PENDAHULUAN
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan
bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat
kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak
seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu
Edmond K, dkk (2006) bahwa 16% kematian bayi baru lahir dapat dicegah
apabila bayi segera diberi ASI eksklusif sejak hari pertama kelahirannya dan 22%
kematian bayi baru lahir dapat dicegah apabila bayi diberi kesempatan menyusu
dalam 1 jam pertama setelah kelahirannya. Menyusui dalam 1 jam pertama dapat
menyelamatkan 22% bayi, dan menyusui pada hari pertama menyelamatkan 16%
tindakan seseorang dan perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Semakin baik pengetahuan ibu
post partum tentang manfaat ASI Eksklusif untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak akan membantu ibu dalam memberikan ASI sedini mungkin (Dianartiana,
2011).
kesehatan yaitu tenaga kesehatan terutama bidan. Bidan sebagai salah satu tenaga
Persiapan menyusui pada masa kehamilan dan nifas merupakan hal yang
penting, sebab dengan persiapan yang lebih baik, maka ibu lebih siap untuk
menyusui bayinya. Oleh karena itu di Rumah Sakit, Puskesmas atau di Rumah
Bersalin terdapat kelas seperti kelas persiapan menjadi orang tua (parent education),
yang salah satu materi yang disampaikannya adalah bimbingan persiapan menyusui.
persiapan menyusui bagi ibu agar mendapatkan air susu yang optimal, salah satu
yang dapat dilakukan bidan yaitu dengan memberikan konseling menyusui kepada
Ghana, India, Oman, Norwegia, dan Amerika Serikat, resiko kematian bayi antara
usia 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui untuk
menyelamatkan kehidupan bayi baru lah Untuk bayi kurang dua bulan, angka
kematian ini meningkat menjadi 48%, sekitar 40% kematian balita terjadi satu bulan
pertama melahirkan merupakan priode kritis bagi ibu dan bayinya, sekitar dua
pertiga kematian terjadi pada masa neonatal, dua per tiga kematian neonatal terjadi
pada minggu pertama dan hari pertama. AKB di Indonesia mencapai 32 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2012. Angka ini masih jauh dari target MDGs 2015,
yakni menurunkan AKB menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2014).
menyusui bayinya, karena tidak ada makanan ataupun susu formula yang dapat
menyaingi ASI, yang benar-benar memenuhi kebutuhan bayi. Hasil penelitian dari
York Health Sciene Center, bahwa untuk setiap 1000 bayi yang sakit dan dirawat di
rumah sakit, 77 bayi yang sakit tersebut diberikan susu formula oleh orang tuanya
Persentase bayi berumur 6 bulan yang diberi ASI eksklusif paling tinggi di
Swedia yaitu sebesar 72,5%. Secara global pemberian ASI eksklusif telah meningkat
secara signifikan dengan kemajuan yang luar biasa khususnya di wilayah Sub-Sahara
Afrika, 22% pada tahun 1996 menjadi 30% tahun 2006 peningkatan bayi yang lahir.
Demikian .juga di wilayah Asia Selatan mencapai 45% dan Asia Timur & Pasifik.
memberikan kontribusi untuk kelangsungan hidup anak, kesehatan dan gizi bayi
(UNICEF, 2009).
ini masih banyak menemui kendala. Studi kualitatif Fikawati & Syafik (2010)
ibu yang kurang dari faktor pemungkin yang menyebabkan terjadinya kegagalan
Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif selama 1,7 bulan. Padahal kajian WHO
agar bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan. Turunnya angka ini terkait pengaruh
Diketahui data profil Dinas Kesehatan Aceh Persentase bayi yang diberi ASI
eksklusif tahun 2012 baru mencapai 27%. Rendahnya cakupan ini banyak
dipengaruhi oleh budaya memberikan makanan dan minuman terlalu dini kepada
bayi baru lahir. Akibat dari pengetahuan keluarga tentang ASI yang masih sangat
minim. Disamping itu gencarnya propaganda susu formula terutama di perkotaan dan
masih rendah melaksanakan pemberian ASI eksklusif yaitu hanya 11, 46%, yang
memberikan ASI hanya ada 48 dan yang tidak memberikan sebanyak 80 orang.
Tanjong saat ini untuk petugas Konselor laktasinya adalah sejumlah 7 orang untuk
Indonesia telah menggalakkkan program pemberian ASI eksklusif sejak tahun 1990
yang dikenal dengan Gerakan Nasional Peningkatan Air Susu Ibu (PP-ASI).
elektronik maupun media ruang. Dalam hal ini media diposisikan untuk membuat
suasana yang kondusif terhadap perubahan perilaku yang positif terhadap kesehatan.
Melalui media cetak telah dikembangkan berbagai leaflet, brosur, poster, kelender,
menunjukkan bahwa pemilihan metode berkaitan erat dengan tujuan yang ingin
dicapai. Sebagai contoh, penelitian bangun (2009) yang dilakukan pada keluarga
(2010) menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan dengan metode ceramah pada
Ceramah sebagai salah satu metode yang digunakan dalam promosi kesehatan
cukup efektif sebagai penyampaian pesan, karena pesan dapat diterima dengan cepat,
feedback langsung dapat dilihat, efektifitasnya lebih tinggi dari metode lainnya.
Artinya materi yang disampaikan banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-
permainan dan dramatisasi. Metode ini bertujuan untuk melatih dan memahami
konsep atau prinsip dari pendidikan yang disampaikan sehingga dapat memecahkan
hasil yang diharapkan ialah agar kelompok belajar menghargai pendapat orang lain,
perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan dan sikap guru tentang pendidikan
pengetahuan, sikap dan tindakan tentang kesehatan jiwa di ruang rawat jalan Rumah
1.2. Permasalahan
terhadap peningkatan perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
metode simulasi dan ceramah terhadap peningkatan perilaku ibu dalam memberikan
ASI eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Kembang Tanjong Kabupaten Pidie tahun
2015.
1.4. Hipotesis
atau strategi apa yang harus dilakukan dalam hal peningkatan perilaku ibu