Anda di halaman 1dari 6

Nama : Erricha Darin Irbah

Nim/semester : 2330017044/semester 3

Prodi : S1 Gizi

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Merangkum Buku Ilmu Gizi Dasar halaman 1 - 49

BAB I

Gizi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan dan kesehatan.
Tidak hanya makanan, gizi juga membahas tentang apapun yang berkaitan seperti faktor
ekonomi, dll. Ilmu Gizi mencakup dari awal produksi pangan, panen, distribusi, pengolahan,
konsumsi pangan. dll. Ilmu gizi sangat erat dengan ilmu-ilmu lain seperti agronomi, ekonomi,
peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, biologi, kedokteran, antropologi, sosiologi,
psikolgi, dll. Ilmu Gizi sendiri merupakan ilmu yang tergolong baru, dikukuhkan secara resmi
pada tahun 1926 di Universitas Columbia. Sesungguhnya pentingnya makanan telah disadari
oleh manusia sejak zaman purba. Hanya saja baru didalami dan di pelajari konsep-konsep ilmu
faal dibicarakan pada awal abad ke-16.

Penelitian tentang pernapasan dan calorimeter pertama kali dilakukan oleh seorang ahli
kimia prancis yang biasa disebut sebagai bapak ilmu gizi yang bernama Antoine Lavoisier.
Spesific Dyamic Action/SDA dijelaskan oleh Rubner pada tahun 1902. Perbandingan antara
karbon dioksida yang dikeluarkan dan oksigen yang dikonsumsi atau yang biasa disebut
dengan Respiratory Quotient (RQ) dikemukakan oleh Regnault dan Reiset pada tahun
1804.Liebig (1803-1873) menemukan bahwa karbohidrat, lemak dan protein dioksidasi dalam
tubuh dan menghasilkan panas atau energy. Sampai saat kini penelitian tentang pernapasan dan
calorimeter terus berlanjut. Ilmu Gizi semakin menampakkan diri dengan dilakukannya
penelitian-penelitian baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan.

Zat besi sebagai zat esesnsial dan meneliti kadar zat besi hewan dilakukan oleh
Boussingault. Kemungkinan zat beso sebagai pembawa oksigen dalam sel darah merah
dikemukakan oleg Liebig. Dan baru dapat pengakuan tentang penggunaan zat besi untuk
menyembuhkan anemia pada tahun 1840. Begitupun penelitian tentang vitamin yang terus
berkembang dari waktu ke waktu. Pengakuan terhadap vitamin terjadi pada awal abad ke-20.
Pada masa kini telah banyak zat gizi yang telah diketahui, dan diteliti lebih lanjut.
Namun masalah gizi masih tersebar luas. Negara-negara berkembang termasuk Indonesia,
mengalami pemasalah gizi kurang. Berbeda dengan negara-negara maju yang malah
mengalami permasalahan gizi lebih. Hal ini menandakan bahwa peranan zat gizi dan makanan
yang dikonsumsi oleh tubuh dapat mempengaruhi sumber daya manusia dari suatu negara.
Telah disadari oleh banyak orang tentang penggunaan zat gizi yang dapat mempengaruhi
pembangunan suatu bangsa.

Makanan sehari-hari yang dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dapat
membuat fungsi tubuh menjadi optimal. Zat-zat gizi yang dapat memberi energy adalag
karbohidrat, lemak dan protein. Protein, mineral dan air digunakan dalam pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh. Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan oleh tubuh untuk
mengatur proses tubuh.

Bila konsumsi makanan atau zat gizi kurang dari kebutuhan seseorang makan dapat
menyebabkan kekurangan. Begitu sebaliknya, bila zat gizi atau makanan yang di konsumsi
lebih dari kebutuhan yang seharusnya maka dapat menyebabkan gizi lebih. Gizi lebih bukan
berarti baik, malah tidak baik untuk kesehatan karena dapat membuat tubuh memiliki resiko
penyakit lebih tinggi. Oleh karena itu perlu adanya asupan gizi yang cukup sesuai dengan
kebutuhan agar status gizi optimal. Akibat dari kekurangan gizi pada proses tubuh adalah
terhambatnya pertumbuhan, produksi tenaga yang kurang dimana bisa mengakibatkan
produktivitas menurun, pertahanan tubuh melemah, terganggunta struktur dan fungsi otak serta
perubahan perilaku. Sedangkan akibat dari gizi lebih adalah dapat menyebabkan kegemukan
atau obesitas, dimana obesitas merupakan salah satu faktor dari penyakit degenerative seperti
hipertensi, jantung coroner, diabetes, hati dan kantung empedu.

Karena ilmu gizi berkaitan dengan banyak cabang ilmu, maka diperlukan adanya
pendekatan sistem yang dinamakan Sistem Pangan dan Gizi. Sistem Pangan dan Gizi memiliki
tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan status gizi masyarakat dalam keadaan
optimal. Sistem pangan dan gizi terdiri dari penyediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi
makanan, dan utilisasi makanan. Dimana hasil akhir dari sistem ini adalah status gizi yang baik.
Penyediaan pangan bisa berasal dari perternakan, perkebunan, dll. Pangan harus cukup untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Bila masih belum terpenuhi oleh produksi pangan bisa
dipenuhi dengan impor. Namun bila terdapat kelebihan produksi dapat dilakukan dengan
ekspor pangan. Distribusi pangan itu berarti hasil dari produksi pangan harus sampai kepada
masyarakat dengan keadaan baik. Konsumsi makanan dari suatu masyarakat dipengaruhi oleh
banyak faktor salah satunya adalah agama, lifestyle, adat dan kebiasaan. Utilisasi makanan atau
penggunaan makan bergantung pada penyerapan serta metabolism zat besi.

BAB II

Sebelum makanan dapat diserap oleh tubuh, perlu yang namanya mengalami proses
pencernaan agar makanan dapat berubah menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga bisa
diserap oleh tubuh dengan baik. Pencernaan terdiri dari 2, yaitu percernaan mekanis dan
pencernaan kimiawi. Anatomi saluran cerna terdiri dari mulut, esophagus ke lambung, usus
halus, usus besar dan rectrum.

Proses pencernaan yang pertama terdapat di mulut dimana terjadi proses pengunyahan.
Selanjutnya makanan akan dibawa ke lambung melalui kerongkongan dengan menggunakan
gerak peristaltic. Lalu terjadi proses di dalam lambung, segmentasi dan kontraksi sfungter.

Sekresi getah penernaan dikeluarkan oleh kelenjar luda, lambung, pankreas, hati
melalui kantong empedu dan usus halus. Getah-getah tersebut adalah cairan ludah, cairan
lambung, cairan pankreas dan enzim usus, cairan empedu dan cairan-cairan lain yang berfungsi
sebagai faktor pelindung seperti cairan yang ada pada usus halus.

Setelah dilakukan percernaan maka zat-zat gizi yang sudah dalam bentuk sederhana
dapat diserap oleh tubuh, atau biasa disebut dengan absorpsi. Absorpsi zat-zat gizi paling besar
terjadi pada usus halus. Absorpsi merupakan proses yang sangat kompleks dan menggunakan
empat cara: pasif, fasilitatif, aktif dan fagositosis atau pinositosis. Bila tidak menggunakan alat
angkut atau carrier disebut dengan absorpsi pasif. Bila menggunakan alat angkut protein dari
saluran cerna ke sel yang mengabsorpsi disebut dengan absorpsi fasilitatif. Bila menggunakan
alat angkut protein dan energy disebut dengan absorpsi aktif. Dan cara absorpsi dimana
membran sel-sel apitel menelan yang akan diabsorpsi disebut dengan fagositosis atau
pinositosis.

Terdapat 2 sistem yang mengatur proses pencernaan dan penyerapan yaitu sistem
hormone (endokrin) dan sistem saraf. Pengaturan-pengaturan yang ada pada tubuh untuk
proses pencernaan dan penyerapan adalah pengaturan pH lambung, pengaturan pembukaan
sfingter pylorus dan pengaturan engeluaran bikarbonat. Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi sistem pencernaan dan absorpsi bekerja dengan baik, yaitu: lifestyle (tidur,
istirahat, aktivitas fisik dan keadaan emosional) dan jenis makanan yang dimakan
(keseimbangan, keragaman dan kecukupan).

Sistem tranportasi merupakan proses dimana zat-zat gizi diangkut ke seluruh tubuh
yang membutuhkan setelah memasuki peredaran darah. Macam-macam sistem tranportasi
ialah: sistem vascular dan sistem limfe. Sistem vascular merupakan sistem pembuluh darah
tertutup, dimana dalam bersirkulasi, darah memumngut dan mengantarkan zat-zat gizi ke
bagian tubuh yang membutuhkan. Sistem limfe merupakan jalur satu arah bagi cairan yang
berasal dari jaringan tubuh untuk masuk ke darah. Setelah zat-zat gizi tersebut masuk ke dalam
sistem vascular, maka zat-zat tsb bebas berjalan ke sel-sel manapun yang membutuhkannya.

BAB III

Sumber energy utama bagi manusia dan hewan adalah karbohidrat. Semua karbohidrat
berasal dari tumbuh-tumbuhan yang dapat dengan mudah kita temui dan harganya relative
murah. Tumbuhan dapat mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat melalui fotosintesis
yang dilakukan oleh klorofil tanaman dan dibantu oleh sinar matahari.

Susunan kimia dari karbohidrat adalah terdiri dari unsur-unsur karbon (C), hydrogen
(H) dan oksigen (O). Formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Karbohidrat dibagi emnjadi
2 jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri
dari monosakarida, disakarida, gula akohol dan oligosakarida.

Monosakarida terdiri dari glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa dan pentosa. Glukosa
dapat kita temui di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon dan bersamaan dengan fruktosa
dalam madu. Fruktosa biasa disebut dengan levulsa atau gula buah merupakan gula yang paling
manis. Fruktosa dapat ditemui di madu bersama dengan glukosa, dalam buah, nectar bunga dan
juga di dalam sayur. Galaktosa tidak terdapat bebas di alam, akan tetapi terdapat dalam tubuh
sebagai hasil pencernan laktosa.

Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain. Terdapat
empat jenis disakarida yaitu, sukrosa, maltose, laktosa dan trehalosa. Disakarida dapat dipecah
kembali menjadi monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Sukrosa biasa dapat ditemui di gula
pasir, buah, sayuran dan madu. Sukorsa terdiri dari glukosa dan fruktosa. Maltosa terdiri dari
dua unit glukosa. Maltosa tida terdapat bebas di alam, namun terbentuk dalam setiap proses
pemecahan pati. Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas glukosa dan
galaktosa. Laktosa adalah jenis gula yang paling tidak manis dan sukar larut daripada
disakarida lain. Trehalosa seperti juga maltose terdiri atas 2 mol glukosa. Trehalosa dapat
ditemui di bagian kering jamur dan dalam serangga.

Gula alcohol terdapat di alam dan dapat juga dibuat secara sintesis. Ada empat jenis
gula alcohol yaitu sorbitol, mannitol, dulsitol dan inositol. Sorbitol terdapat di dalam beberapa
jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Sorbitol banyak digunakan dalam
minuman dan makanan khusus pasien diabetes, karena tingkat kemanisa sorbitol hanya 60%
bila dibandingkan dengan sukrosa. Manitol dan dulsitol adalah alcohol yang dibuat dari
monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat pada nanas, asparagus, ubi jalar dan
wotel. Inositol merupakan alcohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdapat banyak
pada bahan makanan terutama dalam sekam serealia. Dan yang terakhir dari karbohidrat
sederhana adalah Oligosakarida yang terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.

Karbohidrat kompleks terdiri dari polisakarida dan serat (polisakarida nonpati).


Polisakarida dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang tersusun dalam
bentuk rantai panjang atau bercabang. Polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati,
dekstrin, glikogen dan polisakarida nonpati. Serat terdiri dari dua golongan, yaitu serat yang
tidak dapat larut dalam air dan seratyang dapat larut dalam air. Serat yang tidak dapat larut
dalam air adalah selulosa, hemilulosa dan lignin. Sedangkan serat yang larut dalam air adalah
pektin, gum, mukilase, glukan dan algal.

Pencernaan dan Absorpsi karbohidrat berawal dari mulut dimana salivary amylase
mulai memecah pati. Lalu usus halus dimana pancreatic amylase menyempurnakan pemecahan
pati dan brush border enzymes mencerna disakarida. Hasil akhir pencernaan KH adalah
Glukosa, fruktosa, galaktosa siap diserap menuju aliran darah. Bila ada serat yang tidak dicerna
maka akan dikeluarkan melalui feses.

Ekskresi karbohidrat terjadi sekitar 1-4 jam setelah makan, semua sisa-sisa pencernaan
masuk ke usus besar. Sisa-sisa pencernaan difermentasi oleh mikro organisme di usus besar
dan menghasilkan hasilkan CO2, hidrogen, metan, dan asam lemak rantai pendek yg mudah
menguap. Pada kadar rendah, gas-gas dikeluarkan melalui paru. Jika melebihi batas
kemampuan kolon untuk mengabsorbsi, dikeluarkan melalui anus (flatus). Sebagian asam
lemak masih bisa diresorbsi dan dimanfaatkan kembali oleh tubuh.

Glukosa merupakan pusat dari semua metabolism. Glukosa adalah bahan bakar universal bagi
sel manusia dan sebagaai karbon untuk sintesis sebagian besar senyawa lain. Hanya senyawa
dari vitamin, AA esensial, AL esesnsial yg tdk dapat disintesis dari glukosa. Terdapat tiga jalur,
yaitu: glikolisis, jalur pentosa fosfat dan sintesis glikogen.

Fungsi karbohidrat yang utama adalah menjadi energy. Selain menjadi sumbr energy
terdapat banyak fungsi lainnya dari karbohidrat yaitu pemberi rasa manis pada makanan,
penghemat protein, pengatur metabolism lemak dan membantu pengeluaran feses.

Karbohidrat dapat kita temui dalam tumbuh-tumbuhan seperti padi-padian atau


serealia, kacang-kacangan kering, umbi-umbian dan gula. Hasil olaharan bahan-bahan ini
adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup dan sebagainya. Tidak ada ketentuan
khusus dalam konsumsi karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai