B. Kompetensi Dasar
1. (3.6) Menganalisis rancangan gambar proyeksi piktorial (3D)
2. (4.6) Menampilkan gambar proyeksi piktorial (3D)
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Melalui diskusi dan menggali informasi,pesertadidikdapatmengoreksi rancangan gambar
proyeksi piktorial (3D) sesuaistandart ISO dan percaya diri
2. Melalui diskusi dan menggali informasi,peserta didik dapat menemukan kesalahangambar
proyeksi piktorial (3D) sesuai standart ISO dan percaya diri
3. Melalui diskusi dan kerja kelompok peserta didik dapat mengedit Rancangan gambar proyeksi
piktorial (3D) sesuai standart ISO dan percayadiri
4. Disediakan alat gambar peserta didik akan dapat menggambar proyeksipiktorial (3D) sesuai
standart ISO dan percaya diri
5. Diberikan gambar proyeksi piktorial (3D) dan disediakan alat gambar peserta didik dapat
menampilkan gambar proyeksi piktorial (3D )sesuai ketentuanya.
Untuk membedakan masing – masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada gambar
Gambar 2.27
Gambar 2.29
- Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik
Gambar 2.31
Gambar 2.32
- Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian samping kiri (yang tidak
terlihat) sebagaimana terlihat pada gambar 2.34.
Gambar 2.34
C. Proyeksi dimetris
Gambar 2.36
Keterangan :
Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm.
Ukuran pada sumbu y digambar setengahnya, yaitu 20 mm.
Ukuran pada sumbu z digambar 40 mm.
Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal atau mendatar dan sumbu y
mempunyai sudut 450 dengan garis menfatar. Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan
skala pada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2 dan
skala pada sumbu z = 1 : 1 (lihat gambar dibawah ini!).
Gambar 2.37
Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi orthogonal dan salah satu bidang sisinya frontal (
sejajar bidang proyeksi) seperti tampak pada gambar 4.3a, hanya sebuah bidang saja yang
tergambar pada bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak, dan gambar
demikian memberi bentuk benda seperti sebenarnya( mudah dimengerti/dipahami bentuk
bendanya) gambar 4.3b. Cara demikian disebut proyeksi aksonometri. Tiga bentuk proyeksi
aksonometri adalah isometric, dimetri dan trimetric.
3. Proyeksi Isometri
Sebagai contoh diambil sebuah kubus. Pertama-tama kubus ini diletakkan seperti pada gambar
4.4a. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal benda berdiri tegak lurus bidang vertical
( bidang proyeksi). Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o 16'
Gambar 4.4b Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi akan menunjukkan ketiga bidang
dari kubus . Dalam gambar proyeksi ini rusuk-rusuknya AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama
panjang dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120o. Pada gambar 4.4c
diperlihatkan skala perpendekan dari rusuk-rusuknya pada gambar proyeksi, yaitu 0,82 dari
panjang rusuk sebenarnya. Proyeksi demikian disebut proyeksi isometric
Gambar 4.4 Proyeksi isometri
4. Proyeksi dimetri
Disebut proyeksi dimetri, bila skala perpendekan dari dua rusuk dan dua sudut dari ketiga sudut
yang dibentuk oleh ketiga rusuk yang berpotongan pada satu titik adalah sama
5. Proyeksi trimetri
Proyeksi trimetric, bila skala perpendekan dari ketiga rusuk dan tiga sudut titik sama lihat gambar
4.6
Harga-harga dari sudut dan skala perpendekan dari proyeksi aksonometri yang khusus terdapat
pada table dibawah ini
Tabel Sudut Proyeksi dan skala perpendekan
6. Gambar Isometri
Orang lebih menyenangi gambar isometric, karena gambar isometric dapat menyajikan benda
dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara proyeksi yang
lain. Berikut contoh gambar isometric dengan berbagai kedudukan sumbu utama Gambar 4.7.
Kedudukan sumbu isometric dipilih sesuai tujuan dan hasil yang akan memberikan gambar yang
paling jelas.
4. Proyeksi Miring
Gambar 4.9.
Perbandingan beberapa jenis proyeksi miring proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Pada
proyeksi ini benda dapat diletakkan sesukanya tetapi biasanya permukaan depannya diletakkan
frontal terhadap bidang proyeksi vertical. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar
seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada proyeksi orthogonal. Sudut yang menggambarkan
kedalamannya biasanya sudut 30, 45 dan 60 derajat terhadap sumbu horizontal yang disebut juga
sudut proyeksi. Pada rusuk yang miring ini bila dipakai skala perpendekan= 0,5 dan sudut proyeksi
45o memberikan bentuk gambar yang jelas dan mudah dipahami seperti sebenarnya dan
penggambarannya agak mudah.
Gambar 4.10 memperlihatkan gambar sebuah benda dalam proyeksi isometric dan proyeksi
miridapat dipakai sebagai perbandingan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu:
Pendahuluan a. Berdoa 10 Menit
b. Melakukan Presensi (dan kesiapan
peserta didik)
c. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
d. Mendiskusikan kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
e. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan tujuan pembelajaran
manfaatnya bagikehidupan.
f. Menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian
Kegiatan inti Model Problem Based Learning 110 Menit
Mengorientasikan Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
peserta didik terhadap dan alat gambar yang dibutuhkan.
masalah Guru menyampaikan materi tentang
pengertian gambar proyeksi piktorial,
jenis-jenis, dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
Siswa mempelajari materi tentang
pengertian gambar proyeksi piktorial,
jenis-jenis, dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
Siswa mengidentifikasi materi tentang
pengertian gambar proyeksi piktorial,
jenis-jenis, dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
Guru mempasilitasi siswa untuk
melakukan tanya jawab
Pertemuan Kedua:
Pertemuan Ketiga:
Pendahuluan Berdoa 10 Menit
Melakukan Presensi (dan kesiapan
peserta didik)
Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
Mendiskusikan kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan tujuan pembelajaran
manfaatnya bagi kehidupan.
Menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian
Kegiatan Inti Pertemuanke 3 110 Menit
Mengorganisasi peserta Guru mengorganisasi peserta didik untuk
didik untuk belajar belajar dalam bentuk diskusi kelompok
kecil. Guru dapat menjelaskan lebih rinci
rancanganproyeksipiktorial.
Guru membimbing peserta didik secara
individual maupun kelompok dalam
merancang proyeksi pictorial.Masing-
masing kelompok menyajikan rancangan
proyeksipiktorial untuk mendapat saran
dari kelompok lain maupun dari guru.
Kelompok-kelompok lain maupun guru
dapat memberikan penilaian dan saran
terhadap presentasi tersebut. Kelompok
yang dinilai paling baik memperoleh
penghargaan.
Penutupan Guru memberikan pertanyaan untuk 15 Menit
mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Guru memberi kesempatan kepada siswa
yang masih belum menyelesaikan
tugasnya agar diselesaikan dirumah.
Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan disampaikan pada
pertemuan selanjutnya.
Prosedur Penilaian :
Waktu
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
Penilaian
Observasi :
Mengamati :
Proses pelaksanaan tugas
Mengamati tanda dan letak hasil gambar
1 penempatan tanda dan
proyeksi secara simetris.
letak hasil gambar
proyeksi simetris.
Menanya : Tes:
2 Mengkondisikan situasi belajar untuk Tes lisan/ tertulis terkait
membiasakan mengajukan pertanyaan secara dengan gambar proyeksi.
aktif dan mandiri tentang gambar proyeksi
piktorial (3D), proyeksi eropa, proyeksi
amerika, proyeksi aksonometri.
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan
dan menentukan sumber ( melalui benda Tugas :
3 konkrit,dokumen,buku,eksperimen ) untuk Hasil pekerjaan gambar
menjawab pertanyaan yang diajukan tentang proyeksi.
jenis peralatan dan kelengkapan gambar
serta fungsi dan cara penggunaannya.
Mengasosiasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan
dan menentukan sumber ( melalui benda Observasi :
4
konkrit,dokumen,buku,eksperimen ) untuk Hasil pekerjaan gambar
menjawab pertanyaan yang diajukan tentang proyeksi.
aturan gambar proyeksi.
Mengkomunikasikan :
Tes:
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang
5 Tes lisan/ tertulis terkait
aturan gambar proyeksi.
dengan gambar proyeksi.
Lampiran 1
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran.
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan Gambar Teknik.
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Gambar Teknik.
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Gambar Teknik. dan sudah tepat.
4.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan
No Nama Siswa
strategi pemecahan masalah
KT T ST
1
2
Keterangan :
KT : Kurang Trampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil
Penilaian Akhir :
1. Penilaian setiap kompetensi dasar (KD) dilakukan melalui Uji Kompetensi (UK)
2. UK dilaksanakan setelah materi KD selesai dipelajari
3. Penilaian teori dilakukan melalui tes tertulis, bentuk soal pilihan ganda/essay
4. Setiap soal tertulis diberi bobot dan skor
5. Skor akhir = (bobot x skor)
soal
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran