KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sejarah
pada aspek peristiwa sendiri. Dalam hal ini terutama pada hal yang
10
11
peristiwa pada masa lalu manusia serta merekontruksi apa yang terjadi
pada masa lalu. Dengan adanya pembelajaran sejarah pada siswa maka
2. Minat Belajar
tertentu (Andi Mappiare, 1982: 62). Crow and Crow dalam bukunya
(1993: 112), “minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak
yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda
atau kegiatan atau pun bisa berupa pengalaman yang afektif yang
untuk waktu yang lama. Minat merupakan suatu sikap batin dalam diri
Menurut Slameto (2010: 180) “minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Minat dapat
perhatian lebih pada subyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir
unsur emosi (perasaan), dan unsur konasi (kehendak). Oleh karena itu
minat dianggap sebagai respon yang sadar karena kalau tidak demikian
kegiatan.
minat merupakan respon sadar dari suatu hubungan diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri yang mengandung unsur kognisi, emosi dan konasi
datang.
14
kemajuan pada dirinya, maka siswa akan lebih berminat untuk belajar.
Selain itu, guru juga harus mengemas pelajaran menjadi lebih menarik
dan tidak membosankan serta sesuai dengan minat siswa agar prestasi
Perubahan minat dapat dilihat dari diri siswa yang sudah lebih
dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
dalam pembelajaran agar siswa lebih senang dalam belajar dan dapat
dari minat belajar adalah skor siswa yang diperoleh dari tes minat belajar
Keterlibatan.
sebagai berikut :
c. Respon siswa terhadap materi dan tugas yang diberikan oleh guru.
yang dihadapi di dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Sering
generasi muda maka sejarah perlu dan harus dipelajari oleh siapapun
terutama oleh generasi muda yang ada di negara ini. Memahami sejarah
kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara serta sadar untuk
satu unsur utama dalam pendidikan politik bangsa. Lebih jauh lagi
a. Pengertian
yang teratur, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana
individu (www.docstoc.com).
ketidakmampuan.
kolaborasi (www.desi_na.student.fkip.uns.ac.id).
5. Teknik Jigsaw II
adaptasi Jigsaw yang lebih praktis dan mudah yaitu Jigsaw II. Jigsaw II
II. Pada tipe I, awalnya siswa hanya belajar konsep tertentu yang akan
dapatkan melalui diskusi dengan teman satu grupnya. Pada tipe II,
empat bagian.
baru.
Demikian seterusnya.
masing-masing.
lainnya.
22
1. Orientasi
2. Pengelompokan
5. Pengakuan kelompok
belajar siswa, yaitu pada siklus I sebesar 78% meningkat menjadi 87%
pada siklus II. Dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai batas
pengujian t hitung sebesar 2,078 lebih besar dari t tabel sebesar 1,670
C. Kerangka Pikir
besar adalah berupa teori dan ceramah. Sedangkan siswa secara umum akan
cepat merasa bosan menerima materi yang bersifat teori. Terlebih jika guru
berlangsung. Hal ini akan menyebabkan minat belajar siswa menjadi rendah
karena siswa tidak terlibat aktif dalam proses belajar. Melihat situasi yang
II.
26
meliputi:
a. Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu
mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang
bidang tersebut.
b. Ketertarikan Siswa
tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif
c. Perhatian Siswa
dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa
d. Keterlibatan Siswa
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek
tersebut.
27
Gambar 1.
Alur Kerangka Pikir