BAB III
Libur : setelah dua hari shift malam biasanya ada satu kelompok
besoknya yang libur yang terdiri dari 4 orang.
a. Perifer
Sampel darah diambil dari telunjuk, jari tengah dan jari manis
dengan cara memijit-mijit bagian pangkal jari yang akan ditusuk
sampai bagian ujung jari terlihat merah, kemudian jari dihapus
dengan kapas alkohol 70%. Kemudian jari ditusuk dengan
autoclick sampai darah keluar dan dimasukkan pada test glukosa
(Smart chek) dan tunggu hasilnya selama 25 detik.
b. Vena
a. Hematologi
b. Urine
c. Feaces
d. Kimia klinik
e. Imunoserologi
f. Tes kehamilan
g. Tes narkoba
h. Mikrobiologi
A. Hemoglobin :
Alat :
BC-5300 MINDRAY
Tujuan :
Mengetahui jumlah sel-sel darah dalam sampel.
Metode :
Cell counter automatic.
54
Prinsip :
Darah yang dihisap oleh alat akan diukur dan dihitung berdasarkan
besarnya partikel sel darah yang masuk ke dalam alat hematology
analyzer (BC-5300 MINDRAY).
Bahan :
Darah dengan anti koagulan EDTA.
Nilai Normal :
Tujuan :
Mengetahui jumlah sel-sel darah dalam sampel.
Metode :
Cell counter automatic.
Prinsip :
Darah yang dihisap oleh alat akan diukur dan dihitung berdasarkan
besarnya partikel sel darah yang masuk ke dalam alat hematology
analyzer (BC-5300 MINDRAY).
Bahan :
Darah dengan anti koagulan EDTA.
Nilai normal :
D. Hematokrit :
Alat :
BC-5300 MINDRAY
Tujuan :
Mengetahui jumlah sel-sel darah dalam sampel.
Metode :
Cell counter automatic.
Prinsip :
Darah yang dihisap oleh alat akan diukur dan dihitung berdasarkan
besarnya partikel sel darah yang masuk ke dalam alat hematology
analyzer (BC-5300 MINDRAY).
Bahan :
Darah dengan anti koagulan EDTA.
Nilai normal :
Pria : 40 - 52 %
Wanita : 35 - 47 %
Anak – anak : 34 40 %
Prinsip :
Darah yang dihisap oleh alat akan diukur dan dihitung berdasarkan
besarnya partikel sel darah yang masuk ke dalam alat hematology
analyzer (BC-5300 MINDRAY).
Bahan :
Darah dengan anti koagulan EDTA.
Nilai normal :
150.000 – 440.000 sel/ul
F. MCV :
Alat :
BC-5300 MINDRAY
Tujuan :
Mengetahui jumlah sel-sel darah dalam sampel.
Metode :
Cell counter automatic.
Prinsip :
Darah yang dihisap oleh alat akan diukur dan dihitung berdasarkan
besarnya partikel sel darah yang masuk ke dalam alat hematology
analyzer (BC-5300 MINDRAY).
Bahan :
Darah dengan anti koagulan EDTA.
Nilai normal :
80 – 100 fl
G. MCHC:
Alat :
BC-5300 MINDRAY
Tujuan :
Mengetahui jumlah sel-sel darah dalam sampel.
Metode :
Cell counter automatic.
Prinsip :
Darah yang dihisap oleh alat akan diukur dan dihitung berdasarkan
besarnya partikel sel darah yang masuk ke dalam alat hematology
analyzer (BC-5300 MINDRAY).
Bahan :
Darah dengan anti koagulan EDTA.
Nilai normal :
32 - 36 %
H. MCH :
57
Alat :
BC-5300 MINDRAY
Tujuan :
Mengetahui jumlah sel-sel darah dalam sampel.
Metode :
Cell counter automatic.
Prinsip :
Darah yang dihisap oleh alat akan diukur dan dihitung berdasarkan
besarnya partikel sel darah yang masuk ke dalam alat hematology
analyzer (BC-5300 MINDRAY).
Bahan :
Darah dengan anti koagulan EDTA.
Nilai normal :
26 – 34 pg
Cara Kerja:
Cara kerja :
MAIN MENU
choose
Tekan tombol
c. 2
Jika pada display tertera
Ins. Wash. n 1
Masukkan washing pertama (#1) Press Enterrotor yang
di posisi
ditunjukkan analyzer, kemudian tekan enter.
d. Jika pada display tertera
Ins. Wash. n 2
Masukkan washing kedua (#2) diPress
posisi rotor yang
Enter
ditunjukkan analyzer, kemudian tekan enter.
e. Jika pada display tertera
Ins. Wash. n 3
Press Enter
Tutupkan front door kemudian tekan enter. Analyzer akan
melaksanakan washing dan membutuhkan waktu ± 5
menit.
f. Setelah washing selesai pastikan hasil washing pada kertas
printer tertulis :
Wahing executed
e. t
Ins. Wash. n 1 Analyzer akan meminta 2 washing tube
Press Enter (aquadest)
Ins. Wash. n 2 Masukkan di posisi 19 dan 20
Press Enter
Tekan enter untuk melanjutkan.
f. Close front door Tutupkan front door jika ada
perintah tersebut.
MIXING Proses analisis akan dimulai
dengan mixing selama ± 4,4
menit. Hasil akan keluar setiap 20
detik (mm/H) dan tercetak pada
J. kertas printer.
Pemeriksaan Bleeding Time (Waktu Perdarahan)
Metode :
Duke
Tujuan :
Menentukan waktu lamanya perdarahan.
Prinsip :
Dibuat perdarahan buatan pada ujung cuping telinga, kemudian
dilihat lamanya perdarahan setiap 30 detik dengan menempelkan
pada kertas saring atau tissue sampai tidak ada lagi perdarahan.
Nilai normal :
1 – 3 menit
Cara kerja :
1. Ujung telinga dibersihkan dengan alcohol 70%.
2. Ujung telinga ditusuk dengan autoclick.
3. Stopwatch dinyalakan dan perdarahan pertama
dihapus.
4. Darah dihisap setiap 30 detik sekali dengan
kertas saring atau tissue.
5. Stopwatch dihentikan ketika tidak lagi terjadi
perdarahan.
61
Metode:
Tabung reaksi
Tujuan :
Prinsip :
Nilai normal :
5 – 15 menit
Cara kerja :
Prinsip :
Cara Kerja :
Cara Kerja :
Metode :
63
Pewarnaan Giemsa
Prinsip ;
Inti bersifat asam dan sitoplasma bersifat basa. Zat warna basa akan
mewarnai bagian sel yang bersifat asam, yaitu kromatin dan DNA,
zat warna asam akan mewarnai sel yang bersifat basa, yaitu
sitolpasma.
Nilai Normal ;
a. Basofil : 0-1%
b. Eosinofil : 1-6%
c. Neutrofil Batang : 3-5%
d. Neutrofil Segmen : 35-70%
e. Limfosiit : 20-45%
f. Monosit : 2-10%
Alat :
a. Mikroskop
b. Object glass
Bahan :
a. Sampel
b. Metanol
c. Minyak Imersi
d. Larutan giemsa encer ( 1 bagian giemsa pekat :4 buffer
phospat ).
Cara Kerja :
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah asam urat dalam sampel.
Metode :
Uricase.
Prinsip :
Bahan :
Serum
Nilai normal :
Pria : 3,4 – 7,0 gr/dl.
65
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah ureum dalam sampel.
Metode :
GLDH.
Prinsip :
Urease menghidrolisis urea menjadi ion amonium dan
karbondioksida. Ion amonium selanjutnya akan membentuk
senyawa kompleks yang berwarna biru hijau dengan salisilat
dan klorida. Intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan
kadar urea dalam sampel.
Bahan :
Serum
Nilai normal :
10 – 50 mg/dl.
C. Pemeriksaan Kreatinin
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah kreatinin dalam sampel.
Metode :
Jaffe/Alkaline Picrate.
Prinsip :
Bahan :
Serum
Nilai normal :
66
A. Pemeriksaan Bilirubin
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah bilirubin dalam sampel.
Metode :
Jendrasik / Grof.
Prinsip :
Bahan :
Serum
Nilai normal :
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah protein total dalam sampel.
Metode :
Biuret.
Prinsip :
67
Bahan :
Serum
Nilai normal :
C. Pemeriksaan albumin
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah albumin dalam sampel.
Metode :
Prinsip :
Bahan :
Serum
Nilai normal :
3,7 – 5,3 gr/dl.
D. Pemeriksaan Gamma GT
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah gamma GT dalam sampel.
Metode :
SZAZ
68
Prinsip :
γ-GT
L-y-glutamil-3-carboxy-p-nitroanilid + glisil glisin
L-y-glutamilglycilglicme + 5-amino-2-nitrobenzoat
Bahan :
Serum
Nilai normal :
Laki-laki : 6 – 28 U/L.
Wanita : 4 – 18 U/L.
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah alkali phospatase dalam sampel.
Metode :
Kinetik DGKC.
Prinsip :
ALP
Bahan :
Serum
Nilai normal :
69
A. Pemeriksaan CKMB
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah CKMB dalam sampel.
Metode :
IFCC/DGKC.
Prinsip :
Bahan :
Serum
Nilai rujukan :
Nilai rujukan :
Pria : 9 – 43 U/L.
Wanita : 9 – 36 U/L.
A. Pemeriksaan Cholesterol
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah cholesterol dalam sampel.
Prinsip :
71
Metode :
CHOD – PAP
Bahan :
Serum
Nilai rujukan :
B. Pemeriksaan Trigliserida
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah trigliserida dalam sampel.
Prinsip :
Metode :
PAP
Bahan :
Serum
Nilai rujukan :
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah HDL-Cholesterol dalam sampel.
Prinsip :
Metode :
CHOD – PAP
Bahan :
Serum
Nilai rujukan :
Alat :
Horiba ABX Pentra 400.
Tujuan :
Mengetahui jumlah glukosa dalam sampel.
Prinsip :
Metode :
GOD-PAP
Bahan :
Serum
Nilai rujukan :
B.
4. Memulai pemeriksaan
a. Masuk ke menu utama, kemudian tekan tombol “WORKLIST”.
b. Kemudian tekan tombol “PATIENT” dari tab menu
“WORKLIST”.
c. Kemudian tekan tombol “ADD NEW” untuk membuka
permintaan parameter yang akan diperiksa.
d. Isi “SAMPLE CHARACTERISTIC”.
77
Tujuan :
Cara Kerja :
1. Pastikan alat menyala.
2. Keluarkan reagen dan catridge hingga mencapai suhu ruang.
3. Masukan pipet dan catridge ke sektor A (untuk T 3), dan sektor B
(untuk T4, dan TSHs).
4. Sebelum melakukan pemeriksaan dilakukan kontrol dan kalibrasi,
dimana untuk T3 dan TSHs masing-masing untuk kalibrasi
menggunakan 3 sampel kalibrator yang telah disediakan dan untuk
kontrol menggunakan 1 sampel kontrol. Khusus untuk T 4 kalibrasi
menggunakan 2 sampel kalibrator dan kontrol menggunakan 1
sampel kontrol. Setelah itu masukkan sampel kedalam catridge,
untuk T3 masukkan 100µl sampel, dan T4 juga TSHs sebanyak
200ul.
5. Masukkan test yang akan dipilih beserta nama pasien kedalam alat.
6. Setelah itu tekan tombol Start.
7. Setelah 1 jam, hasil akan di print out. Hasil ini ditulis di kertas
kerja dan diinput kedalam komputer.
Prinsip:
TM
Prinsip kerja dari Urometer 720 berdasarkan Selektif Light
79
Eritrosit
Prinsip : Tes ini menggunakan sifat hemoglobin dan myoglobulin
yang mengkatalisasikan oksidasi dari indicator warna peroxide
organic (2,5 dimethyl 2,5-dihydroperoxyhexane) menjadi zat
berwarna biru-hijau. Zat warna tersebut dapat dilihat sebagai
warna hijau pada carik uji yang berwarna dasar kuning.
Sensitivitas yang tinggi dari reaksi tersebut dicapai dengan
pemberian suatu activator. Eritrosit-eritrosit yang utuh
dihemolisakan pada strip dan hemoglobin yang timbul akan
mereaksikan reagensia di sekitar eritrosit yang hemolisis.
Bilirubin
Prinsip :Reaksi yang terjadi adalah reaksi diazotasi antara
bilirubin dalam urin dengan garam diazonium (2,6-
dichlorophenyl diazonium fluborat) dan suasana asam sehingga
membentuk warna merah-violet. Intensitas warna tersebut
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi bilirubin dalam
urin.
Urobilinogen
Prinsip :Urobilinogen + 4-methoxybenzendiazonium fluboat pada
suasana asam akan menghasilkan zat warna merah. Intensitas
warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi urobilinogen
dalam urin.
Keton
Prinsip :Pemeriksaan materi keton berdasarkan pada prinsip legal
test dan lebih sensitif untuk asam aseto asetat daripada aceton.
Phenylketones dan phtalein akan menghasilkan warna merah.
Protein
Prinsip :reagen yang terdapat pada strip adalah suatu indicator 3’,
80
Nitrit
Prinsip :Nitrit bereaksi dengan sulfanilamide aromatic pada
media buffer asam dan membentuk garam diazonium yang
bergabung dengan 3-hidroksi-1,2,3,4-tetrahidro-7,8-benzoquinon,
menghasilkan zat warna zo. Intensitas warna merah yang
terbentuk sebanding dengan konsentrasi nitrit dalam urine dan
bukan menyatakan berat ringannya infeksi.
Glukosa
Prinsip :Strip dilekati oleh 2 macam enzim, yaitu glukosa
oksidase dan peroxidase bersama dengan semacam zat seperti o-
toluidine yang berubah warna jika teroksidasi. Jika dalam urine
terdapat glukosa :
GOD
D-glukosa + O2 D-glukonolakton + H2O
POD
pH urine
Prinsip :Strip pada uji mengandung methyl red dan brom thymol
blue. Perubahan warna kedua indikator bersama menyebabkan
warna pada strip berubah antara pH 5 – pH 9 dari warna jingga ke
hijau sampai biru.
Leukosit
Prinsip :Strip pada uji berisi ester indoxyl yang akan terurai oleh
esterase granulosit. Indoxyl yang bebas akan bereaksi dengan
garam diazonium menghasilkan warna violet. Dengan demikian,
perubahannya adalah dari warna beigei (abu-abu) menjadi warna
violet.
3. Masukkan no ID pasien
menyala hijau.
6. Tunggu beberapa menit sampai
hasil pemeriksaan keluar pada
kertas printer dan tersambung
online ke program VANS LAB
di komputer.
Pemeriksaan sedimen urin
Metode :
Manual.
Tujuan :
Mencari unsur-unsur dalam urin.
Prinsip :
Urin disentrifuge pada kecepatan 3500 rpm selama 10 menit
sehingga endapan urin terpisah dari supernatannya.
Untuk pemeriksaan sedimen, urin disentrifuge terlebih
dahulu. Laboratorium RSUD AL – IHSAN digunakan alat
Sentrifus Taiwan PLC series. Alat ini digunakan untuk
memisahkan serum darah, sediment urine,dll.
1. Pemeriksaan Makroskopis
Metode :
Visual
Tujuan :
Untuk memeriksa feses berdasarkan warna, konsistensi,
lendir, dan
kemungkinan adanya darah ataupun nanah.
Prinsip:
Feses diamati secara visual
Cara kerja :
1. Gunakan masker dan sarung tangan.
2. Buka tutup wadah untuk melihat warna, untuk melihat
konsistensi dan lendir tusukkan lidi pada feses.
2. Pemeriksaan Mikroskopis
Metode :
Eosin.
Tujuan :
Untuk melihat ada tidaknya telur cacing, amoeba, kista, sel-
85
Prinsip Pemeriksaan` :
Prosedur pemeriksaan :
Buka tutup jarum maka akan keluar tulisan load sampel dan masukan
sampel sampai berbunyi dan keluar tulisan “wipe probe/close sample
door”.
Nilai Normal :
A. Pemeriksaan Widal
87
Metode :
Slide test
Tujuan :
Untuk mengetahui ada tidaknya zat anti dari seorang
tersangka penderita thypus abdominalis yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella sp.dan untuk mengetahui berapa titernya.
Prinsip :
Antigen Salmonella sp bereaksi dengan antibody spesifik yang
terdapat dalam serum penderita demam typhoid atau paratyphoid
maka akan terbentuk aglutinasi.
Hasil :
Terjadi Aglutinasi : positif (+)
Tidak terjadi Aglutinasi : negatif (-)
Bila positif dilanjutkan dengan cara kuantitatif.
88
B. PEMERIKSAAN ASTO
Metode :
Test slide aglutinasi latex
Tujuan :
Untuk mengetahui ada tidaknya anti Streptolysin O pada serum
pasien.
Prinsip :
Test kit avitex ASTO dari human mengandung partikel latex
polyesteren yang dilabeli dengan streptolysin O yang stabil
sebagai antigen dimana akan bereaksi dengan anti Streptolysin O
dari specimen atau serum control. Reaksi positif ditandai dengan
adanya aglutinasi yang jelas dari partikel latex pada slide yang
digunakan.
Ketentuan :
F. PEMERIKSAAN HBsAg
Metode :
Immunochromatografi
Prinsip :
Pada waktu strip dicelupkan ke dalam serum maka serum sampel
bereaksi dengan konjugat dan merambat sepanjang membrane
nitroselulosa.
HBsAg + :
Konjugat ( koloid emas anti-HBs monoclonal ) akan
mengikat HBsAg dalam sampel serum dan membentuk
komplek konjugat – HBsAg. Kompleks ini akan berikatan
dengan anti HBs polyclonal ( pada posisi garis test ) dan
menghasilkan kompleks konjugat-HBsAg-anti HBs,
menimbulkan warna komplek merah muda. Komplek
konjugat-HBsAgberlebih yang tidak terikat pada garis control
menimbulkan warna yang asam ( merah muda ).
HBsAg - :
Bila tidak ada HBsAg dalam serum, tidak akan terbentuk
komplek konjugat-HBsAg-anti HBs, sehingga tidak tampak
merah muda pada garis test. Warna merah muda hanya
92
Metode :
Slide
Tujuan :
Prinsip :
Hasil :
1. Golongan Darah A
Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi negatif
Anti AB aglutinasi positif
2. Golongan Darah B
Anti A aglutinasi negatif
Anti B aglutinasi positif
Anti AB aglutinasi positif
3. Golongan Darah AB
Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi positif
Anti AB aglutinasi positif
4. Golongan Darah O
Anti A aglutinasi negatif
94
Cara Kerja :
Cara Kerja :
95
C. Crossmacth
a. Pemisahan sel darah merah
Cara kerja ;
1. Darah dimasukan de dalam tabung EDTA.
2. Putar dengan kecepatan 3.000-3.3000 rpm selama 1-
2menit.
3. Bagian supernatant diambil dengan menggunakan pipet,
pindahkan ke dalam tabung lain dan beri label plasma
kemudian disimpan terpisah.
4. Sel drah merah terdapat pada bagian bawah tabung.
Cara Kerja ;
Cara kerja ;
Hasil :
Metode :
Hapusan darah
Alat
a. Mikroskop
b. Object glass
Bahan
101
a. Giemsa
b. Metanol
c. Minyak imersi
Cara Kerja ;
Metode ;
Pewarnaan Giemsa
Alat
a. Mikroskop
b. Object glass
Bahan
a. Aquabidest naturals
b. Giemsa
Cara Kerja ;
A. Dilisiskan
1. Darah diteteskan pada object glass kemudian dikeringkan
selama 24 jam, agar darah menempel sempurna pada objek
glass.
102
No Memeriksa kondisi
1. Air aquabidest pada reservoir bottle, tambahkan air jika
diperlukan.
Waste container, kosongkan tangki limbah sebelum
melakukan pemeriksaan.
Cuvette, cek fisik cuvette pada rak cuvette baru dan isi jika
diperlukan. Buang cuvette segmen yang sudah digunakan
sebelum melakukan pemeriksaan
dikalibrasi.
d. Dari display kalibrasi
gunakan selektif ”ALL CALIBRATION EXPIRED ONLY”.
Tes yang memerlukan kalibrasi baru dipilih secara default.
e. Tekan tombol ”OK” untuk
validasi permintaan.
f. Tekan tombol tab
”CONTROL”.
g. Kemudian tekan tombol
”ADD NEW” untuk membuka dan menambahkan parameter
yang akan dikontrol.
h. Buat permintaan kontrol, jika
konfigurasi sudah ”DEFAULT CONTROL” cukup memilih
kalibrasi yang dicentang.
i. Tekan tombol ”OK” untuk
memvalidasi permintaan.
No Pemeriksaan Gambar
1. Masuk ke menu utama, kemudian tekan
tombol “WORKLIST”.
5.
106
6.
Simpan sample pada rak tabung yang
sesuai dengan “SAMPLE
7.
CHARACTERISTIC”.
Pilih parameter dan atau profil yang sudah
8.
di edit.
Tekan tombol “OK” untuk validasi
9.
permintaan.
Tekan tombol “PLAY” dari toolbar generic
main menu.
Hasil pemeriksaan langsung berhubungan
dengan sistem jaringan online komputer
laboratorium.
6. Masukkan id pasien
1. Dimasukkan 50 µl plasma
sitrat ke dalam tabung
serologi.
2. Lalu, inkubasi di alat 37 ⁰C
selama 2 menit
3. Pindahkan ke optic.
4. Tekan tombol optic, tunggu
110
tulisan active.
Cara Kerja :
113
Cara Kerja :
1. Hijau : Negatif.
2. Kuning : Positif.
Cara Kerja :
115
i. Persiapan Alat
1. Lengkapi data.
6. Pemasukkan ke inkubator :
Cara Kerja :