Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Evaluasi Alur Kerja

Pada dasarnya alur kerja yang ada di RSUD Al-Ihsan sudah terlihat
baik. Semua proses dari prosedur pranalitik, analitik, dan pascaanalitik
semuanya sudah berjalan sesuai dengan SOP yang berlaku. Dengan adanya
sistem komputerisasi di RSUD Al-Ihsan membuat pelayanan laboratorium 24
jam berjalan dengan cepat dan efisien. Dimana sampel masuk melalui 3 arah
yaitu dari poliklinik, Instalasi Gawat Darurat dan ruangan, sampel darah
untuk pemeriksaan hematologi dari ruangan biasanya sudah masuk kedalam
tabung EDTA dan sudah memiliki identitas masing-masing sesuai dengan
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium. Kemudian sampel yg berasal
dari poliklinik yaitu sampel yang berasal dari pasien rawat jalan dan umum
yang langsung datang ke Laboratorium untuk di periksa. Pertama, pasien
yang datang dari poliklinik harus melakukan registrasi di bagian administrasi.
Kemudian data masuk kedalam sistem komputer yang ada di Laboratorium
RSUD AL Ihsan , data yang di masukan sesuai dengan formulir pemeriksaan
rujukan Dokter , yaitu berupa nama pasien , alamat , umur, jenis
pemerikasaan, dan Dokter yang merujuk. Data itu akan masuk ke dalam
sistem komputer yg ada di Laboratorium sehingga memudahkan para petugas
analis untuk memeriksa sampel baik itu dari ruangan maupun dari poliklinik.

129
130

IV.2 Evaluasi Administrasi Laboratorium

Dengan adanya sistem komputerisasi yang dapat mempercepat


semua pelaksanaan yang meliputi, proses pendaftaran, administrasi
keuangan, administrasi sampel dan administrasi hasil pemeriksaan yang ada
di laboratorium, dapat di input dan disimpan secara mudah dikomputer
tersebut. Dan hasil pemeriksaan dapat langsung di cetak untuk diserahkan
kepada pasien ataupun sebagai arsip rumah sakit untuk selanjutnya di
laporkan ke bagian yang terkait.

Namun pada dasarnya sistem komputerisasi tidak selamanya


memiliki banyak kelebihan, adakalanya komputer tersebut rusak atau eror
yang mungkin saja dapat menyebabkan pendataan tersendat ataupun hilang,
maka dari itu setiap pagi data pasien dan hasil pemeriksaan dicetak dan di
dokumenkan sebagai acuan bila system komputerisasi terjadi gangguan
sehingga memudahkan pencarian hasil bila ada yang memerlukan data hasil
yang terdahulu.

IV.3 Evaluasi Metode Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Hematologi

Pada pemeriksaan hematologi lengkap RSUD Al Ihsan


menggunakan alat system automatic BC-5300 Mindray dan hasil dapat
secara otomatis terhubung dengan komputer, dimana alat ini hanya
memerlukan sampel darah yang sedikit namun dapat menghasilkan
hasil yang cepat, dan akurat selain itu alat ini dapat melakukan
pemeriksaan diff count/ hitung jenis secara lengkap. Namun
kekurangan alat yaitu dalam proses pengerjaan harus menunggu per
sampel, sehingga apabila jumlah sampel banyak akan sedikit
menghambat pengerjaan. Alat ini juga akan menurunkan nilai trombosit
131

jika terdapat bekuan pada sampel. Selain itu jika sampel kurang dari 20
μl, maka pemeriksaan tidak dapat dilakukan.

2. Pemeriksaan Kimia Klinik

ABX pentra 400 adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan


kimia klinik, yang memiliki kelebihan yaitu dapat memeriksa banyak
sampel dengan banyak parameter, namun hanya menggunakan sampel
yang sedikit dan tentunya akurat dalam pencapaian hasil. Dan hasil
dapat secara otomatis terhubung dengan komputer.

Namun adapun kelemahannya, alat ini sensitif dimana ketika


pemeriksaan serum tidak boleh terdapat fibrin atau bekuan, sehingga
alat tersebut rentan mengalami kerusakan. selain itu alat ini sangat
tergantung pada suhu ruangan ketika suhu tidak sesuai, alat ini dapat
mengalami error.

3. Pemeriksaan Elektrolit

Pemeriksaan elektrolit menggunakan alat AUDICOM,


dapat memeriksa sekaligus 4 parameter yaitu natrium, kalium, klorida
dan kalsium dan dapat juga memeriksa kadar natrium, kalium, klorida
dari sampel urin dengan cepat dan efisien tanpa memerlukan banyak
reagen dan hasil dapat secara otomatis terhubung dengan komputer.
Adapun kelemahan dari alat ini yaitu sampel yang digunakan harus
berbentuk serum tidak bisa darah lengkap selain itu harga alat dan
perbaikannya mahal.
132

4. Pemeriksaan Urine

Pemeriksaan urine rutin menggunakan alat automatik


UrometerTM 720, yang memiliki kelebihan hasil yang didapat cepat dan
mudah serta secara otomatis terhubung dengan komputer. Adapun
kelemahannya, tidak dapat membaca sedimen urine sehingga harus
dilakukan secra manual menggunakan mikroskop.

5. Pemeriksaan Feses

Pemeriksaan feses rutin di laboratorium RSUD Al Ihsan


menggunakan pewarnaan eosin yang diperiksa secara mikroskopik,
sehingga biaya yang dibutuhkan relatif murah. Kelemahan
menggunakan cara ini yaitu petugas laboratorium harus memiliki
kemampuan yang cukup dan sering sekali terdapat perbedaan
pengamatan antar petugas.

6. Pemeriksaan Imunologi dan serologi

Pemeriksaan imunoserologi di laboratorium RSUD Al Ihsan


sudah menggunakan rapid imunokromatografi dan metode slide.
Contohnya widal dilakukan dengan menggunakan metode slide. Waktu
yang digunakan relatif singkat. Reagen dan serum yang digunakan juga
sedikit. Namun hasil pembacaan titer yang dilakukan secara visual
memungkinkan perbedaan hasil pembacaan dari tiap orang. Pengotor
pada reagen juga dapat menyebabkan positif palsu. Sehingga
menyebabkan hasil pemeriksaan kurang tepat.

Untuk pemeriksaan T3,T4,dan TSH menggunakan alat Mini


Vidas. Kelebihan menggunakan alat ini yaitu metode pengerjaan yang
mudah. Namun biaya pemeriksaan yang mahal menjadi kendala
133

penggunaan alat ini, selain itu pemeriksaan yang berlangsung 1 jam


dinilai masih lama oleh pasien.

7. Pemeriksaan Bakteriologi

Pemeriksaan bakteriologi yang dilakukan di laboratorium RSUD


Al Ihsan hanya pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) yang
menggunakan cara pembuatan preparat. Kelebihan menggunakan cara
ini yaitu biaya pemeriksaan yang relatif murah dibandingkan dengan
pemeriksaan rapid untuk TBC. Kekurangan dari cara ini yaitu, akurasi
dari hasil pemeriksaan akan bergantung dari keterampilan pemeriksa
dalam membaca BTA secara mikroskopik.

Anda mungkin juga menyukai