Anda di halaman 1dari 19

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SMK PN 2 PURWOREJO


Mata Pelajaran : Gambar Teknik
Komp. Keahlian : Teknik Pemesinan
Kelas/Semester :X/2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi waktu : 15 JP (5 pertemuan @ 3 x 45menit)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Teknik Pemesinan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Pemesinan.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik secara mandiri. Menunjukan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

B. Kompetensi Dasar
1. (3.6) Menganalisis rancangan gambar proyeksi piktorial (3D)
2. (4.6) Menampilkan gambar proyeksi piktorial (3D)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. (3.6.1)Mengoreksi rancangan gambar proyeksi piktorial (3D) yang salah
2. (3.6.2) Menemukan kesalahan gambar proyeksi piktorial (3D)
3. (3.6.3)Mengedit Rancangan gambar proyeksi piktorial (3D)
4. (4.6.1)Menggambar proyeksi piktorial (3D)
5. (4.6.2)Menampilkan gambar proyeksi piktorial (3D)

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Melalui diskusi dan menggali informasi,pesertadidikdapatmengoreksi rancangan gambar
proyeksi piktorial (3D) sesuaistandart ISO dan percaya diri
2. Melalui diskusi dan menggali informasi,peserta didik dapat menemukan kesalahangambar
proyeksi piktorial (3D) sesuai standart ISO dan percaya diri
3. Melalui diskusi dan kerja kelompok peserta didik dapat mengedit Rancangan gambar proyeksi
piktorial (3D) sesuai standart ISO dan percayadiri
4. Disediakan alat gambar peserta didik akan dapat menggambar proyeksipiktorial (3D) sesuai
standart ISO dan percaya diri
5. Diberikan gambar proyeksi piktorial (3D) dan disediakan alat gambar peserta didik dapat
menampilkan gambar proyeksi piktorial (3D )sesuai ketentuanya.

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


1. GAMBAR PROYEKSI PIKTORIAL Untuk menampilkan gambar – gambar tiga dimensi pada
sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai
dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara proyeksi itu antara lain :
A. proyeksi piktorialdimetris.
B. proyeksi piktorialisometris.
C. proyeksi piktorial miring.
D. perspektif.

Untuk membedakan masing – masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada gambar

Gambar 2.27

A. Proyeksi isometris/ Ciri proyeksi isometris


Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi isometris atau
untuk menyajikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi isometris, perlu kiranya kita
mengetahui terlebih dahulu ciri dan syarat – syarat untuk membuat gambar dengan proyeksi
tersebut. Adapun ciri – ciri gambar dengan proyeksi isometris adalah sebagai berikut :
Ciri pada sumbu
 Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 300 terhadap garis mendatar.
 Sudut antara sumbu satu dan sumbu lainnya 1200Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar
2.27
Ciri pada ukuran
Panjang gambar pada masing – masing sumbu sama dengan panjang benda yang
digambarnya (lihat gambar 2.27!).
Gambar 2.28

B. Penyajian proyeksi isometris


Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukan dengan kedudukan normal,
terbalik atau horizontal.
- Proyeksi isometris dengan kedudukan normal
Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudut – sudut seperti tampak pada gambar 2.29.

Gambar 2.29
- Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik

Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu :


- Memutar gambar dengan sudut 1800 ke kanan dari kedudukan normal, sesuai dengan
kedudukan sumbunya (lihat gambar 2.30 berikut!).
Gambar 2.30
- Mengubah kedudukan benda yang digambar dengan tujuan untuk memperlihatkan bagian
bawah benda tersebut (lihat gambar 2.31 dan 2.32 berikut!).

Gambar 2.31

Gambar 2.32

- Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal


Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggambar kedudukan proyeksi isometris terbalik,
yaitu dengan memutar sumbu utama 1800 dari sumbu normal, maka untuk kedudukan
horizontal nya 2700 ke kanan dari kedudukan sumbu normalnya (lihat gambar 2.33!).
Gambar 2.33

- Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian samping kiri (yang tidak
terlihat) sebagaimana terlihat pada gambar 2.34.

Gambar 2.34
C. Proyeksi dimetris

Proyeksi dimetris mempunyai ketentuan sebagai berikut.

- Sumbu utamanya mempunya sudut dan (lihat gambar 2.35!).


Perbandingan skala ukuran pada sumbu x 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2 dan pada sumbu z = 1 : 1.
Gambar 2.35

Gambar kubus yang digambar dengan proyeksi dimetris di bawah ini,


mempunyai sisi 40 mm.

Gambar 2.36

Keterangan :
 Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm.
 Ukuran pada sumbu y digambar setengahnya, yaitu 20 mm.
 Ukuran pada sumbu z digambar 40 mm.

D. Proyeksi miring (sejajar)

Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal atau mendatar dan sumbu y
mempunyai sudut 450 dengan garis menfatar. Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan
skala pada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2 dan
skala pada sumbu z = 1 : 1 (lihat gambar dibawah ini!).
Gambar 2.37

2. Proyeksi Aksonometri ( sejajar yang tegak lurus)

Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi orthogonal dan salah satu bidang sisinya frontal (
sejajar bidang proyeksi) seperti tampak pada gambar 4.3a, hanya sebuah bidang saja yang
tergambar pada bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak, dan gambar
demikian memberi bentuk benda seperti sebenarnya( mudah dimengerti/dipahami bentuk
bendanya) gambar 4.3b. Cara demikian disebut proyeksi aksonometri. Tiga bentuk proyeksi
aksonometri adalah isometric, dimetri dan trimetric.

Gambar. Proyeksi Orthogonal

3. Proyeksi Isometri

Sebagai contoh diambil sebuah kubus. Pertama-tama kubus ini diletakkan seperti pada gambar
4.4a. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal benda berdiri tegak lurus bidang vertical
( bidang proyeksi). Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o 16'
Gambar 4.4b Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi akan menunjukkan ketiga bidang
dari kubus . Dalam gambar proyeksi ini rusuk-rusuknya AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama
panjang dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120o. Pada gambar 4.4c
diperlihatkan skala perpendekan dari rusuk-rusuknya pada gambar proyeksi, yaitu 0,82 dari
panjang rusuk sebenarnya. Proyeksi demikian disebut proyeksi isometric
Gambar 4.4 Proyeksi isometri

4. Proyeksi dimetri

Disebut proyeksi dimetri, bila skala perpendekan dari dua rusuk dan dua sudut dari ketiga sudut
yang dibentuk oleh ketiga rusuk yang berpotongan pada satu titik adalah sama

Gambar dimetri Gambar Proyeksi trimetri

5. Proyeksi trimetri

Proyeksi trimetric, bila skala perpendekan dari ketiga rusuk dan tiga sudut titik sama lihat gambar
4.6
Harga-harga dari sudut dan skala perpendekan dari proyeksi aksonometri yang khusus terdapat
pada table dibawah ini
Tabel Sudut Proyeksi dan skala perpendekan

Cara Proyeksi Sudut Proyeksi (o) Skala Perpendekan


α β Sumbu x Sumbu y Sumbu z
Proyeksi Isometri 30 30 82 82 82
Proyeksi Dimetri 15 15 73 73 96
35 35 86 86 71
40 10 54 92 92
Proyeksi 20 10 64 83 97
Aksonometri 30 15 65 86 92
30 20 72 83 89
35 25 77 85 83
45 15 65 92 86

6. Gambar Isometri

Orang lebih menyenangi gambar isometric, karena gambar isometric dapat menyajikan benda
dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara proyeksi yang
lain. Berikut contoh gambar isometric dengan berbagai kedudukan sumbu utama Gambar 4.7.
Kedudukan sumbu isometric dipilih sesuai tujuan dan hasil yang akan memberikan gambar yang
paling jelas.

Gambar 4.7 Kedudukan sumbu-sumbu isometric

Gambar isometric dari sebuah benda dengan sebuah bidang miring


Gambar 4.8

4. Proyeksi Miring

Gambar 4.9.

Perbandingan beberapa jenis proyeksi miring proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Pada
proyeksi ini benda dapat diletakkan sesukanya tetapi biasanya permukaan depannya diletakkan
frontal terhadap bidang proyeksi vertical. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar
seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada proyeksi orthogonal. Sudut yang menggambarkan
kedalamannya biasanya sudut 30, 45 dan 60 derajat terhadap sumbu horizontal yang disebut juga
sudut proyeksi. Pada rusuk yang miring ini bila dipakai skala perpendekan= 0,5 dan sudut proyeksi
45o memberikan bentuk gambar yang jelas dan mudah dipahami seperti sebenarnya dan
penggambarannya agak mudah.

Gambar 4.10 memperlihatkan gambar sebuah benda dalam proyeksi isometric dan proyeksi
miridapat dipakai sebagai perbandingan

Gambar 4.10 Perbandingan Gambar isometric dan gambar Proyeksi Miring

F. Pendekatan, Strategi dan Metode


1. Pendekatan: Scientific Learning
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab dan penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu:
Pendahuluan a. Berdoa 10 Menit
b. Melakukan Presensi (dan kesiapan
peserta didik)
c. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
d. Mendiskusikan kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
e. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan tujuan pembelajaran
manfaatnya bagikehidupan.
f. Menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian
Kegiatan inti Model Problem Based Learning 110 Menit
Mengorientasikan  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
peserta didik terhadap dan alat gambar yang dibutuhkan.
masalah  Guru menyampaikan materi tentang
pengertian gambar proyeksi piktorial,
jenis-jenis, dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
 Siswa mempelajari materi tentang
pengertian gambar proyeksi piktorial,
jenis-jenis, dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
 Siswa mengidentifikasi materi tentang
pengertian gambar proyeksi piktorial,
jenis-jenis, dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
 Guru mempasilitasi siswa untuk
melakukan tanya jawab

Penutupan  Guru memberikan pertanyaan untuk 15 Menit


mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa
yang masih belum menyelesaikan
tugasnya agar diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan disampaikan pada
pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Kedua:

Pendahuluan  Berdoa 10 Menit


 Melakukan Presensi (dan kesiapan
peserta didik)
 Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
 Mendiskusikan kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan tujuan pembelajaran
manfaatnya bagi kehidupan.
 Menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian
Kegiatan inti Model Problem Based Learning 110 Menit
Mengorientasikan  Guru memotivasi peserta didik untuk
peserta didik terhadap terlibat dalam aktivitas mengoreksi
masalah kesalahan gambar proyeksi piktorial
(3D)yang dipilih atau ditentukan.
Mengorganisasi peserta  Guru membantu peserta didik
didik untuk belajar mendefinisikan proyeksi piktorial (3D)
dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan proyeksi piktorial
(3D) yang sudah diorientasikan pada
tahap sebelumnya.
 Melalui kegiatan tanya jawab
(menanya), guru mengingatkan kembali
langkah-langkah menggambar proyeksi
piktorial. Proyeksi Piktorial dapat
disajikan dalam bentuk isometric,
dimetrisdan miring.

Penutupan  Guru memberikan pertanyaan untuk 15 Menit


mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa
yang masih belum menyelesaikan
tugasnya agar diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan disampaikan pada
pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Ketiga:
Pendahuluan  Berdoa 10 Menit
 Melakukan Presensi (dan kesiapan
peserta didik)
 Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
 Mendiskusikan kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan tujuan pembelajaran
manfaatnya bagi kehidupan.
 Menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian
Kegiatan Inti Pertemuanke 3 110 Menit
Mengorganisasi peserta  Guru mengorganisasi peserta didik untuk
didik untuk belajar belajar dalam bentuk diskusi kelompok
kecil. Guru dapat menjelaskan lebih rinci
rancanganproyeksipiktorial.
 Guru membimbing peserta didik secara
individual maupun kelompok dalam
merancang proyeksi pictorial.Masing-
masing kelompok menyajikan rancangan
proyeksipiktorial untuk mendapat saran
dari kelompok lain maupun dari guru.
Kelompok-kelompok lain maupun guru
dapat memberikan penilaian dan saran
terhadap presentasi tersebut. Kelompok
yang dinilai paling baik memperoleh
penghargaan.
Penutupan  Guru memberikan pertanyaan untuk 15 Menit
mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa
yang masih belum menyelesaikan
tugasnya agar diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan disampaikan pada
pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Keempat dan Kelima:


Pendahuluan  Berdoa 10 Menit
 Melakukan Presensi (dan kesiapan
peserta didik)
 Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
 Mendiskusikan kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan tujuan pembelajara
nmanfaatnya bagi kehidupan.
 Menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian
Kegiatan Inti Pertemuan ke 4 dan 5 110 Menit
Mengembangkan dan Guru membantu peserta didik untuk berbagi
menyajikan hasil karya tugas, dengan berbagai gambar proyeksi
pictorial dan merencanakan atau menyiapkan
rancangan gambar proyeksi piktorial yang
sesuai dengan ketentuan gambar proyeksi
piktorial sebagai hasil pemecahan masalah
dalam bentuk gambar atau model
Penutupan  Guru memberikan pertanyaan untuk 15 Menit
mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa
yang masih belum menyelesaikan
tugasnya agar diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan disampaikan pada
pertemuan selanjutnya.

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Teknik Penilaian :
1. Tugas
Hasil pekerjaan gambar proyeksi piktorial (3D), proyeksi eropa, proyeksi amerika, proyeksi
aksonometri.
2. Observasi :
Proses pelaksanaan tugas gambar proyeksi piktorial (3D), proyeksi eropa, proyeksi amerika,
proyeksi aksonometri.
3. Tes:
Tes lisan/ tertulis terkait dengan gambar proyeksi piktorial (3D), proyeksi eropa, proyeksi
amerika, proyeksi aksonometri.

Prosedur Penilaian :

Waktu
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
Penilaian
Observasi :
Mengamati :
Proses pelaksanaan tugas
 Mengamati tanda dan letak hasil gambar
1 penempatan tanda dan
proyeksi secara simetris.
letak hasil gambar
proyeksi simetris.
Menanya : Tes:
2  Mengkondisikan situasi belajar untuk Tes lisan/ tertulis terkait
membiasakan mengajukan pertanyaan secara dengan gambar proyeksi.
aktif dan mandiri tentang gambar proyeksi
piktorial (3D), proyeksi eropa, proyeksi
amerika, proyeksi aksonometri.
Mengeksplorasi :
 Mengumpulkan data yang dipertanyakan
dan menentukan sumber ( melalui benda Tugas :
3 konkrit,dokumen,buku,eksperimen ) untuk Hasil pekerjaan gambar
menjawab pertanyaan yang diajukan tentang proyeksi.
jenis peralatan dan kelengkapan gambar
serta fungsi dan cara penggunaannya.
Mengasosiasi :
 Mengumpulkan data yang dipertanyakan
dan menentukan sumber ( melalui benda Observasi :
4
konkrit,dokumen,buku,eksperimen ) untuk Hasil pekerjaan gambar
menjawab pertanyaan yang diajukan tentang proyeksi.
aturan gambar proyeksi.
Mengkomunikasikan :
Tes:
 Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang
5 Tes lisan/ tertulis terkait
aturan gambar proyeksi.
dengan gambar proyeksi.

Instrumen Penilaian Hasil belajar


Tes tertulis
Soal
1. Jelaskan yang dimaksud proyeksi !
2. Bagaimana peletakan untuk gambar proyeksi?
3. Bagaimana prosedur menggambar proyeksi?
4. Bagaimana posisi untuk menggambar proyeksi piktorial?
5. Jelaskan perbandingan antara proyeksi Eropa dengan proyeksi Amerika !

Lampiran 1

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETRAMPILAN

Mata Pelajaran : Gambar Teknik


Kelas/Semester : X / Genap
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran.
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan Gambar Teknik.
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Gambar Teknik.
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Gambar Teknik. dan sudah tepat.
4.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan
No Nama Siswa
strategi pemecahan masalah
KT T ST
1
2

Keterangan :
KT : Kurang Trampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil

ASPEK PENILAIAN TUGAS

No Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


Perencanaan
1. Persiapan alat dan Tersedianya daftar alat dan bahan
1 bahan 5
2. Identifikasi Adanya garis yang benar/proses pekerjaan dengn langkah 5
Pekerjaan kerja yg benar
Membuat Tata Letak
2 1. Pengaturan tata letak Membagi lay out yang benar 5
2. Komposisi gambar Komposisi gambar sesuai dengan besarnya kertas gambar 8
Proses sistematika
dan cara kerja
3 1. Penggunaan alat Penggunaan sepasang penggaris segitiga 7
Penggunaan pensil dan alat bantu 5
2. Proses menggambar Urutan menggambar 5
Kualitas gambar
1. Penampilan gambar Tebal tipisnya garis memenuhi kriteria tebal garis 10
2. Kebenaran teknis Membagi panjangnya garis tepat sesuai dengan yang
4 3. Ketelitian/ketepatan dikehendaki 10
ukuran Penggunaan skala
Kesesuain ukuran panjang sambungan 10
4. Kebersihan Hasil gambar bersih tidak banyak bekas penghapus dan 10
tidak kotor 10
Sikap / Etos Kerja
1. Sikap Kerja Konsentrasi terhadap pekerjaan ( tidak sambil bergurau ) 5
5
2. Waktu penyelesaian Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat ( minimal tepat 5
waktu )
TOTAL 100

LEMBAR PENILAIAN TUGAS

Mata Pelajaran : Gambar Teknik


Kelas/Semester : X / Gasal
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Aspek Yang Dinilai


Tata Sistematik Sikap / Nilai
No Nama Perencanaa Kualitas
Letak a dan Cara Etos Total
n Gambar
Gambar Kerja Kerja
1
2
3

Penilaian Akhir :
1. Penilaian setiap kompetensi dasar (KD) dilakukan melalui Uji Kompetensi (UK)
2. UK dilaksanakan setelah materi KD selesai dipelajari
3. Penilaian teori dilakukan melalui tes tertulis, bentuk soal pilihan ganda/essay
4. Setiap soal tertulis diberi bobot dan skor
5. Skor akhir =  (bobot x skor)
soal

6. Bila seluruh butir soal dijawab dengan benar skor maksimum = 4


7. Batas lulus nilai teori skor minimal Nt = 3
8. Penilaian praktik dilakukan dengan penugasan
9. Batas lulus nilai praktik skor minimal Np = 3
Nilai akhir kompetensi dasar : Nkd = 30 % Nt + 70 % Np

1. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media
LCD
Power point
Komputer/laptop
2. Alat pembelajaran :
Spidol
Penghapus
Modul
3. Sumber Belajar
a. Hand out gambar teknik
b. Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta
c. Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta

Purworejo, 1 Juli 2019

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sugiri, S.Pd Suhariyono, S.Pd


S

Anda mungkin juga menyukai