Anda di halaman 1dari 6

2.

Komponen apa sebagai dasar dalam pengklasifikasian makhluk hidup

1. Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Morfologi

Kata morfologi (morphology) berasal dari Yunani Kuno μορφή/morphé yang berarti
“bentuk,” dan λόγος/lógos yang berarti “studi/penelitian.” Apabila kita menggunakan
persamaan morfologi, berarti kita akan mempelajari ciri morfologi luar (bentuk, struktur,
warna, pola, dan ukuran) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
kesamaan tersebut. [1] Pada tumbuhan, ciri morfologi yang dapat digunakan antara lain:

 Bentuk daun
 Tulang daun
 Bentuk bunga
 Jumlah bagian bunga
 Bentuk keping biji
 Bentuk buah
 Bentuk pohon, dll.

Pada hewan, ciri morfologi yang dapat digunakan antara lain:

 Ruas tubuh
 Bentuk alat gerak
 Jumlah kaki
 Bentuk paruh (pada burung)
 Bentuk sayap (pada serangga), dll.

2. Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Anatomi

Kata anatomi (anatomy) berasal dari Yunani ἀνατέμνω/anatemnō yang berarti “aku
potong ke atas/potong hingga terbuka” dari kata ἀνά/ana yang berarti “ke atas”,
dan τέμνω/temnō yang berarti “aku potong.” Nah ketika kita lihat di film ada adegan
memotong katak dalam praktikum biologi, mereka sebenarnya sedang mempelajari anatomi.
Apabila kita menggunakan persamaan anatomi, berarti kita akan menggunakan persamaan
ciri-ciri di dalam tubuh makhluk hidup untuk mengelompokkan makhluk hidup
tersebut. [2] Pada tumbuhan, ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:

 Ada tidaknya kambium

 Ada tidaknya xilem dan floem

 Letak xylem dan floem (menyebar atau mengelompok), dll.

Pada hewan, ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:

 Ada tidaknya tulang belakang

 Ada tidaknya organ tertentu (paru-paru, insang), dll.

3. Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Fisiologi

Kata fisiologi (physiology) berasal dari Yunani Kuno φύσις/physis yang berarti “sifat
dasar” dan -λογία/-logia yang berarti “penelitian tentang.” Apabila kita menggunakan
persamaan fisiologi, berarti kita akan mempelajari sifat/fungsi dasar (sistem organ, organ,
sel) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan
tersebut. [3] Pada hewan/tumbuhan, ciri fisiologi yang dapat digunakan antara lain:

 Proses pencernaan (mendapatkan makanan)


 Proses respirasi
 Proses transportasi, dll.

4. Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Biokimia

Persamaan biokimia berkaitan dengan anatomi mikroskopik dan fisiologi molekuler.


Apabila kita menggunakan persamaan biokimia, berarti kita akan mempelajari persamaan
ciri-ciri/sifat makhluk hidup pada tingkat sel/molekul. Pada tumbuhan, ciri biokimia yang
dapat digunakan antara lain:

 Pigmen warna
 Hormon tumbuhan, dll.

Pada hewan, ciri biokimia yang dapat digunakan antara lain:

 Asam nukleat (DNA atau RNA)


 Organel/membran organel sel
 Lapisan mesoderm
 Hormon hewan, dll.

Semua dasar klasifikasi yang sudah kita bahas bisa dikatakan adalah sistem klasik dalam
klasifikasi, walaupun dasar persamaan biokimia sebenarnya sudah termasuk modern. Sistem
klasifikasi modern lebih berdasarkan teori evolusi darwin, sehingga dalam mengelompokkan
makhluk hidup, kita sebaiknya ikut mempertimbangkan asal usul (leluhur) makhluk hidup.

5. Dasar Klasifikasi Modern

Dengan munculnya teori Darwin, klasifikasi yang dapat secara umum diterima seharusnya
mencerminkan prinsip Darwin tentang common descent(asal usul yang
sama). Filogeni (phylogeny) adalah pohon kehidupan (tree of life) yang merupakan hirarki
struktur dimana setiap bentuk kehidupan terkait dengan bentuk kehidupan yang lain. Filogeni
bukan sebuah aktivitas (sesuatu yang kita upayakan), tetapi adalah fakta (sesuatu yang coba kita
temukan). [4] Representasi pohon kehidupan ini menjadi populer dalam karya ilmiah, ketika dasar
klasifikasi klasik tidak mempertimbangkan makhluk hidup yang sudah punah, klasifikasi modern
menggunakan fosil-fosil yang ditemukan untuk mengelompokkan makhluk hidup sejak
kehidupan pertama muncul.

Pengelompokkan ini akan berdasarkan matriks data molekuler, seperti urutan asam
nukleat (DNA) dan struktur protein. Semakin besar tingkat kemiripan susunan urutan DNA suatu
spesies, semakin dekat pula kekerabatan antar spesies tersebut. Misalnya, kekerabatan manusia
dengan simpanse sangat dekat dibandingkan kekerabatan manusia dengan tikus, meskipun
demikian kekerabatan manusia dengan tikus lebih dekat daripada kekerabatan manusia dengan
ayam atau ikan.
Sumber: https://www.tentorku.com/dasar-klasifikasi-makhluk-hidup/

Meurut Soepomo pada buku yang berjudul Morfologi Tumbuhan tahun 1987 menjelaskan
tentang dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu sebagai berikut.

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya, persamaan dari


beberapa makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri dan pola hidup yang sama sehingga dapat
digolongkan dalam jenis yang sama.
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan perbedaan yang dimilikinya, selain dari beberapa
makhluk hidup memiliki persamaan sehingga dapat digolongkan dalam jenis yang sama,
namun terdapat perbedaan antara makhluk hidup tersebut.
3. Klasifikasi Makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan ciri anatomi, klasifikasi
makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan anatomi maksudnya adalah
mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dilihat
berdasarkan bentuknya dan susunan tubuhnya.
4. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia, klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan ciri biokimia contohnya adalah dapat dilihat dari jenis-jenis enzim, jenis-jenis
protein dan jenis-jenis DNA yang menjadi penyusun tubuh
5. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya
makhluk hidup tersebut.

Untuk mengklasifikasikan makhluk hidup harus melalui serangkaian tahapan. Tahapan tersebut
antara lain sebagai berikut.

a. Pengamatan sifat makhluk hidup


Pengamatan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini
adalah melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya.
Mengamati dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi,
dan fisiologi.
b. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati
Hasil pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk
hidup. Dasar pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan
makhluk hidup yang diamati
c. Pemberian nama makhluk hidup
Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi.
Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan
sistem tata nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya nama
makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.

Sumber:

http://eprints.unlam.ac.id/852/27/BUKU SISWA KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP_docx.pdf


http://digilib.unila.ac.id/13916/15/15.%20BAB%20II.pdf.
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-II_-
KLASIFIKASI-MAKHLUK-HIDUP.pdf

Berdasarkan perbedaan struktur membran inti,

Sel dikelompokkan menjadi dua, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik
merupakan sel yang tidak memiliki membran inti sedangkan sel yang memiliki membran inti
disebut sel uekariotik. Lebih jauh tentang perbandingan sel prokariotik dengan eukariotik
dijelaskan di bawah.

A. Sel Prokariotik

Contoh organisme prokariotik adalah bakteri. Prokariot merupakan organisme bersel


satu, meskipun sebagian berupa rantai atau kumpulan beribu-ribu individu. Sel dibungkus
oleh membran (plasma) sel dan, dalam banyak kasus, juga dinding yang kuat.

DNA prokariot tidak terbungkus membran, melayang bebas dalam suatu bagian yang
disebut nukleoid. Bagian sel lainnya disebut sitoplasma. Sitoplasma mengandung cairan
kental seperti jeli yang disebut sitosol. Di dalam sitoplasma terdapat struktur sangat kecil
yang disebut ribosom. Ribosom bertugas menghasilkan protein berdasarkan perintah yang
disandikan dalam DNA.

B. Sel Eukariotik

Seperti prokariotik, sel uekariotik memiliki sitoplasma, membran sel, dan ribosom.
Tetapi sel eukariotik biasanya jauh lebih besar. Selain ukurannya lebih besar, terdapat juga
struktur yang terbungkus membran yang disebut organel. Meliputi organel inti, retikulum
endoplasma, lisosom, kloroplas, dan lain-lain. Inti adalah organel terbesar dan mengandung
DNA, yang merupakan informasi genetika (terwariskan) sel. Ada juga mitokondria yang
menghasilkan energi dari makanan.

Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&source=web&cd=&ved=&url=https%3A%2F%2Fchintyapuspitadewi.
wordpress.com%2F2014%2F10%2F22%2Fsel-sebagai-dasar-makhluk-
hidup%2F&psig=AOvVaw2q8w6humePpC-FSsb3mT7A&ust=1566306383660271

Anda mungkin juga menyukai