TEKNIK PERAWATAN I
SISTEM BAHAN BAKAR
Disusun Oleh:
FAHRIYOLDI FAUZA
1407038527
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan mingguan perawatan I sistem bahan bakar.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen dan asisten dosen yang
telah membimbing penulis dalam melaksanakan praktikum dan dalam pembuatan
laporan penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa atau
pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari sebagai mahluk yang tidak sempurna tentulah dalam
pembuatan laporan ini terdapat kekhilafan dan kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, kedepanya semoga
bermanfaat bagi pembaca.
FAHRIYOLDI FAUZA
i
DAFTAR ISI
PRAKATA .................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 1
1.3 Manfaat ...................................................................................... 1
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................ 2
BAB II TEORI DASAR
2.1 Pengertian Bahan Bakar ............................................................. 3
2.2 Karburator .................................................................................. 3
2.3 Komponen Karburator ............................................................... 8
2.4 Filter Udara ................................................................................ 12
2.5 Tangki Bahan Bakar ................................................................... 13
2.6 Perbandingan Karburator dan Sistem Injeksi .............................. 14
2.7 Sistem Langkah Pembakaran ...................................................... 15
2.8 Busi ............................................................................................. 19
BAB III ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat ............................................................................................. 22
3.2 Bahan........................................................................................... 24
BAB IV PROSEDUR KERJA
4.1 Prosedur Umum ......................................................................... 26
4.2 Prosedur Kerja ............................................................................ 26
4.2.1 Proses pembongkaran......................................................... 26
4.2.2 Proses pemeriksaan ............................................................ 28
4.2.3 Proses pemasangan ............................................................ 30
4.3 Prosedur Akhir ........................................................................... 33
BAB V PEMBAHASAN
ii
5.1 Tabel SOP Sistem Bahan Bakar ................................................. 34
5.2 Analisa ....................................................................................... 39
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan .................................................................................... 40
6.2 Saran ........................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 3.2 Obeng (-) ................................................................................ 22
Gambar 3.3 Tang........................................................................................ 23
Gambar 3.4 Obeng (+) ............................................................................... 23
Gambar 3.5 Kompresor .............................................................................. 23
Gambar 3.6 Kuas ....................................................................................... 24
Gambar 3.7 Sepeda Motor Yingang .......................................................... 24
Gambar 3.8 Bensin ..................................................................................... 25
Gambar 4.1 Melepas Besi Dashboard ....................................................... 26
Gambar 4.2 Membuka Filter Udara........................................................... 27
Gambar 4.3 Membuka Selang.................................................................... 27
Gambar 4.4 Membuka Skep ....................................................................... 27
Gambar 4.5 Melepas Choke ....................................................................... 28
Gambar 4.6 Melepas Karburator................................................................ 28
Gambar 4.7 Membersihkan Karburator ..................................................... 28
Gambar 4.8 Membersihkan Float Chamber .............................................. 29
Gambar 4.9 Membersihkan Pilot Jet ......................................................... 29
Gambar 4.10 Membersihkan Main Jet. ........................................................ 29
Gambar 4.11 Membersihkan Pelampung ..................................................... 30
Gambar 4.12 Membersihkan Needle Valve ................................................. 30
Gambar 4.13 Memasang Karburator............................................................ 31
Gambar 4.14 Memasang Choke ................................................................... 31
Gambar 4.15 Memasang Skep ...................................................................... 31
Gambar 4.16 Memasang Selang ................................................................. 32
Gambar 4.17 Memasang Filter Udara ........................................................ 32
Gambar 4.18 Memasang Dashboard ........................................................... 32
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum Teknik Perawatan I (sistem bahan bakar) adalah
sebagai berikut:
1. Agar dapat mengetahui bagian dan fungsi system bahan bakar.
2. Agar mahasiswa dapat menmgetahui komponen-komponen system bahan
bakar.
3. Agar mahasiswa dapat memperbaiki kerusakan pada system bahan bakar.
4. Supaya mahasiswa dapat bekerja sesuai prosedur pelaksanaan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa bisa memperbaiki kerusakan pada system bahan bakar.
2. Mahasiswa mengetahui cara dan fungsi sepeda motor pada sistem bahan
bakar.
3. Mahasiswa mengetahui fungsi dari komponen-komponen pada system
bahan bakar.
4. Sebagai bekal dan pengalaman yang dapat dimanfaatkan ketika terjun
langsung di dunia kerja.
1
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari pada laporan praktikum teknik perawatan I (sistem
bahan bakar) adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang praktikum, tujuan,
manfaat dan juga sistematika penulisan.
BAB II TEORI DASAR
Bab ini membahas tentang teori-teori dasar dari sistem bahan bakar
dan komponen-komponennya.
BAB III ALAT DAN BAHAN
Bab ini membahas tentang alat dan bahan yang dipergunakan selama
praktikum perawatan I (sistem bahan bakar).
BAB IV PROSEDUR KERJA
Bab ini membahas tentang langkah dan tahapan kerja yang
dilakukuan pada saat pratikum.
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang masalah pada saat praktikum dan analisa.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan tentang simpulan tentang simpulan dari laporan ini,
dan saran-saran.
2
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pengertian.
Campuran bahan bakar dan udara segar yang terjadi itu sangat mudah
terbakar,campuran tersebut kemudian masuk kedalam silinder yang dinyalakan
oleh loncatan api listrik dari busi, menjelang langkah akhir kompresi. Pembakaran
bahan bakar dan udara ini menyebabkan mesin menghasilkan daya di dalam siklus
ideal pembakaran tersebut dimisalkan sebagai pemasukan panas pada volume
konstan.
Perbandingan campuran bahan bakar dan udara berkisar 0,06-0,12 untuk
menyalakan campuran bahan bakar yang masuk diperlukan perbedaan tegangan
yang relative lebih besar hubungan antara tegangan diperlukan dengan
perbandingan campuran bahan bakar dan udara.
Bio premium dan bio pertamax menggunakan campuran etanol, etanol adalah
alkohol yang di buat dari proses fermentasi kemudian dimurnikan.
Spesifikasi bahan bakar disesuaikan dengan spesifikasi mesin yang digunakan,
rasio kompresi tertentu akan mensyaratkan bahan bakar bensin dengan spesifikasi
tertentu. penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan
menghasilkan kinerja mesin yang tidak sempurna.
2.2 Karburator
Karburator merupakan bagian yang penting pada sepeda motor. Hampir semua
sepeda motor menggunakan karburator karena umumnya sepeda motor
3
menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Karena itu karburator yang baik
harus mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin
pada setiap tingkat penggunaan dan kecepatan putaran mesin. Untuk mendapatkan
pembakaran yang sempurna dibutuhkan perbandingan bensin dan udara dalam
percampuran gas, menurut teoritis adalah 1:15. Artinya 1 gram bensin harus
dicampur dengan 15 gram udara.
Apabila perbandingan campurannya lebih dari 1:15 maka biasanya dikatakan
campuran miskin contoh 1:18. Apabila perbandingan campuran kurang dari 1:15
maka dikatakan campuran kaya contoh 1:12. Didalam praktIk pada umumnya
digunakan campuran kaya, ini untuk mendapatkan daya mesin yang lebih besar
(boros mesin). Dan dengan sebaliknya apabila menghendaki bahan bakar yang
ekonomis maka bisa digunakan campuran miskin Untuk campuran miskin ini
biasa digunakan pada mesin 4 tak karena gerakan motor ini tak secepat kerja
motor 2 tak.
4
disemprotkan keruang bakar dengan menggunakan injector. karburator sepeda
motor yang menggunakan teknologi ini adalah Honda Supra PGM-F1 dan
Yamaha Vixion.
5
partikel bahan bakar bergerak lebih cepat mencapai ruang silinder
dibanding udara, sehingga sewaktu gas dikompresi, komposisi campuran
menjadi kaya, campuran kaya akan menghasilkan polusi dan pemborosan
bahan bakar untuk menangggulagi permasalahan tersebut maka pada
karburtor dilengkapi dengan main air bleed.
Gambar 2.3 Putaran Tinggi, Seluruh Kebutuhan Bahan Bakar disuplai Dari
Saluran Utama
(Suwarto, 2008)
6
Gambar 2.5 Aliran Udara Bahan Bakar
(Soedarmono, 2008)
Gambar 2.6 Posisi Jarum Untuk Menentukan Jumlah Bahan Bakar Yang Keluar
Kedalam Silinder
(Soedarmono, 2008)
7
1. Float Chamber
Float Chamber berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu belum
digunakan.
2. Jarum Pelampung
Jarum pelampung berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam
mangkok karburator.
3. Float
Float berfungsi untuk mengatur agar tetapnya bahan bakar di dalam
mangkok karburator.
8
Gambar 2.10 Pelampung
(Soedarmono, 2008)
4. Skep
Skep berfungsi untuk mengatur banyaknya gas yang masuk kedalam
silinder.
9
6. Jarum Skep
Jarum skep berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan bensin dari
main nozzle pada waktu motor di gas.
7. Pilot Jet
Pilot jet berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor digas full
(tinggi).
8. Throttle Screw
Throttle screw berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum digas.
10
Gambar 2.15 Throttle Screw
(Nha.fadillah.mywapblog.com)
9. Air Screw
Air screw berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang akan dicampur
dengan bahan bakar.
11
Gambar 2.17 Choke Valve
(Nha.fadillah.mywapblog.com)
12
3. Cuci elemen saringan udara dengan minyak atau minyak pembersih lain
dengan titik nyala yang tinggi, biarkan sampai kering.
4. Celupkan elemen kedalam minyak pelumas yang bersih, kemudian peras
keluar minyak yang berlebihan.
5. Bisa juga dibersihkan dengan udara kompresor.
6. Pasang kembali bagian-bagian yang dilepaskan dalam urutan kebalikan
dari pembongkaran.
13
Gambar 2.19 Tangki Bahan Bakar
(Suwarto, 2008)
14
Gambar 2.20 Motor Injeksi
(Soedarmono, 2008)
15
5. Tekanan negative piston menghisap kabut udara dan bahan bakar
masuk ke silinder.
b. Langkah Kompresi
Dimulai saat valve inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar
akibat momentum dari crankshaft. Tujuan dari langkah kompresi adalah
untuk meningkatkan temperature sehingga campuran bahan bakar dan
udara dapat bersenyawa, proses adalah sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMA ke TMB.
2. Valve in menutup, valve ex tetap tertutup.
3. Sekitar 15° sebelum TMA, busi mulai menyalahkan bunga api dan
memulai proses pembakaran.
4. Crankshaft memcapai satu rotasi penuh (360°).
5. Noken as mencapai 180°.
16
c. Langkah Usaha
Dimulai ketika campuran bahan bakar dan udara di nyalakan oleh busi,
dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah proses
ledakan yang tertahan oleh dinding silinder sehingga menimbulkan
tendangan balik bertekanan tinggi proses ledakan yang tertahan oleh
dinding silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi
yang memdorong piston turun ke silinder bore, prosesnya adalah sebagai
berikut :
1. Ledakan tercipta sempurna diruang bakar.
2. Piston terlempar dari TMA menuju TMB.
3. Valve inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha
valve ex mulai terbuka sedikit.
4. Terjadi transformasi energi bolak – balik piston menjadi energi rotasi
crasnkshaft.
5. Putaran crankshaft mencapai 540°.
d. Langkah Buang
Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder
menuju knalpot. Proses ini harus di lakukan dengan total, di karenakan
sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama.
Pemasukkan gas baru yang akan mereduksi potensial tenaga yang di
hasilkan. Prosesnya adalah :
17
1. Counter balance weight pada crankshaft memberikan gaya normal
untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA.
2. Valve ex terbuka sempurna, valve inlet menutup penuh.
3. Gas sisa hasil pembakaran di desak keluar oleh piston melalui post
exhaust menuju knalpot.
4. Crankshaft melakukan 2 rotasi penuh (720°).
2.8 Busi
Busi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang di pasang
pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar. Busi di
pasang untuk membakar bensin yang telah di kompresi oleh piston. Percikan busi
berupa percikan electric.
Mesin pembakaran internal dapat di bagi menjadi mesin dengan percikan,
yang memerlukan busi untuk memercikan campuran antara bensin dan udara, dan
mesin komresi (mesin diesel) yang tanpa percikan, mengkompresi campuran
bensin dan udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak
memerlukan busi).
Pemakaian busi yang tepat pada mesin sepeda motor akan memberikan
performa mesin yang lebih baik, walaupun dalam pemakaiannya kita masih harus
memperhatikan beberapa faktor lain seperti kondisi suhu lingkungan, tempat
mesin atau lokasi sepeda motor berada. Untuk itu kenali lebih dulu jenis busi yang
akan di gunakan sebelum membelinya.
18
1. Busi Standar
Merupakann busi bawaan motor dan pabrikan. Bahan ujung elektroda dari
nikel dan diameter center elektroda rata – rata 2,5mm. Jarak pemakaian
busi standar bisa mencapai 20 ribu km.
2. Busi Platinum
Merupakan busi yang banyak di suka kaum bikers penyuka touring
lantaran kemampuannya. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center
elektroda dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih
kecil. Diameter center elektroda 0,6mm – 0,8mm dan jangan heran karena
umur busi bisa mencapai 30000 km.
19
3. Busi Iridium
Merupakan jenis busi yang bisa di katakan semi kompetisi, ramai di
aplikasi tuner buat mesin non standard. Ciri khasnya ujung elektroda
terbuat dari nikel dan center elektroda dari iridium alloy, warna platinum
buram. Umur busi berkisar 50000 – 70000 ribu km.
4. Busi Racing
Busi ini di desain dan persiapkan dengan bahan yang tahan terhadap
kompresi tinggi serta temperature mesin yang tinggi dan di persiapkan
untuk mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Umur bisa
relative pendek antara 20 ribu km hingga 30 ribu km.
20
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam selama praktikum sistem bahan bakar adalah
sebagai berikut:
1. Kunci Kombinasi
Kunci kombinasi berfungsi untuk melepaskan karburator dari intake
manifold.
2. Obeng (-)
Obeng (-) digunakan untuk membuka dan memasang sekrup pada body
kendaraan.
21
3. Tang
Tang digunakan untuk membuka dan memasang selang pada karburator.
4. Obeng (+)
Obeng (+) digunakan untuk membuka dan memasang body sepeda motor.
5. Compressor
Compressor berfungsi sebagai untuk membersihkan saringan udara dan
komponen-komponen pada karburator.
22
6. Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan komponen karburator yang kotor
dan membersihkan komponen-komponen yang lain.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan selama praktikum system bahan bakar antara lain :
1. Sepeda Motor Yingang
23
2. Bensin
24
BAB IV
PROSEDUR KERJA
25
Gambar 4.2 Melepas Filter Udara
(Lab. Perawatan dan Perbaikan FT UR, 2016)
26
5. Choke di lepas dari sistem choke dengan menggunakan tangan.
27
2. Float chamber dibersihkan menggunakan kuas dan bensin.
28
5. Pelampung atau float dibersihkan dengan menggunakan kuas dan
bensin.
29
Gambar 4.13 Memasang Karburator
(Lab. Perawatan dan Perbaikan FT UR, 2016)
30
4. Selang minyak dipasang kembali pada karburator.
31
4.3 Prosedur Akhir
Adapun prosedur akhir yang dilakukan pada praktikum teknik perawatan I
(system bahan bakar) yaitu sebgaia berikut:
1. Alat dan bahan disimpan.
2. Tata letak alat dan bahan di rapikan pada tempatnya.
3. Sepeda motor diposisikan disusun rapi.
4. Ruangan di bersihkan.
32
BAB V
PEMBAHASAN
33
3 Selang - Mengalirkan Obeng (+) - Sekrup Baik Dapat
dan pengunci keran digunakan
menghentikan minyak dibuka
minyak dari menggunakan
tangki ke obeng (+)
karburator
4 Skep - Mengatur Tang - Katup Throttle Baik Dapat
semburan dan jarum skep digunakan
bahan bakar ke dibuka .
ruang bakar menggunakan
tang
5 Choke Untuk Tang Choke dibuka Baik Dapat
memperkaya menggunakan digunakan
bahan bakar tang
34
Tabel 5.2 SOP Proses pemeriksaan
Prosedur
Nama Fungsi Alat yang Kondisi
Pembongkaran Keterangan
No Komponen Komponen Digunakan Komponen
Komponen
- Bodi
- Tempat karburator
Bodi kedudukan dibersihkan
1 Kuas Bagus Layak pakai
karburator komponen mengunakan
karburator kuas dan
bensin
Mangkok - Menampung - Mangkok
karburator bahan bakar karburator
2 pada Kuas dibersihakan Bagus Layak pakai
karburator menggunakan
kuas dan bensin
Pilot jet - Pemicu ketika - Pilot jet
mesin pertama dibersihakan
3 kali Kuas menggunakan Bagus Layak pakai
dihidupkan. kuas dan
bensin.
Main jet - Menyuplai - Main jet
bahan bakar dibersihakan
4 ke venture Kuas menggunakan Bagus Layak pakai
kuas dan
bensin
Pelampung - Mengukur - Pelampung
ketinggian dibersihakan
5 Kuas Bagus Layak pakai
bahan bakar menggunakan
kuas
35
Jarum - Standar utama - Jarum
Pelampung takaran bahan pelampung
bakar pada dibersihkan
6 mangkok Kuas menggunakan Bagus Layak pakai
36
3 Skep Mengatur Mekanis Skep di Baik. Layak
campuran pasang pakai
bahan bakar dengan
dan udara menggunaka
n tangan
4 Selang - Mengalirkan Tang - Selang Baik Layak
Miyak dan minyak pakai
menghentika dipasang
n minyak dari menggunaka
tangki ke n tang
karburator
37
5.2 Analisa
Analisa yang dapat diambil dari Praktikum Perawatan I (sistem bahan bakar)
adalah sebagai berikut:
1. Langsam susah didapat dan suara mesin tidak normal, hal ini disebabkan
komponen karburator seperti pilot jet tidak terpasang dengan baik atau pun
tersumbat. Untuk mengatasi hal ini, pada saat melakukan pemasangan
hendaklah diperhatikan komponen-komponen agar semua terpasang
dengan baik.
2. Suara mesin tidak normal dan tidak langsam, hal ini dikarenakan
campuran udara dan bahan bakar tidak tepat. Untuk mengatasi hal ini
maka stelan haruslah benar-benar pas sampai suara mesin terdengar
normal.
38
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil setelah melaksnakan praktikum sistem bahan
bakar adalah sebagai berikut :
1. Sistem bahan bakar sangat penting pada kendaraan, untuk itu, komponen
sistem bahan bakar haruslah dalam keadaan baik.
2. Pemilihan bahan bakar haruslah diperhatikan karena bahan bakar sangat
berpengaruh pada kinerja mesin kendaraan.
3. Komponen sistem bahan bakar haruslah dilakukan perawatan secara
berkala agar kinerja tetap baik.
6.2 Saran
Saran yang dapat diambil setelah melaksnakan praktikum system bahan bakar
adalah sebagai berikut :
1 Campuran udara dan bahan bakar harus sesuai, untuk itu, pada saat
menyetel karburator maka penyetelan hendaklah dilakukan dengan benar.
2 Komponen sistem bahan bakar harus dilakukan perawatan tepat pada
waktu yang ditetapkan.
3 Pilihlah bahan bakar yang baik, dianjurkan langsung dari SPBU, karena
dijamin kebersihannya.
39
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan Iwan. 2010. Perawatan Dan Perbaikan Sepeda Motor Dan Inspeksi
Mesin Produksi. Pekanbaru. Teknik mesin unri
Nha.fadillah.mywapblog.com
Soedarmono, Hartoto. “Panduan Praktis Merawat dan Memperbaiki Sepeda
Motor”. Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2008
Subandrio, “Merawat dan Memperbaiki Sepeda Motor Matic”. Penerbit PT
Kawan Pustaka, 2009, Jakarta Selatan
Suwarto, Toto, “Tune-Up Ringan Sepeda Motor 4-Tak”. Penerbit PT Kawan
Pustaka, 2008, Jakarta Selatan
.
LAMPIRAN