Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NAMA MAHASISWA : ANTONIUS DAN LICYA VIONA SAKI

TEMPAT PRAKTEK :

TANGGAL : 21 Januari - 23 Januari 2012

A. PENGKAJIAN KELUARGA
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak W
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 36 tahun
4. Alamat : BTN Palupi blok V no.6
5. Pekerjaan Kepala keluarga : Pegawai Bank
6. Pendidikan Kepala keluarga : S.E
7. Agama : Kristen Advent
8. Suku Bangsa : Manado
9. Komposisi Keluarga :
NO Nama JK Hub dgn Umur Agama
KK Pend. Pekerjaan
1 Ny. Y PR Istri 32 thn SMA KRISTEN IRT
2 An. S LK Anak 9 thn SD KRISTEN -
3 An. M PR Anak 7 thn SD KRISTEN -
10. GENOGRAM

KETERANGAN

: laki laki

: perempuan

: tinggal 1 rumah

11. Tipe keluarga


Keluarga Bapak W merupakan keluarga inti dengan Bapak W sebagai kepala
keluarga
12. Status sosial ekonomi keluarga
Bapak W bekerja sebagai pegawai BANK BCA dengan penghasilan sekitar
Rp. 4.000.000/bulan, sedangkan istrinya sebagai ibu rumah tangga.
13. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga mempunyai waktu khusus untuk rekreasi tiap hari minggu, biasanya
mereka jalan-jalan ke mall ataupun rekreasi ke pantai.
II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bapak W mempunyai dua orang anak, pertama yaitu An. S saat ini
berusia 10 thn dan sekolah di SD, kedua An. M saat ini berusia 8 thn dan
sekolah di SD serta istri dari Bapak W yaitu Ny. Y saat ini sedang hamil anak
ketiga yang mana usia kandungan 8 bulan.
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Keluarga saat ini bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan.
Untuk biaya sekolah anaknya pun tidak mengalami kesulitan. Untuk
kebutuhan kesehatan mereka mendapat tunjangan dari tempat kerja Bapak W.
3. Riwayat keluarga inti
An. S mempunyai riwayat alergi debu dan dingin sejak umur 6 thn yang lalu
dan masih berlanjut sampai sekarang. Ny. Y mempunyai riwayat kesehatan
dimana fisik Ny. Y lemah karena sedang hamil yang biasa di penggaruhi
factor stess.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada penyakit keturunan yang diderita pada garis keturunan keatas dari
Bapak W dan Ibu Y.

III. LINGKUNGAN
1. Karasteristik rumah
a. Denah rumah :
b. Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah Bapak W merupakan rumah permanen menggunakan listrik
sebagai penerangan, lantai rumah di tehel, jumlah jendela 6 buah daun
jendela yang terletak di depan. Dapur dan kamar mandi terletak di bagian
belakang dengan kondisi cukup bersih, pembuangan sampah di depan
rumah yang sudah tersedia pembuangan sampah kompeks rumah dan
kalau sudah penuh diangkut oleh jasa pengangkutan sampah, pembuangan
air limbah rumah tangga menggunakan selokan yang sudah tersedia.
2. Karasteristik tetangga dan komunitas
Di sebelah kanan dan kiri rumah Bapak W terdapat rumah tetangga dengan
jarak yang cukup berdekatan, di depan rumah di gunakan sebagai tempat
bermain anak-anak Bapak W. Lingkungan sekitar kebersihan cukup bersih.
Kegiatan warga sekitar berjalan sesuai kepentingan masing-masing yang
terorganisir oleh kepala RT setempat.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak W sudah menetap di rumah yang di tempati sekarang dan
merupakan rumah hak milik keluarga.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga berkumpul biasanya pada sore hari disaat Bapak W pulang dari
tempat kerja. Interaksi dengan masyarakat tidak dilakukan tiap hari.
5. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga saling berinteraksi dengan baik, kalau ada masalah
kesehatan ataupun masalah lainnya, anggota keluarga selalu mendiskusikan
secara bersama-sama untuk menemukan jalan keluar. Dukungan dari warga
sekitarpun cukup baik dan bersahabat.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola komunikasi keluarga
Dalam keseharian komunikasi keluarga menggunakan bahasa Indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga
Bapak W dan Ibu Y selalu berusaha untuk membuat keadaan kehidupan
keluarga sejahtera dan sehat jasmani maupun rohani.
3. Struktur peran (formal dan informal)
Bapak W adalah kepala keluarga yang berperan mengambil keputusan setiap
ada masalah keluarga untuk di selesaikan secara bersama-sama.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Bapak W mempunyai kebiasaan berkumpul dengan di saat Bapak W
sudah pulang dari tempat kerja.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis keluarga
a. Keadaan kesehatan
Saat ini An. S biasa alergi bila terkena debu ataupun dalam cuaca dingin
yang dapat menyebabkan An. S batuk dan pilek. Dan Ibu Y yang sedang
mengandung mempunyai fisik tubuh yang lemah, kadang di pengaruhi
factor stress, dan nafsu makan kurang baik.
b. Kebersihan peorangan
Seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2X sehari dan
menggosok gigi tiap 2X sehari tiap pagi bangun tidur dan saat mau tidur.
c. Penyakit sering di derita
Batuk, pilek dan demam.
d. Penyakit keturunan dan penyakit kronis/menular
Tidak ada riwayat penyakit keturunan pada keluarga Bapak W, maupun
ibu Y.
e. Kesehatan keluarga
Tidak ada kecacatan pada anggota keluarga Bapak W.
f. Pola makan
Pola makan keluarga 3X sehari dengan menu makanan beragam yang
diantara pun terdiri dari nasi, sayur dan ikan. Keluarga pun sering
mengkomsumsi susu sapi 1X sehari.
g. Pola istirahat
Kebiasaan tidur malam keluarga sekitar jam 22.00 sampai 06.00
2. Fungsi psikologis keluarga
a. Keadaan emosi
Keadaan emosi keluarga kadang tidak stabil, namun keluarga merasa
senang terhadap kehidupan keluarga saat ini dan merasa sedih bila ada
kehilangan terhadap salah satu anggota keluarga.
b. Kebiasaan buruk
Tidak ada kebiasaan buruk pada keluarga Bapak W.
c. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan keluarga dilakukan oleh kepala keluarga melalui
hasil musyawarah keluarga.
d. Ketergantungan obat/bahan
Tidak ada ketergantungan obat pada anggota keluarga.
e. Mencari pelayanan kesehatan
Apabila ada anggota keluarga yang sakit dan dirasakan perlu mendapatkan
pertolongan dari petugas kesehatan maka keluarga membawa anggota
yang sakit ke rumah sakit. Setiap tahap dari awal kehamilan ibu Y sering
memeriksakan kandungannya untuk mendapatkan informasi yang akurat
untuk kesehatan bagi ibu hamil.
3. Fungsi sosial keluarga
a. Tingkat pendidikan
Pendidikan bapak W adalah S.E sedangkann Ibu Y adalah SMA.
b. Hubungan antar keluarga
Hubungan antar keluarga baik dan harmonis.
c. Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetanggan dan orang lain dalam masyarakat baik dan
harmonis.
d. Kegiatan organisasi sosial
Kegiatan social yang diikuti oleh keluarga adalah perkumpulan RT yang
biasa diadakan dari gereja.
e. Keadaan ekonomi
Pendapatan tetap keluarga perbulan rata-rata Rp. 4.000.000. Pendapatan
dapat bertambah jika ada tunjangan bonus dari tempat kerja Bapak W.
4. Fungsi spiritual
a. Ketaatan beribadah
Keluarga taat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
b. Keyakinan kesehatan
Keluarga yakin bahwa sakit merupakan suatu cobaan dari TUHAN dan
kelalaian dalam menjaga kesehatan, namun mereka percaya pasti ada jalan
kesembuhan.
5. Fungsi kultural
a. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga melalui jalan
musyawarah keluarga.
b. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Tidak ada adat yang mempengaruhi kesehatan
c. Tabu-tabu
Tidak ada tabu yang berkaitan dengan masalah kesehatan kesehatan.
6. Fungsi reproduksi
Ibu Y mempunyai 2 orang anak dan saat ini sedang hamil 8 bulan.
7. Funsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
a. Tulang punggung keluarga adalah Bapak W
b. Pendapatan keluarga rata-rata per bulan Rp. 4.000.000
8. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan :
Masalah kesehatan keluarga yang sedang dihadapi keluarga adalah Ibu Y
yang saat ini sedang hamil 8 bulan dengan kondisi fisik lemah disebabkan
karena pengaruh stress dan kurang nafsunya makan.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Sejak kehamilan Ibu W memasuki 20 minggu (5 BULAN) yang
menyebabkan Ibu W kurangnya nafsu makan sehingga Bapak W sering
membawa dan memeriksa Ibu Y pada dokter kandungan untuk kesehatan
Ibu Y.
c. Memberi perawatan tehadap anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan selalu berusaha untuk mengatasi masalah kesehatan
pada keluarga sendiri, terutama pada Ibu Y yang sedang hamil.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
Kondisi rumah cukup bersih.
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan :
Keluarga Bapak W sering memeriksakandiri ke dokter bila mengalami
masalah kesehatan, terutama pada Ibu Y yang sedang hamil.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor yang dirasakan oleh keluarga adalah kondisi Ibu Y.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga dapat beradaptasi dengan stressor
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga sering memberi support dan perhatian khusus pada Ibu Y, dan juga
sering memeriksakan kehamilan Ibu Y ke dokter bila mengalami suatu
gangguan kehamilan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga biasa mengalami masalah untuk memberikan gizi yang baik untuk
Ibu Y karena dengan alasan Ibu Y sering pilih-pilih makanan bila mau makan.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Ibu Y
1. Keadaan Umum : Tampak lemah, kesadaran composmentis
2. Tinggi badan : 153 cm
3. Berat badan : 54 Kg
4. TD : 110/80
5. Respirasi : 27x permenit, suara napas vesikuler

VIII. HARAPAN KELUARGA


1. Persepsi keluarga terhadap masalah
Keluarga kadang tidak tau harus menanggani kebutuhan Ibu Y.
2. Harapan keluarga terhadap masalah
Keluarga mengharapkan kesehatan Ibu Y bisa optimal.

B. ANALISA DATA
No DATA TIPOLOGI MASALAH KEMUNGKINAN
PENYEBAB
1. DO : AKTUAL Ketidakseimbangan Turunnya selera
- Ibu Y tampak nutrisi : Kurang makan sehingga
lemah dari kebutuhan menyebabkan
- BB 54 Kg tubuh nafsu makan
- TD 110/80 berkurang untuk
DS : pemenuhan gizi
- Ibu Y
mengatakan
tubuhnya terasa
lemah
- Ibu Y
mengatakan
nafsu makan
berkurang
- Ibu Y
mengatakan
sering pilih-
pilih makanan
- Ibu mengatakan
sering mual
2. DO : POTENSIAL Stressor Kurangya
- Ibu Y tampak pengetahuan
gelisah keluarga dalam
- Ibu Y tampak mengatasi masalah
lemah kehamilan yang
menyebabkan
DS : stress
- Ibu Y sering
gelisah daan
khawatir
tentang
kehamilannya.
- Ibu Y
mengatakan
sering stress
karena khawatir
dengan
kehamilannya.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
turunnya selera makan sehingga menyebabkan nafsu makan berkurang untuk
pemenuhan gizi.
2. Stressor yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengatasi
masalah kehamilan yang menyebabkan stress.
PRIORITAS MASALAH

TIPOLOGI DIAGNOSA KEPERAWATAN


AKTUAL Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan turunnya selera makan sehingga menyebabkan nafsu makan
berkurang untuk pemenuhan gizi.

NO KRITERIA HITUNGAN SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah : Ancaman 3/3 x 1 1 Ibu Y tampak mempunyai fisik
lemah dalam keadaan dimana Ibu Y
sedang hamil
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 1 Turunnya selera makan pada Ibu Y
dapat diubah : hanya sehingga menyebabkan Ibu Y
sebagian sering memilih-milih makanan
utnuk kebutuhan tubuh.
3. Potensial untuk dicegah : 2/3 x 1 2/3 Masalah dirasakan sejak kehamilan
cukup 20 minggu (5 bln), namun selalu
ditetapkan usaha-usaha untuk
mengatasi masalah kurang nafsu
makan
4. Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari akan keadaan
Mas segera ditangani fisik ibu Y yang harus segera
diatasi
JUMLAH 5
TIPOLOGI DIAGNOSA KEPERAWATAN
POTENSIAL Stressor yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga
dalam mengatasi masalah kehamilan yang menyebabkan stress.

NO KRITERIA HITUNGAN SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah : Krisis 1/3 x 3 1 Ibu Y dengan status stres dalam
keadaan hamil dapat
mengakibatkan pengaruh buruk
untuk janin dan Ibu Y sendiri
2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Pengalaman Ibu Y dengan 2 anak
untuk diubah : Hanya sebelumya bisa menjadi
sebagian pengalaman untuk menghadapi
stressor
3. Potensial untuk dicegah : 2/3 x 1 2/3 Dengan relaksasi yang cukup dan
Cukup dukungan maupun perhatian dari
keluarga dapat membuat Ibu Y bisa
lebih nyaman
4. Menonjolnya masalah : 1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadari stress yang Ibu
Mas segera ditangani Y alami dapat member pengaruh
buruk untuk janin dan Ibu Y sendiri
JUMLAH 3 1/6

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
turunnya selera makan sehingga menyebabkan nafsu makan berkurang untuk
pemenuhan gizi.
2. Stressor yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengatasi
masalah kehamilan yang menyebabkan stress.

E. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. TUJUAN PERENCANAAN
Dx
1. Umum : - Jelaskan pada keluarga
Setelah dilakukan tindakan pentingnya gizi yang harus di
keperawatan, keluarga dapat merawat dapatkan oleh Ibu hamil
Ibu Y, sehingga pemenuhan gizi lebih - Jelaskan pola makanan yang
menunjang baik untuk Ibu hamil
Khusus : - Jelaskan bahaya-bahaya yang
Setelah dilakukan kunjungan, keluarga dapat mempengari janin dan Ibu
dapat : hamil bila kurangnya asupan
- Mengetahui pola makanan yang gizi yang dibutuhkan tubuh
baik untuk ibu hamil maupun janin
- Keluarga dapat meningkatkan - Anjurkan keluarga untuk selalu
selera makan Ibu Y memantau asupan makanan Ibu
- Ibu Y dapat memahami akan gizi Y
untuk pemenuhan Ibu Y
2. Umum : - Menjelaskan pengaruh buruk
Setelah dilakukan tindakan perawatan, bila mengahapi stress
keluarga dapat memahami dan - Menjelaskan cara dalam
mengatasi stressor menghindari stressor
Khusus : - Anjurkan keluarga untuk selalu
Setelah dilakukan kunjungan keluarga : menjalin hubungaan dengan
- Mengetahui cara pencegahan baik dengan saling memberikan
stressor perhatian yang cukup
- Mengetahui cara relaksasi yang
nyaman dalam menghadapi
stress
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Hari/Tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Sabtu, 21 - Memperhatikan pola S:
Januari makan keluarga - Selama kehamilan selalu
2012 - Mengkaji pengetahuan diberikan makanan yang
keluarga tentang bergizi namun selalu mual
makanan bergizi dan dan muntah serta keadaan
manfaatnya dimana selalu memilih
makanan
O:
- Keluarga tertarik untuk
mengetahui cara mengatasi
kurang nafsu makan pada
Ibu hamil
A:
- Keluarga dapat memahami
tentang pemenuhan gizi Ibu
hamil
P:
2. Minggu, 22 - Memberikan S:
Januari penyuluhan pola - Keluarga dapat memahami
2012 makanan yang baik akan penyuluhan yang telah
untuk ibu hamil disampaikan
O:
- Keluarga dapat menjelaskan
kembali tentang pemahaman
pola makan yang baik untuk
ibu hamil
A:
- Pengetahuan keluarga lebih
meningkat
P:
3. Senin, 23 - Memberi penyuluhan S:
Januari tentang stressor - Keluarga mengatakan
2012 - Mengajarkan keluarga mengerti akan stressor dan
untuk mengatasi mengatasinya
stressor O:
- Keluarga tertarik dalam
mengikuti penyuluhan
tentang stressor dan
pencegahannya
A:
- Keluarga dapat memahami
mengenai stressor dan
pencegahannya
P:

Anda mungkin juga menyukai