BAB I
PENDAHULUAN
1
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
2
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
B. Rumusan Masalah
Peningkatan kunjungan kapal tentunya berpengaruh terhadap kinerja
pelayanan pelabuhan agar waktunya tidak terbuang terlalu lama di pelabuhan
dimana salah satunya adalah kinerja lapangan penumpukan. Oleh karena itu
pada perencanaan pelabuhan kali ini akan dianalisa apakah pelabuhan saat ini
mampu untuk melayani kapasitas lapangan penumpukan yang akan datang.
C. Tujuan Penulisan
Salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam transportasi laut
adalah pelabuhan. Bersama dengan unsur unsur lainnya menciptakan suatu
sistem angkutan yang menunjang pertumbuhan pertumbuhan ekonomi
nasional. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah
1. Untuk menambah wawasan penulis mengenai pengelolaan pelabuhan yang
ada di Indonesia secara umum dan juga untuk meningkatkan awarenessI
terhadap perkembangan pelabuhan di Indonesia
2. Untuk menambah wawasan bagi para pembaca mengenai pengelolaan
pelabuhan yang ada di Indonesia.
3. Mampu untuk menciptakan pemikiran yang kritis mengenai langkah-
langkah yang harus diambil untuk meningkatkan kinerja pelabuhan.
3
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
BAB II
DASAR TEORI
4
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
5
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
336 pelabuhan besar dan kecil dengan panjang dermaga (tahun 1993) adalah
55.155 meter. Dari pelabuhan-pelabuhan tersebut hanya 87 pelabuhan yang
dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia I sampai dengan IV. Pelabuhan
Indonesia dibedakan atas beberapa kelas pelabuhan yaitu Kelas I sebanyak 4
pelabuhan, kelas II sebanyak 15 pelabuhan, kelas III sebanyak 21 pelabuhan,
kelas IV sebanyak 31 pelabuhan, dan kelas V sebanyak 16 pelabuhan. PT.
Pelabuhan I (Pelindo I) memiliki 19 pelabuhan, Pelindo II 19 pelabuhan,
Pelindo III 28 pelabuhan dan Pelindo IV 21 pelabuhan.
Pelabuhan-pelabuhan tersebut disinggahi oleh kapal-kapal pelayaran
nusantara, pelayaran lokal, kapal samudara dan kapal luar Negeri, serta
pelayaran perintis lainnya. Jadi pada dasarnya Indonesia telah memiliki jaringan
perhubungan yang cukup baik bila terurus dengan baik, akan tetapi karena
pertumbuhan penduduk, keterbatasan anggaran untuk pengurusan serta
mobilitas satuan-satuan ekonomi yang lebih cepat, tepat, selamat, maka sektor
perhubungan dianggap sektor yang harus terus dibenahi karena memegang
peranan strategis bagi pertumbuhan ekonomi untuk itu pemerintah diharapkan
memberi prioritas penting pada sektor perhubungan khususnya perhubungan
laut. Pada saat ini terdapat 4 (empat) pelabuhan utama nasional yaitu Tanjung
Priok, Tanjung Perak, Belawan dan Makassar, yang semuanya mengendalikan
angkutan barang melalui kontainer untuk ekspor dan impor. Pelabuhan terbesar
adalah Tanjung Priok, yang mempunyai total 78 (tujuh puluh delapan) tempat
sandar kapal dan 14 (empat belas) untuk kontainer. Jumlah lalu lintas barang
di Tanjung Priok adalah 36 (tiga puluh enam) MT, dimana setengah diantaranya
merupakan untuk keperluan domestik, dan kapasitas untuk operasi kontainer
sebesar 3,6 (tiga koma enam) juta TEUs.
Angkutan barang melalui pelayaran antar pulau jauh melebihi volume
angkutan barang internasional. Sementara perkembangan angkutan kargo dunia
saat ini sekitar 80% (delapan puluh persen) diangkut menggunakan kontainer,
dengan kapasitas kapal terus meningkat dari ukuran 1.500 (seribu lima ratus)
TEUs hingga 9.000 (Sembilan ribu) TEUs. Kapal dengan ukuran 9.000
(sembilan ribu) TEUs membutuhkan kedalaman sandar minimal 13 (tiga belas)
6
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
meter. Bahkan pada tahun 2013 kapal pengangkut kontainer ukuran 12.000
(dua belas ribu) TEUs diperkirakan akan beroperasi, yang membutuhkan
kedalaman sandar minimal 18 (delapan belas) meter. Agar dapat menampung
kebutuhan lalu lintas kargo dan kapal seperti tersebut di atas, Indonesia harus
meningkatkan kapasitas pelabuhan nasionalnya, termasuk membangun
pelabuhan hubinternasional. Gambaran pelabuhan nasional yang ada saat ini
berdasarkan Pengaturan Sistem Kepelabuhan Nasional dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), terdapat 25 (dua puluh lima) Pelabuhan
strategis utama, yang mencakup :
1) 8 pelabuhan di Sumatera
2) 6 pelabuhan di Jawa/Bali
3) 4 pelabuhan di Kalimantan
4) 4 pelabuhan di Sulawesi
5) 1 pelabuhan di Nusa Tenggara
6) 1 pelabuhan di Maluku
B. Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan mula-mula mempunyai arti yang sempit, yaitu suatu perairan
yang terlindung sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dengan aman dengan
cara membuang sauh. Disamping itu ada beberapa istilah atau sebutan-sebutan
lain seperti Harbour, adalah perairan yang terlindung, tempat kapal-kapal
berlindung dengan aman (dari gangguan alam) dengan membuang sauh atau
mengikat dengan pelampung. Port, adalah pintu gerbang atau tempat yang
mempunyai harbour lengkap dengan petugas bea cukai. Dock, adalah suatu
kolam dengan pintu air tempat dimana kapal membongkar muat atau keperluan
perbaikan. Berarti pelabuhan adalah suatu daerah perairan yang tertutup dan
juga terlindung dari alam (angin topan, badai) sehingga kapal-kapal dapat
berlabuh dengan aman, nyaman dan lancar untuk bongkar muat barang,
penumpang, pengisian bahan bakar, perbaikan kapal dan sebagainya. Pelabuhan
dalam arti yang luas adalah merupakan gerbang tempat berpindahnya angkutan
darat ke laut, angkutan laut ke darat, arus terminal dari angkutan laut ke laut.
7
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
8
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
9
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
10
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
11
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
D. Kapal
1. Beberapa Definisi
Panjang, lebar dan sarat (draft) kapal yang akan menggunakan
pelabuhan berhubungan langsung pada perencanaan pelabuhan dan
fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di pelabuhan. Beberapa istilah masih
diberikan dalam Bahasa asing, mengingat dalam praktek dilapangan istilah
tersebut banyak digunakan.
Displacement Tonnage, DPL (Ukuran Isi Tolak adalah volume air yang
dipindahkan oleh kapal, dan sama dengan berat kapal.
Ukuran Isi Tolak Kapal bermuatan penuh disebut dengan Displacement
Tonnage Loaded, yaitu berat kapal maksimum. Apabila kapal sudah
mencapai Displacement Tonnage Loaded masih dimuati lagi, kapal akan
terganggu stabilitasnya sehingga kemungkinan kapal tenggelam menjadi
besar. Ukuran isi tolak dalam keadaan kosong disebut dengan Displacement
Tonnage Light, yaitu berat kapal tanpa muatan. Dalam hal ini berat kapal
adalah termasuk perlengkapan berlayar, bahan bakar, anak buah kapal, dan
sebagainya.
Deadweight Tonage, DWT (Bobot Mati) yaitu berat total muatan
dimana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal (draft
maksimum). Jadi DWT adalah selisih antara Displacement Tonnage
Loaded dan Displacement Tonnage Light.
Grass Register Tons, GRT (Ukuran Isi Kotor) adalah volume
keseluruhan ruangan kapal (1 GRT = 2,83 m3 = 100 ft3).
Netto Register Tons, NRT (Ukuran Isi Bersih) adalah ruangan yng
disediakan untuk muatan dan penumpang, besarnya sama dengan
GRTdikurangi dengan ruangan-ruangan yang disediakan untuk nahkoda
dan anak buah kapa, ruang mesin, gang, kamar mandi, dapur, ruang peta.
Jadi NRT adalah ruangan- ruangan yang dapat di dayagunakan, dapat diisi
dengan muatan yang membayar uang tambang.
12
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
Sarat (draft) adalah bagian kapal yang terendam air pada keadaan
muatan maksimum, atau jarak antara garis air pada beban yang
direncanakan (design load water) dengan titik terendah kapal.
Panjang total (length overall, Loa) adalah Panjang kapal dihitung dari
ujung depan (haluan) sampai ujung belakang (buritan).
2. Jenis Kapal
Selain dimensi kapal, karakteristik kapal seperti tipe dan fungsinya juga
berpengaruh terhadap perencanaan pelabuhan. Tipe kapal berpengaruh pada
tipe pelabuhan yang akan direncanakan. Sesuai dengan fungsinya, kapal
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagi berikut ini.
a. Kapal penumpang
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan taraf hidup
sebagian penduduknya relative masih rendah, kapal penumpang masih
mempunyai peran yang cukup besar. Jarak antara pulau yang relative
dekat masih bisa dilayani oleh kapal-kapal penumpang. Selain itu dengan
semakin mudahnya hubungan antara pulau (Sumatera-Jawa-Bali),
semakin banyak beroperasi ferri-ferri yang memungkinkan mengangkut
mobil, bus dan truk Bersama-sama dengan penumpangnya. Pada
umumnya kapal penumpang mempunyai ukuran relative kecil.
b. Kapal Barang
Kapal barang khusus dibuat untuk mengangkut barang. Pada
umumnya kapal barang mempunyai ukuran yang lebih besar daripada
kapal penumpang.
Bongkar muat barang bisa dilakukan dengan dua cara yaitu secara
vertical atau horizontal. Bongkar muat secara vertical yang baiasa disebut
lift on / lift off (Lo/Lo) dilakukan dengan kran kapal, kran mobil atau kran
tetap yang ada di dermaga. Pada bongkar muat secara horizontal yang juga
disebut Roll On / Roll Off (Ro/Ro) barang-barang diangkut dengan dengan
menggunakan truk.
13
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
14
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
15
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
16
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
17
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
naik dan kemudiaan digantikan oleh udara yang lebih dingin demikian
seterusnya. Perubahan temperatur atmosphir disebabkan oleh perbedaan
penyerapan panas sehingga akibat dari hal tersebut diketahui berbagai
jenis angin yang antara lain adalah :
1) Angin darat dan angin laut
Angin darat dan angin laut dihasilkan oleh perbedaan penyerapan
panas oleh permukaan tanah (daratan) dibandingkan dengan air
(laut). Secara popular diketahui bahwa daratan atau tanah cepat
menjadi panas dan cepat menjadi dingin sebaliknya air lebih lambat
menjadi panas dan lebih lambat menjadi dingin. Inilah yang dapat
menerangkan bahwa pada siang hari angin menghebus dari laut ke
daratan yang disebut angin laut. Pada waktu malam hari laut lebih
panas dari daratan dan dengan demikian timbul angin dari darat ke
laut yang disebut angin darat. Angin-angin ini adalah angin lokal
dan akan timbul setiap hari.
2) Angin Gunung, Angin Lembah, Angin Lereng, Angin Kompensasi
Angin gunung dan angin lembah sama seperti di atas yaitu
dihasilkan oleh perbedaan penyerapan panas antara gunung-gunung
dibandingkan dengan lembah-lembah. Seperti diketahui bahwa
gunung lebih cepat menjadi panas dan lebih cepat menjadi dingin.
Sebaliknya lembah lebih lambat menjadi panas dan lebih lambat
menjadi dingin. Hal ini disebabkan oleh karena aliran udara yang
terjadi pada daerah pegunungan disebabkan oleh karena pada siang
puncak gunung lebih dahulu mendapatkan penyinaran lebih banyak
dari pada lembah-lembahnya maka terjadilah angin lembah.
Sebaliknya pada malam hari tempertur puncak lebih dingin dari pada
dilembah, maka terjadilah angin gunung. Akibat adanya penyinaran
lereng-lereng gunung menjadi lebih panas dan tekanan atmosfer
menjadi berbeda pada tinggi yang sama sehingga menjadi angin
lereng. Angin Kompensasi (jatuh) terjadi pada pegunungan yang
tinggi sekali yang disebabkan oleh udara akibat sengatan matahari.
18
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
19
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
20
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya
tarik bulan terhadap bumi lebih besar dari pada pengaruh gaya tarik
matahari. Karena bulan mempunyai pengaruh yang besar pada pasang
surut dibandingkan matahari, maka pasang surut yang tertinggi yang
terjadi pada interval setengah bulan yang disebut spring tides. pasang
surut ini terjadi pada atau mendekati waktu bulan baru atau bulan
purnama yaitu ketika matahari, bulan dan bumi terletak pada satu garis.
Seperti diketahui bumi mengelilingi matahari dalam waktu 24 jam
dan bulan dalam 24 jam 50 menit 28 detik. Dengan adanya selisih dalam
kedua rotasi tersebut maka, saat air tinggi yang disebabkan oleh gaya
tarik bulan digeser terlambat selama 50 menit 28 detik sehari dari air
tinggi yang disebabkan oleh gaya tarik matahari. Apabila kita berada di
tepi laut, maka, kita akan melihat bahwa permukaan air selama 24 jam
akan naik satu kali tau dua kali dan turun satu atau dua kali.
Sebaliknya apabila bulan dan matahari membentuk sudut siku-siku
terhadap bumi (Gambar 2.14) maka gaya tarik bulan terhadap bumi
saling mengurangi. Dalam keadaan ini terjadi pasang surut perbani
(pasang kecil, neap tide) dimana tinggi pasang surut kecil dibanding
dengan hari-hari yang lain.
b. Tipe Pasang Surut
Pasang surut pada lokasi berbeda mempunyai tipe pasang surut yang
tidak sama. Di suatu lokasi dalam satu hari dapat terjadi satu kali atau
dua kali pasang surut. Secara umum pasang surut di berbagai lokasi
dapat dibedakan dalam empat tipe, yaitu pasang surut harian tunggal
(diurnal tide), harian ganda (semidiurnal tide) dan dua jenis campuran.
1) Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide) Dalam satu hari
terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi
yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan
secara teratur. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24
menit.
21
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
2) Pasang sutut harian tunggal (diurnal tide) Dalam satu hari terjadi
satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode pasang surut
adalah 24 jam 50 menit.
3) Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide
prevailing semidiurnal) Dalam satu hari terjadi dua kali air
pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya
berbeda.
4) Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide
prevailing diurnal)
c. Pengaruh Pasang Surut terhadap Perencanaan Pelabuhan
Secara praktis seorang perencana dan pelaksana pembangunan
pelabuhan haruslah mengetahui keadaan pasang surut suatu daerah
lokasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang
akan dibangun. Pengetahuan tentang pasang surut adalah penting di
dalam perencanaan pelabuhan. Elevasi muka air tertinggi (pasang) dan
terendah (surut) serta perbedaan pasang surut sangat penting untuk
merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan. Seperti misalnya, peil
dari pada dermaga harus cukup aman terhadap keadaan pasang tertinggi,
elevasi puncak bangunan pemecah gelombang dan sebagainya
ditentukan oleh elevasi muka air pasang, sementara keadaan alur
pelayaran/pelabuhan ditentukan oleh muka air surut. Demikian juga
halnya dalam pelaksanaan pembangunan pelabuhan data-data pasang
surut sangat penting sekali seperti misalnya kapan sebaiknya
melaksanakan pengecoran selimut beton untuk melindungi tiang-tiang
baja yang sering digunakan dalam mendukung dermaga-dermaga pier,
demikian juga misalnya apabila diperlukan pengurugan-pengurugan dan
pemancangan-pemancangan.
Data-data pasang surut sangat penting untuk menentukan dimensi
bangunan-bangunan dilaut dan juga untuk memudahkan serta
memperlancar pelaksanaan pembangunan di laut. Suatu kapal laut
dinyatakan dapat melakukan kegiatan bongkar muat barang di dermaga
22
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
23
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
a. Pengertian Arus
Arus adalah perpindahan air secara mendatar. Arus terjadi
disebabkan oleh karena pasang surut, karena tekanan udara, karena
perbedaan berat jenis, kadar garam dan karena suhu. Arus biasanya
membawa butir-butir tanah (lumpur), untuk butir yang berat bisa
menyebabkan pengendapan. Berhubung adanya endapanendapan
menyebabkan laut menjadi dangkal. Untuk itu dalam perencanaan
pelabuhan masalah pengendapan ini harus dilakukan penyelidikan yang
teliti karena biaya pengerukan sama dengan pembuatan pelabuhan yang
baru atau kadang-kadang malah lebih besar. Penyelidikan ini gunanya
untuk mengetahui sifat dan banyaknya endapan yang terjadi sehingga
dapat ditentukan periode pergerakannya.
b. Arus Pasang Surut
Perubahan taraf permukaan air laut akibat pasang surut dibeberapa
lokasi bumi yang berbeda, mengakibatkan pergerakan air secara
horizontal, perpindahan air di bawah permukaan ini umumnya disebut
arus pasang surut (tidal current/steream). Arah arus pasang umumnya
berlawanan dengan arus surut. Sebagaimana gerakan pasang surut yang
harmonis. Pengaruh pasang surut sangat besar pada muara-muara sungai
(estuary). Jadi bila suatu pelabuhan dibangun pada muara-muara sungai,
maka dua hal yang perlu diperhatikan:
1) Navigasi melalui muara harus cukup aman.
2) Pengendapan (sidementasi) harus cukup kecil.
c. Endapan (Sedimentologi)
Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari sedimen atau endapan
(Wadell, 1932). Sedangkan sedimen atau endapan pada umumnya
diartikan sebagai hasil dari proses pelapukan terhadap suatu tubuh
batuan, yang kemudian mengalami erosi, tertansportasi oleh air, angin,
dll, dan pada akhirnya terendapkan atau tersedimentasikan. Sedimentasi
adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media
air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Sedangkan batuan sedimen
24
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
adalah suatu batuan yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi, baik
secara mekanik maupun secara kimia dan organik.
1) Secara mekanik
Terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan fragmen-
fragmen batuan. Faktor-faktor yang penting antara lain : sumber
material batuan sedimen: Sifat dan komposisi batuan sedimen sangat
dipengaruhi oleh materialmaterial asalnya. Komposisi mineral-
mineral batuan sedimen dapat menentukan waktu dan jarak
transportasi, tergantung dari prosentasi mineral-mineral stabil dan
nonstabil.
2) Secara Kimia dan Organik
Terbentuk oleh proses-proses kimia dan kegiatan organisme atau
akumulasi dari sisa skeleton organisme. Sedimen kimia dan organik
dapat terjadi pada kondisi darat, transisi, dan lautan, seperti halnya
dengan sedimen mekanik. Masing-masing lingkungan sedimen
dicirikan oleh paket tertentu fisik, kimia, dan biologis parameter
yang beroperasi untuk menghasilkan tubuh tertentu sedimemen
dicirikan oleh tekstur, struktur, dan komposisi properti. Kita
mengacu kepada badan-badan khusus seperti endapan dari batuan
sedimen sebagai bentuk. Istilah bentuk mengacu pada unit strati
grafik dibedakan oleh lithologic, struktural, dan karakteristik
organik terdeteksi di lapangan.
Sebuah bentuk sedimen dengan demikian unit batu itu, karena
deposisi dalam lingkungan tertentu, memiliki pengaturan
karakteristik properti. Lithofacies dibedakan oleh ciri-ciri fisik
seperti warna, lithology, tekstur, dan struktur sedimen. Biogfacies
didefi nisikan pada karakteristik palentologic dasar. Inti penekanan
adalah bahwa lingkungan depositional menghasilkan bentuk
sedimen. Karakteristik properti dari bentuk sedimen yang pada
gilirannya merupakan refl eksi dari kondisi lingkungan deposional.
25
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
26
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
27
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
subtropis saat musim kering dan angin bertiup kuat. Dalam hal
ini umumnya sedimen tidak dalam jumlah yang dominan
dibandingkan sumber-sumber yang lain. (Sugeng Widada)
Dalam suatu proses sedimentasi, zat-zat yang masuk ke laut
berakhir menjadi sedimen. Dalam hal ini zat yang ada terlibat proses
biologi dan kimia yang terjadi sepanjang kedalaman laut. Sebelum
mencapai dasar laut dan menjadi sedimen, zat tersebut melayang-
layang di dalam laut. Setelah mencapai dasar lautpun, sedimen tidak
diam tetapi sedimen akan terganggu ketika hewan laut dalam
mencari makan. Sebagian sedimen mengalami erosi dan tersuspensi
kembali oleh arus bawah sebelum kemudian jatuh kembali dan
tertimbun.
Terjadi reaksi kimia antara butir-butir mineral dan air laut
sepanjang perjalannya ke dasar laut dan reaksi tetap berlangsung
penimbunan, yaitu ketika air laut terperangkap di antara butiran
mineral. Era oseanografi secara sistematis telah dimulai ketika HMS
Challenger kembali ke Inggris pada tanggal 24 Mei 1876 membawa
sampel, laporan, dan hasil pengukuran selama ekspedisi laut yang
memakan waktu tiga tahun sembilan bulan. Anggota ilmuan yang
selalu menyakinkan dunia tentang kemajuan ilmiah Challenger
adalah John Murray, warga Kanada kelahiran Skotlandia. Sampel-
sampel yang dikumpulkan oleh Murray merupakan penyelidikan
awal tentang sedimen laut dalam.
6. Karakteristik Kapal yang Berkaitan dengan Perencanaan Pelabuhan
Panjang, lebar, dan draft kapal yang akan menggunakan pelabuhan
akan berpengaruh langsung pada desain saluran pendekatan, pelabuhan, dan
fasilitas terminal, dan yang terakhir jenis kapal dan kapasitasnya atau tonase
akan berpengaruh juga terhadap perencanaan pelabuhan.
a. Kapasitas Angkut
Tonase kapal mengindikasikan kapasitas angkut kapal dalam jumlah
dari barang yang dapat diangkut oleh kapal. Namun, tergantung pada
28
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
tipe kapal, negara asal, atau maksud dari pemakaian tonase (seperti
misalnya untuk sewa pelabuhan), terdapat beberapa tonage yang
digunakan. Yang paling penting diantaranya adalah:
- GRT Gross Register Tonnage
- NRT Net Register Tonnage
- DWT Dead Weight Tonnage
Hubungan diantara ketiga parameter ternyata tidak jelas:
ketiganya tergantung terutama pada tipe kapal, definisi tonase adalah
sebagai berikut:
- GRT (Gross Register Tonage) adalah total volume dari semua ruang
tertutup diatas dan dibawah deck, dengan pengecualian tertentu,
seperti ruang kemudi, ruang diagram, ruang radio dan ruang-ruang
khusus lainnya diatas dek, dinyatakan dalam ton, dimana 1 ton
adalah sama dengan 100 GRT biasanya digunakan sebagai dasar
perhitungan biaya berlabuh di pelabuhan
- NRT (Netto Register Tonage) adalah total dari semua ruang yang
diperuntukkan untuk muatan barang, dinyatakan dalam satuan .
NRT = GRT dikurangi akomodasi crew, workshop, ruang mesin dan
sebagainya. NRT = ruang yang dapat dijual/disewakan.
- DWT (Dead Weight Tonnage) adalah selisih antara loaded
displacement dengan light displacement merupakan kapasitas muat
yang biasa dinyatakan dalam long tons = 1.016 ton. Sedangkan
displacement adalah berat air yang dipindahkan oleh kapal atau
dapat juga disebut volume dari kapal yang terletak dibawah air
dikalikan dengan BD nya.
Loaded displacement adalah kapal saat muatan penuh, jadi
termasuk lambung kapal, mesin-mesin kapal, barang, crew dan
lain sebagainya. Terisi penuh artinya bahwa kapal turun kedalam
air sampai pada garis yang diijinkan (lihat Plimsoll Mark)
29
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
30
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
31
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
32
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
33
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
a. Warf atau Quay Adalah dermaga yang biasanya sejajar dengan garis
pantai atau mengikuti garis pantai. Di Indonesia dermaga ini disebut
tipe menerus. Tipe dermaga ini memaksimasi kawasan operasional di
darat seperti untuk kontainer atau peti kemas di mana dibutuhkan suatu
area terbuka yang cukup luas untuk menjamin kelancaran angkutan
barang dan sangat cocok dibangun pada pantai dengan kedalaman
hampir merata sepanjang garis pantai. Dermaga tipe ini sangat mudah
kita temui pada pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
b. Bulkhead atau Quay Wall Sebenarnya tipe ini sama dengan warf atau
quay, perbedaannya hanya terletak pada kondisi tanahnya seperti
diilustrasikan pada Gambar 6.2. Dalam banyak lokasi dimana
industriindustri dibuat mendekati transportasi laut/sungai biasanya
kondisi tanahnya berrawa-rawa, elevasi rendah sehingga apabila
membuat bangunan harus diadakan perbaikan tanah terlebih dahulu
(reklamasi) atau sering juga dilakukan pengerukan-pengerukan untuk
jalan air sehingga terciptalah alur-alur pelabuhan sehingga bentuk
dermaga menyerupai jari (fi nger type warf).
c. Bulkhead Wharf Oleh karena disepanjang alur pelayaran biasanya
terbentuk tebing-tebing yang curam, maka dibuat dinding penahan
tanah dengan konstruksi bulkhead. Konstruksi ini biasanya juga
dipakai sebagai dermaga warf sehingga dapat melayani kapal-kapal
yang bertambat yang selanjutnya konstruksi bangunan ini dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas pelayanan kapal seperti bolder, apron,
peralatan untuk penanganan bongkar muat barang dan gudang.
d. Pier atau Jetty adalah konstruksi dermaga yang menjorok ke air/laut,
kadang-kadang dihubungkan oleh mole atau trestle dan kadangkadang
dikombinasikan dengan pemecah gelombang disebut dengan
breakwater pier. Di Indonesia dermaga ini disebut tipe jembatan. Kalau
warf hanya dapat digunakan pada satu sisi tapi pier dapat dipakai pada
kedua sisi. Apabila garis kedalaman jauh dari pantai dan tidak
diinginkan adanya pengerukan maupun penimbunan (reklamasi)
34
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
35
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
36
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
37
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
38
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
Dimana:
Lp = panjang dermaga
A = Luas gudang
L = panjang kapal yang ditambat
b = lebar gudang
n = jumlah kapal yang ditambat
a = lebar apron
e = lebar jalan
b. Lebar Dermaga
Lebar dermaga yang disediakan untuk bongkar muat ikan
disesuakan dengan kebutuhan ruang yang tergantung aktifitas bongkar
muat dan persiapan kapal berlayar.
c. Beban Rencana
Beban horizontal ( Lateral Loads ) Beban horizontal yang bekerja
pada dermaga terdiri dari gaya benturan kapal saat bersandar dan
gaya tarik saat kapal melakukan penambatan di dermaga. Untuk
mencegah hancurnya dermaga karena pengaruh benturan kapal,
mjaka gaya benturan kapal diperhitungkan berdasarkan bobot
kapal dengan muatan penuh dan dengan memasang fender
disepanjang dermaga.
Beban Vertikal ( Vertikal Loads ) Beban vertical dari seluruh beban
mati konstruksi dermaga dengan total beban hidup yang bekerja
pada konstruksi bangunan dermaga tersebut.
39
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
d. Elevasi Dermaga
Tinggi lantai dermaga dihitung dalam keadaan air pasang. Elevasi
dermaga menurut buku Bambang Triatmodjo, Pelabuhan didapat dari
elevasi hasil perhitungan pasang surut (HHWL) ditambah tinggi
gelombang yang terjadi akibat angin/fetch di dalam kolam
pelabuhan maksimum dalam pelabuhan 0,5m dan tinggi jagaan (1 m).
G. Fender Dermaga
Fender di bangun untuk meredam benturan kapal dengan dermaga
sehingga kerusakan kapal maupun dermaga dapat dihindarkan. Fender ini
berfungsi untuk menyerap setengah gaya yang dihasilkan akibat benturan
kapal (0,5 E) dan sisanya dutahan oleh konstruksi dermaga. Besarnya energi
yang terjadi akibat benturan dapat dipakai rumus sebagai berikut :
w. v2
E= Cm.Ce.Cs.Cc
2g
Dimana :
E = energi kinetik yang timbal akibat benturan kapal (ton meter)
W = berat kapal (ton/m/detik2)
V = kecepatan kapal saat merapat (meter / detik)
G = gaya gravitasi bumi
Cm = koefisien massa Ce = koefisien eksentrisitas
Cs = koefisien kekerasan (diambil 1)
Cc = koefisien bentuk dari tambatan (diambil 1)
Dampak Energi kinetik adalah, E = ½ Mv2 dan, W/g untuk massa M, E
menjadi :
½ x (w/g) x v2
Dimana
E = energi, (ft-tons (2,240 lb)
W = berat displaced kapal, long tons
v = kecepatan normal kapal merapat, ft per sec
40
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
Displacement kapal :
W = Cb.L.B.D.J
Dimana:
Cb = block coeffi cient (0,65 – 0,75)
L = panjang kapal (m)
B = lebar kapal (m)
D = draft maximum kapal (m)
j = berat volume air laut (1,03 t/m3)
W = displacement kapal (ton)
Khusus kecepatan kapal dapat ditentukan pada tabel dibawah ini :
π.d
Cm =1 +
2Cb.B
W
Cb =
𝐿𝑝𝑝 𝑥 𝐵 𝑥 𝑑 𝑥 ℽ𝑜
dimana :
41
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
l = jarak sepanjang permukaan air dari pusat berat kapal sampai titik sandar
kapal (m)
Dermaga : l = ¼ Loa (m)
Dolphin : l = 1/6 Loa (m)
r = jari – jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan air (m)
42
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Desa Tanama Kec.Pariwari
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat
43