Anda di halaman 1dari 8

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah :
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX/ Semester I
Alokasi Waktu : 3 X 40 menit ( 1 kali tatap muka)

A. KOMPETENSI INTI
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI.4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingintahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggungjawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.5. Memahami konsep listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik,
kelistrikan pada sistem syaraf, dan contohnya pada hewan-hewan yang mengandung
listrik
4.4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki muatan listrik statis dan interaksinya, serta
sifat hantaran listrik bahan

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1.1.1 Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan
dalam sifat kelistrikan sistem saraf manusia

2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu, teliti, cermat, hati-hati, bertanggungjawab dalam
melaksanakanpercobaan hantanran listrk bahan.
2.1.2 Bekerjasama dalam melakukan praktikum dan diskusi tentang sifat hantaran bahan

3.1.1. Membedakan bahan konduktor, semikonduktor, dan isolator listrik.

4.1.1. Melakukan pratikum untuk mengidentifikasi jenis bahan konduktor dan isolator

D. MATERI PELAJARAAN
1. Materi Reguler
Materi pembelajaran reguler ini pada terdiri dari dua materi pokok.
a. Konduktor Listrik
Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghantarkan listrik disebut dengan
konduktor listrik. Contoh dari konduktor listrik adalah tembaga, perak, dan emas
b. Bahan isolator
Sifat plastik dan karet yang sangat buruk dalam menghantarkan arus listrik membuat
kedua bahan tersebut masuk ke dalam kelompok bahan isolator. Bahan isolator adalah
bahan yang sangat buruk untuk menghantarkan listrik karena di dalam bahan ini
elektron sulit mengalir.

2. Materi Pengayaan
Materi pengayaan terdiri dari bahan semikonduktor dan konsep cara kerja
penangkal petir yang ada pada buku guru

3. Materi Remedial
Materi remedial merupakan materi reguler. Materi ini diberikan kepada peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan
bagian materi yang belum dikuasai oleh peserta didik pada indikator-indikator
pencapaian kompetensi tertentu dan guru dapat menggunakan strategi/metode yang
berbeda dengan pembelajaran sebelumnya (reguler).

Materi pembelajaran reguler dan pengayaan selengkapnya terdapat pada Lampiran RPP.

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 JP)
Langkah- Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan langkah Model Waktu
Discovery
Pendahuluan Menciptakan - Salam dan doa 20 menit
Situasi - Menyiapkan peserta didik untuk belajar
(Stimulasi) - Guru melakukan apersepsi, pemusatan perhatian dan
memotivasi :
- Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran
sebelumnya.
- Guru menunjukkan berbagai produk hasil dari IPA
- Guru memancing peserta didik agar mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan produk hasil IPA.
- Guru menunjukkan peralatan listrik seperti obeng dan
setrika listrik , selanjutnya beberapa peserta didik
untuk menyampaikan hasil pengamatannya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan
materi dam manfaat materi pembelajaran.
Kegiatan Inti Pembahasan - Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang 80 menit
Tugas dan akan dilakukan yaitu melakukan Ayo Kita Lakukan
Identifikasi yaitu Kerja dalam IPA sesuai dengan Buku Pegangan
Peserta Didik hal. 9.
Masalah
- Guru membagi Peserta didik menjadi 6 kelompok.
Observasi - Guru meminta peserta didik membuat inferensi
(prediksi) sebelum melakukan kerja kelompok.
- Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS Kerja dalam
Pengumpulan IPA.
data - Peserta didik mengamati dan mencatat data hasil
pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS.
Pengolahan data - Mengolah dan menganalisis data dari setiap
dan analisis pengamatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
pada LKS.
Verifikasi - Presentasi hasil pengamatan dari setiap kelompok.

- Diskusi berdasarkan data hasil pengamatan dan


mencocokan dengan konsep pada buku sumber.

- Diskusi tentang Kerja dalam IPA berdasarkan data


Generalisasi
hasil pengamatan seluruh kelompok.
- - Membuat kesimpulan tentang Kerja dalam IPA.
Penutup - Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan 20 menit
pembelajaran.
- Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau
bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik.
- Guru memberikan tugas Ayo Kita Lakukan pada Buku
Pegangan Peserta Didik hal. 12 dan Berpikir Kritis
hal. 13 secara mandiri.

F. PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
 Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Unjuk Kerja  Tes Penilaian Produk
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan Ganda
 Penugasan  Fortofolio

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap (observasi)
Pengamatan Perilaku Ilmiah
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah Nilai Predikat
Peserta Skor
Didik Rasa Teliti Tanggung Kerja
Ingin Jawab Sama
Tahu
1.
2.
3.
dst
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasilpengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan, yaitu:
Rubrik Rasa Ingin Tahu :
Skor 1, jika tidak pernah bertanya atau menanggapi
Skor 2, jika kadang-kadang bertanya atau menanggapi
Skor 3, jika sering bertanya atau menanggapi
Skor 4, jika selalu bertanya atau menanggapi
Rubrik Teliti :
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Rubrik Tanggung Jawab :
Skor 1, jika tidak mengumpulkan laporan kegiatan
Skor 2, jika mengumpulkan laporan kegiatan tetapi tidak tepat waktu dan tidak lengkap
Skor 3, jika mengumpulkan laporan kegiatan tepat waktu tetapi laporan tidak lengkap
Skor 4, jika mengumpulkan laporan kegiatan tepat waktu dan laporan lengkap
Rubrik Kerja Sama :
Skor 1, jika tidak pernah peduli dan terlibat dalam kelompok
Skor 2, jika kadang-kadang peduli dan terlibat dalam kelompok
Skor 3, jika sering peduli dan terlibat dalam kelompok
Skor 4, jika selalu peduli dan terlibat dalam kelompok

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik menggunakan rumus dan predikat berikut :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 16
𝑥 100

Tabel predikat
Predikat Nilai
Sangat baik 80≤SB≤100
Baik 70≤ B ≤ 79
Cukup 60≤C≤69
Kurang < 60

b. Penilaian Produk
No. Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1. Hasil rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
2. Hasil pengamatan atau pengukuran
3. Hasil analisis/penafsiran

Rubrik :
Aspek yang Penilaian
dinilai
1 2 3
Hasil rumusan Tidak berupa Ada, dalam bentuk Ada, dalam bentuk
pertanyaan/ masalah pernyataan namun pertanyaan, mengarah
mengarah ke ke penyelidikan
masalah
penyelidikan, atau
pertanyaan yang tidak
lengkap
Hasil Data tidak Data hanya Data hanya
pengamatan menunjukkan hasil menunjukkan dua menunjukkan dua
atau pengamatan yang aspek dari cermat, aspek dari cermat,
pengukuran cermat, lengkap, dan lengkap, aman; masih lengkap, aman; bebas
aman mencampurkan data dari inferensi
dengan inferensi

Hasil analisis/ Tidak melakukan Ada hasil analisis data, Ada analisis dan
penafsiran data namun tidak mengaitkan
penafsiran
(hanya menyajikan melakukan upaya antarvariabel yang
data, tanpa mengaitkan diselidiki (atau bentuk
penafsiran lebih antarvariabel lain, misalnya
lanjut) mengklasifikasi)

c. Instrumen Soal Pengetahuan


Soal Uraian
1. Jelaskan apa yang disebut konduktor ?
2. Jelaskan apa yang disebut dengan isolator ?
3. Berilah 3 contoh isolator.
4. Berilah 3 contoh konduktor.
5. Jelaskan mengapa pegangan solder terbuat dari plastik.

Rubrik penilaian uraian

No Uraian Skor
1 Jika jawaban benar dan lengkap 20
2 Jika jawaban benar dan lengkap 20
3 Jika jawaban benar dan lengkap 20
4 Jika jawaban benar dan lengkap 20
5 Jika jawaban benar dan lengkap 20
Total 100

........................................
Mengetahui
Kepala SMP ............................. Guru Mata Pelajaran

................................................ .....................................................
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA

Lembar Kerja Siswa


Judul : Mengindentifikasi bahan konduktor dan isolator
Tujuan : Siswa mampu membedakan bahan isolator dan konduktor
Waktu : 40 Menit

Alat dan Bahan

1. 1 buah baterai,
2. 3 buah kabel,
3. 1 bola lampu kecil,
4. 5 buah karet,
5. 1 buah kunci,
6. 1 buah pensil,
7. 30 cm kawat besi,
8. 30 cm kawat timah,
9. penghapus, dan
10. Aluminium foil.

Langkah Kerja

1. Susunlah alat dan bahan seperti Gambar 5.12.

Gambar 5.12 Rangkaian Listrik Percobaan Konduktor dan Isolator

2. Sambungkan bahan yang digunakan dengan menggunakan kabel yang dilengkapi


penjepit buaya.
3. Amati nyala lampu yang terjadi. Catat hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel.

Apa yang perlu kamu diskusikan?


1. Apakah semua bahan dapat menghantarkan arus listrik?
2. Kelompokkan mana bahan yang termasuk konduktor dan isolator listrik!

Apa yang dapat kamu simpulkan?


Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan ?
Lampiran Materi Pelajaran
Setiap bahan memiliki daya hantar listrik yang berbeda-beda. Tembaga dan perak
merupakan bahan yang paling baik untuk menghantarkan listrik, sedangkan plastik
dan karet merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Apakah kamu
sudah memahami mengapa logam perak atau tembaga pada kabel dilapisi plastik
atau karet? Jika masih belum mengerti, pelajari materi berikut dengan teliti dan
penuh semangat.

a. Konduktor listrik

Pada bahan ini, elektron dapat mengalir dengan mudah. Bahan-bahan yang dapat
digunakan untuk menghantarkan listrik disebut dengan konduktor listrik. Contoh
dari konduktor listrik adalah tembaga, perak, dan emas. Meskipun perak dan emas
merupakan konduktor yang sangat baik, tetapi karena harganya yang sangat mahal,
kabel rumah tangga biasanya menggunakan bahan dari tembaga.

b. Isolator listrik
Mengapa kabel listrik perlu dilapisi dengan plastik atau karet? Pemberian plastik
atau karet sebagai pelapis kabel bertujuan agar kabel lebih aman digunakan. Sifat
plastik dan karet yang sangat buruk dalam menghantarkan arus listrik membuat
kedua bahan tersebut masuk ke dalam kelompok bahan isolator. Bahan isolator
adalah bahan yang sangat buruk untuk menghantarkan listrik karena di dalam bahan
ini elektron sulit mengalir.

c.Semikonduktor listrik
Bahan-bahan yang berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator, sementara
pada suhu tinggi bersifat sebagai konduktor disebut bahan semikonduktor listrik.
Contoh bahan semikonduktor listrik adalah karbon, silikon, dan germanium. Pada
bidang elektronika, karbon biasa digunakan untuk membuat transistor yang
kemudian dirangkai menjadi IC seperti pada Gambar 5.14.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 5.14 Bebrapa Jenis
Semikonduktor: Resistor, Diode,
Transistor, dan IC

Taukah Kamu?
Petir dapat menimbulkan korban karena membawa energi yang sangat besar. Petir
cenderung akan menyambar benda-benda yang tinggi seperti pohon, tiang bendera,
dan bangunan-bangunan yang tinggi. Oleh sebab itu, pada konstruksi bangunan-
bangunan tersebut selalu diberi penangkal petir yang dipasang di atap. Tahukah
kamu bagaimana sistem kerja penangkal petir?
Penangkal petir dibuat runcing dari bahan konduktor (logam) dipasang di atas
sebuah bangunan atau gedung yang dihubungkan dengan kabel sampai ke tanah,
kemudian kabel tersebut ditanam di dalam tanah dengan tujuan agar arus petir yang
sangat besar dapat segera dinetralkan ke dalam tanah (grounding). Masih ingatkah
kamu bagaimana sifat konduktor? Jika masih ingat, coba jelaskan alasan penggunaan
bahan konduktor untuk membuat penangkal petir!

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 5.15 Penangkal Petir

Anda mungkin juga menyukai