Kata morfologi (morphology) berasal dari Yunani Kuno μορφή/morphé yang berarti
“bentuk,” dan λόγος/lógos yang berarti “studi/penelitian.” Apabila kita menggunakan
persamaan morfologi, berarti kita akan mempelajari ciri morfologi luar (bentuk, struktur,
warna, pola, dan ukuran) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
kesamaan tersebut. [1] Pada tumbuhan, ciri morfologi yang dapat digunakan antara lain:
Bentuk daun
Tulang daun
Bentuk bunga
Jumlah bagian bunga
Bentuk keping biji
Bentuk buah
Bentuk pohon, dll.
Ruas tubuh
Bentuk alat gerak
Jumlah kaki
Bentuk paruh (pada burung)
Bentuk sayap (pada serangga), dll.
Kata anatomi (anatomy) berasal dari Yunani ἀνατέμνω/anatemnō yang berarti “aku
potong ke atas/potong hingga terbuka” dari kata ἀνά/ana yang berarti “ke atas”,
dan τέμνω/temnō yang berarti “aku potong.” Nah ketika kita lihat di film ada adegan
memotong katak dalam praktikum biologi, mereka sebenarnya sedang mempelajari anatomi.
Apabila kita menggunakan persamaan anatomi, berarti kita akan menggunakan persamaan
ciri-ciri di dalam tubuh makhluk hidup untuk mengelompokkan makhluk hidup
tersebut. [2] Pada tumbuhan, ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:
Kata fisiologi (physiology) berasal dari Yunani Kuno φύσις/physis yang berarti “sifat
dasar” dan -λογία/-logia yang berarti “penelitian tentang.” Apabila kita menggunakan
persamaan fisiologi, berarti kita akan mempelajari sifat/fungsi dasar (sistem organ, organ,
sel) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan
tersebut. [3] Pada hewan/tumbuhan, ciri fisiologi yang dapat digunakan antara lain:
Pigmen warna
Hormon tumbuhan, dll.
Semua dasar klasifikasi yang sudah kita bahas bisa dikatakan adalah sistem klasik dalam
klasifikasi, walaupun dasar persamaan biokimia sebenarnya sudah termasuk modern. Sistem
klasifikasi modern lebih berdasarkan teori evolusi darwin, sehingga dalam mengelompokkan
makhluk hidup, kita sebaiknya ikut mempertimbangkan asal usul (leluhur) makhluk hidup.
Dengan munculnya teori Darwin, klasifikasi yang dapat secara umum diterima seharusnya
mencerminkan prinsip Darwin tentang common descent(asal usul yang
sama). Filogeni (phylogeny) adalah pohon kehidupan (tree of life) yang merupakan hirarki
struktur dimana setiap bentuk kehidupan terkait dengan bentuk kehidupan yang lain. Filogeni
bukan sebuah aktivitas (sesuatu yang kita upayakan), tetapi adalah fakta (sesuatu yang coba kita
temukan). [4] Representasi pohon kehidupan ini menjadi populer dalam karya ilmiah, ketika dasar
klasifikasi klasik tidak mempertimbangkan makhluk hidup yang sudah punah, klasifikasi modern
menggunakan fosil-fosil yang ditemukan untuk mengelompokkan makhluk hidup sejak
kehidupan pertama muncul.
Pengelompokkan ini akan berdasarkan matriks data molekuler, seperti urutan asam
nukleat (DNA) dan struktur protein. Semakin besar tingkat kemiripan susunan urutan DNA suatu
spesies, semakin dekat pula kekerabatan antar spesies tersebut. Misalnya, kekerabatan manusia
dengan simpanse sangat dekat dibandingkan kekerabatan manusia dengan tikus, meskipun
demikian kekerabatan manusia dengan tikus lebih dekat daripada kekerabatan manusia dengan
ayam atau ikan.
Sumber: https://www.tentorku.com/dasar-klasifikasi-makhluk-hidup/
Meurut Soepomo pada buku yang berjudul Morfologi Tumbuhan tahun 1987 menjelaskan
tentang dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu sebagai berikut.
Untuk mengklasifikasikan makhluk hidup harus melalui serangkaian tahapan. Tahapan tersebut
antara lain sebagai berikut.
Sumber:
Sel dikelompokkan menjadi dua, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik
merupakan sel yang tidak memiliki membran inti sedangkan sel yang memiliki membran inti
disebut sel uekariotik. Lebih jauh tentang perbandingan sel prokariotik dengan eukariotik
dijelaskan di bawah.
A. Sel Prokariotik
DNA prokariot tidak terbungkus membran, melayang bebas dalam suatu bagian yang
disebut nukleoid. Bagian sel lainnya disebut sitoplasma. Sitoplasma mengandung cairan
kental seperti jeli yang disebut sitosol. Di dalam sitoplasma terdapat struktur sangat kecil
yang disebut ribosom. Ribosom bertugas menghasilkan protein berdasarkan perintah yang
disandikan dalam DNA.
B. Sel Eukariotik
Seperti prokariotik, sel uekariotik memiliki sitoplasma, membran sel, dan ribosom.
Tetapi sel eukariotik biasanya jauh lebih besar. Selain ukurannya lebih besar, terdapat juga
struktur yang terbungkus membran yang disebut organel. Meliputi organel inti, retikulum
endoplasma, lisosom, kloroplas, dan lain-lain. Inti adalah organel terbesar dan mengandung
DNA, yang merupakan informasi genetika (terwariskan) sel. Ada juga mitokondria yang
menghasilkan energi dari makanan.
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&source=web&cd=&ved=&url=https%3A%2F%2Fchintyapuspitadewi.
wordpress.com%2F2014%2F10%2F22%2Fsel-sebagai-dasar-makhluk-
hidup%2F&psig=AOvVaw2q8w6humePpC-FSsb3mT7A&ust=1566306383660271