BAB II DM Fixx
BAB II DM Fixx
TINJAUAN TEORITIS
3
4
normal (konsentrasi glukosa darah sebesar 160-180 mg/100 ml), akan timbul
glikosuria karena tubulus-tubulus renalis tidak dpaat menyerap kembali semua
glukosa. Glukosuria ini dapat mengakibat diuresis osmotik yang menyebabkan
poliuri disertai kehinlangan sodium, klorida, potassium, dan fosfat. Adanya
poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang
keluar bersama urin akan mengalami keseimbangan protein negative dan BB
menurun serta cenderung terjadi polofagi. Akibat ang lain adalah asthenia atau
kekurangan energy sehingga pasien menjadi cepat lelah an mengantuk yang
disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga
berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energy. Hiperglikemia yang
lama akan menyebabkan arterosklerosis penebalan membrane basalis dan
perubahan pada saraf perifer. Ini akan mengakibatkan gangern difisiensi
onsulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa yang normal atau toleransi
glukosa sesudah makan karbohidrat, jika hiperglikemianya parah dan melebihi
ambang ginjal maka timbul glukosoria. Glukosoria ini akan mengakibatkan
diuresis osmotik yang akan meningkatkan pengeluaran kemih (polyuria) harus
testimulasi, akibatnya pasien akan minum dalam banyak karena glukosa
hilang bersama kemih, makka pasien akan mengalami keseimbangan kalori
negative dan BB berkurang. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) timbl
sebagai akibat kehilangan kalori (Price, 2006)
Menurut Brunner and Suddarth (2005) patofisiologidari diabetes mellitus,
adalah :
1. Diabetes tipe I
Pada diabtese tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan
insulin karena sel-sel beta pancreas telah dihancurkan oleh proses
autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi akibat produksi glukosa yang
tidak terukur oleh hati. Disamping itu, glukosa yang berasal dari
makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada
dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah
makan). Jika konsentrasi glukosa darah cukup tinggi ginjal tidak dapat
menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar, akibatnya
11
c. Gatal / bisul
Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah
kemaluan dan daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah
payudara. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang
lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul karena akibat hal yang
sepele seperti luka lecet karena sepatu atau tertusuk peniti.
d. Gangguan ereksi
Gangguan ereksi ini menjadi masalah, tersembunyi karena
sering tidak secara terus terang dikemukakan penderitanya. Hal ini
terkait dengan budaya masyarakat yang masih merasa tabu
membicarakan masalah seks, apalagi menyangkut kemampuan atau
kejantanan seseorang.
e. Keputihan
Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang
sering ditemukan dan kadang-kadang merupakan satu-satunya
gejala yang dirasakan.
F. Pemeriksaan diagnostik
1. Kadar glukosa
a. Gula darah sewaktu / random >200 mg/dl
b. Gula darah puasa / nuchter >140 mg/dl
c. Gula darah 2 jam PP (post prandial) >200 mg/dl
2. Aseton plasma : hasil (+) mencolok
3. As lemak bebas : peningkatan lipid dan kolesterol
4. Osmolaritas serum (<330 osm / l )
5. Urinalisis : proteinuria, ketonuria, glukosuria
G. Diagnosis DM apabila
1. Terdapat gejala DM + salah satu dari gula darah (puasa > 140 mg/dl, 2 jam
PP >200 mg/dl, random >200 mg/dl)
2. Tidak terdapat gejala DM tetapi terdapat 2 hasil dari gula darah (puasa
>140 mg/dl, 2 jam PP > 200 mg/dl, random > 200 mg/dl)
H. Pengelolaan Diabetes Mellitus
15
1. Menu seimbang
Makanlah beraneka ragam makanan yang mengandung sumber zat
tenaga, sumber zat pembangun serta sumber zat pengatur.
a. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi : karbohidrat, lemak,
dan protein. Makanan sumber zat tenaga antaralain nasi serta
penggantinya sepert roti, mie, kentang, dan lain-lain.
b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan
mineral. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi antara
lain kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, ayam, daging, susu, keju,dll.
c. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral.
Makanan sumber zat pengatur antaralain saya dan buah-buahan.
2. Makanlah dengan menu seimbang
Untuk dapat makan sesaui kebutuhan gizi, anda perlu mengetahui
kebutuhan kalori sehari. Selain membantu dalam kebutuhan kalori, ahli
gizi/ diet juga menyarankan variasi porsi makanan hendaknya tersebar
sepanjang hari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam serta
kudapan diantara makan. Diabetes menggunakan insulin atau OHO,
sebaiknya memperhatikan menjadwal makan teratur jenis serta jumlah
makananan. Bila mereka makan tidak teratur , dapat menyebabkan
hipoglikemia (penurunan kadar gula darah <60 mg/dL) yang bisa
membahayakan.
3. Jumlah dan jenis makanan sehari-hari
Sebagai pedoman, anda dianjurkan makan 3 kali sehari yang terdiri
dari :
a. Satu piring nasi atau penggantinya
b. Satu potong ikan atau penggantinya
c. Satu mangkok sayuran
d. Buah-buahan
Diantara waktu makan tersebut diatas dapat diselingi dengan
kudapan/makanan ringan, contohnya buah atau kue.
4. Diet kalori terbatas
16
5. Olahraga teratur
FID (frekuensi, intensitas, dan durasi) olahraga bagi penderita diabetes
pada prinsipnya tidak berbeda dengan yang diterapkan untuk orang sehat.
Frekuensi berolahraga adalah 3-5 kali seminggu, namun dilakukan pada
waktu yang tepat (tidak dalam keadaan panas terik, karena dapa
menyebabkan hipoglikemia). Intensitasnya berkisar 60-75% DSM (denyut
nadi maksimal, yang perhitungannya 220- umur dalam tahun). Durasinya
kira-kira 60 menit setiap kali berolahraga pada zone latihan. Untuk
18