Attachment
Attachment
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum, Sejarah Singkat, dan Status RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota
Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah
sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah
menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Adapun
peta lokasi RSUP Dr. Hasan Sadikin bandung dapat dilihat pada lampiran.
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan
diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene
Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi
“Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama
penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah
Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal
oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.
Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit
propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya
pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur,
bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan
oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal
Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana.
Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang
ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997
menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas
Negara. 4
1
5
PAMINGPIN PITUIN
Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan
talenta-talenta terbaik dibidangnya
Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui
perjalinan kemitraan
Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu
yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
berkesinambungan
Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas
prima
Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung
etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
Selain itu, terdapat beberapa motto pelayanan kesehatan di RSUP dr. Hasan
Sadikin Bandung, yaitu :
1. SIGAP
Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
Inovatif dalam berkarya
Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
Amanah Menjaga Keselamatan Pasien
Peduli, Perhatian dan Perasaan
2. PRIMA
P = Profesional
Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan
kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin
ilmu yang mendasarinya
R = Respek
7
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
10
11
Length of Stay
Terdapat beberapa istilah lama waktu pasien di IGD. Length of Stay (LOS)
merupakan total waktu yang dijalani pasien dari mulai daftar di IGD sampai pasien
meninggalkan IGD. LOS dipengaruhi oleh beberapa proses, yang pertama adalah
triase, proses pemilihan pasien berdasarkan tingkat kegawatannya untuk kemudian
ditentukan batasan intervensi yang akan diberikan. Proses rentang waktu berikutnya
adalah decision time, yang merupakan lamanya pasien diterima oleh dokter yang
bertugas hingga diputuskan penanganan medis pasien (rawat
inap/dipulangkan/memerlukan tindakan pembedahan). Setelah didapatkan
keputusan penanganan medis pasien, terdapat istilah boarding time, waktu pasien
menunggu hingga masuk ruang perawatan atau dipulangkan. (Health Sciences
North)
Decision time, merupakan rentang waktu yang bergantung pada dokter yang
bertugas menangani pasien, mulai dari melakukan pemeriksaan awal, menentukan
pemeriksaan penunjang, hingga membuat keputusan penanganan medis pasien.
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS), unit kerja tempat penulis bekerja,
membagi IGD menjadi beberapa bagian setelah dilakukan triase, salah satunya IGD
Anak. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh kendali mutu IGD RSHS, lama
waktu decision time IGD Anak melebihi 2 jam mencapai 20%, melebihi batas
standar yang telah ditentukan oleh instalasi. Hal ini dapat berpengaruh terhadap
mutu pelayanan rumah sakit, dan berakibat bagi keselamatan pasien dan tingkat
kepuasan pasien. Faktor-faktor penyebab dari decision time ini perlu ditelaah
berdasarkan data faktual di lapangan.
Literatur menunjukkan beberapa faktor penyebab lamanya decision time di
IGD, meliputi lamanya proses pemeriksaan penunjang yang dilakukan, termasuk di
dalamnya pemeriksaan laboratorium dan radiologis. Lama pemeriksaan penunjang
dapat diakibatkan lamanya mengantri untuk pengambilan sampel/foto dan lamanya
hasil pemeriksaan. Faktor penyebab lain yaitu lamanya konsultasi kepada spesialis
atau konsultan, untuk mengambil keputusan dari hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan. Pemeriksaan awal seringkali dilakukan oleh residen atau trainee yang
kemudian dikonsulkan pada spesialis/konsultan untuk keputusan penanganan
pasien. Kurangnya staf IGD juga menjadi salah satu penyebab lamanya decision
time pada keadaan IGD yang sedang ramai pasien. (Sreekala, dkk) Hasil literatur
14
ini perlu untuk dilakukan penelaahan lebih lanjut berdasarkan hasil faktual
lapangan di unit kerja penulis.
15
16
Anak, atas izin dan kedatangan untuk Menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik pendidikan unggul nilai yang
instruksi atasan mendapatkan data decision antar pegawai dan pimpinan (Whole of untuk kemaslahatan menggambarkan
time IGD Anak dalam 3 bulan Government) anak dan daya saing kejujuran, amanah, dan
terakhir bangsa dan menjunjung tinggi etika
2. Mengambil data decision time Data decision time Bertanggung jawab untuk mengambil data sesuai meningkatkan yang tinggi dalam
>2 jam dengan cara melihat IGD Anak dan tugas atasan secara akurat (Akuntabilitas) kolaborasi dan menjalankan tugas;
hasil temuan IGD dan faktor yang sinergi potensi di sebagai bagian dari nilai
melakukan open medical memengaruhinya bidang IKA; dalam rumah sakit yaitu
Memasukkan data yang didapatkan tanpa rangka menunjang PAMINGPIN PITUIN
record sesuai dengan data awal
merubahnya atau memanipulasinya (Anti Visi: Menjadi pusat
yang ada di kantor IGD
Korupsi) pendidikan ilmu
3. Melakukan wawancara kepada Data lapangan Melakukan wawancara dengan kata yang santun, kesehatan anak yang
petugas lapangan yang faktor yang diawali dengan memperkenalkan diri terlebih terkemuka secara
menjadi observer dan pengisi mempengaruhi dahulu, sesuai dengan nilai Etika Publik: nasional di tahun
data decision time di IGD decision time IGD menghargai komunikasi dengan sikap hormat, 2014, dan secara
Anak untuk mendapatkan data Anak sopan, dan tanpa tekanan regional di tahun
penyebab decision time >2 jam 2017 dengan
keunggulan di
Bersikap sama terhadap petugas lapangan yang bidang penelitian,
diwawancara, tanpa memandang jabatan dan unit pendidikan dan
kerjanya (Nasionalisme) pelayanan
16
17
melakukan Melakukan konfirmasi dengan sopan dan santun, anak dan daya saing keinginan untuk menjadi
sosialiasi hasil sesuai dengan nilai Etika Publik: menghargai bangsa, yang terbaik dan
temuan kepada peer komunikasi, konsultasi, dan kerjasama dengan meningkatkan menghasilkan kualitas
group, atas sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan kolaborasi dan prima, Profesional: nilai
persetujuan dan 2. Mempersiapkan seluruh Dokumen Memastikan dokumen yang diserahkan sinergi potensi di yang berorientasi pada
instruksi atasan dokumen yang akan tersiapkan dengan merupakan dokumen yang sesuai, disiapkan bidang IKA, dan pencapaian kinerja
diserahkan kepada Ka KSM baik dan pertemuan dengan cermat dan teliti (Komitmen Mutu) meningkatkan melalui perjalan
IKA, datang 15 menit sebelum tepat waktu kualitas dan kemitraan, dan ; sebagai
waktu yang dijanjikan kompetensi staf bagian dari nilai rumah
Dengan datang 15 menit sebelumnya pendidik serta sakit yaitu PAMINGPIN
menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten, tenaga pendidik PITUIN
menghargai atasan, dan dapat diandalkan yang berorientasi
(Akuntabilitas) pada keunggulan di
Sesuai dengan motto
3. Memberikan dokumen hasil Daftar Mencatat masukan atasan dengan cermat dan bidang IKA; dalam
layanan Respek:
kajian faktor penyebab masukan/perbaikan teliti sehingga tidak ada informasi yang salah rangka menunjang
Pelayanan yang prima
decision time > 2 jam kepada dari kajian yang atau terlewat (Komitmen Mutu) Visi: Menjadi pusat
akan dapat diberikan
atasan dan mendapat masukan telah dibuat pendidikan ilmu
apabila dilandasi oleh
dari hasil tersebut, untuk kesehatan anak yang
Aktif terlibat dalam diskusi dengan atasan rasa saling hormat
memperbaiki kajian yang telah terkemuka secara
mengenai hasil kajian yang diberikan menghormati diantara
dibuat nasional di tahun
(Akuntabilitas) anggota tim pemberi
2014, dan secara
pelayanan kesehatan,
regional di tahun
Profesional: nilai yang
Menyampaikan pemikiran dalam diskusi dengan 2017 dengan
berorientasi pada
sopan, santun, menghargai atasan (Etika Publik) keunggulan di
pencapaian kinerja
bidang penelitian,
4. Menerima perintah untuk Perintah atasan Menerima perintah atasan dengan bertanggung melalui perjalan
pendidikan dan
mensosialisasikan hasil jawab (Akuntabilitas) kemitraan sebagai bagian
pelayanan
tersebut kepada peer group dari layanan PRIMA.
KSM IKA
5. Membuat undangan dan Undangan Mengirimkan kepada seluruh anggota peer
mengirimkannya kepada sosialisasi group tanpa membeda-bedakan pangkat dan
seluruh peer group KSM IKA jabatannya (Nasionalisme)
17
18
6. Mempersiapkan materi yang Materi presentasi Membuat perbaikan kajian sesuai arahan atasan
akan dipresentasikan, tersiapkan dengan dengan bertanggung jawab, tepat, dan cermat
termasuk memperbaiki materi baik (Akuntabilitas, Komitmen Mutu)
sesuai hasil arahan atasan
Tidak memanipulasi data yang akan
dipresentasikan (Anti Korupsi)
7. Mempresentasikan hasil kajian Daftar hadir dan Menyampaikan presentasi dengan sikap sopan
faktor penyebab decision time notulensi dan tutur kata yang santun (Etika Publik)
>2 jam kepada peer group
Menyampaikan presentasi dengan jelas, tuntas;
memberi kesempatan peserta bertanya untuk
memastikan pemahaman materi yang diberikan
(Komitmen Mutu)
18
19
2. Melakukan identifikasi pasien Kesesuaian pasien Menjamin kesesuaian pasien dan rekam medis transformatif dalam rumah sakit yaitu
dengan rekam dengan tepat sehingga menjamin mutu pelayanan meningkatkan PAMINGPIN PITUIN
medis dalam hal keselamatan pasien (Komitmen status kesehatan
Mutu) masyarakat
Sesuai dengan motto
3. Melakukan anamnesa dan Data anamnesa dan Bertanggung jawab dalam melakukan anamnesa layanan Profesional:
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik dan pemeriksaan fisik dengan baik dan tepat nilai yang berorientasi
sesuai dengan nilai Akuntabilitas pada pencapaian kinerja
melalui perjalan
Melakukan pemeriksaan fisik dengan tepat, kemitraan, Respek:
cermat dan teliti, sehingga tidak ada pemeriksaan Pelayanan yang prima
yang terlewati (Komitmen Mutu) akan dapat diberikan
apabila dilandasi oleh
rasa saling hormat
Memeriksa dengan sikap sopan, meminta izin menghormati diantara
terlebih dahulu dengan kata yang santun (Etika anggota tim pemberi
Publik) pelayanan kesehatan, dan
4. Menentukan pemeriksaan Perencanaan Melakukan kegiatan dengan cermat dan sesuai Manusiawi:
lanjutan dan rencana tata penanganan pasien standar pelayanan sesuai dengan nilai Menganggap setiap
laksana lebih lanjut selanjutnya Komitmen Mutu individu atau manusia
sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang mulia, harkat
Melakukan penentuan pemeriksaan lanjutan dan dan martabat mereka
tata laksana tanpa konflik kepentingan, seperti harus dijunjung tinggi
perjanjian dengan pihak ke-3 (Anti Korupsi) sebagai bagian dari
5. Melakukan inform consent Terisi lembar Terdapat kejelasan penanganan rumah sakit bagi layanan PRIMA.
mengenai hasil pemeriksaan inform consent pasien/keluarga (Akuntabilitas)
dan rencana penanganan lebih pasien
lanjut kepada pasien Sesuai dengan semangat
Proses inform consent dilakukan dengan sikap pelayanan SIGAP yaitu:
sopan, ramah, dan kata yang santun (Etika Senyum-Sapa-Salam-
Publik) Sopan-Santun (5S)
Gelorakan Semangat
Pasien/keluarga memahami apa yang akan sudah Pelayanan Prima
dan akan dilakukan sehingga kepuasan pasien Amanah Menjaga
meningkat (Komitmen Mutu) Keselamatan Pasien
6. Menuliskan hasil pemeriksaan Rekam medis terisi Bertanggung jawab untuk menuliskan apa yang Peduli, Perhatian dan
fisik, pemeriksaan lanjutan dan dengan baik dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis Perasaan
rencana tata laksana lebih dalam rekam medis (Akuntabilitas)
19
20
20
21
3. Melakukan anamnesa dan Data anamnesa dan Bertanggung jawab dalam melakukan anamnesa Sesuai dengan motto
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik dan pemeriksaan fisik dengan baik dan tepat layanan Profesional:
sesuai dengan nilai Akuntabilitas nilai yang berorientasi
pada pencapaian kinerja
melalui perjalan
Melakukan pemeriksaan fisik dengan cermat dan
kemitraan, Respek:
teliti, sehingga tidak ada pemeriksaan yang
Pelayanan yang prima
terlewati (Komitmen Mutu)
akan dapat diberikan
apabila dilandasi oleh
Memeriksa dengan sikap sopan, meminta izin rasa saling hormat
terlebih dahulu dengan kata yang santun (Etika menghormati diantara
Publik) anggota tim pemberi
4. Menentukan pemeriksaan Perencanaan Melakukan kegiatan dengan cermat dan sesuai pelayanan kesehatan, dan
lanjutan dan rencana tata penanganan pasien standar pelayanan sesuai dengan nilai Manusiawi:
laksana lebih lanjut; serta selanjutnya Komitmen Mutu Menganggap setiap
dengan segera membuat individu atau manusia
rujukan ke IGD apabila sebagai makhluk ciptaan
Melakukan penentuan pemeriksaan lanjutan dan Tuhan yang mulia, harkat
didapatkan kegawatan
tata laksana tanpa konflik kepentingan, seperti dan martabat mereka
perjanjian dengan pihak ke-3 (Anti Korupsi) harus dijunjung tinggi
5. Membuat lembar rujukan Lembar rujukan Menulis lembar rujukan beserta diagnosis sebagai bagian dari
dengan disertakan diagnosis IGD terisi dengan sementara dan rencana tata laksana selanjutnya layanan PRIMA.
sementara, dan pemeriksaan jelas, memudahkan mempercepat dan mempermudah pelayanan
penunjang dan tata laksana pekerjaan teman yang diberikan kepada pasien bagi teman sejawat Sesuai dengan semangat
yang mungkin diperlukan di sejawat yang yang enerima rujukan (Pelayanan Publik) pelayanan SIGAP yaitu:
IGD bertugas di IGD
Senyum-Sapa-Salam-
Penulisan lembar rujukan yang jelas dan sesuai Sopan-Santun (5S)
standar memudahkan untuk berkomunikasi Gelorakan Semangat
dengan petugas kesehatan lain (Whole of Pelayanan Prima
Government)
Amanah Menjaga
6. Menuliskan hasil pemeriksaan Rekam medis terisi Bertanggung jawab untuk menuliskan apa yang Keselamatan Pasien
fisik, pemeriksaan lanjutan dan dengan baik dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis
rencana tata laksana lebih dalam rekam medis (Akuntabilitas) Peduli, Perhatian dan
lanjut pada rekam medis sesuai Perasaan
hasil temuan
Tidak memanipulasi data yang dimasukkan
dalam rekam medis (Anti Korupsi)
21
22
22
23
23
24
6. Menuliskan hasil pemeriksaan Lembar jawaban Bertanggung jawab untuk menuliskan apa yang Amanah Menjaga
fisik, pemeriksaan lanjutan dan konsultasi terisi dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis Keselamatan Pasien
rencana tata laksana lebih dengan baik dalam lembar jawaban konsultasi Peduli, Perhatian dan
lanjut pada lembar jawaban (Akuntabilitas) Perasaan
konsultasi sesuai hasil temuan
Tidak memanipulasi data yang dimasukkan
dalam lembar jawaban konsultasi (Anti
Korupsi)
24
25
jam dengan sumber daya yang ada dan Membuat sesuai kajian, tidak memanipulasi hasil bidang penelitian, yang tinggi dalam
bimbingan atasan lingkungan kerja kajian demi kepentingan tertentu (Anti Korupsi) pendidikan dan menjalankan tugas;
pelayanan sebagai bagian dari nilai
rumah sakit yaitu
Membuat alur yang mudah dimengerti oleh
PAMINGPIN PITUIN
seluruh komponen yang akan terlibat dan
mempergunakannya (Whole of GovernmentI)
Sesuai dengan motto
layanan Amanah:
Melaksanakan dengan
2. Mengomunikasikan hasil Mendapat arahan Mencatat masukan atasan dengan cermat dan sungguh-sungguh segala
pembuatan draft dengan Ka perbaikan draft teliti sehingga tidak ada informasi yang salah hal yang dipercayakan
KSM IKA alur/SOP atau terlewat (Komitmen Mutu) oleh negara dan
masyarakat, khususnya
Aktif terlibat dalam diskusi dengan atasan dalam memberikan
mengenai hasil kajian yang diberikan pelayanan, pendidikan,
(Akuntabilitas) dan penelitian kesehatan
sebagai bagian dari
layanan PRIMA.
menyampaikan pemikiran dalam diskusi dengan
sopan, santun, menghargai atasan (Etika Publik)
Sesuai dengan semangat
3. Melakukan perbaikan draft Draft alur/SOP Memperbaiki draft alur/SOP sesuai kesepakatan pelayanan SIGAP yaitu:
alur/SOP yang sudah yang telah dibuat dengan atasan (Akuntabilitas)
diperbaiki Inovatif dalam berkarya
25
26
Sesuai dengan paparan kegiatan aktualisasi pada tabel 3.2, dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi harus menjalankan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dan sesuai dengan nilai-nilai
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Pada laporan akhir aktualisasi,
akan dijelaskan mengenai dampak apabila kegiatan aktualisasi tidak menjalankan nilai-nilai
tersebut. Tabel 3.3 menjabarkan jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
27
27
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Afdhal, A.F. (2008). Tips dan trik dalam public realtion. Jakarta: Grasindo Media.
2. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Analisis isu kontemporer. Jakarta:
LembagaAdministrasi Negara
3. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
4. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
5. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
6. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
7. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Antikorupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
8. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
9. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Whole of government. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
10. LAN. (2017). Modul pelatihan dasar calon PNS: Pelayanan publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
11. Sreekala P, Dan A, Varghese EM. Patient waiting time in emergency department.
International Journal of Scientific and Research Publications. 2015; 5(5): 1–3.
12. Health Sciences North Horizon Sante-Nord. Understanding emergency department (ED)
wait times. Tersedia di: https://www.hsnsudbury.ca/portalen/Portals/0/NewsEvents/
Understanding%20Emergency%20Department%20Wait%20Times.pdf.