Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


Tanggal/ Hari : 4 April 2019
Waktu : 30 menit
Sasaran : Keluarga dan Pasien di Ruang 26 IPD
Penyaji : Mahasiswa

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan
dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. Harapan tersebut dapat terwujud apabila
masyarakat diberdayakan sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk
dapat menerapkan PHBS dalam kehidupannya sehari-hari, baik di rumah, di
sekolah, di tempat kerja.
Menurut WHO setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara
berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang
di sebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan hygienis yang
buruk.
PHBS 2010 adalah di mana individu-individu dalam rumah tangga
(keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan PHBS dalam rangka:
Mencegah timbulnya penyakit dalam masalah-masalah kesehatan lain,
Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka
menigkatkan derajat kesehatan, Memanfaatkan pelayanan kesehatan dan
Mengembangkan dan menyelengarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi
yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat,
sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam
menyongsong Milenium Development Goals (MDGs). PHBS adalah semua
perilaku kesehatan yang di lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan
kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan
manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi
kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku
merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat
dalam diri seseorang
PHBS adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktekan PHBS. Dalam hal ini ada lima prioritas yaitu KIA, Gizi,
Kesehataan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan atau
JPKM. Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan
yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003). PHBS itu jumlahnya banyak sekali,
bisa ratusan. Misalnya tentang gizi: makanan, minuman tablet tambah darah,
mengkonsumsi garam beryodum, dan sebagainya.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan
merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat
terhadap pembiayaan kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi
yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta
lingkungan. Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat
diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui
panca. (Notoatmodjo, 2005).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta
pelatihan dokter kecil mampu mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS).
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta
mampu:
a. Menyebutkan pengertian PHBS dengan benar
b. Menyebutkan bidang PHBS dengan benar
c. Menyebutkan manfaat PHBS dengan benar
d. Menyebutkan indikator PHBS dengan benar
e. Menyebutkan Indikator PHBS di tiap tatanan
f. Menyebutkan jenis perilaku hidup sehat terhadap diri sendiri.

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

D. Media dan Alat


1. Leaflat
2. LCD dan Proyektor
E. Waktu Pelaksanaan
Hari : Kamis
Tanggal : 4 April 2019
Jam : 10.00 – 10.30 WIB

F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Peserta
1 Pembukaan  Memberi salam dan kontrak waktu  Menjawab salam
5 menit  Menjelaskan tujuan, manfaat materi Mendengarkan dan
yang akan disampaikan memperhatikan
2 Kegiatan inti  Menjelaskan pengertian PHBS dengan Menyimak semua
20 menit benar materi yang
 Menjelaskan bidang PHBS dengan disampaikan
benar
 Menjelaskan manfaat PHBS dengan
benar
 Menjelaskan indikator PHBS dengan
benar
 Menjelaskan Indikator PHBS di tiap
tatanan
 Menjelaskan jenis perilaku hidup sehat
terhadap diri sendiri.
3 Penutup  Mengevaluasi pengetahuan tentang  Menjawab
5 menit materi yang sudah dijelaskan dengan pertanyaan
memberikan pertanyaan
 Menyimpulkan materi yang telah  Mendengarkan
dijelaskan
 Menutup pertemuan dan memberi  Menjawab salam
salam
G. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, maka peserta akan dapat:
1. Menyebutkan pengertian penyakit PHBS dengan benar
2. Menyebutkan manfaat PHBS
3. Menyebutkan langkah-langkah mewujudkan PHBS dalam kehidupan
sehari-hari
MATERI PENYULUHAN
PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

A. Pengertian PHBS
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya
(Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2018). Jadi PHBS adalah pengetahuan, sikap dan
tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakatnya.

B. Bidang PHBS
Bidang PHBS yaitu :
1. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan lain-lain.
2. Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi garam
beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan,
dan lain-lain.
3. Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan
jamban, memberantas jentik, dan lain-lain

C. Manfaat PHBS
Manfaat dari PHBS diantaranya :
1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota
keluarga
3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang
tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi
seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan
kesejahteraan anggota rumah tangga
4. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota di bidang kesehatan
5. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
6. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

D. Indikator PHBS
Mengacu pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapkan berdasarkan
area/ wilayah :
1. Indikator Nasional
Ditetapkan tiga indikator, yaitu :
a. Persentase penduduk tidak merokok
b. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan
c. Persentase penduduk yang melakukan aktivitas fisik/olahraga.
Alasan dipilihnya ketiga indikator tersebut berdasarkan isu global dan
regional (Mega Country Health Promotion Network, Healthy Asean Life Styles),
seperti merokok telah menjadi isu global, karena selain mengakibatkan penyakit
seperti jantung dan kanker paru-paru juga disinyalir menjadi entry point untuk
narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan
umur, bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/ generasi
yang hilang di kemudian hari. Bagi usia produktif akan mengakibatkan
produktivitas menurun. Kurang aktivitas fisik dan olahraga mengakibatkan
metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan
berbagai penyakit seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain.
2. Indikator Lokal Spesifik
Yaitu indikator Nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing
daerah sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Ada 16 indikator yang dapat
dipergunakan untuk mengukur perilaku sehat, yaitu :
a. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya
b. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan
c. Pasangan usia subur (PUS) memakai alat KB
d. Balita ditimbang
e. Penduduk sarapan pagi sebelum melaksanakan aktivitas
f. Bayi diimunisasi lengkap
g. Penduduk minum air bersih yang masak
h. Penduduk menggunakan jamban sehat
i. Penduduk mencuci tangan memakai sabun
j. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur
k. Penduduk tidak menggunakan napza
l. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas
m. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri)
n. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur hipertensi
o. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear
p. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah
kesehatan yang ada di daerah

E. Indikator PHBS di Tiap Tatanan


Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator
lingkungan di lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja,
tatanan tempat umum, tatanan sekolah, dan tatanan institusi kesehatan.
1. PHBS Di Tatanan Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat,
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi bayi ASI ekslusif
c. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
e. Menggunakan air bersih
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik di rumah
h. Makan sayur dan buah setiap hari
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah (Depkes RI, 2011).

F. Strategi PHBS
Strategi PHBS, yaitu:
1. Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-
menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta
proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu
menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek
attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang di
perkenalkan (aspek practice).
2. Bina Suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosialyang
mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
di perkenalkan. Tiga pendekatan dalam bina suasana:
a. Pendekatan individu
b. Pendekatan kelompok
c. Pendekatan masyarakat umum
3. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(stakeholders). Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat
formal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintah dan
menyandang dana pemerintah.

G. Jenis Perilaku Hidup Sehat terhadap diri sendiri.


1. Mandi
Mandi menggunakan sabun mandi dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan
sore hari yang bertujuan untuk:
a. Menjaga kebersihan kulit.
b. Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
c. Menghilangkan bau badan
2. Mencuci rambut
Dilakukan 2x seminggu menggunakan sampho, bertujuan untuk
membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran dan memberikan rasa
segar
3. Membersihkan hidung
Lubang hidung perlu dibersihkan pada setiap kali mandi guna membuang
kotoran yang ada dan melancarkan jalan untuk bernafas.
4. Gosok gigi
Dilakukan minimal 2 x sehari dengan memakai pasta gigi/ odol yang
dilakukan setelah akan dan sebelum tidur malam. Gosok gigi ini bertujuan
untuk :
a. Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
b. Mencegah kerusakan pada gigi dan gusi.
c. Mencegah bau mulut yang tidak sedap.
5. Kesehatan mata
Untuk kesehatan mata perlu diperhatikan cahaya pada saat membaca dimana
cahaya harus cukup terang, jarak pembaca dengan buku sepanjang penggaris
(30 cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/ bergoyang, membaca tidak boleh
sambil tiduran.
6. Mencuci tangan
Dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran dan kuman yang
dapat menyebabkan penyakit. Cuci tangan dapat dilakukan pada saat (Depkes
RI, 2011):
a. Sebelum dan sesudah makan
b. Sebelum tidur
c. Sebelum dan memegang benda-benda kotor.
d. Setelah pulang dari bepergian
7. Memotong kuku
Dilakukan minimal 1x seminggu dengan tujuan untuk (Depkes RI, 2011):
a. Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan saat makan
(misalnya cacingan,menceret, dll)
b. Mencegah luka akibat garukan kuku.
c. Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh mengkorek hidung dengan jari/ kuku
tangan yang kotor, tidak memasukkan jari kemulut atau menggigiti kuku.
8. Pakai alas kaki
Anak-anak terkadang dalam bermain tidak meggunakan alas kaki, penggunaan
alas kaki perlu dilakukan agar (Depkes RI, 2011):
a. Kaki tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
b. Mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan akibat menginjak
kotoran.
9. Kebersihan pakaian
Pakaian dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pakaian sekolah, pakaian
bermain dan pakaian tidur. Pakaian harus selalu bersih dan diganti dalam
setiap hari, hal ini bertujuan agar kita terhindar dari penyakit kulit yang
diakibatkan pakaian basah atau kotor. (Depkes RI, 2011)
10. Belajar makan sehat
Makan adalah kebutuhan pokok setiap orang, makan sebaiknya 3x sehari
dengan menu yang seimbang yaitu empat sehat lima sempurna yang terdiri
dari nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Makan pagi atau sarapan sangat penting
setiap harinya guna menjadi sumber tenaga kita pada siang harinya, perlu
diingat juga untuk menghindari jajan sembarangan karena kebersihan dari
makanan yang dijual tidak terjamin dan mungkin dapat menyebabkan penyakit
seerti sakit perut, diare, muntah dan lain-lain. (Depkes RI, 2011).
H. Faktor-Faktor Penyebab Seseorang Melakukan Phbs
Menurut Lawrence Green (1980), dalam Notoatmodjo (2007), dalam
Jariston (2009), ada tiga faktor penyebab mengapa seseorang melakukan
PHBS, yaitu:
1. Faktor Pemuda (Predisposising factor)
Faktor ini mencangkup pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap PHBS.
Di mana faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang
menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan,
kepercayaan, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi
2. Faktor Pemungkin (enambling factor)
Faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau
tindakan terlaksana. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana
atau fasilitas kesehatan bagi anak-anak. Misalnya, air bersih, tempat
pembuangan sampah jamban, ketersediaan makanan bergizi dan sebagainya.
3. Faktor Penguat (reinforcing factor)
Faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan
atau tidak. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku pengasuh anak-
anak atau orang tua yang merupakan tokoh yang di percaya atau di panuti
anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih danSehat.
Jakarta: Kementrian Kesehatan; 2011
Sembiring. Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan PHBSIndividu
pada Masyarakat Pantai di Wilayah Puskesmas Tanjung Rejo Kabupaten
Deli Serdang tahun 2016. Medan: Universitas Sumatra Utara; 2017.
Windari S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan perilaku
hidupbersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di kelurahan parak laweh
pulau airpadang: Universitas Baiturahmah; 2015
Fk.uns.ac.id/static/filebagian/.2011.Komunikasi_Edukasi_Phbs_Perilaku_Hidup_
Bersih_Dan_Sehat).pdf

Anda mungkin juga menyukai