yang tidak mendekati satu dengan historis rata-rata representatif yang
lainnya pada seri tahun yang sama terjadi adalah 30 tahun.
(misalnya seri 5-1, 5-2, …, 5-8) 7. Direkomendasikan data historis yang
terutama kesalahan relatif deviasi representatif untuk pembangkitan
standar. Diduga hal ini disebabkan model stokastik harus sama atau lebih
dari 30 tahun.

140 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 2, EDISI XXXV JUNI 2006

DAFTAR PUSTAKA Papoulis, A., 1991, Probability, Random


Variables, and Stochastic Processes, Third
Box, E.G.P dan G.M.Jenkins, 1982, Time Edition, McGraw-Hill, Inc, USA.
Series Analisys Forecasting and Control,
Holdel – Day, San Fransisco. Reddy, P.J., 1987, Stochastic Hydrology,
Laxmi Publication, New Delhi, Madras,
Cryer, J.D., 1990, Time-Series Analysis, Jalandhar.
Duxbury Press, Boston, USA.
Salas, J.D., Delleur, J.W., Yevjevic, V. dan
Dixon, W.J. dan Massey F.J., 1983, Lane, W.L., 1980, Applied Modelling of
Introduction to Statistical Analysis, Fourth Hydrologic Time Series, Water Resources
Edition, McGraw-Hill, Inc, USA. Publication, Littleton.
Eko Wahyuni, S., 1998, Pembangkitan Data Triatmodjo, B., 1991, Model Deret Berkala
dengan Model Stokastik AR, Makalah untuk Turunan Data Sungai Serang, Jurnal
Seminar Kelompok Sipil Hidro, Universitas Teknik Hidraulik No.6/VI, HATHI, Bandung,
Diponegoro, Semarang. 12-19.
Hoff, J.C., 1987, A practical Guide to Box- Whey, P., 1997, Probability, Random
Jenkins Forecasting, Lifetime Learning Variables & Random Processes, McGraw-Hill,
Publication Belmont, California. Companies, Inc.
Makridakis, S., Wheelwright, S.C. dan Wood, E.F. and O’Connel P.E., 1985, Real-
McGee, V.E., 1998, Forecasting: Methods time Forecasting, Hydrological Forecasting,
and Application, Second Edition, John Wiley John Wiley & Sons, Chichester, England.
& Sons, Inc, USA.
Yevjevic, V., 1982, Stochastic Procceses in
Meyn, S.P., dan R.L. Tweedie, 1993, Markov Hydrology, Water Resources Publication,
Chain and Stochastic Stability, Springer- Littleton, Colorado, USA.
Verlag, Great Britain.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 141

Anda mungkin juga menyukai